shenzhen
HONG KONG
MACAU
3 Pitra Satvika
Shenzhen - Hong Kong - Macau 4
2 Desember 2010
Jakarta
shenzhen
5 Pitra Satvika
Tahun 2010 ini saya mendapat kesempatan berlibur
lagi ke luar negeri. Kali ini bersama seluruh anggota
keluarga, lengkap dengan mengajak Bapak, Ibu,
serta adik saya beserta suami dan putranya yang
masih berusia 3 tahun. Kami semua memang sudah
merencanakan liburan ini sejak beberapa bulan
sebelumnya. Mumpung kami mendapat tiket Garuda
Indonesia murah saat pameran beberapa bulan lalu.
Tujuan kami adalah Shenzhen, China. Lalu lanjut ke
Hong Kong dan Macau. Karena kali ini murni liburan
keluarga, kami pun meminta bantuan biro wisata
kenalan kami untuk bisa memberikan usulan tujuan
wisata kami.
7 Pitra Satvika
Sebelum pesawat berangkat, setiap penumpang
mendapat jatah satu cup jus jeruk. Kami juga
mendapat jatah makan siang. Ada 2 pilihan, nasi
plus ayam, atau kentang plus daging. Variasi lainnya
sama. Ada chocolate moose, roti, susu, dan salad.
Sesaat sebelum mendarat, sebotol air minum dalam
kemasan diberikan, untuk menjaga kami agar tidak
dehidrasi selama perjalanan.
9 Pitra Satvika
menunjukkan cetakan bukti pemesanan yang sudah
saya bawa dari Jakarta. Saya pun langsung dikasih 6
tiket. Kalau mau membeli langsung, harga per tiketnya
HK$ 200. Menariknya lagi, semua bagasi kami bawa
dari Jakarta, langsung otomatis dipindahkan ke ferry.
11 Pitra Satvika
terlihat berkabut, sehingga pandangan ke luar jendela
juga tak terlalu menarik untuk dilihat.
13 Pitra Satvika
logat Jawa muncul saat ia bercakap-cakap dengan
kami.
15 Pitra Satvika
tidak bisa semuanya kami habiskan, karena kami
sudah terlanjur kenyang sebelum makanannya habis.
Minumnya satu liter botol Pepsi dan satu ceret teh,
dilengkapi dengan setumpuk gelas plastik kosong.
Silakan tuang dan bagikan sendiri. Ahua dan supir
mini bus tidak mau makan bersama kami. Kebijakan
kantor mereka memang melarang untuk makan
bersama tamu. Katanya, ia bisa didenda US$ 10 per
tamu jika ketahuan.
17 Pitra Satvika
nyaman untuk dipakai berjalan kaki. Pedestrian
juga menjadi ruang publik tempat orang berkumpul
bersama bersosialisasi. Salah satu pusat belanja di
dekat situ memiliki ruang luar luas yang menyatu
dengan area pejalan kaki. Beberapa warga membawa
anjing mereka masing-masing dan berkumpul
di sana. Sementara anjing-anjing peliharaan itu
bercengkerama, para majikannya asyik mengobrol satu
dengan lainnya. Suasana modern yang saya nikmati
tidak berarti membuat Shenzhen bebas kriminalitas.
Copet masih bisa ditemukan di banyak tempat. Ahua
sempat mengingatkan untuk memindahkan dompet
dan paspor ke saku depan, agar aman dari tangan-
tangan jahil.
19 Pitra Satvika
Shenzhen - Hong Kong - Macau 20
3 Desember 2010
shenzhen
21 Pitra Satvika
Setelah subuh, meski saya masih mengantuk berat,
saya akhirnya memaksakan diri untuk bangun. Saya
berniat untuk berjalan sekeliling blok hotel sambil
melihat situasi pagi hari. Siap tahu saja ada yang
menarik untuk difoto.
23 Pitra Satvika
Nggak lama saya dan Bapak berjalan-jalan. Kondisi
cuaca yang mendung tanpa matahari tidak menarik
untuk dijadikan foto. Akhirnya kami memutuskan
untuk kembali ke hotel. Mandi lalu bersiap. Pukul
08:00 kami sudah berada di lantai 12 untuk sarapan.
