Improving Memory
Improving Memory
Abdul Gofir Klinik Memori RS Sardjito/ Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-UGM
1
Hasil dari pembelajaran, menghasilan perubahan-perubahan pada sel otak, sehingga sel-sel otak akan tumbuh membentuk percabangan2 antar sel sehingga terbentuk jaringan sel (nerve connection & membentuk system yang disebut wiring system) pada area-area yang spesifik.
HUBUNGAN-HUBUNGAN TERSEBUT TERBENTUK DENGAN KECEPATAN 3 MILYAR/DETIK NEURO TUNGGAL DAPAT MEMBUAT 200.000 HUBUNGAN
SISTEM PEMBELAJARAN
KECERDASAN
OTAK MENERIMA SEMUA STIMULASI DARI LINGKUNGAN MELALUI INDERA DAN DI REKAM DI OTAK, KEMUDIAN DIMUNCULKAN KEMBALI DALAM BENTUK MEMORY, DIULANG KEMBALI MENJADI KEBIASAAN (KOGNITIF/POLA PIKIR & PRILAKU)
LINGKUNGAN
INPUT INDE RA
SENSORY INTEGRATION :
MEMORY
OUTPUT
-RECALL -RECOGNITION -RELEARNING - REDINTEGRATION
OTAK
KECERDASAN JAMAK
REGISTER ORIENTATION INTERPRETATION ORGANIZATION EXECUTION (DARLING) - (AMATI) - (BANDING YLL) - (AKAN MEMAKAI) (PAKAI)
8
10
Kalkulasi
Pengetahuan umum
Pemikiran Abstraks
11
PERSEPSI
Modalitas Modalitas Sensory Sensory Brain Brain Process Process
Atensi
Emosi
12
Penilaian Learning
13
14
OTAK KIRI
OTAK KANAN
KECERDASAN KRISTAL SERBA ILMU PASTI > MATEMATIKA > LOGIKA > BAHASA > SISTEMATIS > ANALITIS
15
MEMORI
16
Memori
Proses mental yang memungkinkan seseorang untuk menyimpan pengalaman dan persepsi untuk diingat kembali (retrieval) beberapa saat kemudian.
Recall Recognition
17
GANGGUAN MEMORI:
Dapat disebabkan oleh berbagai proses patologis (sekedar contoh!;
Degeneratif/general cognitive disfunction. Korsakoffs syndrome. Confusional state. Psychogenic/psichiatric:depression.
18
GANGGUAN MEMORI:
Implikasi klinis:
Immediate recall Recent memory. Remote memory
19
Y? OR EM M
Memory: info. storaged in the brain as the result of sensory experience which cause relatively permanent changes of behavior The site of info. storage
SENSORY INPUT* *Visual/auditory/ olfactory/gustatory/ somatosensory/ viscerosensory (the world inside/thought & outside the body)
(as experience)
BEHAVIORAL CHANGES
Masalah Kognitif
FUNGSI EKSEKUTIF MEMORI PROSES INFORMASI KECEPATAN RENDAH ATENSI DAN KONSENTRASI KOMUNIKASI RETENSI MEMBACA KECAKAPAN MENGORGANISASI PIKIRAN
22
Fungsi Eksekutif
KESADARAN DIRI INISIASI PERENCANAAN FOLLOW THROUGH PEMECAHAN MASALAH PENILAIAN ORGANISASI NGATUR TUJUAN
23
Gangguan
FUNGSI EKSEKUTIF
Gangguan kalkulasi
Gangguan
Gangguan BELAJAR
EMOSI
VISUOSPASIAL BAHASA
ATENSI
25
TIPE MEMORI
MEMORI DEKLARATIF Semantik Episodik MEMORI NON DEKLARATIF Priming Pembelajaran Non Asosiatif
Hipokampus
Neokorteks
AUDITORIK VISUAL MEMORI KERJA MEMORI PROSPEKTIF IMMEDIATE MEMORI REMOTE MEMORI
27
ASSESMENT
SELF ASSESMENT (SUBJECTIVE MEMORY QUESTIONAIRE) This inventory use to learn how aware they are of their own memory status.
28
29
DIGIT SPAN
(Yustiani, 2009)
30
ATENSI:
Kemampuan pasien untuk mempertahankan atensi pada stimulus spesifik tanpa mengalami distraksi oleh stimulus lingkungan. Mampu mengabaikan stimulasi yang tidak relevan. Sebelum melakukan pemeriksaan neurobehavior yang lebih kompleks harus dipastikan adanya kemampuan dalam mempertahankan atensi.
31
ASPEK ATENSI:
Atensi selektif:.
Kemampuan untuk menseleksi stimulus
Atensi terbagi:
Kemampuan untuk bereaksi terhadap berbagai stimulus dalam satu waktu
Atensi alternatif:
Mampu beralih dari satu situasi kesituasi lain.
Gangguan atensi dan konsentrasi menjadi masalah yang berhubungan dengan kerusakan otak.
32
Kesiagaan:
Kemampuan mempertahankan atensi dalam kurun waktutertentu. Situasi klinis yang mempengaruhi:.
Pasien yang secara klinis mengalami gangguan mempertahankan atensi.. Inatensi spesifik terhadap stimulus pada sisi tubuh yang berlawanan dengan sisi lesi otak
33
DIGIT REPETITION:
Pasien mampu memperhatikan stimulus verbal dan mengulangi dalam waktu tertentu. Atensi (Forward digit span) Instruksi: Saya akan menyebutkan beberapa angka. Dengar baik-baik, ketika saya selesai, sebutkan kembali angka-angka itu secara berurutan dan benar.
34
Digit repetition:
Catatan:
Bacakan angka-angka dalam nada suara normal dengan kecepatan 1 angka perdetik. Jangan mengelompokan angka-angka.
Penilaian:
Subjek normal dapat mengulang 5-7 angka. Kurang dari 5 digit pada subjek tanpa retardasi mental tanpa afasia indikasi adanya gangguan atensi
35
36
37
Catatan:
Bacakan angka-angka dalam nada suara normal dengan kecepatan 1 angka perdetik. Mulai dari dua digit sampai subjek gagal mengulang.
Penilaian:
Subjek normal dapat mengulang 4 angka. Kurang dari 4 digit pada subjek tanpa retardasi mental tanpa afasia indikasi adanya gangguan atensi
38
Trial 1 Trial II 36 --------74 ---------685 --------318 ---------8 4 - 1- 6 --------5241 ---------468-52 --------81637 ---------7 1 8 3 - 6 -2 --------3 8 1- 7 5 4 ---------1 5 2 7 4 3 8 --------6 - 7 4 3 1 5 2 ----------Dapat mengulang sampai .digit (maksimalnya)
39
40
41
Trial 2 Intrusi
Trial 3 Intrusi
43
44
Intrusi (tulis)
46
49
LONG-TERM MEMORY
50
IMPROVING MEMORY
52