Membedah Classic Rock 0 11
Membedah Classic Rock 0 11
Daftar Isi
Membedah Classic Rock................................................................................................................1
In the beginning ….........................................................................................................................5
Psychedelic.................................................................................................................................5
Pada mulanya ….........................................................................................................................6
Genesis...........................................................................................................................................9
The Lamb Lies Down on Broadway...........................................................................................9
In the cage.............................................................................................................................10
Selling England by the Pound...................................................................................................10
Firth of Fifth.........................................................................................................................10
Cinema Show........................................................................................................................10
Wind and Wuthering.................................................................................................................11
One for the Vine...................................................................................................................11
Kansas..........................................................................................................................................12
Leftoverture..............................................................................................................................12
Carry on wayward son..........................................................................................................12
The Wall...............................................................................................................................12
Marillion.......................................................................................................................................13
Pink Floyd....................................................................................................................................15
Dark Side of the Moon..............................................................................................................15
Animal......................................................................................................................................15
Rush..............................................................................................................................................16
Signals......................................................................................................................................17
Subdivisions..........................................................................................................................17
Power Windows........................................................................................................................17
Manhattan Project.................................................................................................................17
Hold Your Fire..........................................................................................................................18
Prime Mover.........................................................................................................................18
Yes................................................................................................................................................19
Prolog …
Seorang kawan saya, Garin alias GG, memberikan sebuah buku karangan Carol Selby Price &
Robert M. Price dengan judul “Mystic Rhythms: The Philosophical Vision of RUSH”. Buku ini
bercerita tentang interpretasi sang pengarang terhadap lirik lagu group band Rush. Memang Rush
merupakan salah satu group band kesukaan saya. Pembahasannya sangat dalam, bahkan kadang-
kadang membuat saya bingung. Namun satu hal yang pasti, ternyata banyak orang yang besar
dalam lingkungan musik classic rock (atau sering juga disebut art rock atau progressive rock).
Lagu-lagu tersebut (terutama liriknya) ternyata ikut membentuk pribadi orang yang bersangkutan.
Saya kira hal yang sama juga berlaku untuk jenis musik yang lain. Tapi biarlah, untuk jenis musik
lain, lebih baik orang lain yang membahasnya.
Setelah membaca buku tersebut, saya jadi kepikiran untuk membuat tulisan (ide awalnya sih
buku, tapi nggak yakin juga) tentang interpretasi saya tentang beberapa lirik lagu classic rock
serta pengalaman-pengalaman lain yang terkait. Interpretasi saya tentunya bisa salah atau berbeda
dengan interpretasi anda. Tapi disinilah nikmatnya. Bahwa satu lagu dapat memiliki dampak
yang berbeda kepada pendengar yang berbeda.
Saya meyakini bahwa lirik lagu-lagu classic rock biasanya memiliki muatan atau pesan tertentu.
Kadang-kadang pesannya hanya sekedar ungkapan cinta kasih (yang tidak cengeng seperti halnya
pada musik lain), tapi kadang-kadang juga bemuatan politis (misalnya lagu grup Kansas yang
berjudul Cheyene Anthem bercerita tentang perjuangan bangsa Indian di tanah Amerika, atau lagu
Rush yang berjudul Manhattan Project yang bercerita tentang bom atom), filosofi, dan membedah
misteri kehidupan. Pandangan hidup dari sang penulis lagu biasanya juga tercermin dalam lirik
dan melodinya. Tapi tidak semua orang sepakat dengan pandangan saya ini lho. Ada banyak
orang yang mengatakan bahwa lirik lagu classic rock banyak yang terlalu dibesar-besarkan. Nanti
kita lihat pada bahasan individu lagu.
Jika menurut anda membuat tulisan tentang interpretasi lagu-lagu classic rock ini adalah ide gila,
ternyata ada orang lain yang lebih gila. Ada seorang pelukis yang kemudian membuat interpretasi
dari lagu-lagu Genesis dalam lukisannya. Sayang sekali saya lupa alamat (URL) web sitenya.
Buku tentang Rush yang saya ceritakan merupakan satu contoh bahwa satu artis saja bisa menjadi
satu buku. Demikian pula ada orang yang mengatakan bahwa satu album Genesis saja (misalnya
“the Lamb Lies Down on Broadway”) dapat dibahas menjadi sebuah thesis Master. Wah! Saya
tidak segila yang anda pikirkan. (Belum, mungkin? Ha ha ha.) Tapi, yakinlah bahwa setiap group
band atau artis yang saya tuliskan di dalam tulisan ini dapat menjadi satu buku tersendiri.
Saya yakin jika anda seorang penggemar classic rock, maka begitu membaca judul bagian ini
anda akan tersenyum dan mengasosiasikannya dengan judul sebuah album. Hayo, album siapa?
Betul! Ini adalah judul dari album Genesis. Tapi, saya tidak membahas tentang album tersebut
pada bagian ini. Mungkin di bagian lain (jika ada waktu?). Pada bagian ini saya ingin
menceritakan pengalaman saya berkenalan dengan classic rock. Tapi sebelumnya definisi dahulu
…
Saya tidak dapat memberikan definisi yang tepat tentang jenis musik yang disebut classic rock,
tapi inti utamanya adalah ada dua jenis musik di sana yaitu klasik dan rock. Musik dari classick
rock memang keras karena rock namun melodinya memiliki sentuhan klasik (bahkan kadang-
kadang memang menggunakan symphony sungguhan). Itulah sebabnya lagu dari classic rock
cenderung untuk kompleks dan tidak monoton (seperti halnya musik klasik). Para artis dan musisi
di dunia classic rock biasanya memang memiliki latar belakang klasik yang kental. Era tertinggi
dari classic rock ini memang tidak lama, yaitu sekitar tahun 1970-an. (Jika anda dapat
memberikan definisi yang lebih baik tentang classic rock atau sekedar ingin mengungkapkan
pendapat silahkan kirim email ke saya.)
Seorang pembaca, Retnodi, mengirimkan informasi bahwa definisi dari “progressive rock” dapat
menggunakan definisi dari Matthew A Rink, "What Is Progressive Music" yang ada di situs
http://www.prog.web.com. Daripada mendefinisikan kata “progressive”, Matthew lebih suka
menjabarkan ciri-ciri progressive rock, yaitu
1. Longer songs
2. Time changes
3. More complex instrumentation / superior vocals
4. More complex conceptual ideas / hieghtened lyrical content
"Progressive rock was what happened in the early 70's when certain brilliant
instrumentalists got fed up with playing three-and-a-half minute long songs about teenage
love. Unfortunately, this led them to start playing ten-and-a-half minute long songs about
nothing in particular."
- Geoff Nicholson, Big Noises: Rock Guitar in the 1990's
Dalam tulisan ini saya menyamakan classic rock, progressive rock, dan art rock. Ada seorang
pembaca yang protes bahwa ketiganya tidak sama. Mungkin secara definisi benar juga bahwa
mereka berbeda. Tapi saya akan tetap menggunakan istilah classic rock ini untuk ketiga hal
tersebut. Jadi maksud dari tulisan ini adalah menyoroti jenis musik seperti kesemuanya itu.
Judulnya nanti jadi kepanjangan jika saya tuliskan semuanya.
Psychedelic
Kalau dilihat dari sejarahnya, memang pada (pertengahan?) tahun 1960-an muncul musik yang
beraliran “Psychedelic”. Aliran ini muncul di Inggris 1 dari kultur hippies yang senang
1
Apakah ini penyebab artis untuk aliran jenis ini lebih banyak dari Inggris? Kelihatannya band-band bagus
lebih banyak muncul di Inggris.
Pada mulanya …
Sebagai seorang yang dilahirkan di tahun 1962, saya besar di tahun 70-an dan 80-an. Kebetulan
saya besar di Bandung dan dikelilingi oleh saudara-saudara (oom) yang saat itu menjadi
mahasiswa (ITB dan UNPAD). Saudara-saudara inilah yang memperkenalkan classic rock secara
tidak langsung, yaitu dengan memutar lagu-lagu mereka. Tentunya sebagai seorang siswa SMP,
saya tidak begitu saja menyukai lagu-lagu yang aneh-aneh, dengan nama band yang aneh-aneh
mulai dari Genesis, Yes, Pink Floyd, Kansas, sampai ke Gong, Ravi Shankar, dan masih
banyak nama-nama lainnya. Tentunya selain band-band tersebut ada juga group musik yang
lagunya lebih mudah dicerna seperti Beatles, Chicago, Electric Light Orchestra atau ELO
(yang ini benar-benar classic rock), Led Zeppelin, Rolling Stones, Queen, Scorpion, Styx,
Toto, Uriah Heep, dan seterusnya4. Suka karena biasa, demikian kata sebuah pepatah. Lama
kelamaan, saya menjadi suka dengan group-group band tersebut. Bahkan, akhirnya classic rock
melekat dalam diri saya sampai hafal lirik dan melodi (yang kadang-kadang kompleks).
