Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STROKE

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II

Dosen Ns. Gad Datak, M.Kep., Sp.MB

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Fanny Fitriana PO.62.20.1.19.408

Jhonatan Hilkia Abdi Saputra PO.62.20.1.19.411

Novendra Aditya Tama PO.62.20.1.19.423

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN REGULER V

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

TAHUN 2021
PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
STROKE

Bidang Studi : Keperawatan Medikal Bedah II


Pokok Bahasan : Penyuluhan Stroke
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Tempat : Rumah Sakit
Hari / Tanggal : Senin, 4 Maret 2021
Waktu : 1 x 30 menit
Penyuluh : Kelompok 7 Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Reguler V

A. LATAR BELAKANG
Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah
otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat penyumbatan maupun
pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak tertentu berkurang bahkan terhenti suplai
oksigennya sehingga menjadi rusak bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam
gejala sesuai dengan daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo
(cedal), lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa.
(Mediskus, 2013).
Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Saat
ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit
jantung coroner dan kanker. Depkes RI (2007) melaporkan bahwa stroke merupakan
penyebab kematian yang utama di rumah sakit disamping itu stroke merupakan penyebab
utama kecacatan nomor satu didunia (Pinzon & Asanti, 2010).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya serangan
berulang atau kekambuhan pada penderita stroke adalah dengan menjalankan perilaku
hidup sehat sejak dini. Pengendalian faktor-faktor resiko secara optimal harus dijalankan,
melakukan kontrol secara rutin, mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi obat,
tidak merokok, dan harus mengenali tanda-tanda dini stroke (Wardhana , 2011).
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit pasien dan keluarga mampu
mengetahui dan memahami tentang stroke.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat:
1. Mengetahui pengertian stroke
2. Mengetahui jenis-jenis stroke
3. Mengetahui penyebab stroke
4. Mengetahui tanda dan gejala stroke
5. Mengetahui komplikasi stroke
6. Mengetahui pencegahan stroke
7. Mengetahui makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien dengan
penyakit stroke

C. MATERI (terlampir)

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. MEDIA
1. Leaflet
2. LCD, PPT

F. KRITERIA EVALUASI
Kriteria evaluasi struktur :
1. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan Pada Penyakit Stroke
2. Melakukan konsultasi Satuan Acara Penyuluhan yang telah disusun dengan
pembimbing
3. Melakukan kontrak waktu dan tempat penyuluhan
4. Membentuk pengorganisasian dalam pelaksanaan penyuluhan, dengan susunan
sebagai berikut .
a) Penyaji : Novendra Aditya Tama
b) Moderator : Fanny Fitriana
c) Fasilitator : Jhonatan Hilkia Abdi saputra
5. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
penyuluhan

JADWAL KEGIATAN

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


Orientasi 5 Menit Pembukaan

1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam Menjawab salam


2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Mendengarkan
4. Menyebutkan materi yang akan diberikan
Memperhatikan
5. Menyampaikan kontrak waktu
Memperhatikan
Kerja 20 Menit 1. Menjelaskan pengertian stroke
2. Menjelaskan jenis-jenis stroke
3. Menjelaskan penyebab stroke
4. Menjelaskan tanda dan gejala stroke
Memperhatikan
5. Menjelaskan komplikasi stroke
6. Menjelaskan pencegahan stroke
7. Menjelaskan makanan yang boleh dan tidak
boleh dikonsumsi pada pasien dengan penyakit
stroke

Terminasi 10 Menit 1. Memberikan kesempatan untuk bertanya Bertanya dan menjawab


2. Menjawab pertanyaan pertanyaan
3. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
4. Memberi salam penutup

Kriteria evaluasi proses :


1. Penyuluhan diharapkan berjalan dengan lancar
2. Peserta penyuluhan datang tepat waktu
3. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi dan aktif bertanya
4. Peserta penyuluhan tidak meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
5. Penyuluhan dapat berlangsung sesuai dengan kontrak waktu
6. Struktur organisasi dapat melaksanakan tugas sesuai peran dengan baik
Kriteria evaluasi hasil :
1. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan tentang
materi penyuluhan sebelum penyuluhan dilaksanakan.
2. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan setelah
penyampaian materi penyuluhan.
3. Peserta menanggapi materi yang telah disampaikan penyaji.

REFERENSI
Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid Kedua. Jakarta:Media
Aesculapius FKUI
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan.Jakarta: Salemba Medika
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta:
Prima Medika
Smeltzer, dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi
8 Vol 2. alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih. Jakarta:
EGC

MATERI PENYULUHAN
PENYAKIT STROKE

A. Pengertian Stroke
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani
secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak
yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada
siapa saja dan kapan saja (Muttaqin, 2008).
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat
akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang
jelas selain vaskuler.
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak
(Corwin, 2009). Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi
penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun.

