Anda di halaman 1dari 20

DISCOURSE

ANALYSIS
METODE
KUALITATIF

Oleh Kelompok 6
Anggota Kelompok 6:
Ni Nyoman Widiasih (1781621004/04)
Ni Komang Trie Julianti Dewi (1781621006/06)
Ni Luh Putu Nuarsih (1781621015/15)

Click icon to add picture

2
Teori Wacana dan Analisis
Wacana
Analisis wacana telah menjadi metode
penelitian yang semakin penting dalam studi
kualitatif yang berfokus pada makna budaya
yang melekat pada orang, artefak, peristiwa
dan pengalaman. Makna budaya dimediasi
melalui praktik bahasa, dan analisis wacana
menyediakan sarana untuk mempelajari ini
dan konsekuensinya. Oleh karena itu, analisis
wacana bukan studi bahasa, tetapi berfokus
pada aksi sosial yang dimediasi melalui
bahasa.
• Analisis wacana mengacu pada teori wacana yang merupakan bidang
interdisipliner yang luas dan kompleks mulai dari linguistik dan
antropologi hingga sosiologi dan studi kritis, titik awal filosofis dan
praktis yang cukup terpisah satu sama lain (Wetherell et al., 2001a).

3
Penelitian Diskursif dalam
Bisnis
Pertama, ada
penelitian analitik seiring dengan meningkatnya minat dalam
wacana yang pandangan dunia konstruksionis sosial (Berger
mengklaim bahwa dan Luckmann, 1967), semakin banyak peneliti
tidak ada realitas lain melakukan studi diskursif pada isu-isu yang
di belakang Bahasa, relevan dalam konteks riset bisnis.
pendekatan dari maka tidak perlu
membuat perbedaan
sudut pandang antara pembicaraan Penggunaan riset bisnis yang memberika istilah
filosofis : dan tindakan wacana dan analisis wacana selalu digunakan
untuk mengartikan hal-hal yang berbeda

Kedua, ada penelitian


tiga jenis penelitian analitik
yang mengasumsikan wacana dalam riset bisnis,
bahwa ada realitas lain yaitu foucauldian, psikologis
di balik pembicaraan, sosial dan kritis
meskipun pembicaraan
dan tindakan saling 4
terkait.
Teori Wacana Foucauldian dan Analisis
Tulisan-tulisan Foucault telah digunakan untuk mempelajari
hubungan kekuasaan-pengetahuan organisasi, pengawasan,
dan kekhususan sejarah dari diskursus tentang manajemen
dan organisasi

5
Teori Wacana Foucauldian dan Analisis

Konsep Wacana
Peneliti yang meneliti Foucauldian dapat mengetahui bahwa sebuah wacana terdiri atas
kelompok-kelompok pernyataan terkait yang menyatu untuk menghasilkan makna dan
efek. Dengan kata lain, sebuah wacana adalah masalah cara atau topik yang
dibicarakan dan sebuah wacana menghasilkan kebenaran tentang objek yang
dibicarakan (Carabine, 2001: 268), seperti organisasi tim, jaringan, sistem akuntansi,
dan globalisasi.

6
Teori Wacana Foucauldian dan Analisis

Hasil Kebenaran melalui Wacana


• Perhatian utama Foucault terfokus pada bagaimana menghasilkan kebenaran
tentang suatu topik, masalah, artefak atau gagasan diatur dan dilegitimasi oleh
wacana yang dihasilkan dan digunakan kembali oleh pemangku kepentingan.
• Istilah Foucauldian terkait pengetahuan merupakan hal yang tidak dipahami sebagai
hasil yang disengaja dari upaya individu, tetapi lebih sebagai efek dari tindakan dan
interaksi sehari-hari

7
Teori Wacana Foucauldian dan Analisis
Melakukan Analisis Wacana Foucauldian
• Foucault tidak menjelaskan proses dan metode penelitiannya sendiri.
Alasan utama untuk ini adalah bahwa analisis wacana Foucauldian
sebenarnya bukan empiris tetapi filosofis, yang berarti bahwa teori
wacana tidak dapat dilepaskan dari analisis wacana, walaupun
teknik yang ditawarkan oleh pendekatan yang lebih berorientasi
pada Bahasa.

