Anda di halaman 1dari 16

Charismatic Leadership (Kepemimpinan Karismatik)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dan akan dipresentasikan pada mata kuliah
“Kepemimpinan Pendidikan”

Dosen Pengampu:

Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd.

DISUSUN OLEH :

Kelompok 9

Relo Pambudi (11180182000044)

Achmad Mustofa (11190182000057)

Syarifah Fauziyah (11190182000082)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Charismatic Leadership atau Kepemimpinan
Karismatik” tepat waktu.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen “Dr. Hasyim Asy’ari,
M. Pd.” pada mata kuliah “Kepemimpinan Pendidikan” di UIN JAKARTA.Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Hasyim Asy’ari,
M. Pd. selaku dosen mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan.Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Sawangan, 17 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Identifikasi masalah ....................................................................................1
C. Metode Penelitian........................................................................................2
D. Tujuan Penulisan .........................................................................................3
E. Sistematika Penulisan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Definisi Kepemimpinan Karismatik............................................................3
B. Faktor Pendorong Munculnya Pemimpin Politik Karismatik......................3
C. Karakteristik Kepemimpinan Karismatik....................................................5
D. Pola Kepemimpinan Karismatik..................................................................6
E. Model Kepemimpinan Karismatik...............................................................6
F. Hasil Penelitian yang Relevan.....................................................................8

BAB III PENUTUP .............................................................................................13


A. Kesimpulan ...............................................................................................13
B. Saran .........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan atau komunitas diperlukan adanya
seorang pemimpin yang mampu merencanakan, mengarahkan, mengatur,
mengawasi, dan mengevaluasi. Sebab diperlukan adanya seorang pemimpin,
yakni dimana sebuah organisasi yang terdiri dari banyaknya individu di
dalamnya. Pemimpin merupakan pusat dari semua aktivitas organisasi atas
pengesahan atau legitimasi berada. Di Indonesia, banyak sekali berbagai macam-
macam pemimpin dengan gaya memimpinnya yang khasnya masing-masing. Dari
sektor komunitas kecil, lalu ada organisasi atau lembaga, dan begitupun negara.

Dalam definisi kepemimpinan karismatik ialah di mana seorang pemimpin


mampu memberikan penampilan yang memukau kepada para individu yang
melihatnya, bahkan mampu memberikan sebuah komunikasi yang bersifat satu
arah atau dua arah kepada tiap individu yang memperhatikannya. Tipe
kepemimpinan karismatik merupakan suatu unsur penting dalam organisasi,
karena dengan adanya tipe ini, dampaknya sangat besar untuk mempengaruhi
banyak individu dalam meyakinkan usaha guna mencapai suatu tujuan dari
organisasi tersebut. Di dalam sejarah Indonesia pernah ada pemimpin yang sangat
karismatik dengan pembawaaanya yang memukau bagi para audiens, seperti
Presiden pertama Indonesia, yakni Soekarno. Beliau tentunya sudah sangat
terkenal akan karismatiknya di dalam buku-buku sekolah bahkan sejarah dunia.
Di mana beliau mampu menjalankan, mempengaruhi, dan memotivasi rakyat serta
anggota-anggotanya dalam menyatukan Negara Indonesia.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dengan ini untuk mempermudah pembahasan
penyaji merumuskan beberapa permasalahan, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan karismatik?
2. Apa saja faktor pendorong munculnya pemimin yang karismatik?
3. Bagaimana karakteristik kepemimpinan karismatik?

1
2

4. Bagaimana pola kepemimpinan karismatik?


5. Bagaimana model kepemimpinan karismatik?
C. Metode Penelitian
Penyusun memilih metode penulisan dengan pustaka. Metode yang dilakukan
dalam mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubunagn
dengan alat media berupa buku maupun informatika lainnya
D. Tujuan Penulisan
Beberapa rujuan dari makalah ini diantaranya sebagai berikut:
1. Memberi informasi mengenai pengertian kepemimpinan karismatik
2. Mengetahui factor pendorong munculnya pemimpin yang karismatik
3. Mengetahui karakteristik kepemimpinan karismatiik
4. Mengetahui pola kepemimpinan karismatik
5. Mengetahui model kepemimpinan karismatik
E. Sistematika Penulisan
Dalam menyusun makalah ini, penyusun membuat secara sistematis supaya isi
makalah ini dapat dimengerti dan mudah dipahami dengan beberapa paraphrase
yang signifikan.
Penyusunan makalah ini terdiri dari 3 bab, yaitu:
1. Pendahuluan, yaitu latar belakang masalah, identifikasi masalah, metode
penulisan, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
2. Pembahasan, yaitu meliputi pengertian kepemimpinan karismatik, factor
pendorong, indicator, dampak kepemimpinan karismatik, karakteristik, pola,
dan model kepemimpinan karismatik.
3. Penutup, yaitu kesimpilan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Charismatic Leadership(Kepemimpinan Karismatik)

