Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjaakan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Kapita Selekta ini dengan judul Sistem Informasi Kelompok Pecinta Alam Pada AMIK MBP Kapita Selekta ini disusun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan mata kuliah kapita selekta pada program studi Manajemen Informatika D-III AMIK MBP. Adapun tujuan dari Proyek Minor ini adalah untuk membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir. Dalam menyelesaikan kapita selekta ini penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, maka untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Drs. Tenang Malem Tarigan Ak, selaku Direktur AMIK MBP Medan 2. Bapak Sariadin Siallagan,ST,M.Cs Ketua Jurusan Manajemen Informatika Komputer 3. Bapak Benni Purba SE, selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak memberikan saran 4. Bapak Positron Bangun , selaku dosen Wali penulis yang telah memberikan semangat 5. Para Dosen Dan Staf AMIK MBP Medan 6. Ibunda tercinta yang telah memberikan dorongan dan baik yang bersifat moril maupun materil 7. Keluarga tercinta yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis 8. Dan tak lupa juga rasa terima kasih saya kepada semua sahabat-sahabat penulis yang telah banyak memberikan segala bantuan dan kerjasamanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa proyek minor ini masih ada kekurangan, maka dari itu penulis mengaharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan karya ilmiah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan banyak berharap semoga proyek minor ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan penulis sendiri.

Medan, Penulis

2011

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN BAB II SISTEMATIKA KAPITA SELEKTA 2.1 Bagian Awal 2.1.1 Sampul Luar 2.1.2 Halaman Persetujuan 2.1.3 Daftar Isi 2.2 Bagian Utama 2.3 Bagian Akhir 2.3.1 Daftar Pustaka 2.3.2 Lampiran 1 .2 .. 3 .. 3 4 .4 .. 4 .. 5 .6 .. 6

BAB III PEDOMAN PENULISAN 3.1 Pengetikan Naskah 3.1.1 Jenis Huruf 3.1.2 Jarak Baris 3.1.3 Batas Tepi 3.1.4 Pengisian Ruangan 3.1.5 Alenia Baru 3.1.6 Bilangan dan Satuan

.. 7 .8 8 8 .8 .8 .. 9 .9

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kita banyak mendengar bahwa pencinta alam hanya mementingkan kegiatan internalnya saja, seperti mendaki gunung, menjelajah rimba, mengarungi jeram dll. Makna pecinta alam saat ini sudah jauh melenceng dari makna sebenarnya. Mereka yang menamakan klub pecinta alam justru tidak mengerti apa makna pecinta alam itu yang sebenarnya. Sekarang klub pecinta alam tumbuh bagaikan jamur diwaktu hujan. Namun sayangnya pecinta alam sekarang ini lebih mengutamakan pada petualangan dan penaklukan alam. Bukan untuk melestarikan alam. Sehingga disadari atau pun tidak kita ikut ambil bagian dari kerusakan alam ini. Harusnya klub pecinta alam menjadi ujung tombak dalam menjaga kelestarian alam ini bukan sebaliknya. Banyak sudah orang-orang yang mampu menggapai atap-atap dunia, tapi hanya segelintir aja yang benar-benar peduli dengan alam ini. Mudah-mudahan kita bisa termasuk dari sedikit orang yg mau peduli dengan alam ini. Lebih baik jika klub-klub pecinta alam lebih menfokuskan pendidikan ahlak anggotanya dalam bersikap terhadap alam. Pecinta alam di AMIK MBP Medan masih banyak mengalami kesulitan dalam kegiatan operasionalnya, karena masih bersifat manual sehingga membutuhkan waktu yang lama dan banyak mengalami kendala-kendala seperti dalam meregistrasi anggota, sulitnya mendapatkan data tempat tujuan , didalam proses pendataan anggota dan kegiatan dibutuhkan waktu yang lama untuk pencariannya, sehingga informasi tidak diberikan secara cepat dan akurat.