Analisis wacana Psikologi Sosial


• Versi kedua analisis wacana yang digunakan dalam riset bisnis berasal dari psikologi
kontraktual dan psikologi sosial (Gergen, 1985, 1992, 1995). Hal ini terutama berkaitan
8
dengan bagaimana identitas dibangun sebagai fakta, dan bagaimana seseorang
memposisikan diri mereka dalam kaitannya dengan orang lain, kelompok, ide dan objek
Teori Wacana Foucauldian dan
Analisis

Konsep-Konsep Kunci
• Versi analisis wacana ini mengacu • Tugas dari analisis wacana adalah
pada karya para psikolog sosial untuk mengungkap bentuk dan fungsi
seperti Jonathan Potter dan Margareth konstruksi diskursif tertentu, serta
Wetherell dan pada jenis analisis ini untuk menunjukkan bagaimana
dapat juga dikatakan sebagai analisis individu muncul dari berbagai praktik
retoris. Sebagai salah satu contoh, bahasa terkait dengan konteks sosial
Brown dan Coupland (2005: 1052) tertentu. Para peneliti mengadopsi
menyelidiki peserta lulusan sarjana pendekatan ini dengan fokus pada
tentang pengalaman mereka sebagai perilaku interaksi percakapan dalam
pendatang baru dalam sebuah pengaturan institusional atau duniawi,
organisasi. dan pada studi ideologi serta kritik 9

sosial.
Teori Wacana Foucauldian dan
Analisis

Repertoar Interpretatif Dilema Ideologis dan Posisi Subjek


• Repertoar Interpretatif merupakan • Edley (2001) menambahkan dua konsep
cara-cara koheren dan sistemik terkait sentral lainnya pada psikologi diskursif yakni
dengan satu atau lebih organisasi dilema ideologis dan posisi subyek. Dilema
yang berada pada lingkungan sekitar ideologis mengacu pada keyakinan, nilai-
peneliti. Peneliti secara historis nilai dan praktik-praktik masyarakat atau
mengembangkan dan memasukkan budaya tertentu. Posisi subyek mengacu
unsur budaya dalam penelitiannya pada bagaimana ideologi membangun ruang
diskrit atau identitas di mana orang lain yang
berada di sekitar penelitian dimasukkan ke
dalam penelitian ketika peneliti sedang
melakukan komunikasi dengan 10

respondennya
Teori Wacana Foucauldian dan Analisis

Melakukan Analisis Wacana


Psikologi Sosial
Click icon to add picture
Menurut Edley (2001: 198) Wawancara
merupakan suatu teknik yang dapat membantu
untuk mempelajari repertoar interpretative dan
untuk membiasakan diri dengan narasumber atau
responden. Wawancara yang dilakukan lalu
ditelaah dan dimaknai sehingga menemukan
pola-pola di antara berbagai pembicaraan,
gambar, dan metafora. Anda juga dapat
mengembangkan sistem koding sebagai salah
satu alternatif untuk memulai mempraktikkan
analisis wacana psikologis sosial.
11
Analisis Wacana Kritis

Terdapat beberapa versi CDA(Critical


Discourse Analiysis) tetapi banyak
peneliti bisnis yang menggunakan versi
khusus CDA yang dikembangkan oleh
Norman Fairclough yang melakukan
audit terhadap rekan-rekannya
(Pairclough, 1992, 1995; Fairclough dan
Wodak, 1997). Fokus mereka pada
analisis terhadap interaksi sosial
dengan menggabungkan analisis
linguistik dan kritik ideologis

12
Analisis Wacana Kritis
Apa yang Harus Dikritis Tentang Analisis Wacana Kritis?

• Tujuan dari CDA adalah untuk • CDA berfokus pada cara-cara


mengatasi masalah kekuatan dominasi sosial dan politik yang
sosial oleh elit, lembaga atau direproduksi dalam teks tertulis
kelompok yang menghasilkan dan bahasa lisan individu. Hal
ketidaksetaraan sosial termasuk yang menjadi fokus kritik CDA
ketidaksetaraan politik, budaya, terletak pada struktur sosial dan
kelas, etnis, ras dan gender (van hubungan antara bahasa, wacana,
Dijk, 1995: 249) dan pidato.

