Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN FUNGSI TIPE

KEPEMIMPINAN

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN 2022/2023


Program S1 Manajemen STIMA IMMI
Mata kuliah : Kepemimpinan
Nama Mahasiswa : Matius Wonda
NIM : 331211321038
Kelas : AB1
Kode MK : UTS4797132
Telp / email : 081280323007 / matiuswonda10@gmail.com
Dosen Penguji : Haspul Naser

FAKULTAS MANAJEMEN SDM S1


– EKONOMI DAN BISNIS
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
IMMI
JAKARTA 2023
DAFTAR ISI

BAB 1 Pendahuluan .............................................................................................................. 3


1.1. Sekilas Teori Pendukung ........................................................................................... 3
1.2. Latar Belakang Sejarah Kepemimpinan .................................................................... 4
1.3. Tipe dan Gaya Kepemimpinan .................................................................................. 4
1.4. Model Gaya Kepemimpinan ...................................................................................... 5
BAB 2 Pembahasan ............................................................................................................... 7
2.1. Bagaimana Menjadi Seorang Pemimpin ? .............................................................. 7
2.2. Teori-teori yang Berkaitan dengan Kepemimpinan ? ............................................. 8
2.3. Tipe-tipe Kepemimpinan ? ................................................................................... 10
2.4. Syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik ? ....................................................... 11
2.5. Masalah Dalam Hal Kepemimpinan ..................................................................... 13
2.6. Bagaimana Kepemimpinan Teknologi Informasi ? .............................................. 15
2.7. Bagaimana Kepemimpinan Era Ekonomi Kreatif ................................................ 16
2.8. Bagaimana Kepemimpinan menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan di era
revolusi industri 4.0 ................................................................................................. 17
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................... 21
3.1. Kesimpulan........................................................................................................ 21
3.2. Saran .................................................................................................................. 21
BAB 4 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 22

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Sekilas Teori Pendukung


Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:
pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung
pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan
ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun
spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi
pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam
menjalankan ke-pemimpinannya.
Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan
mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-
alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan
bersama-sama. Namun ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum,
Weschler and Nassarik, 1961, 24).
Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur
untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah
kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada
kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs
& Jacques, 1990, 281).

3
1.2. Latar Belakang Sejarah Kepemimpinan
Pada dasarnya suatu kepemimpinan muncul bersamaan dengan adanya peradaban manusia
yaitu sejak zaman Nabi dan nenek moyang disini terjadi perkumpulan bersama yang
kemudian bekerja sama untuk mempertahankan hidupnya dari kepunahan, sehingga perlu
suatu kepemimpinan. Pada soal itu seorang yang dijadikan pemimpin adalah orang yang
paling kuat, paling cerdas dan paling pemberani. Jadi kepemimpinan muncul karena adanya
peradaban dan perkumpulan antara beberapa manusia.

Dalam melakukan tugasnya setiap pemimpin akan memilih gaya atau


corak kepemimpinan untuk maksud penggunaannya agar menghasilkan efektivitas
sebagai seorang pemimpin. Penerapan gaya kepemimpinan yang tepat dalam
suatu perusahaan akan membawa kontribusi positif bagi perusahaan. Selain
mampu meningkatkan atau memotivasi karyawan dalam bekerja, gaya
kepemimpinan juga memberikan kontribusi pada meningkatnya produktivitas
kerja karyawan

1.3. Tipe dan Gaya Kepemimpinan


Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian sendiri yang khas.
Sehingga tingkah laku dan gayanyalah yang membedakan dirinya dengan orang lain. Gaya
pasti akan selalu mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Para tokoh sarjana membagi
tipe kepemimpinan menjadi 8 yaitu :
1) Tipe kharismatik
2) Tipe paternalistic
3) Tipe militeristis
4) Tipe otokratis
5) Tipe Lousser Faire
6) Tipe Populistis
7) Tipe Administratif
8) Tipe Demokratis
W.J. Raddin dalam artikelnya what kind of manager menentukan watak dan tipe pemimpin
atau tiga pola dasar, yaitu :
- Berorientasikan tugas ( task orientation )
- Berorientasikan hubungan kerja ( relationship orientation )
- Berorientasikan hasil yang efektif ( effectives orientation )

4
Berdasarkan penonjolan ketiga orientasi tersebut, dapat ditentukan 8 tipe kepemimpinan dan
memiliki sifat-sifat tersendiri, yaitu :
1) Tipe deserter ( pembelot )
2) Tipe birokrat
3) Tipe misionaris
4) Tipe developer ( pembangun )
5) Tipe otokrat
6) Benevolent autocrat ( otokrat yang bijak )
7) Tipe compromiser ( kompromis )
8) Tipe eksekusi.

