Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhammad Gading Budiman

Fakultas : FMIPA

Cluster : 63

NIM : 235090707111019

Indeks Pembangunan Pemuda (Kesehatan dan Kesejahteraan)

Ada empat indikator kesehatan dan kesejahteraan, diantaranya (1) angka


kesakitan pemuda, (2) persentase korban kejahatan, (3) persentase pemuda yang
merokok (4) persentase remaja perempuan yang sedang hamil.

I. Angka Kesakitan Pemuda.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik, dalam 6 tahun terakhir (2016 –


2021) kesehatan anak muda Indonesia kian memburuk. BPS menyebutkan
pada tahun 2016 persentase pemuda yang mengalami keluhan kesehatan
berjumlah 17,4%. Sangat disayangkan, angka ini terus mengalami kenaikan
hingga tahun 2021 persentase pemuda yang mengalami keluhan kesehatan
berjumlah 21,24%.

Selain persentase pemuda yang mengalami keluhan kesehatan, BPS juga


mencatat persentase pemuda yang kesakitan. Pada tahun 2016
persentasenya sejumlah 8,54%, sangat disayangkan angka ini juga terus
mengalami kenaikan hingga pada tahun 2021 mencapai 10,23%.

Menurut data BPS pula, semakin tinggi tingkat pengeluaran anak muda
maka semakin tinggi juga persentase pemuda yang mengalami keluhan
kesehatan dan persentase pemuda yang mengalami kesakitan.

Beberapa faktor yang menyebabkan banyak pemuda yang masih diusia dini
namun sudah mengeluh akan penyakit – penyakit berbahaya. Diantaranya :
1. Pola Hidup

Banyak pemuda di Indonesia yang abai akan pola hidup yang


mereka jalani, seperti jam tidur, makanan yang mereka makan, kesehatan
mata dan lain sebagainya. Seperti yang kita tau, masi banyak diantara kita
yang abai akan jam tidur kita. Terkadang kita terlalu sibuk belajar dan
bekerja dan yang lebih parah lagi mengorbankan jam tidur kita untuk hal
yang kurang bermanfaat. Banyak bahaya yang ditimbulkan jika kita
keseringan begadang. Dilansir dari website halodoc, beberapa dampak
buruk yang dapat terjadi jika keseringan begadang diantaranya : Sulit
berkonsentrasi,rentan mengalami kecelakaan, munculnya penyakit
serius (stroke, diabetes, serangan jantung, gagal jantung, peningkatan
detak jantung, tekanan darah tinggi), menurunkan gairah sexual,
penurunan produksi hormon, berisioko memicu obesitas. Oleh karena
itu marilah kita mulai memperhatikan jam tidur kita agar kita dapat terhindar
dari bahaya yang sudah saya sebutkan tadi.

Kedua, adalah pola makan. Masih banyak anak muda di Indonesia yang abai akan
jam makan dan apa – apa saja yang masuk ke usus mereka setiap harinya.
Padahal jika kita sering telat makan, akan dapat membahayakan tubuh kita sendiri.
Banyak penyebab kenapa banyak pemuda yang sering telat makan diantaranya :
terlalu sibuk belajar ataupun bekerja, program diet, dan lain sebagainya. Dilansir
dari website hallosehat yang sudah ditinjau langsung oleh dr. Patricia Lukas
Goentoro dari Rumah Sakit Universitas Indonesia berikut beberapa bahaya yang
dapat ditimbulkan jika kita terlalu sering telat makan, diantaranya : susah
berkonsentrasi, gampang kelelahan, membuat anda makan lebih banyak,
meningkatkan risiko tukak lambung, memperparah gejala sindrom iritasi
usus, meningkatkan risiko diabetes, menambah berat badan, lebih gampang
sakit. Oleh karena itu, mulai saat ini marilah kita memperbaiki jam makan kita. Jika
kita terlalu sibuk belajar ataupun bekerja, cobalah untuk menyempatkan diri kita
agar tidak melewatkan jam makan kita saat itu. Lalu mengenai makanan dan
minuman apa saja yang masuk kedalam tubuh kita. Seperti yang kita ketahui
Bersama, sekarang di Indonesia restoran cepat saji atau restoran fast food atau
juga dikenal sebagai junk food. Memang, makanan yang disajikan dari restoran ini
terasa lebih enak dan membuat siapapun yang memakannya bisa ketagihan.
Contoh fast food atau junk food yang sering kita temui antara lain : donat, ayam
crispy, burger, kentang goreng, dan lain sebagainya. Namun dibalik rasa yang
sangat enak dari junk food, terdapat dampak yang dapat membahayakan
kesehatan bagi orang yang mengonsumsinya. 1. Obesitas atau Kegemukan

Remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji di luar batas wajar dapat berisiko
mengalami obesitas atau kegemukan. Remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji
dengan asupan energi total yang tinggi memiliki risiko sebesar 2,27 kali lebih tinggi
mengalami obesitas daripada remaja yang mengonsumsi asupan energi makanan cepat saji
yang rendah. Kebiasaan makan yang salah pada anak maupun remaja akan meningkatkan
kejadian obesitas, salah satunya adalah kebiasaan makan makanan makanan cepat saji.

2. Meningkatkan Faktor Risiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Makanan cepat saji, seperti kentang goreng memiliki rasa yang enak bagi kebanyakan
orang. Tanpa disadari, makanan tersebut mengandung garam yang tinggi yang dapat
meningkatkan air liur dan sekresi enzim, sehingga meningkatkan keinginan untuk terus
makan makanan tersebut. Tingginya kandungan lemak jahat dan natrium mengganggu
keseimbangan sodium dan potasium dalam tubuh, sehingga menyebabkan hipertensi.

3. Meningkatkan Faktor Risiko Diabetes

Sering mengonsumsi makanan cepat saji adalah salah satu penyebab utama meningkatnya
trend masalah kesehatan, termasuk kejadian diabetes. Penelitian di Singapura menunjukkan
bahwa orang yang mengonsumsi makanan cepat saji khas negara barat dengan frekuensi
yang sering memiliki risiko lebih besar menderita diabetes mellitus tipe 2.

4. Meningkatkan Faktor Risiko Kanker

Konsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker pada organ
sistem pencernaan. Studi di Eropa menyebutkan bahwa konsumsi makanan cepat saji yang
terlalu sering dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Hal ini karena makanan cepat
saji kurang mengandung serat, namun tinggi gula dan lemak. Selain itu, penelitian lain
menunjukkan bahwa pria yang terlalu sering makan makanan yang digoreng lebih dari dua
kali dalam satu bulan telah menunjukkan peningkatan risiko kanker prostat.

5. Meningkatkan Faktor Risiko Penyakit Jantung

Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian yang menakutkan. Ketersediaan
makanan cepat saji yang tinggi dikaitkan dengan kematian dan penyakit jantung koroner
akut, serta kelebihan berat badan dan obesitas yang tinggi.

Salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung adalah obesitas yang dialami seseorang.
Hal ini karena obesitas meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Seseorang yang
memiliki berat badan diatas rata-rata atau obesitas akan mengalami risiko penurunan fungsi
jantung, termasuk fungsi jantung menjadi tidak normal.

6. Meningkatkan Faktor Risiko Stroke

Pola makan yang salah seperti makan makanan cepat saji dapat memicu terjadinya stroke
pada usia muda. Hal ini disebabkan karena kandungan kolesterol yang tinggi. Kolesterol
tidak baik bagi kesehatan, yaitu apabila terjadi penyumbatan pembuluh darah. Apabila
mengenai pembuluh darah otak, maka akan mengakibatkan stroke.

Kasus stroke di negara maju meningkat akibat kejadian kegemukan dan semakin
banyaknya konsumsi makanan cepat saji pada masyarakat. Peningkatan jumlah penderita
stroke di Indonesia juga identik dengan kegemukan akibat pola makan makanan yang
mengandung tinggi lemak atau kolesterol.

Dari beberapa ulasan di atas tentunya kita perlu cermati bersama bahwa makanan cepat saji
merupakan makanan yang kurang baik bagi remaja apabila dikonsumsi terlalu sering.
Banyaknya remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji disebabkan karena beberapa
faktor, diantaranya adalah pengetahuan, pengaruh teman sebaya, tempat nyaman untuk
berkumpul, cepat dan praktis, uang saku, harga yang murah, dan brand dari makanan cepat
saji. Apabila makanan cepat saji dikonsumsi secara berlebihan, maka akan berdampak pada
kesehatan remaja. Masalah kesehatan tersebut adalah obesitas, meningkatkan faktor risiko
hipertensi, diabetes, kanker, penyakit jantung, dan stroke.

