KhutbahJumat01 BilaBencanaMelanda
KhutbahJumat01 BilaBencanaMelanda
Bersama Dakwah
Khutbah Jum'at Bila Bencana Melanda
KHUTBAH PERTAMA
من، ومن سيئات أعمالنا، ونعوذ به من شرور أنفسنا، ونستغفره، ونستعينه، نحمده،إ ن) ال&مد ل
. ف&ل هادي ل&ه،2 ومن يضلل،يهده ال ف&ل مضل) ل&ه
.ا عبده ورسوله: وأشهد أن) محم;د، ل إل&ه إل ال? وحده ل شريك ل&ه2وأ&شهد أن
. [102 :ها ال)ذين آمنوا ات;قوا الل)ه حق; تق&اته ول تموتن; إل وأ&نتم مسلمون& { ]آل عمرانG} يا&أي
وخل&ق منها زوجها وب ث) منهما رجالT واحدةT س2ها الن;اس ات;قوا رب;كم ال)ذي خل&ق&كم من نفG} يا&أي
. [1 :ا { ]النساء:ا ونساء_ وات;قوا الل)ه ال)ذي تساء]لون& به والرحام إن) الل)ه ك&ان& عل&يكم رقيب:ك&ثي
ا * يصلح ل&كم أ&عمال&كم ويغفر ل&كم ذنوبكم ومن:ها ال)ذين آمنوا ات;قوا الل)ه وقولوا ق&ول سديدG} يا&أي
.[71 ،70 :ا { ]الحزاب:ا عظيم:يطع الل)ه ورسول&ه ف&ق&د ف&از ف&وز
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Marilah senantiasa berupaya meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT. Terlebih,
setelah satu bulan yang lalu kita ditarbiyah Allah SWT dalam bulan-Nya yang mulia;
Ramadhan Al-Mubarak. Kita kita berada di tengah-tengah bulan Syawal. Syawal
yang berarti peningkatan, sudah selayaknya kita lalui dengan meningkatkan taqwa
kita kepada Allah SWT. Dengan taqwa inilah kita akan mendapatkan kemudahan dari
Allah SWT dalam urusan-urusan kita; urusan duniawi maupun urusan ukhrawi di
hari kiamat nanti.
Bersama Dakwah
Khutbah Jum'at Bila Bencana Melanda
hati kita. Meskipun –mungkin- tidak ada keluarga dan kerabat dekat kita yang
menjadi korban di sana, namun ukhuwah Islamiyah telah melebihi ikatan darah.
Sehingga saat saudara-saudara kita dilanda gempa, kita pun merasakan
goncangannya dalam jiwa kita. Rasa sedih itupun ikut datang dan mewarnai perasaan
kita. Dan memang begitulah seharusnya. Saat sebagian orang beriman ditimpa
bencana, orang beriman lainnya turut merasakannya. Seperti sabda Rasulullah SAW :
تداعى ل&ه سائرqجسد إذ&ا اشت ك&ى منه عضو2هم وتراحمهم وتعاطفهم مث&ل الsمؤمني فى تواد2مث&ل ال
حم;ى2جسد بالس;هر وال2ال
Perumpamaan orang-orang beriman dalam cinta, belas kasih, dan rasa simpati
ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh tidak bisa tidur
(akan merasakan sakit) dan demam. (Muttafaq ‘alaih)
Lalu bagaimana kita menyikapi bencana? Seperti apa Islam mengajarkan kita bila
bencana melanda?
Pertama, menyadari segalanya milik Allah dan akan kembali kepada Allah.
Inilah paradigma dasar yang akan mengantarkan seseorang menuju sabar. Dan dari
kesabaran yang ia mampu hadirkan saat menghadapi bencana, seorang muslim akan
mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Allah SWT.
Kesadaran ini adanya memang dalam hati. Paradigma ini adanya memang di dalam
jiwa manusia yang tidak bisa diketahui secara sempurna oleh sesamanya. Namun,
secara reflek reaksi seseorang saat mendapati bencana mencerminkan kesadaran dan
paradigma ini. Karenanya saat seorang muslim ditimpa bencana dan langsung keluar
ucapan seketika dari lisannya “inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’un”, insya Allah ia
termasuk orang-orang yang sabar.
) ر ال ص;ابرينsأ&نفس والث)مرات وبش2لأ&موال وال2 من اT ص2جوع ونق2خوف وال2 من الTول&نبلون;كم بشيء
[156 ،155/( ]البقرة156) & ق&الوا إن;ا لل)ه وإن;ا إل&يه راجعون€( ال)ذين إذ&ا أ&صابتهم مصيبة155
Bersama Dakwah
Khutbah Jum'at Bila Bencana Melanda
Dan, sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar
gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un”
(sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah, dan sesungguhnya kami akan kembali
kepada-Nya). (QS. Al-Baqarah : 155-156)
Dalam Fi Dhilalil Qur’an kita mendapati penjelasan yang bagus dari Sayyid Quthb
tentang kesadaran yang harus kita miliki. Bahwa “Kita adalah milik Allah. Kita
semua dan segala sesuatu yang ada pada kita. Eksistensi kita dan zat kita adalah
kepunyaan Allah. Dan, kepada-Nyalah kita kembali dan menghadap dalam setiap
perkara. Maka, kita harus pasrah dan menyerah secara mutlak. Menyerah sebagai
perlindungan terakhir yang bersumber dari pertemuan vis a vis dengan satu hakikat
dan pandangan yang benar.”
Saat seseorang hidup dengan beragam kenikmatan, tiba-tiba kenikmatan itu dicabut
seketika oleh Allah SWT, banyak orang yang shock, terguncang, panik, lalu secara
spontan keluarlah tangisan, jeritan, bahkan cercaan dari lisannya sendiri yang
menggambarkan betapa ia tidak siap dengan musibah itu. Saat seseorang biasa
dengan kehidupan sebagai orang kaya, lalu tiba-tiba jatuh miskin, saat-saat itulah
yang paling berat baginya. Saat seseorang memiliki rumah, kendaraan, dan berbagai
harta yang disukai dan dibanggakannya, lalu tiba-tiba gempa menghancurkan
segalanya, itulah saat-saat paling berat baginya. Tapi, di situlah letak kesabaran akan
nyata. Apakah ia memilikinya atau tidak.
Persis seperti hadits yang diriwayatkan Anas. Bahwa ada perempuan menangis di
pemakaman. Nabi SAW berkata kepada wanita itu “Bertaqwalah kepada Allah dan
bersabarlah.” Wanita itu menjawab, “Pergilah, kamu tidak pernah ditimpa musibah
seperti yang menimpaku.” Wanita itu belum mengenal Nabi SAW. Ketika diberitahu
bh beliau adalah Nabi SAW, wanita itu mendatangi beliau. Wanita itu berkata, “Aku
belum mengenal engkau.” Nabi SAW bersabda:
Bersama Dakwah
Khutbah Jum'at Bila Bencana Melanda
Bagi orang yang sabar-lah Allah menjanjikan keberkahan dan rahmat sebagaimana
firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah : 157.
Bagi mereka yang kehilangan keluarganya dalam musibah seperti gempa ini dan
bersabar, baginya surga sebagai balasannya.
جن;ة2 ثم; احتسبه إل) ال، نياG إذ&ا ق&بضت صفي;ه من أ&هل الد، †مؤمن عندى جزاء2ما لعبدى ال
Jika seorang hamba ditinggal mati orang yang paling dicintainya, lalu ia bersabar
dan mengharapkan pahala dari Allah, maka tidak ada pahala baginya, kecuali
surga. (HR. Bukhari)
Bahkan, musibah dalam skala kecil saja akan menjadi penebus dosa baginya, jika ia
bersabar dalam menghadapinya.
جن;ة2 ثم; احتسبه إل) ال، نياG إذ&ا ق&بضت صفي;ه من أ&هل الد، †مؤمن عندى جزاء2ما لعبدى ال
Segala sesuatu yang menimpa seorang muslim, baik berupa rasa letih, sakit, gelisah,
sedih, gangguan, gundah gulana, maupun duri yang mengenainya (adalah ujian
baginya). Dengan ujian itu Allah mengampuni dosa-dosanya. (Muttafaq ‘alaih)
Jika bencana itu merupakan ujian maka beruntunglah ia dan masyarakat itu. Sebab
semakin besar ujian, semakin besar pahalanya. Maka, sabar dan ridha pada ujian itu
adalah pilihan terbaik.
ضا ومن سخط& ف&ل&هsا ابتل&هم ف&من رضى &فل&ه الر:بل&ء وإن) الل)ه إذ&ا أ&حب; ق&وم2جزاء مع عظ&م ال2إن) عظ&م ال
الس;خط
Sesungguhnya besarnya pahala diukur dengan besarnya ujian, dan bila Allah suka
kepada kaum, maka mereka diuji. Jika mereka ridha maka Allah ridha dan bila dia
marah, Allah pun marah kepadanya. (HR. Tirmidzi)
Bersama Dakwah
Khutbah Jum'at Bila Bencana Melanda
Bencana bisa juga merupakan teguran atas kesalahan manusia. Bahkan, Nabi Yunus
saja pernah ditegur Allah SWT atas kesalahannya dan beliau pun mendapatkan
bencana berupa ditelan ikan hiu saat naik kapal dan kapalnya nyaris tenggelam.
