2008042504115400312268
2008042504115400312268
SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2007
PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM
SKRIPSI
disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk
mencapai derajat Sarjana Strata-1 jurusan Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi UII
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2007
i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
“ Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Dan apabila dikemudian hari
terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima
hukuman/sangsi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”
Yogyakarta, 21-09-2007
Penyusun,
(FIEDA FEMALA)
ii
PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM
Hasil Penelitian
Diajukan oleh :
iii
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI BERJUDUL
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia
iv
MOTTO
“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum (golongan) kecuali kaum (golongan)
“Wahai orang yang beriman, jika kamu menolong (melaksanakan semua perintah) Allah, maka Ia
(Qs. Muhammad : 7)
Halaman Persembahan
v
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
KATA PENGANTAR
vi
Assalamualaikum Wr.Wb
SWT atas karunia dan nikmat-Nya, sehingga akhirnya penyusunan skripsi ini
dapat berjalan dengan lancar. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat
IndonesiaYogyakarta.
mungkin, kalaupun ada kekurangan itu karena keterbatasan yang dimiliki penulis
layaknya sebagaimana manusia biasa, karena proses penyusunan skripsi ini tidak
lepas dari bimbingan, pengarahan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis hendak memberikan ucapan terima kasih yang tulus
kepada
vii
4. Bapak Drs. Kesit Bambang Prakosa, M.Si selaku Dosen
terselesaikan.
5. Bapak Drs. Johan Arifin, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah
penulis.
6. Pak Gunawan, Pak Pri, Pak Utoyo terimakasih atas segala bantuan-
skripsi ini.
maupun senang.
viii
13. Teman-teman lamaku di wisma pugeran, mbak nana, mbak leni,
mbak tati, mia, ony, ade, lia, rini, siti. Semoga di lain waktu kita
16. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang
Akhir kata bila ada kekurangan dalam penulisan skripsi ini penulis
menyadari bahwa itu semua merupakan kekurangan dari penulis sebagai manusia
biasa. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya serta semua pihak yang memerlukannya. Amin.
Wassalamu’alakum Wr.Wb
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………… i
Halaman Motto…………………………………………………………….. v
Halaman Persembahan…………………………………………………….. vi
Daftar Isi…………………………………………………………………… x
Daftar Gambar……………………………………………………………… xv
Abstrak……………………………………………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
x
2.5 Syarat Penerapan Sistem ABC……………………………… 11
3.1.2.1 Visi……………………………………… 30
3.1.2.2 Misi……………………………………… 30
3.1.2.3 Moto…………………………………….. 30
3.1.2.4 Tujuan…………………………………… 30
3.1.2.5 Filosofi………………………………….. 30
xi
3.1.2.8 Nilai Dasar……………………………… 31
3.1.8 Sarana…………………………………………….. 36
Pusat Aktivitas……………………………………... 52
Aktifitas……………………………………………. 56
xii
4.1.3 Mengidentifikasi Cost Driver……………………… 58
5.1 Kesimpulan………………………………………………….. 73
5.2 Saran…………………………………………………………. 74
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 75
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Perbedaan Penetapan HPP Melalui Metodse Tradisional
Dengan ABC…………………………………………………………. 9
3.1 Jumlah Ruang Rawat Inap dan Kapasitas Tempat tidur RSUD Batang 33
3.2 Tarif Jasa Rawat Inap RSUD Kab. Batang…………………………... 47
3.3 Data Biaya Rawat Inap Pada RSUD Batang…………………………. 48
3.4 Data Pendukung Lama Hari Pasien Rawat Inap Pada RSUD Batang... 49
3.5 Data Pendukung Jumlah Pasien Rawat ianap Pada RSUD Batang…… 50
3.6 Data Pendukung Luas Ruangan Rawat Inap Pada RSUD Batang……. 50
3.7 Tarif Konsumsi Tiap Kelas Rawat Inap Pada RSUD Batang………… 51
4.1 Data Penggunaan Listrik Pada RSUD Batang………………………... 54
