Anda di halaman 1dari 40

PELAJARAN PKN

shikamarushiro@yahoo.com
BUDAYA POLITIK

* Konsep Dasar Budaya.


 Pengertian Budaya.
a. Sempit  kesenian dan cabang-cabangnya.
b. Luas  semua hasil akal manusia.
 berasal dari kata Buddhayah, yang kata dasarnya Buddi yang
berarti akal.
 Mengapa hanya manusia yang berbudaya?

Makhluk hidup

*Manusia  insting + thinking (akal)


*Hewan  insting
*Tumbuhan  insting

Kesimpulan :
Apapun yang dilakukan atau dihasilkan hewan dan tumbuhan bukanlah budaya. Karena
hewan dan tumbuhan hanya melakukan atau menghasilkan sesuatu berdasarkan
naluri(insting).

Wujud Budaya
1
IDE

2 3
Aktifitas Material/fisik

Unsur Budaya Universal.


 Unsur yang selalu hadir atau ada dalam setiap budaya dimana pun berada.
 Unsur Budaya universal terdiri atas :
1. bahasa.
2. system dan organisasi kemasyarakatan.
3. system pengetahuan.
4. system peralatan hidup dan teknologi.
5. system mata pencarian.
6. system religius (agama/kepercayaan).
7. system kesenian.

Pernyataan Analisis

1. Dengan mengunakan pendekatan wujud budaya dan konsep dasar budaya, coba
kalian analisis perbedaan antara agama dengan kepercayaan.
2. menurutmu, apakah semua tradisi atau budaya itu pasti baik??

Jawaban
1.
Agama Kepercayaan
- ide = Tuhan Manusia
-aktifitas = Manusia Manusia
-material = Manusia Manusia

budaya

2. NISBI  tidak dapat diukur baik/buruknya

Budaya Politik

Pengertian
Budaya politik merupakan suatu system nilai bersama di dalam masyarakat yang
memiliki kesadaran untuk berpartisipasi (ikut serta) dalam pengambilan
keputusan kolektif (bersama) dan penentuan kebijakan public untuk masyarakat
seluruhnya.

 Dari pengertian di atas dapat ditarik 3 model budaya politik.


1. Budaya politik apatis  bersifat pasif : K=0 ; P=0
2. Budaya politik mobilitas  bersifat dipaksakan : K=0 ;
3. Budaya politik partisipatif bersifat aktif : K & P=1

Berupa :
Nilai kesadaran masyarakat

Untuk berpartisipasi dalam penentuan keputusan bersama dan kebijakan public.

* Ukuran
- kesadaran
- partisipasi
Sistem kepercayaan
Empiris (nyata)

Diwujudkan dalam tindakan2 ekspresif

Tindakan tsb memiliki orientasi (pola piker)

Orientasi Budaya Politik

1. Orientasi Kognitif
 berupa pengetahuan masyarakat tentang objek2 budaya politik.
Yaitu :
a. jalannya system politik
b. tokoh2 pemerintahan
c. kebijakan pemerintahan
d. simbol2 sistem politik

2. Orientasi Afektif
 berupa perasaan masyarakat terdapat system politik dan peranannya serta para
pelaku dan penampilannya.
- mendukung
- menolak
- apatis

3. Orientasi Evaluatif (penilaian)


 berupa evaluatif moral pada diri masyarakat terhadap objek2 politik sesuai dengan
kriteria informasi dan perasaan yang mereka miliki.
Bagan Konsep Dasar Budaya Politik

Berupa :
peraturan/ket
entuan2
Dimensi normatif (yg
Normatif bersifat
mengatur)

Sistem
Politik

Berupa : Di ukur dgn:


Berupa : kultur/buda - tingkat kesadaran
kultur/buday ya politik masyarakat
Dimensi a politik yg yg - tingkat partisipasi
Psikologis dipraktikan dipraktikan masyarakat
oleh oleh
masyarakat masyarakat

Berupa system
kepercayaan Partisipatif
Apati Mobilitas
empiris s
Tipe* Budaya Politik

1. Budaya Politik Parokial


Ciri* :
a. Relatif berlangsung dalam system tradisional.
b. Tidak ada peran politik yang bersifat khusus.
c. Ada peran dominant dari elit tradisional (kepala suku, kepala kampong, dukun)
dalam bidang politik, ekonomi, & agama.
d. Bersifat sentralistik.
e. Jauh dari harapan adanya perubahan yang berarti.

 Budaya politik parokial didominasi oleh karakteristik yang bersifat kognitif =>
kesadaran politiknya terbatas pada pengetahuan bahwa kekuasaan politik benar* ada
dan keikutsertaannya lebih banyak karena mobilitas.

2. Budaya Politik Subyek/Kawula.


Ciri* :
a. Hubungan antara subyek dengan system politik bersifat pasif.
b. Kesadaran politiknya terarah pada otoritas (kekuasaan) pemerintah (ada gejala
bangga dan mengabsahkan system politik).
c. Masih ada ketergantungan rakyat terhadap otoritas pemerintah.
d. Frekuensi subyek terhadap system politik yang diferensiatif (sudah ada
pembagian tugas) begitu tinggi.

3. Budaya politik subyek didominasi oleh karakteristik yang bersifat afektif =>
masyarakat merasa tidak mampu mengubah system yang ada, sehingga tidak ada
jalan lain lagi, untuk masyarakat kecuali untuk setia, taat dan patuh terhadap system
politiknya.
PELAJARAN B. INGGRIS

YES/NO Question

I. ex : A. Is safwan handsome?
B. Are Fajri and Gaung friends?
C. Am I a teacher?
D. Was Aris absent yesterday?
E. Were Rully and Tegar friends last year?
F. Does Rizzi always smile?
G. Do you study every day?
H. Did Aris eat dinner last night?

Question Tags

I. ex : a. Rully is diligent, isn’t he?


Rully isn’t diligent, is he?
b. Aris and Yoga are friends, aren’t they?
Aris and Yoga aren’t friends, are they?
c. I am a student, am I not?
I am not a student, am I?
d. Albar and Raka were diligent last year, weren’t they?
e. Boby was absent yesterday, wasn’t he?

II. ex : a. You study every day, don’t you?


You don’t study every day, do you?
b. Yoga studies every day, doesn’t he?
Yoga doesn’t study every day, does he?
c. Denies studied last night, didn’t he?
Denies didn’t study every day, did he?
III. ex : a. Tegar can swim, can’t he?
b. Ikbal will go tomorrow, won’t he?
c. Hensel must study, mustn’t he?
d. Arsyad has eaten, hasn’t he?
Arsyad has a car, doesn’t he?
e. They have a dog, don’t they?
They have gone to Bali, haven’t they?
f. Aris had a cat last year, didn’t he?
Aris had studied, hadn’t he?
Telephone Conversation

 Leaving a message
- Hello
- Good Morning/night/afternoon
- I am Dony
- May I speak to Dimas ?
- Leave your phone number
- May I leave a message for him?

^-^ Opening a call


- Hello, good morning
I’m Tety. Can I speak to John?
- Hello, my name is John.
Is it PT. Mega Mulya?
- Hello, I’m Dira. May I speak to Mr. Ray, please.
^-^ Receiving a call
- Hello, good morning
My I know who is speaking, please?
- Hello, good morning
This is PT. Mega Mulya. Can I help you?
- Yes, I am Mr. John
Who is calling, please?
- OK. Sir I will put you through him
- I am sorry. Mr. John is out at the moment
- Hold on, please.
^-^ Leaving and taking message
- would you like to leave a message?
- May I leave a message?
- Would you please tell him my message?
- Can you tell him to call me back?\

Question Word

* What (apa)  ask about something


Ex : what is your name?
* Who (siapa)  ask about someone
Ex : who is the most handsome singer?
* When (kapan)  ask about time
Ex : when do you go to school?
* Where (dimana)  ask about place
Ex : where do you live?
* Why (kenapa)  ask about reason
Ex : why are you happy?
* Which (yang mana)  ask about choice
Ex : which is your favorite fruit, the banana or apple?
* Whose (milik siapa)  ask about possession
Ex : whose book is this?
* How (bagaimana)  ask about manner
Ex : How do you do?

IS WAS
@ No activity AM
ARE WERE

- Why is rizzi sad?


- Where are fani dan boby ?
- What was funny from alba last year?

DO
@ Activity DID

DOES

- When do zery work?


- What do you study every day?
- Why does jordy eat every day?

CAN

@ Activity WILL

SHOULD

- What should rully study?


- What should adit study?
CURRICULUM VITAE

Exercise  File the curriculum vitae


A. “Personal Data“
 Full name :
 Place, data of birth :
 Address :
 Religious :
 Sex :
 Marital status :
 Phone number :
 Email address :

B. “Education Background”
 Elementary SDS WENING pagi graduated in 2006.
 Junior high school SMPN 173 Jakarta graduated in
2009.
 Vocational high school SMK Perguruan “Cikini”
graduated in 2012 majoring in Computer Jaringan.

C. Training
 English course at EF level advanced
Length of time 2008-2010.
 Computer at INDONET length of time 2010-2011.
 Job training at INDONET.

D. Qualification
 I am able to computer programmer
 I can computer programmer
 I am mastering in computer programmer
 I am Able to justify computer
 I am assembling a computer Able

Yang ini Tugas dikirim ke email miss dyah@live.com


Yang gw tlisan’a miring di ganti ma u OK.
Simple Past Tense

Untuk menyatakan kegiatan/peristiwa di waktu lampau.


Tanda waktu : yesterday, last , ago.
Example : I punished my student yesterday.
She went to Bangkok last year.

S + V2 + O

PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN

Pengertian Kewirausahaan
- Suatu proses seseorang guna mengejar peluang* memenuhi kebutuhan dan
keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka
kendalikan. (Robin,1996).
- Orang yang memberi barang dengan harga pasti (safari).
- Perilakku* pemikiran strategis dan berani mengambil resiko yang akan
memberikan hasil peluang bagi individu dan organisasi.
- Kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola,
mengembangkan dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri.

Pengertian Wirausahawan
- Orang yang beranni memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain. (Gede
prama SWP. 09/IX/1996).
- Orang yang mengenal dirinya.
- Orang yang berhasil mendapat perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat dn
bangsanya.
- Seseorang inovator yang mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk
menaklukan cara berfikir lamban dan malas.
- Orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan
barang/jasa.
Ciri* entrepreneur
- Percaya diri.
- Sangat kuat.
- Ingin berprestasi.
- Mengendalikan secara internal.
- Berorientasi kerja.
- Toleransi.

Sifat Wirausaha
- Seorang pencipta perusahaan.
- Selalu melihat perbedaan sebagai peluang.
- Mudah jenuh terhadap segala kemampuan hidup.
- Selalu berkreasi.

Tujuan Wirausaha
- Meningkatkan jumlah wirusaha yang berkualitas.
- Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghsilkan
kemajuan dan kesejahteraan rakyat.

Manfaat Wirausahawan
- Berusaha memberi bentuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai
dengan kemampuannya.
- Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut
diteladani.
- Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan
perintah agama.

Menganalisis Peluang Usaha

Hal* yang perlu diperhatikan dalam mencari peluang usaha :


1. Informasi mengenai modal.
2. Informasi mengenai pengetahuan wirausaha.
3. Informasi minat dan daya beli konsumen.
4. Informasi mengenai perawatan peralatan.
5. Informasi mengenai produk.
6. Informasi mengenai pemasaran produk.
7. Informasi mengenai tenaga kerja.
8. Informasi mengenai manajemen.
Menggali dan memanfaatkan peluang usaha

Berfikir positif Kreatif

1. Pandai berkomunikasi.
2. Etos kerja tinggi.
3. Bertanya pada diri sendiri.
4. Menerima gagasan baru.
5. Yakin usaha tersebut dapat dijangkau/dijalankan.

Sumber Informasi peluang usaha


1. Dari konsumen.
2. Media cetak dan media elektronik.
3. Peluang.
4. Daftar penjualan/pemasaran.
5. pemerintah.

Strength (kekuatan)

Weak next (kelemahan)


Analisis SWOT
Opportunity (kesempatan/peluang)

Threat (ancaman)

Cara mengidentifikasi peluang usaha (DJ Schwartz).


1. Bertanya dan dengarkan.
2. Yakin dan percaya usaha bisa dilakukan.
3. Peluas pikiran.
4. Jangan menciptakan lingkungan yang statis.
5. Bertanya dengan diri sendiri.

Memanfaatkan peluang usaha (Paul Charlap).


1. Work Hard.
2. Work Smart.
3. Service.
4. Enthusiasm.

BADAN USAHA & PERUSAHAAN

Badan Usaha  Kesatuan yuridis yang bertujuan mencari keuntungan.


Perusahaan  Satuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa.

Bentuk* badan usaha :


1. Badan usaha dari segi pemiliknya
- Pemerintah pusat (BUMN)
Contohnya: Perjan, Perum, Persero.
- Pemerintah daerah
- Swasta
Contohnya : PT, CV, Firma.
- Campuran
Contohnya : Senen Gersik TBK.

2. Bentuk badan usaha dilihat dari segi system pengelolahannya.


- Badan usaha agraris.
- Badan usaha ekstratif.
- Badan usaha industri.
- Badan usaha jasa.
- Badan usaha perdagangan.

3. Bentuk badan usaha dilihat dari segi legalitas hukumnya :


- Perusahaan perorangan  badan usaha yang didirikan perseorangan yang
pengelolahannya dipimpin dan dijalankan oleh perseorangan/pemilik sendiri.

- Persekutuan Firma  badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih, yang
nama dari badan usaha merupakan hasil kesepakatan dari pendirinya.

- Persekutuan Comanditer (CV)  suatu perkumpulan dimana satu/lebih mengikat


diri untuk menyerahkan modalnya ke dalam perusahaan uang dijalankan oleh
satu orang / beberapa orang lainnya dengan nama bersama dan mereka adalah
pemiliknya.
Badan usaha perorangan
*Kebaikannya :
- Keuntungan untuk pribadi.
- Rahasianya terjamin.
- Mudah untuk memonitor.
- Prosedur pendiriannya mudah.
- Mudah mengambil keputusan.
- Adanya kebebasan dalam mengelola.
*Keburukannya :
- Modalnya sedikit.
- Kerugian di tanggung pribadi.
- Kemampuan manajemen terbatas.
- Tanggung jawab tidak terbatas.
- Kelangsungan hidup kurang terjamin.
- Keputusan yang di ambil terkadang kurang sesuai.

Persekutuan Firma (Fa)


*Kebaikannya :
- Prosedur pendiriannya relatif mudah.
- Modalnya relatif besar.
- Resiko kerugian ditanggung bersama.
- Pembagian tugas sesuai dengan keahlian.
- Mudah dalam mendapatkan kredit.
*Keburukannya :
- Utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi anggota.
- Akibat tindakan seorang anggota Firma akan menyebabkan terlibatnya anggota
lainnya.
- Keputusan kurang cepat.
- Kemungkinan timbulnya perselisihan.

Persekutuan comanditer (CV)


*Kebaikannya :
- Prosedur pendiriannya.
- Relatif mudah.
- Modal yang dikumpulkan lebih besar.
- Kesempatan berkembang lebih besar.
- Kemampuan memperoleh kredit lebih besar.
* Keburukannya :
- Sukar untuk menarik kembali investasinya.
- Tanggung jawab tak terbatas.
- Kelangsungan hidup usaha kurang menentu.

PT (Perseorangan Terbatas)
*Kebaikannya :
- Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin.
- Tanggung jawab terbatas.
- Saham dapat dijual belikan.
- Pengelolaan usaha lebih efisien.
- Modal lebih besar.
*Keburukannya :
- Tidak ada rahasia dalam penjualan saham.
- Biaya pendirian relatif mahal.
- Kurang komunikasi antara pemegang saham.

UKM ( Usaha Kecil Menengah )


UU. No. 9 tahun 1995.
- Aset / kekayaan < 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan.
- Pendapatan / omset pertahun < 1M.
- Milik WNI.
- Bersama sendiri.
- Berbadan hokum/tidak berbadan hokum.
Bank Dunia.
- Pekerja 20-150 orang.
- Aset / kekayaan US $ 500.000 tidak termasuk tanah dan Bangunan.

Visi  Pandangan jauh ke depan kemana perusahaan akan dibawa.


Misi  Tindakan untuk mencapai Visi.
Tujuan Perusahaan  Perjalanan dari Visi dan Misi.

Organisasi  Kumpulan, kelompok, komonitas yang memiliki tujuan yang sama.

Ciri* Jasa : - tidak berwujud.


- tidak dapat dipisahkan.
- berubah-ubah.
- daya tahan.
Produk Jasa : - Konsultan.
- Transportasi.
- Hiburan.
- Pendidikan.
- Asuransi.
- Service.
- Salon.

Pengertian :
Struktur Organisasi
 Hubungan formal maupun informal antar anggota suatu organisasi
(Gomez-Mejia).
 Menjelaskan tentang bagaimana suatu tugas/pekerjaan secara formal di
bagi, di kelompokkan, dan di koordinasikan (Robbin).
 Susunan dan hubungan antara komponen/bagian dalam suatu organisasi.

1. Struktur Organisasi Line/Garis (Henry Payol).


Kebaikannya :
- Karyawan lebih menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya.
- Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat.
- Kesatuan perintah terjamin.
Keburukannya :
- Pimpinan sering menjadi otoriter.
- Karyawan sulit untuk berkembang.
- Organisasi sering tergantung kepada pimpinan.

2. Struktur Organisasi Fungsional (F.N. Taylor).


Kebaikannya : - Keahlian yang dimiliki spesialisasi.
Keburukannya : - Kebingungan yang terjadi ketika karyawan memiliki 2/lebih
supervisor.
- Tidak ada kesatuan perintah.

3. Struktur Organisasi Garis dan Staf (H. Emerson).


Kebaikannya : - Aktifitas khusus dapat diberikan kepada karyawan staf.
Keburukannya : - Sering terjadi konflik antara karyawan posisi garis dan staf.

FIFO & LIFO


FIFO (First In First Out) => Pertama masuk dan pertama keluar.
LIFO (Last In First Out) => Terakhir masuk dan pertama keluar.

Contohnya :

1 Mei persediaan 8.000kg @ 1.000


9 Mei pembelian 12.000kg @ 1.200
17 Mei masuk proses produksi 15.000kg

* Penghitungan dengan cara FIFO


8.000 X 1.000 = 8.000.000
7.000 X 1.200 = 8.400.000
15.000 kg Rp 16.400.000

* Penghitungan dengan cara LIFO


12.000 X 1.200 = 14.400.000
3.000 X 1.000 = 3.000.000
15.000 kg Rp 17.400.000

PELAJARAN B. INDONESIA

Bahasa Indonesia memiliki 4 keterampilan :


1. Menyimak/mendengarkan.
2. Membaca.
3. Menulis.
4. Berbicara.

Slogan berbahasa Indonesia => Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kaidah bahasa Indonesia.


- EYD  Ejaan Yang Disempurnakan.
- KBBI  Kamus Besar Bahasa Indonesia.
- TBBI  Tata Bahasa Baku Indonesia.
- Pedoman istilah.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Jenis Karangan :
1. Deskripsi  menggambarkan/melukiskan.
2. Eksposisi  menjelaskan/memaparkan suatu informasi berupa table, bagan, skema.
3. Persuasi  mengajak/membujuk.
4. Argumentasi  pendapat/ alasan.
5. Narasi  menceritakan tokoh/bukan tokoh.
Contoh : novel, cerpen, dongeng, fable.

RANGKUMAN
1. Memahami Gagasan Utama.
Paragraf adalah serangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis
sehingga membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Paragraph yang baik terdiri atas
satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Di dalam kalimat utama terdapat
gagasan utama dan di dalam kalimat penjelas terdapat gagasan penjelas.
Untuk memahami gagasan utama dalam paragraph, kita harus mencermati kata-kata
kunci, antara lain :
1. jadi,
2. ada beberapa,
3. pada dasarnya,
4. dengan demikian,
5. intinya,
6. sebagian simpulan.

Ciri-ciri gagasan penjelas :


1. uraian-uraian kecil,
2. contoh-contoh,
3. peristiwa ilustrasi,
4. kutipan-kutipan.

contoh.
Kemenangan itu menjadikan bayaran yang diterima Pacquiano makin bertambah.
Betapa tidak, untuk menghadapi Oscar de la haya, ia dekabarkan menerima bayaran
hamper US $ 15 juta (sekitar Rp 180 miliar). Ini belum termasuk hak yang diperlukan
dari hasil siaran langsung televise, karena dengan system bayar pertayangan orang harus
merogoh kocek US $ 55 – US $ 65 (sekitar Rp 660 ribu – Rp 780 ribu). Bayaran itu
menjadi yang terbesar yang diterima seorang petinju Asia. Jadi, boleh dibilang Paquiano
kini menjadi petinju terkaya di Asia.

2. Pada dasarnya, ada dua macam penalaran karangan, yakni Induktif dan Deduktif.

a. Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah proses berfikir logis yang diawali dengan observasi
data, pembahasan, dukungan pembuktian/contoh, dan diakhiri kesimpulan umum yang
merupakan inti wacana/gagasan utama.
Penalaran Induktif dibagi menjadi 3 macam, yakni : generalisasi, analogi, sebab
akibat. Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah
gejala(data) yang bersifat umum. Analogi adalah proses penalaran berdasarkan
pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan suatu objek sampai
kesimpulan yang berlaku umum. Sebab akibat adalah proses penalaran berdasarkan
hubungan sebab akibat/akibat sebab.

