Programmable Logic Controller (PLC) Type Zen: Sebagai Kontrol Simulasi Penyiram Tanaman
Programmable Logic Controller (PLC) Type Zen: Sebagai Kontrol Simulasi Penyiram Tanaman
SKRIPSI
Oleh:
NIM : 5314000020
FAKULTAS TEKNIK
2006
i
ABSTRAK
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Panitia
Ketua Sekretaris
Pembimbing I Penguji I
Pembimbing II Penguji II
Penguji III
Dekan
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
• Kerjakanlah sesuatu yang ada terlebih dahulu sebelum yang lebih baik
datang.
Persembahan :
Tuhan YME, Bapak dan Ibuku (Chamim dan Suseni), Adik-adiku (Dwi dan Emi),
teman-teman PTE ’00, Sri Handono (ide temanya), dunia pendidikan, nusa dan
bangsa, dan pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
iv
KATA PENGANTAR
Keberhasilan Skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang banyak
memberikan bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diterima dengan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
skripsi ini.
2. Drs. Henry Ananta, M.Pd, Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan
memberikan dukungannya.
8. Orang Tua serta keluarga yang telah memberikan dorongan baik moril
menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
v
Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
B. Permasalahan ..........................................................................................2
2. Memori...............................................................................................7
vii
Halaman
4. Catu daya............................................................................................9
6. Keluaran-keluaran PLC....................................................................10
B. ZEN......................................................................................................10
Area Memori........................................................................................13
D. Motor ...................................................................................................24
E. Kerangka Berpikir.................................................................................27
C. Pengujian Alat......................................................................................36
D. Analisis Data........................................................................................36
A. Simpulan...............................................................................................40
B. Saran .....................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
Halaman
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 5 Specifications...........................................................................72
xii
BAB I
PENDAHULUAN
menyuplay air agar cukup dan teratur. Pada pertanian yang lahannya sempit
air yang disiramkan setiap harinya. Air ini diperoleh biasanya dengan cara
membuat sumur di sekitar lahan. Untuk menaikkan air dari dasar sumur
tanaman terhadap air harus selalu dikontrol secara baik dan teratur. Untuk
tanaman terhadap air dapat terkontrol dan terpenuhi. Selain itu, petani juga
1
2
membuat alat penyiram tanaman secara otomatis. Alat tersebut peka terhadap
cuaca, baik itu saat hujan maupun saat kemarau. Alat ini menggunakan
kontrol Programmable Logic Controller (PLC) type Zen yang sangat mudah
Tanaman Otomatis”.
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
2. Pembatasan Masalah
penguji ini, maka yang dikaji dan dibahas lebih mendalam adalah :
ZEN.
3. Perumusan Masalah
penyiram tanaman ?
lingkungan (peka) ?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Sistematika Skripsi
halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar,
BAB I PENDAHULUAN
ALAT
perakitan komponen.
5
KETERBATASAN ALAT
BAB V PENUTUP
LANDASAN TEORI
pada sistem kontrol proses konvensional (Putra, Agfianto .E, 2004: 1).
ladder diagram yang kemudian harus dijalankan oleh PLC. Dengan kata
lain PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
6
7
komponen-komponen PLC
CPU merupakan otak dari sebuah kontroler PLC. CPU itu sendiri
2. Memori
Isi dari memori itu dapat berubah atau dikosongkan. Pemrograman PLC,
maupun keluaran disimpan sebagai logika atau bilangan ‘0’ dan ‘1’ (dalam
berkaitan dengan sebuah bit dalam memori. Sedangkan bagian lain dari
3. Pemrograman PLC
perangkat lunak, dan bergantung pada produk PLC-nya. Dalam hal ini
penulis memakai PLC dari OMRON seri ZEN Programmable Relay. Saat
ini fasilitas transmisi PLC dengan komputer sangat penting sekali artinya
dalam pemrograman ulang PLC dalam dunia industri. Sekali sistem ini
diperbaiki, program yang benar dan sesuai harus disimpan ke dalam PLC
berjalan dengan benar atau tidak. Hal ini membantu untuk menghindari
keluaran PLC. Dengan cara ini maka lingkungan industri dimana PLC
digunakan tidak merusak PLC-nya itu sendiri karena memilki catu daya
5. Masukan-masukan PLC
kemampuan sebuah PLC untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis
lain sinyal-sinyal masukan tersebut dapat berupa logik (ON atau OFF)
10
maupun analog. Salah satu sinyal analog yang sering dijumpai adalah
sensor.
6. Keluaran-keluaran PLC
motor).
b. Zen
diprogram (terdiri dari 6 masukan dan 4 keluaran). Alat ini jauh lebih
Gambar 1.
ZEN Programmable Relay
(Putra, Agfianto .E. 2004)
Fitur-fitur ZEN
• Tundaan ON.
• Tundaan OFF.
• Pulsa tunggal.
• Pulsa kedip (ON-OFF bergantian)
12
5. Operasi pewaktu bergantung musim dan hari, Unit CPU dalam ZEN
juga memiliki fungsi kalender dan jam yang terdiri dari 16 pewaktu
komparator analog.
Gambar 2
Perangkat lunak ZEN
(Putra, Agfianto .E. 2004)
Area Memori
Holding).
Lanjutan table 1
Bit Menyatakan ON/OFF piranti
masukan masukan yang terhubung
unit
ekspansi X 0–B 12 dengan terminal masukan unit
I/O ekspansi
Akan ON jika tombol-tombol
operasional ditekan selama
Saklar
B 0–7 8 RUN. Hanya dapat digunakan
tekan
untuk CPU tipe LCD
Keluaran dari hasil
Bit perbandingan masukan
komparator analog. Hanya dapat Masukan
A 0–3 4
analog digunakan dengan model catu NO/NC
daya 24 VDC
Bandingkan nilai saat ini
Bit pewaktu (T), penyimpan
komparator P 0–F 16 pewaktu (#) dan pencacah (C)
dan keluarkan hasilnya
Unit Mengeluarkan
CPU status ON/OFF
0–3 4 dengan dari bit keluaran
10 I/O ke piranti keluaran
Bit Unit yang terhubung
Q
keluaran CPU dengan unit CPU
0–F 8 dengan
20 I/O
Masukan
Bit Mengeluarkan status
NO/NC
keluaran ON/OFF dari bit keluaran ke
unit piranti keluaran yang
Y 0–B 12
ekspansi terhubung dengan unit
I/O ekspansi
Hanya dapat digunakan dalam
program, tidak dapat
Bit kerja M 0–F 16 digunakan sebagai keluaran
Gambar 3.
Tombol tekan pada ZEN
(Putra, Agfianto .E. 2004)
yang bersangkutan digunakan sebagai tombol tekan (B) atau tidak, dengan
kata lain, saat suatu tombol operasional, misalnya DEL ditekan (untuk
(Q), bit-bit keluaran terminal ekspansi ZEN (Y), bit-bit kerja (M) dan bit-
bit tahan (H), penggambarannya pada diagram tangga baik pada perangkat
Alamat Bit
Kondisi eksekusi
Tipe bit
Fungsi tambahan ([, S, R dan A)
sebagai berikut:
• Pewaktu : nilai pewaktu saat ini akan di-reset saat pewaktu diubah
dari mode RUN ke mode STOP atau catu daya ZEN dimatikan.
ON, selain itu status ON pada bit pewaktu tahan ini akan disimpan jika
17
waktu yang dikehendaki sudah selesai. Bit peaktu tahan ini hanya bisa
mode naik (increment) maupun turun (decrement). Nilai saat ini dari
pencacah akan dismpan jika mode ZEN diubah atau catu daya
Mampu menyimpan
nilai pewaktuan dan
status ON walaupun
Pewaktu catu daya dimatikan
# 0–7 8
tahan atau mode diubah dari
RUN menjadi STOP
Lanjutan table 3
Dapat menghidupkan
(ON) atau mematikan
Pewaktu
@ 0–F 16 (OFF) selama beberapa
mingguan
hari atau periode waktu
yang ditentukan
Dapat menghidupkan
Pewaktu (ON) atau mematikan
* 0–F 16
kalender (OFF) selama periode
tanggal yang ditentukan
Sumber: (Putra, Agfianto .E. 2004: 45)
c. Bit-bit Penampilan.
