Dalam menarik suatu kesimpulan sering digunakan penalaran yang dinamakan silogisme.
Silogisme adalah suatu argumen yang bersifat deduktif yang mengandung tiga proporsi kategori
yakni dua premis dan satu kesimpulan. Masing-masing premis itu yakni premis mayor (premis
umum) biasanya disingkat PU dan premis minor (premis khusus) bisanya disingkat PK.
Premis Umum (PU) : Menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (semua A) memiliki
sifat atau hal tertentu (=B)
Permis Khusu (PK) : Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (=C) adalah golongan
tertentu itu (=A)
Kesimpulan (K) : Menyatakan bahwa sesuatu atau sesorang itu (=C) memiliki sifat atau hal
tersebut pada B (=B)
Silogisme ini bagian dari penalaran deduksi. Jika dirumuskan sebagai berikut :
PU : A = B
PK : C = A
K:C=B
Contoh :
Silogisme salah yaitu silogisme yang salah satu premisnya salah atau mungkin
penalarannya salah, maka kesimpulannyapun tentu akan salah sehingga penarikan
kesimpulannya sering tidak logis dan tidak dapat dipercaya kebenarannya.
Contoh :
Entimem adalah silogisme yang dipersingkat. Disaat tertentu orang ingin mengemukakan
sesuatu hal secara praktis dan tepat sasaran.
Contoh :