KELOMPOK 6
- DINA MELANI
Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Alat
Musik Tradisional”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang alat music tradisonal dol dan rebbana. Dimulai
dari sejarahnya, cara memainkan, hingga fungsinya di kehidupan sehari hari.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangu. Terimakasih.
Syafa Intania NH
( penyusun )
2
DAFTAR ISI
I. Kesimpulan ................................................................................................................
II. Saran ................................................................................................................
3
BAB 1
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki keanekaragaman kesenian yang menjadi ciri khas
Indonesia itu sendiri. Salah satunya yaitu alat musik tradisional.
Alat musik tradisional adalah alat musik yang dikembangkan oleh
masyarakat sekitar dan turun temurun ke generasi berikutnya dan alat
musik tradisional dapat memiliki ciri khas bagi daerah tersebut, seperti
dol dan rebbana. Dua alat musik ini sampai sekarang masih popular di
sekitar kita.
II. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini agar siswa/siswi lebih memahami dengan alat
musik dol dan rebbana.
V. MANFAAT
4
BAB 2
1. Sejarah dol
Zaman dahulu, dol hanya dimainkan saat perayaan Tabot, setiap 1-10 Muharram
dalam rangka mengenang wafatnya Imam Hasan dan Imam Husen (cucu Nabi
Muhammad saw.) dalam sebuah peperangan di Padang Karbala. Ritual ini selalu
dilaksanakan setiap tahun karena dipercaya dapat menghindarkan berbagai
kesulitan dan wabah penyakit.
Penabuh dol pun bukan sembarang orang melainkan keturunan tabot, yaitu warga
Bengkulu keturunan India yang biasa disebut sipai. Dol memang dikenalkan kali
pertama oleh masyarakat Muslim India yang datang ke Indonesia dibawa
Pemerintah kolonial Inggris yang saat itu membangun Benteng Malborough.
Mereka kemudian menikah dengan orang lokal Bengkulu dan garis keturunannya
dikenal sebagai keluarga tabot. Hingga tahun 1970-an, musik dol hanya boleh
dimainkan orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan keluarga tabot
tersebut.
Sekilas dol berbentuk seperti beduk. Berbentuk setengah bulat lonjong dan
berhiaskan ornamen warna-warni. Dol terbuat dari kayu atau bonggol kelapa yang
terkenal ringan namun kuat atau kadang juga terbuat dari kayu pohon nangka.
Bonggol pohon kelapa dilubangi dan bagian atasnya lalu ditutup kulit sapi atau
kulit kambing. Diameter dol terbesar bisa mencapai 70-125 cm dengan tinggi 80
cm dan alat pemukulnya berdiameter 5 cm dan panjangnya 30 cm.
Dimainkan dengan cara dipukul, ada 3 teknik dasar memainkan dol, yaitu: disebut
suwena, tamatam, dan suwari. Jenis pukulan suwena biasanya untuk suasana
5
berduka cita dengan tempo pukulan lambat; tamatam untuk suasana riang, konstan
dan ritmenya cepat; sementara suwari adalah pukulan untuk perjalanan panjang
dengan tempo pukulan satu-satu. Dalam pementasan dol, ada intsrumen lain yang
ikut mengiringi, seperti tassa (sejenis rebana yang dipukul dengan rotan), dol
berukuran kecil, serunai, dan lainnya.
2. Sejarah rebbana
7
BAB 3
REBBANA
Rebana Besar
10
BAB 4
11
Rebbana
12
1. CARA MEMBUATAN ALAT MUSIK
Bahan untuk membuat Dol juga tidak lagi hanya dari batang
pohon rambutan atau cempedak. Bola pelampung dan bongol
kelapa juga dapat digunakan.
Beginilah cara pembuatan dol dari batok kelapa. Setelah diamplas
dan terlihat halus, lalu dicat warna warni. Sebagai penutup
digunakan kulit sapi. Beda lagi membuat Dol dari bongol kelapa.
Proses pembersihan bongol kelapa ini agak sulit karena harus
dibentuk lebih dulu. Prosesnya memang 13ertic sama. Bedanya
proses pengikatan kulit sapi pada bongol kelapa besar ini harus
kencang dengan menggunakan rotan. Tali rotan dililit satu persatu
13ertica 13ertical dan horizontal agar ikatan kuat.
Cara pembuatan :
1. Bahan – Bahan
f. Folitur / Sirlak
Terdiri atas Sirlak dan Spirtus yang berfungsi untuk mengkilapkan
pengecetan
g. Brown ( cat mas )
Tepung Brown ini dicampur dengan mengenceri bahan, ini dipakai
untuk hiasan
h. Belanga hitam
Dicampur dengan mengenceri bahan, ini digunakan untuk memberi
warna hitam pada kulit untuk lembaran
i. Lilin malam
Dipakai untuk melicinkan kluwung dan kulit pada saat pewangkisan
2. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan antara lain :
a. Mesin bubut
Dipakai untuk membuat menjadi kluwung
b. Gaman
Mempunyai 3 bentuk yang berbeda begitu pula fungsinya :
1). Pipih
14
Gunanya melubangi kluwung untuk tenpat kericik
2). Runcing lurus
Gunanya untuk membentuk kayu bawah dalam
3). Runcing bentuk arit kecil
c. Sugu
Digunakan untuk memperhalus bentuk kluwung
d. Alat wingkisan dan Pancir
Gunanya untuk meletakkan dan mengencangkan kulit pada kluwung
e. Kompor kecil khusus
Untuk menguatkan kluwung dengan cara membakar kluwung diatas
kompor kecil tersebut
f. Kertas amplas
Digunakan untuk mengamplas kayu dempulan atau bulu yang
masih menempel di kulit
g. Batu apung dan air
Digunakan untuk menghilangkan gaji / lemak yang masih
menempel pada kulit
h. Palu kecil
3. Proses Pembuatan
16
BAB 5
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dol dan rebbana merupakan contoh dari alat musik tradisional. Alat musik
tradisional adalah alat musik atau symbol yang menjadi cirri khas daerah
tersebut. Berkembangnya zaman, terjadi perubahan juga dalam bentuk
alat musik tersebut. Ada beberapa tekhnik juga dalam memainkan dol
dan rebbana agar suaranya menjadi padu.
2. SARAN
17