HABITAT
MACROHABITAT DAN MICROHABITAT
• Macrohabitat
lebih cenderung mengarah pada
kondisi luasan yang sangat besar
(seperti habitat perairan, dan
lainnya)
• Microhabitat
mengacu pada kondisi habitat
terkecil dimana masih terjadi
interaksi antar organisme dengan
lingkungannya.
MICROHABITAT
Menurut Microsoft Encarta (2004) :
MICROHABITAT adalah suatu bagian terkecil dari suatu bioma dengan variasi -
sa m a te ta p i h id u p p a d a lo ka sisp e sifik d a la m
h a b ita t te rse b u t, m a ka d a p a t d ika ta ka n m e re ka
h id u p d a la m m ikro h a b ita t ya n g b e rb e d a
( dianalogikan pada nomor rumah yang berbeda ,
se m isa l)
Tabel 1. Pemisahan relung ekologi pada 7 sp Diplopoda yang hidup
dalam microhabitat-microhabitat yang berbeda di suatu lantai
hutan Acer-Quercus (pada suatu batang tumbang)
Keterangan :
angka menunjukkan persentase kehadiran
Ee = Euryurus erythrohygus
Pm = Pseudopolydes multiserratus
Na = Narceus americanus
Sg = Sygnonotus granulatus
Fv = Fontaria virginensis
Cc = Cleidogonia caesioannularis
Al = Abacion laterium
RELUNG EKOLOGI
• Suatu konsep abstrak interaksi organisme dalam
habitatnya.
• Disebut juga ‘’profesi’’ ; dimana dan bagaimana
kedudukan suatu organisme dalam suatu populasi.
• Definisinya masih relatif samar dan belum baku,
sehingga menimbulkan banyak option
Tetapi sulit untuk menentukan definisi baku keduanya karena jarang
dipakai oleh para ecologist.
R e lu n g FU N D A M E N TA L d a n R E A LIZ E D
Studi kasus burung redwing dan
tricolored
Perilaku utama kedua sp burung dengan genus
yang sama ini (Ageliaius) pada musim kawin,
pejantan akan mencarikan tempat bagi sang
betina.
Bila pejantan redwing menemukan suatu tempat
• Perusakan habitat
• Fragmentasi habitat
• Gangguan pada habitat (include polusi)
• Over-used sp utk kepentingan manusia
• Introduksi spesies eksotik
• Penyebaran penyakit
17
Mengapa bisa terjadi desertifikasi ?
Lahan tersebut cocok untuk pertanian, shg
dikonversi.
Pemakaian scr kontinu tanpa ‘’perlakuan’’
menyebabkan erosi tanah dan tanah kehilangan
kemampuan mengikat air.
Ternak yg over populated dan deforestation
Degradasi komunitas biologi dan lapisan tanah
DESERTIFIKASI
Fragmentasi Habitat
Pe ristiw a a ta u ke g ia ta n ya n g m e n ye b a b ka n
h a b ita t ya n g lu a s d a n b e rke la n ju ta n
d ip e rke cila ta u d ib a g im e n ja d id u a a ta u
le b ih fra g m e n . 18
(Wilcove, dkk., 1986 ; Shafer, 1990 ; Primack, dkk., 1998)
Terjadinya fragmentasi
Terjadi akibat dari pembuatan jalan, tanah
pertanian, pemukiman ataupun kegiatan
manusia lainnya.
19
Gambar 1. suatu contoh hipotesis yang memperlihatkan bagaimana suatu habitat berkurang
akibat efek pemecahan dan efek tepi pada spesies burung oleh ancaman predator
berupa kucing (sumber Primack, dkk., 1998).
# A dengan luasan 1 km² merupakan daerah tertutup dan diasumsikan bahwa daerah tepi
(daerah naungan) menembus 100 m ke cagar alam, sehingga tersedia sekitar 64 ha yang
berguna sebagai “habitat dalam” untuk sarang burung.
# Pembagian lahan untuk jalan raya dan rel kereta api, yang meskipun sebenarnya mereka
mengambil sedikit daerah tetapi berakibat memperluas pengaruh tepi sehingga hampir
setengah habitat sarang burung rusak. 20
Kerugian fragmentasi
y Memperkecil potensi suatu spesies untuk
menyebar dan berkolonisasi.
MPengurangan daerah jelajah dari hewan
asli.
MMempercepat pengecilan atau
pemusnahan.
MMemperbesar kerentanan fragmen akan
invasi spesies eksotik dan pengganggu.
MSpesies liar menjadi lebih dekat dengan
tumbuhan atau hewan peliharaan.
21
Pengurangan daerah jelajah hewan asli
22
Memperbesar kerentanan akan invasi spesies
eksotik dan pengganggu
Hal ini terkait erat dengan Edge Effect atau efek tepi
Ada efek langsung lain yang ditimbulkan oleh terjadinya fragmentasi habitat. Efek
itu adalah efek tepi (edge effect) yang semakin luas. Fragmentasi habitat secara
dramatis akan menambah luas daerah tepi. Padahal iklim atau lingkungan mikro
suatu hutan pada daerah tepi secara teoritis sangat berbeda dengan
lingkungan mikro pada bagian tengah hutan. Efek ini lebih banyak terkait
langsung dengan vegetasi, karena beberapa efek tepi yang penting terkait dengan
naik turunnya intensitas cahaya, suhu, kelembaban, dan kecepatan angin secara
drastis (Kapos, 1989 ; Bierregaard, dkk., 1992 ; Primack , dkk., 1998). Sementara itu,
Laurance (1991) dalam Primack , dkk., (1998) menambahkan bahwa efek tepi dapat
dirasakan sampai sejauh 500 meter ke dalam hutan.
23
Spesies liar mjd lebih dekat dg tumbuhan dan
hewan peliharaan
Merupakan ancaman bagi ternak domestik sebagai target
pemangsaan predator liar dari dalam hutan
24
Langkah Konservasi
Primack, dkk., 1998 memberikan pemecahan
dengan melakukan konservasi pada tingkat
spesies dan komunitas ataupun ekosistem.
1. Menetapkan kawasan perlindungan.
2. Penerapan upaya konservasi di luar kawasan
konservasi
3. Perbaikan komunitas hayati dalam habitat yg
terdegradasi
4.
Point 1 merupakan pilihan terbaik bagi negara
seperti Indonesia, yaitu KAWASAN
PERLINDUNGAN
• Adalah suatu lokasi yang mempunyai status legal
dalam hal pengelolaannya
25
• Dan dasar status legal ditentukan oleh
Bagaimana cara merancang suatu kawasan perlindungan
?
26
UKURAN
27
SLOSS debate
SINGLE LARGE SEVERAL-SMALL
29
Aplikasinya ?
Belum ditentukan batasan ukuran luas suatu
30
Beberapa prinsip perancangan cagar alam berdasar teori
biogeografi pulau dengan mengganggap suatu cagar alam sebagai
pulau
; prinsip no 2 dan 5 masih sering diperdebatkan
(sumber : Primack, dkk., 1998)
31
Menekan efek tepi dan efek fragmentasi
32
Koridor habitat
Salah satu ide paling menarik dlm pengelolaan
cagar alam dg menghubungkan kawasan yg
dilindungi shg membentuk suatu sistem yg besar
(Simberloff, dkk., 1992 dalam Primack, dkk., 1998)
33
Koridor habitat
Prinsip koridor telah dipraktekkan di Costa Rica
untuk menghubungkan Taman Nasional Braulio
Carillo dan Stasion Biologi La Selva.
34
Gambar diatas adalah contoh koridor satwa yg diusulkan di Tanzania
(antara Danau Manyara dan TN Tangarire).
Daerah arsiran diagonal = lahan pertanian ; arsiran horizontal = daerah
gembala ternak suku setempat ; arsir gelap = daerah perumputan tambahan
(sumber : Mwalyosi, 1991 dalam Primack, dkk., 1998)
35
Tetapi ide koridor habitat masih menemui
kendala :
36
Komponen Abiotik
Meliputi :
Namun, intensitas kualitas + kuantitas yang berlebih akan memberikan
dampak negatif dan berujung pada FAKTOR PEMBATAS;
38
FAKTOR PEMBATAS
FAKTOR PEMBATAS adl
Setiap faktor lingkungan yang besar atau intensitasnya mendekati
batas atas atau batas bawah kisaran toleransi suatu organisme,
yang nantinya hasil akhirnya akan menentukan kesintasan
organisme.
Hukum Toleransi SHELFORD
40
FAKTOR PEMBATAS
Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yg dpt menjadi faktor
pembatas :
suhu
Setiap bertambah
ketinggian 10 m
didarat, maka suhu
turun 10C
Suhu di intertidal zone
mpy fluktuasi yg relatif
lebih tinggi pd zonasi
lautan.