Jaman tahun segitu, CD belum muncul. Piringan hitam (records) di Indonesia tidak populer dan
mahal. Satu-satunya media yang umum digunakan adalah kaset. Industri rekaman kaset musik
Barat pada waktu itu lebih banyak didominasi oleh kaset bajakan, karena masih belum tahu
2
Ini hanya sekedar sejarah. Bukan berarti anda harus menggunakan narkoba untuk mengapresiasi jenis
musik ini. Memang banyak musisi pada masa itu yang terjerumus ke narkoba. Saya pernah tanyakan
kepada seorang kawan yang menggunakan narkoba, mengapa dia menggunakannya. Katanya supaya bisa
lebih mengapresiasi dan lebih sensitif terhadap melodi. Saya nggak sepakat. I don’t buy it. Perlu diingat
kala itu konteks situasi terkait dengan kegusaran anak muda terhadap pemerintah Amerika yang
memutuskan untuk ikut perang di Vietnam.
3
Sumber informasi: tulisan Tom Malik tom_malik@hotpop.com, Sangkakala, yang dipublikasikan di
berbagai milis seperti milis <prog-rock@yahoogroups.com> dan <m-claro@yahoogroups.com>
4
Masih banyak nama band lain. Saya ingin sekali menuliskan semuanya, tapi nantinya buku ini hanya
menjadi koleksi nama saja, a soup of alphabet. Bagaimana? Tuliskan semuanya? Siapa tahu nama-nama
tersebut mengembalikan kembali kenangan lama (yang mudah-mudahan indah).
In the cage
Lagu ini dimulai dengan lirik “I’ve got sunshine in my stomache”. Aneh …
Lagu ini saya sukai karena keyboard dan khususnya solo keyboard dari Tony Banks. Oh so
beautiful. Dalam tontonan live shownya (dalam VCD yang saya punya vokalnya diambil alih oleh
Phil Collins), bisa kelihatan betapa “ruwet”nya tangan Tony Banks memainkan solo
keyboardnya. Virtuoso! (Dalam video yang saya miliki, guitarisnya juga sudah digantikan oleh
Daryl Streumer dan juga lick guitarnya bagus di lagu ini.) Saya yakin penggemar Genesis akan
sependapat bahwa ini merupakan salah satu lagu kebangsaan Genesis.
Firth of Fifth
Jelas “Firth of Fifth” merupakan salah satu tonggak dari Genesis. Nada-nada yang dimainkan di
atas piano di awal lagu ini dikenal oleh seluruh penggemar classic rock. Kompleks, tapi sungguh
sangat indah. (Ada yang punya partiturnya?) Seorang kawan saya iseng-iseng memainkan lagu ini
di piano yang ada di sebuah hotel. Kontan ada orang yang menoleh. Demikian pula dengan flute
di tengah-tengah lagu melantun dengan sangat indah. Kemudian ditambah dengan melodi
synthesizer dan gitar (Gibson?) yang jarang bisa dimainkan oleh orang-orang sesempurna para
musisi Genesis ini.
Apa interpretasi dari lirik lagu ini? Wah mesti saya korek-korek dahulu catatan saya.
Cinema Show
Lagu ini juga merupakan lagu “kebangsaan” Genesis yang cukup panjang, lebih dari 10 menit,
tepatnya 12:40 menit.
Orang-orang pun rela mati demi “dia” ini. Bagaimana tidak? Dia adalah “God’s chosen one”.
Seorang pimpinan agama(?). Memang ada beberapa lagu Genesis yang sinis terhadap pimpinan
agama.
In his name they could slaughter, for his name they could die.
Though many there were believed in him, still more were sure he lied,
But they'll fight the battle on.
Namun dalam pertempuran ini mereka kalah.
Leftoverture
Band ini saya kenal mulai dari album “Leftoverture” dengan lagu “Carry on my wayward son”.
Saya kira banyak orang lain yang juga mengenal Kansas melalui “jalur” Leftoverture ini. Ketika
saya belajar menabuh drum, maka lagu “Carry on…” itulah yang digunakan sebagai bahan
latihan. (Saya sudah tidak dapat menabuh drum lagi.) Lagu tersebut memiliki beat dan sinkop-
sinkop yang enak untuk dimainkan, khususnya yang beraliran rock. Melodi keyboard dan gitar
listrik yang sering menandai musik classic rock juga kental. Ditambah suara violin yang
dipadukan dengan musik rock merupakan salah satu ciri utama dari band Kansas ini.
