Anda di halaman 1dari 3

AGITASI DAN AERASI

9.1 Pendahuluan

Salah satu factor utama yang dipertimbangkan dalam pembuatan fermentor adalah kemampuan suatu
bahan dapat bercampur. Sasaran utama dari pencampuran dalam fermentasi adalah untuk menghancurkan
gelembung udara, untuk mengendapkan mikroorganisme (atau binatang dan jaringan tumbuhan), dan
untuk meningkatkan panas dan massa transfer dalam media.

Semenjak banyak nutrisi memiliki larutan tinggi dalam air, tiap sedikit dari pencampuran dibutuhkan
lama fermentasi yang tepat untuk mencampur media sebagai nutrisi untuk konsumsi mikroorganisme.
Bagaimanapun, kelarutan oksigen dalam media merupakan pengecualiannya karena daya larutnya dalam
media fermentasi sangat lemah. Sementara itu, nilai dari pertumbuhan mikroorganisme aerobic sangat
tinggi. Sebagai contoh, ketika oksigen tersaji di udara, sifat dari konsentrasi maksimal dalam oksigen
dalam larutan encer adalah 6 sampai 8 mg/l. Oksigen diperlukan oleh sel meskipum itu bisa merubah luas
dari mikroorganisme, sekitar 1 g/l h. Walaupun begitu media fermentasi menjadi sangat jenuh dengan
oksigen, karena kelarutan oksigen akan menghabiskan lebih kurang satu menit dari organism jika tidak
berlangsung terus menerus. Kemampuan suplai oksigen ke sel-sel erring jadi kritis dalam fermentasi
aerobic. Saat terjadi kehabisan oksigen karena ledakan sel-sel keterbalikan. Oleh karena itu, oksigen
dalam bentuk gas harus disuplai secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang sangat
tinggi dari mikroorganisme, dan transfer oksigen dapat mempunyai keterbatasan yang besar dari
pertumbuhan sel dan metabolism.

Perlengkapan pencampuran dari laboratorium shaker apparatus adalah kemampuan untuk mengolah
mikroorganisme dalam botol labu atau pipa test. Gerakan rotary atau reciprocating dari shaker adalah
efektif sebagai pelengkap pencampuran dengan perlahan-lahan dan aeration permukaan. Dari bench-,
pilot-, dan production-scale fermenters, sesuatu pencampuran sering dilengkapi dengan agitation mekanik
dengan atau tanpa aeration. Secara luas penggunaannya direncanakan radial-flow impeller dengan enam
flat blades menjulang dalam sebuah piring (gambar 9.1), yang disebut flat-blade disk turbine atau
Rushtone turbin.

Radial-flow impellers (dayung dan turbin) menciptakan aliran radial pisau turbin kea rah sisi samping
dari vessel, dimana aliran dibagi menjadi dua arah: satu bagian pergi mendekati sisi, bagian belakang ke
pusat mendekati permukaan cairan, dan bagian bawah ke daerah impeller mendekati batang pengaduk,
dan yang lainnya menuju ke bawah mendekati sisi dan dasar, lalu kembali ke daerah impeller. Di bagian
lain, aliran axial impeller (propellers dan pitched blade paddles) menghasilkan aliran ke bawah menuju
dasar tangki, kemudian naik ke sisi dan kembali kebawah pusat menuju daerah impeller. Oleh karena itu,
flat-blade disk turbine mengambil keuntungan dari keterbatasan short-circuiting dari gas mendekati
batang pengendali dari gas bertekanan, memperkenalkan dari bawah, mendekati sebuah batang menuju
arus keluarnya jet.

Mass-Transfer Path: Sebuah batangan substrat gas dari sebuah gelembung gas menuju organelle dalam
mikroorganisme bisa dibagi ke dalam beberapa langkah (fig. 9.2) sebagai berikut:

1. Transfer dari bulk gas dalam gelembung ke lapisan gas secara relative tanpa pencampuran.
2. Difusi karena lapisan gas secara relative tanpa pencampuran.

3. Difusi karena lapisan cairan secara relative tanpa pencampuran meliputi gelembung.

4. Transfer dari lapisan cairan secara relative tanpa pencampuran ke bulk cairaan.

5. Transfer dari bulk cairan ke lapisan cairan secara relative tanpa pencampuran meliputi
mikroorganisme.

6. Difusi karena lapisan cairan secara relative tanpa pencampuran.

7. Difusi dari permukaan mikroorganisme ke organelle dalam yang mana diperlukan oksigen.

Langkah 3 dan 5, difusi karena lapisan cairan relative tanpa pencampuran dari gelembung dan
mikroorganisme, menjadi lambat diantara itu semua diuraikan sebelumnya dan, sebagai akibat, control
semua mass-transfer rate. Agitasi dan aerasi meningkatkan rate dari mass-transfer dalam semua langkah
ini dan menambahkan area antar permukaan antara gas dan cairan.

Dalam bab ini, kita mempelajari bermacam hubungan dari gas-cairan mass transfer, area antarpemukaan,
ukuran gelembung, gas hold-up, pemakaian pengaduk berkekuatan, dan operasi dari system fermenter.
Kriteria dari scale-up dan pengecilan pencampuran juga diperkenalkan. Yang paling utama, marilah
mengulang konsep penting dasar mass-transfer dalam pengertian mass transfer gas-cairan dalam system
fermentasi.

Konsep Dasar Mass-Transfer

Difusi molecular dalam cairan

Ketika suhu dari komponen dari satu titik ke lainnya, komponen akan cenderung menuju ke aliran local
yang memiliki perbedaan konsentrasi. Molar flux adalah komponen A relative untuk kecepatan rata-rata
molal dari semua konstituen. JA adalah sebanding untuk suatu konsentrasi gradient dCA/dz sebagai

JA = -DAB (dCA / dz) (9.1)

Dimana hukum pertama Fick’s tertulis dari z-direction. DAB dalam persamaan (9.1) adalah difusi
komponen A ke B, dimana itu merupakn perhitungan dari gerakan difusi. Molar flux relative koordinat
stationary NA dengan persamaaan berikut

NA = (CA/C) (NA + NB) – DAB (dCA/dz) (9.2)

Dimana C adalah total konsentrasi dari komponen A dan B dan NB adalah molar flux dari B relative ke
koordinat stationary. Syarat dari bagian yang tepat untuk persamaan (9.2) adalah hak flux ke aliran bulk,
dan syarat kedua adalah hak menuju suatu difusi. Untuk penyelesaian dilute A.

NA ≈ JA (9.3)

Diffusivity: teori kinetic dari cairan adalah kurang lebih dipercepat menjadi gas. Oleh karena itu,
konsentrasi dari difusi dalam cairan tidak dapat diandalkan sebagai gas. Antara beberapa korelasi
dilaporakan, korelasi Wilke-Chang (Wilke-Chang, 1955) adalah digunakan secara luas untuk
penyelesaian dilutedari nonelectrolytes,

DoAB = 1.173 x 10-16 (ξ MB)0.5 T / µ V0.6bA (9.4)

Ketika solven dalam air, Skelland (1974) dianjurkan digunakan untuk pengembangan korelasi oleh
Othmer dan Thakar (1953).

DoAB = 1.112 x 10-13 / µ1.1 V0.6bA (9.5)

Dua korelasi terdahulu adalah dimensi tidak konsisten; oleh karena itu, digunakan persamaan dari tiap
unit dengan syarat SI sebagai unit yang diikuti:

DoAB = Diffusivity dari A dalam B, in a very diluete solution, m2/s

MB = Berat molekul dari komponen B, kg/kmol

T = Temperatur, K

µ = Solution viscosity, kg/m s

VbA = Solute molecular volume at normal boiling point, m3/kmol;

0.0256 m3/kmol for oxygen [See Perry and Chilton (p. 3-233, 1973) for extensive table]

ξ = Association factor for the solvent;

2.26 for water, 1.9 for methanol, 1.5 for ethanol,

1.0 for unassociated solvents, such as benzene and ethyl ether.

Contoh 9.1.

Hitung difusi dari oxygen dalam air saat 25oC. Bandingkan prediksi dari Wilke -

Anda mungkin juga menyukai