Anda di halaman 1dari 71

Pendekatan Ekologi Hewan

• Model pendekatan ekologi hewan :


– Synekologi ; pendekatan populasi dan komunitas hewan
dalam suatu ekosistem dan dipengaruhi oleh input
ataupun output dari faktor lingkungan (baik biotik
ataupun abiotik).
 studi ini akan banyak membahas mengenai hubungan
antara populasi atau komunitas suatu hewan tertentu
dg pop/komunitas hewan lain dlm suatu ekosistem yg
sama dan berinteraksi (intra dan interspesific
interaction).
 model pendekatan ini akan dijelaskan lebih lanjut
dalam MK Ekologi Populasi.

Pendekatan Ekologi Hewan
• Model pendekatan ekologi hewan :
– Autekologi;
Autekologi pendekatan dg menggunakan individu atau
spesies sbg satu kesatuan. Biasanya pola pendekatan
studi ini dilakukan untuk mengetahui pola perilaku
dari spesies tsb dlm populasi ataupun dlm
komunitasnya.
 beberapa penekanan lain dlm pendekatan studi ini
antara lain: aspek siklus hidup, bagaimana adaptasi
terhadap lingkungan, sifat parasitik atau no parasitik
dan lain sebagainya.

 Dan kedua model pendekatan tersebut akan


diberikan pada ekologi hewan , namun
lebih mengarah pada model pendekatan
synekologi .

HABITAT DAN RELUNG EKOLOGI
 DEFINISI dan RUANG LINGKUP

Berikut beberapa definisi utama dalam bidang ekologi hewan


§ EKOLOGI
 sering disebut sebagai lingkungan ; ilmu yang mempelajari
hubungan antara komponen biotik dan abiotik di alam
§ EKOSISTEM
 perpaduan antar komunitas yang saling berinteraksi satu
sama lain serta dengan komponen abiotik
§ HABITAT ‘’alamat’’
 merupakan tempat dimana organisme berinteraksi satu
dengan yang lain dan saling mempengaruhi
§

§ RELUNG EKOLOGI (NICHE) ‘’profesi’’
 suatu konsep abstrak tentang keseluruhan persyaratan hidup
dan interaksi organisme dalam habitatnya (dengan habitat
sebagai penyedia sumber daya).
§ FAKTOR LINGKUNGAN
 merupakan faktor fisikokimia yang memberikan kontribusi
dalam suatu proses didalam ekosistem dan diperlukan oleh
organisme.
 dan faktor inipun dapat menjadi faktor pembatas sehingga
memberikan efek negatif pada organisme.


HABITAT

• Habitat juga merupakan


suatu totalitas corak
lingkungan yang
ditempati suatu
populasi, dengan
mencakup faktor biotik
dan abiotik.
 M e ru p a ka n b u ru n g b e rn ya n yi
dengan
• Habitat identik dengan w a rn a ya n g sa n g a t b a g u s. H id u p d i
h u ta n
‘’tempat tinggal’’ suatu D e cid u o u s, In se ktivo r d a n
organisme, yang A rb o re a l.
In se ktivo r d g m e m a ka n S e ra n g g a
nantinya didalam habitat D ib a g ia n ca n o p y. Pe m a ka n b u a h
tersebut mereka mulai dan
b e rry ju g a , S e rta su ka m e n ca ri
berkarya dan melakukan m a ka n
kegiatan sehari-hari d ib a g ia n b a w a h p o h o n
yang akhirnya
membentuk relung
ekologi (niche).
HABITAT

• Habitat menempati ruang yang lebih luas


dibandingkan niche, tetapi batas ‘’luas’’
untuk habitat tidak dapat ditentukan
secara nominal.

• Ecologist membagi habitat berdasar


banyak aspek dan komponen 
umumny a ‘’daratan’’ dan
‘’perairan’’y

• Timbul definisi baru yaitu ‘’macrohabitat’’


dan ‘’microhabitat’’


MACROHABITAT DAN MICROHABITAT

• Macrohabitat
 lebih cenderung mengarah pada
kondisi luasan yang sangat besar
(seperti habitat perairan, dan
lainnya)
• Microhabitat
 mengacu pada kondisi habitat
terkecil dimana masih terjadi
interaksi antar organisme dengan
lingkungannya.
MICROHABITAT
Menurut Microsoft Encarta (2004) :
MICROHABITAT adalah suatu bagian terkecil dari suatu bioma dengan variasi -

variasi lokal, termasuk diantaranya iklim (microclimate) dan cuaca yang


akan menghasilkan jumlah ataupun jenis tipe-tipe yang berbeda.
Contoh :

Halaman belakang birdfeeder (penangkaran burung ) akan menciptakan suatu

tempat bagi burung, tupai, ngengat, raccoon dan hewan lainnya........atau


Others opinions

S e w a ktu d u a sp e sie s m e n d ia m isu a tu h a b ita t ya n g


sa m a te ta p i h id u p p a d a lo ka sisp e sifik d a la m
h a b ita t te rse b u t, m a ka d a p a t d ika ta ka n m e re ka
h id u p d a la m m ikro h a b ita t ya n g b e rb e d a
( dianalogikan pada nomor rumah yang berbeda ,
se m isa l)
 Tabel 1. Pemisahan relung ekologi pada 7 sp Diplopoda yang hidup
dalam microhabitat-microhabitat yang berbeda di suatu lantai
hutan Acer-Quercus (pada suatu batang tumbang)

M icro ha bita t Spe sies D iplo po da


(% )
Ee Pm N a Sg Fv Cc Al
Batang tumbuhan bagian tengah 94 0 0 0 0 0 0
Bagian permukaan batang tumbang 0 67 4 7 0 14 0
Sebelah baw ah kulit kayunya 0 21 71 0 0 0 0
Bagian permukaan sebelah baw ah3 8 7 60 0 0 16
batang tumbang
P ermukaan tanah sebelah baw ah3 4 13 0 97 14 37
batang tumbang
D alam lap isan seresah 0 0 0 27 0 43 0
P ermukaan tanah sebelah baw ah0 0 5 7 3 29 47
lap isan seresah

Keterangan :
angka menunjukkan persentase kehadiran
Ee = Euryurus erythrohygus
Pm = Pseudopolydes multiserratus
Na = Narceus americanus
Sg = Sygnonotus granulatus
Fv = Fontaria virginensis
Cc = Cleidogonia caesioannularis
Al = Abacion laterium
RELUNG EKOLOGI
• Suatu konsep abstrak interaksi organisme dalam
habitatnya.
• Disebut juga ‘’profesi’’ ; dimana dan bagaimana
kedudukan suatu organisme dalam suatu populasi.
• Definisinya masih relatif samar dan belum baku,
sehingga menimbulkan banyak option

• KENDEIGH (1963)relung ekologi suatu hewan sbg status


fungsional hewan tsb didalam habitat yang
ditempatinya berdasar adaptasi fisiologis, struktural
dan perilakunya.
• HUTCHINSON (1957)memperkenalkan konsep relung ekologi
multidimensi (dimensi –n-), dg tiap kisaran toleransi
thd suatu faktor lingkungan dianggap sebagai satu
dimensi. Sementara persyaratan hidup suatu hewan
pasti menyangkut banyak dimensi. Hal inilah yang
akan membentuk karakter parsial suatu niche.

 Niche Pokok (Fundamental Niche) dan Niche


Sesungguhnya (Realized Niche)
Niche Pokok dan Niche
Sesungguhnya

• Dicetuskan oleh Hutchinson ( 1957 ) atas dasar


kondisi fisikokimia (faktor-faktor lingkungan).
• Niche Pokok adalah beberapa kondisi fisikokimia
yang masih memungkinkan suatu organisme
atau populasi dapat hidup.
• Niche Sesungguhnya adalah kondisi fisikokimia
yang ditempati oleh organisme atau populasi
tertentu secara bersamaan.


Tetapi sulit untuk menentukan definisi baku keduanya karena jarang
dipakai oleh para ecologist.

R e lu n g FU N D A M E N TA L d a n R E A LIZ E D
 Studi kasus burung redwing dan
tricolored
Perilaku utama kedua sp burung dengan genus
yang sama ini (Ageliaius) pada musim kawin,
pejantan akan mencarikan tempat bagi sang
betina.
Bila pejantan redwing menemukan suatu tempat

(rawa), dia akan menyiapkan tempat tsb bagi


sang betina untuk kawin. Pengaturan sarang R e d w in g Aegliaius
dilakukan betina. Kemudian pejantan phoenicus
menentukan batas teritorial diseluruh rawa shg
dpt dikatakan seluruh rawa mrpkn niche pokok
redwing.
Tetapi saat pejantan tricolored datang, dia akan

menggeser daerah teritorial redwing ditengah


rawa dan memaksanya menempati tepi rawa.
Diduga bahwa niche sesungguhnya redwing

adalah pada bagian tepi rawa, dan bukan


bagian tengah rawa.
Dengan kata lain niche sesungguhnya adalah

bagian dari niche pokok, dimana satu organisme


masih dpt hidup berdampingan dengan
organisme lain.
TIDAK ADA DUA ORGANISME ATAU SPESIES

YANG SAMA YANG MENEMPATI RELUNG


EKOLOGI ATAU NICHE YANG SAMA
KESELINGKUPAN RELUNG EKOLOGI DAN INTERAKSI ORGANISME

• Kasus burung redwing dan tricolored memberikan


gambaran bahwa telah terjadi interaksi diantara
keduanya. Interaksi terjadi karena terdapat kesamaan
penggunaan SDA. Hal ini dimungkinkan karena faktor
fisikokimia dari kedua burung tersebut adalah sama
(mengingat keduanya dalam satu genus).
• Tetapi batasan (termasuk diantaranya luas) dari relung
ekologi tidak dapat ditentukan nilai nominalnya karena
konsepnya bersifat abstrak.