Agak kurang menarik menu sarapannya, karena
semua variasi menu yang mengunakan daging selalu
menggunakan daging babi. Alternatifnya, kalau mau
bisa bersantap sushi (nasi saja sih, tanpa lauk), roti
dan kue, sereal, omelette, dan buah.
25 Pitra Satvika
bagi orang China, terutama mereka yang percaya
akan Feng Shui. Si manajer bercerita tentang manfaat
Pi Xiu ini. Ia juga menunjukkan cara memegangnya,
hingga menyimpannya, agar patung ini bisa
memberikan keberuntungan bagi pemiliknya. Patung
Pi Xiu ini mewakili sepasang laki-laki dan perempuan.
Patung laki-laki bisa dilihat dari kaki kirinya yang
maju, mewakili mencari uang. Patung perempuan
bisa dilihat dari kaki kanannya yang maju, mewakili
menerima dan mengelola uang. Cara mengelusnya
harus dimulai dari leher, ke badan, hingga ke kaki
belakang, dan jangan sampai menyentuh kepalanya.
27 Pitra Satvika
of the World. Tempat wisata yang menampilkan versi
miniatur beragam atraksi wisata dunia ini sangat
luas, 48 hektar, sehingga kalau mau mengelilingi
dan menikmatinya dengan berjalan kaki, akan butuh
waktu 3-4 jam. Terdapat miniatur Eiffel Tower setinggi
108 meter yang menjadi landmark utama tempat
wisata ini. Karena waktu kami tidak banyak, maka
kami akan menggunakan mobil kereta mini yang
akan membawa kami berkeliling. Tiketnya seharga
¥ 20. Alternatif lainnya adalah menggunakan kereta
monorail. Berbeda dengan monorail, mobil akan
berhenti sebanyak 3 kali untuk memberi kesempatan
kepada seluruh penumpangnya untuk berfoto-foto.
29 Pitra Satvika
landmark Eropa (yang memang terbanyak di tempat
wisata ini), seperti Colosseum dan Piazza Della
Signoria di Itali, sebelum akhirnya memasuki benua
Afrika. Perhentian kedua kami persis di depan Piramid
Gyza, Mesir. Di lokasi ini juga bisa ditemukan unta
asli (ukurannya raksasa juga ya). Pengunjung boleh
menunggangi unta ini dan berfoto dengannya. Lokasi
ini memang menarik untuk dijadikan latar belakang
foto, karena kontrasnya warna piramid yang kuning
dan langit yang biru. Di lokasi ini kami juga hanya
berhenti 3 menit, sebelum mobil kereta mini bergerak
kembali.
31 Pitra Satvika
sementara yang lainnya
berburu cenderamata.
33 Pitra Satvika
kalau beberapa selebriti Indonesia juga pernah datang
ke museum ini untuk berkonsultasi. Sebut saja Puan
Maharani dan Guruh Soekarno Putra di antaranya.
35 Pitra Satvika
dipajang beraneka ragam perhiasan dan kain sutra.
Seorang ibu, yang lagi-lagi jago berbahasa Indonesia,
mengajak kami berputar-putar berkeliling. Tentunya
sambil menawarkan produk jualannya. Pola serupa
seperti yang saya alami tadi pagi di Shenzhen Imperial
Culture Museum. Saya hanya tersenyum saja melihat
si penjual yang berbicara dengan akrab dengan
Ibu saya, mengambil hatinya, demi melancarkan
penjualan. Tak lama kemudian setelah melihat-lihat,
kami keluar lewat pintu belakang. Mobil mini bus
sudah menunggu kami di sini.
37 Pitra Satvika
menawarkan kami untuk ikut membonceng di
kudanya, meski kami tidak terlalu tertarik. Bangku-
bangku stadion masih kosong. Kami pun duduk santai
menunggu pertunjukan berlangsung.
39 Pitra Satvika
Yang paling saya kagumi dari pertunjukan ini adalah
desain kostumnya, yang menggabungkan warna-
warni kostum dari beragam grup etnis China,
dicampur dengan nuansa modern. Pakaian tradisional
41 Pitra Satvika
mengelilinginya. Jadi, kalau cuma makan berempat,
berenam, atau berapapun, tetap saja akan dipersilakan
duduk di meja yang sama. Makan malam kali ini tak
jauh berbeda dengan makan siang tadi atau makan
malam kemarin. Pola menu yang dikeluarkan serupa,
meski saya merasa masih tetap jauh lebih enak makan
malam kami semalam. Saya agak kurang berselera
dengan masakan yang disajikan kali ini.
43 Pitra Satvika
Shenzhen - Hong Kong - Macau 44
pertunjukan bertajuk Dancing with Dragons & Phoenix
ini. Efek suara, pencahayaan, laser, musik, panah api
yang membakar salah satu sudut panggung, hingga
artistik panggung yang terus-menerus berganti
membuat saya terus berdecak kagum. Ratusan penari
dengan kostum yang indah beraksi dengan koreografi
yang menarik. Ada pula aksi para pesenam balet
yang meliuk-liukkan tubuhnya seakan tanpa kerangka
tulang di dalamnya. Keberadaan naga-nagaan, gajah
yang melintas, kuda-kuda dan para penunggangnya
yang beraksi di atasnya, benar-benar memanjakan
mata pengunjung. Rasanya agak sulit untuk
menjabarkannya dengan kata-kata, karena sajian ini
benar-benar memukau secara visual. Kalau sempat
mampir ke Shenzhen, pastikan untuk tidak lupa
mampir ke China Folk Culture Villages dan menonton
semua pertunjukannya.
45 Pitra Satvika
Shenzhen - Hong Kong - Macau 46
4 Desember 2010
SHENZHEN
Hong Kong
47 Pitra Satvika
Pagi ini kami sudah harus bangun pukul 05:00, untuk
check out pukul 06:00. Ibu malah sudah bangun sejak
pukul 04:00 untuk beres dan siap-siap. Murni kami
semua hanya tidur tak lebih dari 5 jam semalam. Pagi
ini kami akan meninggalkan Shenzhen. Di lobi, Ahua
sudah menunggu, siap mengantar kami ke pelabuhan.
Kami akan berangkat menggunakan ferry kembali ke
Hong Kong. Perjalanan menuju terminal pelabuhan
Shekou sangat lancar di pagi hari. Saya baru sadar,
ternyata jauh juga ya dari hotel ke pelabuhan. Sekitar
45 menit padahal saat itu jalan sangat lancar.
49 Pitra Satvika
Ferry menuju Hong Kong Macau berangkat pukul
07:55, lebih telat 10 menit daripada jadwal. Kami
menggunakan ferry berbendera TaiShan, yang
ternyata memiliki kapasitas lebih besar daripada
ferry CKS yang membawa kami ke Shenzhen kemarin.
Interiornyapun lebih bersih. Mungkin sudah menjadi
standar ferry di sini, karena saya melihat hal serupa,
lokasi kantin di depan bangku-bangku penumpang,
dengan dua televisi di kiri dan kanannya. Kami duduk
di sisi depan kiri. Jendela ferry kali ini lebih bersih,
sehingga kami bisa leluasa menikmati pemandangan
laut yang apik.
51 Pitra Satvika
bermunculan. Pagi ini promenade terlihat berkabut.
Gedung-gedung tinggi di kejauhan tampak pucat
tertutup kabut tipis. Angin berhembus kencang dan
cukup dingin. Untungnya kami semua mengenakan
jaket, setidaknya menjaga agar kami tidak masuk
angin.
53 Pitra Satvika
sampai di promenade yang berada di daerah East
Tsim Sha Tsui.
55 Pitra Satvika
Menu yang disajikan telur super tebal, udang goreng
mentega, sapo tahu, cumi goreng, daging cah sawi,
dan ditutup dengan jeruk sunkist yang segar dan
mengandung banyak air.
57 Pitra Satvika
tram datang. Jalur ke The Peak hanya muat untuk
satu kereta. Kereta inilah yang bolak-balik menjemput
penumpang naik dan turun. Sekali perjalanan naik
membutuhkan waktu 5 menit. Tram akan menanjak
dengan kenaikan yang curam. Bahkan ada rentang
jalur dimana tram naik dengan kemiringan sekitar 45
derajat. Beberapa orang terlihat menahan nafas saat
kereta naik di tanjakan curam.
59 Pitra Satvika
diberi bingkai khusus dan bisa dibeli di tempat
cenderamata saat keluar nanti. Ada pula figur yang
sudah disediakan latar belakang hijau di belakangnya.
Setelah berfoto, pengunjung nanti boleh memilih
gambar variasi latar belakang yang akan menggantikan
warna hijau tersebut. Menarik sih konsepnya. Selain
mendapatkan pendapatan dari tiket, Madame
Tussauds juga bisa mengutip pendapatan tambahan
dari foto-foto eksklusif bersama figur tertentu. Plus
lagi pendapatan dari ratusan jenis cenderamata khas
Madame Tussauds.
61 Pitra Satvika
ini, kami semua akhirnya memutuskan untuk tidak
usah naik ke atas. Lagi pula kalau siang hari, hasil yang
didapatkan pun tidak akan jauh berbeda.
63 Pitra Satvika
sementara lantai tiga seterusnya ke atas dipakai untuk
hunian warga. Gemerlapnya lampu-lampu Hong Kong
di Nathan Road bisa dilihat hanya di lantai dasar dan
lantai dua, sementara lantai tiga ke atas terlihat gelap
dan kusam.
65 Pitra Satvika
pagi kami sudah mampir ke lokasi ini, namun saya
ingin menunjukkan keluarga saya suasana Victoria
Harbour di waktu malam. A Symphony of Light, sebuah
pertunjukan multimedia dan musik yang tayang setiap
pukul 20:00 malam tidak boleh dilewatkan.
67 Pitra Satvika
lampu gedung Hong Kong menarik dengan indahnya,
sementara mereka yang berada di Hong Kong bisa
pula menikmati permainan lampu dan sinar sorot dari
bangunan-bangunan yang berada di Kowloon.
69 Pitra Satvika
yang ditawarkan di beberapa toko. Semua barang
yang dijual di Hong Kong tidak dikenakan pajak
pertambahan nilai seperti di Indonesia. Oleh karena
itu, harga beberapa barang merk terkenal pastilah
lebih murah daripada di Jakarta.
71 Pitra Satvika
Shenzhen - Hong Kong - Macau 72
5 Desember 2010
Hong Kong
73 Pitra Satvika
Hari kedua di Hong Kong diawali dengan bangun agak
siang. Kami sempat sarapan di hotel tanpa buru-buru.
Sempat berkenalan pula dengan empat tamu hotel
yang duduk dekat meja kami. Mereka juga berasal
dari Indonesia, dan berwisata ke Hong Kong dalam
rangka liburan. Mumpung ada hari kejepit nasional,
katanya. Memang tanggal 6 Desember Senin besok
hari yang tanggung, karena Selasa sudah ada hari
libur besar kembali. Pastinya banyak orang yang
memanfaatkannya untuk cuti dan liburan panjang.
75 Pitra Satvika
Hotel, sebelum kembali lagi ke Disneyland. Jemputan
kami akan menunggu di Hollywood Hotel pukul
17:00. Artinya, kami harus sudah keluar dari wahana
Disneyland pukul 16:30 untuk naik bus yang akan
mengantar kami ke Hollywood Hotel.
77 Pitra Satvika
Wahana ini memang dikhususkan untuk anak-anak.
Pengunjung yang antri akan naik dalam beberapa
pesawat kecil. Satu pesawat bisa muat 4 orang.
Pesawat-pesawat ini akan bergerak naik turun sambil
berputar dalam sumbu lingkaran. Antrinya lebih dari
10 menit, namun main di dalam wahananya hanya
sekitar 2 menit.
79 Pitra Satvika
Shenzhen - Hong Kong - Macau 80
pukul 12:15 acara dimulai. Kisah dalam pertunjukan
ini diadaptasi dari film Lion King. Beberapa rekaman
suara pun diambil dari film tersebut. Beberapa tokoh
utama di film Lion King dipersonifikasikan sebagai
orang, yang menyanyi live di saat pertunjukan.
Pertunjukan penuh dengan adegan tarian yang
menarik, dengan desain kostum yang menarik pula.
Meski Festival of the King ini tampak apik, tetap
saja tidak bisa mengalahkan pertunjukan yang kami
saksikan di Shenzhen dua hari lalu.
81 Pitra Satvika
restoran burgernya sendiri. Starliner Diner ini dikelola
sendiri oleh Disney. Semua atributnya menggunakan
karakter Disney. Rasa burgernya pun enak, nggak
kalah dengan McDonald’s. Mungkin Disney tidak ingin
ada merk lain masuk di dalam wahananya. Mereka
ingin semuanya eksklusif dikelola oleh Disney sendiri.
