ESTERIFIKASI ASAM ASETAT DE
‘AN EPANOL,
MEMAKAI KATALISATOR AMBERLYST-15
(PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIK DENGAN MEMPERHATIKAN TRANSFER MASSA
DAN EFFECTIVENES
S FACTOR)
I Made Bendiyasa!
ABSTRACT
Redevelopment of mathematical model published by Rahayw (1995) bas been done. In this model, system was
evaluated using @ heterogeneous model and convective mass wansfer cvefficien, Ky was evaluated separately
Effectiveness factor wud chemical rate constant cannot be evaluated separately aud they are combined together in terms of
Nyy. Based! on evalnated results of convective mass transfer and combined chemical andl intvoparticle resistance shes
that system is controlled by chewical reaction and intraparticte diffusion, tt is shown alse that the hererogencous model
can be simplified 1 be psendo homogeneans first order reaction,
chemical reaction controls the studied system.
PENDAHULUAN
Pada (ulisan ini akan dikembangkan model yang.
relatif lebih lengkap dibandingkan dengan model yang
telah dikembangkan oleh Rahayu (1995). Pada model
yang terdahulu model secara tidak langsung dianggap
homogen, tetapi pada sistem ini akan ditinjau sebagai
sistem heterogen, dengan tnempethatikan adanya
tansfer- massa dan reaksi kimia
seperti pada kenyataan yang ada
(erifikasi telah banyak dipelajari_baik
menggunakan katalisator cair maupun padat. Salah
satu katalisator cair yang banyak dipakai adalah avam
sulfat, Pemakaian asam sulfat_menimbulkan banyak
problem seperti pembentukan hasi} samping dan
reuksi polimerisasi (Sunchez et al.. 1992). Katalisator
asam sulfat dipakai oleh Leyes dan Othmer (1945)
untuk estrifikasi asam asetat dengan butanol, oleh
MeCracken dan Dickson (1967) untuk reaksi antara
asam asetat dengan sikloheksan, oleh Sreeramulu dan
Rao (1973) untuk reaksiasam_palmitat dengan
isobutil alkohol, oleh Indu et al. (1993) untuk reaksi
esterifikasi asam formiat dengan metanol.
Pemakaian katalisator padat pada reaksi
esterifikasi telah banyak dilakukan. Keuntungan,
pemakaian katalisator padat antara lain (Roy dan
Bhatia, 1987): (a) zat pereaksi dan hasil lebih mudah
dipisahkan, (b) esterifikasi dapat dilakukan secara
kontina, (c) kemurnian hasil lebih tinggi karena hasil
samping dapat dieliminasi atau kurang signifikan, (d)
dimungkinkan untuk mengisolasi hasil antara, dam (e)
ion exchange resin dapat membedakan molekul besar
dan kecil, Roy dan Bathia (1987) mempelajari reaksi
scara_ serentak,
IV it is based on 1? coefficiems, ir is alser found tha
esterifikasi asam asetat dengan hency! alcohol
memakai katalisator padat yang bersifat asim,
amberlyst-15. Mereka mendapatkan bahwa amberlyst-
15 merupakan katalisator yang sesuaiuntuk reaksi
esterifikasi. Disamping itt juga diperoleh bahwa
amberlyst-15 dapat dipakai beberapa kali tanpa
banyak mengalami perubahan aktivitas Yang berarti
Yadav et al. (1994) melakukan penelitian proses
esterifikasipembuatan —phenethyt
cyclohexyl acetate memakai
katalisator padat yang _bersifat Mereka
mendapatkan bahwa katalisator yang paling aktit
persatuan berat adalah amberlyst-15. Rahayu (1995)
memakaikatalisator amberlyst-15 pada proses
esterifikasi asam_ asetal dengan etanol untuk
mempelajari kinetika deaktifasi katalisator
aktifasi yang diperoleh—tanpa — memperhatikan
deaktifasi dan dengan memperhitungkan terjadinya
deaktifasi_ berturut-turut 12799 dan 13828
cal/gmol. Terlihat perbedaan tenaga aktifasi yang
diperoleh tidak signifikan, Pendekatan yang dipakai
untuk menganalisis hasil penelitian yang. diperoleh
adalah memakai pendekatan homgen Sem,
cere — dan
bermai
im-macam
Tenaga
adalah
Paper ini ditulis berdasarkan data yang telah di
publikasikan oleh Rahayu (1995), Model matematik
dijabarkan berdasarkan sistem sesunguhnya _yaitu
heterogen. Berdasarkan data yang ada.
perbandingan antara ctanol dengan asam asetat sekitar
9, sehingga dianggap bahwa ctanol selalu.tersedia
permukaan katalisator. Penyustnan model
matematik dicasarkan pada skema yang terlukis pada
gambar’ |
sistem,
padi
rT Made Bendiyasa, M.Sc., Ph.D., Dosen Jurusan Teknik Kina, FT-UGM
MEDIA TEKNIK No.] Tahon XXII Edisi Februari 2000 No.ISSN 016-3012By
(B,)
[Ad
A)
consentrasi asam asetat pada badan air, gmol/em
consentrasi asam asetat pada permukaan katalisator,
‘gmoliem?
= tuas bidang kontak padat-cair, cm‘/cm'
‘Substitusikan persamaan (8) ke persamaan (7) didapat
persamaan (9),
tate( Se ! y )
A Skee a Ts
‘Untuk proses batch kecepatan pengurangan asam
asetat setiap saat dapat dinyatakan dengan persamaan
(10):
a4.)
“ [al
dengan t = waktu, detik
Persamaan (10) mengandung tiga parameter yaitu,
ky 4sTdan kg Parameter, 1}, mengandung
parameter, D, dan k,,. Nilai ky ,,dihitung secara
terpisah dengan asumsi bahwa nilai_bilangan
Keun 4,
Sherwood =
2 ay
8
sehingga dengan demikian parameter yang masih
terkandung pada persamaan (10) adalah dua yaitu D,
dan kyy. Nilai Dg di perkirakan dengan persamaan
Wilke dan Chang (Treybal, 1981) sebagai berikikut:
x10 “eo M,) T
nos
+ mi/detik (12)
‘MEDIA TEKNIK No.1 Tahun XXW Edisi Februari 2000 No.ISSN 0216-3012 3dengan
Dag = difusifitas efektif A di dalam B, m"/detik;
M, 46, berat molekul B (etanol), kg/kmol;
T =suhu, K;
HH =kekentalan larutan, kg/m s;
Q 1,5 untuk etanol;
U, = 0,098 m'/kmol , volum molal solut pada
titik didih normal.
Setelah nilai @, v, dan M, dimasukkan ke dalam
persamaan (12) didapat:
T
Das = 3.9263x10" »m*/detik (13)
T
.9263x10-" r com*/detik (ay
Setelah nilai kg,_4.terhitung, lalu dimasukkan ke
persamaan (10), schingga ada dua parameter yang
harus dievaluasi, yaitu 7) dan ky, atau D,dan kp).
Persamaan (10) dapat dinyatakan dalam bentuk
konversi, xa, seperti terlihat pada persamaan (15):
d| d, y'
Hl tha lo Steet ) (sy
di Oks
dengan keadaan awal t=0, xx=0 dan tt, xxx, (16)
Jika persamaan (15) diintegralkan dengan
keadaan awal dan batas seperti terlihat pada
persamaan (16) didapat:
Och ay)
~In(l=x,) = 04 Pee 17
n(l~ x4) geet] * ay
Bila dibuat hubungan - In (1-xq) dengan t dan didapat
garis Iurus, maka tangen arah garis yang didapat
adalah:
a= wf fot 1
(Okun kay
(18)
Karena nilai w, p,, d,diketahui dan nilai ke
telah dievaluasi dengan asumsi bahwa nilai bilangan
Sherwood = 2, maka nilai yang dapat dihitung adalah
nilai_gabungan nilai,B =1k,,, seperti ditunjukkan
pada persamaan (18).
Umumnya, nilai ke, dicari secara terpisah dengan
jalan melakukan percobaan dengan menggunakan
berbagai ukuran butir katalisator yang berbeda
Setelah nilai ke, diperoleh, maka nilai 7) dapat
dievaluasi dan ahkimya nilai difusivitas efektif di
dalam butiran dapat dihitung,
Jika hambatan transfer massa konveksi dan difusi
di dalam patikel diabaikan di dapat persamaan untuk
kinetika intrinsik (intrinsic kinetics), sebagai berikut
ala]
ag kal] «ayy
atau (20)
dengan k, = kw an
Integralkan persamaan (20) dengan keadsan awal dan
datas berturut-turut t = 0, [A,]=[4,], dane = t,
[4,]=[4,]. ¢iperoten:
(22)
dengan [ A, ] = konsentrasi asam asetat awal pada fase
cair. Dalam bentuk konversi, xa, persamaan (22)
dapat ditulis menjadi:
~In(l=x,)= kt
(4), -[4,]
[A],
Model yang ditunjukkan pesamaan (15) atau (20)
sesuai dengan model yang dipakai oleh Rahayu
(1995). Bila dibuatgrafik yang menunjukkan
hubungan antara —In(I~x,) dengan t, seperti
ditunjukkan pada persamaan (17) atau (22), akan
didapat nilai k, yang merupakan tangen arah suatu
garis lurus. Pada model sesuai dengan model yang
diusulkan pada paper ini, yaitu nilai 6 =1kp, dapat
dievaluasi dengan persamaan (24).
os
ky (Bite , 1
Ww (Gh Th
HASIL DAN PEMBAHASAN
Seperti telah diterangkan pada pendahuluan,
tulisan ini didasarkan pada pengembangan model
matematik yang telah dipublikasikan oleh Rahayu
(1995). Tabel I dan gambar 2, menunjukkan data yang
akan dievaluasi dan terlihat bahwa makin tinggi suhu
‘makin tinggi Konversi asam asetat yang bereaksi
(22)
dengan x, = (23)
(24)
94 MEDIA TEKNIK No.1 Tahun XXII Edisi Februari 2000 No.ISSN 0216-3012