UNIVERSITAS HASANUDDIN
Bagian : Neurologi
Fakultas : Kedokteran
i
Universitas Hasanuddin
2020
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis sampaikan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat rahmat dan anugrahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir Pelatihan Program
Ancangan Aplikasi angkatan ke-33 di Universitas Hasanuddin. Pelatihan AA ini merupakan
pelatihan yang sangat dibutuhkan bagi tenaga pengajar sebelum melakukan tugas pokoknya sebagai
pendidik di universitas..
Adapun materi-materi yang diberikan pada pelatihan ini yang mencakup penerapam aspek-
aspek kompetensi yaitu sikap dan tata nilai, keterampilan umum, keterampilan khusus dan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mendukung peningkatan kualias Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam hal ini peserta didik sehingga diharapkan mampu bersaing secara global
dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal serta budaya ketimuran.
Sebagai akhir pengantar ini semoga apa yang telah kami dapatkan setelah mengikuti
Pelatihan Ancangan Aplikasi ini dapat kami aplikasikan di program studi kami dan memberikan
konstribusi yang tinggi terhadap peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik kami.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
ANGKATAN KE-33
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FASILITATOR PESERTA
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
LEMBARAN KONSULTASI.............................................................................................
BIODATA PENULIS.........................................................................................................
iv
BAGIAN I
Pendahuluan
Mata Kuliah Sistem Neurologi diberikan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Semester 5
dengan bobot 8 SKS dengan deskripsi sebagai berikut:
No Keterangan Deskripsi
1 Nama Mata Kuliah Sistem Neurologi
2 Kode Mata Kuliah 136C118
3 Status Wajib
4 SKS 5
5 Semester / Tahun Semester 4 Tahun ke-2
6 Metode Pembelajaran Kuliah, Problem-Based Learning (PBL), Praktikum
7 Penilaian
5
trauma kepala .
10 Ringkasan Mata Kuliah
Sistem ini terdiri dari Kuliah Tatap Muka, 3 modul PBL, dan 4 Praktikum (Faal, dan
Farmakologi). Kuliah Tatap Muka menyajikan masalah/keluhan penyakit saraf dan
jiwa yang sering ditemukan, dengan berpedoman pada Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI) tahun 2012. Modul mencakup aspek-aspek dasar dari struktur
anatomi, fisiologi dan patofisiologi penyakit saraf
11 Topik dan Jam Penyajian Sesi x Jam Jam kredit
A PBL
1 Modul 1 (NeuroEmergency) 2 x 2 + 1x3 7
2 Modul 2 (Cedera Kepala)
2 x 2 + 1x3 7
3 Modul 3 (Neurotrauma)
2 x 2 + 1x3 7
B Kuliah
1 Kuliah Pendahuluan 1x1 1
2 Pemeriksaan Klinis Neurologis 1x2 2
3 Pemeriksaan Khusus dalam Neurologi 1x2 2
4 Diagnosis Topis Neurologi 1x2 2
5 Cerebrovascular Disease (CVD) 1x4 4
6 Penanganan Konservatif Cedera Kepala 1x2 2
7 Penanganan Operatif Cedera Kepala 1x2 2
8 NeuroImaging 1x2 2
9 Kuliah Patologi Anatomi Neurologi 1x2 2
10 Kuliah Patologi Klinik Neurologi 1x2 2
11 Kuliah Gizi 1x3 3
12 Farmakologi Obat-obatan yang dipakai di Neurologi 1x2 2
13 Nyeri dan Nyeri Neuropatik 1x3 3
14 Penyakit-penyakit Gangguan Medulla Spinalis 1x2 2
15 Penyakit Demyelinating 1x2 2
16 Nyeri Kepala 1x4 4
17 Neuropediatri 1x3 3
18 Fungsi Kortikal Luhur 1x3 3
6
19 Caisson’s Disease 1x2 2
20 Epilepsi 1x3 3
21 Vertigo Sentral 1x2 2
Dalam Mata Kuliah Sistem Neurologi ini kami diberikan kesempatan memberikan materi
perkuliahan yaitu:
Dalam Bagian I ini akan diuraikan salah satu konsep prosedur operasi standar tentang
pelaksanaan PBL
Cedera Kepala
Tujuan Umum:
Untuk menjamin tercapainya pelaksanaan teknik pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
yang berpedoman pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
Tujuan Khusus:
2. Untuk menjamin pembimbingan Modul PBL oleh Tutor PBL yang terlatih.
2. Surat Pengantar Jadwal Kuliah/PBL dan Daftar Tutor PBL dikirimkan ke Ketua Bagian
Neurologi/Dosen Pengampu yang bersangkutan.