1.4. Model Gaya Kepemimpinan


Menurt Ratnaningsih (2009:126) gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang
lain seperti yang ia inginkan. Burn (1978) seperti yang dikutip oleh Ratnaningsih (2009:126)
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe yang
berbeda yaitu gaya kepempinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional.
Kedua gaya kepemimpinan tersebut merupakan dua hal yang berbeda (saling bertentangan)
namun sangat penting dan dibutuhkan setiap organisasi.
a. Gaya Kepemimpinan Transformasional
Seorang Sosilog Jerman Max Weber (Donnelly et al, 1998:358, Stoner et al,
1993:489) memperkenalkan konsep kharisma dalam kepemimpinan. Pandangannya
bahwa pemimpin yang penuh kharisma memiliki pengaruh yang sangat berarti bagi
para bawahannya. Sedangkan Burns (1978) seperti yang dikutip oleh Ratnaningsih
(2009:129) lebih senang membicarakann tentang “heroic leadership” daripada
sebuah kharisma dan sebuah konsep tentang transformational leadership. Burn(1978)
mendeskripsikan bahwa transformational leadership adalah “a process in which
leaders and followers raise one another to higher levels of morality and motivation”.
Yaitu merupakan sebuah proses dimana pemimpin dan bawahan mengembangkan
satu sama lain tingkat moralitas dan motivasi yang tinggi.
Mengembangkan satu sama lain tingkat moralitas dan motivasi yang
tinggi, Bernard M. Bass (1999) kemudian mengembangkan pandangan Burns
dan menandai bahwa seorang pemimpin yang transformational adalah “a

5
person who displays or creates charismatic leadership, inspirational
leadership, intelectual stimulation, and a feeling that each individual follorer
counts”. Dapat diartikan bahwa seorang pemimpin tranformasional adalah
seseorang yang menciptakan kepemimpinan kharismatik, kepemimpinan yang
penuh inspirasi, stimulasi intelektual dan perasaan bahwa semua bawahan
harus diperhitungkan. Bass (1999) juga menjelaskan bahwa pemimpin akan
mampu mendorong semangat, menggunakan nilai-nilai, kepercayaan dan
dapat memenuhi kebutuhan para bawahannya. Pemimpin yang melakukan hal
itu dalam situasi yang cepat berubah atau dalam situasi yang krisis disebut
dengan pempimpin transformasional
Ada empat keahlian yang digunakan oleh para pemimpin transformasional
(Donnely, 1998:359), yaitu:
1. Pemimpin memiliki visi bahwa ia mampu mengutarakan pikirannya dengan jelas.
Visinya bisa berupa tujuan, sebuah rencana atau serangkian prioritas
2. Pemimpin dapat mengkomunikasikan dengan jelas visi mereka. Pemimpin juga
mampu menunjukkan citra yang menguntungkan sebagai hasil apabila visinya
dapat terwujud.
3. Pemimpin harus dapat membangun kepercayaan dengan tindakan yang adil,
tegas, dan konsisten. Kegigihannya, bahkan terhadap rintangan dan kesulitan
sudah dapat terbukti
4. Pemimpin transformational memiliki pandangan positif tentang dirinya. Ia akan
bekerja untuk pengembangan keahliannya sehingga kesuksesan dapat tercapai

6
BAB 2
PEMBAHASAN

Pembahasn Meliputi cara membaca, menganalisis dan menyimpulkan sesuai dengan


permasalahan pada tiap latihan atau tugas.

2.1. Bagaimana Menjadi Seorang Pemimpin ?


Untuk menjadi seorang pemimpin, Anda tidak harus menjadi seorang pejabat yang
terpilih, atau seorang CEO. Seorang pemimpin adalah seseorang yang selalu ingin diikuti
oleh orang lain untuk mendapatkan arah dan ide yang baru. Gelar yang bergengsi bisa
membuat hal itu terjadi secara sementara, tetapi seorang pemimpin yang sejati
menginspirasikan kesetiaan dengan langkah-langkah di bawah ini :
1. Percaya Diri
Langkah ini tidak ada hubungannya dengan mengetahui apa yang sedang
Anda kerjakan -- selama Anda percaya diri, maka hanya akan ada sedikit
orang yang bertanya. Orang selalu mengasumsikan sesuatu, dan pada saat
Anda bertindak seperti seharusnya, maka mereka akan mengasumsikan
bahwa Anda memang sedang melakukan yang seharusnya dilakukan. Oleh
karena itu, pada saat Anda percaya diri, mereka akan berasumsi Anda
mengetahui apa yang sedang Anda lakukan. Hal ini memberikan Anda
kepercayaan, tanggung jawab, dan kehormatan.
2. Tegas
Karena Anda memimpin, Anda yang menentukan aturan dan batasan.
Terserah Anda untuk membuat suatu sistem, irama, dan alasan untuk suatu
keadaan. Untuk melakukannya, Anda harus mempunyai pendirian dan mental
yang kuat. Akan tetapi, bersikap angkuh hanya akan memunculkan keinginan
untuk suatu perubahan. Berpikirlah secara logis dan pengertian pada saat
Anda menyatakan peraturan yang Anda buat.
3. Jadi Orang Yang Ahli
Seorang pemimpin mengatakan “Saya tidak tahu” adalah hal yang wajar.
Akan tetapi, mengatakan “Saya tidak tahu” untuk setiap pertanyaan adalah
hal yang tidak wajar. Waktu Anda tidak mengetahui sesuatu, cari tahu

