Nama
Umur
Jenis kelamin Alamat
Agama
: :
bagian tengah.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan tidak bisa kencing, sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan, tindakan yang diberikan pada pasien adalah pemasangan selang, kemudian keluar air kencing sebanyak 500 ml, warna kuning jernih. Pasien kemudian merasa lega dan tidak merasakan sakit lagi pada daerah perut bawah bagian tengah.
buang air kecil tidak lancar, pancaran kencing lemah, harus menunggu lama untuk mengawali kencing, mengedan saat buang air kecil, dan alirannya terputusputus, dan pasien mengeluh merasa masih ada air kencing yang belum keluar setelah buang air kecil. Bahkan pasien juga mengeluh sering bangun pada malam hari untuk buang air kecil 5 kali setiap malam. Pada akhir kencing terasa ada air kencing yang menetes, warna air kencing kuning, tidak pernah buang air kecil dengan warna merah. Pasien mengatakan tidak pernah ngompol atau basah pada pakaian dalamnya, tidak mengeluh ada rasa nyeri dan panas pada perut bagian bawah dan tidak ada demam, tidak pernah kencing seperti susu.
berhenti tiba-tiba, tidak perlu mengurut-urut perut bagian bawah atau berjalan-jalan, tidak perlu berdiri lalu jongkok untuk memulai kencing kembali dan tidak disertai rasa sakit yang hebat pada ujung penis, batang penis dan daerah bokong. Pancaran saat buang air kecil tidak pernah bercabang, tidak ada perubahan pancaran kencing, aliran dan jarak kencing tidak berubah dan tidak mengeluarkan pasir saat buang air kecil. Tidak ada nyeri pada daerah pinggang dan tidak ada riwayat bengkak pada mata dan muka ketika bangun tidur.
keluar saat dia berdiri atau mengangkat barang berat dan menghilang saat ia dalam posisi telentang atau berbaring. Pasien juga tidak mempunyai benjolan pada lipat paha, dekat kemaluan maupun kantong pelir. Buang air besarnya lancar, tidak mengeluh nyeri pada saat BAB, tidak keluar darah menetes setelah BAB, tidak ada benjolan yang menetap atau keluar masuk lubang BAB pada saat BAB.
yang mengenai kemaluannya maupun jatuh pada posisi duduk, belum pernah dipasang selang untuk kencing, tidak mengeluh nyeri pada daerah punggung. Pasien merasa cukup minum 8 gelas sehari, tidak ada pengurangan. Pasien belum pernah mengalami operasi pada daerah perut bagian bawah dan kemaluannya.
dengan sekarang. Riwayat penyakit Ginjal disangkal. Riwayat operasi daerah perut bagian bawah dan kelamin disangkal. Riwayat benturan pada perut bagian bawah atau jatuh terduduk disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita keluhan yang sama.
Keadaan Umum :
Kesadaran
Vital Sign
N : 110 x/menit S : R: T:
: :
Pemeriksaan Kepala
: Mesochepal, tidak ada bekas luka. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Telinga/Hidung : Discharge (-), deviasi septum (-) Mulut : Caries (-), bibir kering (-)
Kelenjar tiroid dan kelenjar limfe tidak teraba.
Pemeriksaan Leher
Pemeriksaan Thorax
Paru-paru Jantung Pemeriksaan abdomen Inspeksi Auskultasi Palpasi Perkusi
: Suara dasar vesukuler, ronchi (-). : S1 > S2 reguler, bising (-). : : : : Datar, sikatrik (-). Bising usus (+) normal. Nyeri tekan (-), sufel. Timpani diseluruh lapang abdomen.
R. Suprapubik
Inspeksi : Cembung, tidak ada bekas luka, tidak tampak
massa. Palpasi
R. Genitalia Eksterna.
Inspeksi :
Tidak tampak massa, tidak tampak pembesaran skrotum, tampak DC 24 f, produksi (+), warna urine jernih. Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak teraba massa, tidak ada pengerasan pada ventral penis.
Regio Anal.
Inspeksi : Palpasi :
kolaps, mukosa rektum rata, teraba massa prostat di jam 11 sampai jam 1, kenyal, permukaan rata, simetris, sulcus medianus tidak teraba, nyeri tekan (-). Kesan prostat membesar Hand Scoon : feces (+), darah (-), lender (-).
DIAGNOSIS BANDING.
Striktur Urethra Tumor buli-buli Retensio Urine e.c Hiperplasi Prostat Curiga Ganas
TERAPI
Konservatif
Kateter Bersih Mandiri. Antibiotik.
Analgetik.
Operatif : Prostatectomy + biopsi PA
PROSTAT
Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria
yang terletak di sebelah inferior buli-buli dan membungkus uretra posterior. Bila mengalami pembesaran organ ini menekan uretra pars prostatika dan menyebabkan terhambatnya aliran urin keluar dari buli-buli (Purnomo, 2000).
Lobus medius Lobus lateralis (2 lobus) Lobus anterior Lobus posterior (Chandrasoma et al., 2005).
5 ZONA
Zona Anterior atau Ventral Zona Perifer Zona Sentralis Zona Transisional Kelenjar-Kelenjar Periuretra
jinak bervariasi berupa hiperplasia kelenjar atau fibromuskular. Namun orang sering menyebutnya dengan hipertropi prostat namun secara histologi yang dominan adalah hiperplasia (Sjamsuhidajat et al., 2003) (Edward, 1992).
Berikatan dgn reseptor hidrogen (memicu mRNA), shg sel prostat lebih sensitif thdp DHT.
Tanda obstruksi (Sjamsuhidajat, 2003): Menunggu pada permulaan miksi Pancaran miksi terputus-putus
(intermitten) Rasa tidak puas sehabis miksi Urin menetes pada akhir miksi (terminal dribling) Pancaran urin jadi lemah (Sjamsuhidajat, 2003)
(urgensi) Terbangun untuk kencing pada saat tidur malam hari (nocturia) Bertambahnya frekuensi miksi Nyeri pada waktu miksi (disuria) (Sjamsuhidajat, 2003).
1996):
Hitung skor gejala, dapat ditentukan dengan
menggunakan skor IPSS (International Prostate Symptom Score, IPSS) Riwayat penyakit lain atau pemakai obat yang memungkinkan gangguan miksi. Pemeriksaan fisik khususnya colok dubur
a) Pemeriksaan uroflowmetri (pengukuran pancaran urin pada saat miksi) b) Pemeriksaan TRUS-P (Transrectal Ultrasonography of the prostate) c) Pemeriksaan serum PSA (Prostatic spesific antigen) d) Pemeriksaan USG transabdominal e) Pemeriksaan patologi anatomi (diagnosa pasti) (Mamur, 1996).
1. 2.
3.
Medikamentosa
Penghambat alfa (alpha blocker) Penghambat 5-Reduktase (5-Reductase inhibitors) Terapi kombinasi Fisioterapi
Laser
prostate Hypertermia Transurethal needle ablation of the prostate High Intensity focused ultrasound Intraurethral stents Transurethral balloon dilation of the prostate
diprediksi pada tiap individu walaupun gejalanya cenderung meningkat. Namun BPH yang tidak segera ditindak memiliki prognosis yang buruk karena dapat berkembang menjadi kanker prostat. Menurut penelitian, kanker prostat merupakan kanker pembunuh nomer 2 pada pria setelah kanker paruparu. BPH yang telah diterapi juga menunjukkan berbagai efek samping yang cukup merugikan bagi penderita (dokterkharisma.blogspot.com).
RESUME Anamnesis Pasien laki-laki umur 69 tahun datang dengan keluhan : Tidak bisa kencing sejak 6 jam sebelum masuk rumah
sakit. Satu minggu buang air kecil tidak lancar, pancaran kencing lemah, harus menunggu lama untuk mengawali kencing, mengedan saat buang air kecil, alirannya terputus-putus, dan pasien mengeluh merasa masih ada air kencing yang belum keluar setelah buang air kecil, pada akhir kencing terasa ada air kencing yang menetes.
air kecil 5 kali setiap malam dalam 1 minggu terakhir. Pada saat buang air kecil alirannya tidak pernah berhenti tiba-tiba, tidak perlu mengurut-urut perut bagian bawah atau berjalan-jalan, tidak perlu berdiri lalu jongkok untuk memulai kencing kembali. Tidak disertai rasa sakit yang hebat pada ujung penis, batang penis dan daerah bokong.
bercabang, tidak ada perubahan pancaran kencing, aliran dan jarak kencing tidak berubah. Tidak mengeluarkan pasir saat buang air kecil. Tidak ada nyeri pada daerah pinggang.
massa. Palpasi
R. Genitalia Eksterna. Inspeksi : Tidak tampak massa, tidak tampak pembesaran skrotum, tampak DC 24 f, produks(+), warna urine jernih. Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak teraba massa, tidak ada pengerasan pada ventral penis.
Rectal toucher
Tonus sfingter ani cukup, ampula rekti tidak kolaps,
mukosa rektum rata, teraba massa prostat di jam 11 sampai jam 1, kenyal, permukaan rata, simetris, sulcus medianus tidak teraba, nyeri tekan (-). Kesan prostat membesar Hand Scoon : feces (+), darah (-), lender (-).
didiagnosis retensio urine e.c hiperplasi prostat coriga jinak,dan terapi sudah sesuai dengan tinjauan pustaka.