KEPEMIMPINAN
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
1.2. Latar Belakang Sejarah Kepemimpinan
Pada dasarnya suatu kepemimpinan muncul bersamaan dengan adanya peradaban manusia
yaitu sejak zaman Nabi dan nenek moyang disini terjadi perkumpulan bersama yang
kemudian bekerja sama untuk mempertahankan hidupnya dari kepunahan, sehingga perlu
suatu kepemimpinan. Pada soal itu seorang yang dijadikan pemimpin adalah orang yang
paling kuat, paling cerdas dan paling pemberani. Jadi kepemimpinan muncul karena adanya
peradaban dan perkumpulan antara beberapa manusia.
4
Berdasarkan penonjolan ketiga orientasi tersebut, dapat ditentukan 8 tipe kepemimpinan dan
memiliki sifat-sifat tersendiri, yaitu :
1) Tipe deserter ( pembelot )
2) Tipe birokrat
3) Tipe misionaris
4) Tipe developer ( pembangun )
5) Tipe otokrat
6) Benevolent autocrat ( otokrat yang bijak )
7) Tipe compromiser ( kompromis )
8) Tipe eksekusi.
5
person who displays or creates charismatic leadership, inspirational
leadership, intelectual stimulation, and a feeling that each individual follorer
counts”. Dapat diartikan bahwa seorang pemimpin tranformasional adalah
seseorang yang menciptakan kepemimpinan kharismatik, kepemimpinan yang
penuh inspirasi, stimulasi intelektual dan perasaan bahwa semua bawahan
harus diperhitungkan. Bass (1999) juga menjelaskan bahwa pemimpin akan
mampu mendorong semangat, menggunakan nilai-nilai, kepercayaan dan
dapat memenuhi kebutuhan para bawahannya. Pemimpin yang melakukan hal
itu dalam situasi yang cepat berubah atau dalam situasi yang krisis disebut
dengan pempimpin transformasional
Ada empat keahlian yang digunakan oleh para pemimpin transformasional
(Donnely, 1998:359), yaitu:
1. Pemimpin memiliki visi bahwa ia mampu mengutarakan pikirannya dengan jelas.
Visinya bisa berupa tujuan, sebuah rencana atau serangkian prioritas
2. Pemimpin dapat mengkomunikasikan dengan jelas visi mereka. Pemimpin juga
mampu menunjukkan citra yang menguntungkan sebagai hasil apabila visinya
dapat terwujud.
3. Pemimpin harus dapat membangun kepercayaan dengan tindakan yang adil,
tegas, dan konsisten. Kegigihannya, bahkan terhadap rintangan dan kesulitan
sudah dapat terbukti
4. Pemimpin transformational memiliki pandangan positif tentang dirinya. Ia akan
bekerja untuk pengembangan keahliannya sehingga kesuksesan dapat tercapai
6
BAB 2
PEMBAHASAN
7
jawabannya. Anda tidak butuh semua jawaban sekarang, tetapi suatu saat
Anda akan membutuhkan salah satunya.
4. Menjadi Pengambil Keputusan
Anda sedang berada diantara teman-teman, berdebat mengenai apa yang akan
dilakukan malam itu. Semua orang membuang-buang waktu mereka dengan
mengeluh dan menolak ide orang lain, hingga seseorang maju dan berkata
“teman-teman, kita akan melakukan hal "ini”." Orang itu naik ke atas, melihat
bahwa situasinya perlu diarahkan, dan mengambil kendali. Pemimpin,
pemimpin, pemimpin.
5. Memperhatikan Pengikut Anda
Walaupun mereka bukan pemimpin, bukan berarti mereka adalah orang yang
bodoh. Mereka akan mengetahui apakah Anda benar-benar mempunyai
welas asih dan benar-benar perhatian kepada mereka. Dan jika Anda tidak,
mereka akan menyingkirkan Anda. Ingat siapa yang membantu pekerjaan
Anda! Tanpa mereka Anda tidak punya orang untuk dipimpin dan bukan
seorang pemimpin lagi.