Contoh 1 : Generalisasi

Besi apabila dipanaskan dalam suhu tertentu akan memuai. Tembaga jika dipanaskan
pada suhu tertentu juga memuai. Emas dan perak pun jika dipanaskan akan memuai. Jadi,
semua logam jika dipanaskan pada suhu tertentu akan memuai.

Contoh 2 : Analogi

Triana adalah guru bahasa Indonesia SMK Bunda Kandung, lulusan Universitas Negeri
Jakarta. Ia seorang guru yang professional. Siswa-siswinya sangat senang karena apa
yang diajarkan selalu dapat dipahami dengan baik. Wajarlah kalau nilai ujian nasional
bahasa Indonesia siswa-siswi SMK Bunda Kandung selalu baik. Namun, sangat
disayangkan tahun ini ibu Triana harus pindah tugas karena mengikuti suaminya bekerja
di Kalimantan. Oleh karena itu, Bapak Usman harus mencari guru baru lulusan
Universitas Negeri Jakarta dengan harapan ia juga guru yang professional seperti ibu
Triana.

Contoh 3 : Sebab akibat

Banjir di India tahun ini disebut para pejabat sebagai yang terburuk dalam puluhan tahun
di India selatan. Banjir ini mengenai jutaan hektar ladang, termasuk perkebunan tebu,
banyak pohon tebu rusak dan tidak dapat dimanfaatkan lagi sebagai bahan baku gula
pasir. Jadi, sudah dipastikan produksi gula pasir di karnakan- penghasil gula pasir
terbesar nomor 3 di India akan anjlok tahun ini.

b. Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah proses berfikir logis yang diawali dengan penyajian
fakta yang bersifat umum, disertai dan diakhiri dengan fakta atau sikap yang berlaku
khusus.

Contoh :

Hujan deras dan angin kencang, selasa (6,10) terjadi di Mojokerto, Jawa Timur. Angin itu
menumbangkan sejumlah pohon dan papan reklame. Sebuah gapura penanda batas
wilayah desa Tapuhanyar dan desa Mojokerto nyaris ambruk. Ranting pohon tanjung dan
Sunokeling di sepanjang jalan Gajah Mada, jalan Pahlawan, dan jalan Majapahit di kota
Mojokerto tampak berserakan. Bahkan, lampu pengatur lalu lintas pun tak dapat
berfungsi dengan baik.
Memahami gagasan utama

Paragraph memiliki gagasan utama/ pokok dan gagasan penjelas.


Gagasan utama  Gagasan yang menjadi pengembang dalam paragraph.
(UMUM)
Gagasan penjelas  Gagasan yang menjelaskan gagasan utama.
(KHUSUS) - Uraian-uraian
- Ilustrasi
- Kutipan
- Contoh
- Peristiwa

Letak gagasan utama :


1. Deduktif (awal paragraph) U-K
2. Induktif (akhir paragraph) K-U
3. Campuran (awal-akhir paragraph) U-K, K-U

Makna Denotasi dan Makna Konotasi

Makna Denotasi  makna yang sebenarnya.


Makna Konotasi  makna yang bukan sebenarnya/kiasan.

Contoh : Hati
Denotasi  Hepatitis adalah penyakit hati.
Adikku sedang memakan hati ayam.
Konotasi  Hati-hatilah saat menyeberang jalan raya.

Perubahan Makna

1. Meluas (Generalisasi)

Perubahan makna yang dulunya sempit, sekarang digunakan lebih luas.


Contoh :
- Bapak
- Ibu
- Kakak
- Adik
Dulu (orang yang memiliki hubungan darah/keluarga)
Sekarang ( orang yang lebih tua/muda dari kita disapa dengan sebuatan tsb).
- Putera-Puteri
Dulu (sebutan khusus untuk anak raja).
Sekarang (sebutan untuk semua anak tanpa terkecuali).

- Saudara
Dulu (memiliki hubungan darah)
Sekarang (sebutan sapaan untuk orang)

- Istana
Dulu (tempat kediaman kerajaan)
Sekarang (tempat yang sering dikunjungi orang)

2. Menyempit (Spesialisasi)

Perubahan makna yang dulunya luas, sekarang digunakan lebih sempit.

Contoh :
- Madrasah
Dulu (tempat belajar/sekolah)
Sekarang (sekolah islam)

- Sastra
Dulu (karangan/tulisan)
Sekarang (tulisan yang indah/menggunakan gaya bahasa)

- Ustad, Patur, Pendeta, Biksu


Dulu (kaum kendekiawan)
Sekarang (ahli agama)

- Sarjana
Dulu (orang pintar)
Sekarang (lulus S1 dalam perguruan tinggi)

3. Peyorasi

Perubahan makna yang lebih kasar/kurang baik.

4. Ameliorasi

Perubahan makna yang lebih halus/baik.

Contoh. Peyorasi --------------- Ameliorasi


- Bini - Istri
- Bunting - Hamil
- Jongos - Pramuwisma
- Gelandangan - Tunawisma
- Pengangguran - Tunakarya
- Dipecat - Dirumahkan
- Buta - Tunanetra

5. Sinestesia (Makna Konotasi)

Penggunaan dua indra yang berbeda.

Indra : - Penglihatan (mata)


- Penciuman(hidung)
- Pendengaran (telinga)
- Peraba (kulit)
- Perasa (lidah)
Contoh:
1. Bayi itu sangat manis.
2. Sikapnya sangat dingin kepadaku.
3. Pidatonya sangat hambar.