7
jawabannya. Anda tidak butuh semua jawaban sekarang, tetapi suatu saat
Anda akan membutuhkan salah satunya.
4. Menjadi Pengambil Keputusan
Anda sedang berada diantara teman-teman, berdebat mengenai apa yang akan
dilakukan malam itu. Semua orang membuang-buang waktu mereka dengan
mengeluh dan menolak ide orang lain, hingga seseorang maju dan berkata
“teman-teman, kita akan melakukan hal "ini”." Orang itu naik ke atas, melihat
bahwa situasinya perlu diarahkan, dan mengambil kendali. Pemimpin,
pemimpin, pemimpin.
5. Memperhatikan Pengikut Anda
Walaupun mereka bukan pemimpin, bukan berarti mereka adalah orang yang
bodoh. Mereka akan mengetahui apakah Anda benar-benar mempunyai
welas asih dan benar-benar perhatian kepada mereka. Dan jika Anda tidak,
mereka akan menyingkirkan Anda. Ingat siapa yang membantu pekerjaan
Anda! Tanpa mereka Anda tidak punya orang untuk dipimpin dan bukan
seorang pemimpin lagi.

2.2. Teori-teori yang Berkaitan dengan Kepemimpinan ?


Saat ini masih banyak penelitian dan diskusi yang dilakukan untuk mencari
penjelasan atas esensi dari kepemimpinan. Awalnya, teori-teori kepemimpinan berfokus
pada kualitas apa yang membedakan antara pemimpin dan pengikut.

Dalam suatu kepemimpinan, tentu di pada dasarnya dada teori yang menjadi dasar
terbentuknya kepemimpinan. Berikut ini, merupakan 4 teori kepemimpinan :
1. Teori Great Man dan Teori Big Bang
Dalam teori Great Man dan Big Bang, suatu kepemimpinan merupakan bakat
atau bawaan yang sudah muncul sejak seseorang dilahirkan ke dunia.Bennis
& Nanus (1990) menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin bukan
diciptakan, tetapi melainkan dilahirkan.
Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses
pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan
memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Seperti istilah
“Asal Raja Menjadi Raja”.

8
Suatu peristiwa besar bisa menciptakan seseorang menjadi pemimpin. Seorag
pemimpin mampu mengintegrasikan antara situasi dan pengikut. Dan situasi
merupakan peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan,
pemberontakan, reformasi dll. Dalam hal ini, pengikut adalah orang yang
menokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat.
2. Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian / Trait Theories
Dalam teori ini, seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat
yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Dan titik tolak teori ini
menyebutkan bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat
kepribadian baik secara fisik maupun psikologis. Keefektifan pemimpin
ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang bukan saja
bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar.
Tetapi, di dalam Teori Sifat, terdapat kelemahan sebagai berikut : tidak selalu
ada relevansi antara sifat-sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas
kepemimpinan, situasi dan kondisi tertentu yang ternyata memerlukan sifat
tertentu pula berbeda dari yang lain.
3. Teori Perilaku (Behavior Theories)
Disebutkan di dalam teori ini, bahwa keberhasilan seorang pemimpin sangat
tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpina. Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara
melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara
memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan,
cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara
memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi.
Berikut ini merupakan bagian dari Teori Perilaku :
• Teori X dan Y
• Studi Kepemimpinan Universitas IOWA
• Studi Kepemimpinan Universitas OHIO
• Studi Kepemimpinan Universitas Michigan
• Managerial Grid
• Empat Sistem Manajemen Likert
4. Teori Kontingensi atau Teori Situasional

9
Teori Kontingensi atau Teori Situasional ini menyebutkan bahwa resistensi
atas teori kepemimpinan sebelumnya yang memberlakukan asas-asas umum
untuk semua situasi. Teori ini berpendapat bhw tidak ada satu jalan
(kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan mengurus satu organisasi.

