Anda di halaman 1dari 8

Lomba Karya Tulis Ilmiah

FKIK Anniversary

Tema: Science, Technology and Health

Judul: YANG UP TO DATE TEKNOLOGI, YANG PEDULI KESEHATAN

Penulis: Nila Amalia Husna

Program Studi/smt: Kesehatan Masyarakat/VI- Gizi

e-mail: amalianila@yahoo.com

No kontak: 0217401045

Alamat: Jl. Cabe I No.99 RT 02/04 Pd. Cabe Ilir, Pamulang


YANG UP TO DATE TEKNOLOGI, YANG PEDULI KESEHATAN

Oleh: Nila Amalia Husna

“Ada pertanyaan lagi?” Seisi kelas kompak menggelengkan kepala tanda

jawaban “tidak” atas pertanyaan sang dosen. ”Baiklah, kalau begitu kita akhiri

perkuliahan hari ini dan semoga apa yang kita diskusikan dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr. wb.” Dengan segera Todi membuka notebook-nya dan mulai

berselancar di facebook.com. mengecek notification serta meng-update status

“Akhirnya kuliah selesai, saatnya istirahat, makan terus ngerjain tugas. Semangat!”

Bukan hal aneh lagi ketika mendengar kata facebook, friendster, flixster dan

jejaring sosial lainnya di dunia maya. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah bagian dari

kemajuan teknologi yang saat ini kita nikmati. Internet hanya salah satu bentuk

kemajuan teknologi, tepatnya teknologi informasi.

Beberapa tempat umum yang menyediakan layanan internet termasuk

perpustakaan, dan warnet (Cyber Cafe). Terdapat juga restoran dan kafetaria yang

menyediakan akses wi-fi, seperti Wifi-cafe. Pengguna hanya perlu membawa laptop

(notebook), PDA, dan segala yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan

akses internet. Hal ini semakin mempermudah dalam pemanfaatan akses internet.

Mungkin kita juga bagian dari komunitas yang sangat bergantung pada teknologi

informasi yang satu ini.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat mempengaruhi

berbagai bidang dalam kehidupan. Kata “kemajuan” biasanya identik dengan segala

hal yang positif. Namun, ketika dilihat dari berbagai sudut yang berbeda selalu ada

hal negatif dari adanya suatu kemajuan. Salah satu yang dipengaruhi adalah gaya

hidup seseorang.
Gaya hidup dapat mempengaruhi kesehatan, maka semakin buruk gaya hidup

maka akan menurunkan kondisi kesehatan. Kemudahan yang disediakan oleh adanya

kemajuan teknologi seolah memanjakan kita. Terlebih bagi mereka yang cukup

mampu secara finansial. Tanpa keluar rumah sembari duduk santai pun dapat

berselancar di dunia maya. Silaturrahim yang biasanya dilakukan seseorang dengan

keluar rumah, sekarang terasa cukup hanya melalui telepon, SMS dan internet. Hal ini

semakin mengurangi aktivitas fisik seseorang. Terlebih bagi mereka yang bekerja di

depan komputer dan duduk hampir sepanjang hari.

Pekerjaan, tugas kuliah dan segala kesibukan lainnya dijadikan alasan untuk

menjalani kebiasaan-kebiasaan seperti ini. Kepraktisan tentu hal yang diharapkan,

makanan fast food pun menjadi pilihan, bahkan banyak restoran yang menyediakan

jasa delivery semakin membuat aktivitas fisik seseorang berkurang. Dengan zat gizi

pada fast food (biasanya junk food) yang kurang mencukupi gizi seimbang ditambah

kurangnya aktivitas, maka resiko untuk menderita penyakit degeneratif akan

meningkat. Terlebih jika keadaan dan gaya hidup tak sehat ini sudah diterapkan di

usia dini maka kejadian penyakit degeneratif yang biasanya pada usia tua akan

muncul pada usia muda.

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, diketahui bahwa prevalensi obesitas

pada dewasa (15 tahun ke atas) mencapai angka 19,1%. Angka tersebut menunjukkan

obese masih menjadi masalah. Padahal berbagai penyakit dapat ditimbulkan dari

kondisi obesitas pada seseorang. Sekian banyak faktor yang mempengaruhi kejadian

obesitas salah satunya adalah kurang aktivitas fisik dengan kata lain bergaya hidup

”sedentary life style.”

Teknologi informasi lainnya yang mempengaruhi gaya hidup santai adalah

televisi (TV). Saat ini TV sudah seperti kebutuhan pokok segala usia, termasuk anak-
anak. Padahal frekuensi menonton TV yang terlalu lama akan meningkatkan resiko

obesitas pada anak-anak seperti yang diungkapkan Dr. Endang Darmoutomo, MS,

SpGK. Beliau juga menyatakan, satu jam nonton tv akan meningkatkan obesitas

sebesar 2%. Hal ini dikarenakan selama menonton TV, anak cenderung lebih banyak

ngemil dan tak melakukan aktivitas olah tubuh.

Begitu pula yang terjadi pada anak-anak yang lebih suka bermain games di

komputer atau playstation daripada bermain di luar rumah. Hal ini terjadi akibat

ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang dikeluarkan.

Padahal kita ketahui ketika energi tidak dipergunakan akan diubah menjadi lemak

yang menumpuk dan akhirnya muncul obesitas serta penyakit degeneratif lainnya.

Apabila potensi obesitas sudah terlihat sejak usia anak-anak, maka akan lebih besar

kemunkinan terjadinya penyakit degeneratif. Bukan tidak mungkin akan terjadi loss

generation.

Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) menyampaikan,

Berdasarkan estimasi WHO, faktor obesitas dan kurang aktivitas fisik menyumbang

30% risiko terjadinya kanker. Berdasarkan penelitian, terdapat hubungan antara

kanker dengan berat badan berlebih, diet tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik.

Jenis penyakit kanker yang timbul akibat faktor risiko ini adalah kanker

kerongkongan (oesophagus), ginjal, rahim (endometrium), pankreas, payudara, dan

usus besar. Betapa mengerikan sekaligus menyedihkan jika banyak generasi penerus

bangsa yang memiliki resiko penyakit-penyakit tersebut karena obesitas.

Kemajuan teknologi tanpa didukung pengetahuan seseorang tentang kesehatan

yang baik akan sia-sia. Kesehatan pun sering dilupakan, dengan alasan kesibukan,

lelah dan malas. Alasan-alasan seperti itu sering dilontarkan ketika seseorang diajak
untuk berolahraga. Untuk meningkatkan pengetahuan yang berkaitan dengan gaya

hidup sehat, perlu sosialisasi yang lebih gencar disampaikan kepada masyarakat.

Sosialisasi yang disampaikan dalam bentuk penyuluhan menjadi kurang

efektif bagi masyarakat yang sangat sibuk, khususnya di kota besar. Maka dengan

adanya kemajuan teknologi informasi, penyuluhan kesehatan dapat dialihkan dengan

pemanfaatan internet maupun televisi sebagai media penyampaian informasi.

Penyediaan situs kesehatan, iklan layanan masyarakat yang ditayangkan di waktu-

waktu dimana banyak yang menonton TV atau saat ”premium time” akan lebih

efektif.

Namun pemanfaatan teknologi informasi yang sudah tepat dan pengetahuan

sudah meningkat, tidak berarti masalah kesehatan teratasi begitu saja. Masih ada

faktor yang menentukan keberhasilannya, yaitu sikap dan perilaku individu masing-

masing. Tanpa didasari oleh sikap dan persepsi positif, pengetahuan yang dimiliki

akan percuma. Sebagai contoh, seseorang sudah mengetahui bahwa aktivitas fisik dan

olahraga yang teratur dapat mencegah obesitas dan penyakit jantung. Namun, karena

pekerjaan yang menurutnya lebih penting maka ia tidak berolahraga (perilaku).

Perubahan perilaku dan kebiasaan memang hal yang tidak mudah dan

memerlukan waktu yang cukup lama. Gaya hidup yang berlawanan dengan perilaku

hidup sehat harus dilakukan secara bertahap. Memulainya dari hal sederhana

walaupun intensitas dan frekuensinya kecil akan membawa seseorang kepada

perubahan di kemudian hari.

Agama apa pun memiliki ritual ibadah yang dilakukan bersama-sama atau

berjamaah. Hal tersebut dapat dianalogikan dengan pola gaya hidup sehat.

Menerapkan gaya hidup sehat dalam suatu komunitas dapat memberikan motivasi dan
saling bertukar informasi. Sudah banyak komunitas yang kegiatannya bertujuan

preventif dalam hal kesehatan. Seperti kelompok senam rutin, jalan sehat, komunitas

karyawan yang berangkat ke kantor dengan bersepeda serta masih banyak komunitas

lainnya.

Komunitas-komunitas tersebut selain memberi pengaruh positif bagi

kesehatan juga bagi hubungan sosial yang menjadi salah satu aspek yang termasuk

pengertian sehat menurut WHO. Kondisi sosial yang baik akan menurunkan resiko

stres, sehingga produksi hormon terkait stres tidak meningkat yang secara otomatis

membuat seseorang menjadi lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Dari

sinilah pencegahan penyakit secara tidak langsung terjadi.

Bicara masalah sosial, dengan adanya berbagai jejaring sosial di dunia maya

sepintas memang dapat menghubungkan kita dengan teman-teman ataupun saudara

yang sudah lama tidak bertemu. Namun, jika dipikirkan lebih dalam, kita tentu

membutuhkan silaturrahim yang sesungguhnya. Oleh karena itu fasilitas teknologi

yang ada hendaknya dimanfaatkan secara bijak. Jangan sampai berlebihan yang akan

membuat aktivitas berkurang sehingga memperbesar resiko terkena berbagai

penyakit. Selain itu pemakaian yang berlebihan akan memberi kesan tidak peka

terhadap lingkungan sosial.

Pengaruh globalisasi memang ada di segala bidang. Jika dijabarkan semua

dalam tulisan mungkin sampai ratusan halaman. Maka fokus bahasan kali ini ada pada

teknologi informasi. Teknologi yang hampir semua orang mengetahui dan mampu

mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi yang seolah tidak dapat

lepas dari segala aktivitas. Seperti oksigen ataupun makanan sebagai kebutuhan utama

manusia untuk hidup. Mungkin perumpamaan di atas cukup berlebihan, tapi memang
itulah kenyataannya. Terkadang saya pun lebih panik saat telepon genggam mati saat

baterai-nya habis daripada saat mati lampu. Ini menunjukkan betapa sangat butuhnya

kita terhadap teknologi informasi.

Inti dari tulisan ini adalah, sebagai generasi yang mengaku tidak ketinggalan

zaman atas segala kemajuan teknologi, sepatutnya diimbangi dengan pengetahuan,

sikap serta memiliki gaya hidup sehat. Apa kita pantas berbangga jika melek teknologi

dan memiliki tingkat pengetahuan tinggi namun kesehatan sendiri diabaikan?


DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2008. Laporan Hasil Riset


Kesehatan Dasar RISKESDAS Indonesia Tahun 2007. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta
Obesitas dan Kurang Aktivitas Fisik Menyumbang 30% Kanker
http://dinkesbonebolango.org/index.php?
option=com_content&task=view&id=346&Itemid=1 diakses tanggal 15 Juni 2009
pukul 08.56 WIB
Waspada Pengaruh Televisi pada Anak.
http://www.halamansatu.net/index.php?
option=com_content&task=view&id=144&Itemid=51 diakses tanggal 15 Juni 2009
pukul 09.00 WIB
PENGARUH GLOBALISASI DALAM BERBAGAI BIDANG
KEHIDUPAN http://www.scribd.com/doc/13388216/Pengaruh-global-di-berbagai-
bidang?autodown=pdf diakses tanggal 15 Juni 2009 pukul 09.21 WIB

Anda mungkin juga menyukai