Anda di halaman 1dari 1

Inem berumur 8 tahun tinggal di rumah Gus Muk untuk belajar masak dan menemani Gus Muk.

Emak Inem sibuk mencari nafkah dan ayah Inem selalu berjudi dan merantau. Oleh karena itu,

Inem dititipkan di rumah Gus Muk. Inem akan dinikahkan dengan anak orang kaya yg masih

berumur 17 tahun. Ibu Gus Muk tidak setuju dengan pernikahan ini. Ibu terus mejelaskan

segala sisi buruk yang akan terjadi saat Emak Inem datang berkunjung untuk memberitahukan

bahwa Inem akan dijemput balik. Ibu Gus Muk sendiri merasa sangat kasihan dengan Inem. Dia

bisa merasakan bakal ada kecelakaan yang akan terjadi pada diri Inem. Keputusan terakhir

tetap di tangan Emak Inem. Inem masih kecil dan tidak tahu apa apa. Dia hanya setuju karena

berbakti kepada ibunya.

Kemudian peralatan nya dilaksanakan. Inem nangis karena ingin pipis tetapi dia tidak berani

bilang. Ini menandakan kekanakan kanakan si Inem. Dia belum siap untuk kahwin. Acara

peralatan diisi dengan joget. Joget merupakan pertunjukkan yang dianggap sangat rendah.

Keluarga keluarga Inem yang berpendidikan tinggi itu bahkan tidak datang ke acara

perkahwinan nya. Selain itu, Ibu Gus Muk juga hanya memberikan sumbangan dan

meninggalkan acara sebelum 1 jam. Ini menandakan bahwa Ibu tidak senang dengan

perkahwinan tersebut.

Setelah beberapa bulan, Inem datang ke rumah Gus Muk agar dia dapat tinggal di rumah

mereka karena dia selalu digeluguti suaminya. Akan tetapi, Ibu tidak memperbolehkannya

karena Inem telah menjadi milik laki laki orang dan Ibu merasa tidak sopan kalau Inem tinggal di

rumahnya. Setahun kemudian, Inem telah cerai dan datang ke rumah Gus Muk dengan tujuan

yang sama. Dia ditolak dan mulai dari itu dia tidak pernah keluar rumah dan menjadi beban

keluarga dan selalu dipukul keluarganya sendiri baik Emak maupun Bapak dan Paman.

Anda mungkin juga menyukai