In em
In em
Emak Inem sibuk mencari nafkah dan ayah Inem selalu berjudi dan merantau. Oleh karena itu,
Inem dititipkan di rumah Gus Muk. Inem akan dinikahkan dengan anak orang kaya yg masih
berumur 17 tahun. Ibu Gus Muk tidak setuju dengan pernikahan ini. Ibu terus mejelaskan
segala sisi buruk yang akan terjadi saat Emak Inem datang berkunjung untuk memberitahukan
bahwa Inem akan dijemput balik. Ibu Gus Muk sendiri merasa sangat kasihan dengan Inem. Dia
bisa merasakan bakal ada kecelakaan yang akan terjadi pada diri Inem. Keputusan terakhir
tetap di tangan Emak Inem. Inem masih kecil dan tidak tahu apa apa. Dia hanya setuju karena
Kemudian peralatan nya dilaksanakan. Inem nangis karena ingin pipis tetapi dia tidak berani
bilang. Ini menandakan kekanakan kanakan si Inem. Dia belum siap untuk kahwin. Acara
peralatan diisi dengan joget. Joget merupakan pertunjukkan yang dianggap sangat rendah.
Keluarga keluarga Inem yang berpendidikan tinggi itu bahkan tidak datang ke acara
perkahwinan nya. Selain itu, Ibu Gus Muk juga hanya memberikan sumbangan dan
meninggalkan acara sebelum 1 jam. Ini menandakan bahwa Ibu tidak senang dengan
perkahwinan tersebut.
Setelah beberapa bulan, Inem datang ke rumah Gus Muk agar dia dapat tinggal di rumah
mereka karena dia selalu digeluguti suaminya. Akan tetapi, Ibu tidak memperbolehkannya
karena Inem telah menjadi milik laki laki orang dan Ibu merasa tidak sopan kalau Inem tinggal di
rumahnya. Setahun kemudian, Inem telah cerai dan datang ke rumah Gus Muk dengan tujuan
yang sama. Dia ditolak dan mulai dari itu dia tidak pernah keluar rumah dan menjadi beban
keluarga dan selalu dipukul keluarganya sendiri baik Emak maupun Bapak dan Paman.