Anda di halaman 1dari 6

1.

MEMBONGKAR KESESATAN DAN KEDUSTAAN AHMADIYAH

Ahmadiyah adalah suatu aliran yang meyakini ada nabi setelah Nabi Muhammad saw, mereka
meyakini Mirza Gulam Ahmad sebagai nabi mereka. Selain itu mereka mempunyai kitab suci
yang dikenal dengan nama Tadzkirah sebagaimana umat Islam mempunyai Al-Qur`an. Semoga
artikel ini dapat sebagai peringatan akan bahaya aliran sesat ini. Artikel ini dikutip dari Buletin
LPPI
a. .Aliran Ahmadiyah-Qadiyani itu berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi
dan Rasul, kemudian barangsiapa yang tidak mempercayainya adalah kafir murtad
2.Ahmadiyah-Qadiyani memang mempunyai Nabi dan Rasul sendiri yaitu Mirza Ghulam
Ahmad dari India
3.Ahmadiyah-Qadiyan mempunyai kitab suci sendiri yaitu kitab suci Tadzkirah
4.Kitab suci”Tadzkirah” tersebut adalah kumpulan wahyu yang diturunkan “tuhan” kepada
Mirza Ghulam Ahmad yang kesuciannya sama dengan kitab suci Al-Qur’an, karena samasama
wahyu dari Tuhan, tebalnya lebih tebal dari Al-Qur’an, dan kitab suci Ahmadiyah tersebut ada
di kantor LPPI
5.Kalangan Ahmadiyah mempunyai tempat suci tersendiri untuk melakukan ibadah haji yaitu
Rabwah dan Qadiyan di India. Mereka mengatakan: “Alangkah celakanya orang yang telah
melarang dirinya bersenang-senang dalam haji akbar ke Qadiyan. Haji ke Makkah tanpa haji ke
Qadiyan adalah haji yang kering lagi kasar”. Dan selama hidupnya “nabi” Mirza tidak pernah
haji ke Makkah
6.Kalau dalam keyakinan umat Islam para nabi dan rasul yang wajib dipercayai hanya 25 orang,
dalam ajaran Ahmadiyah Nabi dan Rasul yang wajib dipercayai harus 26 orang, dan Nabi dan
Rasul yang ke-26 tersebut adalah “Nabi Mirza Ghulam Ahmad”
7.Dalam ajaran Islam, kitab samawi yang dipercayai ada 4 buah yaitu: Zabur, Taurat, Injil dan
Al-Qur’an. Tetapi bagi ajaran Ahmadiyah Qadiyan bahwa kitab suci yang wajib dipercayai
harus 5 buah dan kitab suci yang ke-5 adalah kitab suci “Tadzkirah” yang diturunkan kepada
“Nabi Mirza Ghulam Ahmad”
8.Orang Ahmadiyah mempunyai perhitungan tanggal, bulan dan tahun sendiri. Nama bulan
Ahmadiyah adalah: 1. Suluh 2. Tabligh 3. Aman 4. Syahadah 5. Hijrah 6. Ihsan 7. Wafa 8.
Zuhur 9. Tabuk 10. Ikha’ 11. Nubuwah 12. Fatah. Sedang tahunnya adalah Hijri Syamsi yang
biasa mereka singkat dengan H.S. Dan tahun Ahmadiyah saat ini adalah tahun 1373 H.S (1994
M atau 1414 H). Kewajiban menggunakan tanggal, bulan dan tahun Ahmadiyah tersendiri
tersebut di atas perintah khalifah Ahmadiyah yang kedua yaitu Basyiruddin Mahmud Ahmad
9.Berdasarkan firman “tuhan” yang diterima oleh “nabi” dan “rasul” Ahmadiyah yang terdapat
dalam kitab suci “Tadzkirah” yang artinya: “Dialah tuhan yang mengutus rasulnya “Mirza
Ghulam Ahmad” dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia
memenangkannya atas segala agama-agama semuanya.(“kitab suci Tadzkirah” hal. 621)
Berdasarkan keterangan yang ada dalam kitab suci Ahmadiyah di atas BAHWA
AHMADIYAH BUKAN SUATU ALIRAN DALAM ISLAM, TETAPI MERUPAKAN
SUATU AGAMA YANG HARUS DIMENANGKAN TERHADAP SEMUA AGAMA-
AGAMA LAINNYA TERMASUK AGAMA ISLAM
10.Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri, kitab suci sendiri, tanggal, bulan dan tahun
sendiri, tempat untuk haji sendiri serta khalifah sendiri yang sekarang khalifah yang ke-4 yang