2.3. Tipe-tipe Kepemimpinan ?


Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, baik bawahan maupun kelompok
untuk bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan, ada beberapa tipe gaya kepemimpinan
antara lain :

➢ Tipe Otoriter (Otokratis, Dominator):


Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung
melakukan pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban
dari bawahan adalah untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh
ada saran dan bantahan dari bawahan. Mereka diharuskan patuh dan setia
secara mutlak kepada pemimpinnya. Kendali penuh ada pada pemimpin
(bersifat satu arah)
➢ Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter.
Disini pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya.
Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan,
melainkan seperti saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan
kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan kelompok
dalam mengerjakan tugas. Pemimpin juga mau menerima masukan dan saran
dari bawahannya.
➢ Tipe Kharismatik
Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar
biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka tidaklah heran apabila
memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang
dimiliki adalah karunia dari tuhan. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari
cara mereka berbicara, berjalan maupun bertindak.
➢ Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin ini memiliki sifat kebapakan, mereka menganggap bahwa
bawahan tidak bisa bersifat mandiri dan perlu dorongan dalam melakukan

10
sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya. Pemimpin
paternalistik memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga jarang
memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan
➢ Tipe Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe pemimpin yang memiliki disiplin
tinggi dan biasanya menyukai hal-hal yang formal. Menerapkan sistem
komando dalam menggerakkan bawahannya untuk melakukan perintah.
Menggunakan pangkat dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk
bertindak.
➢ Tipe Laissez-Faire
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah, mereka
membiarkan bawahannya untuk berbuat sekehendaknya. Tak ada kontrol dan
koreksi. Tentu saja dalam kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi
kekacauan dan bentrokan. Pemimpin tak menjalankan perannya denganbaik
2.4. Syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik ?
Karena seorang pemimpin bertugas menggerakan orang-orang yang dipimpinnya, maka
sudah barang tentu ia harus memiliki sifat-sifat yang lebih dari orang-orang yang
dipimpinnya. Banyaknya sifat-sifat ideal yang dituntut bagi seorang pemimpin berbeda-
beda menurut bidang kegiatan, jenis atau tipe kepemimpinan, tingkatan dan bahkan juga
latar belakang budaya dan kebangsaan. Untuk memperoleh perbandingan yang luas berikut
ini akan diuraikan sifat-sifat atau syarat-syarat kepemimpinan yang diajukan oleh beberapa
ahli, pemuka masyarakat, dan bahkan berdasarkan tradisi masyarakat tertentu.

Menurut Dr. Roeslan Abdulgani seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dalam 3 hal
dari orang-orang yang dipimpinnya :
- Kelebihan dalam bidang ratio
Artinya seseorang pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan dan
asas organisasi yang dipimpinnya. Memiliki pengetahuan tentang cara- cara
untuk menjalankan organisasi secara efisien. Dan dapat memberikan
keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin ke arah berhasilnya tujuan.
- Kelebihan dalam bidang rohaniah
Artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan
keluhuran budi, ketinggian moral, dan kesederhanaan watak.

11
- Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah
Artinya dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin akan
mampu memberikan contoh semangat dan prestasi kerja sehari-hari yang baik
kepada orang-orang yang dipimpin.
Terry menyebutkan adanya 8 buah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang
baik, yaitu memiliki :
1. Kekuatan atau energy
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga
mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi.
2. Penguasaan Emosional
Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah
dan putus asa.
3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan
bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam
setiap kesulitan yang dihadapinya.
4. Motivasi Dan Dorongan Pribadi
akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja
5. Kecakapan berkomunikasi
Kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada
orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.
6. Kecakapan Mengajar
Pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan
dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaranjelas serta
memperbaiki yang salah.
7. Kecakapan Bergaul
Dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan
mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga
bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.
8. Kemampuan teknis kepemimpinan
Mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi,
mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain
untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus

12
menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam
bidang usaha yang dipimpinnya.
Dalam amanatnya mengenai masalah kepemimpinan berdasarkan falsafah Panca Sila,
Jenderal Soeharto menyimpulkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
:
- Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu kesadaran beragama dan beriman teguh
- Hing ngarsa sung tulada, yaitu memberi suri-tauladan yang baik di hadapan anak
buah.
- Hing madya mangun karsa, yaitu bergiat dan menggugah semangat di tengah-
tengah masyarakat (anak buah).
- Tut Wuri handayani, yaitu memberi pengaruh baik dan mendorong dari belakang
kepada anak buah.
- Waspada purba wisesa, yaitu mengawasi dan berani mengoreksi anak buah.
- Ambeg parama arta, yaitu memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
- Prasaja, yaitu bertingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan
- Satya, yaitu sikap loyal timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan
terhadap atasan dan juga ke samping.
- Hemat, yaitu kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan pengeluaran
segala sesuatu untuk keperluan yang benar-benar penting.
- Sifat terbuka, yaitu kemauan, kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk
mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya.
- Penerusan, yaitu kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya
menyerahkan tugas dan tanggung jawab serta kedudukan kepada generasi muda guna
diteruskannya.

2.5. Masalah Dalam Hal Kepemimpinan


Menjadi seorang pemimpin berarti Anda harus siap dengan banyak tanggung jawab,
termasuk menjadi seorang influencer di lingkungan kerja.
Tidak hanya mereka yang merupakan seorang pemimpin baru, namun seseorang
yang sudah lama menjabat sebagai pemimpin di perusahaan tetap memerlukan pengetahuan
baru untuk bisa terus berkembang.
Memiliki kemampuan memimpin sangat diperlukan seorang atasan, manajer dan tentu saja
pemilik perusahaan. Hal ini juga lah yang membuat Anda sebagai pemimpin harus bijaksana
menyadari semua kesalahan dan mau memperbaikinya.

13
Pasalnya tidak jarang terjadi kesalahan kepemimpinan yang terjadi, untuk itu berikut
ini 5 kesalahan kepemimpinan dan manajemen yang umum terjadi.
1. Kurang Rendah Hati
Seseorang memiliki egonya masing-masing terlebih jika ia memegang posisi atau
jabatan tertentu. Jangan biarkan kekuatan Anda menciptakan rasa aman yang salah.
Pastikan bahwa setiap karyawan tahu bahwa jabatan dan kekuasaan Anda tidak
akan mempengaruhi sikap profesional Anda sebagai pemimpin yang bijaksana.
Seorang pemimpin tidak perlu takut mengakui kelemahannya sendiri karena
secara manusiawi semua orang punya kelemahan masing-masing. Belajar dari
kesalahan dan kelemahan Anda untuk menjadikan Anda seorang pemimpin yang
lebih kuat. Pimpin bawahan Anda dengan memberikan contoh yang baik termasuk
sikap transparansi dengan tim.
2. Berpikir Secara Emosional
Memutuskan sesuatu berdasarkan perasaan adalah hal yang wajar, namun tidak tepat
jika dilakukan pada hal yang terkait dengan bisnis dan pekerjaan. Tim atau bawahan
Anda harus melihat sesuatu berdasarkan fakta dan logika jika Anda ingin mendapat
kepercayaan mereka.
Ketika Anda memutuskan sesuatu berdasarkan perasaan, maka tim tidak akan
mengerti alasan rasional di balik keputusan Anda tersebut. Hal itu akan membuat
mereka bingung, tidak yakin akan rencana dan keputusan Anda di masa depan dan
bahkan meragukan Anda.
Jangan membuat keputusan hanya karena Anda merasa itu harus dilakukan,
melainkan diskusikan dulu dengan semua pihak terkait yang memang
berpengalaman.
3. Menghindari Konflik
Salah satu tugas terberat menjadi seorang pemimpin adalah untuk mengatasi masalah
yang terjadi di dalam tim. Sayangnya sering kali seorang pemimpin malah lari dari
masalah yang terjadi karena ingin menghindari konflik berkelanjutan.
Konflik yang dibiarkan akan semakin membesar sehingga mempengaruhi
kinerja atau produktivitas tim. Sebaiknya segera menyelesaikan masalah sebelum
situasinya bertambah buruk.

