BAB I
PENDAHULUAN
1
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
2
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
3
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
4
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
5
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
6
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
BAB II
HARMONISASI PERUNDANG-UNDANGAN
7
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
8
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
9
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
1
0
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
1
1
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
pidana dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000 dan paling banyak Rp.
1.000.000.000.
Meskipun Undang-undang telah merumuskan etika yang harus diikuti
penyelenggara Negara, namun sampai saat ini masih juga berlangsung Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme dalam penyelengaraan Negara di Pusat maupun di
daerah. Hal ini bisa dijelaskan dari sisi etika professional dan etika individual
yang sama sekali tidak mendukung (tidak selaras) dengan etika dalam
organisasi. Etika individual dibentuk dari keluarga, pekerjaan, organisasi sosial
atupun organisasi keagamaan. Agar etika individual selaras dengan etika sosial
yang dirumuskan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku maka
etika individu pemimpin organisasi sangat memengaruhi etika organisasi secara
keseluruhan. Proses rekrutmen yang baik terhadap pejabat publik yang memiliki
filosofi dan gaya operasi yang selaras dengan peraturan perundang-undangan
akan membuat seluruh unsur organisasi akan melaksanakan aturan etika itu
dengan baik.
Dalam rangka pengelolaan keuangan Negara yang efektif, efisien, transparan
dan akuntabel sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004, maka
Pemerintah mengeluarkan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang sistem
pengendalian intern Pemerintah. Sistem Pengendalian Intern dimaksudkan untuk
mendorong pengelolaan keuangan Negara sehingga bisa mendorong ketaatan
terhadap peraturan, menjaga aset pemerintah, mendorong keandalan pelaporan
keuangan, dan mendorong efisiensi dan efektifitas operasi. Dengan demikian,
sistem pengendalian intern diharapkan bisa menciptakan pemerintah yang bersih
dan beretika serta mendorong good governance.
1
2
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
BAB III
LANDASAN KONSEPTUAL
1
3
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
1
4
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Publik
(Masyarakat)
Institusi
Yudikatif Publik(Eksekutif) Legislatif
1
5
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
masyarakat. Ketiga elemen tersebut dapat kita sebut sebagai suatu trilogi.
Masing-masing elemen memiliki karakter tersendiri tetapi ketiganya tidak akan
mampu berdiri dan berkembang sendiri-sendiri. Mereka mengarah pada satu
tujuan yaitu kehidupan yang lebih baik bagi setiap insan.
1
6
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
perusahaan tidak lagi pada penciptaan keuntungan bagi pemilik modal saja,
tetapi meluas pada bagaimana perusahaan secara seimbang memberikan nilai
tambah yang berkesinambungan bagi pemegang saham dan stakeholders-nya.
Governance dari sudut pelaku bisnis sering juga disebut sebagai good corporate
governance (GCG) diartikan secara lengkap sebagai struktur, sistem, dan proses
yang digunakan oleh organ perusahaan. Ini untuk memberikan nilai tambah
perusahaan yang berkesinambungan dalam jangka panjang bagi pemegang
saham, dengan tetap memperhatikan stakeholders lainnya berdasarkan
peraturan perundangan dan norma yang berlaku. Mengapa GCG didefinisikan
sebagai struktur, sistem, dan proses? Karena sebagai struktur GCG itu berperan
mengatur hubungan antara Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham, dan
Stakeholders lainnya. Sementara sebagai sistem, GCG menjadi dasar
mekanisme pengecekan dan perimbangan (check and balances) kewenangan
atas pengendalian perusahaan yang dapat membatasi peluang pengelolaan
yang salah, dan peluang penyalahgunaan aset perusahaan. Dan sebagai proses,
GCG memastikan tranparansi dalam proses perusahaan atas penentuan tujuan
perusahaan, pencapaian, dan pengukuran kinerjanya.
