Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG SYOCK NEUROGENIK

DIRUMAH SAKIT KARYA HUSADA

Disusunoleh :

Goldino Rezky Yosindo

201903022

PROGAM STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


LEMBAR PENGESAHAN

SatuanAcaraPenyuluhan (SAP) ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas praktek


klinik oleh mahasiswa Program studi D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri

Nama : Goldino Rezky Yosindo

NIM : 201903022

Juduk : SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG SYOCK NEUROGENIK

Mengetahui

DosenPembimbing Mahasiswa

Dodik Arso W. S.Kep, Ns, M.Kes Goldino Rezky Yosindo


LATAR BELAKANG

Syok merupakan gangguan sirkulasi yang diartikan sebagai kondisi tidak adekuatnya
transport oksigen ke jaringan atau perfusi yang diakibatkan oleh gangguan hemodinamik.
Gangguan hemodinamik tersebut dapat berupa penurunan tahanan vaskuler sitemik terutama di
arteri, berkurangnya darah balik vena, penurunan pengisian ventrikel dan sangat kecilnya curah
jantung. Berdasarkan bermacam-macam sebab dan kesamaan mekanisme terjadinya, syok dapat
dikelompokkan beberapa macam yaitu syok hipovolemik, syok kardiogenik, syok anafilaktik dan
syok neurogenik. Keadaan syok hipovolemik sering terjadi pada pasien yang mengalami
perdarahan akibat kehilangan banyak darah. Keadaan syok anafilaktik dan sepsis sering terjadi
pada kondisi penurunan kesadaran. Sedangkan syok kardiogenik sering terjadi pada pasien
emboli paru, tension pnemothorax dan tamponade jantung. Sedangkan keadaan kardiogenik
sering terjadi pada kondisi gagal jantung kongestif dan infark miokardium.

Keadaan syok ini merupakan kasus gawat darurat yang berujung kematian apabila tidak
dipantau dan ditangani segera. Secara global angka insidensi tahunan syok berdasarkan etiologi
apapun adalah 0,3-0,7 per 1000 penduduk. Syok kardiogenik adalah penyebab kematian utama
pada infark koroner akut, dengan angka mortalitas mencapai 50-90%. Angka mortalitas
meningkat seiring dengan usia. Mortalitas pasien usia ≥75 tahun dengan syok kardiogenik adalah
55% sedangkan pada pasien hipovolemik yang dimana syok hipovolemik . Menurut World
Health Organization (WHO) angka kematian pada pasien trauma yang mengalami syok
hipovolemik di rumah sakit dengan tingkat pelayanan yang lengkap mencapai 6%. Sedangkan
angka kematian akibat trauma yang mengalami syok hipovolemik di rumah sakit dengan
peralatan yang kurang memadai mencapai 36%.

Di dalam tubuh manusia terdapat tanda-tanda vital yang memiliki peran penting bagi
manusia yakni vital sign yang terdiri dari tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi
pernapasan. Tanda vital ini berfungsi untuk menandakan suatu kondisi keadaan umum
seseorang. Syok ditandai dengan kondisi, akral dingin, pernapasan yang cepat dan tekanan darah
menurun.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

SYOCK NEUROGENIK

Topikpenyuluhan : Syock Neurogenik

Hari/tanggalpenyuluhan : Kamis, 23 Juli 2021

Tempatpenyuluhan : Ruang Surya RS KARYA HUSADA

Lama penyuluhan : 30Menit

Sasaran : Pasien dan keluarga

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

Media : Leaflet

A. Tujuan Umum : Pasien dan Keluarga pasien mampu memahami tentang sebab dan akibat
penyakit syock neurogenik
B. Tujuan khusus :
a. Mengetahui penyakit Syok Neurogenik
b. Penyebab penyakit Syok Neurogenik
c. Mengetahui tanda gejala penyakit Syok Neurogenik
d. Mengetahui hal penanganan pada penyakit Syok Neurogenik
C. Evaluasi
1. Menyebutkan pengertian penyakit Syok Neurogenik
2. Menyebutkan minimal 2 penyebab penyakit Syok Neurogenik
3. Menyebutkan minimal 3 gejala klinis penyakit Syok Neurogenik
4. Menyebutkan penanganan penyakit Syok Neurogenik
D. Kegiatan Pembelajaran

Metode,
Tahap/Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
alat/bahan
Pendahuluan 1.) Mengucapkan salam - Menjawab salam Laptop
5 Menit 2.) Memperkenalkan diri - Menyatakan
3.) Menjelaskan judul materi kesediaaan
serta tujuan yang aan
dicapai
4.) Kontrak waktu

