Drama Bahasa Indonesia Seni Budaya
Drama Bahasa Indonesia Seni Budaya
Penokohan :
Habib = Dacun
Dino = Ihin
Tegar = Kuyud
Siti = Kepsek
Dacun adalah satu-satunya dari mereka bertiga yang pintar, Ihin hanya pintar dalam 1 bidang musik,
sedangkan Kuyud adalah orang yang sangat patuh pada perkataan Ibu nya.
Selesai ulangan nilai mereka kecuali Dacun sangat buruk, Ihin mendapat 4,1 dan Kuyud mendapat 3,4.
Dacun : “kalian ini, aku yakin nanti malam kalian akan diceramahi”
Ihin : “aku sudah terbiasa, lebih baik main gitar , Ibuku juga nanti diam.”
Ihin :”kalau Ibumu menyuruhmu memakan kotoran nya apa kau mau?”
Kuyud :” asalkan Ibuku yang menyuruh, kotoran pun pasti terasa enak”
Oyon : “hah 71 ?, kau 4,3. Ini lagi 3,4 ? nilai 7,1 itu paling kecil dikelasku, lihat ini 97.”
Ihin lalu memukul Oyon, dan lalu orang-orang disekitar melapornya ke ruang kepala sekolah
Dirumah Ihin.....
Ihin :”apa?”
Ibu Ihin :”kau memukul Oyon kan ? Nilai ulangan matematika ku juga jeblok!”
Ihin :”benar, dia meludahiku bu ! masalah ulangan, aku memang tidak berbakat..hhe”
Ibu Ihin :”kau ini, kau harus belajar, kelas mu ini kelas pembuangan, kau masih saja bermalas-malasan,
kali ini Ibu akan mengajarimu”
Ibu Ihin :”baiklah, kita mulai dari yang ini, rumusnya ini di kalikan ini, lalu kau bagi dengan ini. Hasilnya
kau kurangi dengan ini, kau mengerti ?”
Keesokan harinya Ibu Ihin, Ibu Dacun dan Ibu Kuyud bertemu di supermarket dan lalu berbincang
Ibu Dacun :”aduuuh sayang sekali padahal kalau anaku dapat nilai 7.5 dia bisa lepas dari kelas
pembuangan.”
Ibu Kuyud:” anaku malah jauh nilainya, tapi aku tidak khawatir, asalkan dia bisa mengurus perusahaan
kelak, masa depan nya masih ada harapan”
Ibu Ihin :”anaku, sepertinya dia memang tidak berbakat, sepulang sekolah dia hanya bermain gitar. Aku
tidak tahu harus berbuat apa, setiap malam aku mengajarinya. Tapi dia tetap tidak mengerti”
Ibu Dacun : “Lebih baik, bila dia dapat nilai buruk atau tidak mengerti saat di ajari, kau rotani saja dia
suapaya kapok!”
Ibu Kuyud : “kalau aku sih puji saja dia, supaya lebih semangat”
Disekolah .....
Guru baru :” anak-anak, Kenalkan nama Ibu Rini, Ibu menggantikan Ibu Janah mengajarkan matematika
kepada kalian”
Murid-Murid :” ahahahhahaa, dasar si tukang patuh, apa Ibumu yang yang menyuruhmu mengatakan itu
?”
Kuyud :”aku hanya penasaran, tiba-tiba saja dia menghilang lalu digantikan”
Ibu Rini:”beliau sedang cuti, selama dia cuti Ibu yang menggantikanya”
Kuyud :”ooooh”
Ibu Rini :” Ibu belum mengetahui kemampuan kalian dalam matematika, besok akan Ibu akan
mengadakan ulangan “
Ihin :”apa?ulangan ? “
Sepulang sekolah
Ihin :”heh cun, kamu kan pinter MTK, nanti kasi aku contekan ya!”
Dacun :”boleh-boleh, buat kalian gratis deh “
Dirumah Ihin
Ibu Ihin :”hiinn, kau sudah belajar ? main gitar terus kau ini “
Ibu Ihin :”kali ini Ibu serius, kau harus belajar, kalau tidak...”
Plak ! Rotan dipukul ke tangan Ihin karena Ihin tidak mengerti mengerti.
Setelah berhari-hari merotani Ihin, Ibu Ihin kelalahan dan sebenarnya dia tidak tega, dia pun jatuh sakit.
Keesokan harinya Ihin merasa tidak bersemangat sekolah, padahal hari itu akan ulangan.
Saat itu dikabarkan bahwa Ibu Ihin mendertia kanker darah, dan harus segera mendapat donor cangkok
sumsum tulang belakang.
Ihin :”Ibu ku sakit parah, kalau dia tidak menerima cangkok sumsum secepatnya umurnya hanya tinggal
3 bulan”
Ke 3 nya :”haaaah”
Kuyud :” biarkan saja Ibumu mati hin, kalau dia mati kan kau tidak akan dirotaninya lagi”
Ihin :”apa ? apa yang kau katakan?!”
PLAK !
Ihin lalu memukul Kuyud.. tiba-tiba bu kepsek datang, dia melihat lalu menggelengkan kepalanya sambil
melihat Ihin yang sedang memukuli Kuyud..
Kepsek :”ulangan jelek, memukul Oyon, memukul temanmu sendiri, kau ini siswa atau preman ?”
Kepsek:”apa? Kau mau cari alasa, akan kulaporkan pada Ibumu agar dia merotanmu lagi”
Bu Rini :”bu kepsek, jangan kasar padanya. Aku yakin dia punya alasan tersendiri untuk itu”
Ihin :” aku hanya berharap Ibuku bisa sembuh, dan merotaniku lagi, andai saja “
Selain itu nilai ulangan Ihin kali ini hanya 5.5 nilai Dacun 9.1, dan Kuyud 4.2
Dacun :”aku mengerti keadaanmu Hin, kau bawa saja kertas ulangan ku , lalu ganti dengan nama mu”
Ihin :” maaf bu, aku sudah berusaha, tapi Cuma ini yang kubisa”
Ibu Rini :” aku akan mencarikan donor sumsum itu segera, bersabarlah Ihin”
3 hari kemudian tiba-tiba RS dipenuhi orang yang berniat mendonorkan sumsum mereka.
Ibu Kuyud :” Kuyuuuud, kan mama sudah bilang, jangan pernah ikut campur urusa orang”
Kuyud :” berapa kali aku menuruti perintah mu bu ?! biarkan kali ini aku memilih jalan ku sendiri”
THE END