6. Asosiasi

Perubahan makna yang terjadi karena adanya persamaan sifat (konotasi).

Contoh :
- Amplop
Konotasi (uang)
Denotasi (tempat surat)

* Beri saja polisi itu amplop, pasti semua urusan akan selesai.

- Kaca mata
Konotasi (pandangan, penglihatan, pengamatan)
Denotasi (alat bantu untuk melihat)
* Menurut kacamata ahli ekonomi, tahun 2010 Indonesia mengalami krisis
ekonomi.

PELAJARAN FISIKA

SUHU DAN KALOR

Suhu  Derajat panas dingin suatu benda.


Alat ukur suhu  Thermometer.
Macam – macam Thermometer.
- Celcius
- Fahreinheit
- Kelvin (SI)
- Reamur
0
C 0
F 0
K 0
R Titik didih
100 212 373 80

0 32 273 0 Titik beku

Konversi suhu.
Contoh soal :
40 0C = 0
R
0 0
343 K = C
0
= R
0
= F

X 0 40  0
100  0 = 100  0

X 40
80 = 100

X = 4.81= 32 0R

Contoh 2.

Suatu thermometer Y memiliki titik didik 60 0Y dan titik beku -20 0Y. Berapa derajat
celcius jika terukur pada thermometer Y adalah 10 0Y??
X 0 = 10  (20)
100  0 60  (20)

X 10  20
100 = 60  20
X 30
=
100 80

8X = 3. 100
8X = 300
X = 300  8 = 37,5 0C

Pemuaian
1. Muai Panjang

l0 T1
T2
lt
l
T1 > T2
T = T2 – T1

lt = l0 + l

l = l0 . α . T

Ket.
l0 = panjang mula-mula (m)
l = perubahan panjang (m)
lt = panjang akhir (m)
α = koefisien muai panjang (/ 0
C)
T = beda suhu (0C)
2. Muai Luas
T2 T1 > T2
At= A0 +A Ket :
β = koefisien muai luas (/ 0C)
A0 A T = T2- T1
At
A= A0 . β . T 1 At = luas akhir (m2)
T1 A0 = luas awal (m2)
A = pertambahan luas (m2)
β = 2. α

3. Muai Volume

T2
Vt = V0 +V
Vt

T1
V V= V0 . γ. T
V0

γ = 3. α

Ket :

γ = koefisien muai volume (/ C) 0

T = T2 – T1
Vt = volume akhir (m3)
V0 = volume awal (m3)
V = pertambahan volume (m3)

Contoh soal 1.
Pada suhu 50 0C sebatang besi panjangnya 10 meter. Hitunglah panjang
besi pada suhu 100 0C jika koefisien muai panjang besi 1,2.10-5 /0C!!

Jawab :
Dik = l0 = 10 M
T1 = 50 0C
T2 = 100 0C
T = T2 – T1
= 100 – 50 = 50 0C
α = 1,2.10 -5 0
/C
Dit = lt…..?
lt = l0 + l
l = l0 . α . T
= (10 M). (1,2.10-5 /0C). (50 0C)
= 600. 10-5 M
= 0,006 M

lt = l0 + l
= 10 M + 0,006 M
= 10,006 M

Contoh soal 2.
Pelat besi luasnya 8 M2 pada suhu 30 0C jika koefisien muai panjang besi
1,1.10-5 /0C, makan luas pelat besi pada suhu 1000C adalah

Jawab :
Dik = A0 = 8 M
T1 = 30 0C
T2 = 100 0C
T = T2 – T1
= 100 – 30 = 70 0C
α = 1,2.10 -5 0
/C
β = 2. α
= 2,2.10-5 /0C

Dit = At …..?

A= A0 . β . T
= (8 M2). (2,2.10-5 /0C). (70 0C)
= 1232. 10-5 M2
= 0,01232 M2
At= A0 +A
= 8 M2 + 0,01232 M2
= 8,01232 M2

Kalor (Q)
Kalor adalah suatu bentuk energi panas yang dapat berpindah dari benda bersuhu tinggi
ke benda bersuhu rendah. Energi kalor yang diterima atau dilepas dirumuskan :

Q=m.c. T

Q = kalor (J)
C = kalor jenis (J/kg/0C)
M = massa benda (kg)
T = perubahan suhu (0C)
Selain joule, satuan kalor adalah kalori (kal)
1.joule = 0, 24 kal
1. kal = 4, 2 joule

Contoh soa l:
Tembaga yang massanya 5kg di panaskan sehingga suhunya naik dari 15 0C menjadi
250C. Jika kalor jenis tembaga 45j/kg 0C. Tentukan Klor yang diterima!!

Dik: m = 5 kg
T1 = 150c
T2 = 250C
T= T2- T1
0 0 0
= 25 C - 15 C = 10 C
C = 40 J/ kg 0C
Dit = Q = ?

Jawab
Q = m.c. T
= (5 kg).( 40 J/ kg 0C).( 100C)
= 2000 J

Kapasitas kalor. (C)


Yaitu perbandingan antara energi kalor dengan beda suhu.

Q
C
T
atau C=m:c

C = kapasitor kalor (J/c)


Contoh soal
1. sebuah benda menerima energi kalor sebesar 1.000j. sehingga suhu benda tersebut
naik 400C. jika masabenda 10kg.
tentukan: a) kalor jenis
b) kapasitas kalor

Dik = Q = 1000j
AT = 400C
M = 10kg

Dit = a)c
b)C

Jawab
a). Q = M.C.AT

Q
C=
M .T

1000J
=
(10).( 40)

= 2,5 J/ kg 0C

Q
b). C =
T
1000
= = 25 J/0C
40

Perubahan Wujud Zat


Suatu zat jika di beri kalor maka suhunya akan naik. Akan tetapi ada suatu
keadaan dimana kalor yang diterima tidak lagi digunakan untuk menaikkan suhu
melainkan untuk merubah wujud zat.

