Anda di halaman 1dari 2

Analisis Konosuke Matsushita (Pendiri Panasonic)

Matsushita lahir dalam keluarga sederhana di desa Wasa , Jepang, pada tanggal 27 Nopember

1894. Beliau termasuk orang sukses yang ada di Jepang. Beliau sukses karena beliau mempunyai sifat

pekerja keras dan berani dalam mengambil keputusan serta berani mengambil resiko.selain itu beliau

memang punya daya kreatifitas yang tinggi dan rasa pantang menyerah yang ada didalam diri

Matssushita. Matsushita sangat inovatif karena didalam bisinisnya beliau berpikir bahwa barang yang ia

buat harus 30% lebih baik dari pesaing dan 30% lebih murah dari pesaing. Hal itu lah yang menjadi daya

tarik pasarnya. Didalam memimpin perusahaan beliau tidak menganggap karyawannya seperti mesin

tapi beliiau mengganggap karyawannya layaknya keluarga.

Dalam teori kepimpinan pemimpin seperti Matsusita termasuk dalam tipe kepimpinan yang

otokratis namun tidak didalam segala hal. Karena memang tipe kepimpinan otokratis sangat dipunyai

oleh seorang pemimpin untuk mengambil keputusan yang memang harus diputuskan oleh seorang

pemimpin didalam suatu kondisi tertentu yang sangat mendesak. Dalam memimpin perusahaannya

Matsushita juga tergolong dalam tipe kepimpinan yang paternalistik yaitu mempunyai sifat kebapaan.

Seperti yang ada didalam teori klasik (Trait Theory) beliau bias dikategorikan dalam teori ini karena sifat

kepimpinan lahir dari dalam diri beliau. Pada saat masa-masa sulit yang dialami Masushita dan dikaitkan

dengan teori kontingensi beliau dapat meyakinkan bahwa apabila hasil-hasil dapat diperoleh dengan

usaha yang serius dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil, hal itulah yang menjadi salah satu

keberhasilan beliau. Dalam teori Pemimpin pentransformasi (transforming leaders) mencoba

menimbulkan kesadaran para pengikut dengan mengarahkannya kepada cita-cita dan nilai-nilai moral

yang lebih tinggi. Burns dan Bass telah menjelaskan kepemimpinan transformasional dalam organisasi

dan membedakan kepemimpinan transformasional, karismatik dan transaksional. Pemimpin

transformasional membuat para pengikut menjadi lebih peka terhadap nilai dan pentingnya pekerjaan,
mengaktifkan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi dan menyebabkan para pengikut

lebih mementingkan organisasi. Hasilnya adalah para pengikut merasa adanya kepercayaan dan rasa

hormat terhadap pemimpin tersebut, serta termotivasi untuk melakukan sesuatu melebihi dari yang

diharapkan darinya. Efek-efek transformasional dicapai dengan menggunakan karisma, kepemimpinan

inspirasional, perhatian yang diindividualisasi serta stimulasi intelektual. Kepemimpinan pentransformasi

ini Matsushita juga menerapkan teori ini kepada sekutu yang ketika itu sedang menguasai jepang, beliau

meyakinkan kepada sekutu agar perusahaannya diizinkan kembali untuk produksi kembali dan berjanji

bahwa jepang akan memimpin dunia dalam elektronik. Dan hal itu terbukti pada saat ini bahwa

perusahaannya menjadi salah satu perusahaan terbesar di jepang dan Negara jepang menjadi salah satu

Negara terbesar dalam hal elektronik. Begitulah Matsushita membangun perusahaannya hingga menjadi

perusahaan raksasa.

Anda mungkin juga menyukai