Suatu pesan yang dibuat oleh pengguna, jam, nilai pewaktu atau
pencacah saat ini atau nilai kenversi analog dapat ditampilkan pada layar
LCD, jika digunakan fungsi tampilan (D) dan jika sigunakan lebih dari
satu, maka satu layar dapat menampilkan beberapa data atau pesan
Gambar 5.
Layar pengaturan bit penampilan pada LCD
(Putra, Agfianto .E. 2004)
Tabel 4. Alokasi bit penampilan
Y03
CHR untuk tampilan string, maksimum 12 (simbol dan
alpanumerik)
DAT untuk tampilan bulan/ tanggal (5 digit: 99/99)
DAT1 untuk tampilan tanggal/bulan (5 digit: 99/99)
Tampilan
CLK untuk tampilan jam/menit (5 digit: 99:99)
objek
I4,I5 atau IA,IB untuk tampilan konversi analog (4 digit:
99.9)
T0-TF untuk tampilan nilai pewaktu saat ini (5 digit: 99.99)
#0-#7 untuk tampilan nilai peaktu tahan saat ini (5 digit: 9.99)
C0-CF untuk tampilan nilai pencacah saat ini (4 digit: 999)
A – monitoring diperbolehkan
monitoring D – monitoring tidak diperbolehkan
Gambar 6.
Aturan penulisan diagram tangga dengan ZEN
(Putra, Agfianto .E. 2004)
2. Instruksi
seperti LD, AND, OR, OUT, pewaktu dan pencacah. Selain itu ZEN
ZEN atau melalui perangkat lunak ZEN (ZEN Suport Software) dan
Gambar 7.
Contoh penggunaan pewaktu
(Putra, Agfianto .E. 2004)
Pada keluaran T0, bisa diatur pewaktu berapa yang digunakan, dengan
pada kondisi eksekusi T0 (pada masukan) dapat diatur jenis atau type
Gambar 8.
Pengaturan pewaktu dan penentuan type/jenis pewaktu
(Putra, Agfianto .E. 2004)
Gambar 9.
Ilustrasi eksekusi program tangga dalam ZEN
(Putra, Agfianto .E. 2004)
- waktu mulai dari awal proses dari bus bar hingga kembali ke bus bar
siklus.
contoh yang ditunjukan pada gambar 10. saat I0 menjadi ON, maka
Gambar 10.
Ilustrasi penggunaan status ON/OFF pada ZEN
(Putra, Agfianto .E. 2004)
dibutuhkan suatu alat yang disebut sensor. Sensor ini haruslah dapat
LM35.
+Vs
(4V – 30V)
Output
LM 35 0 mV + 10,0 mV/0C
Gambar 11.
Simbol LM 35
seperti transistor mempunyai tiga kaki yaitu : kaki anoda, katoda dan kaki
kontrol.
24
tegangan konstan yang besar dari keluar skala Celcius. Penyemat tidak
60µA dari catu daya pada jangkauan 4 volt s/d 30 volt, sehingga perangkat
yaitu antara -55 oC sampai +150 oC dan tegangan keluarnya telah stabil
impedansi keluaran yang rendah, keluaran linear, dan harga kalibrasi yang
d. Motor
menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut
motor sebaliknya, yaitu mengubah daya masuk yang berupa daya listrik
memiliki:
medan magnet.
merupakan stator atau bagian yang tidak berputar, dan kumparan jangkar
balik.
listrik menjadi tenaga mekanik atau tenaga gerak, dimana tenaga gerak
tersebut berupa putaran dari rotor. Fungsi motor ini berdasarkan gejala
penghantar yang dialiri arus searah yang diletakkan antara dua buah kutub
26
magnet, maka pada penghantar tersebut akan bekerja suatu gaya gerak
F=B.I.L Newton
dengan :
feromagnetik.
27
a. Jangkar
b. Lilitan jangkar
c. Komutator
d. Sikat-sikat
e. Kerangka Berpikir
setiap hari sesuai dengan waktu yang ditentukan. Ketika alat ini bekerja
maka timer harian secara otomatis juga akan bekerja. Apabila terjadi hujan
penyemprotan tanaman.
dalam tanah meningkat serta kandungan air dalam tanah juga berkurang,
maka perubahan itu akan diubah menjadi tegangan yang variabel sesuai
tersebut akan dibaca oleh zen, kemudian zen akan memproses berdasarkan
perintah yang diberikan pada saat pembuatan diagram ladder. Dalam hal
28
29
b. Program Ladder
Yang terpenting dari alat ini adalah pembuatan program yang merupakan
Gambar 14.