14
Tidak sedikit Manajer yang berasumsi bahwa sebuah masalah adalah akibat
ketidakmampuan atau kinerja karyawan yang buruk. Namun sebenarnya ada banyak
sumber permasalahan lainnya seperti kesalahpahaman mengenai sesuatu.
Pemimpin yang baik tidak seharusnya menghindari konflik atau tidak peduli
terhadap apa yang dialami tim dan bawahannya. Seorang pemimpin yang baik harus
bisa peduli dan bersikap adil dalam mengatasi semua konflik.
4. Mengerjakan Hal yang Tidak Penting
Para pemimpin umumnya dipilih karena dipercaya dan dianggap tahu bagaimana
cara menyelesaikan sesuatu dengan baik, namun tak jarang ada pemimpin yang
perfeksionis.
Memimpin tim dengan memaksakan mereka agar bekerja sesuai dengan cara
Anda bukanlah hal yang baik. Tidak hanya membuat lelah diri sendiri dan bawahan,
namun sikap ini juga menghalangi anggota tim untuk mencapai potensi mereka yang
sesungguhnya.
Pemimpin yang pada akhirnya mengerjakan tugas sendiri karena tidak
percaya atau puas dengan hasil kerja tim, bisa merugikan tim itu sendiri. Menurut
penelitian, kebiasaan ini hanya akan menghasilkan 75% tugas yang dikerjakan oleh
tim dan sisanya oleh si pemimpin.
Seorang pemimpin yang baik harus percaya dan mendorong anggota timnya
untuk bekerja dengan menyenangkan, profesional dan dapat mencapai tujuan
bersama. Tantang tim Anda untuk bekerja secara maksimal, serta ikut bekerja sama
dengan memfasilitasi prosesnya. Beri mereka arahan dan parameter yang jelasuntuk
menyelesaikan pekerjaan.
5. Tidak Percaya Diri dengan Kemampuan Sendiri
Tidak percaya akan diri sendiri dan kemampuan yang Anda miliki bisa menyebabkan
orang lain ikut percaya hal itu dan meragukan kemampuan Anda sebagai pemimpin.
Jika tak mau hal ini terjadi, maka jangan takut untuk menunjukkan apa yang Anda
bisa jika Anda yakin.
2.6. Bagaimana Kepemimpinan Teknologi Informasi ?
Saat ini era informasi, dimana yang menguasai informasilah yang menguasai dunia.
Maraknya dunia industri bahkan sampai melintasi negara sebuah perusahaan holding yang
mempunyai anak perusahaan dibanyak negara mendorong penggunaan teknologi informasi
untuk mengkordinasikan perusahaannya dengan baik. Dengan memanfaatkan informasi

15
dan segala keunggulannyalah sebuah perusahaan multinasional dapat berkembang dan
menguasai dunia.
Dari uraian diatas jelas bahwa dengan tipe pemimpin yang baik dan ideal tersebut
ditambah dengan penguasaan teknologi informasi diharapkan akan dapat mengimbangi
persaingan dunia yang saat ini berlomba dalam penguasaan
informasi dan teknologinya.
Pemimpin yang diharapkan dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik adalah tipe
pemimpin yang dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan keputusan dan kebijakan
yang berbasis lingkungan. Kenapa lingkungan ? karena isu global warming menyadarkan
dunia bahwa mengkonsumsi atau menggunakan produk dan cara produksi yang ramah
lingkungan akan mendapat simpati dari masyarakat dunia. Pemimpin yang saat ini tidak
berorientasi lingkungan maka pemimpin tersebut akan ketinggalan zaman dan apapun hasil
kerjanya akan diboikot oleh masyarakat dunia yang saat ini telah sadar akan arti pentingnya
menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

2.7. Bagaimana Kepemimpinan Era Ekonomi Kreatif


Ekonomi kreatif digadang-gadang menjadi kekuatan baru perekonomian Indonesia di
masa depan. Bahkan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia kian giat mensosialisasikan
ekonomi kreatif melalui berbagai kegiatan. Tetapi Inspirator tahu gak sih apa ituekonomi
kreatif? Apa manfaat dan bagaimana memanfaatkan era ekonomi kreatif? Yuk, simak
ulasannya Inspirator Freak.
Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru yang berlandaskan
ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama.
Konsep yang pertama kali ini diperkenalkan oleh John Howkins dalam bukunya The
Creative Economy: How People Make Money from Ideas menekankan bahwa kegiatan
ekonomi input dan outputnya adalah gagasan.

Ada beberapa hal yang menjadi karakteristik dari ekonomi kreatif yaitu berbasis pada
ide atau gagasan, adanya kolaborasi antara pelaku yang berperan dalam industri kreatif,
yaitu cendekiawan (kaum intelektual), dunia usaha, dan pemerintah, serta
pengembangan tidak terbatas dalam berbagai bidang usaha.
Konsep ekonomi kreatif sendiri mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2006
di mana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan untuk
mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia. Proses pengembangan ini diwujudkan

16
pertama kali dengan pembentukan Indonesian Design Power oleh Departemen
Perdagangan untuk membantu pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo terbentuklah lembaga baru non kementerian
bernama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Badan ini bertanggung jawab terhadap
perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

Manfaat Dan Memanfaatkan Era Ekonomi Kreatif


Menurut SBY, ekonomi kreatif merupakan satu dari tiga sektor yang dapat mendorong
perekonomian Indonesia di saat ekonomi dunia melambat. Dua sektor lain, yaitu pariwisata
serta tenaga kerja yang handal, terampil, dan berbudaya. Tiga sektor ini, punya potensi cukup
besar, keunggulan serta peluang devisa yang tinggi.