Dalam suatu kepemimpinan, tentu di pada dasarnya dada teori yang menjadi dasar
terbentuknya kepemimpinan. Berikut ini, merupakan 4 teori kepemimpinan :
1. Teori Great Man dan Teori Big Bang
Dalam teori Great Man dan Big Bang, suatu kepemimpinan merupakan bakat
atau bawaan yang sudah muncul sejak seseorang dilahirkan ke dunia.Bennis
& Nanus (1990) menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin bukan
diciptakan, tetapi melainkan dilahirkan.
Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses
pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan
memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Seperti istilah
“Asal Raja Menjadi Raja”.
8
Suatu peristiwa besar bisa menciptakan seseorang menjadi pemimpin. Seorag
pemimpin mampu mengintegrasikan antara situasi dan pengikut. Dan situasi
merupakan peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan,
pemberontakan, reformasi dll. Dalam hal ini, pengikut adalah orang yang
menokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat.
2. Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian / Trait Theories
Dalam teori ini, seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat
yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Dan titik tolak teori ini
menyebutkan bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat
kepribadian baik secara fisik maupun psikologis. Keefektifan pemimpin
ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang bukan saja
bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar.
Tetapi, di dalam Teori Sifat, terdapat kelemahan sebagai berikut : tidak selalu
ada relevansi antara sifat-sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas
kepemimpinan, situasi dan kondisi tertentu yang ternyata memerlukan sifat
tertentu pula berbeda dari yang lain.
3. Teori Perilaku (Behavior Theories)
Disebutkan di dalam teori ini, bahwa keberhasilan seorang pemimpin sangat
tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpina. Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara
melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara
memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan,
cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara
memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi.
Berikut ini merupakan bagian dari Teori Perilaku :
• Teori X dan Y
• Studi Kepemimpinan Universitas IOWA
• Studi Kepemimpinan Universitas OHIO
• Studi Kepemimpinan Universitas Michigan
• Managerial Grid
• Empat Sistem Manajemen Likert
4. Teori Kontingensi atau Teori Situasional
9
Teori Kontingensi atau Teori Situasional ini menyebutkan bahwa resistensi
atas teori kepemimpinan sebelumnya yang memberlakukan asas-asas umum
untuk semua situasi. Teori ini berpendapat bhw tidak ada satu jalan
(kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan mengurus satu organisasi.
10
sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya. Pemimpin
paternalistik memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga jarang
memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan
➢ Tipe Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe pemimpin yang memiliki disiplin
tinggi dan biasanya menyukai hal-hal yang formal. Menerapkan sistem
komando dalam menggerakkan bawahannya untuk melakukan perintah.
Menggunakan pangkat dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk
bertindak.
➢ Tipe Laissez-Faire
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah, mereka
membiarkan bawahannya untuk berbuat sekehendaknya. Tak ada kontrol dan
koreksi. Tentu saja dalam kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi
kekacauan dan bentrokan. Pemimpin tak menjalankan perannya denganbaik
2.4. Syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik ?
Karena seorang pemimpin bertugas menggerakan orang-orang yang dipimpinnya, maka
sudah barang tentu ia harus memiliki sifat-sifat yang lebih dari orang-orang yang
dipimpinnya. Banyaknya sifat-sifat ideal yang dituntut bagi seorang pemimpin berbeda-
beda menurut bidang kegiatan, jenis atau tipe kepemimpinan, tingkatan dan bahkan juga
latar belakang budaya dan kebangsaan. Untuk memperoleh perbandingan yang luas berikut
ini akan diuraikan sifat-sifat atau syarat-syarat kepemimpinan yang diajukan oleh beberapa
ahli, pemuka masyarakat, dan bahkan berdasarkan tradisi masyarakat tertentu.