1. mencair
GAS
2. membeku
5 3. menguap
3
6 4 4. mengembun
5. menyublim
1 Cair 6. mengkristal
Padat
2
Kalor Laten (QL)
Yaitu kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat.

QL = M. Lb
QL = M. Lu
QL = kalor laten (J)
M = massa (kg)
Lb = kalor lebur es (J/kg)
Lu = kalor lebur uap (J/kg)

Grafik suhu dan kalor


T (suhu)

T2
Q2

Q2
T1
QL
Q1
Q (kalor)

Contoh soal :
Berapa kalor yang dibutuhkan untuk mengubah es 2kg pada suhu -50C menjadi air pada
suhu 200C, jika kalor jenis es 2100 J \kg 0C, kalor jenis air 42000 J \kg 0C, dan kalor
lebur es 3, 35 X 104 J \ kg !!!

Dik :

200C
Q2
QL
Q1
-50C
Mes = M air = 2 kg
Ces = 2100 J/kg 0C
Cair = 42000 J/kg 0C
Lb = 3, 35 X 104 J \ kg

Dit :…??
Jawab :
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3
Q1 = mes . ces. T
= (2kg).( 2100 J/kg 0C).(50C)
= 21000J

QL = M. Lb
= (2kg).( 3, 35 X 104 J \ kg)
= 6,70.104J
= 67000 J

QL = M air . Cair. T
= (2kg).( 42000 J/kg 0C).(200C)
= 1.680.000 J

Qtotal = 21000J + 67000 J + 1.680.000 J


= 1.768.000 J

Perpidahan kalor
1.Konduksi
Yaitu perpindahan kalor pada zat padat (logam) tanpa disertai perpindahan zat,
melainkan hanya bergetar saja.

Q k . A.T

t 
Ket :
Q
= laju kalor (J/s atau Watt)
t
K = konduktifitas termal bahan (w/m0k)
A = luas penampang (m2)
T = beda suhu (0k)
l = panjang bahan (m)

Contoh soal :
Suatu batang besiyang panjang nya 50cm dan luas penampang 1m2. dipanaskan salah satu
ujung nya sehingga suhu pada ujung batang 5000C dan 1000C.
Tentukan laju kalornya jika konduktivitas batang 75w/mo k!!!

Diket
T1 = 1000C = 100 + 273 = 373 0K
T2 = 5000C = 500 + 273 = 773 0K
T = 400 0K
Q k . A.T

t 

(75).(1).(400)
= 0,5 = 60.000 watt
2.Konveksi
Yaitu perpindahan kalor pada Fuida (zat cair) di sertai dengan perpindahan zat.

Q
= h.A.T
t
h= koefisien konversi (w/m2 0k)

3.Radiasi
Yaitu perpindahan kalor melalui pencairan tanpa zat perantara.
Q 4
t
= e. σ. A. T
l=emisivitas bahan (0≤l≤1)
untuk benda hitam sempurna e= 1
σ = konstanta stiven Boltzmann
= 5.67.10-8 w/m2k4
Pelajaran MTK

Menerapkan Konsep Trigonometri


A. Perbandingan trigonometri suatu sudut.

Sisi miring

Sisi
depan

Sisi samping
Untuk setiap segitiga siku-siku, berlaku perbandingan trigonometri sebagai berikut.

1. Sin A =

2. Cos A =

3. Tan A =

4. Cosec A =

5. Sec A =

6. Cot A =

Contoh :

1. Tentukan perbandingan trigonometri untuk segitiga berikut :

C
B

A
1. Sin X = =  Cosec X =

2. Cos A = =  Sec X =

3. Tan X = =  Sec X =

Sudut-Sudut Istimewa.
00 300 450 600 900
Sin 0 1/2 1/2 1/2 1
Cos 1 1/2 1/2 1/2 0
Tan 0 1/3 1 ~

Perbandingan trigonometri diberbagai kuadran

Kuadran II Kuadran I
Sin + Sin +
Cos – Cos +
Tan – Tan +

Kuadran III Kuadran IV


Sin – Sin –
Cos – Cos +
Tan + Tan –
Catatan
1. Sudut dalam kuadran I terletak diantara 00 dan 900
2. Sudut dalam kuadran II terletak diantara 900 dan 1800
3. Sudut dalam kuadran III terletak diantara 1800 dan 2700
4. Sudut dalam kuadran IV terletak diantara 2700 dan 3600

Rumus trigonometri di berbagai kuadran.


1. Kuadran I
Sin (900 – A0) = Cos A0
Cos (900 – A0) = Sin A0
Tan (900 – A0) = Cot A0

2. Kuadran II
Sin (1800 – A0) = Sin A0
Cos (1800 – A0) =  Cos A0
Tan (1800 – A0) =  Tan A0

3. Kuadran III
Sin (1800 + A0) = Sin A0
Cos (1800 + A0) = Cos A0
Tan (1800 + A0) = Tan A0

4. Kuadran IV
Sin (1800 + A0) = Sin A0
Cos (1800 + A0) = Cos A0
Tan (1800 + A0) = Tan A0

Hubungan koordinat katesius dengan koordinat kutub.

p. (a,b)

r
b
α
a x
Titik P secara koordinat kartesius dinyatakan dengan P(a,b) dengan a sebagai absis dan b
sebagai ordinat. Sedangkan secara koordinat kutub dinyatakan dengan P(r,α0) dengan α =
sudut kutub dari r = jari-jari.