3. Surat Permintaan Penggandaan Modul Tutor dan Modul Mahasiswa dari Bagian
Neurologi ke Pimpinan Fakultas untuk didisposisi ke Bagian Perlengkapan
4. Bagian Perlengkapan membuat Surat Pengadaan Modul PBL dan setelah disetujui oleh
Wakil Dekan II, dilakukan penggandaan Modul PBL.
7. Daftar Hadir Mahasiswa dan Daftar Hadir Tutor PBL dari Bagian Akademik
Koordinator / Wakil Dekan Bagian Neurologi Wakil Dekan Sub Bagian Sasaran
Sekretaris I / Bagian II Perlengkapan
Sistem Akademik
Jadwal Jadwal
PBL PBL
koordinasi
dan Tutor
PBL
Tim
Pengampu
Pelatihan dan
Persamaan
Persepsi Modul
PBL
10
Penggandaan
Diperiksa
sesuai
persyaratan
n
Disposisi
Koreksi
Surat
Pengadaan
Par Modul
af PBL
Setuju
A Modul
PBL
11
BAB II
Berikut ini akan diuraikan Skenario Proses Pembelajaran Mata Kuliah Sistem Neurologi secara
keseluruhan:
No Keterangan Deskripsi
1 Nama Mata Kuliah Sistem Neurologi
2 Kode Mata Kuliah 319C1018
3 Status Wajib
4 SKS 5
5 Semester / Tahun Semester 5 Tahun ke 3
6 Metode Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL):
Praktikum
7 Penilaian/Assesmen Capaian Ujian Teori (MCQ)
Belajar
Ujian Akhir Blok
Ujian Praktikum
8 Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kuliah trauma Kepala, mahasiswa diharapkan dapat:
13
Dalam pelaksanaan Tutorial pada Mata Kuliah Cedera Kepala mengikuti kegiatan-kegiatan
seperti berikut:
Belajar mandiri
Penyajian Memberikan Diskusi kelompok 50 menit
skenario kasus
Mempresentasikan
Cedera Kepala
hasil diskusi
Membagi
mahasiswa ke
dalam beberapa
kelompok
Mengawasi proses
diskusi
Penutup Memberikan saran- Membuat kesimpulan 50 menit
saran
Memberikan
motivasi
Berikut ini diuraikan salah satu Skenario dari Modul Cedera Kepala:
SKENARIO
Seorang laki-laki berusia 38 tahun dibawa ke Puskesmas karena mengalami Cedera Kepala yang
dirasakan sejak 1 hari lalu, setelah terjatuh dari motor dan terbentur di daerah pelipis . nyeri
dirasakan pada daerah pelipis kanan, menusuk , lamanya 4 jam, intensitas sedang, disertai
dengan mual dan muntah 1 kali serta perasaan mengantuk,. battle sign (-)racoon eyes (-)
14
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang berbagai
penyebab trauam kapitis, patomekanisme terjadinya masing-masing, gambaran klinik masing-
masing, pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan, menyimpulkan diagnosis dan menjelaskan
penatalaksanaannya.
SASARAN PEMBELAJARAN
e. Mampu mengambil diagnosa kasus Cedera Kepala dan memberikan penanganan awal
lalu melakukan rujukan ke spesialis
g. Mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien Cedera Kepala
h. Melakukan penanganan awal berbagai kasus Cedera Kepala lalu memberikan rujukan
kepada Spesialis Saraf.
15
BAGIAN III
INSTRUMEN ASESMEN
Salah satu model penilaian non tes yang dilakukan dalam proses pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) pada mata kuliah Sistem Neurologi adalah Penilaian Mahasiswa oleh
Tutor, sbb:
KELOMPOK : ........
KETERANGAN:
Skoring:
2 = Cukup
3 = Baik
No Stambu NAMA A B C D
TOTAL
. k MAHASISWA Kesiapa Komunikasi Kolaborasi Disiplin
n
16
Makassar, ...............................2019
TUTOR,
(.........................................................)