Agar terjadi interaksi antar organisme
(meliputi kompetisi, predasi, dan
lainnya)
maka harus ada tumpang tindih
(keselingkupan) niche
KONSEP DASAR
• HABITAT sebagai rumah tinggal bagi biota
• HABITAT sebagai kebutuhan mutlak biota
• Spesies dan komunitas cenderung tinggal
dihabitatnya dlm jangka waktu lama
• Tanpa HABITAT ?
• Tidak punya tempat berlindung
• Tidak punya lokasi untuk bereproduksi
• Tidak ada sumber daya : ruang, makanan,
air dan daya dukung lingkungan lain
• Akibatnya ? PUNAH
• KONSEP HOMEOSTASIS LINGKUNGAN
DAN POPULASI (tggngjwb mnusia)

16
Ancaman manusia thd biota

• Perusakan habitat
• Fragmentasi habitat
• Gangguan pada habitat (include polusi)
• Over-used sp utk kepentingan manusia
• Introduksi spesies eksotik
• Penyebaran penyakit

 Kesimpulan : manusia = ancaman

17
Mengapa bisa terjadi desertifikasi ?
Lahan tersebut cocok untuk pertanian, shg
dikonversi.
Pemakaian scr kontinu tanpa ‘’perlakuan’’
menyebabkan erosi tanah dan tanah kehilangan
kemampuan mengikat air.
Ternak yg over populated dan deforestation
 Degradasi komunitas biologi dan lapisan tanah
DESERTIFIKASI
Fragmentasi Habitat

 Pe ristiw a a ta u ke g ia ta n ya n g m e n ye b a b ka n

h a b ita t ya n g lu a s d a n b e rke la n ju ta n
d ip e rke cila ta u d ib a g im e n ja d id u a a ta u
le b ih fra g m e n . 18
 (Wilcove, dkk., 1986 ; Shafer, 1990 ; Primack, dkk., 1998)
Terjadinya fragmentasi
 Terjadi akibat dari pembuatan jalan, tanah
pertanian, pemukiman ataupun kegiatan
manusia lainnya.

Habitat yg telah terfragmentasi akan berbeda dari


habitat aslinya, karena :


a.Fragmen akan memiliki daerah tepi lebih
luas dibanding habitat asal,
b.Daerah tengah atau pusat akan lebih
dekat ke daerah tepi.

19
Gambar 1. suatu contoh hipotesis yang memperlihatkan bagaimana suatu habitat berkurang
akibat efek pemecahan dan efek tepi pada spesies burung oleh ancaman predator
berupa kucing (sumber Primack, dkk., 1998).
# A dengan luasan 1 km² merupakan daerah tertutup dan diasumsikan bahwa daerah tepi
(daerah naungan) menembus 100 m ke cagar alam, sehingga tersedia sekitar 64 ha yang
berguna sebagai “habitat dalam” untuk sarang burung.
# Pembagian lahan untuk jalan raya dan rel kereta api, yang meskipun sebenarnya mereka
mengambil sedikit daerah tetapi berakibat memperluas pengaruh tepi sehingga hampir
setengah habitat sarang burung rusak. 20
Kerugian fragmentasi
y Memperkecil potensi suatu spesies untuk
menyebar dan berkolonisasi.
MPengurangan daerah jelajah dari hewan
asli.
MMempercepat pengecilan atau
pemusnahan.
MMemperbesar kerentanan fragmen akan
invasi spesies eksotik dan pengganggu.
MSpesies liar menjadi lebih dekat dengan
tumbuhan atau hewan peliharaan.
21
Pengurangan daerah jelajah hewan asli

 Konsep Daerah edar


 Sementara, sumberdaya kadang hanya tersedia dlm waktu


tertentu dan singkat. Atau dibutuhkan hanya dlm waktu
yg singkat (terkait daerah migrasi)

 Jika tjd fragmentasi, sp kesulitan menjelajahi daerahnya


shg memaksa mrk utk mengeksploitasi daerah yg tdk
sesuai.
 Akibatnya adl kelaparan bahkan kematian.

22
Memperbesar kerentanan akan invasi spesies
eksotik dan pengganggu
 Hal ini terkait erat dengan Edge Effect atau efek tepi

Akibatnya sp pengganggu mempunyai


kesempatan luas utk mudah berkembang dan
menyebar ke bagian dalam fragmen
 (Paton, 1994 dalam Primack, dkk., 1998)

Ada efek langsung lain yang ditimbulkan oleh terjadinya fragmentasi habitat. Efek
itu adalah efek tepi (edge effect) yang semakin luas. Fragmentasi habitat secara
dramatis akan menambah luas daerah tepi. Padahal iklim atau lingkungan mikro
suatu hutan pada daerah tepi secara teoritis sangat berbeda dengan
lingkungan mikro pada bagian tengah hutan. Efek ini lebih banyak terkait
langsung dengan vegetasi, karena beberapa efek tepi yang penting terkait dengan
naik turunnya intensitas cahaya, suhu, kelembaban, dan kecepatan angin secara
drastis (Kapos, 1989 ; Bierregaard, dkk., 1992 ; Primack , dkk., 1998). Sementara itu,
Laurance (1991) dalam Primack , dkk., (1998) menambahkan bahwa efek tepi dapat
dirasakan sampai sejauh 500 meter ke dalam hutan.
23
Spesies liar mjd lebih dekat dg tumbuhan dan
hewan peliharaan
 Merupakan ancaman bagi ternak domestik sebagai target
pemangsaan predator liar dari dalam hutan

24
Langkah Konservasi
 Primack, dkk., 1998 memberikan pemecahan
dengan melakukan konservasi pada tingkat
spesies dan komunitas ataupun ekosistem.
1. Menetapkan kawasan perlindungan.
2. Penerapan upaya konservasi di luar kawasan
konservasi
3. Perbaikan komunitas hayati dalam habitat yg
terdegradasi
4.
Point 1 merupakan pilihan terbaik bagi negara
seperti Indonesia, yaitu KAWASAN
PERLINDUNGAN
• Adalah suatu lokasi yang mempunyai status legal
dalam hal pengelolaannya
25
• Dan dasar status legal ditentukan oleh
Bagaimana cara merancang suatu kawasan perlindungan
?

 Dasar utama perancangan kawasan perlindungan


adalah ukuran dan tata letak lokasi dikaitkan
dengan sebaran manusia, potensi lahan dsb.

 Dibuat daftar pertanyaan :


a. Seberapa besar ukuran kawasan konservasi perlu ditetapkan agar
dpt melindungi berbagai spesies ?
b. Mana yg lebih baik : cagar tunggal yg besar atau cagar alam
majemuk yg berukuran kecil-kecil ?
c. Berapa banyak jumlah individu suatu spesies perlu dilindungi agar
dapat terhindar dari kepunahan ?
d. Cagar alam berdekatan, atau berjauhan, dan apakah perlu terisolasi
ataukah dihubungkan dengan koridor ?

26
 UKURAN

 Debat berkepanjangan terkait dg ukuran


cagar alam, luas dan tunggal atau luas dg
ukuran sama atau terpecah-pecah dlm
bbrp lokasi yg lebih kecil
 (Diamond, 1975 ; Simberloff dan Abele, 1976, 1982 ;
Terborgh, 1986 ; Primack, dkk., 1998)

 Dikenal dg SLOSS debate (single large or several


small)

27
SLOSS debate
 SINGLE LARGE  SEVERAL-SMALL
 

• Sp ukuran besar, daya • Mencakup tipe habitat


jelajah tinggi, kerapatan beragam dan
ind kecil, maka cagar menampung lebih
alam tunggal dianggap banyak pop sp langka.
representatif. • Mampu menghindar dari
• Mampu mengurangi efek tekanan akibat bencana
tepi & mencakup lebih (introduksi sp asing,
banyak sp, serta penyakit, api dll).
keanekaragaman • Cagar yg letaknya
habitat yg lebih besar berdekatan dg
dibanding ‘several- pemukiman dpt
small’. berfungsi sbg pusat
pendidikan konservasi
yang baik. 28
 Tp perselisihan tsb dpt diatasi dengan
mengacu pada konsensus atau
kesepakatan, bahwa :

 STRATEGI TTG UKURAN CAGAR ALAM


DISESUAIKAN DG KELOMPOK SPESIES
YANG AKAN DILINDUNGI
 (Soule dan Simberloff, 1986 dalam Primack, dkk., 1998)

29
Aplikasinya ?
Belum ditentukan batasan ukuran luas suatu

cagar alam tunggal ataupun yang kecil.


 Tetapi aplikasi nyata berupa :


Di Swedia, memiliki 1.200 cagar alam kecil dg


ukuran @ ± 350 ha.
Di Indonesia (Jabar khususnya), terdapat sekitar 51
buah dg luas ± 2 ha (Yunghun) sampai 70.000 ha
(TN Ujung Kulon), dan lebih dari 50% berukuran
<5.000 ha (Supriatna, 1996)

30
Beberapa prinsip perancangan cagar alam berdasar teori
biogeografi pulau dengan mengganggap suatu cagar alam sebagai
pulau
; prinsip no 2 dan 5 masih sering diperdebatkan
(sumber : Primack, dkk., 1998)
31
Menekan efek tepi dan efek fragmentasi

 Mendasarkan pada model atau bentuk lahan yg


dikonservasi

 Bentukan bulat lebih dianjurkan dibanding bentuk


persegi panjang karena efek tepi relatif lebih kecil

32
Koridor habitat
 Salah satu ide paling menarik dlm pengelolaan
cagar alam dg menghubungkan kawasan yg
dilindungi shg membentuk suatu sistem yg besar
 (Simberloff, dkk., 1992 dalam Primack, dkk., 1998)

 Dikenal juga sbg koridor konservasi atau koridor


perpindahan, shg memudahkan tumbuhan dan
hewan menyebar dari satu cagar alam ke cagar
alam lain shg memungkinkan aliran gen serta
kolonisasi lokasi yang sesuai

33
Koridor habitat
 Prinsip koridor telah dipraktekkan di Costa Rica
untuk menghubungkan Taman Nasional Braulio
Carillo dan Stasion Biologi La Selva.