Manfaat lainnya adalah memberikan kontribusi ekonomi, lapangan pekerjaan baru,


pemberdayaan UKM, menciptakan inovasi dan kreativitas, membangun citra dan identitas
bangsa, serta memberikan dampak sosial.

Dengan Manfaat Demikian, Bagaimana Memanfaatkannya?


Gagasan sebagai modal utama ekonomi kreatif tentu saja membutuhkan kreativitas dan
inovasi. Selain itu outputnya baik berupa barang atau jasa harus memiliki nilai ekonomi.
Jadi, kreatif dan inovatif saja tidak cukup.

Penting juga, Inspirator, untuk mengenali potensi yang ada di diri dan sekitar kita sehingga
bisa menciptakan peluang baru. Satu hal lagi yang tak kalah penting, eksekusi dengan cepat
dan tepat kreativitas dan inovasi yang sudah Inspirator ciptakan.

2.8.Bagaimana Kepemimpinan menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan di era


revolusi industri 4.0
Tren pengembangan kepemimpinan tidak hanya cukup belajar dan paham konsep
kepemimpinan namun harus juga menguasai berbagai teknik atau tools soft-skill yang
relevan, disesuaikan dengan posisi, situasi dan tantangan yang dihadapi perusahaan.
Setiap orang memiliki potensi kepemimpinan dalam dirinya (Born), namun untuk
menghadapi konteks dan tantangan yang semakin meningkat perlu pengembangan (Made),
artinya kebutuhan dan kemauan belajar harus datang dari dalam diri seseorang (horizontal)

17
dan setiap pemimpin maupun diatasnya lagi akuntable terhadap program kepemimpinan
(vertikal).
Program pengembangan kepemimpinan bukan hanya milik divisi SDM atau di drive oleh
HR, namun menjadi kebutuhan setiap orang dalam organisasi/perusahaan.
Pengembangan kepemimpinan secara individual sudah tidak cukup, diperlukan
lingkungan yang menumbuh suburkan kepemimpinan yaitu pengembangan kepemimpinan
kolektif dalam perusahaan.

Pemahaman tentang apa itu kepemimpinan dapat di lihat dari interaksi ke tiga hal: Sosok
pemimpin, pengikut dan konteks. Sehingga definisinya bisa di lihat dari sisi sifat-sifat
seorang pemimpin, perilaku pemimpin, atau interaksi antara pemimpin dengan pengikut
pada konteks tertentu. Sedemikian luasnya definisi kepemimpinan, pada sesi ini hanya
akan di bahas pemimpin dalam konteks organisasi bisnis.
Pemahaman kepimpinan dimasa lalu sudah tidak memadai lagi, perlu peningkatan
kapabilitas yang lebih tinggi. Era revolusi industri 4.0/Digital, pengaruh global, makro dan
mikro situasi, membuat bisnis semakin complex, semakin sulit diprediksi dan berubah
dengan cepat.

Untuk mensiasati tantangan ini diperlukan visi yang kuat sesuai dengan konteks, penguasaan
kekuatan informasi agar memiliki pemahaman tinggi terhadap situasi. Perjelas dengan
penggunaan model, frame work, simplifikasi dan kreatif dan inovatif dalam mencari taktik
solusi terbaik sehingga gesit dan adaptif terhadap perubahan.
Menurut survey di temukan bahwa 40% pemimpin baru mengalami kegagalan dalam
kurun waktu 18 bulan pertama. Pemimpin baru yang di rekrut dari luar perusahaan,2 kali
kemungkinan gagal dibanding dengan promosi pemimpin secara internal. Menurut
Aberdeen kepemimpinan saat ini hanya 2% perusahaan merasa bahwa mereka memiliki
program pengembangan kepemimpinan yang baik.
Kalaupun ada program, ternyata hanya mampu memenuhi 2/3 kebutuhan pemimpin
dimasa depan. “Kepemimpinan adalah tantangan terbesar bagi banyak organisasi bisnis
dalam situasi saat ini dan dimasa depan”.