bermarkas di Inggris bernama: Thahir Ahmad. Semua anggota Ahmafiyah di seluruh dunia
wajib tunduk dan taat tanpa reserve pada perintah dia.2
Orang di luar Ahmadiyah adalah kafir dan wanita Ahmadiyah haram kawin dengan lakilaki di
luar Ahmadiyah. Jika tidak mau menerima Ahmadiyah tentu mengalami kehancuran
11.Berdasarkan “ayat” kitab suci Ahmadiyah “Tadzkirah” bahwa tugas dan fungsi Nabi
Muhammad saw sebagai nabi dan rasul yang dijelaskan oleh kitab suci umat Islam AlQur’an,
dibatalkan dan diganti oleh “nabi” orang Ahmadiyah Mirza Ghulam Ahmad
11.1. Firman “tuhan” dalam “kitab suci” Tadzkirah: Artinya: “Sesungguhnya Kami telah
menurunkan kitab suci’Tadzkirah” ini dekat dengan Qadiyan-India. Dan dengan kebenaran
Kami menurunkannya dan dengan kebenaran dia turun.” (“kitab suci” Tadzkirah hal.637)
11.2. Firman “tuhan” dalam “kitab suci” Tadzkirah: Artinya: ”Katakanlah-wahai Mirza Ghulam
Ahmad-jika kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku” (“kitab suci” Tadzkirah hal.
630)
11.3.Firman “tuhan” dalam “kitab suci” Tadzkirah Artinya: “Dan Kami tidak mengutus
engkau-wahai Mirza Ghulam Ahmad-kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam”. (kitab
suci “Tadzkirah” hal. 634)
11.4. Firman “tuhan” dalam kitab suci “Tadzkirah”: Artinya: “Katakan wahai Mirza Ghulam
Ahmad-sesungguhnya aku ini manusia biasa seperi kamu, hanya diberi wahyu kepadaku”.
(“kitab suci Tadzkirah hal. 633)
11.5. Firman “tuhan” dalam “kitab suci” Tadzkirah: Artinya: “Sesungguhnya Kami telah
memberikan kepadamu - wahai Mirza Ghulam Ahmad - kebaikan yang banyak” (“kitab suci”
Tadzkirah hal.652)
11.6. Firman “tuhan” dalam “kitab suci” Tadzkirah: Artinya: “Sesungguhnya Kami telah
menjadikan engkau - wahai Mirza Ghulam Ahmad - imam bagi seluruh manusia” (“kitab suci”
Tadzkirah hal. 630)
11.7. Firman “tuhan” dalam “kitab suci” “Tadzkirah”: Artinya: “Oh, pemimpin sempurna,
engkau - wahai Mirza Ghulam Ahmad seorang dari rasul, yang menempuh jalan betul, diutus
oleh Yang Maha Kuasa, Yang Rahim” (“kitab suci” Tadzkirah hal. 658-659) 1
1.8. Firman “tuhan” dalam “kitab suci” Tadzkirah: Artinya: “Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya pada malam lailatul qadr” (kitab suci Tadzkirah hal. 519)
11.9. Firman “tuhan” dalam “kitab suci” Tadzkirah: Artinya: “Dan bukan kamu yang melempar
ketika kamu melempar tetapi Allah-lah yang melempar. (Tuhan) Yang Maha Pemurah, yang
telah mengajarkan Al-Qur’an” (“kitab suci” Tadzkirah hal.620) Dan masih banyak lagi ayat-
ayat kitab suci Al-Qur’an yang dibajaknya. Ayat-ayat “kitab suci” Ahmadiyah Tadzkirah yang
dikutip di atas, adalah penodaan dan bajakan-bajakan dari kitab suci Umat Islam Al-Qur’an.
Dan Mirza Ghulam Ahmad mengaku pada umatnya orang Ahmadiyah-bahwa ayat-ayat tersebut
adalah wahyu yang dia terima dari “tuhannya” di I N D I A.
12. PENODAAN AGAMA DAN HUKUMNYA
12.1 Pada Kitab Undang-undang Hukum Pidana diadakan pasal baru yang berbunyi sbb:
PASAL 56 a: Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun, barang siapa dengan
sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan: a. yang pokoknya
bersifat permusuhan. Penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama di Indonesia.
12.2 Surat edaran Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor D/BA.01/3099/84 tanggal 20
September 1984, a.l.: 2. Pengkajian terhadap aliran Ahmadiyah
3
menghasilkan bahwa Ahmadiyah-Qadiyan dianggap menyimpang dari Islam karena
mempercayai Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi, sehingga mereka percaya bahwa Nabi
Muhammad saw bukan nabi terakhir.
13.1.Malaysia telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Malaysia sejak tanggal 18 Juni
1975.
13.2.Brunei Darussalam juga telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Brunei Darussalam.
13.3.Rabithah `Alam Islami yang berkedudukan di Makkah telah mengeluarkan fatwa bahwa
Ahmadiyah adalah KAFIR dan KELUAR DARI ISLAM.
13.4.Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah adalah
KAFIR dan TIDAK BOLEH pergi haji ke Makkah.
13.5.Pemerintah Pakistan telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah adalah golongan
MINORITAS NON MUSLIM. KESIMPULAN: a. Ahmadiyah sebagai perkumpulan atau
jemaat didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di Qadiyan - I N D I A (sekarang Pakistan) tahun
1889, yang karena perbedaan pandangan tentang penerus kepemimpinan dalam Ahmadiyah dan
ketokohan pendirinya berkembang dua aliran, yaitu Anjuman Ahmadiyah (Ahmadiyah
Qadiyan) dan Anjuman Ishaat Islam Lahore (Ahmadiyah Lahore).Kedua aliran tersebut
mengakui kepemimpinan dan mengikuti ajaran serta paham yang bersumber pada ajaran Mirza
Ghulam Ahmad. b. Jemaat Ahmadiyah masuk dan berkembang di Indonesia sejak tahun 1920-
an dengan menamakan diri Anjuman Ahmadiyah Qadiyan Departemen Indonesia dan kemudian
dinamakan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang dikenal dengan Ahmadiyah Qadiyan, dan
Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia (GIA) yang dikenal dengan Ahmadiyah Lahore. c.
Mirza Ghulam Ahmad mengaku telah menerima wahyu, dan dengan wahyu itu dia diangkat
sebagai nabi, rasul, al-Masih Mau`ud dan Imam Mahdi. Ajaran dan faham yang dikembangkan
oleh pengikut Jemaat Ahmadiyah Indonesia khususnya terdapat penyimpangan dari ajaran
Islam berdasarkan Al-Qur`an dan Al-Hadits yang menjadi keyakinan umat Islam umumnya,
antara lain tentang kenabian dan kerasulan Mirza Ghulam Ahmad sesudah Rasulullah saw.
(BALITBANG DEPAG RI, Jakarta, 1995 hal. 19, 20,21) PENUTUP Sebagai penutup brosur
ini, kami kutip sebuah ayat Al-Qur`an yang mengancam orang yang mengaku menerima wahyu
serta menulis kitab dengan tangannya sendiri, kemudian dikatakannya dari Allah swt dengan
dusta yang amat keji seperti yang dilakukan oleh nabi Mirza di atas. Allah swt berfirman: Maka
kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri
lalu dikataknnya: Ini dari Allah, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit
dengan perbuatan itu. Maka kecelakaanlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan
mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari apa yang mereka kerjakan.
(Q.S. Al-Baqarah 79) Cat: Apabila PB Ahmadiyah berkeberatan dengan isi brosur ini, alangkah
baiknya diselesaikan melalui debat terbuka yang disaksikan oleh umat. Sumber: Buletin LPPI.
Masjid Al-Ihsan Lt.III Proyek Pasar Rumput Jakarta 12970 Telp/Fax. (021)8281606
4. SIAPAKAH MIRZA GHULAM AHMAD

Mirza Ghulam Ahmad, demikianlah nama pendiri jamaah Ahmadiyah yang terkenal akan
kesesatannya itu. Namun sayang, tak banyak orang mengenali sosok Mirza Ghulam Ahmad
dengan keanehan dan kesesatannya sehingga tak sedikit yang terjerumus mengikutinya dan
meninggalkan Agama yang Haq ini (Islam).

Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada tahun 1839M menceritakan bahwa ayahnya bernama
Atha Murtadha berkebangsaan mongol. (Kitab Al-Bariyyah, hal. 134, kary. Mirza Ghulam
Ahmad). Namun anehnya, ia juga mengatakan “Kelurga dari Mongol, tetapi berdasarkan firman
Allah, tampaknya keluargaku berasal dari Persia, dan aku yakin ini. Sebab tidak ada yang
mengetahui seluk-beluk keluargaku seperti berita yang datang dari Allah Ta’ala.” (Hasyiah Al-
Arba’in, no.2 hal.17, karya Mirza Ghulam Ahmad). Dia juga pernah berkata, “Aku pernah
membaca beberapa tulisan ayahku dan kakekku, kalau mereka berasal dari suku mongol, tetapi
Allah mewahyukan kepadaku bahwa aku dari bangsa Persia.” (Dhamimah Haqiqatil Wahyi,
hal.77, kary. Mirza Ghulam Ahmad). Yang anehnya lagi,
ia juga pernah mengaku sebagai keturunan Fathimah bin Muhammad. (Tuhfah Kolart, hal. 29).
Aneh memang jika kita menelusuri asal usul Mirza Ghulam Ahmad. Dari asal-usul yang gak
jelas inilah yang kemudian lahir juga pemahaman-pemahaman yang aneh dan menyesatkan.
Keadaan Keluarga Mirza Ghulam Ahmad Mirza Ghulam Ahmad, pendiri jamaah ahmadiyah ini
menceritakan keadaan keluarganya yang ditulisnya dalam kitab Tuhfah Qaishariyah, hal 16
karangannya, ia berkata, “Ayahku memiliki

kedudukan dikantor pemerintahan. Dia termasuk orang yang dipercaya pemerintah Inggris. Dia
juga pernah membantu pemerintah untuk memberontak penjajah Inggris dengan memberikan
bantuan kuda dan pasukan. Namun sesudah itu, keluargaku mengalami krisis dan kemunduran,
sehingga menjadi petani yang melarat.”
Kebodohan-kebodohan Mirza Ghulam Ahmad Ia berkata, “Sesungguhnya saat Rasulullah
dilahirkan, beberapa hari kemudian ayahnya meninggal.” (Lihat Baigham Shulh, hal.19
karyanya). Kata apa yang pantas kita juluki untuk orang yang satu ini, kalau bukan “bodoh” ?
Padahal yang benar adalah bahwa ayah Rasulullah meninggal ketika beliau berada dalam
kandungan ibunya. Kebodohan lainnya nampak jelas dalam kitabnya Ainul Ma’rifah hal.286, ia
berkata, “Rasulullah Padahal, yang benar adalah bahwa beliau (Rasulullah) hanya memiliki 6
orang anak.

memiliki sebelas anak dan semuanya meninggal.”

Orang yang diagung-agungkan oleh pengikutnya ini memiliki banyak kebejatan yang tak layak
dimiliki oleh orang yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasulullah. Ia tidak hanya
menghina para ulama, bahkan ia juga menghina Para Rasul-rasul Allah. Banyak dari kalangan
ulama pada masanya yang menentang ajaran-ajaran “nyeleh” dedongkot Ahmadiyah ini.
Bukannya membantah dengan bukti-bukti, Mirza Ghulam Ahmad malah menghina dengan
mengatakan, “Orang-orang yang menentangku, mereka lebih najis dari Babi.” (Najam Atsim,
hal.21 karyanya) Ia juga pernah mengatakan, “Sesungguhnya Muhammad hanya memiliki tiga
ribu mukjizat saja, sedangkan aku memiliki lebih dari satu juta jenis.” (Tadzkirah Syahadatain,
hal.72, karyanya) Tidak puas menghina Rasulullah Muhammad shallallahu’alaihi wasallam,
Mirza Ghulam Ahmad juga menghina Nabi Isa dengan mengatakan, “Sesungguhnya Isa tidak
mampu mengatakan