17
BAB IV
Evaluasi Proses Pembelajaran yang akan diuraikan pada bagian ini adalah Evaluasi
Proses Problem Based Learning (PBL) yang merupakan bagian dari Mata Kuliah Sistem
Neurologi.
a. Tujuan Umum:
Untuk memperoleh masukan dalam rangka memperbaiki mutu kinerja dosen, mutu
kinerja bahan dan sarana pembelajaran, mutu kinerja prasarana pembelajaran dan
mutu kinerja administrasi dan tata kelola.
b. Tujuan Khusus:
2. Untuk mengetahui kesesuaian materi PBL dengan teori dan standar kompetensi
dalam SKDI
18
PBL dosen dalam
menjelaskan
dan
membimbing
PBL
2. Untuk Relevansi Kesesuaian Dosen Observasi Daftar
mengetahui teori dan materi PBL Tilik
kesesuaian skenario PBL dgn tingkat (SKDI
materi PBL kompetensi 2012, lihat
Kemutahiran
dengan teori di
referensi
dan standar lampiran)
tentang
kompetensi
materi PBL
dalam SKDI
Tiap nomor hanya boleh ada satu lingkaran pilihan jawaban / pendapat
No SS S TAP TS STS
Pernyataan
1 Pada pertemuan pertama, nampak dosen (atau anggota tim),
berusaha menjelaskan apa yang akan dipelajari mahasiswa dalam
5 4 3 2 1
satu semester termasuk cara penilaiannya
2 Dosen nampak berusaha menyiapkan materi dengan sebaik-
baiknya untuk diajarkan
5 4 3 2 1
3 Dosen nampak bersungguh-sungguh dalam mengajar, agar
materi yang dibawakannya dapat dimengerti mahasiswa
5 4 3 2 1
4 Dosen nampak berusaha menjelaskan bahwa secara umum bahan
kuliahnya akan bermanfaat sebagai bahan dasar pelajaran lanjut
5 4 3 2 1
atau sebagai bekal pengetahuan menghadapi dunia kerja
5 Dosen sering memberi tugas / pekerjaan rumah / bahan diskusi
yang lebih bersifat membantu mahasiswa dalam memahami
5 4 3 2 1
materi pelajaran dari pada sekedar memberatkan mahasiswa
6 Dosen nampak berusaha dengan caranya agar mahasiswa tertarik
mengikuti pelajarannya dari pada membuat mahasiswa merasa
5 4 3 2 1
bosan
20
7 Dosen memakai buku acuan / diktat / bahan ajar yang mana
memang membantu mahasiswa dalam menguasai materi
5 4 3 2 1
pelajaran
8 Dalam memberi kesempatan bertanya baik di kelas maupun
diluar dosen bersifat obyektif tanpa memandang suku, agama,
5 4 3 2 1
ras, golongan
9 Soal midtest dan / atau ujian yang diberikan dosen memang
merupakan alat uji kemampuan dibanding hanya mencari
5 4 3 2 1
kesalahan mahasiswa
10 Secara umum, dosen dinilai cukup baik dalam melakukan proses
belajar mengajar
5 4 3 2 1
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
Penilaian akhir :
21
kuesioner
EVALUASI TUTORIAL
Kuesioner ini ditunjukkan untuk mengumpulkan informasi tentang cara pembimbingan Tutor
dalam kegiatan tutorial ( Diskusi Kelompok/ PBL ) yang anda ikuti.
22
Nama dosen/tutor : ................................................................................................
Petunjuk: Lingkarilah angka yang sesuai dengan pendapat anda untuk setiap pertanyaan di
bawah ini.
Saran :
……………………………………………………………………………………………………
Untuk melakukan evaluasi kesesuaian materi praktikum dengan teori dan standar
23
kompetensi dalam SKDI, dilakukan metode observasi dokumen materi kuliah yang diberikan
baik dalam bentuk perkuliahan tatap muka, praktikum, dan tutorial PBL apakah sudah sesuai
dengan ketentuan kompetensi dalam SKDI mengenai penyakit dalam ilmu neurologi.
Hasil yang diperoleh terkait materi Tutorial (PBL) Modul Lemah Separuh Badan pada
mata kuliah Sistem Neurologi adalah:
- Materi perkuliahan yang disajikan dalam bentuk kuliah tatap muka dan Tutorial PBL
sudah sesuai dengan Daftar Masalah Kesehatan Individu/Masyarakat yang tercantum
dalam SKDI, yaitu antara lain:
hilang kesadaran, pingsan/sinkop, wajah kaku, wajah perot, kesemutan, mati rasa/baal,
lumpuh, gangguan bicara, gangguan lapangan pandang, gangguan penciuman, pelupa
(gangguan memori), bingung, penurunan fungsi berpikir, sakit kepala, pusing, nyeri
punggung, gangguan otot, nyeri otot, kaku otot, otot mengecil, gangguan sendi (nyeri,
kaku, bengkak, kelainan bentuk), perubahan emosi, mood tidak stabil, gerakan tidak
teratur, gangguan gerak dan koordinasi, gemetar (tremor), epilepsi, kejang, kejang
demam, gangguan perkembangan (mental & Intelektual), terlambat bicara, terlambat
dapat berjalan, gangguan jalan, Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif. (sumber:
Standar Kompetensi Dokter Indonesia, 2012)
- Meteri perkuliahan, kuliah tatap muka, maupun tutorial PBL selama ini telah berjalan
sesuai dengan apa yang tercantum dalam SKDI.