4.2 Klasifikasi Biaya Ke Dalam Berbagai Aktifitas……………………… 58
4.3 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap 59
4.4 Penentuan Tarif Per Unit Cost Driver Kamar Rawat Inap Dengan
Menggunakan Metode ABC………………………………………….. 62
4.5 Tarif Jasa Rawat Inap Kelas VIP……………………………………… 65
4.6 Tarif Jasa Rawat Inap Kelas Utama I…………………………………. 66
4.7 Tarif Jasa Rawat Inap Kelas Utama II………………………………… 67
4.8 Tarif Jasa Rawat Inap Kelas I…………………………………………. 68
4.9 Tarif Jasa Rawat Inap Kelas II…………………………………………. 69
4.10 Tarif Jasa Rawat Inap Kelas III…………………………………………70
4.11 Perbandingan Metode Akuntansi Biaya Tradisional Dengan ABC
Dalam Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap………………………………. 71
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Konsep Dasar Activity Based-Costing.............................................. 8
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat Keterangan Penelitian dari BAPPEDA……………………………... 76
2. Surat Keterangan Penelitian dari RSUD Kabupaten Batang........................ 77
xvi
ABSTRAK
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
bentuk usaha pelayanan jasa adalah jasa kesehatan, terutama jasa rumah
sakit. Hal ini terbukti semakin banyaknya rumah sakit yang didirikan baik
fasilitas yang diberikan. Salah satunya adalah jasa rawat inap. Dimana
pendapatan dari jasa tersebut didapat dari tarif yang harus dibayar oleh
pemakai jasa rawat inap. Penentuan tarif jasa rawat inap merupakan suatu
suatu rumah sakit. Dengan adanya berbagai macam fasilitas pada jasa
2
rawat inap, serta jumlah biaya overhead yang tinggi, maka semakin
Mowen, 2005).
1800-an dan awal 1900-an lahirlah suatu sistem penentuan harga pokok
sistem kalkulasi biaya yang pertama kali menelusuri biaya keaktivitas dan
akuntansi biaya tradisional dengan ABC adalah jumlah cost driver (pemicu
dengan metode ABC menggunakan cost driver dalam jumlah lebih banyak
biaya dan akan lebih baik apabila diterapakan pada perusahaan yang
banyaknya jenis biaya dan aktivitas yang terjadi pada rumah sakit,
secara cermat biaya-biaya yang keluar dari setiap aktivitas. Hal ini
atau tarif rawat inap.Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk
2. Apakah ada perbedaan besarnya tarif jasa rawat inap pada RSUD
kaitannya dengan penentuan tarif jasa rawat inap pada RSUD Batang.
System.
BAB II
LANDASAN TEORI
pokok produk yang lebih akurat. Namun dari perspektif manajerial, sistem
ABC menawarkan lebih dari sekedar informasi biaya produk yang akurat
akan tetapi juga menyediakan informasi tentang biaya dan kinerja dari
aktivitas dan sumber daya serta dapat menelusuri biaya-biaya secara akurat
Pengertian ABC Sistem yang lain juga dikemukakan oleh Hansen and
yang merupakan pemicu biaya (cost driver) yakni, bertindak sebagai faktor
ini menjadi titik perhimpunan biaya. Dalam sistem ABC, biaya ditelusur ke
produk.
8
Gambar 2.1
Resources
Process View
Cost Object
yang ditimbulkan oleh cost driver berdasarkan unit adalah biaya yang
1999: 157-158)
Tabel 2.1
departemen atau fungsi, maka sistem ABC akan dapat menjadi media
biaya.
tersebut.
produk.
unit harus berbeda. Jika rasio konsumsi antar aktivitas sama, itu artinya
pemicu biaya. Pada kondisi ini penggunaan system ABC justru tidak
masalah.
13
overhad pabrik dan produk juga menggunakan dua tahap seperti pada
pusat biaya kepada produk pada tahap kedua sangat berbeda dengan
tradisional.
aktivitas selanjutnya.
yang variasi biayanya dapat dikaitkan dengan satu pemicu biaya saja.
14
a. Tahap Pertama
aktifitas
diproduksi.
batch.
sebagainya.
16
cost driver.
Adalah biaya per unit Cost Driver yang dihitung untuk suatu
sbb:
JumlahAktifitas
Tarif per unit Cost Driver =
CostDriver
b. Tahap Kedua
BOP yang dibebankan = Tarif/unit Cost Driver X Cost Driver yang dipilih
(Supriyono, 2002:698)
17
yang tajam.
adalah dengan mengidentifikasi pemicu biaya atau cost driver untuk setiap
aktifitas.
seluruh departemen.
yang dibutuhkan.
