Anda di halaman 1dari 5

Pagi itu senin 13 februari 2017.

Masyarakat digemparkan dengan penemuan mayat di ditepi jalan Kawasan kompleks perumahan
villa Mutiara makassar Sulawesi selatan

Siapakah orang itu dan kisah misteri apa yang sudah terjadi di balik kematiannya.

Jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan heningnya suasana pegunungan dua orang sahabat karib yaitu
ibnu suud dan tarmizi lahir dan tumbuh besar bersama disebuah pulau nan indah, gemuruh ombak
dan birunya laut di sepanjang perjalanan memajakan mata sesaat berkunjung kepulau itu, ke asrian
dan suasana kehidupan bahari nelayan disana begitu teduh dan bersahaja.

Pulau itu bernama pulau kalukalukuang yang letaknya ditengah perairan selat Makassar antara pulau
sulawesi, dan pulau Kalimantan. Pulau itu sejajar dengan pulau-pulau kecil lainnya yang membentuk
satu gugusan kepulauan.

Jauhnya lokasi itu membuat seseorang yang akan berkunjung hanya mampu mengakses dengan
kapal motor penumpang saat keadaan laut terlihat tenang, sedangkan jika ombak tinggi cobalah
bersabar untuk menunda pelayaran sampai ombak betul betul Kembali normal.

Kehidupan orang orang disana Nampak sederhana, sumber penghasilan dari penduduk tersebut
semata mataa hanya dari melaut, berharap anak anak mereka bisa bekerja diluar profesi orang
tuanya yang berkerja sebagai nelayan. Sehingga para orang tua banyak menyekolahkan anaknya ke
kota agar kelak ia bisa memiliki pekerjaan lebih layak darinya.

Ibnu dan tarmisi adalah remaja dari pulau kalukalukuang,

Setelah tammat SMA mereka berdua merantau ke kota makassar, ibnu melanjutkan Pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Makassar.

sedangkan Tarmizi ia bekerja sebagai karyawan dikawasan industry makassar.

Dikampusnya ibnu berkenalan dengan seorang wanita yang bernama sukma.

Hubungan mereka sebatas teman, tidak ada yang special apa lagi lebih dari itu. Karena ibnu tau
kalau saja sukma sudah memiliki seorang kekasih.

Ibnu orangnya penyendiri, pribadi tenang dimilikinya mampu membuat teman sekelasnya begitu
akrab padanya.

Waktu itu sedang diluar jam kuliah


saat tidak Bersama pacarnya sukma akan banyak menghabiskan waktu Bersama ibnu, walau hanya
sekedar makan dikantin atau ngobrol seputaran mata pelajaran hari itu. Ibnu tidak pernah
keberatan. karena dia orang nya selalu terbuka dan baik kepada siapapun.

Ketika itu…. ibnu mengenalkan sukma kesahabat karibnya yang sudah seperti saudara. Yaitu tarmizi.

Mereka bertiga akhirnya menjadi sahabat yang akrab.

Hingga suatu hari kejadiaan diluar dugaan terjadi pada sukma, ia hamil. Sontak kejadian itu bak petir
disiang bolong, perempuan siapa yang tidak cemas dan kawatir jika dirinya hamil diluar nikah. Hal itu
tentu saja membuat pikirannya panik tidak karuan. Kecemasaan melandanya hingga memberanikan
diri Menyampaikan kehamilannya kepada sang pacar,
Alangkah sialnya sesaat setelah pacar sukma mengetahui kehamilan tersebut, ia tiba tiba
menghilang, kabur entah kemana,…

Betapa hancur hati sukma menerima kenyataan pahit tersebut, sukma bingung apa yang hendak ia
harus lakukan, apakah ia harus menanggung malu membiarkan perutnya kian membuncit atau
sekalian saka menggugurkan kandungannya.

Iapun menangis dan berkeluh kesah kepada kedua sahabatnya ibnu dan tarmizi,

Karena merasa ibah akan nasib sukma yang ditinggal kekasih hati dalam keadaan berbadan dua, ibnu
dan tarmisi berusaha membantunya untuk mencari pacar bejatnya itu, beberapa hari mereka lalui
berdua mencari orang itu, tak terhitung sudah berapa kali banyaknya mereka menghubungi nomor
handphone orang tersebut tapi sama saja nomornya tidak aktif, sayangnya tidak ada informasi lebih
mendalam mengenai asal orang itu berada. Pada akhirnya ibnu dan tarmisi kelelahan dan tak bisa
melanjutkan pencarian orang tersebut.

Saat itu juga ibnu berpikir semalaman, dan akhirnya demi menutup aib sukma. ia memutuskan untuk
menikahinya. Ia rela bertanggung jawab atas kehamilannya. Darinya itu ia mendatangi kediaman
sukma. kePada kedua orang tuanya ibnu berkata, kalau saja dirinya datang untuk melamar anaknya.
Meskipun orang tua sukma ragu akan Kehidupan anaknya yang belum punya masa depan yang jelas,
namun apa mau dikata nasi sudah jadi bubur. Anaknya yang sudah terlanjur hamil dan untuk
menutupi rasa malu itu. Orang tua sukma setuju untuk menikahkan mereka berdua.

Sukma bersyukur akan kemurahan dan kebaikan hati ibnu… kecemasanya sudah mulai memudar.
ia tidak menduga kalau saja ibnu rela melakukan itu.

di awal pernikahan

ibnu tetap melanjutkan kuliah Namun karena ia terdesak akan kebutuhan keluarga dan harus
menafkahi istri dan anaknya yang sudah lahir. akhirnya ia memutuskan untuk Berhenti kuliah

Ibnu pun mencari pekerjaan, ternyata sangat sulit mendapat pekerjaan yang layak hanya berbekal
ijazah SMA. Luntang lantung ia mencari pekerjaan dikota makassar, akhirnya dia menemukan sebuah
pekerjaan. Ia bekerja sebagai kuli bangungan, walau gaji yang didapatkan terbilang kecil namun
tetap bersyukur penghasilan itu cukup buat makan istri dan anaknya.

Sembari bekerja sebagai kuli bangunan, ia juga berusaha mencari pekerjaan yang lebih baik dari itu.
hingga suatu hari ia mendapatkan informasi dari saudaranya. kalau saja ada pekerjaan di Palembang.
Ia pun terbang kesana dan meninggalkan istri serta anaknya.

Setiap hari ibnu selalu memberi kabar kepada istrinya kalau saja dia baik baik saja, dia makan apa
dan hari ini hal hal apa saja yang ia lakukan. Sungguh ibnu menyangi sukma…

Berselang berapa tahun

setelah kontraknya habis, Ia kembali ke Makassar dan menemui istri dan anaknya.

meskipun dengan ekonomi yang pas-pasan dimiliki keluarga itu. ia selalu bersyukur.

Ibnu sangat menerima anak Sukma dan begitu menyayanginya seperti anaknya sendiri.

Pada akhirnya ibnu bekerja sebagai Pekerja serabutan di Makassar untuk menghidupi keluarganya.
namun lambat-laun anaknya pun makin besar sehingga Ia membutuhkan uang yang lebih banyak
untuk biaya sekolahnya. Ia kembali mencari informasi untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji
yang lebih tinggi.

akhirnya dia mendapatkan tawaran pekerjaan di Palembang dan ibnupun kembali meninggalkan istri
serta anaknya.

Saat berada disana, ibnu bekerja dipabrik kertas, tiap hari ia tak lupa menghubungi Sukma dan
anaknya untuk menggambarkan rindu padanya juga tentang kisah perjuangannya diperantauan.

waktu berlalu kurang lebih 9 bulan dirinya bekerja disana, Entah kenapa… malam itu pikiran Ibnu
begitu kalut dan sangat berkecamuk. Ia merasakan firasat yang buruk.

“apa yang sebenarnya telah terjadi, pikirannya selalu tertuju pada keluarga kecilnya disulawesi. Ia
pun kemudian menghubungi istrinya Sukma, Namun nyatanya Sukma dan anaknya baik baik saja”.

pikirannya pun makin kalut. Tak henti-hentinya siang-malam pikirannya didera oleh kecemasan yang
mengganggu batinnya. Ia tak bisa konsentrasi saat bekerja. setelah berpikir beberapa waktu,
akhirnya ia meminta cuti kepada bosnya untuk pulang ke Makassar.

ia tidak mengabari siapa-siapa sehingga saat sampai di rumah, Sukma pun kaget akan kedatangan
suaminya yang sudah ada didepan mata.

Waktu itu

saat ingin beristirahat. tiba-tiba Ibnu melihat ada panggilan telepon di Handphone istrinya yang
disimpan di atas meja. spontan Ibnu mengangkat panggilan tersebut Ia pun kaget bukan kepalang.
Jelas suara laki laki yang menelpon tidak asing baginya.

ia sangat mengenali suara itu,

itu suara tarmisi sahabatnya sahutnya dalam hati,

Yang membuat ibnu heran kenapa Tarmizi menghubungi istrinya

Di ujung telpon disebrang sana tarmisi juga kaget karena ibnu yang mengangkat telpon tersebut.