- Untuk terpenuhinya kemampuan pengenalan penyakit, tidak cukup dalam bentuk kuliah
tatap muka dan PBL, akan tetapi harus dalam bentuk Clinical Skill Lab (CSL) dan bentuk
penilaian atau ujiannya adalah Objective Structured Clinical Examination (OSCE).
Materi ini telah dimasukkan dalam Mata Kuliah tersendiri, yaitu Clinical Skill Lab-4
(CSL-4).
24
4. Rekonstruksi GBRP
diharapkan l MCQ
1. Mengetahui
A. Mendiagnosa bila
1. Mahasi anatomi
kasus trauma perlu
swa mampu struktur
kepala dan
mengetahui BRIDGING
memberikan
ttg Susunan VEIN DAN
penangan awal,
saraf dan biomolekule
mencakup jenis
penyakit- r Cedera
Cedera Kepala
penyakit yang Kepala
berikut ini:
ada
2. Menjelaska
hubungannya 1. Cedera Kepala
n
dengan RINGAN
patomekanis
susunan saraf. 2. Cedera Kepala
me Cedera
Kepala SEDANG
klasifikasi BERAT
Cedera PBL
Kepala Nilai
A. Menganalisa
25
RINGAN, keluhan dan gejala Tutorial
SEDANG klinis yang dialami PBL
DAN oleh pasien melalui
BERAT diskusi scenario
kasus dalam
4. Melakukan
metode PBL
anamnesis
(Cedera Kepala)
dan
pemeriksaan
fisik pada
pasien
Cedera
Kepala
5. Mengetahui
gejala-
gejala yang
Sbg
berhubunga
Absensi prasyarat
n dengan
≥ 80% utk ikut
Cedera
ujian final /
Kepala
remedial
26
Setelah diperoleh hasil umpan balik pada bagian 4.3, maka dilakukan rekonstruksi GBRP agar
sesuai dan sejalan dengan hasil umpan balik. GBRP sebelum rekonstruksi adalah sama dengan
GBRP setelah rekonstruksi, antara lain sebagai berikut:
Kepala BERAT
27
8. Mengetahui
klasifikasi
C. Menganalisa
Cedera
keluhan dan gejala
Kepala Nilai
klinis yang dialami
RINGAN, Tutorial
oleh pasien melalui PBL
SEDANG PBL
diskusi scenario
DAN
kasus dalam
BERAT
metode PBL
9. Melakukan (modul Cedera
anamnesis Kepala)
dan
pemeriksaan
fisik pada
pasien
Cedera
Kepala
10. Mengetahui
gejala-
gejala yang
berhubunga
n dengan
Cedera
Kepala Absensi
≥ 80% Sbg
11. Mengetahui
prasyarat
pemeriksaan
utk ikut
penunjang
ujian final /
yang dapat
remedial
dilakukan
pada pasien
Cedera
Kepala
12. Melakukan
penanganan
28
awal
berbagai
kasus
Cedera
Kepala
13. Memberika
n edukasi
dan
penjelasan
yang
diperlukan
sehubungan
dengan
penyakit
Cedera
Kepala
BAGIAN V
KONTRAK PEMBELAJARAN
KONTRAK PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah Sistem Neurologi
Kode Mata Kuliah 319C1018
Status Wajib
SKS 5
Semester / Tahun Semester 5 Tahun 3
Sub Topik Kuliah Cedera Kepala
Problem Based Learning (PBL) – Modul Cedera
Kepala
Dosen Pengampu Dr.dr.David G.Umbas, Sp.S(K)
Tempat Perkuliahan Ruang Kuliah Faal lt.3
29
1. MANFAAT MATA KULIAH
2. DESKRIPSI SINGKAT
1. Susunan saraf dan penyakit-penyakit yang ada hubungannya dengan susunan saraf
tersebut.
3. SASARAN PEMBELAJARAN
m. Mampu mengambil diagnosa kasus Cedera Kepala dan memberikan penanganan awal
lalu melakukan rujukan ke spesialis
30
o. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien Cedera Kepala
p. Mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien Cedera Kepala
q. Melakukan penanganan awal berbagai kasus Cedera Kepala lalu memberikan rujukan
kepada Spesialis Saraf.
