Anda di halaman 1dari 13

Koefisien Gesek

Landasan Teori : Koefisien gesek ( ) dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya gesek ( F ) dengan gaya normal ( N ), dapat dirumuskan sebagai berikut : F = N

Keterangan : : koefisien gesek F : gaya gesekan N : gaya normal

Tujuan Percobaan :

Menentukan koefisien gesekan antara dua permukaan.

Alat dan Bahan : Papan kayu Balok kayu Batu timbangan + kepingan logam + beras Benang Cawan Alat pengukur sudut Siku siku

Pelaksanaan Percobaan : a. Pada bidang datar / horizontal

Dalam keadaan setimbang dan bergerak ( labil ) dapat dilihat pada gambar berikut ini :

N t f
papan B2 B1

Keterangan gambar : B1 N F B2 t f p g cara : Timbang balok b dengan massa x, sehingga gaya berat B1 = x . g Letakkan papan ( p ) horizontal ( lihat gambar ) Tambahkan secara perlahan lahan beban pada cawan ( B2 ), sehingga suatu saat akan bergerak dimana dalam hal ini f = F ( berat beban + cawan = B2 ) sehingga : : gaya berat balok ( b ) x gravitasi = berat balok x gravitasi : gaya normal : gaya tarik akibat adanya B2 : beban pemberat ( gaya berat B2 ) : tali : gaya gesek : papan : gravitasi bumi

F = N atau

B2

B1

b. Pada bidang miring Keadaan seperti bidang datar ( A ) tetapi pada bidang miring ini papan dibuat miring seperti pada gambar :

t N
B

t
B2

Sin f

B Cos

Keterangan gambar : B1 N F t f p g : gaya berat balok ( B ) x gravitasi = berat balok x gravitasi : gaya normal : gaya tarik akibat adanya B2 : tali : gaya gesek : papan : gravitasi

cara : Angkat balok perlahan lahan hingga balok B1 bergerak ke bawah Catat berapa sudut yang di bentuk oleh papan pada saat balok bergerak Dapat di hitung dengan cara :

. N = M . g . Sin

M . g . Sin = M . g . Cos

Sin = Cos

Jadi = tg

Hasil Percobaan : Dari percobaan yang dilakukan maka diperoleh data seperti pada tabel berikut : Data Hasil Percobaan Bidang Datar
Balok ( massa ) Percobaan Massa beras + cawan 25 30.6 36.9 42.6 30.8 32.5 30.4 42.1 32.5 36.2 39.4 42.7 21.4 22.5 30.2 35.1

I (62,45)

II (82,3)

III (77,0)

IV (52,3)

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Ket. : Satuan dalam gram ( gr )

Data Hasil Percobaan Bidang Miring

Posisi Benda I II III IV


Pengolahan Data :

Sudut 30 25 24 20

Berdasarkan table hasil percobaan diatas maka dapat dihitung koefisien gesek dengan persamaan : a. Bidang Datar B2 = = 25 = 0.40

B1

62.45

b. Bidang Miring

= tg = tg 30o = 0.58

Dengan menggunakan rumus diatas maka dapat dihitung koefisien gesek pada kedua bidang seperti pada table hasil pengolahan data berikut :

Hasil Pengolahan Data Bidang Datar

Balok ( massa )

Percobaan

Massa beras + cawan 25 30.6 36.9 42.6 30.8 32.5 30.4 42.1 32.5 36.2 39.4 42.7 21.4 22.5 30.2 35.1

Koefisien gesek 0.40 0.49 0.59 0.68 0.37 0.39 0.37 0.51 0.45 0.47 0.53 0.55 0.41 0.43 0.58 0.67 7.89

I (62,45)

II (82,3)

III (77,0)

IV (52,3)

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Total


Hasil Pengolahan Data Bidang Miring

Posisi Benda I II III IV Total

Sudut 30 25 24 20

Koefisien gesek 0.58 0.47 0.45 0.36 1.86

Dengan tabel hasil pengolahan data diatas maka dapat dihitung nilai koefisien gesek ( ) ratarata pada bidang datar dan bidang miring percobaan diatas dengan persamaan : n i bidang datar i=1 rata-rata bidang datar = n = 16 7,89 = 0,49

n i bidang miring i=1 rata-rata bidang miring = n = 4 1,86 = 0,47

Setelah diketahui rata-rata pada bidang datar dan bidang miring, maka dapat di hitung nilai deviasi atau penyimpangan nilai terukur dengan rata-rata menggunakan rumus : rata-rata = bidang datar/miring - rata-rata a. Pada bidang datar

rata-rata = bidang datar - rata-rata = 0,40 - 0,49

= 0,09

b. Pada bidang miring

rata-rata = bidang miring - rata-rata = 0,47 - 0,58

= 0,11 Dengan menggunakan cara perhitungan diatas maka akan di peroleh hasil seperti pada table berikut :

Tabel Deviasi/Penyimpangan nilai Bidang Datar

bidang rata rata datar 0.4 0.09 0.49 0.00 0.59 0.10 0.68 0.19 0.37 0.12 0.39 0.10 0.37 0.12 0.51 0.02 0.45 0.04 0.47 0.02 0.53 0.04 0.55 0.06 0.41 0.08 0.43 0.06 0.58 0.09 0.67 0.18 Total 1.31 Tabel Deviasi/Penyimpangan nilai

Bidang Miring
bidang miring 0.58 0.47 0.45 0.36 Total rata rata 0.11 0 0.02 0.11 0.24

Berdasarkan table deviasi/penyimpangan nilai, maka dapat di hitung nilai deviasi ratarata ( a ) dengan persamaan : a. Bidang datar

rata rata bidang datar a = n =

1.31

= 0,082 16

b. Bidang miring rata rata bidang miring a = n = 4


0.24

= 0,06

Dengan diketahuinya deviasi rata-rata, maka nilai deviasi standard Peters dapat di hitung seperti dibawah ini :

a. Bidang datar S bidang datar = 1,25 . a = 1,25 . 0,082 = 0,103 b. Bidang miring S bidang datar = 1,25 . a = 1,25 . 0,06 = 0,075 Dan deviasi standart rata ratanya dapat dihitung sebagai berikut :

a. Bidang datar

Sbidang datar Srata-rata bidang datar = n =

0,103 = 16

0,103 = 0,028 4

b. Bidang miring

Sbidang miring Srata-rata bidang datar = n =

0,075 = 4

0,075 = 0,038 2

Persentase deviasi/penyimpangan nilainya adalah : a. Bidang datar

Srata-rata bidang datar

0,028 x 100 % = x 100 % = 5,71 % 0,49

rata-rata bidang datar

b. Bidang miring

Srata-rata bidang miring x 100 % = rata-rata bidang miring

0,038 x 100 % = 8,09 % 0,47

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil percobaan diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada bidang datar koefisien gesek dapat di hitung dengan perbandingan F = N atau B1 B2

Dan pada bidang miring koefisien gesek sama dengan tangen sudut bidang miring

= tg

.
2. Koefisien gesek pada bidang datar percobaan di atas adalah 0,49 + 0,028 dan koefisien

gesek pada bidang miring percobaan di atas adalah 0,47 + 0,038.

Dosen I.B Made Widiadnya,MM

Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai