Oleh:
SABTUNUS MARETO
DBC 108 136
1
A. Pendahuluan
Membaca salah satu surat kabar nasional, kita terenyuh melihat kondisi anak-
anak muda sekarang, apalagi yang hidup di perkotaan pasti lebih berat beban
yang mereka hadapi dan sekarang anak-anak yang ada di pedesaan pun sudah
mulai mengikuti gaya para anak-anak muda yang ada dikota-kota besar,
sangat besar sekali pengaruhnya terhadap mereka gaya kehidupan mereka
yang serba instan.
Mesin Games juga mengalami kemajuan yang luar biasa, sekitar tahun 1986
saat itu yang paling terkenal adalah Nintendo yang paling terkenal waktu itu
game Mario Bross dan Battle City (perang Tank). Kemudian ditahun 1988
mulai ada SEGA yang gambarnya lebih bagus dari Nintendo dan sticknya
yang mulai banyak tombol-tombolnya yang mulai terkenal saat itu Game
Super Sonic yang juga dikartun kan menjadi film. Pada generasi ini gamenya
banyak bertema yang melompat-lompat sepert Mario Bross.
Sebelumnya generasi video games berawal dari Game Watch (Gimbot) yang
biasanya ada penyewaan kelilingnya. Gimbot sangat kurang menarik, karena
2
gerakannya monoton dan permainannya hanya itu-itu saja. Jika ingin ganti
permainan kita harus membeli lagi yang lain dengan jenis permainan yang
berbeda.
Pada tahun 1993 mulai muncul Super Nintendo, gambarnya sudah mendekati
nyata dan tombol sticknya pun semakin banyak dengan ada tombol L dan R
yang ditekan dengan jari telunjuk.
Selain game konsol ada pula game on-line berbasis internet yang sudah
banyak bermunculan di warnet-warnet, bahkan poin dari game tersebut juga
mulai diperjual belikan secara nyata dengan menggunakan transfer bank.
3
maksimal dapat dimainkan oleh 2 orang itupun bersifat kompetensi. Berikut
ini ada beberapa permainan tradisional di antaranya :
4
Gambar 1. Denah permainan lempar tabak
Permainan jengkek yang lain adalah “Jengkek Bulan”, caranya sama tetapi
bentuk kotak2nya yang berbeda… pemenang ditentukan dari siapa yang
berhasil sampai di kolom bulan. Berbeda dengan jengkek biasa, jengkek
bulan tidak dengan cara menggeser2 tabak tetapi dengan cara melempar
tabak ke kolom2 tertentu sesuai tingkatannya.
Bila lemparannya salah maka ia gagal dan dilanjutkan dengan pemain lain.
Bila lemparannya berhasil masuk dikotak yang dituju, maka ia harus
berjalan satu kaki melewati kotak2 yang ada dan kemudian mengambil dan
membawa tabak miliknya sampai ke keluar dari kotak.
5
2. Permainan Asem (gobak sodor)
Permainan ini sebenarnya adalah permainan kejar tangkap. Dimana ada dua
tim yang saling berlawanan, satu tim terdiri dari lima orang yang berjaga di
garisnya masing-maing.
Tim penantang harus melewati setiap kotak-kotak yang dijaga ketat oleh tim
penjaga ini, dan harus berhasil lolos hingga garis paling akhir.
Jika ada satu pemain yang tertangkap maka semua pemain dinyatakan gagal,
dan giliran jaga bagi tim tersebut.
3. Meriam Bambu
Meriam bambu atau meriam buluh adalah permainan yang tidak asing lagi,
permainannya seperti membuat meriam tiruan dari bambu yang
berdiameter cukup besar. Seringkali digunakan pada acara tertentu
6
misalnya ketika bulan Ramadhan atau saat-saat lainnya. Suara dentuman
yang keluar dari meriam inilah yang menjadi keasyikan tersendiri dalam
permainan ini. Hal yang cukup melelahkan yaitu meniup asap yang ada
didalam bambu akibat ledakan agar keluar dari bambu.
Tutup lubang pemicu dan ujung penembaknya dengan kain atau plastik
dengan rapat dan biarkan beberapa menit agar gas dari karbit atau minyak
tanah dapat berkumpul di dalam meriam.
Setelah itu nyalakan api dan nyalakan di lubang pemicunya maka akan
terdengar suara dentuman akibat api yang menyambar minyak tanah atau
karbit dengan kecepatan tinggi.
7
Gambar 4. Meriam bambu
Kelereng atau guli adalah permainan yang memainkan sebuah bola kecil
dari kaca (bekas cat semprot). Guli ditembakkan dengan cara di “tekar”
atau di jentikkan dengan jari telunjuk. Posisi untuk menembakkan guli
yaitu :
Jempol dan telunjuk tangan kiri memegang guli dan berfungsi sebagai
bidikan atau mengarahkan arah tembakan kelingking tangan kiri
menyentuh tanah sebagai sumbu pijakan jempol dan telunjuk tangan kanan
dibuat membentuk huruf O, dimana jari telunjuk sebagai penembak dan
jempol sebagai penahan/pelatuknya. Arahkan jari telunjuk yang siap untuk
menjentik/menembak ke guli yang akan di tembakkan. Jentikkan jari
telunjuk dengan tenaga yang sesuai dengan posisi guli yang menjadi
sasaran, bila letaknya jauh maka harus dijentik dengan keras.
Permaianan guli ini ada beberapa cara peraturannya:
Permainan dengan banyak guli didalam suatu lingkaran yang bulat di
tanah lapang, misinya adalah mengeluarkan guli yang ada didalam tersebut
dan guli yang menjadi penembak tidak boleh masuk kedalam lingkaran.
Guli yang berhasil dikeluarkan menjadi milik pemain yang menembakkan,
yang menang adalah yang paling banyak mengeluarkan guli tersebut.
Permainan dengan lubang ditanah, dimana guli penembak harus masuk
kedalam lubang tersebut sebagai posisi bidikan. Cara mainnya pertama-
tama pemain harus melempar guli miliknya masuk kedalam lubang
sebelum menembakkan guli musuh-musuhnya.
8
Permainan dengan dua huruf Z dan ada garis pembatas di atas dan
dibawah huruf Z tersebut, disini ada dua buah huruf Z yang jaraknya
berjauhan. Guli sasaran terletak di dua ujung huruf Z tersebut. Pertama-
tama semua pemain melemparkan gulinya dan tidak melewati garis batas,
pemain yang paling jauh jaraknya dia yang pertama kali menembak.
Pemenang ditentukan dari siapa yang bisa menembakkan seluruh guli
yang ada di ujung huruf Z tersebut.
Permainan ini mungkin salah satu permainan yang masih bertahan hingga
saat ini, layang-layang dibuat dari bambu yang sudah diraut dan dijadikan
seperti lidi sebagai kerangkanya. Membuat layangan memerlukan teknik
yang tinggi, tidak semua orang dapat membuat laying-layang. Kesalahan
dalam pembuatan akan berakibat layangan menjadi liar dan bahkan tidak
bisa terbang.
Untuk membuat layangan pertama-tama dibuat dulu kerangkanya yang
berbentuk seperti belah ketupat. Kerangka layang-layang dibuat dari dua
buah batang bamboo yang sudah diraut tipis dan diikat hingga membentuk
seperti huruf “t”. Sudut pertemuan antara dua bambu tersebut harus
ditimbang, yaitu harus bisa tegak sejajar bila diletakkan di ujung jari.
Tali pengait untuk penarik layangan juga memiliki teknik sendiri untuk
membuatnya, tali pengait untuk penarik ini diikat pada ujung bagian
bawah layangan dan bagian tengah kerangka layangan. Posisi tali penarik
ini juga harus ditimbang agar layangan dapat dikendalikan dengan mudah
Untuk menerbangkan layangan harus pada saat ada angin yang berhembus,
bila tidak ada angin maka akan susah untuk menerbangkannya.
9
Tali layangan harus panjang dan digulung dengan rapi di sebuah kaleng
bekas, bisa dengan tali plastik biasa atau dengan gelasan (tali yang telah
dilumuri dengan perekat dan pecahan kaca yang ditumbuk halus).
Untuk menerbangkan layangan ada seorang yang membantu untuk
menganjung layangan tersebut, semakin jauh jarak anjungannya maka
semakin mudah terbangnya.
Untuk mengatur arah layangan adalah dengan melihat ujung hadapan
kepala layangan, jika ia menghadap kekanan maka jika ditarik talinya
layangan akan berbelok ke kanan, untuk menaikkan hingga tinggi maka
tariklah tali sebanyak-banyaknya ketika kepala layangan menghadap
keatas
Permainan ini menggunakan dua buah tongkat kayu, yang satu panjang
dan yang satunya agak pendek.. saya tidak tahu apa arti cangka’ lele ini
tetapi begitulah sebutannya. Satu kayu sebagai pemukul sedangkan yang
satunya lagi sebagai sasaran.
10
Cara bermainnya adalah, pertama buat sebuah lubang yang dalam di tanah
lapang, kemudian tongkat sasaran diletakkan di atasnya. Tongkat
pemukul digunakan untuk mencungkil tongkat sasaran sehingga
melambung dengan sasaran tongkat musuh.
Tali lompat dalam permainan ini dibuat dari karet getah yang di kepang
hingga membentuk tali memanjang sekitar 2-3 meter. Minimal jumlah
pemainnya adalah 3 orang, yaitu ada 2 orang yang saling berhadapan dan
membentangkan tali karet tersebut dan yang satunya sebagai pelompats.
Untuk menang dalam permainan ini pemain harus bisa melompat dan
melewati setiap tahapan rintangan. Adapun beberapa tahap rintangan yang
harus dilompat oleh pemain yaitu :
Tinggi tali setinggi pinggang, kedua pemegang tali saling berdiri
berhadapan dan meletakkan ujung tali ke pinggang masing-masing.
Pelompat harus berhasil melompati tali ini, menyentuh tali diperbolehkan
dalam setiap lompatannya
Tinggi tali setinggi telinga, kedua pemegang tali saling berdiri berhadapan
dan meletakkan ujung tali ke telinga masing-masing dan pelompat harus
bisa melewatinya.
Tinggi tali setinggi kepala/ubun-ubun, kedua pemegang tali saling berdiri
berhadapan dan meletakkan ujung tali ke atas kepala masing-masing.
Tali setinggi tangan diatas kepala, didaerah saya ini disebut merdeka
karena cara memegang talinya seperti pejuang yang mengobarkan kata
11
Merdeka!! Ini adalah rintangan terakhir yang cukup sulit, karena
pemegang tali membentangkan tali dengan tangan menunjuk keatas langit
dan letak tali di ujung telunjuk tersebut.
Setelah melewati semua rintangan selanjutnya pemain harus berhasil
melakukan “Yeye” yaitu dengan memutar-mutarkan kaki melewati tali
karet dan menjejakkannya ketanah sebanyak 10 kali.. Bila berhasil
semuanya maka dia yang menang.
Model pernainan tali karet yang lain yaitu dengan memutar-mutar tali,
pemain lawan harus bisa melompati tali tersebut tanpa menyentuh tali
yang berputar dan kemudian keluar dari putaran tersebut, tingkat
kesusahan permainan ini ditentukan dari banyaknya jumlah lompatan yang
harus dilalui.
8. Gasing
Permainan tradisional ini cukup terkenal dan mungkin masih ada hingga
saat ini, permainan ini biasanya dimainkan oleh para remaja dan dewasa.
Gasing terbuat dari kayu, dan bentuknya bermacam-macam tetapi
umumnya berbentuk bulat dengan ujung yang lancip.
12
Gasing dapat berputar dengan cepat dan dalam waktu yang lama, untuk
memutarnya diperlukan tali yang cukup panjang. Caranya yaitu dengan
meililitkan tali hingga membentuk lingkaran diatas sumbu gasing,
kemudian gasing dilemparkan sambil menarik tali dengan cepat.
Permainan ini ditentukan dari gasing mana yang lebih lama berputar.
Adapula permainan adu gasing, yaitu dengan cara menghantamkan gasing
milik kita ke gasing milik musuh. Bila gasing milik musuh terpelanting
atau pecah maka kita menang dan akan ditantang oleh pemain berikutnya.
Ketapel terbuat dari cabang pohon dan dipotong membentuk huruf “Y”,
peluru ketapel dapat dengan menggunakan batu kerikil atau buah jambu
yang masih kecil. Untuk pelontarnya digunakan karet getah yang di
kepang dan diikat di masing-masing cabang ketapel, batu yang menjadi
peluru ditahan di sebuah lembaran karet atau bahan kulit.
13
Batang kayu yang sering digunakan untuk ketapel biasanya cabang pohon
jambu biji, karena memiliki tekstur yang alot tetapi keras dan tidak mudah
patah. Semakin besar cabang yang dijadikan ketapel maka kekuatan
tembakannya juga semakin besar tetapi akurasi tembakannya menjadi
berkurang. Bila cabang yang digunakan kecil, maka akurasi tembakannya
cukup akurat dan mudah dibidik.. jadi biasanya anak-anak suka membuat
ketapel dengan cabang yang kecil.
10. Yoyo
Yoyo adalah permainan yang sangat terkenal dan ada disetiap negara,
asal mula permainan ini adalah dari Filiphina. Yoyo tradisional terbuat
dari kayu berbentuk bulat dan dapat berputar dengan cepat. Untuk
memutar Yoyo ini digunakan tali yang panjang dan dilekatkan di jari.
14
Kini permainan Yoyo sudah merambah ke anak-anak muda atau remaja
yang memodifikasi permainan ini dengan gaya-gaya tertentu bahkan
sudah diadakan kompetisi yoyo internasional.
Boman adalah nama tanaman dengan batang yang keras kulitnya tetapi
lembut isi dalamnya/kayunya. Boman berbentuk bulat panjang dengan
kulit yang licin dan mengkilat berwarna hijau. Sayangnya saat ini
tanaman Boman sudah sudah sulit untuk dicari, dulu di hutan
Kalimantan tempat masih banyak tanaman ini dan mudah dicari.
15
kudaan. Permainan yang dibuat dengan batang pisang juga tidak bisa
lama disimpan karena bila batangnya layu maka ia akan mudah hancur.
13. Balogo
Permainan ini dilakukan oleh anak-anak sampai dengan remaja dan
umumnya hanya dimainkan kaum pria.
Nama permainan balogo diambil dari kata logo, yaitu bermain dengan
menggunakan alat logo. Logo terbuat dari bahan tempurung kelapa dengan
ukuran garis tengah sekitar 5-7 cm dan tebal antara 1-2 cm dan
kebanyakan dibuat berlapis dua yang direkatkan dengan bahan aspal atau
dempul supaya berat dan kuat. Bentuk alat logo ini bermacam-macam, ada
yang berbentuk bidawang (bulus), biuku (penyu), segitiga, bentuk layang-
layang, daun dan bundar.
16
Permainan balogo ini bisa dilakukan satu lawan satu atau secara beregu.
Jika dimainkan secara beregu, maka jumlah pemain yang “naik” (yang
melakukan permainan) harus sama dengan jumlah pemain yang “pasang”
Cara memasang logo ini adalah didirikan berderet ke belakang pada garis-
garis melintang. Karenanya inti dari permainan balogo ini adalah
keterampilan memainkan logo agar bisa merobohkan logo lawan yang
dipasang. Regu yang paling banyak dapat merobohkan logo lawan, mereka
itulah pemenangnya.
17
kaki pada egrang khusus untuk sirkus yang biasanya lebih tinggi dari
egrang biasa.
Sebenarnya masih banyak olah raga tradisional lainnya dari daerah lainnya
yang belum dijelaskan pada makalah ini, karena keterbatasan referensi
penulis, untuk itu perlu digali lagi potensi olah raga tradisional sehingga
jangan sampai lekang dimakan oleh permainan modern. Karena permainan
tradisional merupakan aset budaya nasional yang sangat berharga untuk
pembentukan karakter generasi penerus.
D. Penutup
Sejalan berkembangnya teknologi maka berkembang pula jenis mainan anak-
anak. Di perkotaan anak-anak lebih banyak bermain di mal-mal. Mereka lebih
mengenal permainan-permainan modern seperti timezone, PlayStation,
internet, dea-deo dan sebagainya. Sedangkan permainan-permainan tradisional
seperti kasti, dakon, gundu, gobak sodor, engklek dan lain-lain mereka tidak
pernah tahu. Selain karena lingkungannya cenderung individual (hidup
diperumahan) orang tua atau gurunya tidak ada yang mengajarkan. Bagaimana
kalau permainan rakyat ini hilang dari Indonesia?
18
lainnya. Kemudian merambat ke program sekolah, dimana tiap-tiap sekolah
(SD maupun TK) mengajarkan permainan-permainan tersebut kepada anak
didiknya. Mengajarkan disini tidak hanya secara teori tetapi juga harus
dipraktekkan. Jadi generasi anak-anak kita tetap mengenal budaya tradisional
kita.
Dari pihak pemerintah pun dapat turut serta untuk kembali membangkitkan
olah raga tradisional ini. Diantaranya adalah dengan membuat suatu lapangan
olah raga khusus untuk olah raga tradisional. Dengan adanya lapangan ini
tentunya akan sangat membantu untuk bermain. Tetapi mencari lahan bebas
untuk membangun lapangan bermain sangat sulit, apa lagi di perkotaan. Perlu
political will yang kuat untuk memajukannya. Selain itu agar tetap lestari
permainan tradisional ini mungkin juga dapat dikembangkan menjadi suatu
olah raga profesional misalnya sepak takraw dan pencak silat yang sudah
mendunia, sehingga tidak hanya di Indonesia saja yang dapat memainkan
permainan ini, tapi juga seluruh orang di belahan dunia manapun.
E. Referensi
Kemana mereka?
http://murnitani.wordpress.com/2010/05/22/kemana-mereka/
19