4. Modul
5. Strategi Pembelajaran
Praktikum
Penilaian Mata Kuliah Ujian Teori:
Secara Umum
Ujian Akhir Blok
Remedial
Ujian Praktikum
Penjelasan:
Student Centered
Informasi tambahan:
31
Profil Sistem/Blok Neurlogi
o Neurologi : 32 jam
Neurologi
1. Ropper AH, Samuel’s MA, Klein JP, Adams and Victor’s, Principle of Neurology, New
York : Mc Graw Hill, 2014
3. Standar pelayanan Medis dan Standar Prosedur operasional Neurologi Perdossi , 2008
5. Mardjono M, Sidharta P, Neurologi Klinis Dasar cetakan 15, Jakarta : Dian Rakyat,
2012
5. Tugas-tugas
Laporan PBL (Modul 1, 2, dan 3), dikerjakan secara berkelompok dan individual,
32
dimasukkan paling lambat 3 hari setelah Kuliah Pleno dari Modul yang bersangkutan.
Tugas dikumpulkan ke Bagian MEU pada jam kerja.
6. Kriteria penilaian
Kriteria Penilaian:
> 80.001 A
> 75 – 80 B+
> 70 – 75 B
> 65 – 70 B-
> 60 – 65 C+
56 – 60 C
< 56 E
Aturan tambahan:
1. Etika umum
4. Bila tidak hadir karena sakit, harus melampirkan surat keterangan sakit dari dokter,
dalam 2x24 jam.
33
5. Ujian teori (FINAL TEST) WAJIB diikuti oleh seluruh mahasiswa.
6. Nilai Ujian Final terdiri dari: 20% nilai Ujian Praktikum + 80% nilai Final Test.
9. Nilai CSL, akan dimasukkan sebagai nilai OSCE, telah mengikuti mata kuliah
Sistem Neurologi.
10. Kehadiran di PBL & CSL HARUS 100%, KECUALI ada surat sakit atau ijin.
12. Surat ijin harus dimasukkan 2x24 jam SEBELUM hari ijin.
13. Ijin khusus: diberikan kpd mahasiswa yang ijin dalam rangka mewakili fakultas
dalam kegiatan ekskul yang berskala Nasional. Ijin diberikan maksimal 20% dari
total kehadiran.
14. Selama Kuliah Tatap Muka berlangsung: semua barang elektronik pribadi (Laptop,
HP, Ipad, dll) HARUS dimatikan!!
7. Jadwal perkuliahan
Mengikuti jadwal kuliah Induk yaitu Mata Kuliah Sistem Neurologi yang diatur oleh
Koordinator / Sekretaris Sistem berkoordinasi dengan Bagian Akademik.
34
BAGIAN VI
Dalam Bagian ini akan diuraikan salah satu Panduan Tutorial Problem Based Learning
(PBL) yang dilakukan di Mata Kuliah Sistem Neurologi yang disusun oleh Tim Penyusun dan
disepakati oleh koordinator, sekretaris dan yaitu dosen pengampu yang terlibat dalam mata
kuliah ini.
JUDUL KETERAMPILAN
Cedera Kepala
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang berbagai
penyebab Cedera Kepala, patomekanisme terjadinya masing-masing, gambaran klinik masing-
masing, pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan, menyimpulkan diagnosis dan menjelaskan
penatalaksanaannya.
SASARAN PEMBELAJARAN
e. Mampu mengambil diagnosa kasus Cedera Kepala dan memberikan penanganan awal
lalu melakukan rujukan ke spesialis.
g. Mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien Cedera Kepala
h. Melakukan penanganan awal berbagai kasus Cedera Kepala lalu memberikan rujukan
kepada Spesialis Saraf.
Cedera Kepala
1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas mahasiswa harus kasus tersebut pada satu
kelompok diskusi terdiri dari 12 – 15 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang
penulis yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-
ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau
secara mandiri.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas antar
anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintesis informasi dalam menyelesaikan
masalah.
4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh
pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau
tidak ditemukan jawabannya.
2. Tentukan masalah (aspek atau konsep) pada skenario di atas yang tidak anda mengerti.
Buat pertanyaan tentang hal tersebut.
4. Cobalah membuat menyusun penjelasan tersebut secara sistimatik, lakukan analisa dan
sintesa
5. Tentukan masalah-masalah yang belum terjawab dengan baik dan jadikanlah hal tersebut
sebagai tujuan pembelajaranmu selanjutnya.