 Nama koridor habitatnya Zona Protectora, dengan


luas sekitar 7.700 ha (lebar bbrp kilometer), yg
memungkinkan setidaknya 35 sp burung dapat
bermigrasi diantara kedua lokasi tersebut
 (Wilcove dan May, 1986 dalam Primack, dkk., 1998)

 Saat ini, koridor serupa tengah diusulkan di Tanzania.

34
Gambar diatas adalah contoh koridor satwa yg diusulkan di Tanzania
(antara Danau Manyara dan TN Tangarire).
Daerah arsiran diagonal = lahan pertanian ; arsiran horizontal = daerah
gembala ternak suku setempat ; arsir gelap = daerah perumputan tambahan
(sumber : Mwalyosi, 1991 dalam Primack, dkk., 1998)
35
Tetapi ide koridor habitat masih menemui

kendala :

Menjembatani pergerakan spesies hama dan


penyakit sehingga saat satu kasus terjadi, maka
akan menyebar secara cepat ke seluruh cagar
alam yang berhubungan.
Hewan yang menyebar melalui koridor
dihadapkan pada resiko predasi yang lebih besar
karena predator akan terkonsentrasi pd jalan-
jalan yang digunakan.

36
Komponen Abiotik

• Komponen abiotik adl komponen yg bukan


merupakan MH, tetapi berupa faktor
fisikokimia yg memegang peranan dalam
hubungan atau interaksi dengan MH penghuni
komunitas tersebut.
• Interaksi antar komponen abiotik >< biotik y
ekosistem
• Komponen abiotik M memegang peran dlm
kesintasan suatu organisme.
37
Komponen Abiotik

Meliputi :

• Suhu atau temperatur


• Air dan kelembaban
• Cahaya matahari
• Gas di atmosfer
• Garam-garam
• Arus, tekanan dan lain-lain.


Namun, intensitas kualitas + kuantitas yang berlebih akan memberikan
dampak negatif dan berujung pada FAKTOR PEMBATAS;
38
FAKTOR PEMBATAS


FAKTOR PEMBATAS adl

Setiap faktor lingkungan yang besar atau intensitasnya mendekati
batas atas atau batas bawah kisaran toleransi suatu organisme,
yang nantinya hasil akhirnya akan menentukan kesintasan
organisme.

§ Penentuan batas atas atau batas bawah kisaran toleransi


organisme y sulit, bila tdk dilakukan dg eksperimen untuk
mengetahui angka pastinya.
§
§ Sangat tidak mudah menentukan batas kisaran toleransi suatu
organisme, terutama hewan dalam kondisi alamiah ataupun
laboratorium.
39
Hukum toleransi SHELFORD merupakan salah satu hukum yang terkait
dengan mekanisme adaptasi suatu hewan atau tumb dengan parameter
fisikokimia, dan menyangkut keberadaannya pd suatu habitat.


Hukum Toleransi SHELFORD
40
FAKTOR PEMBATAS

§ Pada kondisi alamiah,



banyak terjadi interaksi antar faktor yang saling
mempengaruhi.

misal : suatu organisme hewan akan merasakan suhu yg
sangat tinggi apabila kelembaban udara juga meningkat.
§ Pada kondisi laboratorium,

kesulitan terbesar adl menentukan penyebab scr tepat
kapan suatu hewan akan mati. Cara paling umum adl dg
memperhitungkan adanya variasi juml individu pd batas kisaran
toleransi kematian ½ dari juml populasi setelah dipapar oleh
suatu faktor lingk dg rentang waktu ttt.

misal : LT50, LC50, LD50 dll
41
FAKTOR PEMBATAS


Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yg dpt menjadi faktor
pembatas :

§ suhu atau temperatur



- terkait dengan konsep « semakin bervariasi suhu, akan
berarti pula perubahan ekologis ».

misal : *fluktuasi suhu 10-20°C M berarti ‘mean’ 15°C

*suhu konstan 15°C

memberikan pengaruh yg TIDAK SAMA thd hewan.

*hasil penelitian M suhu fluktuatif menghasilkan laju
pertumbuhan yg relatif lebih cepat dibanding suhu konstan.

*hewan yg biasa hidup pd suhu bervariatif, mjd terganggu
bila hidup pada suhu konstan.
42
§
FAKTOR PEMBATAS


suhu


Setiap bertambah
ketinggian 10 m
didarat, maka suhu
turun 10C

Suhu di intertidal zone
mpy fluktuasi yg relatif
lebih tinggi pd zonasi
lautan.

43
FAKTOR PEMBATAS


Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yg dpt menjadi faktor
pembatas :

§ air dan temperatur



- bagi hewan darat, air adl kebutuhan paling pokok +
bersifat sbg faktor pembatas terkait dg dispersi.


- begitu juga dg kelembaban, hewan yg biasa hidup
ditempat lembab M bila kandungan air rendah + kekeringan
akan berakibat pada kesintasannya.

44
FAKTOR PEMBATAS

Air

Air sbg media hidup biota air tawar


dan air laut.


Kebutuhan air sbg media hidup jg

memberikan spesifiksi biota


penghuni perairan. Hal ini akan
terkait juga dengan faktor
fisikokimia yang lainnya.
Air jg berperan sebagai pelarut,

sehingga mpy peran penting


dalam kehidupan suatu hewan
terkait dengan kondisi normal
air ditubuhnya.

45
FAKTOR PEMBATAS


Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yg dpt menjadi faktor
pembatas :

§ cahaya matahari

- sangat penting bagi hewan diurnal utk mencari makan +
melakukan interaksi biotik lainnya secara visual.


- efek ekologis terkait dg kuantitas dan kualitas
penyinaran.

46
FAKTOR PEMBATAS

Cahaya matahari

Cahaya matahari dibutuhkan sbg


sumber energi bagi produsen utk


mengubah zat organik mjd zat
anorganik yg akan digunakan oleh
konsumen diatasnya.
Cahaya matahari jg berperan dlm

menentukan faktor lingk yg lain,


spt kelembaban, salinitas, pH dll.
Cahaya matahari jg berperan dalam

menentukan pola sebaran hewan di


dunia – dua musim dan empat
musim.

47
FAKTOR PEMBATAS


Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yg dpt menjadi faktor
pembatas :

§ gas-gas di atmosfer

- di lingk terrestrial, kandungan gas² atmosfer relatif
konstan shg jarang bersifat sebagai faktor pembatas. Namun
fungsinya sangat vital bagi kehidupan organisme.

 Misal : kandungan CO2 di alam sekitar 0,03% dan O3 atau ozon


sekitar 0,0006%. Keduanya berperan vital, dimana CO2
berperan dalam proses fotosintesis dan O3 sebagai filter sinar
ultraviolet.
48
FAKTOR PEMBATAS

Manfaat Lapisan Atmosfer


Tanpa atmosfer tidak akan ada kehidupan di
permukaan bumi. Mengapa? Karena atmosfer
merupakan salah satu pendukung utama
kehidupan. Ada beberapa manfaat lapisan
atmosfer bagi kehidupan di permukaan bumi,
antara lain :
Unsur seperti nitrogen, oksigen dan
karbondioksida sangat dibutuhkan oleh
mahluk hidup.
Merupakan pelindung bumi dari benda-benda
ruang angkasa
Media untuk terjadinya peristiwa cuaca
seperti angin, awan dan hujan
Merupakan pelindung bumi dari radiasi
ultraviolet Matahari.

49
FAKTOR PEMBATAS


Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yg dpt menjadi faktor
pembatas :

§ arus dan tekanan



- arus udara atau angin berpengaruh pada penguapan M
transfer panas. Selain juga berpengaruh pd jenis hewan
terbang terkait aktivitas dan penyebarannya.

- pd lingk perairan, arus air dpt mjd faktor pembatas yg
tdk teradaptasi khusus pd kondisi arus yang kuat.

- pd lingk terrestrial, tekanan barometrik masih blm
diketahui pengaruhnya pd hewan. Sementara di lingk perairan,
tekanan hidrostatik meningkat seiring dg makin bertambahnya
kedalaman ( 1 atm per 10 m).
50
FAKTOR PEMBATAS


arus dan tekanan

Arus dan tekanan akan
memberikan efek
persebaran biota laut.

Semakin dalam 10 m, maka
tekanan (barometrik)
akan meningkat setinggi 1
atm, sehingga hanya sp
tertentu yang akan
mampu tinggal di
kedalaman tertentu.

51
FAKTOR PEMBATAS dan bagaimana
hewan mengatasi kondisi lingk tsb

Kondisi lingkungan yg selalu bervariasi, membuat hewan melakukan
mekanisme-mekanisme untuk membuatnya tetap survive.

Mekanisme tersebut sering disebut sebagai perilaku adaptasi
(baik secara morfologi, fisiologi ataupun perilaku)

52
FAKTOR PEMBATAS dan bagaimana
hewan mengatasi kondisi lingk tsb


Morfological ada
53
EKOFISIOLOGI
• EKOFISIOLOGI adalah suatu
pengetahuan tentang bagaimana suatu
organisme berfungsi didalam lingkungan
fisiknya dan bagaimana organisme
tersebut menyesuaikan diri, memberi
tanggapan dan memanfaatkan
lingkungan tersebut

Hal ini terkait dengan usaha organisme untuk

memposisikan diri didalam lingkungannya dengan


meminimalisasikan efek negatif lingkungan
dengan memaksimalkan respon diri.
Pendapat ecologist

 Pianka ( 1983 )
- e ko fisi o lo g ile b ih b a n ya k m e n ya n g ku t
m e ka n ism e fu n g sio n a ld a n p e rila ku
o rg a n ism e d a la m m e n g a ta silin g ku n g a n
a b io tikn ya y te rlih a t d a m p a k sin e rg is
a n ta ra fisio lo g id a n e ko lo g i.
- Prin sip d a sa r e ko fisio lo g ia d a la h
HOMEOSTASIS,
HOMEOSTASIS yaitu pertahanan pada
kondisi internal yang stabil pada
kisaran lingkungan luar yang luas.
 Dan dapat dicapai melalui proses
fisiologis ataupun dengan tanggapan
perilaku.
HOMEOSTASIS

• HOMEOSTASIS (organisme) adalah kecenderungan


hewan untuk tetap memelihara dirinya dibawah
kondisi lingkungan yang tersedia atau
mempertahankan kondisi yang mantap (steady
state).

• Mekanisme homeostasis, dapat meliputi :
 a. pelepasan dan penggunaan energi
 b. pengaturan tekanan osmosis & kandungan ion
 c. pengaturan suhu dan ekskresi,

Namun, sebelumnya perlu diketahui beberapa hal


mengenai beberapa pembagian hewan berdasar


kemampuannya untuk mengatasi kondisi lingkungan
fisik (suhu, air, dll) sekitar mereka.
Animals fall into three groups
relative to temperature regulation

 HOMEOTERM, adalah hewan yang suhu tubuhnya hampir selalu


konstan karena selalu mengandalkan proses mekanisme
metabolisme tubuh ; misal burung, mamalia ataupun manusia.

 POIKILOTERM, adalah hewan yang suhu tubuhnya sangat


dipengaruhi oleh lingkungannya ; misal ular, iguana, buaya
dan lain sebagainya.

 Namun, seiring perkembangan waktu, definisi HETEROTERM mulai


dimunculkan dengan asumsi beberapa hal yang berbeda
dibanding keduanya.

 Lalu , bagaimana mekanisme proses Homeoterm ,


Poikiloterm dan Heteroterm berlangsung ?
HOMEOTERM atau ENDOTERM
• Merupakan kemampuan hewan untuk tidak tergantung pada
lingkungan dalam batas tertentu.

• Maintenance of a high body temperature is associated


with specific enzyme systems that operate optimally
within a high temperature range, with a set point
about 400C

• Because efficient cardiovascular and respiratory


systems bring oxygen to their tissues, homeotherms
can maintain a high level of energy production
through aerobic respiration (high metabolic rates).

• Thus, they can sustain a high level of physical
activity for long periods.
HOMEOTERM atau ENDOTERM
• Independent of external temperatures, homeotherms can
exploit a wider range of thermal environments.

• They can rapidly when the situation demands, escaping
from predators or pursuing prey.

• Intinya, Endotherms use all the anatomical and
behavioral tricks used by other organisms to
manipulate heat exchange with the environment.

Contoh utama paling mudah dipahami hewan homeotermik atau


endotermik adalah manusia.


HOMEOTERM atau ENDOTERM
• Manusia mampu mengatasi perubahan suhu lingkungan dengan
melakukan modifikasi pada laju metabolismenya ~ thermal
neutral zone.

• At low temperatures, we starts shivering, which generated
heat by muscle contractions ; we also release hormones
that increase our metabolic rate.

• This increased blood flow transports heat from the body core
to the skin, where an evaporating cooling system based on
sweating accelerates unloading of heat to the external
environment ; many large endotherms, such as horses and
camel, also cool by sweating ; other endotherms do not
sweat but evaporatively cool by other means (dogs and
birds pant and marsupials and rodents moisten their body
surfaces by salivating and licking)
HOMEOTERM atau ENDOTERM

Gambar diatas menunjukkan bhw spesies artik mpy kecenderungan lebih


tahan pd kondisi suhu hingga -300C tanpa harus meningkatkan laju
metabolismenya.
Hal ini berbeda dg hewan di daerah tropis yg hanya mampu hingga suhu

290C ; sehingga jika suhu < 290C manusia harus meningkatkan laju
metabolismenya agar tetap dalam kondisi fit.
HOMEOTERM atau ENDOTERM
Untuk spesies akuatik :
Mekanisme osmoregulasi sangat menentukan kesintasan hewan, terkait

dengan beberapa faktor pembatas temperatur spt dibawah ini :


 1. Air mpy kemampuan utk mengabsorb energi panas tanpa mengubah


suhu hingga mencapai ± 3000 x dibanding udara.
2. Konduktivitas dan panas konveksi yang hilang di air lebih

cepat dibanding di udara ( mencapai ± 20 x di perairan


tenang ; ± 100 x di perairan berarus).

Selain mekanisme osmoregulasi, adaptasi morfologi hewan laut jg


memberikan pengaruh utk tetap sintas, diantaranya :


- Mpy lapisan lemak yg tinggi utk menjaga kehilangan panas ~
insulated area.
- Namun utk daerah yg tak terlindungi lemak (spt appendages),
hewan biasanya melakukan mekanisme “countercurrent heat
exchages” – suatu struktur vaskuler yg mampu mendeteksi
laju kehilangan panas.
Keseimbangan panas pada hewan

KONVEKSI,
KONVEKSI mekanisme
transfer energi panas
dengan proses
penggantian antar
molekul panas dan
dingin.
KONDUKSI, transfer energi
KONDUKSI
panas melalui suatu
alat dari suatu sumber
panas, dan
RADIASI, transfer energi
RADIASI
panas melalui udara
dalam bentuk sinar
(seringkali) berupa
sinar infra merah.
HOMEOTERM atau ENDOTERM
 Countercurrent heat
exchanges

Scr prinsip, panas yg


dihasilkan dari
metabolisme bag tubuh dlm
disalurkan kebagian
appendages spt sirip (pd
dolphin) ; mengingat suhu
perairan di air laut
cenderung rendah.
Kondisi ini berlangsung

kontinu dan aliran darah


yg mengandung panas tsb
disalurkan kembali
kedalam tubuh bag dalam
lagi untuk kemudian
mengalami proses
metabolisme dan
menghasilkan panas.
HOMEOTERM atau ENDOTERM
 Countercurrent heat
exchanges
Sementara pd tuna, mekanisme

countercurrent heat exchanges


justru berjalan dg sangat
efektif. Dengan melakukan
pergerakan berenang, maka ikan
tuna mampu hingga meningkatkan
suhu tubuhnya mencapai 140C
dibanding suhu di
lingkungannya.
HOMEOTERM atau ENDOTERM
Warming insect flight muscles
Lain lagi dg organism akuatik, serangga semacam bumblebee tetap mampu

mencari makanan saat musim dingin. Suhu tubuhnya tetap berkisar pd 30


– 370C tanpa memandang suhu lingk.
Bagaimana hal itu bisa terjadi ?

Hal tsb dikarenakan bumblebee mampu menghangatkan otot-otot terbangnya


melalui panas metabolisme tubuh meskipun suhu lingk mencapai 00C.

Heinrich (1993) telah


menyelidiki mengenai
termoregulasi insekt
“the spinx moth
Manduca sexta”
HOMEOTERM
Keseimbangan panas pada
hewan
 Panas pada hewan dapat
diperoleh melalui 2
cara,
a. Metabolisme bahan
makanan
(homeoterm)
b. Absorpsi sinar matahari
 (poikiloterm)

Sedangkan kehilangan

panas pada hewan


dapat terjadi melalui
proses :
a. Konveksi, dan
b. Evaporasi
Hukum yang terkait dengan adaptasi hewan
dan suhu tubuh
 Ada beberapa hukum yang terkait erat dengan
mekanisme alamiah tubuh dalam merespon panas :
Hukum BERGMAN

 bahwa hewan homeoterm di iklim dingin biasanya


lebih besar dibandingkan hewan homeoterm di iklim
panas.
Hukum ALLEN

 bahwa appendages atau extremitas hewan


homeoterm didaerah panas biasanya lebih panjang
atau lebih luas.
Hukum GLOGER

 bahwa hewan di daerah panas kering cenderung


memiliki warna yang pucat dibanding hewan di
daerah dingin lembab.
HOMEOTERM atau ENDOTERM

• Suhu normal tubuh adalah 37°C, tetapi variasi pada


hewan homeoterm berkisar ± 2°C, dan suhu yang
digunakan sebagai parameter adalah suhu colon
(Wood, 1983)

• Maintenance of a high body temperature is associated
with specific enzyme systems that operate
optimally within a high temperature range, with a
set point about 400C

HOMEOTERM atau ENDOTERM

• Merupakan kemampuan hewan untuk tidak


tergantung pada lingkungan dalam batas
tertentu.

• Kebutuhan panas dipenuhi melalui jalur


metabolisme, sehingga mendekati 5-6 kali
lebih tinggi dibanding hewan poikiloterm.

• Laju metabolisme disebabkan oleh meningkatnya
proses dalam tubuh sehingga dihasilkan
panas, dan panas tersebut berimbas pada
meningkatnya proses dalam tubuh seperti
kontraksi otot dan penghantaran saraf,
meskipun hal tersebut bukan merupakan satu-
satunya.

Anda mungkin juga menyukai