18
Tapi, mengapa banyak kepemimpinan yang tidak efektif?

Menurut riset akar masalahnya dapat dibagi menjadi 2 faktor:

1. Lemahnya kemampuan kepemimpinan: Tidak dididik kepemimpinan sebelum


promosi atau lupa dididik setelah duduk di posisi.
2. Lemahnya kemampuan Soft-skill: Belajar konsep kepemimpinan namun tidak
dilengkapi dengan tools kepemimpinan seperti Influencing, Persuasive, Assertive
communication skill, Coaching skill, People Skill etc.
“Kontribusi kompetensi teknis hanya 10 % terhadap kegagalan pemimpin, selebihnya
adalah Soft skill, berita bagusnya Soft–skill dapat dipelajari”.
Menurut riset Harvard University dan Carnegie Foundation dan Stanford research
center semua menyimpulkan bahwa 15 % sukses dalam pekerjaan datang dari teknikal skill
dan pengetahuan dan 85% dari soft skill yang di develop dengan baik dan kemampuan
people skills.

Melihat tren digital yang semakin meningkat saat ini ada 5 alasan mengapa soft skill
semakin penting, yaitu:
• Teknikal skill tanpa soft skill menjadi kurang bermanfaat
Produk Knowlegde hebat menjadi tidak berarti tanpa communication skill
• Soft skill lebih sulit dipelajari
Teknikal skill lebih mudah dipelajari dan cepat terlihat hasilnya, harus sadar
kemampuan soft skill saat ini masih rendah dan butuh.
• Lingkungan kerja modern membutuhkan Soft Skill
Kolaborasi, networking, interaksi dan suasana yang mendukung kreatifitas dan
inovasi. Sangat diperlukan dalam konteks bisnis.
• Customer membutuhkan soft skill
Bersaing di Keunggulan produk dan harga mudah di tiru, kedekatan hubungan,
trust, pelayanan yang jadi pembeda.
• Era digital semakin membutuhkan soft skill
Akan semakin banyak manual menjadi otomatis, perkerjaan diambil alih oleh
teknologi, Soft– skill lah pembedanya.

19
Memasuki era digital sebagai pemimpin perlu menguasai kemampuan soft skill 3 C: seperti
Complex problem solving, Critical thingking dan Creativity (Balance Right & Left Brain
function) selain kompetensi soft –skill lain sebagai tools kepemimpinan yang revelandengan
kebutuhan dan tantangan dalam perusahaan. Ada beberapa pergeseran konsepkepemimpinan
di dunia digital

Tahun 2015 Tahun 2020


Complex Problem solving Complex Problem Solving
Coordinating with others Critical Thinking
People Management Creativity
Critical Thinking People Management
Negotiation Coordinating with Others
Quality Control Emotional Intelligence
Service Orientation Judgment and Decision Making
Judgment and Decision Making Service Orientation
Active Listening Negotiation
Creativity Cognitive Flexibility

20
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam era informasi ini, pemimpin dituntut untuk memiliki ketrampilan, khususnya
dalam hal perkembangan informasi yaitu bagaimana memanfaatkan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi dan mampu bersaing secara kompetitif.
2. Pemimpin yang berhasil ialah orang yang mampu memberikan kesempatan kepada
setiap warganya untuk berkembang dan merealisasikan diri serta untuk memberikan
kontribusi sosial, sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing orang
sehingga setiap orang dapat memaksimalkan daya dan kreativitasnya.
3. Karakteristik pemimpin yang efektif dan efisien adalah pemimpin yang mempunyai
sifat-sifat pengetahuan, kesadaran diri, komunikasi, energi, mempunyai tujuan,
tindakan, dan memiliki kualitas diri serta kualitas perilaku.

3.2. Saran
Menyadari pentingnya peranan kepemimpinan dalam sebuah organisasi termasuk dalam
suatu negara maka alangkah baiknya jika seluruh pemimpin-pemimpin yang ada di
Indonesia untuk menanamkan karakteristik pemimpin yang efektif dan efisien sebagaimana
yang telah dibahas di atas.

Setelah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, saya harapkan semoga makalah ini
bermanfaat bagi yang membaca. Amien.

21
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA
• https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/20/teori-teori-kepemimpinan/
• https://rosdianya.wordpress.com/2011/12/20/teori-teori-kepemimpinan/
• https://id.wikihow.com/Menjadi-Seorang-Pemimpin
• https://ekoif.weebly.com/teori-kepemimpinan.html
• https://rizqiyahratna.wordpress.com/2015/04/01/tipe-tipe-kepemimpinan-beserta-
kelebihan-dan-kekurangannya/
• http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/persyaratan-seorang-
pemimpin.html
• https://www.karyaone.co.id/blog/kesalahan-kepemimpinan/
• http://yoekaratna.blogspot.com/2011/07/model-kepemimpinan-di-era-
informasi.html
• https://inspiratorfreak.com/mengenal-dan-memanfaatkan-era-ekonomi-kreatif/.

22

Anda mungkin juga menyukai