Anda di halaman 1dari 5

Burung-burung di Kampus Universitas Riau-Panam, Pekanbaru

Reby Oktarianda
Ornitolog
Cp : 082174639301 email : rebyoktarianda@ymail.com

ABSTRAK

Kawasan Kampus Universitas Riau (UR) Panam, Pekanbaru merupakan salah satu
kawasan ruang terbuka hijau termasuk didalamnya sebagai hutan kota yang menjadi paru-
paru kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 di kawasan hijau
kampus UR Panam. Tujuan kegiatan riset ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis burung di
Kampus UR Panam. Pengamatan burung dilakukan dengan menjelajahi jalur pengamatan
yang telah ditentukan sebelumnya. Daerah yang dijadikan lokasi pengamatan adalah kawasan
hijau seperti hutan Arboretum, hutan belukar Labor PMIPA FKIP UR, Taman Rekreasi
keluarga, Kebun Percobaan FAPERTA, dan Kawasan Rektorat. Data yang diambil dalam
pengamatan burung tersebut meliputi data jenis burung dan lokasi perjumpaan dengan burung
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Kampus UR Panam, diketahui bahwa setidaknya
ada 48 jenis burung yang tergolong kedalam 11 ordo dan 29 famili yang ada di Kampus UR
Panam.

PENDAHULUAN
Burung merupakan kelompok hewan dari kelas Aves yang memiliki beberapa
karakteristik yang membedakannya dari kelas-kelas lain. Kebanyakan burung hidup diurnal,
meskipun demikian, ada pula burung-burung yang nocturnal. Banyak burung dikenali dari
kemampuannya terbang, meskipun ada beberapa spesies yang tidak memiliki kemampuan
tersebut. Burung merupakan satwa liar yang mudah ditemukan hampir pada setiap
lingkungan bervegetasi. Habitatnya dapat mencakup berbagai tipe ekosistem, mulai dari
ekosistem alami sampai ekosistem buatan. Penyebaran yang luas tersebut menjadikan burung
sebagai salah satu sumber kekayaan hayati Indonesia yang potensial. Di samping berperan
dalam keseimbangan ekosistem burung dapat menjadi indikator perubahan lingkungan.
Burung tersebar hampir di seluruh daerah di muka bumi. Indonesia memiliki 1605
jenis burung atau 17% dari seluruh jenis burung di dunia 380 diantaranya burung endemic,
382 jenis burung dilindungi dan 104 jenis termasuk dalam kategori punah secara global
(Burung Indonesia, 2013). Wilayah Sumatera sendiri memiliki 580 spesies burung, 467
spesies menetap dan 21 endemik (MacKinnon et al., 2010).
Kawasan Kampus Universitas Riau (UR) Panam, Pekanbaru merupakan salah satu
kawasan ruang terbuka hijau termasuk didalamnya sebagai hutan kota yang menjadi paru-
paru kota Pekanbaru. Ruang Terbuka Hijau keberadaannnya sangat penting bagi ekosistem
perkotaan. Keberadaan ruang-ruang tersebut berfungsi sebagai paru-paru kota, sebagai daerah
peresapan air, mereduksi dan menyarin gpolutan udara, menurunkan tingkat kebisingan,
memperbaiki iklim mikro, mengurangi erosi, tempat rekreasi dan habitat satwa liar terutama
burung.
Kegiatan ilmiah ini bertujuan menginventaris jenis-jenis burung yang ada di kawasan
hijau Universitas Riau, Panam.

Page 1 of 5
METODE PENELITIAN
Waktu Dan Tempat
Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2014 di kawasan hijau Universitas Riau,
Panam. Daerah yang dijadikan lokasi pengamatan adalah kawasan hijau seperti hutan
Arboretum, hutan belukar Labor PMIPA FKIP UR, Taman Rekreasi keluarga, Kebun
Percobaan FAPERTA, dan Kawasan Rektorat.

Teknik Pengamatan Burung


Pengamatan burung dilakukan secara jelajah pada jalur pengamatan yang telah
ditentukan sebelumnya. Daerah yang dijadikan lokasi pengamatan adalah kawasan hijau
Universitas Riau, Panam. Pengamatan dilakukan pada dua pembagian waktu, dimana waktu
pertama dimulai pukul 06.00-09.00 WIB (pengamatan pagi) dan pukul 16.00-18.00 WIB
(pengamatan sore). Pengamatan burung dilakukan dengan menggunakan bantuan binokuler
dengan lensa 20 x 50 mm. Selanjutnya burung yang diperoleh dideskripsikan secara
morfologis dan diidentifikasi dengan menggunakan Buku Panduan Lapangan Pengenalan
Burung-Burung, antara lain Panduan Lapangan Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali dan
Kalimantan (MacKinnon et al., 2010), A Photographic Guide to The Birds of Indonesia
(Strange, 2001).