Keterangan:
dalam hal ini penulis memberikan perintah dari hari senin sampai
dengan hari sabtu akan ON pada jam 08.00 dan akan OFF pada jam
10.00.
30
tegangan 0.5 yang sesuai dengan suhu 50 0C, maka ketika suhu
hujan.
berurutan.
Pada bagian ini akan dijelaskan cara memulai dan mengakhiri program zen
support software:
dan komentar (Comment) jika perlu dan klik OK;sepeti terlihat pada
Gambar 16.
digunakan.
32
kesalahan.
3. Skema rangkaian
1. Catu Daya
1
D4
220 Volt AC T3
1 5 15
6 2 - + 4
15 BRIDGE VCC
4 8 LM 7824 + 24 VDC
0
TRANSFORMER CT
1000uF/50 1000uF/50
3
0
2. Rangkaian simulasi
Elektroda Hujan
LS5
5
3
4
1
0 2
1
220 Volt AC T4 D4
1 5
U1 RELAY SPDT
- +
IN ZEN OUT
2 4 3 2
VIN VOUT
24 VDC
4 8 BRIDGE
1
TRANSFORMER ADJ
1000uF/50
LM350/TO
COM COM
3
I0 Q0
LS4
I1 COM
5
3 I2 Q1
4
1 I3 COM
2
M I4 Q3
RELAY SPDT I5 COM
Pompa Air
I6 Q2
1. Pembuatan rangkaian.
• Transformator 1A CT
• Dioda IN4001 4 buah
• Kapasitor 1000µf/25V 1 buah
• Kapasitor 1000µf/50V 2 buah
• Relay 12V/2A 2 buah
• IC LM35 1buah
• Jack mono dan stereo 1 buah
• Papan PCB berlubang
• Motor AQUILA type P1800 (pompa aquarium)
• Solder 30W dan timah
• Mur baut 10 mm
• Multimeter (AVOmeter) Maxcom
Langkah kerja :
Lubang
penyerap
Elemen Pemanas
Pipa
Penampung Air
36
C. Pengujian Alat
keluarannya.
dihubungkan ZEN.
D. Analisis Data
Salah satu unsur penting dalam suatu penelitian adalah analisis data.
Karena dengan analisis data nantinya dapat ditarik suatu kesimpulan dari
atau metode yang dipakai untuk menganalisis data yang diperoleh. Analisis
A. Pengukuran Alat
Data yang diambil dari pengukuran sensor suhu (IC LM35) dapat
Suhu (0C)
Waktu Vin Vout
Perhitungan Pengukuran keterangan pompa
(detik) (V) (V)
(oC) (oC)
0 15 0,300 30 29 Basah OFF
30 15 0,395 39 40
60 15 0,395 39 40
90 15 0,430 43 43
120 15 0,451 45 45
150 15 0,461 46 47
180 15 0,468 47 47
210 15 0,472 47 48
240 15 0,472 47 47
270 15 0,477 47 47
300 15 0,480 48 48
330 15 0,487 49 50 Kering ON
360 15 0,493 49 50
390 15 0,507 50 51
420 15 0,355 35 35
450 15 0,337 33 33
480 15 0,328 33 32 OFF
510 15 0,304 30 31 Basah
Jumlah 757 763
38
39
Dari Tabel 6 dapat dibuat grafik seperti ditunjukan pada Gambar 23.
PENGUKURAN IC LM35
60
45
SUHU
30
15
0
30
90
120
150
180
210
240
270
300
330
360
390
420
450
480
510
540
WAKTU
PENGUKURAN PERHITUNGAN
Tabel 6.
tanah kering).
dan tiba-tiba terjadi hujan yang ditangkap oleh sensor hujan maka pompa
akan berhenti.