Ketiga, adalah kesehatan mata. Gadget merupakan salah satu dari


sekian penyebab kenapa banyak anak muda di Indonesia yang mengalami
gangguan kesehatan pada mata. Menurut data hasil dari survei yang
dilakukan Perhimpunan Dokter Mata Indonesia, sebanyak 40,5% anak –
anak SD di Jakarta mengalami gangguan kesehatan mata rabun jauh.
Terlebih lagi dari 40,5% anak SD yang mengalami gangguan kesehatan
mata rabun jauh, hanya sekitar 6% yang mengetahui, dan sudah memakai
kacamata. Hal ini tentu saja dapat mengganggu aktivitas belajar para siswa.
Sebab, jika mereka mata mereka mengalami gangguan kesehatan seperti
rabun jauh maupun rabun dekat, mereka akan sulit untuk memperhatikan
guru yang mencatat ataupun mengajar di papan tulis, mereka juga akan
kesulitan untuk membaca, mencatat, dan mengerjakan latihan – Latihan
yang diberikan. Jika sudah terjadi hal seperti ini, nilai para siswa tentu saja
akan menjadi korbannya. Jika siswa siswi SD sudah terkena hal semacam
ini, siapa yang bisa disalahkan? Apakah kita akan menyalahkan siswa siswi
SD itu yang tentu saja belum bisa berpikir dewasa? Tentu saja tidak, dalam
hal ini menurut saya yang harus diperbaiki adalah bagaimana cara orang
tua siswa siswi tersebut dalam memberikan pengawasan terhadap buah
hati mereka. Menurut saya, sebaiknya jika anak itu masi duduk dibangku
Sekolah Dasar, alangkah baiknya jika orang tua tidak memberikan gadget
kepada mereka. Bukan berarti tidak mengikuti perkembangan zaman, ini
juga demi kesehatan mata penerus – penerus bangsa ini. Banyak orang tua
yang beralasan jika mereka itu terlalu sibuk sehingga mereka memberikan
gadget agar anak mereka senang dan tidak bosan. Jika memang alasannya
seperti itu, orang tua harus bisa membatasi dan mengawasi segala aktivitas
yang dilakukan anak – anak mereka agar tidak kecanduan gadget, dan
mengakses hal – hal aneh yang tersebar luas di internet. Jika orang tua
terlalu sibuk untuk mengawasi anak – anak mereka, para orang tua dapat
memanfaatkan fitur yang Bernama parental control. Dengan fitur ini orang
tua dapat membatasi waktu penggunaan gadget anak – anak mereka,
membatasi akses yang dapat dibuka anak – anak mereka, memblokir
aplikasi dengan fitur parental lock, mengetahui segala aktivitas yang
dilakukan anak di gadget mereka, seperti : apa saja website yang mereka
akses, apa saja aplikasi yang mereka buka dan lain sebagainya. Aplikasi ini
tentu saja sangat berguna bagi orang tua yang terlalu sibuk bekerja dan
jauh dari anak mereka.

2. Kurangnya pengetahuan tentang ilmu kesehatan.

Saat ini masi banyak anak muda yang masi belum terlalu paham
tentang ilmu kesehatan. Disini yang saya maksud bukan ilmu kesehatan
yang seperti dipelajari anak kedokteran. Maksud saya minimal kita
mengetahui hal – hal dasar tentang kesehatan. Terkadang tanpa kita sadari
ternyata kebiasaan – kebiasaan yang biasa kita lakukan justru membawa
pengaruh buruk terhadap kesehatan kita. Seperti begadang, terkadang
Ketika kita sudah keasyikan bermain game online ataupun Ketika terlalu
sibuk bekerja dan belajar kita jadi lupa akan jam tidur kita, yang tentu saja
seperti yang saya sebutkan diatas tadi banyak pengaruh buruknya terhadap
kesehatan tubuh kita.

Banyak pemuda yang masih abai akan kesehatan diri mereka sendiri,
padahal masih banyak pemuda yang masi tinggal dengan orang tua
mereka. Selain merugikan diri sendiri, jika para pemuda yang masih tinggal
dengan orang tua ini abai akan kesehatan diri mereka sendiri mereka juga
akan menyulitkan orang tua mereka.

Dari yang saya tulis dan jelaskan diatas. Menurut saya solusi yang
dapat diterapkan adalah : Para remaja harus diberikan penjelasan tentang
kesehatan. Peran orang tua juga sangat penting dalam mengawasi anak –
anak mereka. Kita harus mulai sadar akan bahaya yang mengancam tubuh
kita

DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/artikel/terlalu-sering-begadang-ini-
dampaknya-pada-tubuh

https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/akibat-telat-makan/

https://kbr.id/ragam/03-2023/40-5-persen-anak-sd-di-jakarta-alami-
rabun-jauh-baru-6-persen-yang-menggunakan-kacamata/111301.html
https://www.sehatq.com/artikel/berbagai-manfaat-fitur-parental-
control-dan-rekomendasi-aplikasinya

https://bobo.grid.id/read/081729146/ternyata-fast-food-dan-junk-food-
itu-berbeda-lo-apa-perbedaannya?page=all

https://www.halodoc.com/artikel/terlalu-sering-begadang-ini-
dampaknya-pada-tubuh

https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/akibat-telat-makan/

https://kbr.id/ragam/03-2023/40-5-persen-anak-sd-di-jakarta-alami-
rabun-jauh-baru-6-persen-yang-menggunakan-kacamata/111301.html

https://www.sehatq.com/artikel/berbagai-manfaat-fitur-parental-
control-dan-rekomendasi-aplikasinya

https://bobo.grid.id/read/081729146/ternyata-fast-food-dan-junk-food-
itu-berbeda-lo-apa-perbedaannya?page=all

Anda mungkin juga menyukai