The Wall
Selain lagu “Carry on…” ini saya justru lebih suka lirik lagu “The Wall”. Lagu ini dimulai
dengan melodi gitar listrik dan keyboard yang sangat pas dengan liriknya. Bagi saya lagu ini
mencerminkan optimisme dan perjuangan seseorang yang dihadapkan dengan hambatan yang
sangat berat (dalam bentuk dinding – The Wall) dalam pencarian diri seperti bait-bait di bawah
ini:
I'm woven in a fantasy, I can't believe the things I see
The path that I have chosen now has led me to a wall
And with each passing day I feel a little more like something dear was lost
It rises now before me, a dark and silent barrier between,
all I am, and all that I would ever want to be
It's just a travesty, towering, marking off the boundaries my spirit would erase
Bait berikutnya mengatakan bahwa ada harapan di depan sana (“the promise land is waiting like a
maiden that is soon to be a bride…”). Kata-kata “the moment is a masterpiece” sangat berat
sekali dan diberi penekanan. Namun harapan ini tidak mudah dilalui.
To pass beyond is what I seek, I fear that I may be too weak
And those are few who've seen it through to glimpse the other side,
Bait berikutnya mengatakan siapa diri saya itu. Bukan kekayaan (gold and diamonds) yang
diharapkan. Sebuah pribadi diri, yaitu menjadi diri sendiri. Itu saja. There is no loss indeed!
Namun saya harus menghancurkan dinding penghalang mimpi atau cita-cita saya ini:
Gold and diamonds cast a spell, it's not for me I know it well
The treasures that I seek are waiting on the other side
There's more than I can measure in the treasure of the love that I can find
And though it's always been with me,
I must tear down the wall and let it be
All I am, and all that I was ever meant to be, in harmony
Shining true and smiling back at all who wait to cross There is no loss
Bagaimana? Kurang dalam bagaimana lirik lagu ini? Hebat bukan? Ternyata tidak semua orang
sependapat. Dalam sebuah diskusi di Internet (lihat http://starling.rinet.ru/music/kansas.htm)
dikatakan bahwa lirik Kansas merupakan yang paling buruk (dan hal-hal lain yang menjelek-
jelekkan kualitas pemain Kansas). Tak apa berbeda pendapat. Lirik lagu “The Wall” masih bagus
menurut saya. Link Internet di atas juga menunjukkan bahwa betapa mendalamnya perasaan
seseorang terhadap lirik lagu.
Marillion
Web site resmi: www.marillion.com
Dicography: Market Square Heroes (Debut single, 1982), Script for a Jester’s Tear (1983), Fugazi
(1984), Real to Reel (1984), Misplaced Childhood (1985), Brief Encounter (1986), Clutching at
Straws (1987), The Thieving Magpie (1988), B’Sides Themselves (1988), Seasons End (1989),
Holidays in Eden (1991), A Singles Collection (1992), Live at the Borderline (1992), Live in
Caracas (1992), Live in Glasgow (1993), Brave (1994), Afraid of Sunlight (1995), Made Again
(1996), Kayleigh / Essential Collection (1996), Best of Both Worlds (1997), This Strange Engine
(1997), Rochester (1998), Piston Broke (1998), Tales from the Engine Room (1998), Radiation
(1998), Unplugged at the Walls (1999), marillion.com (1999), Zodiac (1999), marillion.co.uk
(2000), Marillion Singles Box ’82-88 (2000), A piss-up in brewery (2001), ReFracted (2001),
Anoraknophobia (2001), Crash Course (2001), Another DAT at the office (2001), Fallout (2002),
Anorak in the UK Live (2002), Caught in the Net (2002), Marillion Singles Box '89-'95 (2002),
Santa and his Elvis (2002), Brave Live 2002 (2002),
Buku: André Rostek, “A Collector's Guide to Marillion & Fish" (ISBN 3-931624-15-3)
Group Marillion ini merupakan sebuah group yang cukup populer di tahun akhir tahun 90-an dan
di awal 2000-an. Group ini dapat dikatakan mirip Genesis yang lama, meskipun tidak fair juga
untuk menyamakan dia dengan Genesis karena Marillion memiliki ciri khas sendiri. Jika Genesis
memiliki Peter Gabriel, maka Marillion memiliki lead singer yang bernama Fish. Jika kemudian
Gabriel meninggalkan Genesis, demikian pula Fish akhirnya meninggalkan Marillion untuk
digantikan dengan Hogarth. Fans dari Marillion kemudian terpecah, ada yang tetap bertahan dan
ada yang kemudian berhenti menyukai Marillion sama halnya dengan fans dari Peter Gabriel.
