Anda di halaman 1dari 2

Kebudayaan Tari Golek Menak Dari Yogyakarta

15-07-2008 10:30

Tari Golek Menak merupakan salah satu jenis tari klasik gaya Yogyakarta yang diciptakan oleh
Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Penciptaan tari Golek Menak berawal dari ide sultan setelah
menyaksikan pertunjukkan Wayang Golek Menak yang dipentaskan oleh seorang dalang dari
daerah Kedu pada tahun 1941. Disebut juga Beksa Golek Menak, atau Beksan Menak.
Mengandung arti menarikan wayang Golek Menak.

Karena sangat mencintai budaya Wayang Orang maka Sri Sultan merencanakan ingin membuat
suatu pagelaran yaitu menampilkan tarian wayang orang. Untuk melaksanakan ide itu Sultan
pada tahun 1941 memanggil para pakar tari yang dipimpin oleh K.R.T. Purbaningrat, dibantu
oleh K.R.T. Brongtodiningrat, Pangeran Suryobrongto, K.R.T. Madukusumo, K.R.T.
Wiradipraja, K.R.T.Mertodipuro, RW Hendramardawa, RB Kuswaraga dan RW Larassumbaga.

Proses penciptaan dan latihan untuk melaksanakan ide itu memakan waktu cukup lama.
Pagelaran perdana dilaksanakan di Kraton pada tahun 1943 untuk memperingati hari ulang tahun
sultan. Bentuknya masih belum sempurna, karena tata busana masih dalam bentuk gladi resik.
Hasil pertama dari ciptaan sultan tersebut mampu menampilkan tipe tiga karakter yaitu :

1. tipe karakter puteri untuk Dewi Sudarawerti dan Dewi Sirtupelaeli,


2. tipe karakter putra halus untuk Raden Maktal,
3. tipe karakter gagah untuk Prabu Dirgamaruta
Tiga tipe karakter tersebut ditampilkan dalam bentuk dua beksan, yaitu perang antara Dewi
Sudarawerti melawan Dewi Sirtupelaeli, serta perang antara Prabu Dirgamaruta melawan Raden
Maktal.

Melalui pertemuan-pertemuan, dialog dan sarasehan antara sultan dengan para seniman dan
seniwati, maka sultan Hamengku Buwana IX membentuk suatu tim penyempurna tari Golek
Menak gaya Yogyakarta. Tim tersebut terdiri dari enam lembaga, yaitu : Siswo Among Beksa,
Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI),
Mardawa Budaya, Paguyuban Surya Kencana dan Institut Seni Indonesia (ISI).

Keenam lembaga ini setelah menyatakan kesanggupannya untuk menyempurnakan tari Golek
Menak (1 Juni 1988), kemudian menyelenggarakan lokakarya dimasing-masing lembaga, dengan
menampilkan hasil garapannya. Giliran pertama jatuh pada siswa Among Beksa pada tanggal 2
Juli 1988.

Anda mungkin juga menyukai