3. Elemen Masyarakat
Governance dari sudut masyarakat kadang-kadang disebut societal governance
atau society saja. Masyarakat atau society terdiri atas individual maupun
kelompok (baik teroganisir maupun tidak) yang berinteraksi secara sosial, politik,
dan ekonomi dengan aturan formal maupun informal. Society meliputi lembaga
swadaya masyarakat, organisasi profesi, dan lain-lain. Terwujudnya
pembangunan manusia yang berkelanjutan bukan hanya tergantung pada
negara yang mampu memerintah dengan baik dan komunitas bisnis yang
mampu menyediakan pekerjaan dan penghasilan. Tetapi juga tergantung pada
organisasi masyarakat sipil (civil society organizations) yang memfasilitasi
interaksi sosial dan politik dan yang memobilisasi berbagai kelompok di dalam
masyarakat untuk terlibat dalam aktivitas sosial, ekonomi, dan politik. Organisasi
masyarakat sipil tidak hanya melakukan check and balances terhadap
kewenangan kekuasaan pemerintah dan komunitas bisnis. Tetapi, mereka juga
dapat memberikan kontribusi dan memperkuat kedua unsur utama yang lain
tersebut.
1
7
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
1
8
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
1
9
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
2. Transparansi
2
0
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Pedoman Pelaksanaan
2.1 Lembaga negara harus menyediakan informasi proses
penyusunan peraturan perundang-undangan dan kebijakan
publik agar masyarakat dan dunia usaha dapat berpartisipasi
dalam proses penyusunannya.
2.2 Lembaga negara harus mengumumkan secara terbuka
peraturan perundangundangan dan kebijakan publik agar
pemangku kepentingan dapat memahami dan
melaksanakannya.
2.3 Lembaga negara harus menyediakan informasi yang mudah
diakses dan dipahami oleh masyarakat dan dunia usaha
mengenai proses penetapan perundang-undangan dan
kebijakan publik serta pelaksanaannya.
2.4 Lembaga negara juga harus menyediakan informasi
mengenai penyusunan rencana strategis, program kerja dan
anggaran serta pelaksanaannya.
2.5 Kelengkapan penyediaan informasi oleh lembaga negara
dinilai dan diawasi oleh masyarakat sebagai bagian dari
kontrol sosial.
3. Akuntabilitas
Akuntabilitas mengandung unsur kejelasan fungsi dalam
organisasi dan cara mempertanggungjawabkannya. Akuntabilitas
diperlukan agar setiap lembaga Negara dan penyelenggara
2
1
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
4. Budaya Hukum
Budaya hukum mengandung unsur penegakan hukum (law
inforcement) secara tegas tanpa pandang bulu dan ketaatan
terhadap hukum oleh masyarakat berdasarkan kesadaran.
Budaya Hukum harus dibangun agar lembaga negara dan
penyelenggara negara dalam melaksanakan tugasnya selalu
2
2
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
2
3
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
2
4
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
2
5
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Prosentase (%)
Reaksi masyarakat
Desa Kota Total
Menganggap ”pungli” sebagai hal yang wajar tetapi tidak mau bayar
4,5 4,9 4,7
Marah dan menolak utk membayar 12,1 15,7 13,9
Merasa lega karena dengan demikian pekerjaan akan cepat selesai
15,7 15,3 15,5
Merasa keberatan tetapi tetap membayar 21 18,7 19,9
Menganggap “pungli” sebagai hal yang wajar sehingga
46,8 46,5 46,1
membayarnya
Sumber: Agus Dwiyanto, Mewujudkan Good Governance melalui Pelayanan Public, Gajah Mada
University Press, 2006
1
Bagian ini dikutip seluruhnya dari Depdagri & LAN, Dikla t Te kn is Ke pe me rin t ah an
yan g Ba ik d an Et ika Pe me rin ta h , Jun i 2 00 7
2
6
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Moral (yang artinya cara hidup atau kebiasaan) dalam pengertiannya yang umum
menaruh penekanan pada karakter dan sifat-sifat individu yang khusus di luar
ketaatan pada peraturan, maka moral merujuk pada tingkah laku yang bersifat
spontan, seperti rasa kasih, kemurahan hati, kebesaran jiwa, dan lain-lain. Etika
berkenaan dengan moralitas yang mengandung pertimbangan-pertimbangan
yang jauh lebih tinggi tentang kebenaran dan keharusan yang mempunyai
sanksi-sanksi hukum yang bersifat internal seperti isyarat-isyarat verbal, rasa
bersalah, sentimen atau rasa malu.