Saya sendiri menyukai Marillion dimulai dari album “Misplaced Childhood” yang sedikit
“populer” dengan lagu “Kayleigh”, meskipun saya menyukai album tersebut bukan karena lagu
Kayleigh-nya., akan tetapi lagi Childhood’s End. Saya rasa banyak penggemar Marillion yang
mulai dari album ini juga. Ciri-ciri khas vokal Fish, gitar Rothery (yang melodius) dan keyboard
yang kental dengan musik classic rock mewarnai album ini.
Album lain yang memiliki corak yang sama adalah “Clutching at straws”. Bahkan ada yang
menilai album ini adalah album terbaik dari Marillion.
Pembahasan yang lebih mendalam akan menyusul …
Animal
Ini merupakan album koleksi Pink Floyd pertama saya yang membuat saya menyukai Pink Floyd.
Dalam album ini banyak melodi gitar David Gilmour yang menawan yang merupakan ciri
khasnya; melengking panjang, melodius, tapi tidak “kotor” seperati hard rock. Lagu yang paling
suka dalam album ini adalah “Pig”.
Cerita lain akan dituliskan …
6
Maksudnya “baru-baru” ini adalah ketika bagian dari tulisan ini sedang ditulis, April 2003.
Signals
Dirilis September 1982.
Subdivisions
Subdivisions merupakan salah satu lagu Rush favorit saya. Lagu dimulai dengan keyboard yang
khas rock. Heran juga saya karena Rush kan tidak ada pemain keyboard khusus. Jadi Geddy Lee
lah yang bermain keyboard. Kok bisa-bisanya dia memilih nada sebagus itu untuk keyboard?
Selain musiknya yang bagus, saya suka juga dengan liriknya. Bahkan ketika masih muda saya
pernah membuat sebuah cerpen dengan dasar interpretasi lagu Subdivisions ini.
Dalam bayangan saya, lagu ini bercerita tentang kehidupan kawula muda pinggiran kota dan
tekanan (peer pressure) yang dihadapi mereka. Dasar dari hal ini adalah lirik ini:
(Subdivisions)
In the high school halls
In the shopping malls
Conform or be cast out
(Subdivisions)
In the basement bars
In the backs of cars
Be cool or be cast out
Any escape might help to smooth the unattractive truth
But the suburbs have no charms to soothe the restless dreams of youth
Seorang anak muda memang dipaksa untuk keren atau jika tidak, dikucilkan; “be cool or be cast
out”!. Tidak di Indonesia saja, di luar negeri pun demikian.
Power Windows
Dirilis Oktober 1985
Manhattan Project
Lagu Manhattan Project bercerita tentang pembuatan bom nuklir yang dilakukan oleh para
ilmuwan. Negara yang sedang terlibat dalam perang dunia kedua berlomba-lomba untuk
membuat bom pemusnah. Siapa yang dahulu menemukan, dialah pemenangnya. Para ilmuwan
berlomba-lomba. Di Amerika Serikat, orang-orang pintar dikumpulkan di sebuah tempat (gurun?)
untuk sebuah proyek rahasia untuk membuat bom.
Imagine a place where it all began
Gathered from across the land
To work in the secrecy of the desert sand
All of the brightest boys
To play with the biggest toys
More than they bargained for...
Prime Mover
Terus terang, saya belum mengerti makna dari lirik lagu ini. Nanti akan diriset dengan lebih
mendalam. Namun ada beberapa bait yang saya sukai, antara lain:
Basic elemental instinct to survive
Stirs the higher passions
Thrill to be alive
…
The point of the journey is not to arrive
Anything can happen...
Kalau tidak salah, kalimat-kalimat di atas juga digunakan Neil Peart dalam bukunya (Ghost
Rider).
Selain nama-nama yang disebut di atas, sebetulnya Yes juga punya drummer (Alan White) dan
bassist yang bagus juga (Chris Squire). Bahkan saya sempat memiliki album solo dari Chris
Squire yang sayangnya hilang. Kalau tidak salah, judul albumnya adalah “Fish Out of Water”.
