Presenter :
David Christian Haurissa
Pembimbing :
Dr. dr. Jumraini Tammasse, Sp.S (K)
Usia : 58 Tahun
Pasien masuk dengan keluhan pandangan kabur sejak 1 hari lalu dirasakan secara tiba-tiba saat sedang duduk. Sebelum
keluhan, pasien ada mengeluhkan nyeri kepala pada seluruh kepala. Pasien mengeluhkan pandangan kabur pada lapang pandang
sisi kiri. Keluhan juga disertai rasa mual dan nyeri ulu hati. Nyeri Kepala dan pandangan kabur masih dirasakan hingga pagi ini.
Penurunan kesadaran tidak ada, muntah tidak ada, riwayat demam sebelum tidak ada, riwayat trauma sebelumnya tidak ada.
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya tidak ada. Riwayat tensi pagi sebelum masu rumah sakit 180 mmHg. Riwayat trauma
kepala tidak ada. Riwayat Hipertensi sejak kurang lebih 20 tahun lalu, teratur konsumsi amlodipin 5 mg 1 tahun terakhir.
Riwayat DM, asam urat, penyakit jantung dan kolesterol sebelumnya tidak ada. Riwayat berobat OAT 6 bulan tidak ada
4 PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital :
Pernapasan : 20 kali/menit,
Suhu : 36.7OC
Thorax : Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), Gallop (-),Suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, bising usus kesan normal, nyeri tekan/lepas negatif, organomegali tidak teraba
6 Status Neurologis
GCS : E4M6V5
Fungsi Kortikal luhur : normal
Rangsang meningeal : kaku kuduk : positif, Kernig’s sign : negatif/negatif
Nervus Kranial : Pupil bundar isokor diameter 2.5 mm/2,5 mm
OD : RCL/RCTL : positif / positif
OS : RCL/ RCTL : positif / positif
PEMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM)
9 1/1/2023
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Darah Rutin
Glukosa
Fungsi Ginjal
Ureum 18 [mg/dL] 10 - 50
Fungsi Hati
Elektrolit
Profil Lipid
Kesan
Kesan
o Brain atrophy
DIAGNOSA AKHIR
14
Head Up 30’
1. Ketorolac 30mg/12jam IV
2. Citicholin 500mg/12jam IV
3. Mecobalamin 500mcg/24jam IV
4. Omeprazole 40mg/12jam IV
Pasien perempuan, usia 54 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan pandangan sisi sebelah kiri kabur,
disertai dengan nyeri kepala. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 166/77 mmHg, nadi 74 kali/menit
reguler kuat angkat, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,7 oC. Kesadaran compos mentis (GCS E4M6V5),
fungsi kortikal luhur kesan normal, Numeric Pain Rating Scale 4-5, rangsang meningeal negatif. Pupil bundar
isokor dengan diameter 2,5mm ODS. Refleks cahaya langsung dan tidak langsung positif bilateral. Nervus
kranialis lain slight parese N.VII dan N.XII sinistra tipe sentral. Didapatkan Hemianopia Homonim sisi kiri.
Pergerakan pada keempat ekstremitas normal dan refleks fisiologis normal, tonus didapatkan normal, kekuatan
nilai 5 pada keempat ekstremitas. Refleks babinsky negatif. Pemeriksaan sensorik kesan normal. Fungsi
otonom normal. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan dalam batas normal. CT Scan kepala tanpa
kontras menunjukan adanya pendarahan intracerebri lobus occipital dextra dengan estimasi volume 13.17 cc.