Etika tidak berhenti pada tataran konsep-konsep dasar moral tetapi juga berlanjut
pada bagaimana kita mengimplementasikannya. Implementasi dalam sistem politik
atau organisasi publik selalu berhubungan dengan apa yang menurut mereka
benar atau salah sehingga moral dalam mengekspresikan nilai-nilai tertentu yang
mengekspresikan komitmen mereka terhadap mana yang benar dan mana yang
salah.Dengan demikian etika adalah suatu usaha untuk menjadikan pengalaman
moral individu dan masyarakat tertentu dengan cara tertentu untuk menentukan
aturan-aturan yang mengatur perilaku manusia.
Lembaga eksekutif sebagai institusi administrasi negara merupakan lembaga
pelaksana salah satu fungsi administrasi negara. Dengan demikian
pelaksanaan etika dalam pemerintahan sangat ditentuhan oleh adanya
niat baik pemerintah untuk melaksanakan amanat undang-undang dan
menciptakan kondisi good governance, yang diwujudkan melalui berbagai
tindakan hukum di bidang administrasi negara.
2
7
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
2
8
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
1.2. Professional.
Berkomitmen untuk menyelesaikan tugasnya secara tuntas dan akurat atas
dasar kompetensi yang dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.
1.3. Mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara.
Bekerja atas dasar semangat untuk melayani kepentingan masyarakat dan
Negara diatas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan.
1.4. Berwawasan kedepan.
Berpikir kedepan untuk selalu menyempurnakan prestasi yang sejalan
dengan kepentingan masyarakat dan negara.
2
9
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
3
0
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
3. Pedoman Perilaku
Pedoman perilaku mencakup panduan tentang benturan kepentingan,
pemberian dan penerimaan hadiah, kepatuhan terhadap peraturan,
kerahasiaan informasi, pelaksanaan kewenangan serta hak dan kewajiban
dalam pengungkapan tindakan penyimpangan(whistleblower).
3.1. Benturan kepentingan
a. Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat perbedaan
kepentingan antara kewajiban pemenuhan tugas untuk kepentingan
negara dan rakyat dengan kepentingan pribadi, keluarga, kroni,
kelompok, golongan atau afialiasi lainnya.
b. Penyelenggara negara tidak diperkenankan memegang jabatan lain
yang dapat menimbulkan potensi terjadinya benturan kepentingan.
c. Pada saat seseorang mulai menjabat, dan selama masa jabatan
sebagai penyelenggara negara dalam hal ada perubahan kepentingan,
harus membuat pernyataan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada
kepentingan dalam kegiatan diluar tugasnya sebagai penyelenggara
negara, kepemilikan saham pada perusahaan dan kepemilikan aset
serta kepentingan keuangan lainnya dari penyelengara negara yang
bersangkutan serta istri/suami beserta anaknya.
d. Dalam hal penyelenggara negara memiliki benturan kepentingan,
maka penyelenggara negara tidak diperkenankan untuk turut serta,
secara langsung atau tidak langsung, dalam pembahasan dan
pengambilan keputusan mengenai masalah yang terkait.
e. Penyelenggara negara tidak diperkenankan untuk menyalahgunakan
informasi maupun sumberdaya milik negara untuk kepentingan diluar
kepentingannya sebagai penyelenggara negara, dan menerima
sesuatu dari pihak manapun yang dapat berpengaruh kepada
3
1
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
3
2
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
3
3
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
3
4
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Asas Transparansi
a. Rancangan peraturan perundang-undangan dan program kerja
harus diumumkan secara terbuka dan luas kepada masyarakat dan
disediakan dengan cara yang mudah diakses oleh masyarakat.
b. Proses pembahasan peraturan perundang-undangan dan
kebijaksaan publik harus terbuka untuk umum sehingga memungkinkan
pemangku kepentingan berpartisipasi secara bertanggungjawab.
c. Peraturan perundang-undangan dan program kerja harus
disosialisasikan secara luas kepada masyarakat.
d. Pelayanan publik harus dilaksanakan berdasarkan standar
prosedur operasi yang diumumkan secara terbuka.