6. Untuk menjawab atau memecahkan masalah tersebut, carilah informasi yang diperlukan
sebanyak-banyaknya dari kepustakaan, pakar, dan lain-lain sumber informasi.
7. Diskusikan dan lakukan sintese dari semua informasi yang anda temukan.
Penjelasan :
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 5 dan 6 bisa diulangi, dan
selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi
dianggap cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan
dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan
penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.
JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan
tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
38
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua
dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
* Brain-storming untuk proses 1 – 5,
* Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan
informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klasifikasi, analisa
dan sintese dari semua informasi.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang
diperlukan,
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup,
diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi
mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil
analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario.
Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar
yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai
urutan yang tercantum pada buku kerja.
7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah satu
penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada
kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.
8. Pertemuan terakhir: laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-masing
mahasiswa.
Catatan :
Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi kelompok serta
laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan satu rangkap ke koordinator
PBL MEU melalui ketua kelompok.
Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing, dan
dikembalikan ke mahasiswa melalui koordinator untuk perbaikan.
Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan ke koordinator
PBL MEU
Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain untuk
dipakai sebagai salah satu bahan ujian.
39
TIME TABLE
I II III IV V VII
Pertemuan I Tutorial I Mandiri Tutorial II Kuliah Diskusi
kosultasi panel
(Penjelasan) Mencari (Laporan
tambahan informasi baru Tanya
(Brain
informasi Klassifikasi pakar
Stroming
Analisa &
Klassifikasi Praktikum
sintese)
Analisa &
CSL
sintese)
STRATEGI PEMBELAJARAN
3. Konsultasi pada para narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam.
40
BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN
1.1. Anatomi
1.2. Hsitologi
1.3. Fisiologi
1.4. Biokimia
1.5. Neurologi
1.8. Farmakologi
4. Nara sumber
42
BAGIAN VIII
Bahan presentasi kuliah yang akan ditampilkan dalam BAB ini adalah Materi Kuliah dengan
subtopik: Cedera Kepala sebanyak 6 slide pertama sebagai berikut:
43
44
LEMBARAN KONSULTASI
PELATIHAN AA
Fasilitator
45
LAMPIRAN 1.
46
LAMPIRAN 3
====================================================
Pengantar
Kasus - kasus neurotemergency , baik Cedera Kepala maupun trauma medula spinalis,
banyak ditemukan saat bencana alam dan pada kehidupan keseharian , banyaknya kejadian
trauma ini akibat dari kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja , dan perkelahian. Sehingga
modul ini dibuat dengan maksud untuk menyatukan pemikiran tentang tata laksana dari segi
definisi , diagnostik, manajemen baik pre-hospital gawat darurat , rawat inap dan rehabilitasi.
Kegiatan Belajar 1
Cedera Kepala
A. Deskripsi Singkat
Pada modul ini kita akan membahas tentang tata laksana ,Cedera Kepala yang sering terjadi
47
dalam kasus kasus emergency atau kegawat daruratan.
B. Relevansi
Di harapkan setelah mempelajari modul ini mahasiswa bisa mengerti dan mengaplikasika tata
cara penatalaksaaan kasus - kasus kegawat daruratan pada Cedera Kepala / Cedera Kepala.
C. Pembelajaran
1. Uraian
Cedera Kepala dapat merupakan salah satu kasus penyebab kecacatan dan kematian
yang cukup tinggi dalam neurologi dan menjadi masalah kesehatan oleh karena
penderitanya sebagian besar orang muda, sehat dan produktif. Trauma merupakan
penyebab utama kematian pada anak di atas usia 1 tahun di Amerika Serikat.
Dibandingkan dengan trauma lainnya, persentase Cedera Kepala adalah yang
tertinggi, yaitu sekitar lebih atau sama dengan 80%. Kira-kira sekitar 5%
penderita Cedera Kepala, meninggal ditempat kejadian. Cedera Kepala
mempunyai dampak emosi, psikososial dan ekonomi yang cukup besar sebab
penderitanya sering menjalani masa perawatan rumah sakit yang panjang, dan 5-
10% setelah perawatan rumah sakit masih membutuhkan fasilitas pelayanan
jangka panjang.
Cedera Kepala akan terus menjadi problem masyrakat yang sangat besar,
meskipun pelayanan medis sudah sangat maju pada abad 21 ini. Sebagian besar
pasien dengan Cedera Kepala (75-80%) adalah Cedera Kepala ringan ringan;
sisanya merupakan trauma dengan kategori sedang dan berat dalam jumlah yang
sama. Di Indonesia, data tentang Cedera Kepala ini belum ada. Yang ada barulah
data dari beberapa Rumah Sakit (sporadis).
Data di ruang rawat neurologi RSCM tahun 2005 : Jenis kelamin TK Ringan
TK Sedang TK Berat Operasi Meninggal Pria 292 229 22 18 Wanita 142 86 6 3 5
Jumlah 434 315 28 23 . Data dari Bedah Saraf RSCM tahun 2005, jumlah pasien
Cedera Kepala yang dioperasi 19 orang (pria 8 orang, wanita 11 orang) Prediksi
insiden per tahunnya didunia akan menurun secara signifikan, dengan adanya undang
undang pemakaian helm dan sabuk pengaman bagi pengendara motor/mobil.
48
Diperkirakan sebanyak kurang lebih 1 0 juta orang menderita Cedera Kepala
berat dengan angka kematian sekitar separuhnya. Telah banyak manajemen terapi
standar yang berdasarkan evidence based medicine yang diajukan dan diterapkan di
pusat pusat kesehatan di seluruh dunia. Tetapi mengingat kemampuan dan fasilitas
yang tersedia di pusat pusat kesehatan tersebut, terutama di negara negara
berkembang seperti di Indonesia, maka beberapa penyesuaian perlu dilakukan.
Beberapa penelitian berbasis penderita orang Indonesia perlu dilakukan untuk
mendapatkan gambaran manajemen maksimum dan optimum yang dapat diterapkan
dan yang sesuai dengan karakter serta fasilitas yang tersedia. Manajemen Cedera
Kepala sendiri pada dasamya dibagi dalam: Manajemen non operatif (kasus
terbanyak), ditangani oleh keilmuan penyakit saraf (neurologi) -: Manajemen
operatif, ditangani oleh keilmuan bedah saraf
2. Lokasi lesi
49
2.1. Lesi diffus
2.3.2.Hematoma intrakranial
(-)
Ringan 13-15 Pingsan <10
Normal
menit,
defisit
neurologik
(-)
Sedang 9-12 Pingsan >10
Abnormal
menit s/d
6 jam
defisit
neurologik
(+)
50
berat 3-8 Pingsan >6
Abnormal
jam ,
defisit
neurologik
(+)
• Otorrhea, Rhinorrhea
• Refleks kornea
mesensefalon - pons
51
Funduskopi
HEMATOMA EPIDURAL
Perdarahan yang terjadi diantara tabula intema- duramater Hematom massif, akibat pecahnya
a.meningea media atau sinus venosus.
1. Lucid interval ( +)
4. Pupil anisokor
5. Babinsky ( +) kontralaterallesi
CT Scan otak: gambaran hiperdens (perdarahan) di tulang tengkorak dan dura, umurnnya di
52
daerah temporal, dan tampak bikonveks.
HEMATOMA SUBDURAL
Perdarahan yang terjadi di antara duramater - arakhnoid, akibat robeknya "bridging vein" (vena
jembatan)
Jenis
1. sakit kepala
2. kesadaran menurun + / -
Penunjang Diagnostik :
HEMATOM INTRASEREBRAL
Adalah perdarahan parenkhim otak, disebabkan karena pecahnya arteri infraserebral mono
atau multiple
1. Anterior
- anosmia
53
2. Media
Gejala dan tanda klinis : keluarnya cairan likuor melalui telinga / otorrhea
3. Posterior
Penunjang diagnostik :
- Scaning otak resolusi tinggi dan irisan 3 mm (50% +) (high resolution and thin
section)
- demam tinggi
Penunjang Diagnostik :
CT Scan otak : awal - normal, tidak ada tanda adanya perdarahan, edema, kontusio
Kaku kuduk
Nyeri Kepala
54
Bisa didapati gangguan kesadaran
Penunjang diagnosis :
Penanganan emergensi sesuai dengan beratnya Cedera Kepala (ringan, sedang, berat)
berdasarkan urutan :
1. Survei Primer, gunanya utk menstabilkan kondisi pasien, meliputi tindakan tindakan
sbb :
A= Airway Jalan nafas). Bebaskan jalan nafas dengan memeriksa mulut dan
mengeluarkan darah, gigi yang patah, muntahan, dsb. Bila perlu lakukan intubasi
(waspadai kemungkinan adanya fraktur tulang leher)
C =Circulation (sirkulasi) Pertahankan Tekanan Darah Sistolik > 90 mmHg. Pasang sulur
intravena. Berikan cairan intravena drip, NaCI 0,9% atau Ringer. Hindari cairan
hipotonis. Bila perlu berikan obat vasopresor dan I inotropik. Konsultasi ke spesialis
bedah saraf berdasarkan indikasi 12 Konsensus Nasiona/ Penanganan Cedera Kepala
dan Trauma Spinal (lihat indikasi operasi penderita trauma /capitis)
55
- Anamnesa : AMPLE (Allergies, Medications, Past Illnesses, Last Meal, Event /
Environment related to the injury)