Analisis Data
Data pengamatan mengenai jenis-jenis burung yang didapatkan di Kawasan UR
Panam ditampilkan dalam bentuk tabel dan deskripsi jenis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis-jenis burung yang ditemukan


Dari penelitian ini berhasil ditemukan 48 jenis burung yang tergolong kedalam 11
ordo dan 29 famili yang ada di Kampus UR Panam pada Tabel 1. Ordo yang paling banyak
diamati jenisnya adalah passeriformes (18 famili, 31 jenis). Hal ini disebabkan Passeriformes
merupakan ordo dengan jumlah jenis maupun famili yang terbesar dibandingkan dengan ordo
lainnya.
Famili yang paling banyak dijumpai jenisnya adalah famili collumbidae. Ada 4 jenis
dari famili collumbidae diantaranya Treron vernans, Columba livia, Streptopelia chinensis,
dan Geopelia striata. Hal ini disebabkan pada kelompok ini bersifat aktif mencari makan dan
merupakan kelompok yang tersebar sangat luas di dunia. Makanan utamanya adalah buah-
buahan dan biji-bijian. Hampir semua jenis memiliki tubuh yang padat gemuk dengan paruh
yang pendek, tetapi kuat (MacKinnon et al., 2010).
Dari banyak famili yang termasuk ke dalam ordo Passeriformes, famili yang paling
banyak dijumpai jenisnya adalah famili silviidae, lanidae, sturnidae dan Nectariniidae (3
jenis). Silviidae merupakan suku burung yang memiliki ukuran kecil, sangat lincah. Pemakan
serangga dengan paruh sempit menajam. Memilki kicauan nyaring dan indah (MacKinnon et
al., 2010).
Lanidae merupakan suku burung yang memiliki ukuran badan sedang. Kepala besar,
paruh menakik dengan gigi kuat mengait pada ujungnya. Pemakan serangga. Kebiasaan
bertengger pada semak rendah, kabel dan tiang. Umum dijumpai di kawasan sunda besar
((MacKinnon et al., 2010).

Page 2 of 5
Sturnidae merupakan suku burung yang memiliki ukuran badan sedang. Paruh kuat,
tajam, lurus dan tungkai kaki panjang. Kebanyakan hidup berkelompok dan mencari makan
di tanah. Pemakan buah-buahan dan serangga (MacKinnon et al., 2010).
Nectariniidae merupakan suku burung yang memiliku ukuran badan kecil dan
umumnya berwarna-warni dengan ciri khas paruh panjang melengkung. Umumnya pemakan
nektar (sari bunga) dan serangga. Berrsifat aktif bergerak mencari makanan dan tidak kenal
lelah (MacKinnon et al., 2010).
Adanya jenis burung pemangsa (raptor) dari famili accipitridae yang ditemukan pada
kawasan UR Panam menunjukkan bahwa habitat di kawasan tersebut masih tergolong baik.
Sebagai pemangsa puncak (top predator) dalam piramida atau rantai makanan, burung
pemangsa merupakan penyeimbang ekosistem, sehingga bila ekosistem terganggu, maka
mereka juga akan terganggu (Zulkifli et al., 2012). Jenis burung tersebut ditemukan pada
kawasan belukar bersama sarangnya yang besar.

Tabel 1. Komposisi spesies burung di kamus UR, Panam.


No Ordo Famili Nama ilmiah Nama lokal Lokasi ditemukan

AR B TK KB R
1. Falconiformes Accipitridae Spilornis cheela Elang Ular Bido √
2. Galliformes Phasianidae Coturnix chinensis Puyuh Batu √
3. Gruiformes Rallidae Amourornis Ruwak-Ruwak √ √
phoenicurus
4. Columbiformes Collumbidae Treron vernans Punai Gading √
5. Columba livia Merpati Batu √ √ √
6. Streptopelia chinensis Tekukur Biasa √ √
7. Geopelia striata Perkutut Jawa √
8. Cuculiformes Cuculidae Cacomantis merulinus Wiwik Kelabu √ √
9. Phaenicophlaeus diardi Kadalan Beruang √
10. Centropus bengalensis Bubut Alang-Alang √ √
11. Strigiformes Strigidae Bubo sumatranus Beluk Jampuk √
12. Tyto alba Serak Jawa √
13. Caprimulgiformes Caprimulgiidae Caprimulgus affinis Cabak Kota √ √
14. Apodiformes Apodidae Apus affinis Kapinis Rumah √
15. Cornciiformes Alcenidae Alcedo meninting Raja Udang Meninting √
16. Halcycon symernensis Cekakak Belukar √
17. Meropidae Merops viridis Kirik-Kirik Biru √
18. Piciformes Picidae Celeus brachyurus Pelatuk Kijang √
19. Passeriformes Pittidae Pitta guajana Paok Pancawarna √
20. Hirundidae Hirundo rustica Layang-Layang Api √ √ √ √
21. Campephagidae Hemipus picatus Jingjing Bukit √
22. Pericrocotus Sepah Padang √
divaricatus
23. Chloropseidae Aegithina tiphia Cipoh Kacat √ √
24. Pycnonotidae Pycnonotus goiavier Merbab Cerukcuk √ √ √ √
25. Pycnonotus aurigaster Cucak Kutilang √ √ √ √
26. Oriolidae Oriolus chinensis Kepudang Kuduk Hitam √
27. Corvidae Corvus enca Gagak Hutan √ √
28. Paridae Parus major Gelatik Batu √ √
29. Timaliidae Malacocincla Pelanduk Semak √
sepiarium
30. Turdidae Copsychus saularis Kacer √
31. Silviidae Orthotomus ruficeps Cinenen Kelabu √
32. Prinia familiaris Prenjak Jawa √
33. Prinia flaviventris Prenjak Rawa √
34. Muscicapidae Ficedula zanthopygia Sikatan Emas √
35. Rhipidura javanica Kipasan Belang √
36. Lanidae Lanius tigrinus Bentet Loreng √ √
37. Lanius schach Bentet Kelabu √
38. Lanius cristatus Bentet Coklat √
39. Motacillidae Anthus novaeseelandie Apung Tanah √ √
40. Sturnidae Aplonis minor Perling Kecil √ √
41. Acridhotheres Kerak Kerbau √ √
javanicus
42. Acridhotheres tristis Kerak Ungu √

Page 3 of 5
43. Nectariniidae Anthreptes malacensis Burung Madu Kelapa √ √ √
44. Anthreptes simplex Burung Madu Polos √ √ √
45. Nectarina jugularis Burung Madu Sriganti √ √ √
46. Dicaeidae Dicaeum trigonotisma Cabai Bunga Api √
47. Ploceidae Lonchura punctulata Bondol Peking √
48. Passer montanus Burung Gereja √ √ √ √
Keterangan:
AR : Arboretum
B : Belukar
TK : Taman Keluarga
KB : Kebun Percobaan
R : Rektorat

Jenis-jenis burung dilindungi


Jenis-jenis burung dilindungi yang ditemukan pada kawasan UR Panam adalah
burung Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Raja Udang Meninting (Alcedo meninting),
Cekakak Belukar (Halcycon symernensis), Paok Pancawarna (Pitta guajana), Kipasan
Belang (Rhipidura javanica), Madu Kelapa (Anthreptes malacensis), Madu Polos (Anthreptes
simplex), dan Madu Sriganti (Nectarina jugularis). Spesies tersebut termasuk yang telah
dilindungi oleh Undang-undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya dan diperkuat oleh Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999
tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Terdapat tiga spesies yang selain dilindungi oleh peraturan perundangan tersebut di
atas juga memiliki status keterancaman menurut badan internasional yang bergerak dalam
bidang konservasi alam International Union for Conservation of Nature anda Natural
Resources (IUCN) serta status dalam perlindungan perdagangan menurut konvensi
internasional perdagangan spesies fauna dan flora yang terancam punah Convention on
International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) yaitu Elang
Ular Bido (Spilornis cheela) dan Paok pancawarna (Pitta guajana). Menurut IUCN bahwa
Kadalan beruang (Phaenicophaeus diardi) termasuk dalam kategori “mendekati terancam”
(near threatened).

Tabel 2. Burung-burung dilindungi


No. Nama ilmiah Nama lokal Status
perlindungan
1. Spilornis cheela Elang Ular Bido UU/II
2. Alcedo meninting Raja Udang Meninting UU
3. Halcycon symernensis Cekakak Belukar UU
4. Pitta guajana Paok Pancawarna UU/II
5. Rhipidura javanica Kipasan Belang UU
6. Anthreptes malacensis Madu Kelapa UU
7. Anthreptes simplex Madu Polos UU
8. Nectarina jugularis Madu Sriganti UU
9. Phaenicophaeus diardi Kadalan Beruang NT
Keterangan :
UU : Undang-undang No 5/1990
II : CITES
NT : Near Threatned IUCN
Sumber: Daftar Burung Indonesia (2007).

Page 4 of 5
KESIMPULAN
Ditemukan 48 jenis burung yang tergolong kedalam 11 ordo dan 29 famili yang ada di
Kampus UR Panam dan 9 jenis burung yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan
Indonesia serta badan konservasi international IUCN dan CITES.

DAFTAR PUSTAKA

Burung Indonesia 2013. Status Burung di Indonesia Tahun 2013. http://burung.org. Diakses
pada tanggal 20 Maret 2014.

MacKinnon, J. K.Phillips & B. Van Balen 2010. Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali
dan Kalimantan. Puslitbang Biologi-LIPI/Birdlife Indonesia, Bogor.

Strange, M. 2001. A photographic Guide to the Birds Indonesia. Periplus. Singapura.

Sukmantoro W., M. Irham, W. Novarino, F. Hasudungan, N. Kemp & M. Muchtar. 2007.


Daftar Burung Indonesia no. 2. Indonesian Ornithologists’ Union, Bogor.

Zulkifli, Muhammad Iqbal, Adam A. Supriatn & Agus Nurza. 2012. A Review of Recent
Knowledge on Raptor Species in Sumatra, Indonesia. Journal of Life Sciences 6
(2012) 454-459.

Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai