Anda di halaman 1dari 4

Spontaneous Human Combustion

(Reaksi) Terbakarnya Manusia secara Tiba-Tiba

A.) PENGERTIAN DAN ASAL-USUL

Secara istilah, Spontaneous Human Combustion ( SHC ) lebih diartikan sebagai suatu
peristiwa secara tiba-tiba yang terjadi pada diri seseorang berupa terbakarnya sebagian/ seluruh
anggota tubuh, yang diyakini diakibatkan oleh energi dari internal tubuhnya sendiri. Namun ada
juga yang berasumsi bahwa kebakaran ditimbulkan oleh sumber eksternal, seperti korek api.
Anehnya kejadiannya dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, baik itu dalam kesepian
maupun sedang dalam keramaian. Yang anehnya lagi, barang-barang yang berada di sekitar
korban, tidak ikut terbakar. Dalam hal ini manusia yang mengalami SHC dapat berakibat fatal
dan membahayakan nyawa manusia tersebut. Dalam beberapa kasus misteri SHC ini terjadi
begitu cepat, hingga dalam beberapa kejadian tidak ada saksi yang menyaksikan proses dari
SHC ini. Peristiwa ini masuk ke dalam kategori misteri yang belum bisa terpecahkan dalam acara
dokumenter produksi National Geographic yang menampilkan misteri-misteri dan fenomena
terbesar yang masih belum terpecahkan dengan pengabungan bukti-bukti dan pembicaraan para
ilmuwan. Akhirnya, hal-hal yang berhubungan dengan penyakit ini, hanya dapat ditafsirkan dan
diterka-terka oleh para penyelidik kepolisian dan para penulis buku non-fiksi secara bertahun-
tahun.

Dalam tiga abad terakhir ini, ditemukan sekitar 200 kasus


SHC dengan pola yang sama pada kondisi tubuh dan lokasi
TKP korban. Namun pada banyak kasus tidak ditemukan
adanya penyelidikan yang memadai dan biasanya hanya
berdasarkan cerita burung dan pernyataan lisan saja.
Pertama kali, kasusnya ditemukan pada seorang wanita
Countess Cornelia di Cesena, Italia tahun 1731. Yang tersisa
hanya bagian kaki dengan stocking dan sebagian potongan
kepala. Uniknya, lagi-lagi tempat tidur di dekat korban tidak
ikut terbakar.

B.) BEBERAPA KASUS KEMATIAN AKIBAT SHC

 Ipswich, Inggris [ 9 April 1744 ], Grace Pett (60) ditemukan oleh putrinya
dalam kondisi seperti “sepotong kayu yang termakan habis oleh api tanpa terlihat
adanya lidah api di tubuhnya

 Florida, AS [ 1951 ], seorang janda bernama Mary Reeser (67) ditemukan


tewas oleh tetangganya sedang duduk di kursinya dalam kondisi mengenaskan,
dengan menyisakan tulang belakang dan kaki kirinya.

 [ Oktober 1963 ], Olga Woth meninggal karena terbakar hidup-hidup di dalam


mobil. Tidak ada bau benda yang mudah terbakar, seperti bensin, serta mobilnya
tak terbakar.

 Pennsylvania [18 Mei 1957 ], Anna Martin (68) ditemukan telah menjadi abu
dengan hanya menyisakan sedikit bagian perut dan sepasang sepatu. Para
petugas medis memperkirakan Anna Martin terbakar oleh api dengan suhu
hingga 2.000 derajat fahrenheit, setara dengan suhu api yang digunakan dalam
proses kremasi.

 Pennsylvania [ 5 Desember 1966], seorang kakek bernama Dr. John Irving


Bentley (92) ditemukan telah tewas terbakar. Tubuh Dr Bentley habis terbakar di
kamar mandinya dengan hanya menyisakan satu potong kakinya. Inilah salah
satu kasus yang paling terkenal

 Musim dingin di Ceshire, Inggris [1980], seorang ibu rumah tangga


bernama Susan Motteshead terkejut dengan terbakarnya piyama yang dipakainya
saat memasak di dapur. Beruntung dirinya selamat dari insiden itu.

C.) HIPOTESIS DAN TEORI MENGENAI PERISTIWA SHC

Studi mengenai SHC pertama kali dianggap dipublikasikan oleh Jonas Dupont pada tahun
1763 dalam buku berjudul "De Incendiis Corporis Humani Spontaneis" yang isinya mengenai
kumpulan kasus SHC di masa itu.
Beberapa hal sempat menguatkan para ilmuwan untuk mengungkap misteri dibalik
penyakit ini, seperti kandungan alkohol pada korban yang sangat kuat ( alkohol mudah bereaksi
dengan api ), bagian tubuh yang tidak terbakar rata-rata bagian kaki dan tengkorak kepala yang
notabene tidak memiliki cukup banyak kelenjar lemak, kebanyakan korban merupakan wanita
lansia berumur 65 tahun ke atas, dimana kemungkinan terjangkit osteoporosis dengan tulang
yang rapuh ( sehingga mudah terbakar ), dan sebagainya. Dan akhirnya, menimbulkan beberapa
dugaan ilmiah sementara seperti:

1. Setiap tubuh manusia mengandung beberapa partikel elektrik dan juga beberapa gas
yang mudah terbakar ( contohnya metana/ CH 4 ), sehingga memicu reaksi eksoterm
pada gas itu.

2. Terkadang korban SHC, emosinya sedang terguncang sehingga dapat memicu suatu
reaksi berantai oleh nitrogen ( N2 ) yang menyebabkan suatu ledakan di dalam
mitokondria ( organel sel penghasil energi ).

3. Terdapat suatu partikel berenergi tinggi dan sinar gamma ( γ ¿ yang berasal dari unsur
radioaktif, seperti uranium & polonium yang saling bereaksi di dalam tubuh korban yang
memang berpotensial SHC. Proses ini tidak membutuhkan gas oksigen ( O 2 ) dari luar,
sepanjang reaksi tersebut bukanlah reaksi redoks.
4. Adanya hubungan antara tubuh korban dengan pakaian yang dikenakannya yang
menimbulkan suatu energi listrik statis. Contohnya orang yang sedang berjalan di atas
karpet dapat memicu loncatan listrik. Akibatnya pakaian yang dipakai pun terbakar
dengan tingkat voltase tinggi dan energi rendah. Namun dugaan ini dibantah karena
tidak ada rekam jejak bahwa korban SHC dalam keadaan telanjang bulat.

Berdasarkan dari beberapa hipotesis di atas, para ilmuwan secara garis besar menemukan
beberapa teori terjadinya peristiwa SHC sebagai berikut :

 Alkohol; Kebanyakan korban SHC adalah alkoholik. Ada beberapa klaim yang
mengatakan bahwa seorang peminum alkohol dapat mencapai level dimana
alkohol di dalam darahnya dapat membuatnya terbakar. Namun teori ini
dianggap tidak berdasar karena ethanol ( C2H6O ) hanya dapat terbakar apabila
konsentrasinya lebih besar dari 23%. Sedangkan apabila hanya ada 1 % ethanol
saja di dalam darah seseorang, dapat dipastikan orang tersebut akan mati.

 Wick Effect ( Efek Sumbu ); Teori ini menyebutkan bahwa tubuh manusia ketika
tersentuh dengan api rokok dapat menyebabkan timbulnya api yang membakar tubuh.
Menurut para peneliti juga, lemak di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai substansi
pembakar. Sedangkan pakaian atau rambut korban berfungsi sebagai sumbu. Sementara
lemak tubuh mencair karena panas, ia membasahi pakaian dan membuat “sumbu”
terbakar secara perlahan-lahan.

 Listrik Statis; Teori lini mengatakan bahwa mungkin pakaian korban dapat memicu
timbulnya listrik statis. Seseorang yang berjalan di atas karpet dapat menciptakan aliran
listrik dan voltase yang cukup untuk menciptakan percikan-percikan api.

 Psikosomatik; Sebagian korban yang ditemukan meninggal adalah mereka yang


hidup sendiri atau kesepian. Jadi menurut sebagian peneliti, proses psikosomatik
yang terjadi mungkin telah menimbulkan reaksi berantai dengan memproses
nitrogen di dalam tubuh mereka dan menimbulkan reaksi berantai ledakan
mitokondria.

 Hangus karena tertidur; Inilah teori yang paling sederhana. Menurut sebagian
orang, penyebab terbakarnya tubuh korban dapat disimpulkan dari ciri-ciri korban
seperti yang sudah saya singgung di atas. Para korban yang ditemukan umumnya
sedang merokok atau mabuk dan sendirian.

 Kejahatan Terencana; Dan akhirnya, inilah teori yang paling sederhana


diantara yang paling sederhana. Teori ini dikemukakan apabila segala pemikiran
ilmiah tidak dapat mendeskripsikan hal ini. Menurut para ahli, kematian korban
adalah akibat kejahatan. Tubuh mereka yang hangus adalah usaha dari sang
penjahat untuk menghilangkan jejak. Teori ini mengabaikan begitu banyak fakta
sehingga tidak pernah dilirik oleh para peneliti yang berkompeten.

Selain dari beberapa teori di atas, banyak orang yang bahkan percaya bahwa fenomena SHC ini
disebabkan oleh kekuatan “supranatural” dan shir oleh orang-orang yang tidak suka dengan si
korban atau yang biasa kita sebut “santet”.

D.) KESIMPULAN
Ada banyak sekali kemungkinan ilmiah yang mematahkan semua teori di atas.
Misalkan di dalam tubuh manusia memang terdapat senyawa yang memicu timbulnya
energi dan kalor seperti lemak dan gas metana, namun 70% tubuh manusia terdiri dari
air, sehingga mustahil untuk membakar tubuh manusia secara mudah. Selain itu, untuk
membentuk reaksi pembakaran sempurna pada tubuh manusia dibutuhkan waktu
kJ
sebanyak 2 jam dengan suhu 1600 ℉ (besar ∆ H sekitar −2.803 )sehingga cukup
mol
mustahil tubuh dapat terbakar dalam sekejap. Ataupun mungkin untuk membentuk suatu
pembakaran energi yang besar, kita harus mengkonsumsi asupan gizi dalam jumlah yang
besar dan langsung kita melakukan suatu kegiatan dengan sekuat tenaga sehingga
dapat terjadi pembakaran yang dahsyat di dalam tubuh. Tentunya semua hal itu
sangatlah mustahil terjadi. Hingga kini, SHC masih menjadi misteri di seluruh dunia

Sumber Referensi :

http://djaloesukadana.blogspot.com/2010/07/fenomena-terbakarnya-manusia-secara.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Spontaneous_human_combustion

http://ttudayana.files.wordpress.com/2009/07/shc3.gif?w=341&h=250

http://www.determity.com/pembakaran-tubuh-manusia-secara-spontan/

http://www.google.com/images?
client=safari&rls=en&q=spontaneous+human+combustion&oe=UTF-8&um=1&ie=UTF-
8&source=og&sa=N&hl=en&tab=wi&biw=1024&bih=605

http://www.skepdic.com/shc.html

Anda mungkin juga menyukai