Makanan pun kami bungkus, dengan harapan kami
bisa makan sebelum mengikuti antrian di Disney’s
Storybook Theater. Ternyata saat kami datang, antrian
sudah dimulai. Kami sekeluarga pun menunda makan
siang dan bergegas ikut masuk dalam antrian.
83 Pitra Satvika
10 menit, sebelum akhirnya merasakan isi wahana
yang mirip dengan Istana Boneka Dunia Fantasi ini.
Isinya pun tidak jauh berbeda, meski saya perhatikan
terdapat elemen-elemen baru yang berhubungan
dengan perayaan Natal melengkapinya. Saya
menduga, pasti saat Helloween atau Chinese New Year
kemarin, akan ada tema berbeda pula yang disajikan
di wahana ini. Perjalanan melihat boneka-boneka
sambil diiringi lagu Jingle Bells ini hanya berlangsung
sekitar 5 menit.
85 Pitra Satvika
Kami akan naik kapal yang akan berkeliling danau
buatan. Kapal sebenarnya berjalan di atas rel, meski
relnya tak terlihat karena terbenam di bawah air.
Pengemudi kapal lalu bercerita tentang atraksi apa
saja yang akan dilewati, seperti sekumpulan kuda
nil, gajah, hingga ular. Tentunya semua adalah mesin
mekanik, yang akan bereaksi setelah kapal mendekat.
Kami juga melewati suku-suku liar yang menembakkan
panah air saat kapal melewatinya. Perjalanan berakhir
saat kapal melewati sungai sempit dengan karang
buatan di kiri kanannya. Seketika saja karang itu
terbakar oleh api. Api bahkan menjalar pula di atas
air, seakan-akan bergerak mendekati kapal. Tak lama
api pun padam tergantikan dengan gumpalan kabut
asap putih yang menutupi pemandangan. Supir kapal
tetap santai bercerita sambil akhirnya merapatkan
kapal kembali ke dermaga. Kalau duduk di tepian
kapal, bersiaplah untuk terkena berbagai cipratan air.
Namun tenang saja, tidak akan membuat diri menjadi
basah kuyup kok.
87 Pitra Satvika
Hong Kong. Lokasinya berada di daerah lama Hong
Kong, sebelah selatan stasiun MTR Central.
89 Pitra Satvika
Di Subway, saya bisa memesan sandwich dengan roti,
daging, sayur, dan saus yang saya sukai. Sayang roti
Subway ini tidak ada di Indonesia, padahal rasanya
enak luar biasa.
93 Pitra Satvika
Shenzhen - Hong Kong - Macau 94
6 Desember 2010
macau
95 Pitra Satvika
Di hari kelima ini kami akan berjalan-jalan ke Macau,
yang berada di sebelah barat daya Hong Kong. Kami
sudah harus bersiap sejak pagi, karena kami akan
dijemput pemandu pukul 07:20. Sudah pagi-pagi
sekali kami semua sarapan. Mengingat menu sarapan
yang tidak terlalau enak kemarin, saya habiskan saja
roti Subway yang dibeli semalam. Paling saat sarapan
di lobi hotel, saya cukup minum yoghurt dan teh
manis saja.
97 Pitra Satvika
yang terhubung satu dengan lainnya melalui jembatan.
Salah satu jembatan terpanjang ada yang mencapai
4.000 meter. Macau juga terhubung dengan daratan
Cina melalui jembatan. Melalui jalur inilah semua
kebutuhan makanan dan minuman Macau diimpor
dari Cina. Saat ini sedang dibangun jembatan yang
menghubungkan antara Macau dan Hong Kong, dan
diperkirakan akan selesai tahun 2016.
99 Pitra Satvika
Semua papan nama jalan, pengumuman, semua
menggunakan dua bahasa tersebut.
Hong Kong
Jakarta
www.media-ide.com
bit.ly/pitra
facebook.com/pitra
twitter.com/pitra
E-Narcism
Kanaya Press
F-Marketing
Kanaya Press
Twitter-Plurk
Kanaya Press
8 Hari di Jerman
www.media-ide.com
Hong Kong
www.media-ide.com