Bagaimana mungkin orang seperti Mirza Ghulam Ahmad ini mengaku Al-Masih ? Kebejatan
Mirza Ghulam Ahmad

5
dirinya sebagai orang sholih, sebab orang-orang mengetahui kalau dia suka minumminuman
keras dan perilakunya tidak baik.” (Hasyiyah Sitt Bahin, hal.172, karyanya). Masih tidak puas
dengan hal tersebut, Mirza Ghulam Ahmad juga mengatakan, “Isa cenderung menyukai para
pelacur, karena nenek-neneknya adalah termasuk pelacur.” (Dhamimah
Atsim, Hasyiyah, hal. 7, karyanya) Dan yang sangat mengherankan adalah, pada kesempatan
lain ia juga “bersabda” dalam hadits palsunya, “Sesungguhnya celaan, makian bukanlah
perangai orang-orang shiddiq (benar). Dan orang-orang yang beriman, bukanlah orang yang
suka melaknat.” (Izalatul Auham, hal.66)

Lelucon apa ini ? Masih dalam rangkaian kebejatan Mirza Ghulam Ahmad Rupanya orang yang
diagung-agungkan dan merupakan dedengkot Ahmadiyah ini, tidak hanya menghina
Rasulullah, tetapi ditambahkan lagi dengan menghina para Sahabat Rasulullah seperti Abu
Hurairah. Mirza Ghulam Ahmad mengatakan, “Abu Hurairah adalah orang yang dungu, dia
tidak memiliki pemahaman yang lurus.” (I’jaz Ahmadiy, hal.140, karyanya) Sementara itu,
ditempat lain ia mengatakan, “Sesungguhnya ingatanku sangat buruk, aku lupa siapa saja yang
sering menemui aku.” (Maktubat Ahmadiyah, hal.21 karyanya) Kematian Mirza Ghulam
Ahmad Tidak sedikit para ulama yang menentang dan berusaha menasehati Mirza Ghulam
Ahmad agar ia bertaubat dan menghentikan dakwah sesatnya itu. Namun, usaha itu tidak juga
membuat dedengkot Ahmadiyah ini surut dalam menyebarkan kesesatannya. Syeikh
Tsanaullah, satu diantara sekian banyak ulama yang berusaha keras menentangnya dan
menasehatinya. Merasa terganggu dengan usaha Syeikh Tsanaullah tersebut, Mirza Ghulam
Ahmad mengirimkan sebuah surat kepada Syeikh Tsanaullah yang berisi tentang keyakinan
hatinya bahwa ia adalah seorang nabi, bukan pendusta, bukan pula dajjal sebagaimana julukan
yang diarahkan kepadanya oleh para ulama. Ia juga mengatakan bahwa sesungguhnya yang
mendustakan kenabiannya itulah pendusta yang sesungguhnya. Diakhir suratnya itu, ia berdo’a
dengan mengatakan, “Wahai Allah yang maha mengetahui

rahasia-rahasia yang tersimpan dalam hati. Jika aku seorang pendusta, pelaku kerusakan dalam
pandangan-Mu, suka membuat kedustaan atas Nama-Mu pada siang dan malam hari, maka
binasakanlah aku saat Tsanaullah masih hidup, dan berilah kegembiraan kepada para
pengikutnya dengan sebab kematianku. Wahai Allah, jika aku benar sedangkan Tsanaullah
berada diatas kebathilan, pendusta pada tuduhan yang diarahkan kepadaku, maka binasakanlah
dia dengan penyakit ganas, seperti tho’un, kolera atau penyakit lainnya, saat aku masih hidup.
Amin”
Sebuah do’a mubahalah yang dipinta Mirza Ghulam Ahmad. Dan ternyata Allah mendengar
doa tersebut, setelah 13 bulan lebih sepuluh hari setelah do’a itu, yakni pada tanggal 26 Mei
1908, Mirza Ghulam Ahmad dibinasakan oleh Allah dengan penyakit Kolera yang diharapkan
menimpa Syeikh Tsanaullah. Sementara itu Syeikh Tsanaullah masih hidup sekitar 40 tahun
setelah kematian Mirza Ghulam
Ahmad.

Anda mungkin juga menyukai