Max Weber, seorang sosiologi, adalah ilmuan pertama yang membahas


kepemimpinan karismatik. Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan
karisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anugerah”) sebagai
“suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang
kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas
supernatural, manusia super, atau paling tidak daya-daya istimewa.1
Karismatik dalam bahasa Yunani berarti “karuniadiinspirasi ilahi”.Orang-
orang yang karismatik memiliki daya Tarik tersendiri bagi orang-orang yang
ada di sekitarnya sehingga membuat orang-orang yang ada di sekitarnya
secara tidak sadar mengikuti orang yang karismatik tersebut.Kepemimpinan
karismatik membuat para anggota yang dipimpinnya mengikuti inovasi-
inovasi yang di ajukan oleh pemimpin ini.2
Kepemimpinan karismatik adalah kepemimpinan yang mengasumsikan
bahwa karisma merupakan karakteristik individu yang dimiliki seseorang
pemimpin yang dapat membedakannya dengan pemimpin yang lain, terutama
dalam hal implikasi terhadap inspirasi, penerimaan, dan dukungan para
bawahan. Penekanan kepemimpinan karismatik adalah pada karisma yang
dimiliki oleh seorang pemimpin.Kata karisma digunakan untuk menjelaskan
sebuah bentuk pengaruh yang bukan didasarkan pada tradisi atau otoritas
formal tetapi lebih atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai
kemampuan yang luar biasa.3
B. Faktor Pendorong Munculnya Pemimpin Politis Kharismatik

Pemunculan pemimpin politisi kharismatik dipicu oleh berbagai faktor


setiap faktor ini nanti dikaitkan dengan Sukarno.
a. Situasi Krisis masyarakat
1
Stephen P. Robbins. Perilaku Organisasi edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. 2008.
2
Balthasar Kabuaya.Menembus Badai Kepemimpinan, (Makassar: CV Sah Media, 2020), hlm, 73.
3
Rahmat Setiawan, “Hubungan Kepemimpinan Karismatik, Kepemimpinan Tranformasional dan Kepemimpinan
Transaksional Dengan Kinerja Bawahan”. Ekonomi Bisnis. Vol. 24 No. 3, Desember 2014, hal. 200.
4

Salah satu pemicu pemunculan pemimpin kharismatik murni adalah krisis


dan distress di berbagai segi kehidupan yang melanda masyarakat. Krisis
muncul antara lain karena perang, kerusuhan politik, penjajahan dan
penindasan. Dalam situasi ini, massa resah karena kehilangan orientasi.
Jadi, krisis sosial merupakan faktor yang memunculkan seorang pemimpin
politis kharismatik murni, sejauh krisis itu adalah kondisi objektif yang
dialami massa, dan bukan buatan yang diciptakan dan dimanfaatkan untuk
melestarikan kekuasaan.
b. Struktur-struktur sosial
Stratifikasi sosial, yakni pelapisan warga masyarakat dalam kelas,
golongan, kelompok, adalah kenyataan masyarakat.Dari stratifikasi sosial,
muncul kelas sosial, kelompok kedudukan (status-group) seperti kelompok
politis, militer, agama, maupun kelompok etnis.Struktur sosial adalah
susunan masyarakat yang terkait dengan penggolongan dan
pengelompokan seperti ini.
c. Misi dan ideologi
Misi pemimpin kharismatik adalah menggugat struktur sosial yang
menindas, kemudian membangun tatanan dan struktur baru.Bila didukung
rakyat, misi ini menjadi misi bersama.Erat terkait dengan misi adalah
ideologi/ajaran pemimpin, yaitu cita-cita, ide, harapan, tujuan serta strategi
perjuangan.Ideologi dirumuskan pemimpin dan disampaikan kepada
pendukung sebagai penuntut aksi.Jadi, ideologi dipahami sebagai
keseluruhan pikiran, emosi, pandangan dunia, masyarakat dan
manusia.Dari segi pemimpin, ideologi adalah kesadaran tentang dunia
yang dihadapi; dari segi rakyat, ideologi yang diajukan pemimpin adalah
ungkapan harapan rakyat yang terpendam.
d. Peranan dan kemampuan pemimpin
Semua faktor di atas berkaitan dengan faktor kemampuan, kemahiran dan
bakat-bakat pemimpin. Segi kemampuan/bakat ini memungkinkan peran
pemimpin sebagai katalisator proses perubahan, dan melahirkan citra luar
biasa dirinya.
5