B. Jenis-jenis Stroke
Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu: (Muttaqin,
2008)
1. Stroke Hemoragik
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subarachnoid. Disebabkan
oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu. Biasanya kejadiannya
saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat.
Kesadaran pasien umumnya menurun.
2. Stroke Non Hemoragik
Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya terjadi saat
setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan
namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul
edema sekunder. Kesadaran umumnya baik.

C. Penyebab Stroke
Penyebab stroke menurut Arif Muttaqin (2008):
1. Thrombosis Cerebral
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti di
sekitarnya. Thrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun
tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan
darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral. Tanda dan gejala neurologis
memburuk pada 48 jam setelah trombosis. Beberapa keadaan di bawah ini dapat
menyebabkan thrombosis otak:
 Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan suatu proses dimana terdapat suatu penebalan dan
pengerasan arteri besar dan menengah seperti koronaria, basilar, aorta dan arteri
iliaka (Ruhyanudin, 2007). Aterosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah
serta berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah.
 Emboli
Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah,
lemak dan udara.

Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol :


 Usia
Setiap manusia akan bertambah umurnya, dengan demikian kemungkinan
terjadinya stroke lebih besar. Pada umumnya resiko terjadinya resiko stroke mulai
usia 35 tahun dan meningkat setiap tahunnya.
 Jenis kelamin
Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke disbanding
perempuan.
 Ras/suku bangsa
 Genetik/keturunan
Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya, menjadi seseorang
yang beresiko tinggi terkena serangan stroke.

Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :


 Hipertensi
 Diabetes mellitus
 Penyakit jantung
 Merokok
 Kolesterol tinggi
 Obesitas
 Minuman alkohol

D. Tanda dan Gejala Stroke


Stroke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah
mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan jumlah aliran
darah kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena fungsi otak tidak akan
membaik sepenuhnya.
 Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia)
 Lumpuh pada salah satu sisi wajah anggota badan (biasanya hemiparesis) yang
timbul mendadak.
 Tonus otot lemah atau kaku
 Menurun atau hilangnya rasa
 Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia”
 Afasia (bicara tidak lancar atau kesulitan memahami ucapan)
 Disartria (bicara pelo atau cadel)
 Gangguan persepsi
 Gangguan status mental
 Vertigo, mual, muntah, atau nyeri kepala.

E. Komplikasi Stroke
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi, komplikasi ini
dapat dikelompokan berdasarkan:
1. Berhubungan dengan immobilisasi : infeksi pernafasan, nyeri pada daerah tertekan,
konstipasi dan thromboflebitis.
2. Berhubungan dengan paralisis : nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi,
deformitas dan terjatuh
3. Berhubungan dengan kerusakan otak : epilepsi dan sakit kepala.
4. Hidrocephalus

F. Tips mencegah penyakit stroke


1) Konsumsi makanan sehat
Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu dalam
pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan lemak dalam
darah

2) Kurangi kolesterol jahat


 Kurangi konsumsi garam
 Hindari kebiasaan buruk seperti :
a. Merokok dan minum alkhohol
Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta
mempercepat penyumbatan di pembuluh darah dan akan membuat darah
menggumpal sehingga meningkatkan resiko stroke
b. Hidup aktif dan olahraga yang teratur
Orang yang berlebihan berat badan memiliki resiko hipertesni, kolesterol tinggi,
diabetes dan stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga
mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut
c. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga termasuk dalam
salah satu tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah dan
menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah
d. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih

G. Makanan/Diet untuk penderita Stroke


1. Pasien stroke dianjurkan untuk makan:
 Sumber karbohidrat: beras, kentang, ubi, singkong, tapioca, biskuit, bihun.
 Sumber protein hewani: daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan, telur ayam, susu
skim
 Sumber protein nabati: semua kacang-kacangan dan produk olahannya (tahu &
tempe)
 Sayuran: bayam, wortel, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat, toge.
 Buah: buah segar, dijus ataupun diolah dengan cara disetup, seperti pisang, pepaya,
manga, jambu biji, melon, semangka.
 Sumber lemak: minyak jagung dan mintak kedelai, margarin dan mentega dalam
jumlah terbatas, dan santan encer.

2. Makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita stroke:


 Sumber karbohidrat: mie, soda (baking powder), kue-kue yang terlalu manis
 Sumber protein hewani: daging sapi dan ayam yang berlemak, jeroan, keju, protein
hewani yang diawetkan
 Sumber protein nabati: pindakas, produk kacang-kacang olahan yang diawetkan.
 Sayuran: Sayuran yang mengandung gas seperti kol, sawi, kembang kol, dan lobak
 Buah-buahan: buah-buahan yan gmengangung gas seperti durian, nangka, dan
buah-buahan yang diawetkan (buah kaleng)
 Sumber lemak: santan kental dan produk goreng-gorengan

Anda mungkin juga menyukai