Anda di halaman 1dari 6

A.

Tujuan
Tujuan pada praktikum ekologi bagian populasi gastroposa dan ekosistem pantai ada dua.
Yang pertama untuk menerapkan metode pengambilan data pada studi ekologi, khususnya studi
populasi dengan metode kuadrat plot. Yang kedua adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis
gastropoda yang ditemukan oleh praktikan.
B. Latar Belakang
Gastropoda merupakan kelas terbesar dari fhylum mollusca. Terdapat lebih dari 60.000
spesies hidup dan 15.000 spesies fosil (Suwignyo, 2005). Sebagian besar gastropoda memiliki ciri-
ciri mollusca yaitu adanya cangkang, mantel, kaki, organ viseral, radula dan biasanya
memiliki sebuah atau beberapa insang (Kastawi, 2005). Gastropoda berasal dari bahasa latin
yaitu gaster = perut, dan podos = kaki, adalah kelompok hewan yang menggunakan
perut atau kakinya sebagai alat gerak. Gerakan gastropoda disebabkan oleh kontraksi-kontraksi otot
seperti gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan.
Pada saat gastropoda bergerak, kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan
lendir yang berfungsi untuk mempermudah berjalan, sehingga jalannya menghasilkan bekas. Hal ini
sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh (Wulandari, 2017) bahwa hewan anggota kelas gastropoda
berjalan dengan perutnya. Hal yang sama dijelaskan oleh (Febrita, 2015) bahwa kelompok
gastropoda merupakan hewan bercangkang satu dan bergerak menggunakan kaki perut. Sebagian
gastropoda memiliki cangkang yang berbentuk kerucut terpilin (spiral). Namun ada pula gastropoda
yang tidak memiliki cangkang sehingga sering disebut dengan siput telanjang (Harminto, 2017).
Gastropoda memiliki cangkang berbentuk tabung yang melingkar-lingkar seperti spiral
(Nontji, 1987). Cangkang gastropoda terbuat dari bahan kalsium karbonat yang bagian luarnya
dilapisi periostrakum dan zat tanduk. Cangkang gastropoda berputar searah jarum jam dan ada juga
yang berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Arah putaran cangkang kebanyakan ke arah kanan
(dekstral) umumnya mempunyai operkulum (operculum). Tipe cangkang yang berputar ke arah kiri
(sinistral) kebanyakan dijumpai pada jenis-jenis yang hidup di darat (Wulandari, 2017).
Gastropoda juga merupakan organisme kunci dalam rantai makan di ekosistem
perairan.Keberadaan Gastropoda di dalam ekosistem dapat mempengaruhi kehidupan biota lain.
Selain menjadi mangsa bagi biota lain, dalam suatu rantai makanan Gastropoda dapat berperan
sebagai herbivora (grazer), karnivora, scavenger, detritivor, deposit feeder, suspension feeder dan
parasit. Gastropoda yang hidup di perairan umumnya ditemukan sebagai detritivor. Dalam rantai
makanan, detritivor berperan sebagai pengubah detritus yang memiliki tingkat energi rendah menjadi
trofik dengan tingkat energi yang lebih tinggi (Sinyo, 1983).
Lautan adalah lingkungan hidup yang luas bagi biota laut, dimana terdapat banyak
sumberdaya dan potensi yang besar contohnya adalah gastropoda. Pada umumnya gastropoda
hidup di laut, pada perairan yang dangkal dan perairan yang dalam. Gastropoda juga dapat
dijadikan sebagai indikator pencemaran pada suatu ekosisitem (Arbi, 2009). Beberapa jenis
gastropoda juga merupakan keong yang bernilai ekonomis tinggi (Saripantung et al., 2013).
Salah satu contoh perairan laut tempat hidup gastropoda adalah Pantai Sundak yang berlokasi di
Gunung Kidul DIY.
Pengambilan data gastropoda dilakukan di pantai Sundak Gunung Kidul. Selain data
gastropoda, diambil juga data parameter lingkungan berupa faktor fisik dan kimia. Desain sampling
dan cara kerja berpa pengambilan sampel gastropoda dilakukan pada saat kondisi pantai surut
dengan menggunakan metode kuadrat plot dengan ukuran 1m × 1m.
C. Metode
1. Alat dan Bahan
Pada praktikum populasi gastropoda dan ekosistem pantai diperlukan alat dan bahan yang harus
dipersiapkan sebelum melaksanakan praktikum. Diantara alat dan bahan tersebut yang pertama
adalah hand refractometer, yang kedua thermometer, yang ketiga Lux meter. Selanjutnya DO
meter, Ph meter, salinometer, dan plot ukuran 1 m × 1 m. Kemudian kamera HP, Botol air
mineral bekas, plastik ziplock, lakban, spidol, pinset, dan nampan plastik untuk meletakkan
spesies. Sedangkan alat dan bahan yang perlu dipersiapkan oleh praktikan secara pribadi
diantaranya adalah pakaian untuk ganti, mantel plastik/payung, sandal/alas kaki anti air, air
mineral dan snack, pelindung HP, Alat ibadah, sarung tangan latex,
sunscreen/sunblock/kacamata, dan obat-obatan pribadi.
2. Cara kerja

Praktikan melakukan pengukuran panjang dan lebar pantai

Pada masing-masing substrat diletakkan 8 plot (dibagi dengan 8 kelompok, masing-masing


kelompok 1 plot)

Plot berukuran 1 m × 1 m diletakkan pada saat pantai surut, pada titik yang telah ditentukan

Praktikan melakukan sampel gastropoda pada setiap kuadrat plot dengan menggunakan sarung
tangan latex dan pinset

Sampel gastropoda yang telah diambil diletakkan diatas nampan oleh praktikan dan dilakukan
pemotretan untuk inventarisasi sampel

Gastropoda yang sudah dipotret kemudian dimasukkan kedalam plastik ziplock


Praktikan kemudian mengukur parameter lingkungan, uji salinitas air, kecepatan udara, Ph air,
temperatur lingkungan, dan kadar oksigen terlarut dalam air.

D. Hasil dan Pembahasan


Tabel 1 (Keanekaragaman Gastropoda)

No Nama spesies Jumlah individu dalam plot Total Spesies


1 2 3 4 5 6 7 8 dalam
plot
1. Morula margariticola 1 1 1
2. Mitra litterata 1 1 1
3. Mitra paupercula 1 1 1 3 3
4. Turbo bruneus 1 1 3 5 3
5. Anachis lyrata 1 1 1
6. Morulla granulata 1 4 1 1 1 8 5
7. Cypraea palliddula 1 1 1
8. Nassarius margaritiferus 1 1 1
9. Pilsbryoconcha exilis 1 1 1
10. Pomacea canaliculata 1 1 1
11. Pyrene testudinaria 1 2 6 2 11 4
12. Littoria scabra 2 2 1
13. Conus miles 1 1 2 1
14. Maretrix sp 1 1 1
15. Nassarius nodiferus 1 1 1
16. Leptoxis crassa 1 1 1
17. Lyncina lynx 1 1 2 1
18. Clypeomorus monoliferus 1 1 1
19. Conus flavidus 1 1 2 1
20. Conus papiliferus 1 1 1
21. Cypraea moneta 1 2 3 2
22. Mytilus coruscus 1 1 1
23. Cypraea testudinaria 2 2 1
24. Tegula byroniana 1 1 1
25. Nassaria pammicra 1 1 1
26. Gibulla umbilicalis 1 1 1
27. Cypraea Arabica 1 1 1
28. Srigatella litterata 1 1 1
29. Cypraea pellucens 1 1 1
30. Turbo chrysostomos 1 1 1
31. Semiricinula konkanensis 1 1 1
32. Pardalinops testudinaria 1 1 1
33. Lithopoma tuber 1 1 1
34. Tenguela granulate 1 1 1
35. Babylonia spirata 1 1 1
36. Clypeomerus 1 1 1
batillariaeformis
37. Conus californicus 1 1 1
38. Euspira triseriata 1 1 1
39. Turbo agryrostomus 2 2 1

Tabel 2 (Analisis data keanekaragaman gastropoda)

No Kerapatan Frekuensi KR FR INP


1. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
2. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
3. 0,375 0,375 0,042% 0,058% 0,1%
4. 0,625 0,375 0,071% 0,058% 0,129%
5. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
6. 1 0,625 0,114% 0,098% 0,212%
7. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
8. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
9. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
10. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
11. 1,375 0,5 0,042% 0,078% 0,12%
12. 0,25 0,125 0,028% 0,019% 0,047%
13. 0,25 0,125 0,028% 0,019% 0,047%
14. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
15. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
16. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
17. 0,25 0,125 0,028% 0,019% 0,047%
18. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
19. 0,25 0,125 0,028% 0,019% 0,047%
20. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
21. 0,375 0,25 0,042% 0,039% 0,081%
22. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
23. 0,25 0,125 0,028% 0,019% 0,047%
24. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
25. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
26. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
27. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
28. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
29. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
30. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
31. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
32. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
33. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
34. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
35. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
36. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
37. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
38. 0,125 0,125 0,014% 0,019% 0,033%
39. 0,25 0,125 0,028% 0,019% 0,047%
Total 100% 100% 200%

Pembahasan :
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, maka didapatkan hasil sebagaimana tabel
diatas. Tabel yang pertama menunjukkan keanekaragaman gastropoda di pantai Sundak Gunung
kidul. Pada plot 1 ditemukan 1 ekor morulla margariticola, 1 ekor mitra l
DAFTAR PUSTAKA

Arpani., & Maulana, F. (2017). Keanekaragaman Dan Kemelimpahan Gastropoda Pada Persawahan
Desa Sungai Pinang Baru Kabupaten Banjar. Jurnal Pendidikan Hayati, 3(2), 55-66.

Bancin, I.R., Suharsono., & Hernawati, D. (2020). Diversitas Gastropoda Di Perairan Litorial Pantai
Sancang Kabupaten Garut, Jawa Barat. Jurnal Biosains, 6(3). https://doi.org/10.24114/jbio.v613.17739

Persulessy, M., & Arini, I. (2018). Keanekaragaman Jenis Dan Kepadatan Gastropoda Di Berbagai
Substrat Berkarang Di Perairan Pantai Tihunitu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah.
Biopendix, 5(1), 45-52.

Wardani, D.K., & Rifqiyati, N. (2022). Keanekaragaman Dan Kelimpahan Gastropoda Di Pantai
Gunung Kidul Yogyakarta. Bioveritas Journal of Biology, 1(1), 8-15.

Anda mungkin juga menyukai