13
Analisis Wacana Kritis
Melakukan Analisis Dicourse Kritis

• CDA ini khususnya berfokus pada


Dimensi pertama dalam analisis CDA adalah wacana
sebagai teks, yang menempatkan fokus pada fitur
wacana secara sosial konstitutif
linguistik dan organisasi tindakan konkrit yang bersumber dan sosial dikondisikan, oleh
dari analisis sistematis dengan berfokus pada pilihan karena itu fokus pada analisis ini
kata, pola kosa kata (kata-kata, metafora), tata bahasa adalah interaksi social yang
(modalitas), kohesi dari teks dan struktur teks. mengambil bentuk linguistik.

Dimensi kedua adalah wacana sebagai praktik diskursif,


pada dimensi ini wacana dilihat sebagai sesuatu yang
diproduksi, dikonsumsi, dan diedarkan dalam masyarakat
Fairclough
14
Apa yang Tidak Dihitung sebagai Analisis
Wacana?

Antaki berpendapat bahwa analisis wacana dapat


dengan mudah disalahartikan dengan cara yang
tidak benar-benar melakukan apapun analisis
pada data Click icon to add picture

Enam Bentuk Non-analisis yang


diidentifikasi oleh Antaki (2003):
• Di bawah analisis melalui ringkasan.
• Di bawah analisis melalui mengambil sisi.
• Di bawah analisis melalui lebih dari kutipan atau melalui
kutipan terisolasi.
• Identifikasi wacana melingkar dan konstruksi mental.
• Survei tidak benar. 15

• Analisis yang terdiri dari fitur.


Menulis dan Mengevaluasi
Penelitian Diskursif
Dalam jurnal bisnis
akademis akan
menemukan berbagai
contoh tentang
bagaimana penelitian
diskursif dapat
dilaporkan. Cara
pelaporan tergantung,
antara lain pada jenis
pendekatan teoritis dan
metodologis wacana
telah diambil
Menulis dan Mengevaluasi Penelitian Diskursif
Cara Pelaporan Refleksif dan Menggabungkan Kriteria
Non Refleksif Umum dan Khusus dalam
Evaluasi
• Margaret Wetherell membuat
perbedaan mendasar antara dua
• Evaluasi penelitian diskursif juga
cara pelaporan penelitian diskursif:
tergantung sampai batas tertentu
refleksif dan non refleksif.
pada pendekatan khusus diadopsi.
Refleksivitas menyiratkan bahwa
Prinsip-prinsip umum praktik yang
peneliti mengakui teori, nilai-nilai,
baik dalam penelitian akademik
pengalaman dan politik yang
dapat berlaku untuk sisi penelitian
memandu penelitian mereka dan
diskursif berdampingan dengan
membuat eksplisit ini dalam
kriteria evaluasi yang lebih spesifik
laporan penelitian
penelitian kualitatif dan penelitian
diskursif pada khususnya 17
Menulis dan Mengevaluasi Penelitian Diskursif
Memberi Pengetahuan Kembali ke Masyarakat

• Tema akhir mengenai nilai penelitian diskursif kepada


masyarakat, yang penting dalam penelitian bisnis adalah
penerapannya. Pertanyaan penting adalah bagaimana
pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian diskursif baru
dapat dimasukkan untuk digunakan di luar akademisi. Bloor
(1997) menunjukkan bahwa ada dua rute utama melalui
mana hasil penelitian dapat diterapkan: dengan
mempengaruhi para pembuat kebijakan dan dengan
mempengaruhi praktisi.

18
SESI DISKUSI

19
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
20

Anda mungkin juga menyukai