Asas Akuntabilitas
a. Setiap penyelenggara negara eksekutif harus memiliki rincian
tugas dan kinerja yang jelas dan dapat diukur.
b. Setiap penyelenggara negara eksekutif harus mempunyai pola
pikir, pola sikap dan pola tindak untuk melaksanakan tugasnya dengan
baik dan mempertanggungjawabkannya kepada masyarakat sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3
5
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
3
6
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
1. Asas Demokrasi/partisipasi:
a. Mempublikasikan rencana kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (selanjutnya disingkat SKPD) untuk menerima masukan dari
pemangkukepentingan;
b. melakukan penjaringan, artikulasi, dan agregasi aspirasi
masyarakat dalam penyusunan rencana kerja SKPD;
c. memfasilitasi pembentukan kelembagaan masyarakat yang
berminat dan aktif memberikan masukan terhadap pelayanan publik;
d. menerima, menindaklanjuti dan mempublikasikan setiap
informasi dari masyarakat terkait keluhan/masukan dan saran sehingga
dapat diakses masyarakat secara luas;
e. membuat kotak saran dan menempatkannya pada tempat
yang mudah diakses untuk menampung aspirasi pemangkukepentingan
tentang pelayanan publik;
f. membuat nomor telepon bebas pulsa dan email untuk
menerima keluhan/masukan dan saran atas pelayanan publik;
g. membuat kolom konsultasi di media massa untuk mendorong
peningkatan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian suatu kebijakan;
h. membuat formulir feed back yang dapat diisi oleh masyarakat
atau perusahaan yang menerima pelayanan publik untuk mendapatkan
keluhan/masukan dan saran terhadap pelayanan publik yang
diselenggarakan;
i. merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan anggaran
berdasarkan prinsip dan asas anggaran; dan
j. apabila dianggap perlu, SKPD bisa memberikan penghargaan
kepada masyarakat/kelompok masyarakat yang melaksanakan
kewajibannya sebagai warga negara.
2. Asas Transparansi
a. menyediakan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat dan dunia
usaha untuk berbagai informasi dan kebijakan pembangunan kota;
b. mengumumkan prosedur pelayanan publik di lokasi pelayanan umum, media
massa, website pemerintah daerah atau SKPD atau media-media lainnya;
c. mengumumkan kinerja SKPD kepada masyarakat dengan cara-cara yang
mudah diakses;
d. menyediakan informasi proses penyusunan kebijakan publik agar
pemangkukepentingan dapat berpartisipasi dan memberi tanggapan; dan
3
7
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
3. Asas Transparansi
3
8
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
3
9
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
BAB IV
METODOLOGI
4
0
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
4
1
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
BAB V
GAMBARAN UMUM
GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAH KOTA
MEDAN
4
2
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
4
3
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
regional dan global dengan sistem lalu lintas keuangan yang efisien serta
kompetitif dengan dukungan infrastruktur sosial ekonomi yang lengkap. Pondasi
perekonomian yang kuat, stabilitas keamanan, sosial – politik yang kondusif dan
tata pemerintahan yang profesional serta pembangunan yang berfokus pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas sumber daya manusia (SDM),
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta iman dan taqwa (IMTAQ).
Kota Madani yang akan diwujudkan adalah kota yang beradab dan agamis
sebagaimana tercermin dalam cara berfikir, sikap dan perilaku yang berbudaya,
mandiri, menghargai ilmu pengetahuan, kemajemukan, adil, terbuka, serta
demokratis. Kota Religius yang akan diwujudkan adalah kota dengan masyarakat
yang dinamis, menjunjung tinggi nilai dan ajaran agama sehingga menjadikan
agama sebagai landasan etika dan moral. Disamping itu, makna pokok dari visi
religius adalah terwujudnya sikap toleransi dan kerukunan hidup antar umat
beragama dan antar etnik serta antara umat beragama dengan pemerintah yang
tercermin dalam kehidupan sehari-hari. (www.pemkomedan.go.id).