Saat itu ibnu bertanya Ada urusan apa dia menelpon istrinya.

Tarmisi berkata kalau saja dirinya hanya salah sambung. Kemudian ia mengakhiri panggilan telpon
tersebut.

Ibnu Kembali lagi berpikir semalaman dan tidak puas dengan pengakuan sahabatnya tarmisi ia mulai
mencurigai ada yang tidak beres dengan istrinya namun Saat bertanya pada sukma sang istri ,

Sukma berkata “ kalau saja ia juga tidak tau apa-apa mengapa tarmisi menelponnya”

sampai kejadian itu pun terungkap ibnu menemukan sebuah memori card yang sudah tidak terpakai
lalu kemudian mengeceknya. Betapa mengejutkan saat ia membuka memory card itu. Ia
menemukan banyak pesan singkat mesra antara Sukma dan Tarmizi.

Tak bisa mengelak lagi Sukma ketahuan berselingkuh dengan tarmisi.

Suami Mana yang tak panas mengetahui istrinya terbukti melakukan perselingkuhan.
karena sudah tidak dapat mengelak akhirnya Sukma dan Tarmizi pun mengaku dan mereka memang
melakukan hubungan terlarang itu.

Ia mengakui Kalau saja hubungan itu dilakukan saat ibnu dalam perantauan.

benar-benar rumah tangga Ibnu dan Sukma berantakan.

Sukma memutuskan untuk pergi dari rumah dengan mengajak serta anaknya.

di tengah kesendiriannya Ibnu bingung dan tidak tahu harus melakukan apa, Dia kemudian
menghubungi sahabatnya Tarmizi dan mengajaknya bertemu.

Akhirnya mereka berduapun berkeliling kota hingga larut malam, kemudian mereka makan dan
selanjutnya berhenti merokok di sebelah tepi jalan yang berlokasi di Perumahan Villa Mutiara
Makassar.

dengan nada yang bergetar hebat ibnu menanyai tarmisi.

apa saja yang sudah kau perbuat dengan sukma

Tarmizi pun menjawab

Saya sudah check in dihotel sebanyak 4 kali bersamanya.

lalu Ibnu pun kembali menimpali memohon agar tarmisi saja melanjutkan hubungan dengan sukma
dan memintanya untuk menikahi Sukma. karena hubungan Ibnu dengan Sukma sudah terlanjur
kepalang hancur.

namun Tarmizi menolak permintaan itu. ia mengatakan bahwa dirinya tak bisa memenuhi
permintaan sahabatnya itu karena sebenarnya ia sudah memiliki pacar yang akan dinikahinya.

Begitu makin panas hati Ibnu saat mendengar jawaban dari tarmisi.

ia merasa kalau saja harga dirinya sudah diinjak-injak sebagai lelaki.

Begitu tarmisi meremehkan rumah tangganya. Yang ternyata tarmisi hanya mengambil kesempatan
untuk kepuasan semata Bersama sukma saat dia beradapa diperantauan.

spontan Ibnu pun mengambil batu berukuran besar yang ada di dekatnya. Lalu ia menghantam
kepala tarmisi dengan batu tersebut hingga pingsan, kemudian ia mencocok lehernya bertubi tubi
dengan gunting yang telah ia simpan di bawah sadel motornya.

Setelahnya itu.. Ibnu bergegas pergi

Selang beberapa jam kemudian jasad tarmisi ditemukan oleh warga yang segera melaporkannya ke
Polsek biringkanaya Makassar.

dan tak butuh waktu lama berdasarkan keterangan saksi yang berada dekat lokasi kejadian itu. Polisi
pun melakukan pengejaran.

pada Sore harinya polisi menangkap Ibnu yang saat itu bersembunyi di rumah kos temannya.

saat diinterogasii Ibnu mengakui perbuatannya,

sebenarnya dirinya tidak ada niat untuk menghabisi nyawa sahabatnya, akan tetapi pengakuan
tarmisi yang telah melakukan hubungan intim di hotel itu. Membuat dirinya gelap mata.
atas perbuatan tersebut Ibnu akhirnya dijerat pasal 340 dan 338 KUHP yaitu pembunuhan
berencana dan pembunuhan sendiri dengan ancaman pidana 20 tahun penjara.

Anda mungkin juga menyukai