Beberapa segi dari faktor ini dapat dikemukakan.pertama, kemampuan


yang Willner namakan “cultural management”, yakni kemahiran untuk
memanfaatkan kepercayaan, nilai, mitos, kisah dan symbol budaya. Kedua,
retorika, kemahiran menyampaikan ide dengan gaya bahasa yang diminati
massa, dan menggugah. Ketiga, bakat dan daya Tarik kepribadian
pemimpin.Keempat, Strategi atau taktik yang berhasil, melahirkan rasa
kagum.4
C. Karakteristik Kepemimpinan Karismatik

Gunawan menyatakan pemimpin karismatik sangat disegani orang lain


karena keistimewaan sifat, perilaku, dan kepribadian yang dimilikinya.
Beberapa karakteristik yang dimiliki pemimpin karismatik, antara lain:
1. Memiliki daya tarik yang kuat sehingga bisa mempunyai banyak pengikut
2. Tidak bisa dijelaskan alasan pengikut patuh dan taat terhadap pemimpin
3. Pemimpin seperti memiliki kekuatan magic atau gaib
4. Karisma pemimpin ini apa adanya, tidak melihat usia, harta, tahta,
kesehatan, maupun ketampanan.

Menurut Budiadi terdapat beberapa karakteristik utama kepemimpinan


karismatik antara lain:
1. Keyakinan terhadap kemampuan diri sangat tinggi
2. Mampu menjelaskan visinya dengan jelas dan mudah dipahami
3. Kepercayaan terhadap visi yang dibuat sangat kuat, berani mengambil
resiko serta rela berkorban agar visinya tercapai
4. Karena karsimanya, perlaku pemimpin ini diluar aturan maksudnya
perilakunya berbeda dengan perilaku orang lain.
5. Pemimpin tersebut adalah agen perubahan, dimana keadaan sekarang
harus berbeda dari keadaaan sebelumnya (status quo)

4
Ayub Ranoh. Kepemimpinan Kharismatik Tinjauan Teologis-Etis atas Kepemimpinan Kharismatis Sukarno.
(Jakarta: PT BPK Gunung Mulia). hlm 74-77.
6

6. Dalam mencapai perubahan, pemimpin karismatik ini mampu membaca


kendala terhadap lingkungan secara realistis dan mampu menentukan
sumber daya apa saja yang diperlukan5
D. Pola Kepemimpinan Karismatik

Sashkin dan Sashkin (2011) menyatakan terdapat pola hubungan


pemimpin dan pengikut kepemimpinan karismatik di mana pengikut di sini
adalah orang-orang yang memiliki ketergantungan terhadap pemimpin. Para
pengikut kepemimpinan karismatik ini akan memposisikan diri mereka untuk
menuruti segala hal yang diinginkan oleh pemimpinnya. Sementara seorang
pemimpin dalam kepemimpinan karismatik ini didorong adanya kebutuhan
akan kekuasaan yang ditunjukkan dengan keunggulan pribadinya. Pemimpin
karismatik secara langsung maupun tidak langsung mengontrol orang lain
menciptakan hubungan antar personal yang bertujuan agar orang tersebut
bergantung kepadanya, sehingga orang tersebut menjadi patuh dan memiliki
ketergantungan terhadapnya.6
Pola hubungan antara pemimpin dan pengikut dalam kepemimpinan
karismatik ini yaitu hubungan yang saling ketergantungan. Adanya pengikut
yang memiliki ketergantungan karena kurangnya kemampuan yang
dimilikinya, maka pemimpinlah yang memulai hubungan tersebut. Pemimpin
karismatik tidak memberikan kewenangan dan tanggung jawab yang nyata,
akan tetapi dari karisma personalnya pemimpin memberikan kesan dan
kekuasaan magic terhadap pengikutnya. Pemimpin karismatik sangat
memahami kebutuhan pengikutnya sehingga untuk timbal baliknya pemimpin
karismatik hanya mengharapkan kepatuhan para pengikutnya.
E. Model Kepemimpinan Karismatik

Menurut Weber (dalam Sparks, 2014), model kepemimpinan karismatik


terdiri atas dua pilar dasar yaitu:

5
Nur Amaliyah Hanum, Dkk. “Pandangan Konsep Kepemimpinan Kharismatik”. (Paper presented at Seminar
Nasional - Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang), Hal. 167
6
Ibid.
7

1. Di antara pengikut terdapat kebutuhan, tujuan atau aspirasi yang belum


terpenuhi oleh kenyataan yang ada
2. Ketundukan mereka terhadap pemimpin adalah karena karisma yang
dimiliki oleh pemimpin tersebut dipandang dari tujuan atau aspirasi
mereka

Sementara Winarno (2011) menyebutkan ada tiga dimensi atau bentuk


kepemimpinan karismatik, yaitu7:
1. Envisioning (memvisikan)
Envisioning (memvisikan), dengan cara memberikan gambaran mengenai
masa yang akan datang atau sesuai dengan kemauan dari pengikut
organisasi tersebut sehingga akan memberikan motivasi tambahan.
Dengan adanya visi ini akan menjadi fokus sebagai upaya meningkatkan
komitmen dalam proses kegiatan dan meraih hasil yang menjadi tujuan
bersama. Visi tersebut berisi harapan-harapan yang ingin dicapai. Karena
menggunakan bahasa yang mudah dipahami, pemimpin dapat
memaparkan visi yang dia miliki secara jelas, selain itu dapat memberi
pengaruh dan kepercayaan tersendiri bagi para pengikutnya.
2. Energizing (pemberian energi)
Energizing (pemberian energi) disini berupa semangat atau motivasi
sebagai upaya untuk mencapai visi yang telah dirancang. Namun, setiap
pemimpin memiliki caranya sendiri dalam proses pemberian energi
kepada pengikut.
3. Enabling (memampukan)
Enabling (memampukan) dengan cara membantu para pengikut dalam
segi psikologisnya untuk mewujudkan meraih visi yang dirasa masih
menantang dan mengalami hambatan dalam pencapaiannya. Aktivitas
memampukan disini bisa dilakukan melalui berbagai cara, sebagai contoh,
dengan cara seorang pemimpin yang mau menjadi pendengar dan partner

7
Nur Amaliyah Hanum, Dkk. “Pandangan Konsep Kepemimpinan Kharismatik”. (Paper presented at Seminar
Nasional - Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang), Hal. 166
8

berdiskusi mengenai masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh


pengikut tersebut.
F. Hasil Penelitian yang Relevan
Tabel Penelitian

No Nama
Judul/Nama Jurnal Metode Temuan Saran
. Penerbit

1. Sasmito Jati Pengaruh Metode Berdasarkan perumusan Berdasarkan


Kepemimpinan Penelitian masalah, pengajuan kesimpulan dan
Karismatik Terhadap Survey hipotesis, dan hasil analisis implikasi dalam
Loyalitas Karyawan data penelitian pada penelitian ini, maka
dan Harga Diri penelitian ini, maka peneliti memberikan
PadaPerusahaan diperoleh kesimpulan saran-saran sebagai
Multifinance Di sebagai berikut: 1. Ada berikut 1. Bagi
Sragen pengaruh kepemimpinan perusahaan
karismatik terhadap multifinance di
terhadap loyalitas Sragen, untuk
karyawan pada perusahaan meningkatkan
multifinance di Sragen. 2. loyalitas karyawan dan
Ada pengaruh harga diri maka harus
kepemimpinan karismatik menerapkan
terhadap harga diri pada kepemimpinan
perusahaan multifinance di karismatik, karena
Sragen secara empiris telah
Berdasarkan kesimpulan di terbukti ada pengaruh
atas implikasi hasil kepemimpinan
penelitian yang dapat karismatik terhadap
diterapkan dalam loyalitas karyawan dan
meningkatkan loyalitas dan harga diri pada
harga diri karyawan adalah perusahaan
sebagai berikut: 1. Pada multifinance di
perusahaan multifinance di Sragen, sehingga hasil
Sragen dalam peningkatan penelitian ini menjadi
loyalitas karyawan maka bahan pertimbangan di
hal yang perlu diperhatikan masa yang akan
yaitu pada kepemimpinan. datang. 2. Bagi
Karena dengan akademisi atau pihak
kepemimpinan yang lain yang
karismatik akan berdampak menghendaki atau
positif terhadap loyalitas yang hendak
karyawan 2. Pada mengadakan
perusahaan multifinance di penelitian, hasil
Sragen dalam peningkatan penelitian ini dapat
9

harga diri maka hal yang digunakan sebagai


perlu diperhatikan yaitu tambahan informasi
pada kepemimpinan atau referensi untuk
karismatik. Karena dengan permasalahan yang
kepemimpinan yang sejenis atau tidak jauh
karismatik akan berdampak berbeda.
positif terhadap harga diri
karyawan.

2. Hasman ANALISA DAMPAK Metode Hasil analisis pada masing- Beberapa saran yang
Budiadi KEPEMIMPINAN Kualitatif masing indikator dapat
KARISMATIK kepemimpinan karismatik direkomendasikan
TERHADAP diketahui bahwa : a. Pada berdasarkan hasil
KINERJA indikator pengelolaan analisis penelitian ini
KARYAWAN DI perhatian didapatkan hasil adalah : 1. Para
PEMERINTAH bahwa pengelolaan pejabat di lingkungan
DAERAH perhatian tidak pemerintah Kabupaten
KABUPATEN berpengaruh secara Sukoharjo hendaknya
SUKOHARJO signifikan terhadap kinerja lebih jeli untuk
karyawan. b. Pada memilih karakter-
indikator pengelolaan karakter dari
makna didapatkan hasil kepemimpinan mana
bahwa pengelolaan makna yang bisa
tidak berpengaruh secara meningkatkan kinerja
signifikan terhadap kinerja karyawan dan mana
karyawan. c. Pada yang justru
indikator pengelolaan menurunkan kinerja
kepercayaan didapatkan karyawan. 2. Untuk
hasil bahwa pengelolaan meningkatkan kinerja
kepercayaan tidak karyawan pemerintah
berpengaruh secara Kabupaten Sukoharjo
signifikan terhadap kinerja disarankan untk tidak
karyawan. d. Pada menggunakan
indikator pengelolaan diri karakter-karakter yang
didapatkan hasil bahwa ada pada
pengelolaan diri kepemimpinan
berpengaruh secara karismatik. 3. Para
signifikan terhadap kinerja pejabat di Kabupaten
karyawan. Tetapi dari hasil Sukoharjo hendaknya
analisis nilai ini lebih memperhatikan
berpengaruh secara indikator pengelolaan
negatip. Sehingga diri dari
indikator pengelolaan diri kepemimpinan
harus dihindari bila karismatik dalam
menginginkan kinerja melaksanakan
karyawan meningkat. e. kepemimpinan
10

Pada indikator pengelolaan mereka, hal ini karena


resiko di dapatkan hasil untuk menghindari
bahwa pengelolaan resiko penurunan kinerja dari
tidak berpengaruh secara karyawan
signifikan terhadap kinerja bawahannya. 4. Untuk
karyawan meningkatkan
kwalitas
kepemimpinan pejabat
di lingkungan
pemerintah Kabupaten
Sukoharjo, disarankan
untuk lebih banyak
membaca tentang gaya
kepemimpinan dan
penelitian tentang
gaya kepemimpinan.
Untuk melihat gaya
kepemimpinan mana
yang cocok untuk
meningkatkan kinerja
pada karyawan di
instansi publik
khususnya di
pemerintah daerah