Dalam mewujudkan visinya, Pemerintah Kota Medan menjalankan 4 misi, yaitu
(1) Mewujudkan percepatan pembangunan daerah lingkar luar, dengan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan usaha kecil,
menegah dan koperasi (UKMK), untuk kemajuan dan kemakmuran yang
berkeadilan bagi seluruh masyarakat kota. (2) Mewujudkan tata pemerintahan
yang baik melalui birokrasi yang lebih efisien, efektif, kreatif, inovatif dan
responsif. (3) Penataan kota yang ramah lingkungan berdasarkan prinsip
keadilan sosial ekonomi, membangun dan mengembangkan pendidikan,
kesehatan, serta budaya daerah. (4) Meningkatkan suasana religius yang
harmonis dalamkehidupan berbangsa serta bermasyarakat.
5.2.2 Strategi dan Agenda Pembangunan Kota Medan Tahun 2006 – 2010
Dalam LPPD (Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Medan)
Tahun 2006 disebutkan bahwa fungsi terdepan Pemerintah Kota adalah
pelayanan. Penyelenggaraan pemerintahan kota, kebijakan-kebijakan yang
ditempuh harus secara bertahap dan berkesinambungan mampu mendorong
alokasi dan distribusi prasarana dan sarana pelayanan umum lebih berkualitas,
lebih merata sehingga dapat diakses masyarakat secara mudah. Pemerintah
Kota Medan telah merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) tahun 2006 – 2010, sebagai broad guide line’ penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan lima tahunan.
RPJMD juga berisi strategi dan agenda bagi perumusan kebijakan, priorotas
program dan kegiatan pembangunan dan pengembangan kota lima tahunan,
juga mencakup sasaran-sasaran pembangunan kota sebagai target capaian
kinerja.
Untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan kota ditempuh 5 (lima) strategi
pokok pembangunan kota tahun 2006 – 2010 jangka menengah, yaitu: (1)
Strategi mengembangkan wilayah lingkar luar (border area), (2) Strategi
mendorong peningkatan peran serta swasta dan masyarakat dalam
4
4
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
4
5
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
4
6
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
4
7
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
4
8
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Sumber:www.pemkomedan.
4
9
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Jumlah
No Kecamatan
Kelurahan
1. Kecamatan Medan Kota 12
2. Kecamatan Medan Area 12
3. Kecamatan Medan Johor 6
4. Kecamatan Medan Belawan 6
5. Kecamatan Medan Tembung 7
6. Kecamatan Medan Timur 11
7. Kecamatan Medan Perjuangan 9
8. Kecamatan Medan Barat 6
9. Kecamatan Medan Petisah 7
10. Kecamatan Medan Baru 6
11. Kecamatan Medan Maimun 6
12. Kecamatan Medan Polonia 5
13. Kecamatan Medan Deli 6
14. Kecamatan Medan Labuhan 6
15. Kecamatan Medan Marelan 5
5
0
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
5
1
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
5
2
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
5
3
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
3. Hal yang kurang lebih sama juga berlaku dalam kaitan dengan
pelaksanaan prinsip partisipasi, dimana responden secara umum tidak
puas dengan upaya Pemda untuk membuka ruang partisipasi bagi
sektor bisnis dalam pembuatan keputusan melalui konsultasi dengan
wakil dari sektor komersial/industri, pameran/publikasi proposal
kebijakan sebelum keputusan dibuat, dan cara-cara pelibatan lainnya.
5
4
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Asas Demokrasi
Jawaban
N0 Daftar Pertanyaan
Sudah Belum
1 Apakah Rencana program kerja SKPD sudah 19 26
5
5
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Jawaban
No Daftar Pertanyaan
Sudah Belum
1 Apakah Pemerintah Kota Medan melalui SKPD telah
menyediakan media informasi yang mudah diakses oleh
30 15
masyarakat dan dunia usaha untuk berbagai informasi dan
kebijakan pembangunan kota?
2 Apakah Pemerintah Kota Medan melalui SKPD telah
mengumumkan prosedur pelayanan publik di media massa atau 27 18
di website Pemko/SKPD?
3 Apakah Pemerintah Kota Medan melalui SKPD telah
mengumumkan kinerja SKPD kepada masyarakat dengan cara- 21 24
cara yang mudah diakses?
4 Apakah Pemerintah Kota Medan melalui SKPD telah
menyediakan informasi proses penyusunan peraturan daerah 17 28
dan kebijakan publik kepada masyarakat?
5 Apakah Pemerintah Kota Medan melalui SKPD telah 21 24
5
6
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Asas Akuntabilitas
Jawaban
No Daftar Pertanyaan
Sudah Belum
1 Apakah Pemerintah Kota Medan melalui SKPD
telah menyusun dan melaksanakan Prosedur
Standar (Standard Operating Procedure/SOP) 26 19
untuk meyakinkan setiap fungsi telah dilaksanakan
semestinya?
2 Apakah Pemerintah Kota Medan melalui SKPD
telah menetapkan rincian fungsi, tugas serta
wewenang dan tanggungjawab masing-masing 33 12
penyelenggara daerah yang selaras dengan visi,
misi dan tujuan Pembangunan Kota?
3 Apakah SKPD maupun aparatur penyelenggara
daerah telah memiliki ukuran kinerja serta
28 17
mengevaluasi pencapaian target kinerja yang
ditetapkan?
4 Apakah Pertanggungjawaban kinerja (prestasi)
SKPD telah disampaikan sekali dalam satu tahun
kepada Walikota dan Dewan Perwakilan Rakyat 26 19
Daerah serta diumumkan kepada masyarakat dan
dunia usaha melaui media massa?
5 Apakah Pemerintah Kota Medan melalui SKPD
telah menindak-lanjuti setiap keluhan atau
pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat 36 9
dan dunia usaha yang disertai identitas, mengenai
penyelenggaraan pelayanan kepada publik?
Asas Budaya Hukum
Jawaban
No Daftar Pertanyaan
Sudah Belum
1 Apakah Pemerintah Kota melalui SKPD yang dihunjuk
telah membuat media pengaduan untuk setiap indikasi
pelanggaran hukum terhadap perencanaan dan 13 32
pelaksanaan suatu kebijakan yang dilakukan oleh
aparatur Pemerintah Kota?
2 Apakah Setiap pejabat daerah di SKPD telah membuat 5 40
komitmen tertulis dalam kertas bermaterai sekali dalam
satu tahun untuk melaksanakan tugasnya dengan baik
sesuai dengan uraian tugas, tidak akan menerima
hadiah atau pemberian apapun yang Terindikasi KKN
5
7
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Jawaban
No Daftar Pertanyaan
Sudah Belum
1 Apakah Pemerintah Kota Medan melalui SKPD telah
menerapkan kebijakan rekruitmen dan karier Pejabat
Publik daerah serta pegawai dalam lingkungannya, atas
31 14
dasar kewajaran dan kesetaraan, tanpa membedakan
agama, suku, kelompok dan golongan yang
bersangkutan?
2 Apakah pertimbangan mutasi, rotasi dan promosi telah
didasarkan yang pokok kepada kriteria integritas dan 21 24
kompetensi aparatur yang dapat dinilai secara wajar?
3 Apakah dalam pemberian layanan publik, setiap SKPD
layanan publik telah membuat nomor antrian dan
14 31
memberi pelayanan sesuai dengan urutan nomor
antrian itu?
4 Apakah Prasarana dan Sarana layanan publik telah
dirancang dengan mempertimbangkan penyediaan
5 40
fasilitas untuk usia lanjut, penyandang cacat dan
gender?
