Anda di halaman 1dari 2

c c 


    
            
                 
  
  
       
     
      
          
           
           
       

Dalam menarik suatu kesimpulan sering digunakan penalaran yang dinamakan silogisme.
Silogisme adalah suatu argumen yang bersifat deduktif yang mengandung tiga proporsi kategori
yakni dua premis dan satu kesimpulan. Masing-masing premis itu yakni premis mayor (premis
umum) biasanya disingkat PU dan premis minor (premis khusus) bisanya disingkat PK.

Kriteria silogisme sebagai barikut :

Premis Umum (PU) : Menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (semua A) memiliki
sifat atau hal tertentu (=B)

Permis Khusu (PK) : Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (=C) adalah golongan
tertentu itu (=A)

Kesimpulan (K) : Menyatakan bahwa sesuatu atau sesorang itu (=C) memiliki sifat atau hal
tersebut pada B (=B)

Silogisme ini bagian dari penalaran deduksi. Jika dirumuskan sebagai berikut :

PU : A = B

PK : C = A

K:C=B

A = semua anggota golongan tertentu

B = sifat yang ada pada A

C = sesorang atau sesuatu anggota A

Contoh :
Silogisme salah yaitu silogisme yang salah satu premisnya salah atau mungkin
penalarannya salah, maka kesimpulannyapun tentu akan salah sehingga penarikan
kesimpulannya sering tidak logis dan tidak dapat dipercaya kebenarannya.

Contoh :

PU : Prasetyo pelajar teladan

PK : Prasetyo putra seorang guru

K : Putra seorang guru pasti pelajar teladan

Entimem adalah silogisme yang dipersingkat. Disaat tertentu orang ingin mengemukakan
sesuatu hal secara praktis dan tepat sasaran.

Contoh :

PU : Semua orang ingin sukses harus belajar dan berdoa

PK : Lisa ingin sukses

K : Lisa harus belajar dan berdoa

Rumus Silogisme Entinem : C = B karena C = A.

Anda mungkin juga menyukai