Catatan :
a.) Mengubah koordinat kutub menjadi koordinat kartesius.
P(r , α)
X = r . cos αo
Y = r . sin αo
Contoh :
1) Ubahlah koordinat kutub p ( 4 , 30o) kedalam koordinat kartesius.
P ( 4 , 30o)
r d
X = r. cos αo Y = r. sin αo
= 4. Cos 30 o = 4. Sin 30o
= 4. ½ = 4. ½
=2 =2
o
P ( 4 , 30 )
b.) Mengubah koordinat kartesius menjadi koordinat kutub.
P ( x , y)
r=

Tan α =
Contoh :
1.) Menyatakan koordinat kartesius p ( r , αo) mejadi koordinat kartesius!
P ( -1 , 1) P(r,α)
r= tan α=

= tan α= ( kw II)

= tan α= -1 ( kw II)
= α= 135o
P ( -1 , 1 ) p( , 135o)

a.) Tentukan koordinat kartesius jika diketahui koordinat kutub α sebagai berikut:
a. P ( 6 , 120o)
r,α
X = r. cos αo Y = r. sin αo
= 6. Cos 120o = 6. Sin 120o
= 6. -1/2 = 6. – ½
= -3 =3
P ( 6 , 120o) p ( -3 , 3 )

Trigonometri untuk penjumlahan sudut.


1. Sin (A+B) = sin A. cos B + cos A . sin B
2. Sin (AB) = sin A. cos B  cos A . sin B
3. Cos (A+B) = cos A. cos B  sin A . sin B
4. Cos (AB) = cos A. cos B + sin A . sin B

5. Tan (A+B) =

6. Tan (AB) =

Contoh :

1. Sin 150 = Sin (450 – 300)


Sin (A – B) = sin A. cos B – cos A. sin B
Sin (450 – 300) = sin 450. cos 300 – cos 450. sin 300
= 1/2 1/2  1/2 . 1/2
= 1/4  1/4

2. Cos 750 = Cos (300 + 450)


Cos (A + B) = cos A. cos B  sin A . sin B
Cos (30 + 45 ) = cos 300. Cos 450  sin 300. Sin 450
0 0

= 1/2 . 1/2  1/2 . 1/2


= 1/4  1/4
0 0 0
3. Tan 15 = Tan (45 – 30 )

Tan (A  B) =

Tan (450 – 300) =

=
=

= = X =

= X

= =

= - = 2-

Rumus - Rumus penjumlahan sinus dan kosinus

1. Sin A + Sin B = 2 sin 1/2 (A + B). cos 1/2 (A  B)


2. Sin A  Sin B = 2 cos 1/2 (A + B). sin 1/2 (A  B)
3. Cos A + Cos B = 2 cos 1/2 (A + B). cos 1/2 (A  B)
4. Cos A  Cos B = -2 sin 1/2 (A + B). sin 1/2 (A  B)

Contoh :
1. Sin 750  Sin 150 =
Sin A  Sin B = 2 cos 1/2 (A + B). sin 1/2 (A  B)
Sin 750  Sin 150 = 2 cos 1/2 (750 + 150). sin 1/2 (750  150)
= 2 cos 1/2 900 . sin 300
= 2 cos 450. Sin 300
= 2. 1/2 . 1/2
= 1/2

Rumus - Rumus perkalian sinus dan kosinus

1. 2 Sin A . Cos B = sin (A + B) + cos (A  B)


2. 2 Cos A . Sin B = sin (A + B)  sin (A  B)
3. 2 Cos A . Cos B = cos (A + B) + cos (A  B)
4. 2 Sin A . Sin B = cos (A  B)  cos (A + B)

Contoh :

1. 2 Sin 750 . Sin 150 =


2 Sin A . Sin B = cos (A  B)  cos (A + B)
2 Sin 750 . Sin 150 = cos (750  150)  cos (750 + 150)
= cos 600  cos 900
= 1/2  0
= 1/2

Persamaan trigonometri.

1. Sin X = Sin α
X1 = α + K . 3600
X2 = (1800  α) + K . 3600

2. Cos X = Cos α
X1 = α + K . 3600
X2 =  α + K . 3600

3. Tan X = Tan α
X1 = α + K . 3600
Catatan = K = bilangan bulat.

Contoh :

1. Tentukan Hp dari persamaan berikut pada interval 00 ≤ X ≤ 3600

Sin X = Sin 1000


X1 = 1000 + K . 3600
X2 = (1800  1000) + K . 3600

X1 =1000 + K . 3600

K -1 0 1
X1 - 1000 4600
2600

Misal = K = -1  1000 + -1 . 3600


= 1000 + -3600 = -2600
K = 0  1000 + 0 . 3600
= 1000 + 0 = 1000
K = 1  1000 + 1 . 3600
= 1000 + 3600 = 4600


X2 = (1800  1000) + K . 3600
= 800 + K . 3600
K -1 0 1
X2 - 800 4400
2800

Misal = K = -1  800 + -1 . 3600


= 800 + -3600 = -2800
K = 0  800 + 0 . 3600
= 800 + 0 = 800
K = 1  800 + 1 . 3600
= 800 + 3600 = 4400

Hp =

Anda mungkin juga menyukai