3. Elis HUBUNGAN Metode Berdasarkan penelitian ini


Sutianah, ANTARA GAYA Survey dapat disimpulkan: (1)
Widodo KEPEMIMPINAN Penelitian ini menemukan
Sunaryo, KARISMATIK hubungan positif dan
Adie E. KEPALA SEKOLAH sangat signifikan antara
Yusuf DAN KEPRIBADIAN Kepemimpinan Karismatik
DENGAN Kepala Sekolah dengan
KEINOVATIFAN Inovasi Guru (2) Penelitian
GURU ini menemukan hubungan
positif dan sangat
signifikan antara
Kepribadian Guru dengan
Inovasi Guru (3) Penelitian
ini juga menemukan
hubungan positif dan
sangat signifikan antara
Gaya Kepemimpinan
Karismatik Kepala Sekolah
dan Kepribadian secara
bersama-sama dengan
Keinovatifan Guru
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan Karismatik ialah suatu tipe pemimpin yang mempunyai sifat khas atau
jika menggunakan istilah Max Weber, yakni mempunyai daya tarik sendiri yang berbeda
dari kebanyakan individu lainnya. Jikalau dalam tingkatan sebuah sifat individu, sifat
karismatik ialah merupakan tingkatan yang paliing sesuai menjadi pemimpin dalam suatu
organisasi. Dimana tipe kepemimpinan itu sangat diperlukan dalam mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien dari sebuah organisasi tersebut. Lalu dengan sifat karismatik
yang dipunyai itu, bahkan mampu memberikan pengaruh motivasi kepada para angota-
angotanya sehingga akan menghasilkan ide-ide atau gagasan yang membangun.

Tentu sifat karismatik ini bisa bersifat bawaan genetik dari orang tuanya, tetapi sifat
karismatik tentunya juga dapat diciptakan atau dibentuk dengan latihan-latihan tentunya.
Dalam sejarah negara Indonesia, Sukarno merupakan tokoh yang mempunyai sifat
karismatik, terlihat dari umurnya masih muda, dimana beliau sudah melatih diri dengan
pidatonya. Walaupun tentu di dalam darah Sukarno terdapat darah bapaknya yang
merupakan ketua partai yang sangat berwibawa dan berkarismatik. Sifat karismatik
Sukarno makin menguat dengan situasi saat itu dimana negara Indonesa masih dalam
penjajahan imperialisme Belanda. Begitupun munculnya pikiran visioner dari Sukarno,
dimana beliau ingin mengubah atau memerdekakan rakyatnya yang saat itu menderita
dengan penjajahan imperialisme yang sangat kejam. Dengan sifat karismatik Sukarno, Ia
langsung menggunakan kemampuan komunikasinya untuk mempengaruhi dan
memotivasi para anggotanya dan rakyatnya untuk yakin akan pikiran visionernya
tersebut.

Adapun ciri utama dalam tipe karismatik ialah dimana seorang pemimpin mampu
mempengaruhi sikap dan perilkau pengikutnya. Seorang pemimpin karismatik cenderung
lebih dipercaya dan tentu mempunyai banyak pengikutnya karena daya tariknya yang
memang memukau itu.
12

B. Saran
Harapan besar atas terciptanya makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang
kepempinan karismatik. Saran bagi kepala sekolah atau pemimpin agar mempelajari dan
mempunyai nilai-nilai yang baik dari kepempinan karismatik, sehingga dapat
diimplementasikan di lembaga sekolah. Makalah ini tentunya memiliki banyak
kekurangan dan kesalahan, maka penulis mengharapkan saran dan kritik bagi para
pembaca untuk perbaikan atas penyusunan makalah di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Hanum, Nur Amaliah. Dkk, “Pandangan Konsep Kepemimpinan Kharismatik”, (Paper


presented at Seminar Nasional - Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang)
Kabuaya, Balthasar. 2020. Menembus Badai Kepemimpinan, (Makassar: CV Sah Media)
Ranoh, Ayub. Kepemimpinan Kharismatik Tinjauan Teologis-Etis atas Kepemimpinan
Kharismatis Sukarno. (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia).
Robbins, P. Stephen. 2008. Perilaku Organisasi edisi 12. Jakarta: Salemba Empat
Setiawan, Rahmat. 2014. “Hubungan Kepemimpinan Karismatik, Kepemimpinan
Tranformasional dan Kepemimpinan Transaksional Dengan Kinerja Bawahan”. Ekonomi Bisnis.
Vol. 24 No. 3

13

Anda mungkin juga menyukai