Berdasarkan masalah yang dihadapi Amik Mbp maka penulis tertarik untuk merancang suatu system dengan menggunakan system komputerisasi denagan judul Sistem Informasi Kelompok Pecinta Alam Pada AMIK MBP yang diharapkan dapat menjadi suatu alternatif untuk memperbaiki kelemahan system tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan permasaalahan yang sudah dibahas sebelumnya maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana mengetahui informasi registrasi anggota pecinta alam b. Bagaimana mengetahui informasi inventaris pecinta alam c. Bagaimana mengetahui informasi kegiatan pecinta alam d. Bagaimana mengetahui informasi anggaran atau dana

1.3 Batasan Masalah


Menyadari begitu kompleks permasalahan yang ada pada lingkungan pecinta alam

AMIK MBP maka perlu dibuat batasan-batas,pada tulisan ini masalah akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: y y y y Registrasi Calon Anggota Pecinta alam Peninjauan Daerah Kunjungan Penggunaan Keperluan Peralatan Data Anggaran

1.4 Tujuan Studi Dan Manfaat Studi


1.4.1 Tujuan Studi Adapun tujuan studi yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui Kegiatan dan ruang lingkup Pecinta Alam

1.4.2 Manfaat Studi Adapun manfaat studi yang diperoleh sebagai berikut: a. Agar penanganan keanggotaan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat b. Supaya proses pendataan daerah kunjungan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah c. Supaya innformasi mengenai penggunaan peralatan dan anggaran dapat diperoleh dengan mudah dan cepat

1.5 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan Kapita Selekta ini terdiri dari 4 (empat) bab dan mencakup beberapa sub bab sebagai berikut:

Bab 1.

Pendahuluan

Aktivitas mendaki gunung akhir-akhir ini nampaknya bukan lagi merupakan suatu kegiatan yang langka, artinya tidak lagi hanya dilakukan oleh orang tertentu (yang menamakan diri sebagai kelompok Pencinta Alam, Penjelajah Alam dan semacamnya). Melainkan telah dilakukan oleh orang-orang dari kalangan umum. Namun demikian bukanlah berarti kita bisa menganggap bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas mendaki gunung, menjadi bidang ketrampilan yang mudah dan tidak memiliki dasar pengetahuan teoritis. Didalam pendakian suatu gunung banyak hal-hal yang harus kita ketahui (sebagai seorang pencinta alam) yang berupa : aturan-aturan

pendakian, perlengkapan pendakian, persiapan, cara-cara yang baik, untuk mendaki gunung dan lain-lain. Segalanya inilah yang tercakup dalam bidang Mountaineering.

Bab 2.

Landasan Teori dan Konseptual

Dalam bab ini penulis menguraikan landasan teori yang menjelaskan tentang pembahasan yang mencakup uraian pemecahan masalah dalam bentuk teori-teori penyelesaian

permasalahannya dan menjelaskan tentang pembahasan yang mencakup suatu konsep dasar suatu sistem baru yang akan dirancang.

Bab 3.

Pembuatan Sistem Informasi Kelompok Pecinta Alam Amik MBP

Pada bab ini penulis akan membahas mengenai dataflow diagram, database, relasi antar tabel, desain input, desain output, desain dialog, menu utama, dan program lengkap (listing program).

Bab 4.

Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran guna membangun sebuah sistem yang lebih baik Daftar Pustaka Lampiran

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL

2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Istilah sistem berasal dari bahasa yunani yaitu system yang mengandung arti kesatuan atau keseluruhan dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lainnya. Dengan kata lain sistem merupakan suatu kesatuan metode, prosedur, teknik yang digabungkan sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuang yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem yang akan diperoleh dari beberapa sumber, yaitu: Hanif Al Fatta (2007:3) mendefinisikan bahwa sistem adalah sekumpulan objek-objek yang berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai suatu kesatuan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Jogianto HM (1989:2) menyatakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah adalah sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantubg sama lain. Masukan (input) Pengolahan (processing) Keluaran (output)

Gambar 2.1 Model Sistem

2.1.2

Karakteristik Sistem

Hanif Al Fatta (2007:5) menyatakan bahwa untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik system yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya.: 1. Batasan (boundary): Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang diluar sistem. 2. Lingkungan (environment): Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem. 3. Masukan (input): Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energy) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. 4. Keluaran (output): Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer computer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. 5. Komponen (component): Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem. 6. Penghubung (interface): Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

7. Penyimpangan (storage): Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpangan sementara
dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

2.1.3

Klasifikasi Sistem

Jogiyanto HM (1989:6) menyatakan bahwa system dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandanagan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. sistem fisik adalah system yang ada secara fisik. 2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin 3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem tertutup (closed system) dan system terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah system yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2 Informasi 2.2.1 Pengertian informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Untuk lebih jelasnya maka dibawah ini diuraikan pengertian informasi dari beberapa para ahli yaitu: Jogiyanto HM (1989:8) mendefinisikan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Budi Sudtejo Dharma Oetomo (2002:168) mendefinisikan bahwa informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen system tersebut menjadi bentuk yang

mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yamg ada. Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya.

2.2.2

kualitas Informasi

Budi Sudtejo Dharma Oetomo (2002:16) menyatakan bahwa tidak semua informasi berkualitas. Oleh karena itu, sudah seharusnya dilakukan penyaringan terhadap informasi yang beredar atau yang dapat ditangkap. Kualitas ditentukan oleh beberapa faktor yaitu: 1. Kekuatan dan teruji kebenarannya Artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias, dan tidak menyesatkan. Kesalahan-kesalahan itu dapan berupa kesalahan perhitungan maupun akibat gangguan yang dapat mengubah dan merusak informasi tersebut. 2. Kesempurnaan informasi Informasi disajikan lengkap tanpa pengurangan, penambahan, atau pengubahan. 3. Tepat waktu Informasi harus disajikan secara tepat waktu, mengingat informasi akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. 4. Relevansi Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut diterima ole mereka yang membutuhkan, dan menjadi tidak berguna jika diberikan kepada mereka yang tidak membutuhkan.

5. Mudah dan murah Kini cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri. Bilamana cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahalo, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau mencari alternatif substitusinya.

2.3 Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi


Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi, Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Budi Sudtejo Dharma Oetomo (2002:11) Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, sistem informasi merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan control terhadap jalannya perusahaan. Jogiyanto HM (1989:11) mendefinisikan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemuka kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerialdan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah system yang saling berkaitan atau berinterksi yang melakukan pengumpulan data, memproses data dan merekam hingga menghasilkan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi yang mendorong orang untuk

mempertimbangkan batas tanggung jawab antar system guna memahami sasaran keseluruhan organisasi.

2.3.2

Pekembangan Sistem Informasi

Budi Sudtejo Dharma Oetomo (2002:18) menyatakan bahwa sistem informasi memainkan peran kritis dalam perusahaan-perusahaan. Pada mulanya sistem informasi digunakan untuk meningkatkan kualitas manajerial, sehingga sering disebut Sistem Informasi manajemen (SIM) yang kemudian dikembangkan terus seiring dengan perkembanagan teknologi informasi. Adapun tahapan perkembangan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sistem Informasi Tradisional Sistem informasi dioperasikan dan dikelola secara semi manual. Sistem informasi ini beroperasi secara lambat, sehingga seringkali pimpinan mengambil keputusan hanya berdasarkan data asumsi atau pikiran, sementara data asli sedang berproses. Disamping itu, keakuran informasi yang dihasilkan juga masih diragukan. Kondisi ini akan berakibat buruk terhadap perkembanagan perusahaan. 2. Sistem Informasi Berbasis Komputer Teknologi komputer dapat digunakan untuk mendukung penciptaan sistem informasi. Sistem informasi ini menghasilkan informasi lebih singkat, disamping birokrasi dapat dikurangi, komputer juga memiliki kemampuan proses yang sangat cepat untuk menghasilkan informasi dengan tingkat keakuratan yang tinggi. 3. Sistem Informasi Berbasis Jaringan Perkantoran Melalui sistem informasi jaringan komputer perkantoran, perusahaan memungkinkan untuk membuka sejumlah tempat transaksi, sehingga dapat meningkatkan profit dalam jumlah yang sangat besar 4. Sistem Informasi Lintas Platform Teknologi baru yang merupakan gabungan antar teknologi komputer dan telekomunikasi tersebut dikenak dengan nama Teknologi Komunikasi Data. Dalam perkembanagan

selanjutnya, lahirlah sebuah teknologi internet yang dapat menghubungkan komputer diseluruh dunia.

2.4 Perpustakaan 2.4.1 Pengertian Perpustakaan


Bagi banyak orang bila mendengar istilah perpustakaan, dalam benak mereka akan tergambar sebuah gedung atau ruangan yang dipenuhi rak buku. Anggapan demikian tidaklah selalu salah karena bila dikaji lebih lanjut, perputakaan berasal dari kata Pustaka. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, kata pustaka artinya buku. Sedangkan perpustakaan artinya kumpulan buku. Perpustakaan dalam bahasa inggris disebut library, berasal dari bahasa Romawi yaitu librarium yang terdiri dari kata liber dan armarium. Liber artinya buku, sedangkan armarium artinya lemari. Di Yunani disebut bibliotheke, asal kata dari biblion dan theke. Biblion artinya buku, sedangkan theke artinya lemari. Jadi dilihat dari asal katanya, berarti lemari dimana didalamnya terdapat buku-buku. Oleh karena itu, untuk bisa mengetaui lebih dalam lagi mengenai perpustakaan, berikut beberapa pengertian tentang perpustakaan yaitu: H.Sugandi (1993:34) mendefinisikan bahwa perputakaan adalah kumpulan buku, yang memuat berbagai macam masalah, seperti ekonomi, politik, social budaya, keagamaan dan lain sebagainya. Siahaan.B (1993:2) mendefinisikan bahwa perpustakaan adalah suatu wadah atau tempat dimana ada didalamnya terdapat bahan pustaka yang disusun menurut system tertentu untuk masyarakat pembacanya guna meningkatkan mutu kehidupannya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah sebuah ruang dimana di dalamnnya terdapat banyak buku yang disusun berdasarkan sistem tertentu untuk digunakan sebagai media dalam mencari ilmu dan wawasan bagi semua orang.

2.4.2

Fungsi Perpustakaan

Siahaan.B (1993:4) menyatakan bahwa setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila dapat menjalankan fungsinya. Oleh karena itu fungsi perpustakaan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Fungsi Akumulasi dan Preservasi Seperti diketahui bahan pustaka itu adalah hasil penuanagan pemikiran, perasaan, maupun kehendak manusia untuk dikomunikasikan kepada pihak lain, baik unntuk masa itu maupun masa mendatang. Bahan pustaka yang berisikan hal tersebut diatas dikumpulkan, disimpan dan dipelihara untuk dilestarikan ooleh perpustakaan guna dikomunikasikan kepada generasi mendatang, agar mereka mengetahui tingkah laku/kebudayaan masyarakat/bangsa itu. 2. Fungsi Pendidikan Kita mengenal apa yang disebut long life education yaitu pendidikan seumur hidup, yang dikembangkan oleh pemerintah kita baik pendidikan formal maupun informal. Karena itu Jadi fungsi pendidikan dari perpustakaan itu tidak hanya untuk mencerdaskan bangsa-bangsa saja, tetapi salah satu sumber belajar yang amat penting, yang memungkinkan para tenaga kependidikan dan para peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan putaka yang mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan. 3. Fungsi Penelitian Diperpustakaan tersedia berbagai data dan informasi hasil penemuan dan pemikiran para ahli. Jika seseorang akan mengadakan penelitian tentunya ia akan memulai dengan penelitian kepustakaan. Mungkin masalah atau subjek yang diteliti pernah diteliti orang beberapa waktu yang lalu, baik didalam negri maupun diluar negri. Hal ini penting karena jangan sampai kita mengadakan suatu penelitian yang orang lain sudah pernah menelitinya, padahal kita tidak mengetahuinya. Akan tetapi dengan modal-modal penelitian orang yang tersimpan di perpustakaan itu, kita menemukan sesuatu yang benar-benar baru, atau

mengembangkan/menyempurnakan dari penemuan-penemuan terdahulu. 4. Fungsi Inspirasi Dengan membaca bahan pustaka di perpustakaan, dapat memekarkan daya pantasi dan dapat mendatangkan inspirasi yang kemudian dapat pula menghasilkan kreasi seseorang dalam

suatu kegiatan, misalnya menulis dan berkarya lainnya. Sering pula inspirasi itu menjadi citacita dan setelah diperjuangkan, mencapai kenyataan. 5. Fungsi Rekreasi Kita membaca bahan pustaka di perpustakaan dapat juga merupakan hiburan yang positif. Kita membaca novel drama rumah tangga, atau perjuangan hidup seseorang yang diceritakan dengan baik, sering membuat kita iba dan terharu. Kadang-kadang kita merasa bagian-bagian tertentu dari cerita itu persis seperti yang kita alami. Kita merasa akhirnya merasa tidak sendirian dalam hidup yang penuh dengan segala suka dukanya ini.

2.4.3 Jenis-jenis Perpustakaan


Siahaan.B (1993:9) menyatakan bahwa perbedaan kepentinga dan kebutuhan akan informasi bagi masyarakat luas, menimbulkan adanya jenis-jenis perpustakaan untuk melayani. Jenis-jenis perpustakaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perpustakaan Sekolah Perpustakaan ini diselenggarakan di sekolah-sekolah, bertugas mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayakan bahan pustaka untuk kepentingan pengajaran dan pendidikan di sekolah tersebut. Masyarakat pembacanya adalah siswa, tenaga pengajar dan staf sekolah lainnya. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar dan mengajar, pusat penelitian sederhana, pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi, sehingga pelaksanaan kegiatan kurikulu dapat lebih sempurna, sekaligus dapat meningkatkan mutu pendidikan. 2. Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan ini diselenggarakan di dan oleh perguruan tinggi. Bertugas mengumpulkan, memelihara dan mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian mayarakat perguruan tinggi tersebut. Masyarakat pembacanya adalah para mahasiswa, pengajar, peneliti dsb. Perpustakaan ini juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. 3. Perpustakaan khusus/ Perpustakaan Dinas Perpustakaan ini memiliki instansi atau lembaga tertentu. Bertugas mengumpulkan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk menunjang kelancaran

tugas instansi atau lembaga tersebut. Perpustakaan ini berfungsi juga sebagai pusat referensi dan penelitian. Masyarakat pembacanya ialah para pemimpin, para petugas/karyawan instansi atau lembaga. a. Perpustakaan Nasional, yaitu perpustakaan yang menyimpan dan melestarikan semua penerbitan nasional serta bahan pustaka lainnya, agar dapat digunakan oleh segenap warga bangsa dan yang sangat bermanfaat bagi pengenalan dan pengembagan kebudayaan nasional. Perpustakaan ini berkedudukan di ibukota Negara, diselenggarakan oleh pemerintah dan berfungsi sebagai: 1) Perpustakaan deposit nasional dan terbitan asing dalam bidang ilmu pengetahuan yang menjadi koleksi nasional. 2) Pusat bibligrafi nasional 3) Pusat informasi, referensi dan penelitian 4) Pusat kerjasama antar perpustakaan didalam negeri dan dengan perpustakaan luar negeri. b. Perpustakaan Daerah Perpustakaan ini diselenggarakan oleh pemerintah. Dahuku bernama perpustakaan wilayah Debdikbud, sekarang berada di bawah Perpustakaan Nasional. Berkedudukan di setiap ibukota propinsi. Perpustakaan ini bertugas menjadi pusat pelayanan perpustakaan, penyimpanan dan pelestarian penerbitan propinsi, serta melakukan pembinaan teknis perpustakaan- perpustakaan di propinsi untuk kepentingan warga masyarakat propinsi tersebut. Dewasa ini setiap propinsi sudah ada Perpustakaan Daerah. c. Perpustakaan Umum Dati II Berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kodya. Perpustakaan ini memberikan pelayanan untuk umum di lingkungan kabupaten/kodya. Statusnya di bawah pemda. d. Perpustakaan Keliling Merupakan upaya peningkatan perluasan pelayanan Perpustakaan Umum dati II. Berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum. Dalam pelayanannya itu, perpustakaan keliling ini

mengunjungi pusat pemungkiman masyarakat. Angkutan yang digunakan adalah kendaraan roda empat, perahu motor dsb. e. Perpustakaan Umum Kecamatan Perpustakaan ini memberikan pelayanan kepada warga masyarakat di lingkungan kecamatan, status di bawah pemda. f. Perpustakaan Desa Perpustakaan ini memberikan pelayanan kepada warga masyarakat di linkungan desa yang biasanya berada di kelurahan. Statusnya Pemda bersama Lembga masyarakat (LKMD).

2.4.4 Perpustakaan

Prosedur Peminjaman dan Pengembalaian Buku pada

Untuk memberikan pelayanan kepada siswa terhadap fasilitas peminjaman buku perpustakaan dan untuk meminjam bahwa proses pelayanan dan peminjaman buku berjalan dengan tertip dan teratur, harus memenuhi aturan persyaratan yang ditentukan berdasarkan prosedur di bawah ini yaitu: 1. Buku yang diterima dari donator diberi kode buku oleh petugas perpustakaan dan langsung disusun di rak berdasarkan klasifikasinya. 2. Pengunjung perpustakaan mengisi buku tamu dan mencari buku yang akan dibaca/dipinjam. 3. Jika ada pengunjung yang ingin meminjam buku di tempat, pengunjung langsung dapat membaca dilokasi yang disediakan oleh perpustakaan. 4. Jika adapengunjung yang ingin meminjam buku tendon, dan majalah untuk dibawa keluar ruangan hanya diijinkan selama waktu yang telah ditentukan sesuai dengan prosedur peminjaman buku tendon/transparansi dengan terlebih dahulu meninggalkan kartu KTM kepada petugas perpustakaan.

5. Setelah pengunjung mendapatkan buku yang akan dipinjam untuk dibawa pulang, pengunjung terlebih dahulu harus memperlihatkan kartu anggota perpustakaan kepada petugas perpustakaan. 6. Petugas perpustakaan akan mencatat no.anggota, nama dan judul buku yang akan dipinjam serta tanda tangan peminjam kedalam buku besar. 7. Petugas perpustakaan akan mengambil kartu identitas buku keluar yang terdapat dibelakang buku serta mencap tanggal pengembalian buku untuk selanjutnya buku tersebut diberikan kepada peminjam. 8. Selanjutnya petugas akan merekatkan kartu anggota beserta kartu identitas buku keluar untuk disimpan sebagai bukti peminjaman. Dialam menghitung denda keterlambatan peminjaman buku menggunakan ketentuan sebagai berikut : a. Jumlan buku yang dipinjam oleh tiap siswa sebanyak 3 (tiga) buku. b. Waktu yang diberikan dalam peminjaman buku 3 (tiga) hari c. Apabila melewati batas peminjaman buku lebih dari 3 (tiga) hari, maka siswa dikenakan denda, perbuku Rp. 200 Contoh : Buku yang dipinjam sebanyak 3 (tiga) buku, dan ternyata buku dikembalikan pada hari ke-6 (enam) dirumuskan sebagai berikut : Rumus : (Jumlah buku x lamanya waktu x jumlah denda buku) = 3 x (6-3) x Rp.200 = 3 x 3 x Rp. 200 = Rp. 1800

2.4.5 Sistem Informasi Perpustakaan


Dalam suatu organisasi harus dibentuk system informasi yang akan dapat membantu mempermudah penggunaan dalam melakukan pekerjaan. Seperti contoh pada sisten informasi perpustakaan. Sistem informasi perpustakaan merupakan system informasi yang memberikan kemudahan bagi si pengguna untuk dapat menikmati fasilitas yang disediakan oleh sebuah perpustakaan. Mulai dari prosedur pengembalian buku dan satu hal lagi, mempermudah mencari sebuah buku dalam suatu sisrem, dan juga memberikan kemudahan bagi operator yang bertugas menjaga perpustakaan dengan baik, rapi, cepat, dan keamanan terjaga. Semuanya dapat terbantu dengan adanya system informasi ini. (Niken, http://niken-

gunadarma.blogspot.com/2009/10/sistem informasi.html. di akses 7 Des 2010)

2.5 Data Flow Diagram (DFD)


Pemodalan proses merupakan cara formal untuk menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi. Mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah di antara aktivitas-aktivitas itu. Ada banyak cara untuk mempresentasikan proses model. Cara yang popular adalah dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD). Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa pengertian tentang Data Flow Diagram : Jogiyanto HM (1989:700) mendefenisikan bahwa data flow diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan lingkunagan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD juga merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengekan bagaiman bisnis berkembangan sistem yang terstruktur. Hanif Al Fatta (2007:105) menyatakan bahwa data flow diagram adalah salah satu cara untuk mempresentasikan proses model (cara formal untuk menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi). Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2002:116) mendifinisikan bahwa Data Flow Diagram merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa data flow diagram adalah sebuah simbol yang berbentuk diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk

menggambarkan arus proses data dari sistem terstruktur berikut adalah : Table 2.1 Simbol-simbol Data Flow Digram NO SIMBOL 1 KETERANGAN External entyti (kesatuan luar) merupakan model yang menggambarkan dengan mengunakan

persegi panjang dan mewakili entyti luar dimana suatu system berkomunikasi. 2 Data flow (arus data) diberi symbol suatu panah yang menunjukkan arus data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. 3 Procecess (proses) menunjukkan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer atau hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. 4 Merupakan simpanan dari data yang dibuat.

Ada beberapa tahapan dalam pembuatan data low diagram yaitu : 1. Diagram konteks : digunakan untuk menggambarkan sistem secara global 2. Diagram level nol : digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan proses yang ada dalam diagram konteks

3. Diagram detil (level satu) : digunakan untuk menggambarkan arus data yang lebih mendetail
dalam proses level nol.

2.6 Data
Data berasal dari kata datum yang artinya fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan yang dapat digambarkan dengan simbolsimbol, angka-angka, huruf-huruf, dan yang lain dapat menunjukkan sutu ide, objek, kondisi, atau situasi. Untuk mengetahui lebih mendetail lagi tentang data berikut pengertian dari data beberapa ahli : Jogiyanto Hartono, Ed. III. jogyakarta : Andi, 2002, menyatakan bahwa data adalah kenyatan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Leman (1997:158) menyatakan bahwa data dalam sebuah data base disusun berdasarkan sistem hirarki yang unik, yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Bit Merupakan bagian terkecil dari data secara keseluruhan yang berupa karakter ASCII (American Standard Form Information Interchange) nol atau satu yang merupakan komponen-komponen byte. 2. Byte Merupakan atribut dari field yang berupa huruf yang membentuk nilai dari sebuah filed. 3. Field Suatu field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data seperti nama, alamat, dimana kumpulan dari field membentuk record. 4. Record Suatu record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu dimana kumpulan dari record membentuk suatu file 5. File Suatu file yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis, dimana kumpulan dari file membentuk suatu darabase. 6. Database Suatu database menggambarkan data yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain.

Bit

Byte

Field

Rekord

File

Database

Gambar 2.2 Hirarki data dalam database

2.7 Basis Data (Database)


Sistem database terus dikembangkan oleh para ahli agar dapat dipreroleh cara pengorganisasian yang efisien dan efektif. Hal ini diperlukan karena sekarang ini berbagai bidang usaha telah menjadikannya sebagai tumpuan manajemen informasi perusahaannya. Sehingga ada baiknya terlebih dahulu kita ketahui dari beberapa pengertian dibawah ini: Budi Sudtejo Dharma Oetomo (2002:99) mendefinisikan bahwa database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan sistem informasi, karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun informasi-informasi dalam berbagai bentuk. Hanif Al Fatta (2007:10) mendefinisikan bahwa database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi. Linda Marlinda data (2004:1) operasional mendefinisikan lengkap dari bahwa suatu database adalah suatu yang

susunan/kumpulan

organisasi/perusahaan

diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan computer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. Jadi dapat disimpulkan bahwa database adalah himpunan kelompok data yang saling berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar tidak terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga dapat diolah atau dieksplorasi secara tepat dan mudah untuk menghasilkan informasi.

2.8 Relasi
Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. Sebagai contoh, relasi mehubungkan mahasiswa dengan matakuliah yang diambilnya. Kumpulan semua entitas bertipe sama disebut

kumpulan entitas (entity set), sedangkan kumpulan semua relasi bertipesama disebut kumpulan relasi (relationship set). Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan dari pengertian dibawah ini: Janner Simarmata dan Iman Paryudi (2005:67) mendefinisikan relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Kardinalitas menentukan kejadian suatu entitas untuk satukejadian pada entitas yang berhubungan. Linda Marlinda (2004:18) mendefinisikan bahwa relasi adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entyti. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bhwa relasi adalah hubungan antara satu file atau table lain dalam suatu database, atau hubungan antara dua atribut dalam suatu file. Relasi antara dua table dpat dikatagorikan menjadi tiga yaitu: 1. Relasi one to one (Relasi satu lawan satu) Hubungan antar file pertama dan file kedua atau hubungan antara atribut pertama dengan atribut kedua adalah satu berbanding satu seprti kartu anggota dengan mahasiswa, setiap mahasiswa di perpustakaan hanya memiliki satu kartu anggota demikian sebaliknya.
Siswa

Memiliki

Kartu Anggota

Gambar 2.3 Relasi Satu Lawan Satu 2. Relasi one to many (Relasi satu lawan banyak) Hubungan antara file pertama dan file kedua atau hubungan antara atribut pertama dengan atribut kedua adalah satu berbanding banyak seperti buku dan siswa, satu siswa meminjam banyak buku demikian sebaliknya.
Siswa

Meminjam

Buku

Gambar 2.4 Relasi Satu Lawan Banyak

3. Relasi many to many (Relasi banyak lawan banyak) Hubungan antara file pertama dan file yang lain atau atribut pertama dengan atribut kedua adalah banyak berbanding banyak. Seperti buku dan siswa, banyak buku yang dipinjam oleh banyak sisw
Buku

Dipinjam

Siswa

Gambar 2.5 Relasi Banyak lawan Banyak

2.9 Flowchart
Dalam penulisan flowchart dikenal dengan dua model, yaitu sistem flowchart dan

program flowchart. Sistem flowchart merupakan diagram alir yang mengambarkan suatu sistem peralatan computer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hbungan antar peralatan tersebut. Program flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu pprosedur pemecahan masalah. Untuk lebih jelasnya di bawah ini ada beberapa pengertian tentang flowchart, yaitu: Budi Sudtejo Dharma Oetomo (2002:126) mendefinisikan bahwa flowchart adalah metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah dengan merepresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah digunakan, dan standar. Jogiyanto HM (1989:765) menyatakan bahwa flowchart adalah bagan yang menunjukkan alir di dalam atau prosedur system secara logika. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian atau kegiatankegiatan program dari awal hingga akhir. Di bawah ini penulis menjelaskan arti dari lambing-lambang diagram (flowchart) sebagai berikut:

Table 2.2 Simbol-simbol flowchart NO SIMBOL 1 KETERANGAN Terminal, untuk memulai atau mengakhiri suatu program.

Proses, symbol ini menunjukkan setiap pengolahan yang dilakukan oleh computer.

Input-Output, untuk memasukkan data atau menunjukkan hasil keluaran dari suatu proses.

Decicision, suatu kondisi yang menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban atau pilihan.

Prefined Process, untuk menyatakan sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai prosedur.

Connector, suatu prosedur akan masuk atau keluar melalui symbol ini dalam lembaran yang sama.

Off-line Connector, symbol masuk atau keluarnya suatu prosedur pada lembaran kertas lainnya.

Arus/Flow dari prosedur yang dapat dilakukan dari atas kebawah, kiri ke kanan atau sebaliknya.

Document, merupakan simbol dari data yang berbentuk kertas maupun informasi.

10

Database, menyediakan tempat pengolahan data serta penyimpanan dalam storage.

11

Display, simbol untuk output yang ditunjukkan ke suatu device.

12

Preparation, merupakan persiapan untuk pemberian harga awal dan deklarasi variabel yang lain.

2.10

Konsep Penyelesaian Permasalahan


Dalam perancanagan sistem ini penulis mencoba untuk menerapkan konsep perubahan

data menjadi informasi menjadi informasi melalui system yang dirancang. Adapun yang menjadi input data dalam hal ini adalah data buku, peminjaman, dan pengembalian, dimana nantinya informasi mengenai buku perpustakan bisa disampaikan kepada petugas dan pengawas perpustakan secara lebih mudah, tepat dan akurat. Sistem informasi perpustakaan AMIK MBP ini dirancang dengan sistem informasi berbasis WEB dimana bila petugas ingin melihat informasi, menginput data buku, peminjaman dan pengembalian serta juga laporan buku petugas perpustakaan akan menyimpan data-data tersebut kedalam sistem, sehingga proses tersebut lebih cepat, tepat, dan akurat. Untuk mendesain sistem informasi berbasis WEB ini penulis menggunakan Macromedia Dreamweaver dan sebagai database menggunakan Ms. Acces. Penulis akan melakukan serangkaian langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut :

Registrasi

Peminjaman

Pengembalian

Laporan

Gambar 2.6 Penyelesaian permasalahan Keterangan : a. b. c. d. Regiatrasi adalah tahapan yang dilakukan untuk meregistrasi data buku, petugas dan anggota Peminjaman adalah transaksi yang dilakukan oleh anggota untuk meminjam buku Pengembalian adalah transaksi yang dilakukan oleh anggota untuk mengembalikan buku Laporan adalah proses pembuatan laporan yang dilakukan oleh petugas

Anda mungkin juga menyukai