43
FAKTOR PEMBATAS
Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yg dpt menjadi faktor
pembatas :
- begitu juga dg kelembaban, hewan yg biasa hidup
ditempat lembab M bila kandungan air rendah + kekeringan
akan berakibat pada kesintasannya.
44
FAKTOR PEMBATAS
Air
45
FAKTOR PEMBATAS
Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yg dpt menjadi faktor
pembatas :
§ cahaya matahari
- sangat penting bagi hewan diurnal utk mencari makan +
melakukan interaksi biotik lainnya secara visual.
- efek ekologis terkait dg kuantitas dan kualitas
penyinaran.
46
FAKTOR PEMBATAS
Cahaya matahari
47
FAKTOR PEMBATAS
Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yg dpt menjadi faktor
pembatas :
§ gas-gas di atmosfer
- di lingk terrestrial, kandungan gas² atmosfer relatif
konstan shg jarang bersifat sebagai faktor pembatas. Namun
fungsinya sangat vital bagi kehidupan organisme.
49
FAKTOR PEMBATAS
Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yg dpt menjadi faktor
pembatas :
arus dan tekanan
Arus dan tekanan akan
memberikan efek
persebaran biota laut.
Semakin dalam 10 m, maka
tekanan (barometrik)
akan meningkat setinggi 1
atm, sehingga hanya sp
tertentu yang akan
mampu tinggal di
kedalaman tertentu.
51
FAKTOR PEMBATAS dan bagaimana
hewan mengatasi kondisi lingk tsb
Kondisi lingkungan yg selalu bervariasi, membuat hewan melakukan
mekanisme-mekanisme untuk membuatnya tetap survive.
Mekanisme tersebut sering disebut sebagai perilaku adaptasi
(baik secara morfologi, fisiologi ataupun perilaku)
52
FAKTOR PEMBATAS dan bagaimana
hewan mengatasi kondisi lingk tsb
Morfological ada
53
EKOFISIOLOGI
• EKOFISIOLOGI adalah suatu
pengetahuan tentang bagaimana suatu
organisme berfungsi didalam lingkungan
fisiknya dan bagaimana organisme
tersebut menyesuaikan diri, memberi
tanggapan dan memanfaatkan
lingkungan tersebut
•
Hal ini terkait dengan usaha organisme untuk
Pianka ( 1983 )
- e ko fisi o lo g ile b ih b a n ya k m e n ya n g ku t
m e ka n ism e fu n g sio n a ld a n p e rila ku
o rg a n ism e d a la m m e n g a ta silin g ku n g a n
a b io tikn ya y te rlih a t d a m p a k sin e rg is
a n ta ra fisio lo g id a n e ko lo g i.
- Prin sip d a sa r e ko fisio lo g ia d a la h
HOMEOSTASIS,
HOMEOSTASIS yaitu pertahanan pada
kondisi internal yang stabil pada
kisaran lingkungan luar yang luas.
Dan dapat dicapai melalui proses
fisiologis ataupun dengan tanggapan
perilaku.
HOMEOSTASIS
• This increased blood flow transports heat from the body core
to the skin, where an evaporating cooling system based on
sweating accelerates unloading of heat to the external
environment ; many large endotherms, such as horses and
camel, also cool by sweating ; other endotherms do not
sweat but evaporatively cool by other means (dogs and
birds pant and marsupials and rodents moisten their body
surfaces by salivating and licking)
HOMEOTERM atau ENDOTERM
290C ; sehingga jika suhu < 290C manusia harus meningkatkan laju
metabolismenya agar tetap dalam kondisi fit.
HOMEOTERM atau ENDOTERM
Untuk spesies akuatik :
Mekanisme osmoregulasi sangat menentukan kesintasan hewan, terkait
KONVEKSI,
KONVEKSI mekanisme
transfer energi panas
dengan proses
penggantian antar
molekul panas dan
dingin.
KONDUKSI, transfer energi
KONDUKSI
panas melalui suatu
alat dari suatu sumber
panas, dan
RADIASI, transfer energi
RADIASI
panas melalui udara
dalam bentuk sinar
(seringkali) berupa
sinar infra merah.
HOMEOTERM atau ENDOTERM
Countercurrent heat
exchanges
Sedangkan kehilangan