Dalam pemilihan cost driver yang tepat ada tiga faktor yang
dipilih.
sebagai berikut:
rendah.
untuk mencapai pola keluaran mutu yang lebih efisien dan lebih
tinggi.
percaya bahwa biaya-biaya ini adalah tetap. Oleh sebab itu, biaya-biaya
pelanggan jauh lebih mahal untuk dilayani dibandingkan dengan yang lain
22
1992: 22).
dirasakan tidak mampu menghasilkan produk yang akurat lagi. Hal ini
yang tidak dapat dijawab sistem akuntansi biaya tradisional, antara lain:
kerja langsung.
macam aktivitas.
Plus Pricing
“Sejumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli
atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”
o Jenis industri
o Trend Ekonomi
o Biaya manajemen
investment (ROI)
25
arus kas, atau tingkat laba investasi maksimal. Dalam semua hal,
pendek.
didefinisi
3) Cost mewakili proporsi yang lebih tinggi dari total cost pada
2) Spesial Challenger
3) Output Diversity
BAB III
RSUD BATANG didirikan pada tahun 1957, pada waktu itu masih
Dati II Batang. Pada tahun 1996 RSUD Batang berubah status dari D
batang merupakan salah satu dari 35 kabupaten yang ada di JATENG yang
terletak antara:
3.1.2 Visi, Misi, Motto, Tujuan , Filosofi, Tugas, Fungsi RSU dan Nilai
Dasar
3.1.2.1 Visi
Menjadi rumah sakit pilihan utama atau kebanggaan masyarakat dan pusat
3.1.2.2 Misi
kesehatan
3.1.2.3 Motto
3.1.2.4 Tujuan
organisasi
3.1.2.5 Filosofi
- Keterbukaaan
- Ramah tamah
- Kasih sayang
- Saling menghargai
- Semangat kebersamaan
32
- Menjaga amanah
- Poliklinik Umum
untuk kelas utama dan VIP. Berikut ini jumlah ruang rawat inap dan
TABEL 3.1
RSUD BATANG
Th. 2004
Jml
Tempat
N0 Bangsal Perawatan Tidur
1 Flamboyan 21
2 Melati 22
3 Dahlia 22
4 Wijaya Kusuma I 22
5 Anggrek 23
6 Nusa Indah 20
7 Wijaya kusuma 2 10
8 Mawar 10
- Laboratorium klinik
- Bedah
- Fisioterapi
- Hemodialisa
- Gizi
- Ambulance ( 24 jam )
- Kasir ( 24 jam )
- Rekam medik
- Kantin
- Parkir
- Wartel
- Dapur
- Cucian
a) Tenaga Medis
-Farmasi 1 orang
c) Non Medis
-PNS 68 orang
d) Tenaga Kontrakan
-Paramedis 24 orang
-Laumdry 8 orang
-Satpam 4 orang
-Pengemudi 4 orang
3.1.8 Sarana
-Bed
-Monitor Budic
-Meja Operasi
-Proyektor Sneler
-Bur Tulang
-Kursi EEG
-Anestes
-Orthopedhi
-Ambulance
-Mesin Cuci
37
DIREKTUR
DR. RATNA .I, MARS
NIP. 140 100 834
KELOMPOK
BAGIAN
FUNGSIONAL-
FUNGSIONL
SEKERTARIS
DRS. RIPYONO
NIP. 101 207 271
SUB BAG. RT & SUB BAG. KEPEG & SUB BAG HUKUM & SUB BAG
PERLENGKPAN TATA USAHA HUMAS KEUANGAN
BASARUDIN AMAT SRI SUHARTI DRA. PUDJOWATI.
NIP. 500 060 929 NIP. 500 040 229 NIP. 500 031 878 NIP. 500 085 544
BID. BINA
PROGRAM
DR. PENNY. S, MM
NIP. 140 154 737
BID..PELAYANAN
DR.DEBORA. J. WR
NIP. 140 150 583
SUBBID. SUBBID.
PELAYANAN MEDIS PENUNJANG MEDIS
DR. BEKTI. M,Sp.PK
NIP. 140 197 572
BID.
KEPERAWATAN
SOEGIARTI
NIP. 140 055 920
1) Direktur
Tugas Pokok :
rujukan.
2) Sekretariat
Tugas Pokok:
Tugas Pokok:
Tugas Pokok:
lain.
Tugas Pokok:
Tugas Pokok:
Tugas Pokok:
Tugas pokok:
Tugas Pokok:
Tugas Pokok:
Tugas Pokok:
Tugas Pokok:
inap, rawat jalan, rawat intensif, unit gawat darurat dan bedah
Tugas Pokok:
bimbingan rohani.
Tugas Pokok:
Tugas Pokok:
Utama II, Kelas I, Kelas II, Kelas III. Yang masing-masing kelas
kelas yaitu:
1) Ruang VIP
tempat tidur penunggu, AC split, TV, kulkas, sofa, over table, kursi
2) Ruang Utama
II sama.
3) Kelas I
kipas angin, meja pasien, almari pasien, nurse call, kursi penunggu.
4) Kelas II
5) Kelas III
Ukuran kamar 9 x 8 m
harga pokok rawat inap RSUD Kabupaten Batang adalah dengan cara
dijadikan dasar unit perhitungan tarif jasa rawat inap adalah jumlah hari
sakit yaitu : VIP 15%, Utama I 12%, Utama II 12%, Kelas I 10%, Kelas
dari pihak manajemen rumah sakit dalam menentukan tarif kamar rawat
inap, yaitu:
1. Tarif Pesaing
penentuan tarif
2. Segmen Pasar
1. Biaya Tetap
2. Biaya Variabel
59.500.000.
47
Tabel 3.3 menunjukkan tarif jasa rawat inap selama tahun 2004
TABEL 3.2
TAHUN 2004
NO KELAS TARIF/HARI
1 VIP Rp 132.500
2 UTAMA I Rp 97.500
3 UTAMA II Rp 77.500
4 KELAS I Rp 50.000
5 KELAS II Rp 30.000
6 KELAS III Rp 17.500
Sumber: RSUD Kab. Batang
antara lain data biaya rawat inap, data pendukung jumlah pasien rawat
inap, data pendukung lama hari pasien rawat inap, data pendukung
jumlah dan luas kamar rawat inap, data tarif konsumsi tiap kelas. Dan
data biaya rawat inap dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini
48
TABEL 3.3
TAHUN 2004
TABEL 3.4
TAHUN 2004
TABEL 3.5
TAHUN 2004
TABEL 3.6
TAHUN 2004
Konsumsi diberikan 3 kali sehari yaitu pada pagi, siang, sore hari.
kelas.
TABEL 3.7
BAB IV
Costing system
1. Biaya perawatan
4. Biaya kebersihan
5. Biaya administrasi
6. Biaya service
7. Biaya Asuransi
10.Biaya laundry
aktivitas, yaitu:
- biaya perawat
53
- biaya kebersihan
- biaya konsumsi
- biaya administrasi
- biaya asuransi
- biaya laundry
dalam kategori unit level activity cost. Untuk itu gaji sebesar Rp.
seluruh tipe kamar rawat inap rumah sakit memerlukan tenaga listrik
fasilitas yang ada di masing-masing kamar, dan air untuk mandi. Biaya
54
dan air termasuk kategori unit level activity cost, karena biaya berubah
TABEL 4.1
TAHUN 2004
3. Biaya Konsumsi
rawat inap.
55
4. Biaya Kebersihan
59.500.000,00
5. Biaya administrasi
costing.
Biaya bahan habis pakai adalah biaya yang digunakan oleh perawat
untuk pasien, juga paket yang diberikan kepada pasien rawat inap pada
7. Biaya asuransi
activity cost.
rawat inap seperti sprei, selimut, korden, sarung bantal. Biaya laundry
Aktivitas ini dilakukan setiap hari dalam menjalani rawat inap pada
biaya konsumsi.
