Anda di halaman 1dari 7

Biodiversitas Flora dan Fauna di Kompleks Unimed

Nama : Kristina Olivia Hutagalung

NIM : 4193311059

Kelas : 19F

Kelompok : 3

Tanggal Pelaksanaan : 14 Oktober 2019

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


I. Biodiversitas Flora dan Fauna di Kompleks Unimed
II. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian biodiversitas
2. Untuk mengetahui berbagai jenis flora di kompleks FMIPA Unimed
3. Untuk mengetahui berbagai jenis fauna di kompleks FMIPA Unimed
4. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati
5. Untuk mengetahui factor-faktor penyebab hilangnya keanekaragaman hayati

Biodiversitas flora merupakan sumberdaya strategis dengan aneka potensi penggunaan


untuk manusia. Pemanfaatan yang kurang ramah lingkungan telah menyebabkan laju
degradasinya cikup tinggi, sehingga mengancam biodiversitas secara global, khususnya pada
hutan tropika. Salah satu akibatnya adalah terjadi krisis biodiversitas flora yang berimplikasi
pada krisis lingkungan, krisis pangan, krisis air dan krisis energy, sehingga menjadi persoalan
politik.( Njurumana, 2016 )

Kondisi lingkungan demikian telah membentuk suatu tipe ekosistem pulau kecil yang
unik dan sangat rentan terhadap perubahan lingkungan dan akan sulit untuk pulih kembali
bila mengalami gangguan. Suatu kebijakan yang tepat bahwa pulau ini telah ditetapkan
sebagai kawasan konservasi dengan status cagar alam. ( Partomihardjo, 2008 )

Defenisi biodiversitas cukup banyak, tetapi salah satu defenisi yang paling mudah
dipahami yaitu “ kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme,
genetika yang dikandungnya, dan ekosistem yang dibangunnya menjadi lingkungan hidup”.
Setiap tingkatan biologi mempunyai arti penting bagi keberlangsungan hidup spesies dan
komunitas alami, dan semua itu penting bagi manusia. Keanekaragaman spesies mewakili
jangkauan adaptasi evolusi dan ekologi suatu spesies terhadap lingkungan tertentu. ( Salim,
2018)

Sebagian besar menyatakan keanekaragaman hayati tidak sama dengan jumlah spesies,
karna istilah yang pertama bersifat lebih umum. Jika yang dimaksud keanekaragaman
terbatas pada jumlah spesies, menurut kalangan ini lebih sesuai dipakai istilah kekayaan
spesies. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan system
biologis. ( Leksono, 2011 )

Keanekaragaman hayati merupakan istilah untuk menerangkan tentang berbagai macam


kehidupan. Ada tiga macam tingkatan keanekaragaman hayati, yaitu keanekaragaman
genetic, jenis (spesies), dan ekosistem.( Rushayati, 2007)
III. Alat dan Bahan
a. Alat

NO Nama Alat Jumlah


1. Kayu 1 buah
2. Tali rafia 4 meter

b. Bahan

NO Nama Bahan Cair/Padat Jumlah


1. Bakso Padat 1 buah
2. Mie telur 995 Padat 1 bungkus
3. Mie Bulat Cap 91 Padat 1 bungkus
4. Saos Cair 1 botol
5. Mie kuning Padat 1 ons
6. Sosis Padat 1 buah
7. Mie Lidi Cap Kelong Padat 1 bungkus
8. Mie Lidi Cap Harimau Putih Padat 1 bungkus
9. Mie Lidi Cap Harimau Padat 1 bungkus
10. Mie Lidi Cap Kapal Api Padat 1 bungkus
11. Mie Lidi Cap Alam Semesta Padat 1 bungkus
12. Mie Lidi Cap Buah Duku Padat 1 bungkus
13. Mie Tiaw Padat 1 ons
14. Air abu Cair 1 botol

IV. Prosedur Kerja


NO Langkah Kerja
1. Dengan menggunakan kayu dan tali rafia bentuk suatu kuadrat berukuran
1×1 m pada lapangan rumput di FMIPA.
2. Catatlah jenis-jenis rumput yang ada pada kuadrat tersebut dan tulis pada
laporan sementara.
3. Catatlah jenis-jenis hewan yang ada pada kuadrat tersebut dan tulis pada
laporan sementara.
V. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
a. Biodiversitas Flora

NO Daftar Spesies Tumbuhan (Flora) Keterangan


1. Aldeniandia (Rumput Mutiara) 1 buah
2. Gunura divarirata (Rumput Dewa) 1 buah
3. Chuperus rotundus (Rumput jarum) 1 buah
4. Bryophita (Lumut) 1 buah
5. Brachiaria detumbens (Rumput bede) 1 buah
6. Mimosa pudica (Putri malu) 1 buah
7. Phylontus urinaria (Meniran) 1 buah
8. Centella asiatica (Pegagan) 1 buah
9. Cyperus rotundus (Rumput teki) 1 buah
10. Lopatherium gracile (Rumput bambu) 1 buah
11. Penisetum purpereum (Rumput gaja) 1 buah
12. Amaranthus spinosios (Bayam duri) 1 buah
13. Volvariella sp (Jamur) 1 buah
14. Caladium (Daun keladi) 1 buah
15. Pteridium aquilinum (Paku) 1 buah

b. Biodiversitas Fauna

NO Daftar Spesies Hewan (Fauna) Keterangan


1. Anax imperator (Capung) 1 ekor
2. Malaria anopheles sp (Nyamuk) 1 ekor
3. Rana macrodon (Katak) 1 ekor
4. Nephila maculate (Laba-laba) 1 ekor
5. Achatina fulica (Siput) 1 ekor
6. Caelifera (Belalang) 1 ekor
7. Macrothylaciarubi (Ulat bulu) 1 ekor
8. Lumbricina (Cacing) 1 ekor
9. Formitidae (Semut) 1 ekor
10. Grillidae (Jangkrik) 1 ekor

2. Hasil Pengamatan

Pada praktikum ini, lokasi yang menjadi tempat pengamatan biodiversitas fauna dan flora
adalah di FMIPA Unimed. Flora yang ditemukan pada 1×1 m lapangan rumput adalah
Aldeniandia (Rumput Mutiara), Gunura divarirata (Rumput Dewa), Chuperus rotundus
(Rumput jarum), Bryophita (Lumut), Brachiaria detumbens (Rumput bede), Mimosa pudica
(Putri malu), Phylontus urinaria (Meniran), Centella asiatica (Pegagan), Cyperus rotundus
(Rumput teki), Lopatherium gracile (Rumput bambu), Penisetum purpereum (Rumput gaja),
Amaranthus spinosios (Bayam duri), Volvariella sp (Jamur), Caladium (Daun keladi), dan
Pteridium aquilinum (Paku). Masing-masing flora tersebut ditemukan 1 buah.
Sedangkan fauna yang ditemukan pada 1×1 m lapangan rumput adalah Anax imperator
(Capung), Malaria anopheles sp (Nyamuk), Rana macrodon (Katak), Nephila maculate
(Laba-laba), Achatina fulica (Siput), Caelifera (Belalang), Macrothylaciarubi (Ulat bulu),
Lumbricina (Cacing), Formitidae (Semut), dan Grillidae (Jangkrik). Masing-masing fauna
tersebut ditemukan 1 ekor.
Kesimpulan

1. Biodiversitas merupakan hal yang penting bagi kehidupan. Biodiversitas berperan


sebagai indikator dari sistem ekologi dan sarana untuk mengetahui adanya perubahan
spesies. Biodiversitas juga mencakup kekayaan spesies dan kompleksitas ekosistem
sehingga dapat memengaruhi komunitas organisme, perkembangan dan stabilitas
ekosistem.
2. Flora yang ditemukan di kompleks FMIPA Unimed adalah Aldeniandia (Rumput
Mutiara), Gunura divarirata (Rumput Dewa), Chuperus rotundus (Rumput jarum),
Bryophita (Lumut), Brachiaria detumbens (Rumput bede), Mimosa pudica (Putri
malu), Phylontus urinaria (Meniran), Centella asiatica (Pegagan), Cyperus rotundus
(Rumput teki), Lopatherium gracile (Rumput bambu), Penisetum purpereum (Rumput
gaja), Amaranthus spinosios (Bayam duri), Volvariella sp (Jamur), Caladium (Daun
keladi), dan Pteridium aquilinum (Paku). Masing-masing flora tersebut ditemukan 1
buah.
3. Fauna yang ditemukan di kompleks FMIPA Unimed adalah Anax imperator
(Capung), Malaria anopheles sp (Nyamuk), Rana macrodon (Katak), Nephila
maculate (Laba-laba), Achatina fulica (Siput), Caelifera (Belalang),
Macrothylaciarubi (Ulat bulu), Lumbricina (Cacing), Formitidae (Semut), dan
Grillidae (Jangkrik). Masing-masing fauna tersebut ditemukan 1 ekor.
4. Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati adalah
- Sebagai sumber pangan
- Sebagai sumber sandang
- Sebagai sumber obat-obatan
- Sebagai sumber pangan
- Sebagai sumber pendapatan
- Sebagai sumber kosmetik
- Sebagai sumber ilmu
- Sebagai aspek budaya
5. Factor-faktor penyebab hilangnya keanekaragaman hayati adalah
- Hilangnya habitat
- Pencemaran tanah, udara dan air
- Perubahan iklim
- Eksploitasi tanaman dan hewan
- Adanya spesies pendatang
- Industrilisasi pertanian dan hutan
Daftar Pustaka

Leksono A. S., 2011, Keanekaragaman Hayati Teori dan Aplikasi, UB Press, Malang.

Njurumana G. N., 2016, Masyarakat Desa dan Manajemen Biodiversitas Flora Pada Sistem
Pekarangan di Kabupaten Sumba Tengah, Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea,
Vol 5(1): 25-36.

Partomihardjo T., Ismail, 2008, Keanekaragaman Flora Cagar Alam Nusabarong, Jurnal
Biologi, Vol 9(1): 67-80.

Rushayati S. B., 2007, Mengenal Keanekaragaman Hayati, Grasindo, Jakarta.

Salim E., 2018, Konservasi Biodiversitas, Pustaka Obor Indonesia, Jakarta.

Medan, 21 Oktober 2019

Asisten Laboratorium Praktikan

Dhinta Dwi Yulianti Kristina Olivia Hutagalung

NIM : 4172141003 NIM : 4193311059

Anda mungkin juga menyukai