50%(2)50% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
872 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang suku Sasak di Nusa Tenggara Barat. Suku Sasak berasal dari Vietnam dan kebanyakan bekerja sebagai petani atau nelayan. Mereka hidup bergotong royong dan masih memegang tradisi. Rumah adat Sasak menggunakan bahan alami dan memiliki ciri khas struktur atap dan dinding anyaman.
Dokumen tersebut membahas tentang suku Sasak di Nusa Tenggara Barat. Suku Sasak berasal dari Vietnam dan kebanyakan bekerja sebagai petani atau nelayan. Mereka hidup bergotong royong dan masih memegang tradisi. Rumah adat Sasak menggunakan bahan alami dan memiliki ciri khas struktur atap dan dinding anyaman.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Dokumen tersebut membahas tentang suku Sasak di Nusa Tenggara Barat. Suku Sasak berasal dari Vietnam dan kebanyakan bekerja sebagai petani atau nelayan. Mereka hidup bergotong royong dan masih memegang tradisi. Rumah adat Sasak menggunakan bahan alami dan memiliki ciri khas struktur atap dan dinding anyaman.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
diyakini berasal dari Vietnam, dilihat dari banyaknya kesamaan bahasanya Kehidupan sosial • Mata pencaharian mayoritas: berladang dan berburu • Dalam menentukan keputusan, masyarakat menganut sistem musyawarah • Masyarakat suku Sasak juga senang berkunjung ke rumah tetangga, atau sekedar bersilaturahmi. Adat dan budaya
Masyarakat Suku Sasak khususnya
perempuan diharuskan dapat menenun
Tujuannya untuk membantu penghasilan sang suami kelak jika sudah menikah Sistem kepercayaan Mayoritas suku Sasak menganut agama Islam namun masih dipengaruhi agama Hindu dan animisme.
Selain itu seorang pemuda dilarang untuk
menaiki gunung Rinjani sebelum mereka mendapat 'Sembe' dari sang pemuka agama. Sembe : pewarna sirih yang ditotokan di dahi pemuda diiringi dengan doa-doa. Aturan / Hukum adat Jika seorang laki-laki hendak menikahi perempuan di luar kampungnya, ia harus menyerahnya sejumlah uang kepada mempelai wanita.
Untuk menghindari penarikan uang tersebut,
masyarakat sering memilih untuk menikahi saudaranya sendiri. Arsitektur Tradisional Suku Sasak
Situasi Dusun Sade
( kampung yang dihuni masyarakat Sasak) Bagian-bagian Rumah Adat • Atap : seperti gunungan, menukik ke bawah, jarak sekitar 1,5-2 meter dari permukaan tanah. • Atap dan bubungan (bungus) : terbuat dari alang-alang. • Ruangan (rong) : dibagi menjadi bale luar (ruang tidur) dan bale dalem (tempat menyimpan makanan, dan alat rumah tangga). • Pintu dan tangga (tiga anak tangga). letak: di antara bale luar dan bale dalem Fungsi: penghubung antara bale luar dan bale dalem. Ciri-ciri rumah adat suku Sasak • Dinding anyaman bambu • Tiang penyangga bambu • Lantai campuran tanah liat, batu-bata, kotoran sapi/ kerbau, dan jerami • Jalan masuk 3 anak tangga • Pintu masuk bambu (pintu geser) • Ukuran pintu rumah lebih pendek dari ukuran tubuh manusia Macam-macam rumah adat Suku Sasak • Bale Tani : rumah petani. • Bale Jajar: golongan ekonomi menengah keatas. • Barugaq/sekepat: tempat menerima tamu • Sekenam : tempat kegiatan belajar mengajar tata krama. • Bale Bonder : rumah para pejabat desa, dusun/kampung. • Bale Beleq : tempat kegiatan besar kerajaan • Bale Tajuk : rumah tinggal yang memiliki keluarga besar. • Bale Gunung : untuk menghindari bencana banjir. Struktur Rumah Adat Suku Sasak
Tiang pancang dan bentang palang
utama.Menggunakan material kayu. Fungsi : penyanggah struktur bangunan atas. Sama sekali tidak kenal paku. Paku semat kayu hanya digunakan untuk struktur bangunan atas. Tiang pancang Sistem Sambungan Kayu penyangga struktur atas Struktur Lumbung Padi