“NICHE”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ekologi tanaman
Dosen Pengampu: Dr. H. Salamet Ginandjar, Ir., MM., M.Kom.
Disusun oleh :
Nida Fazriani (1187060041)
Rahmaniah Cahyaningtyas (1187060047)
Rifki Akhmad Riadi (1187060049)
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018/2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbi’lalamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam atas
segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Ekologi Tanaman ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Salamet Ginandjar, Ir., MM., M.Kom
selaku dosen Ekologi Tanaman yang telah memberikan tugas, bimbingan serta arahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat membuat makalah ini
dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi adalah salah satu ilmu biologi yang sangat penting untuk dipelajari. Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan juga
sebaliknya. Ilmu ini pun meluas seiring berjalannya waktu menjadi beberapa disiplin
ilmu, salah satunya yaitu dalam bidang pertanian. Dalam bidang pertanian ada yang
dinamakan dengan ekologi tanaman. Definisi ekologi tanaman menurut Paul Siregar
(2015), ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
tanaman dengan lingkungannya.
Terdapat banyak istilah dalam ekologi tanaman, salah satunya yaitu niche atau yang
lebih dikenal sebagai relung ekologi. Relung ekologi (niche) merupakan status
fungsional suatu organism dalam suatu komunitas tertentu, meliputi bagaimana cara
hidupnya dan peran ekologi organisme tersebut. Pengertian lain relung ekologi
(ecological niche) adalah jumlah total semua penggunaan sumberdaya biotik dan abiotik
oleh organisme di lingkungannya. Eugene Odum menganalogikan niche sebagai berikut;
Jika habitat suatu organisme adalah alamatnya, relung adalah pekerjaannya. Dengan kata
lain, relung suatu organisme adalah peranan ekologisnya bagaimana ia “cocok dengan”
suatu ekosistem. Relung suatu populasi kadal pohon tropis, misalnya terdiri dari banyak
variabel, antara lain kisaran suhu yang dapat ia tolerir, ukuran pohon dimana ia
bertengger, waktu siang hari ketika ia aktif, serta ukuran dan jenis serangga yang ia
makan (Hamidun dkk, 2014).
Istilah relung fundamental (fundamental niche) mengacu pada kumpulan
sumberdaya yang secara teoristis mampu digunakan oleh suatu populasi dibawah
keadaan ideal. Pada kenyataannya, masing-masing populasi terlibat dalam jaring-jaring
interaksi dengan populasi spesies lain, dan pembatas biologis, seperti kompetisi, predasi,
atau ketidakhadiran beberapa sumberdaya yang dapat digunakan, bisa memaksa populasi
tersebut untuk hanya menggunakan sebagian relung fundamentalnya. Sumberdaya yang
sesungguhnya digunakan oleh suatu populasi secara kolektif disebut relung realisasi
(realized niche)–nya (Hamidun dkk, 2014).
Selain tuntutan tugas dari dosen pengampu Ekologi Tanaman, istilah niche yang
masih tergolong asing di telinga masyarakat umum, bahkan mahasiswa pertanian yang
baru mendalami ilmu pertanian menjadi alasan pemakalah memilih untuk membahas
materi yang berkaitan dengan niche sebaik-baiknya dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan teori niche dengan apa yang ada dalam ayat Al-Quran?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Nomena
B. Pengertian Analisis Vegetasi Menurut Kamus
Niche (relung): 1. An environment that has all the things that a particular
Plant or animal needs in order to live (Webster,2019)
(Sebuah lingkungan yang memiliki semua hal yang
dibutuhkan tanaman atau hewan tertentu untuk hidup)
C. Pengertian Niche
Relung (niche) yaitu posisi atau status organisme dalam suatu komunitas atau
ekosistem tertentu. Relung suatu organisme ditentukan oleh tempat hidupnya ( habitat ) dan
oleh berbagai fungsi yang dikerjakannya, sehingga dikatakan sebagai profesi organisme
dalam habitatnya. Profesi organisme menunjukan fungsi organisme dalam habitatnya.
Berbagai organisme dapat hidup bersama dalam satu habitat. Akan tetapi, jika dua atau lebih
organisme mempunyai relung yang sama dalam satu habitat, maka akan terjadi persaingan.
Makin besar kesamaan relung dari organisme-organisme yang hidup bersama dalam satu
habitat, maka makin intensif persaingannya (Utina, 2019).
Relung ekologi, istilah ini sering diartikan sebagai kedudukan fungsional suatu populasi
dalam habitatnya atau menunjukkan kedudukan pada parameter multidimensi atau peran
dalam ekosistemnya. Sebagai contohnya relung ekologi termal untuk spesies yang memiliki
keterbatasan hidup pada suhu tertentu; atau kedudukan suatu spesies sesuai dengan rantai
makanan (piramida makanan). Karena tidak ada organisme yang hidup secara absolut pada
satu faktor tertentu, maka istilah rentang atau kisaran (range) lebih sering digunakan,
misalnya hewan spesies A hidup pada rentang suhu 10-25oC.
Kata “relung” mulai mendapat arti ilmiah pada tahun 1933 oleh tulisan Charles
Sutherland Elton, seorang ahli ekologi yang mempelajari ekologi komunitas dan populasi,
lewat pernyataannya, yaitu “relung suatu organisme adalah mode dari kehidupan organisme
tersebut dalam hal peran atau profesinya dalam suatu komunitas manusia”. Menurut Grinnell,
relung merupakan bagian dari habitat yang disebut dengan mikrohabitat. Dengan pandangan
seperti ini, Grinnell mengatakan bahwa setiap relung hanya dihuni oleh satu spesies.
Pandangan relung yang dikemukakan oleh Grinnell inilah yang disebut dengan relung habitat.
Contohnya, jika kita mengatakan relung habitat dari kalajengking, maka kita akan
menjelaskan mikrohabitat kalajengking tersebut. Dengan demikian kita harus menjelaskan
pada suhu dan kelembaban berapa kalajengking hidup, apakah kalajengking tahan terhadap
cahaya atau tidak, apakah kalajengking hidup di tanah dalam lubang, atau pohon, dan
sebagainya (Utina, 2012).
D. Niche
Ekologi dari suatu individu mencakup variabel biotik (makhluk hidup seperti hewan,
tumbuhan, manusia, baik mikro maupun makro) dan abiotik (benda tidak hidup). Relung
menentukan bagaimana spesies memberi tanggapan terhadap ketersediaan sumberdaya hidup
dan keberadaan pesaing dan pemangsa dalam suatu ekosistem.
jika terdapat lebih dari satu spesies yang memiliki niche yang serupa mendiami suatu
daerah atau habitat yang sama, maka ada beberapa hal yang mungkin terjadi, yakni:
Niche suatu spesies satwa secara universal sangat tergantung terhadap ketersediaan dan
sebaran pakannya. Areal penangkaran rusa Cariu memiliki luas ±5 hektar dan memiliki
empat tipe karakteristik vegetasi, yang selanjutnya dibedakan menjadi empat tipe habitat,
yaitu semak belukar, padang rumput, tegakan pinus dan tegakan puspa (Hanum, 2009).
E. Macam-macan relung dan contohnya
Relung habitat
Relung ini merupakan bagian dari habitat yang disebut dengan mikrohabitat. Dengan
pandangan seperti ini, Grinnell mengatakan bahwa setiap relung hanya dihuni oleh satu
spesies. Contoh, jika kita mengatakan relung habitat dari kalajengking, maka kita akan
menjelaskan mikrohabitat kalajengking tersebut. Dengan demikian kitaharus menjelaskan
pada suhu dan kelembaban berapa kalajengking hidup, apakah dia tahan terhadap cahaya
atau tidak, apakah dia hidup di tanah dalam lubang, atau di pohon, dan sebagainya.
Relung Trophik
Relung ini merupakan fungsi atau peranan spesies di dalam komunitasnya. Maksud dari
fungsi dan peranan ini adalah kedudukan suatu spesies dalam komunitas dalam kaitannya
dengan peristiwa makan memakan dan pola-pola interaksi yang lain. Inilang yang disebut
dengan relung trophik. Sebagai contoh kalau kita menyatakan relung trophik dari katak
sawah, maka kita harus menjelaskan bahwa katak itu makan apa dan dimakan oleh siapa,
apakah dia herbivore, karnivora, atau omnivore, apakah dia bersifat competitor bagi yang
lain, dll.
merupakan gabungan khusus antara factor fisiko kimiawi (microhabitat) dengan kaitan
biotik (peranan) yang diperlukan oleh suatu spesies untuk aktifitas hidup dan eksistensi yang
terus menerus di dalam komunitas. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa relung
multidimensi merupakan gabungan dari relung habitat dan relung trophik. Sebagai contoh,
kalau menyatakan relung multidimensi dari tikus sawah, berarti kita menjelaskan tentang
mikrohabitatnya dan sekaligus menjelaskan tentang apa makanannya dan siapa predatornya,
dll.
Relung azasi
Relung azasi yang dinyatakan sebagai hipervolume yang sangat kompleks (n-
hipervolume) yang berpenghuni abstrak maksimum bila suatu spesies tidak terhambat oleh
spesies yang lain.Contoh relung dari satu spesiel atau satu kawanan rusa yang komplek
hanya terdapat satu spesies di dalamnya (Setiawan, 2018).
Relung Nyata
Odum (1971) menyatakan bahwa relung nyata adalah hipervolume yang lebih kecil
yang dihuni oleh sejumlah individu yang masih mungkin mendapat pengaruh/hambatan dari
spesies lain.
BAB III
KESIMPULAN
Relung (niche) yaitu posisi atau status organisme dalam suatu komunitas atau
ekosistem tertentu. Relung suatu organisme ditentukan oleh tempat hidupnya ( habitat ) dan
oleh berbagai fungsi yang dikerjakannya, sehingga dikatakan sebagai profesi organisme
dalam habitatnya. Profesi organisme menunjukan fungsi organisme dalam habitatnya.
Relung ekologi, istilah ini sering diartikan sebagai kedudukan fungsional suatu
populasi dalam habitatnya atau menunjukkan kedudukan pada parameter multidimensi atau
peran dalam ekosistemnya. Ekologi dari suatu individu mencakup variabel biotik (makhluk
hidup seperti hewan, tumbuhan, manusia, baik mikro maupun makro) dan abiotik (benda
tidak hidup). Relung menentukan bagaimana spesies memberi tanggapan terhadap
ketersediaan sumberdaya hidup dan keberadaan pesaing dan pemangsa dalam suatu
ekosistem.
Charles.1933.Animal ecology.Oxford.england
Hanum, Chairani. 2009. Ekologi Tanaman. Medan: USU Press
Odum EP. 1971. Fundamentals of Ecology. Philadelphia (US) :WB Sounders Company Ltd.
Setiawan dkk.2018.interaksi interspesifik antara tiga spesies rusa di penangkaran. Media
Konservasi Vol. 23 No. 2 Agustus 2018: 144-152
Utina, Ramli. 2012. Kecerdasan Ekologis Dalam Kearifan Lokal Masyarakat Bajo Desa
Torosiaje Provinsi Gorontalo. Prosiding Konferensi Dan Seminar Nasional Pusat
Studi Lingkungan Hidup Indonesia Ke 21. Mataram.Halaman: 14 – 20. ISBN; 978-
602-18848-0-5.
Utina, Ramli.2009.Ekologi dan lingkungan hidup.Nasional.Gorontalo
Hamidun, Marini Susanti dan Dewi Wahyuni. 2014. Habitat, Niche, dan Jasa Lingkungan
Penyusun Utama Vegetasi Kawasan Hutan Nantu-Boliyohuto. Gorontalo; Universitas Negeri
Gorontalo