2. Survei Sekunder, meliputi pemeriksaan dan tindakan lanjutan setelah kondisi pasien stabil .
E = Laboratorium Darah : Hb, leukosit, hitung Jems lekosit, trombosit, ureum, keatinin, gula darah
sewaktu, analisa gas darah dan elektrolit Urine : perdarahan ( +) I (-) Radiologi: Foto polos
kepala, posisi AP, lateral, tangensial CT scan otak. Foto lainnya sesuai indikasi (termasuk foto
servikal)
F = Manajemen Terapi Siapkan untuk operasi pada pasien y~g mempunyai indikasi Siapkan untuk
masuk ruang rawat Penangananlukaluka Pemberian terapi obat obatan sesuai kebutuhan ..
a. > 40 cc dengan midline shifting pada daerah temporal I frontal I parietal dengan fungsi
batang otak masih baik. b. > 30 cc pada daerah fossa posterior dengan tandatanda
penekanan batang otak atau hidrosefalus dengan fungsi batang otak masih baik.
c. EDH progresif.
a. SDH luas (> 40 cc / > 5 mm) dengan GCS > 6, fungsi batang otak masih baik.
c. SDH dengan edema serebri I kontusio serebri disertai midline shift dengan fungsi
batang otak masih baik.
3. ICH (perdarahan intraserebral) pasca trauma. Indikasi operasi ICH pasca trauma:
56
4. Fraktur impresi melebihi 1 (satu) diploe.
7. Edema serebri berat yang disertai tanda peningkatan TIK, dipertimbangan operasi
dekompresi.
3. Pasien dipulangkan dengan pengawasan ketat oleh keluarga selama 48 jam , Bila
selama di rumah terdapat hal-hal sebagai berikut :
- Muntah proyektil
57
b. Parese motorik
c. Gangguan sensorik
d. Gangguan otonom
e. Koordinasi
f. Neurobehavior (kognitif dan emosi) : TOAG (fes Orientasi dan Amnesia Galveston)
2. dilakukan di ruangan
2. Membuat program restorasi berdasarkan acuan baku sesuai dengan defisit yang
didapatkan
a. Rangkuman
Cedera Kepala dapat merupakan salah satu kasus penyebab kecacatan dan kematian yang
cukup tinggi dalam neurologi dan menjadi masalah kesehatan oleh karena penderitanya
sebagian besar orang muda, sehat dan produktif.
b. Pustaka
Feed back /umpan balik diharapkan didapatkan pada saat team project based learning.
Bentuk Penilaian Kegiatan Belajar ini berupa tes dengan rubrik penilaian.
58
59
Lampiran 4
Nama Perguruan Ti : UNIVERSITAS HASANUDDIN
nggi
Nama Fakultas : FAKULTAS KEDOKTERAN
Nama Departemen : NEUROLOGI
Nama Prodi : PENDIDIKAN DOKTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
MATA KULIAH KODE MK SKS Status Klp MK SM
BLOK NEUROLOGI 136C118 5 WAJIB
OTORISASI DOSEN PENGEMBANG Ka. PRODI
RPS
Dr.dr. David G. Umbas, Dr.dr. Sitti Rafiah M.Kes
Sp.S(K)Sp.S
60
Materi Cedera Kepala
Pembelajaran
Utama : Adams R.D. & Victor M, 2003: Principles of neurology, 5th
Pustaka ed., Mc Graw Hill Inc.,New York, Singapor
Pendukung Evans RW, 1996 : Neurology anD trauma, U.S.A
Barrow DL 1992 : Complicatons and sequelae of head
injury, U.S.A
Perdossi, 2006 : Konsensus Nasional Penanganan Cedera
Kepala dan Trauma Spinal
Dosen Dr.dr. David G. Umbas, Sp.S(K)Sp.S
Pengampu
Mata kuliah Anatomi SSP, Patomekanisme Cedera Kepala, Fisiologi, Farmakologi,
syarat Radiologi
61
BIODATA PENULIS
62
63
64