4.2 sbb:
58
TABEL 4.2
TABEL 4.3
COST
NO AKTIVITAS DRIVER DRIVER JUMLAH
1 Unit-level activity cost
a. Biaya Perawat jumlah hari rawat inap 14.869 Rp.294.107.500,00
1. VIP jumlah hari rawat inap 1.088
2. Utama I jumlah hari rawat inap 1.318
3. Utama II jumlah hari rawat inap 1.650
4. Kelas I jumlah hari rawat inap 2.575
5. Kelas II jumlah hari rawat inap 2.013
6. Kelas III jumlah hari rawat inap 6.225
b. Biaya listrik dan Air KWH 33.978 Rp. 15.220.775,00
1. VIP KWH 10.432,6
2. Utama I KWH 4.780,6
3. Utama II KWH 4.560,6
4. Kelas I KWH 4.857,0
5. Kelas II KWH 4.935,7
6. Kelas III KWH 4.411,5
c. Biaya Konsumsi jumlah hari rawat inap 14.869 Rp. 97.548.500,00
1. VIP jumlah hari rawat inap 1088
2. Utama I jumlah hari rawat inap 1318
3. Utama II jumlah hari rawat inap 1650
4. Kelas I jumlah hari rawat inap 2575
5. Kelas II jumlah hari rawat inap 2013
6. Kelas III jumlah hari rawat inap 6225
Batch-related activity
2 cost
a. Biaya Kebersihan Luas lantai 2110 Rp. 59.500.000,00
1. VIP Luas lantai 470
2. Utama I Luas lantai 320
3. Utama II Luas lantai 320
4. Kelas I Luas lantai 398
5. Kelas II Luas lantai 206
6. Kelas III Luas lantai 396
4. Kipas (KI, KII) jumlah hari rawat inap 4.588 Rp. 3.627.590,00
5. Pemanas (VIP) jumlah hari rawat inap 1.088 Rp. 5.260.600,00
6. Kulkas (VIP, Ut I) jumlah hari rawat inap 2.406 Rp. 4.590.000,00
unit cost driver. Karena setiap aktivitasnya memiliki cost driver dengan
cara membagi jumlah biaya dengan cost driver. Menurut Hansen and
Mowen (1999; 134), tarif per unit cost driver dapat dihitung dengan rumus
sbb:
JumlahAktifitas
Tarif per unit Cost Driver =
CostDriver
62
Berikut ini merupakan penentuan tarif per unit cost driver kamar
TABEL 4.4
COST
NO AKTIVITAS JUMLAH DRIVER TARIF/UNIT
1 Unit-level activity cost
a. Biaya Perawat Rp.294.107.500,00 14.869 19.779,91
1. VIP 1.088
2. Utama I 1.318
3. Utama II 1.650
4. Kelas I 2.575
5. Kelas II 2.013
6. Kelas III 6.225
b. Biaya listrik dan Air Rp. 15.220.775,00 33.978 447,9597092
1. VIP 10.432,6
2. Utama I 4.780,6
3. Utama II 4.560,6
4. Kelas I 4.857,0
5. Kelas II 4,935,7
6. Kelas III 4.411,5
c. Biaya Konsumsi Rp. 97.548.500,00 14.869 Sesuai Tarif
1. VIP 1088 12.000
2. Utama I 1318 10.500
3. Utama II 1650 9.500
4. Kelas I 2575 7.000
5. Kelas II 2013 5.000
6. Kelas III 6225 4.500
Batch-related activity
2 cost
a. Biaya Kebersihan Rp. 59.500.000,00 2110 4.001,614096
1. VIP 470
2. Utama I 320
3. Utama II 320
4. Kelas I 398
5. Kelas II 206
6. Kelas III 396
63
Dalam tahap ini, menurut Hansen and Mowen (1999; 138), biaya
BOP yang dibebankan =Tarif/unit Cost Driver X Cost Driver yang dipilih
produk, maka dapat dihitung tarif jasa rawat inap per kamar. Menurut
Untuk cost rawat inap per kamar diperolehdari total biaya yang
yaitu kelas VIP 15%, kelas Utama I 12%, kelas Utama II 12%, Kelas I
10%, Kelas II 10%, kelas III dapat subsidi dari kelas VIP sebesar 5% dari
TABEL 4.5
TABEL 4.6
TABEL 4.7
TABEL 4.8
TABEL 4.9
TABEL 4.10
TABEL 4.11
TARIF
ACTIVITY
TIPE TARIF BASED
KAMAR TRADISIONAL COSTING SELISIH
tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode Activity Based Costing
Kelas III Rp. 39.435,92222. Dari hasil tersebut, jika dibandingkan dengan
metode tradisional, maka metode ABC memberikan hasil yang lebih besar
kecuali pada kelas VIP dan kelas Utama I. Dengan selisih untuk kelas VIP
21.935,92222. Perbedaan yang terjadi antara tarif jasa rawat inap dengan
hanya dibebankan pada satu cost driver saja. Akibatnya cenderung terjadi
masing aktivitas.
73
BAB V
5.1 Kesimpulan
kamar rawat inap pada RSUD Kab. BATANG dengan penentuan tarif
Costing).
ABC memberikan hasil yang lebih besar kecuali pada kelas VIP dan
74
Utama I yang memberikan hasil lebih kecil. Dengan selisih untuk kelas
Kelas III Rp. 21.935,92222. Perbedaan yang terjadi antara tarif jasa
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Tunggal, Amin Widjaja, Activity Based Costing Suatu Pengantar, Rineka Cipta,
Jakarta, 1992
Cooper Robin and Kaplan Robert S, The design of Cost Manajement System :
Text, Cases and Reading, Prentise-Hall, 1993