5
Penyajian 1) Menjelaskan penyakit Syok - Mendengarkan Alat Bantu :
20 Menit Neurogenik materi penyuluhan Leaflet
2) Menjelaskan penyebab yang diberikan
penyakit Syok Neurogenik - Membaca leaflet
3) Menjelaskan tanda gejala sebagai pendukung
penyakit Syok Neurogenik
4) Menjelaskan penanganan
penyakit Syok Neurogenik

Penutup 1) Memberikan umpan balik - Memberikan -


5 Menit kepada peserta pertanyaan jika
(memberikan pertanyaan) tidak ada yang
2) Tanya jawab dimengerti
3) Menjawab - Menjawab umpan
4) Menyimpulkan hasil balik yang
penyuluhan diberikan oleh
5) Mengucapkan terimakasih penyuluh
6) Menutup acara
MATERI PENYULUHAN
SYOCK NEUROGENIK

A. Defenisi
Syok neurogenik adalah kondisi di mana sirkulasi darah menjadi tidak normal
akibat cedera saraf tulang belakang. Kondisi yang juga dikenal dengan nama syok
vasogenik ini dapat membahayakan karena membuat tekanan darah dalam tubuh tiba-tiba
turun secara drastis (syok), sehingga menimbulkan kerusakan pada berbagai jaringan
tubuh. Jika dibiarkan, syok neurogenik dapat menjadi fatal. Oleh karena itu, identifikasi
awal dan penanganan yang cepat dibutuhkan untuk mencegah cedera saraf tulang
belakang lebih lanjut.

B. Penyebab

Penyebab syok neurogenik adalah cedera atau trauma dari saraf tulang belakang.
Akibatnya, terjadi gangguan fungsi dari sistem saraf yang mengatur detak jantung,
tekanan darah, dan pernapasan. Sistem saraf ini dikenal dengan sistem saraf simpatis.
Gangguan fungsi sistem saraf simpatis mengakibatkan tekanan darah turun, sehingga
aliran darah ke sel, jaringan, dan organ akan terganggu.

Cedera saraf tulang belakang ini dapat disebabkan karena cedera saat berolahraga,
luka tembak, atau kecelakaan lalu lintas.

C. Tanda Gejala

Syok neurogenik merupakan keadaan gawat darurat yang menyebabkan


penurunan tekanan darah karena sirkulasi darah yang tidak normal. Selain penurunan
tekanan darah, syok neurogenik juga akan mengakibatkan lemahnya detak jantung
dan penurunan suhu tubuh. Hal tersebut akan menimbulkan gejala pusing, mual, muntah,
pandangan kosong, pingsan, mengeluarkan banyak keringat, gelisah, dan kulit pucat.
Pada tahap yang lebih berat lagi, penderita dapat mengalami sesak napas, nyeri dada, dan
bibir serta jari membiru (sianosis).
Gejala yang ditimbulkan oleh cedera saraf tulang belakang dapat timbul segera
akibat kerusakan langsung dari saraf (primer), atau terjadi lambat hingga beberapa jam
atau beberapa hari setelah cedera (sekunder). Syok neurogenik sekunder ini biasanya
terjadi akibat kerusakan pembuluh darah di saraf tulang belakang.
D. Penanganan
Pada pasien syok neurogenik, penanganan harus segera dilakukan guna
menghindari kerusakan organ secara permanen. Pengobatan syok neurogenik bertujuan
untuk menstabilkan tanda vital pasien, seperti tekanan darah, denyut jantung, dan
pernapasan, serta menghindari cedera atau kerusakan lebih lanjut.
Penanganan kasus syok neurogenik dimulai dengan meminimalkan perubahan
posisi tubuh pasien atau membuat pasien tidak bergerak sama sekali, untuk mencegah
kerusakan lebih lanjut. Selanjutnya, tekanan darah perlu ditingkatkan dengan memberi
cairan infus dan obat vasopresor yang dapat membantu meningkatkan ketegangan
pembuluh darah, seperti dopamin, norepinephrine, epinephrine, dan vasopressin.
Sedangkan untuk meningkatkan detak jantung, dokter dapat memberi obat atropin.
Jika diperlukan, tindakan operasi tulang belakang akan dilakukan untuk
memperbaiki kerusakan pada saraf tulang belakang yang mengalami cedera.

Anda mungkin juga menyukai