5 Apakah Penetapan tarif retribusi layanan publik telah
memerhatikan kemampuan masyarakat dan dunia 31 14
usaha?
6 Apakah tarif retribusi layanan publik diumumkan di
16 29
media yang mudah diakses oleh publik?
7 Apakah setiap SKPD telah membuat dan melaksanakan
Standar Pelayanan dan diumumkan kepada masyarakat 20 24
dan dunia usaha.
Nilai-Nilai Penyelenggara Pemerintah Daerah
Jawaban
No Daftar Pertanyaan
SS S N TS STS
1 Setiap aparatur penyelenggara Pemerintah Daerah harus 43 2 0 0 0
5
8
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Jawaban
No Daftar Pertanyaan
SS S N TS STS
1 Setiap aparatur harus menjaga secara utuh kerahasiaan Negara dan
kerahasiaan yang diatur baginya, mengembangkan jiwa korps dan loyalitas 31 14 0 0 0
kepada pimpinan dan institusi.
2 setiap penyelenggara Pemerintah Daerah harus menjunjung tinggi hukum,
30 15 0 0 0
moral, memiliki harga diri dan disiplin yang kuat
3 setiap penyelenggara Pemerintah Daerah harus menjaga integritas pribadi
29 16 0 0 0
dan memiliki komitmen untuk menjaga citra dan reputasi Negara
4 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah harus menyandarkan segala
22 17 1 5 0
sesuatu dan perilaku kepada hati nurani
5 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah harus mencegah praktik
27 18 0 0 0
diskriminasi dan menghindari pelecehan terhadap harga diri dan kondisi fisik.
6 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah menghindarkan diri dari segala
36 8 1 0 0
bentuk benturan kepentingan dan Korupsi Kolusi dan Nepotisme
7 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah selalu memelihara dan melindungi
harta milik pemerintah daerah dan tidak menggunakannya untuk kepentingan
34 11 0 0 0
pribadi, kepentingan politik dan kepentingan lain yang bertentangan dengan
kepentingan pemerintah daerah.
8 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah Selalu menjaga hak intelektual
milik daerah dan mendedikasikan kompetensi yang dimilikinya untuk 23 19 3 0 0
kepentingan daerah
9 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah melindungi informasi yang bersifat
rahasia dan mencegahnya dari kehilangan, penyalahgunaan, kebocoran dan 30 15 0 0 0
pencurian.
10 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah membuat catatan yang akurat dan
lengkap tentang kekayaan daerah dan kekayaan intelektual daerah yang ada 23 22 0 0 0
dalam pengawasannya.
11 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah tidak menggunakan waktu,
fasilitas, sumber daya dan peralatan pemerintah daerah untuk kepentingan 31 14 0 0 0
pribadi.
12 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah tidak menggunakan akses,
pengetahuan dan jabatannya untuk hal-hal yang merugikan Pemerintah 26 19 0 0 0
Daerah.
13 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah tidak menggunakan akses,
pengetahuan dan jabatannya untuk hal-hal yang merugikan Pemerintah 26 15 0 0 4
Daerah.
14 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah bebas dari pengaruh yang
22 18 5 0 0
memungkinkan terjadinya benturan kepentingan.
15 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah tidak menjadi rekanan dari
32 11 2 0 0
lembaga daerah, baik langsung maupun tidak langsung.
16 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah Dilarang memegang jabatan lain
yang dapat menimbulkan potensi terjadinya benturan kepentingan sesuai 30 7 8 0 0
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5
9
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Jawaban
No Daftar Pertanyaan
SS S N TS STS
1 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah tidak
diperkenankan meminta atau menerima sesuatu, baik
31 12 2 0 0
langsung maupun tidak langsung, yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan.
2 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah tidak
diperkenankan memberi sesuatu, yang dapat 27 18 0 0 0
menimbulkan benturan kepentingan.
3 Dalam situasi dimana aparatur penyelenggara pemerintah
daerah telah menerima kemudahan ataupun menerima
sesuatu oleh karena jabatannya sebagai penyelenggara 27 12 6 0 0
pemerintah daerah, harus melaporkannya kepada pihak
yang berwenang untuk menangani masalah tersebut.
