Anda di halaman 1dari 4

discourse analysis (analisis wacana) Istilah discourse, sejak diperkenalkan ke dalam ilmu pengetahauan modern, memiliki makna yang

sangat variatif dan luas maka kata discourse sebenarnya berasal dari bahasa latin discursus yang merujuk pada kata conversation, speech. Discourse adalah suatu rangkaiankhususnya bahasa lesan- yang berkesinambungan yang lebih besar dari kalimat yang merupakan suatu unit yang koheren seperti khotbah, argumentasi, atau narasi). Alternatif terhadap kebuntuan-kebuntuan dalam analisis media yang selama ini lebih didominasi oleh analisis isi konvensional dengan paradigma positif atau konstruktivisnya. Analisis Wacana akan memungkinkan untuk memperlihatkan motivasi yang tersembunyi di belakang sebuah teks atau di belakang pilihan metode penelitian tertentu untuk menafsirkan teks. Sedangkan pengertian wacana sendiri adalah cara tertentu untuk membicarakan dan memahami dunia (atau aspek dunia)
JENIS- JENIS DISCOURSE ATAU WACANA

Speech Act Analysis ( analisis bahasa lesan) Kajian dari wacana lesan merupakan domain utama yang penting dalam hubungan satu dengan lainnya , hak atau tingkat sosial, fleksibelitas topik pembicaraan dan perilaku dan sikap dari pembicara terhadap topik pembicaraan. Salah satu hasil penelitian tersebut mengungkap bagaimana pergiliran bicara berbeda dari satu budaya ke budaya lainnya sebagaimana standar kesantunan yang juga berbeda dan bervariasi. Sikap pada awal pembicaraan mengenai topik baru juga berhasil diungkap (McCarthy 1991:24). Analisis terhadap produkproduk komunikasi lesan dilakukan oleh Steger yang meneliti fitur- fitur dari berbagai situasi. Ia berhasil mengelompokkan discourse atau wacana lesan ke dalam enam tipe, yaitu presentasi, pesan, laporan, debat publik, percakapan dan wawancara.

Analisis wacana merupakan teori atau metode analisis yang banyak menggunakan teknik interpretasi. Pada tingkat lanjut interpretasi yang dilakukan mengacu pada model dekonstruksi yang dikembangkan Derrida, yakni model pembacaan yang dilakukan guna menunjukkan apa yang terkubur atau tersembunyi di balik ujaran. Karena bersifat interpretatif maka reliabilitas dan validitas analisis sering dipertanyakan. Tetapi reliablilitas dan validitas ini bisa dipertanggungjawabkan melalui logika dan rasional dari argumen-argumen yang dihasilkan. Dengan kata lain validitas penelitian tergantung pada kualitas logika analisis serta kualitas retorik dari argumen yang digunakan peneliti dalam membahas data. karakter- karakter atau ciri- ciri tertentu sama pada semua kelompok sosial. Misalnya bagaimana orang mengakhiri pemikiran atau pembicaraan. Kata - kata yang digunakan untuk memulai atau mengakhiri suatu frasa disebut sebagai frame. Contoh : yang sederhana sering terjadi dalam kegiatan perkuliahan, di mana ketika siswa atau mahasiswa bertanya, ia tanpa sadar mengubah pertanyaan menjadi semacam interview atau bahkan semacam dialog. Klasifikasi ini memudahkan peneliti atau analis bahasa untuk mengantisipasi peran partisipan dan tujuan dari kegiatan komunikasi. Kelemahan : Sebagai suatu metode yang digunakan dalam meneliti masalah-masalah social, antara lain : Pada saat menganalisis suatu data, sangat diperlukan kecerdasan dan keterampilan yang tinggi agar dapat memahami maksud dari pembuatan tersebut. Kita harus dapat mencerna makna dari masing-masing kata tersebut sehingga pada akhirnya kita dapat memahami maksud atau isinya.

Dalam menafsirkan suatu data tidak hanya dipertemukan pada masalah kebahasaan, tetapi juga dihadapkan pada problematika sosial, sehingga dalam memahaminya kita agak menemui kesulitan. Pemaknaan semakin rumit karena sebagai bagian dari metode penelitian sosial dengan pendekatan kualitatif, analisisis ini juga memakai paradigma penelitian. Dengan demikian proses penelitiannya tidak hanya berusaha memahami makna yang terdapat dalam sebuah naskah, melainkan seringkali menggali apa yang terdapat di balik naskah menurut paradigma penelitian yang dipergunakan. Dalam penelitian dengan analisis data, kita cenderung harus lebih cermat dan amat teliti dalam memperhatikan semua aspek sekecil apapun itu. Analisis tidak memberikan jawaban yang pasti, tetapi akan menghasilkan wawasan atau pengetahuan yang didasarkan pada perdebatan dan argumentasi terus-menerus.

Kelebihan : Analisis ini dapat diterapkan pada setiap situasi dan setiap subjek. Perspektif baru yang disediakan memungkinkan pertumbuhan pribadi tingkat tinggi pemenuhan kreatif dan dapat membimbing seseorang untuk dapat berfikir kritis. Data yang ada dapat direkonstruksi untuk mengembangkan kerangka yang sudah ada sebelumnya. Tidak ada teknologi atau dana yang diperlukan tetapi dapat mengakibatkan perubahan mendasar dalam praktek-praktek lembaga, profesi, dan masyarakat secara keseluruhan.

Daftar pustaka 6http://www.ischool.utexas.edu/~palmquis/courses/discourse.htm Cook, G. 1990. Discourse. Oxford: OUP. Gee, J. P. 2001. An introduction to discourse analysis. London: Routledge. Salkie, R. 1995. Text and Discourse analysis. London: Routledge. http://www.ischool.utexas.edu/~palmquis/courses/discourse.htm

Anda mungkin juga menyukai