Tetapi Nabi Yunus segera sadar dan bertaubat kepada Allah. Maka, beliaupun
menjadi Nabi terpilih yang dibanggakan Allah dalam surat Al-Qalam.
Mungkin gempa yang menimpa kita hari-hari ini juga akibat kesalahan dan dosa-
dosa kita. Maka, jalan terbaiknya adalah mengevaluasi diri dan masyarakat kita,
khususnya para pemimpin harus melakukan evaluasi ini. Setelah menyadari
kesalahan dan dosa kita, segeralah bertaubat, memohon ampun kepada Allah dan
melakukan perbaikan secepatnya.
Perlu juga disadari bahwa setiap bencana membawa hikmah yang setara atau lebih
besar dari bencana itu. Betapa banyaknya orang-orang yang kemudian bertaubat dan
istiqamah dalam taubatnya pasca bencana. Betapa banyaknya orang-orang yang
kemudian sukses pasca bencana karena ia mampu melihat “celah sejarah” dan
memanfaatkan momentum yang tepat. Betapa banyak negeri yang berjaya justru
setelah bencana datang menimpanya.
Bersama Dakwah
Khutbah Jum'at Bila Bencana Melanda
KHUTBAH KEDUA
&مشركون2ين كل‹ه ول&و ك&ره الsهره عل&ى الد2 ليظsحق2هدى ودين ال2حمد لل)ه ال)ذي أ&رسل& رسول&ه بال2ال
.ا عبده ورسوله: وأشهد أن) محم;د،ل وحده ل شريك ل&ه
? ل إل&ه إل ا2أ&شهد أن
[102 :ها ال)ذين آمنوا ات;قوا الل)ه حق; تق&اته ول تموتن; إل وأ&نتم مسلمون& { ]آل عمرانG} يا&أي
ا * يصلح ل&كم أ&عمال&كم ويغفر ل&كم ذنوبكم ومن:ها ال)ذين آمنوا ات;قوا الل)ه وقولوا ق&ول سديدG} يا&أي
.[71 ،70 :ا { ]الحزاب:ا عظيم:يطع الل)ه ورسول&ه ف&ق&د ف&از ف&وز
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Sebelum kita memanjatkan doa di akhir khutbah jum’at ini, marilah kita renungka
firman Allah SWT:
ناهم2لأ&رض ول&كن ك&ذ)بوا &فأ&خذ2 من ال س;ماء واTقرى آ]منوا وات;ق&وا ل&ف&تحنا عل&يهم برك&ا ت2ول&و أ& ن) أ&هل& ال
[96/سبون& ]العراف2بما ك&انوا يك
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya. (QS. Al-A’raf : 96)
Marilah kita kembali kepada Allah dengan beriman dan bertaqwa kepada-Nya.
Marilah kita ajak keluarga kita untuk beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Marilah kita ajak tetangga dan masyarakat kita untuk beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT. Marilah kita bersama-sama mengupayakan negeri tercinta ini menjadi
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Setelah itu, kitalah atau anak keturunan
kita yang akan menjadi saksi atas janji Allah; melimpahnya berkah dari langit dan
bumi.
ا:وا عل&يه وسل‹موا تسليمŽها ال)ذين آمنوا صلG يا &أيsون& عل&ى الن;بيŽإن) الل)ه وملئك&ته يصل
ك&ما ص ل)يت عل&ى إبراهيم وآل إبراهيم وباركTى وعل&ى آل مح ;مدs s ا ?لمs الن;بىTالل)ه م; ص ل‹ى عل&ى مح ;مد
مجيدqت عل&ى إبراهيم وعل&ى آل إبراهيم إن;ك حميد2 ك&ما باركsىs ال?مs الن;بىTعل&ى محم;د
Bersama Dakwah
Khutbah Jum'at Bila Bencana Melanda
رب;نا اغ2فر ل&نا ولخواننا ال)ذين سبقونا باليان ول تجعل 2في قلوبنا غل لل)ذين آمنوا رب;نا إن;ك رء?وف
رحيم
رب;نا اغ2فر ل&نا ذنوبنا وإسراف&نا في أ&مرنا وث&بsت أ&ق2دامنا وانصرنا عل&ى ال2ق&وم ا2لك&افرين
رب;نا هب ل&نا من أ&زواجنا وذرsي;اتنا قر;ة& أ&عين Tواجعل2نا لل2مت;قي إمام:ا
رب;نا آتنا في الدGنيا حسن “ة وفي الخرة حسن “ة وقنا عذ&اب الن;ار
Bersama Dakwah