Bila anda punya, bagaimana cara saya memperoleh album tersebut? (Tidak ada di toko dan juga
di Internet tidak berhasil men-download lagu-lagunya.)
Saya sendiri tidak mengikuti group ini dari awal, tapi masuk di tengah-tengah yaitu mulai dari
album “Going For The One”, dan kemudian mundur ke album-album lama mereka. Sayangnya
group ini kemudian agak pecah9 dan berganti pemain dengan ciri-ciri khasnya
yang hilang. Musiknya kemudian menjadi terlalu pop dan menghentak-
hentak, meskipun sempat menghasilkan lagu-lagu pop. Kemungkinan target
audience dari group ini juga berubah. Akhirnya group ini saya tinggalkan,
sampai kemudian muncul album dari Anderson, Bruford, Wakeman, Howe
(ABWH) dengan lagu “Brother of Mine”. Ini juga secara tidak sengaja saya lihat video klipnya di
MTV. Lho kok ada Yes baru? Katanya setelah itu musiknya kembali ke musik Yes yang lama
lagi. Mungkin saya akan memulai koleksi Yes kembali? Entahlah.
7
Roger Dean web site ada di http://www.rogerdean.com
8
Artis pada masa itu sering sekali menggunakan logo yang unik desainnya. Sebagai contoh, logo dari band
Angel (masih ada yang punya kasetnya?) kalau dibalik (diputar 180 derajat) tulisannya masih sama.
Saya tidak punya gambar aslinya, jadi saya scan saja orat-oret saya ini.
9
Sorang pembaca, Retnodi, tidak sepakat dengan kata “pecah” saya. Menurut dia, Yes sering berganti
formasi saja. Sebagai contoh, formasi terakhir waktu main pun menggunakan formasi lama; Anderson,
Squire, Wakeman, Howe, White.
Kemudian pematung ini jatuh cinta kepada karyanya. Dalam imaginasinya, sang gadis ini hidup,
menari untuknya.
In his room, his lady
She would dance and sing so completely
Namun kenyataan kemudian menghempaskan impiannya. Namanya juga patung, mana bisa
hidup? Tapi demikianlah passion dari Roan sang pematung.
In the still light of dawn, she dies
Helpless hand soul revealing
Roan tetap berharap karyanya dapat kembali hidup. Bahkan musim dingin pun dia tidak
memperdulikan kelaparan. Harapannya adalah patung tersebut bisa hidup. Dia kemudian bekerja
keras untuk mengejar impiannya kembali. Dapatkah sang gadis mendengarkannya?
As Winter calls he will starve all but to see the stone be life
Now, Roan no mor tears, set to work his strength
So transformed him
Realising a form out of stone, his work, so absorbed him
Could she hear him? Could she see him?
Ah, demikian menyentuh. Kombinasi dari suara Jon Anderson (yang tinggi melayang di udara),
gitar klasik dari Steve Howe (yang lembut dan jernih), keyboard Rick Wakeman (yang
mengawang di udara) membuat suasana menjadi romantis, sedih, hope? Sangat sulit menjelaskan
interpretasi ini jika anda tidak mendengarkan lagu ini. Ayo, coba dengarkan.
More will be written …
Todd Rundgren
Sudah sering saya mendengar nama Todd Rundgren. Namun sayangnya sulit sekali mencari
kaset, piringan hitam, atau CD dari artis yang satu ini. Kalau lihat tampangnya sih serem. Tapi
lagu-lagu dari Todd Rundgren ini melankolis atau sentimental. Sebagai contohnya adalah lagu
“Hello, it’s me” sangat bagus. Lagu ini juga ada di film “Duet”. Justru saya tahunya dari film ini.
Web tentang Todd Rundgren ada di http://www.tr-i.com dan dikelola oleh dia sendiri. Ternyata
dia cukup Internet-aware juga.
Sumber informasi
Beberapa sumber informasi mengenai classic rock, progressive rock, art rock, dan sejenisnya.
Mailing list <prog-rock@yahoogroups.com> membahas musik dalam Bahasa Indonesia.
Situs web http://www.prog.web.id
Genesis
In his name they could slaughter, for his name they could die.
Though many there were believed in him, still more were sure he lied,
But they'll fight the battle on.
This unexpected vision made them stand and shake with fear,
But nothing was his fright compared with those who saw him appear.
Terror filled their minds with awe.
Follow me!
I'll play the game you want me,
Until I find a way back home.
Follow me!
I give you strength inside you,
Courage to win your battles--