Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Suaka Margasatwa Muara Angke yang terletak sekitar 20 km sebelah barat Tanjung Priok termasuk
wilayah administratif Walikota Jakarta Utara. Secara geografis daerah ini berada pada garis lintang 06 0 05' 08"
Lintang Selatan dan garis bujur 1050 05' 08" Bujur Timur.
Dahulu daerah ini ditetapkan sebagai Cagar Alam berdasarkan SK Gubernur Jenderal di Jakarta tanggal
18 Juni 1939 (Leucopsar, 1994). Luas Cagar Alam ini lebih kurang 25 ha, vegetasinya merupakan vegetasi
rawa yang langsung terkena pengaruh pasang surut. Vegetasi yang istimewa adalah Sonneratia acida,
Acrostichum sp., Excoecaria agallocha dan Nypa fruticans. Burung kipasan, kareo, burung madu sriganti,
pecuk ular dan blekok sawah cukup mudah ditemukan di Muara Angke terutama di perbatasan hutan mangrove
dengan Suaka Margasatwa
Jakarta sebagai ibukota negara dan propinsi khusus mempunyai kegiatan yang bermacam-macam. Banyak
kegiatan pembangunan yang telah dilakukan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan taraf hidup
masyarakatnya. Kegiatan ini mempunyai dampak positif dan negatif terhadap keberadaan Suaka Margasatwa
Muara Angke.
Pengamatan yang dilakukan bertujuan antara lain sebagai sarana pengenalan lapangan bagi mahasiswa
Jurusan Biologi FST Universitas Islam Negeri Syahid Jakarta dan mencari data tentang jenis burung yang
masih ada di Suaka Margasatwa Muara Angke.

JENIS-JENIS BURUNG DI SUAKA MARGASATWA MUARA ANGKE

Berikut ini ditampilkan hasil pengamatan burung yang telah dilakukan penulis yang dibantu oleh para
anggota KPB Nycticorax dan mahasiswa Jurusan Biologi UIN Jakarta pada tanggal 15 Mei 2011.

Tabel 1. Burung di Suaka Margasatwa Muara Angke yang teramati pada tanggal 6 Juni 1999.
No. Nama burung N Nama burung
o.
1 Pecuk hitam (Phalacrocorax sulcirostris) 21 Betet (Psitacula alexandri)
2 Pecuk ular (Anhinga melanogaster) 22 Walet gunung (Aerodramus brevirostris)
3 Cangak Laut (Ardea sumatrana) 23 Walet sapi (Collocalia linchi)
4 Cangak abu (Ardea cinerea) 24 Cekakak (Halcyon chloris)
5 Blekok sawah (Ardeola speciosa) 25 Pelatuk tilik (Picoides moluccensis)
6 Kuntul kerbau (Bubulcus ibis) 26 Branjangan (Mirafra javanica)
7 Kuntul putih besar (Egretta alba) 27 Kutilang (Pycnonotus aurigaster)
8 Kuntul perak (Egretta intermedia) 28 Srigunting hitam (Dicrurus macrocercus)
9 Kuntul kecil (Egretta garzetta) 29 Saeran gila (Cripsinia temia)
10 Kowak (Nycticorax nycticorax) 30 Kepodang (Oriolus chinensis)
11 Belibis kembng (Dendrocygna arcuata) 31 Kucica (Copsychus saularis)
12 Itik mata putih (Aythya australis) 32 Perenjak daun (Phylloscopus trivirgatus)
13 Elang laut (Haliaetus leucogaster) 33 Perenjak coklat (Prinia polychroa)
14 Kareo (Amaurornis phoenicurus 34 Sikatan belang (Ficedula westermanni)
15 Mandar batu (Gallinula chloropus) 35 Sikatan sisi gelap (Muscicapa sibirica)
16 Trinil pantai (Tringa hypoleucos) 36 Kipasan jawa (Rhipidura javanica)
17 Trinil semak (Tringa glareola) 37 Jalak suren (Sturnus contra)
18 Wili besar (Esacus magnirostris) 38 Jalak ungu (Acridotheres javanicus)
19 Pergam katanjar (Ducula rosaceae) 39 Burung kacamata biasa (Zosterops
20 Tekukur (Streptopelia chinensis) palpebrosus)

METODE PENGAMATAN
Alat yang diperlukan :
1. Teropong lapangan (binokuler)
2. Teropong lapangan (monokuler jika ada dengaan tripodnya)
3. Buku-buku panduan lapangan.
4. Hand tally counter. (Alat pencacah)
5. Alat tulis dan Kamera (jika ada)

Prosedur
1. Pengamatan dilakukan pada hari Sabtu atau Minggu pagi. dari pukul 07.00 s/d 10.00 Waktu Indonesia
Barat
2. Dibuat lima blok pengamatan diamati oleh 4-5 orang pencacah burung yang berkelompok. Blok pertama
tempatnya di menara pengamat burung, blok kedua sepanjang perbatasasn jalan raya, blok ke tiga di
sebelah barat Suaka Margasatwa, blok ke empat di hutan mangrove dan blok ke lima sepanjang Sungai
Angke (lihat peta Lampiran B di bagian belakang buku ini).
3. Setiap kelompok terdiri dari anggauta senior dan pemula yang bertujuan bertukar pengalaman dengan
senior begitu pula sebaliknya.
4. Burung yang ditemukan di daerah itu dicatat pada kertas lembaran kerja .
5. Kemudian data yang diperoleh ditabulasikan dan dibandingkan dengan hasil-hasil pengamatan dari
pengamat lain.
6. Untuk mengidentifikasi burung dipakai alat bantu teropong. dan Buku Panduan Lapangan Burung-burung
di Jawa dan Bali (John MacKinnon).
7. Hal-hal yang dicatat adalah jenis dan jumlah burung yang terlihat, serta aktivitas saat burung itu dijumpai.
Pada kegiatan ini tidak diadakan koleksi spesimen baik yang hidup atau yang mati.

DAFTAR PUSTAKA

Delacour, J. 1947. Bird of Malaysia. The MacMillan Company New York.


Guggisberg, C.A.W., Hainard, R. und Zimmerli, E. 1984. Unsere Vogel.Hallwag. Bern
Leucopsar, KPB. 1994. Laporan Hasil Pengamatan Burung di Cagar Alam Muara angke Jakarta
Utara. FMIPA Biologi Univ.Islam As-Syafiiyah. Jakarta
MacKinnon, J. 1990. Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
LEMBAR PENGAMATAN

Hari : Minggu Tanggal : 15 Mei 2011 Jam : 07.00-11.00 Lokasi : S.M. Muara Angke
Cuaca : Terik/Cerah/Mendung/Berawan/Hujan rintik/Hujan lebat….. Suhu udara : -
Kec. Angin : - Kelembaban : -
Pengamat : 1. Untari Uni Comara 2. Udhiya Yuliani 3. Asrina 4. Rita Nalurita
4. Novi Mulyawati 5. M.Rusda Yakin 6. Fauziyah Hasanah

Tabel 1. Jenis dan jumlah burung yang teramati serta aktivitas harian burung itu di tempat.
Aktivitas
Jam Nama burung Frek Ket
Tbg Tgr Mkn Jln Terbang
07.28 Walet Linchi (Collocalia linchi) 2 √ Terbang
07.33 Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) 1 √ Bertengger
07.35 Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) 12 √ Bertengger
07.35 Cangak Abu (Ardea cinerea) 1 √ Terbang
07.38 Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) 1 √ Terbang
07.38 Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) 1 √ Bertengger
07.39 Burung Madu (Nectarinia sp.) 2 √ Terbang
07.40 Kuntul kerbau (Bubulcus ibis) 1 √ Terbang
07.40 Burung bondol peking (Lonchura √ Terbang
1
punctulata)
07.41 Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) 1 √ Bertengger
07.43 Cangak Abu (Ardea cinerea) 1 √ Bertengger
07.44 Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) 1 √ Bertengger
07.44 Cangak Abu (Ardea cinerea) 1 √ Bertengger
07.45 Cangak Merah (Ardea purpurea) 1 √ Bertengger
07.46 Cangak Abu (Ardea cinerea) 1 √ Terbang
07.48 Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) 2 √ Terbang
07.50 Kutilang (Pycnonotus aurigaster) 3 √ Terbang
07.51 Drucula Rosaceae 1 √ Terbang
07.53 Burung bondol (Lonchura √ Terbang
3
leucogastroides)
07.54 Burung Punai (Treron capelli) 3 √ Terbang
07.55 Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) 1 √ Terbang
07.57 Kutilang (Pycnonotus aurigaster) 1 √ Terbang
08.04 Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) 1 √ Bertengger
08.05 Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) 1 √ Terbang
08.05 Kutilang (Pycnonotus aurigaster) 1 √ Bertengger
08.07 Kutilang (Pycnonotus aurigaster) √ Terbang
1
08.10 Burung bondol peking (Lonchura √ Terbang
2
punctulata)
08.13 Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) 1 √ Bertengger
08.16 Raja Udang (Alcedo caerulescens) 1 √ Terbang
08.18 Kowak (Nycticorax nycticorax) 4 √ Terbang
08.20 Cangak Abu (Ardea cinerea) 1 √ Terbang
08.29 Bondol Jawa (Lonchura √ Terbang
> 11
leucogastroides)
08.37 Kapinis rumah (Apus affinis) > 10 √ Terbang
08.37 Perenjak Jawa (Prinia familiaris) 1 √ Terbang
08.58 Kutilang (Pycnonotus aurigaster) 1 √ Terbang
08.58 Raja Udang (Alcedo caerulescens) 1 √ Terbang
09.00 Kuntul (Bubulcus ibis) 1 √ Terbang
09.01 Kutilang (Pycnonotus aurigaster) 2 √ Terbang
09.05 Perenjak (Prinia sp.) 1 √ Bertengger
09.10 Kipasan (Rhipidura phoenicura) 1 √ Bertengger
09.10 Kipasan jawa (Rhipidura javanica) 2 √ Bertengger
09.20 Cikrak Bambu (Abroscopus √ Bertengger
1
superciliaris)
09.23 Sepah gunung (Pericrocotus miniatus) 1 √ Bertengger
09.27 Caladi (Picoides moluccensis) 1 √ Terbang
09.45 Cangak Abu (Ardea cinerea) 1 √ Terbang
09.47 Cekakak (Todirhamphus chloris) 1 √ Terbang

Catatan :
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
Burung yang paling banyak ditemukan adalah Pecuk Ular (Anhinga melanogaster)

Aktivitas burung yang paling sering dijumpai adalah terbang

Jenis-jenis burung langka yang dijumpai Raja Udang (Alcedo caerulescens) dan Kipasan jawa
(Rhipidura javanica)

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan burung yang dilakukan, ditemukan seanyak 91individu burung dari 24
spesies yang ada di Suaka Margasatwa Muara Angke. Burung ini teramati pada pagi hari yaitu dimana pada
waktu tersebut burung memulai aktivitasnya baik dalam mencari makan atau hanya sekedar berjemur di bawah
matahari pagi. Aktivitas burung saat ditemui sebagian besar adalah saat terbang, aktivitas ini dilakukan pada
saat burung mencari makan di pagi hari. Namun banyak pula burung yang teramati sedang bertengger di atas
pohon yang mungkin burung-burung tersebut sedang berjemur di bawah matahari pagi yang belum begitu
terik.
Jenis-jenis burung yang ditemui yaitu Walet Linchi (Collocalia linchi), Pecuk Ular (Anhinga
melanogaster), Cangak Abu (Ardea cinerea), Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis), Burung Madu (Nectarinia
sp.), Burung bondol peking (Lonchura punctulata), Cangak Merah (Ardea purpurea), Kutilang
(Pycnonotus aurigaster), Drucula Rosaceae, Burung bondol (Lonchura leucogastroides), Burung Punai
(Treron capelli), Raja Udang (Alcedo caerulescens), Kowak (Nycticorax nycticorax), Bondol Jawa
(Lonchura leucogastroides), Kapinis rumah (Apus affinis), Perenjak Jawa (Prinia familiaris), Perenjak
(Prinia sp.), Kipasan (Rhipidura phoenicura), Kipasan jawa (Rhipidura javanica), Cikrak Bambu
(Abroscopus superciliaris, Sepah gunung (Pericrocotus miniatus), Caladi (Picoides moluccensis), Cekakak
(Todirhamphus chloris). Burung-burung tersebut mulai dari yang berukuran kecil hingga yang
berukuran besar dan meliputi burung-burung perairan maupun daratan.
Banyak ditemukannya burung-burung perairan di kawasan pengamatan disebabkan kawasan
tersebut sebagian besar terdiri dari badan perairan rawa yang permukaannya ditutupi oleh tumbuhan
eceng gondok, namun demikian semua burung-burung perairan besar seperti pecuk ular dan lainnya
tidak pernah dijumpai mencari makan pada kawasan perairan tersebut terutama zona yeng tertutupi
oleh tumbuhan eceng gondok. Hal ini dikarenakan zona perairan yang ditutupi oleh eceng gondok
tidak potensial untuk mencari makan, yaitu ikan yang dikarenakan rapatnya lapisan eceng gondok
mempersulit burung-burung besar untuk menangkap ikan. Adapun spesies burung yang didapati
mencari makan di kawasan eceng gondok yaitu kelompok burung-burung kecil contohnya dari jenis
sikatan.
Suaka Margasatwa Muara Angke merupakan tempat tinggal aneka jenis burung dan berbagai satwa lain
yang telah sulit ditemukan di wilayah Jakarta lainnya. Jakarta Green Monster mencatat seluruhnya ada 91 jenis
burung, yakni 28 jenis burung air dan 63 jenis burung hutan, yang hidup di wilayah ini. Sekitar 17 jenis di
antaranya adalah jenis burung yang dilindungi. Berdasarkan hasil pengamatan, jenis burung langka yang
dijumpai yaitu Raja Udang (Alcedo caerulescens) dan Kipasan jawa (Rhipidura javanica).

KESIMPULAN

1. Terdapat 91 burung yang terdiri dari 24 spesies


2. Burung yang paling banyak ditemukan adalah Pecuk Ular (Anhinga melanogaster)
3. Burung langka yang teramati adalah kipasan dan Raja Udang

Anda mungkin juga menyukai