Menurut Dr. Roeslan Abdulgani seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dalam 3 hal
dari orang-orang yang dipimpinnya :
- Kelebihan dalam bidang ratio
Artinya seseorang pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan dan
asas organisasi yang dipimpinnya. Memiliki pengetahuan tentang cara- cara
untuk menjalankan organisasi secara efisien. Dan dapat memberikan
keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin ke arah berhasilnya tujuan.
- Kelebihan dalam bidang rohaniah
Artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan
keluhuran budi, ketinggian moral, dan kesederhanaan watak.
11
- Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah
Artinya dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin akan
mampu memberikan contoh semangat dan prestasi kerja sehari-hari yang baik
kepada orang-orang yang dipimpin.
Terry menyebutkan adanya 8 buah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang
baik, yaitu memiliki :
1. Kekuatan atau energy
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga
mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi.
2. Penguasaan Emosional
Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah
dan putus asa.
3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan
bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam
setiap kesulitan yang dihadapinya.
4. Motivasi Dan Dorongan Pribadi
akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja
5. Kecakapan berkomunikasi
Kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada
orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.
6. Kecakapan Mengajar
Pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan
dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaranjelas serta
memperbaiki yang salah.
7. Kecakapan Bergaul
Dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan
mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga
bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.
8. Kemampuan teknis kepemimpinan
Mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi,
mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain
untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus
12
menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam
bidang usaha yang dipimpinnya.
Dalam amanatnya mengenai masalah kepemimpinan berdasarkan falsafah Panca Sila,
Jenderal Soeharto menyimpulkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
:
- Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu kesadaran beragama dan beriman teguh
- Hing ngarsa sung tulada, yaitu memberi suri-tauladan yang baik di hadapan anak
buah.
- Hing madya mangun karsa, yaitu bergiat dan menggugah semangat di tengah-
tengah masyarakat (anak buah).
- Tut Wuri handayani, yaitu memberi pengaruh baik dan mendorong dari belakang
kepada anak buah.
- Waspada purba wisesa, yaitu mengawasi dan berani mengoreksi anak buah.
- Ambeg parama arta, yaitu memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
- Prasaja, yaitu bertingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan
- Satya, yaitu sikap loyal timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan
terhadap atasan dan juga ke samping.
- Hemat, yaitu kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan pengeluaran
segala sesuatu untuk keperluan yang benar-benar penting.
- Sifat terbuka, yaitu kemauan, kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk
mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya.
- Penerusan, yaitu kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya
menyerahkan tugas dan tanggung jawab serta kedudukan kepada generasi muda guna
diteruskannya.
13
Pasalnya tidak jarang terjadi kesalahan kepemimpinan yang terjadi, untuk itu berikut
ini 5 kesalahan kepemimpinan dan manajemen yang umum terjadi.
1. Kurang Rendah Hati
Seseorang memiliki egonya masing-masing terlebih jika ia memegang posisi atau
jabatan tertentu. Jangan biarkan kekuatan Anda menciptakan rasa aman yang salah.
Pastikan bahwa setiap karyawan tahu bahwa jabatan dan kekuasaan Anda tidak
akan mempengaruhi sikap profesional Anda sebagai pemimpin yang bijaksana.
Seorang pemimpin tidak perlu takut mengakui kelemahannya sendiri karena
secara manusiawi semua orang punya kelemahan masing-masing. Belajar dari
kesalahan dan kelemahan Anda untuk menjadikan Anda seorang pemimpin yang
lebih kuat. Pimpin bawahan Anda dengan memberikan contoh yang baik termasuk
sikap transparansi dengan tim.
2. Berpikir Secara Emosional
Memutuskan sesuatu berdasarkan perasaan adalah hal yang wajar, namun tidak tepat
jika dilakukan pada hal yang terkait dengan bisnis dan pekerjaan. Tim atau bawahan
Anda harus melihat sesuatu berdasarkan fakta dan logika jika Anda ingin mendapat
kepercayaan mereka.