4 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah harus
memahami dengan baik peraturan perundang-undangan 29 16 0 0 0
yang berkaitan dengan fungsi dan tugasnya.
5 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah harus
melaksanakan peraturan perundang-undangan yang
33 12 0 0 0
berkaitan dengan fungsi dan tugasnya secara efektif dan
konsisten.
6 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah tidak
diperkenankan menyalahgunakan peraturan perundang-
31 14 0 0 0
undangan untuk kepentingan pribadi, keluarga, kroni,
kelompok, golongan atau afiliasi lainnya.
7 Dalam hal Kerahasiaan informasi, penyelenggara
Pemerintah Daerah harus menjaga kerahasiaan informasi
33 12 0 0 0
pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
8 Setiap penyelenggara Pemerintah Daerah harus 27 18 0 0 0
melaksanakan tugas dan kewenangannya dengan
6
0
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
6
1
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
BAB VI
PEMBAHASAN
6
2
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
6
3
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
6
4
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
6
5
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
6
6
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
6
7
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Dari hasil survey dapat disimpulkan bahwa 66% dari aspek asas akuntabilitas
sudah terlaksana di setiap SKPD yang ada di Pemerintah Kota Medan. Hasil
tabulasi kuisioner jawaban responden dapat dilihat pada grafik berikut:
6
8
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
6
9
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
7
0
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
7
1
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
7
2
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
7
3
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
6.2.1 Nilai-Nilai
7
4
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
6.2.2 Etika
7
5
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
7
6
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
7
7
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
BAB VII
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
7.1 Simpulan
7
8
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
7.2 Rekomendasi
7
9
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
DAFTAR PUSTAKA
Pohan, Max.H, 2000, Mewujudkan tata pemerintahan local yang baik (Local
Good Governance) dalam era otonomi daerah, Makalah
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran
serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
www.wikipedia.com
8
0
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
Table of Contents
BAB I...................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Permasalahan yang Dihadapi...............................................................................5
1.3 Tujuan Kegiatan:..................................................................................................5
1.4 Output Kegiatan:...................................................................................................5
1.5 Outcome Kegiatan:...............................................................................................5
1.6 Tenaga Ahli..........................................................................................................5
1.7 Waktu Kegiatan....................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................7
HARMONISASI PERUNDANG-UNDANGAN......................................................7
2.1 Dasar Hukum kerangka kebijakan Good Governance.........................................7
2.2 Good Governance dan Pemerintahan yang bersih..............................................8
2.2 Etika dalam penyelenggaraan Negara yang bebas KKN...................................11
BAB III...............................................................................................................13
LANDASAN KONSEPTUAL..............................................................................13
3.1 Pengertian Good Governance............................................................................13
3.2 Prinsip-prinsip (Asas-asas) Good Publik Governance.......................................17
3.3 Peranan Etika Dalam Mewujudkan Good Publik Governance............................24
3.3.1 Pengertian etika..........................................................................................24
3.3.2 Masalah-masalah Etika yang Berkembang Saat ini....................................26
3.3.3 Standar Etika Pemerintahan........................................................................27
3.3.2 Nilai-nilai etika dan pedoman perilaku .........................................................28
3.4 Best Practices Good Publik Governance untuk Pemerintah Daerah..................34
BAB IV...............................................................................................................40
METODOLOGI...................................................................................................40
4.1 . Jenis Penelitian................................................................................................40
4.2. Metode Pengumpulan Data...............................................................................40
8
1
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
8
2
Penyusunan Kerangka Kebijakan SCBD
Good Governance Kota
Meda
n
6.2.2 Etika.............................................................................................................75
6.2.3 Pedoman Perilaku........................................................................................77
BAB VII..............................................................................................................78
SIMPULAN DAN REKOMENDASI....................................................................78
7.1 Simpulan ..........................................................................................................78
7.2 Rekomendasi.....................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................80
Table of Contents.............................................................................................81
8
3