C. Keterbatasan Alat
kelemahan alat penyiram tanaman dengan kontrol ZEN yaitu alat tersebut
(khususnya sensor suhu) tidak dapat membaca kadar air dalam tanah dan
sensor hujan tidak bisa membaca intensitas hujan. Sehingga ketika hujan baik
hujan deras maupun tidak asalkan ada air yang mengenai detektor hujan akan
A. Simpulan
sehingga menjadi 0,5 V untuk dituliskan dalam program tangga ZEN, dan
B. Saran
41
42
1
D4
220 Volt AC T3
1 5 15
6 2 - + 4
15 BRIDGE VCC
4 8 LM 7824 + 24 VDC
0
TRANSFORMER CT
1000uF/50 1000uF/50
3
0
Elektroda Hujan
LS5
5
3
4
1
0 2
1
220 Volt AC T4 D4
1 5
U1 RELAY SPDT
- +
IN ZEN OUT
2 4 3 2
VIN VOUT
24 VDC
4 8 BRIDGE
1
TRANSFORMER ADJ
1000uF/50
LM350/TO
COM COM
3
I0 Q0
LS4
I1 COM
5
3 I2 Q1
4
1 I3 COM
2
M I4 Q3
RELAY SPDT I5 COM
Pompa Air
I6 Q2
RANGKAIAN KESELURUHAN
43
Lampiran 2
Tabel 1. Percobaan 2 Pengukuran IC LM35
Suhu (0C)
Waktu Vin Vout
Perhitungan Pengukuran keterangan pompa
(detik) (V) (V)
(oC) (oC)
0 15 0,300 29 29 Basah OFF
30 15 0,395 39 41
60 15 0,395 40 40
90 15 0,430 43 43
120 15 0,451 45 45
150 15 0,461 46 47
180 15 0,468 47 47
210 15 0,472 48 48
240 15 0,472 47 47
270 15 0,477 47 47
300 15 0,480 50 49 Kering ON
330 15 0,487 50 50
360 15 0,493 50 51
390 15 0,507 49 49
420 15 0,355 35 35
450 15 0,337 33 33
480 15 0,328 33 32 Basah OFF
510 15 0,304 30 31
Suhu (0C)
Waktu Vin Vout
Perhitungan Pengukuran keterangan pompa
(detik) (V) (V)
(oC) (oC)
0 15 0,300 31 32 Basah OFF
30 15 0,395 39 40
60 15 0,395 39 40
90 15 0,430 43 43
120 15 0,451 45 45
150 15 0,461 46 47
180 15 0,468 47 47
210 15 0,472 47 48
240 15 0,472 49 50 Kering ON
270 15 0,477 49 51
300 15 0,480 50 51
330 15 0,487 50 50
360 15 0,493 49 50
390 15 0,507 50 51
420 15 0,355 35 35
450 15 0,337 33 33 Basah OFF
480 15 0,328 33 32
510 15 0,304 30 31
Suhu (0C)
Waktu Vin Vout
Perhitungan Pengukuran keterangan pompa
(detik) (V) (V)
(oC) (oC)
0 15 0,300 35 33 Basah OFF
30 15 0,395 39 40
60 15 0,395 39 40
90 15 0,430 43 43
120 15 0,451 45 45
150 15 0,461 46 47
180 15 0,468 47 47
210 15 0,472 47 48
240 15 0,472 47 47
270 15 0,477 47 47
300 15 0,480 48 48
330 15 0,487 49 50 Kering ON
360 15 0,493 49 50
390 15 0,507 50 51
420 15 0,355 35 35
450 15 0,337 33 33 Basah
OFF
480 15 0,328 33 32
510 15 0,304 30 31
Suhu (0C)
Waktu Vin Vout
Perhitungan Pengukuran keterangan pompa
(detik) (V) (V)
(oC) (oC)
0 15 0,300 30 29 Basah OFF
30 15 0,395 39 40
60 15 0,395 39 40
90 15 0,430 43 43
120 15 0,451 49 49
150 15 0,461 49 50
180 15 0,468 49 51
210 15 0,472 50 51
240 15 0,472 51 52
270 15 0,477 53 52
300 15 0,480 50 49
330 15 0,487 49 50 Kering ON
360 15 0,493 49 50
390 15 0,507 45 45
420 15 0,355 35 35
450 15 0,337 33 33
480 15 0,328 33 32
510 15 0,304 30 31 Basah OFF