Ketika Anda memutuskan sesuatu berdasarkan perasaan, maka tim tidak akan
mengerti alasan rasional di balik keputusan Anda tersebut. Hal itu akan membuat
mereka bingung, tidak yakin akan rencana dan keputusan Anda di masa depan dan
bahkan meragukan Anda.
Jangan membuat keputusan hanya karena Anda merasa itu harus dilakukan,
melainkan diskusikan dulu dengan semua pihak terkait yang memang
berpengalaman.
3. Menghindari Konflik
Salah satu tugas terberat menjadi seorang pemimpin adalah untuk mengatasi masalah
yang terjadi di dalam tim. Sayangnya sering kali seorang pemimpin malah lari dari
masalah yang terjadi karena ingin menghindari konflik berkelanjutan.
Konflik yang dibiarkan akan semakin membesar sehingga mempengaruhi
kinerja atau produktivitas tim. Sebaiknya segera menyelesaikan masalah sebelum
situasinya bertambah buruk.
14
Tidak sedikit Manajer yang berasumsi bahwa sebuah masalah adalah akibat
ketidakmampuan atau kinerja karyawan yang buruk. Namun sebenarnya ada banyak
sumber permasalahan lainnya seperti kesalahpahaman mengenai sesuatu.
Pemimpin yang baik tidak seharusnya menghindari konflik atau tidak peduli
terhadap apa yang dialami tim dan bawahannya. Seorang pemimpin yang baik harus
bisa peduli dan bersikap adil dalam mengatasi semua konflik.
4. Mengerjakan Hal yang Tidak Penting
Para pemimpin umumnya dipilih karena dipercaya dan dianggap tahu bagaimana
cara menyelesaikan sesuatu dengan baik, namun tak jarang ada pemimpin yang
perfeksionis.
Memimpin tim dengan memaksakan mereka agar bekerja sesuai dengan cara
Anda bukanlah hal yang baik. Tidak hanya membuat lelah diri sendiri dan bawahan,
namun sikap ini juga menghalangi anggota tim untuk mencapai potensi mereka yang
sesungguhnya.
Pemimpin yang pada akhirnya mengerjakan tugas sendiri karena tidak
percaya atau puas dengan hasil kerja tim, bisa merugikan tim itu sendiri. Menurut
penelitian, kebiasaan ini hanya akan menghasilkan 75% tugas yang dikerjakan oleh
tim dan sisanya oleh si pemimpin.
Seorang pemimpin yang baik harus percaya dan mendorong anggota timnya
untuk bekerja dengan menyenangkan, profesional dan dapat mencapai tujuan
bersama. Tantang tim Anda untuk bekerja secara maksimal, serta ikut bekerja sama
dengan memfasilitasi prosesnya. Beri mereka arahan dan parameter yang jelasuntuk
menyelesaikan pekerjaan.
5. Tidak Percaya Diri dengan Kemampuan Sendiri
Tidak percaya akan diri sendiri dan kemampuan yang Anda miliki bisa menyebabkan
orang lain ikut percaya hal itu dan meragukan kemampuan Anda sebagai pemimpin.
Jika tak mau hal ini terjadi, maka jangan takut untuk menunjukkan apa yang Anda
bisa jika Anda yakin.
2.6. Bagaimana Kepemimpinan Teknologi Informasi ?
Saat ini era informasi, dimana yang menguasai informasilah yang menguasai dunia.
Maraknya dunia industri bahkan sampai melintasi negara sebuah perusahaan holding yang
mempunyai anak perusahaan dibanyak negara mendorong penggunaan teknologi informasi
untuk mengkordinasikan perusahaannya dengan baik. Dengan memanfaatkan informasi
15
dan segala keunggulannyalah sebuah perusahaan multinasional dapat berkembang dan
menguasai dunia.
Dari uraian diatas jelas bahwa dengan tipe pemimpin yang baik dan ideal tersebut
ditambah dengan penguasaan teknologi informasi diharapkan akan dapat mengimbangi
persaingan dunia yang saat ini berlomba dalam penguasaan
informasi dan teknologinya.
Pemimpin yang diharapkan dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik adalah tipe
pemimpin yang dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan keputusan dan kebijakan
yang berbasis lingkungan. Kenapa lingkungan ? karena isu global warming menyadarkan
dunia bahwa mengkonsumsi atau menggunakan produk dan cara produksi yang ramah
lingkungan akan mendapat simpati dari masyarakat dunia. Pemimpin yang saat ini tidak
berorientasi lingkungan maka pemimpin tersebut akan ketinggalan zaman dan apapun hasil
kerjanya akan diboikot oleh masyarakat dunia yang saat ini telah sadar akan arti pentingnya
menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
Ada beberapa hal yang menjadi karakteristik dari ekonomi kreatif yaitu berbasis pada
ide atau gagasan, adanya kolaborasi antara pelaku yang berperan dalam industri kreatif,
yaitu cendekiawan (kaum intelektual), dunia usaha, dan pemerintah, serta
pengembangan tidak terbatas dalam berbagai bidang usaha.
Konsep ekonomi kreatif sendiri mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2006
di mana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan untuk
mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia. Proses pengembangan ini diwujudkan
16
pertama kali dengan pembentukan Indonesian Design Power oleh Departemen
Perdagangan untuk membantu pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo terbentuklah lembaga baru non kementerian
bernama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Badan ini bertanggung jawab terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
Penting juga, Inspirator, untuk mengenali potensi yang ada di diri dan sekitar kita sehingga
bisa menciptakan peluang baru. Satu hal lagi yang tak kalah penting, eksekusi dengan cepat
dan tepat kreativitas dan inovasi yang sudah Inspirator ciptakan.
17
dan setiap pemimpin maupun diatasnya lagi akuntable terhadap program kepemimpinan
(vertikal).
Program pengembangan kepemimpinan bukan hanya milik divisi SDM atau di drive oleh
HR, namun menjadi kebutuhan setiap orang dalam organisasi/perusahaan.
Pengembangan kepemimpinan secara individual sudah tidak cukup, diperlukan
lingkungan yang menumbuh suburkan kepemimpinan yaitu pengembangan kepemimpinan
kolektif dalam perusahaan.
Pemahaman tentang apa itu kepemimpinan dapat di lihat dari interaksi ke tiga hal: Sosok
pemimpin, pengikut dan konteks. Sehingga definisinya bisa di lihat dari sisi sifat-sifat
seorang pemimpin, perilaku pemimpin, atau interaksi antara pemimpin dengan pengikut
pada konteks tertentu. Sedemikian luasnya definisi kepemimpinan, pada sesi ini hanya
akan di bahas pemimpin dalam konteks organisasi bisnis.
Pemahaman kepimpinan dimasa lalu sudah tidak memadai lagi, perlu peningkatan
kapabilitas yang lebih tinggi. Era revolusi industri 4.0/Digital, pengaruh global, makro dan
mikro situasi, membuat bisnis semakin complex, semakin sulit diprediksi dan berubah
dengan cepat.
Untuk mensiasati tantangan ini diperlukan visi yang kuat sesuai dengan konteks, penguasaan
kekuatan informasi agar memiliki pemahaman tinggi terhadap situasi. Perjelas dengan
penggunaan model, frame work, simplifikasi dan kreatif dan inovatif dalam mencari taktik
solusi terbaik sehingga gesit dan adaptif terhadap perubahan.
Menurut survey di temukan bahwa 40% pemimpin baru mengalami kegagalan dalam
kurun waktu 18 bulan pertama. Pemimpin baru yang di rekrut dari luar perusahaan,2 kali
kemungkinan gagal dibanding dengan promosi pemimpin secara internal. Menurut
Aberdeen kepemimpinan saat ini hanya 2% perusahaan merasa bahwa mereka memiliki
program pengembangan kepemimpinan yang baik.
Kalaupun ada program, ternyata hanya mampu memenuhi 2/3 kebutuhan pemimpin
dimasa depan. “Kepemimpinan adalah tantangan terbesar bagi banyak organisasi bisnis
dalam situasi saat ini dan dimasa depan”.
18
Tapi, mengapa banyak kepemimpinan yang tidak efektif?
Melihat tren digital yang semakin meningkat saat ini ada 5 alasan mengapa soft skill
semakin penting, yaitu:
• Teknikal skill tanpa soft skill menjadi kurang bermanfaat
Produk Knowlegde hebat menjadi tidak berarti tanpa communication skill
• Soft skill lebih sulit dipelajari
Teknikal skill lebih mudah dipelajari dan cepat terlihat hasilnya, harus sadar
kemampuan soft skill saat ini masih rendah dan butuh.
• Lingkungan kerja modern membutuhkan Soft Skill
Kolaborasi, networking, interaksi dan suasana yang mendukung kreatifitas dan
inovasi. Sangat diperlukan dalam konteks bisnis.
• Customer membutuhkan soft skill
Bersaing di Keunggulan produk dan harga mudah di tiru, kedekatan hubungan,
trust, pelayanan yang jadi pembeda.
• Era digital semakin membutuhkan soft skill
Akan semakin banyak manual menjadi otomatis, perkerjaan diambil alih oleh
teknologi, Soft– skill lah pembedanya.
19
Memasuki era digital sebagai pemimpin perlu menguasai kemampuan soft skill 3 C: seperti
Complex problem solving, Critical thingking dan Creativity (Balance Right & Left Brain
function) selain kompetensi soft –skill lain sebagai tools kepemimpinan yang revelandengan
kebutuhan dan tantangan dalam perusahaan. Ada beberapa pergeseran konsepkepemimpinan
di dunia digital
20
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam era informasi ini, pemimpin dituntut untuk memiliki ketrampilan, khususnya
dalam hal perkembangan informasi yaitu bagaimana memanfaatkan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi dan mampu bersaing secara kompetitif.
2. Pemimpin yang berhasil ialah orang yang mampu memberikan kesempatan kepada
setiap warganya untuk berkembang dan merealisasikan diri serta untuk memberikan
kontribusi sosial, sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing orang
sehingga setiap orang dapat memaksimalkan daya dan kreativitasnya.
3. Karakteristik pemimpin yang efektif dan efisien adalah pemimpin yang mempunyai
sifat-sifat pengetahuan, kesadaran diri, komunikasi, energi, mempunyai tujuan,
tindakan, dan memiliki kualitas diri serta kualitas perilaku.
3.2. Saran
Menyadari pentingnya peranan kepemimpinan dalam sebuah organisasi termasuk dalam
suatu negara maka alangkah baiknya jika seluruh pemimpin-pemimpin yang ada di
Indonesia untuk menanamkan karakteristik pemimpin yang efektif dan efisien sebagaimana
yang telah dibahas di atas.
Setelah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, saya harapkan semoga makalah ini
bermanfaat bagi yang membaca. Amien.
21
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA
• https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/20/teori-teori-kepemimpinan/
• https://rosdianya.wordpress.com/2011/12/20/teori-teori-kepemimpinan/
• https://id.wikihow.com/Menjadi-Seorang-Pemimpin
• https://ekoif.weebly.com/teori-kepemimpinan.html
• https://rizqiyahratna.wordpress.com/2015/04/01/tipe-tipe-kepemimpinan-beserta-
kelebihan-dan-kekurangannya/
• http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/persyaratan-seorang-
pemimpin.html
• https://www.karyaone.co.id/blog/kesalahan-kepemimpinan/
• http://yoekaratna.blogspot.com/2011/07/model-kepemimpinan-di-era-
informasi.html
• https://inspiratorfreak.com/mengenal-dan-memanfaatkan-era-ekonomi-kreatif/.
22