DEFINISI
21
22
No Variabel Skor
1 Tekanan Darah 5 Penurunan Kesaradan
- >200/100 7,5 - Langsung hilang saat serangan 10
- < 200/100 √ 1 - Beberapa menit- ≤ 24 jam 7,5
2 Waktu Serangan
√ serangan 1
- Bergiat 6,5 - Hilang perlahan-lahan > 24 jam 1
- Waktu istirahat √ 1 - Hilang kesadaran sementara
kemudian pulih kembali √0
3 Nyeri kepala saat serangan - Tidak ada
- Sangat hebat 10
- Hebat √ 7,5
- Ringan 1 Total : 9.5
- Tidak ada 0
4 Muntah Proyektil
- Langsung saat serangan (<1jam) 10
- Mendadak (beberapa menit/< 24 7,5
jam)
- Perlahan-lahan (>24 1
- Tidak ada 0
Patofisiologi
23
UMUM KHUSUS
Stabilisasi Jalan Napas dan Pernapasan Perawatan di unit stroke
Stabilisasi Hemodinamik Koreksi koagulopati
Tekanan darah
Pengendalian peningkatan intrakranial
Mempertahankan cerebral perfusion pressure
Pengendalian kejang
(CPP)
Pengendalian suhu tubuh Pemberian obat anti bangkitan
Tatalaksana cairan Pencegahan perdarahan intraserebral berulang
Nutrisi Tatalaksana bedah
Pencegahan dan mengatasi komplikasi Rehabilitasi medik
Penatalaksanaan Medik umum lain
30 MANAJEMEN TEKANAN
DARAH PADA ICH
• Pada pasien dengan ICH spontan, hati-hati
dalam mentitrasi obat antihipertensi untuk
penurunan tekanan darah untuk
memastikan kontrol tekanan darah yang
baik dan berkelanjutan, bermanfaat untuk
memperbaiki luaran klinis.
• Pada pasien dengan ICH spontan, memulai
pengobatan dalam waktu 2 jam setelah
onset ICH dan mencapai target dalam
waktu 1 jam dapat bermanfaat untuk
memperbaiki luaran klinis
• Pada pasien dengan ICH spontan yang
ringan hingga tingkat keparahan sedang
dengan SBP antara 150 dan 220 mmHg,
penurunan akut SBP ke target 140 mmHg
dengan tujuan mempertahankan tekanan
darah dalam kisaran 130 hingga 150 mmHg
aman dan dapat memperbaiki luaran kllinis.
Mannitol
31
Kerusakan membran sel dan gangguan metabolisme fosfolipid juga merupakan dampak yang disebabkan
oleh stroke.
Oleh karena citicolin memberikan efek neuroprotektif melalui kemampuannya dalam memperbaiki
sintesis fosfatidilkolin.
Citicolin juga melindungi jaringan otak dari kerusakan lebih lanjut dari efek iskemik akibat kompresi
pembuluh darah yang diakibatkan oleh pembentukan hematom di parenkim otak.
33 VITAMIN B12
Suplementasi vitamin B ditemukan efektif dalam menurunkan kadar total homosistein plasma dan
menurunkan risiko stroke pada subjek yang sehat maupun berisiko tinggi stroke.
Kadar homosistein yang tinggi dalam plasma berdampak pada pembentukan radikal bebas dan selanjutnya
menyebabkan stres oksidatif yang memicu kematian sel-sel neuron pada pasien stroke
Selanjutnya ditemukan suplementasi vitamin B memberikan perbaikan klinis pada pasien post stroke,
dengan penurunan risiko stroke hemoragik.
34
INDIKASI PEMBEDAHAN
• Pada pasien dengan ICH supratentorial
dengan volume >20-30 ml dan skor GCS
(5-12), evakuasi hematom dengan
endoskopi atau stereotaktik aspirasi
dengan atau tanpa penggunaan
trombolitik dapat berguna untuk
mengurangi angka kematian
dibandingkan dengan terapi konservatif
saja.
• Pada pasien dengan ICH supratentorial
>20-30 mL dengan GCS dalam kisaran
sedang (5-12) dipertimbangkan untuk
dilakukan evakuasi hematoma, evakuasi
hematoma denga pembedahan minimal
invasif lebih baik dibandingkan
kraniotomi konvensional untuk
meningkatkan luaran klinis
35
INDIKASI PEMBEDAHAN
• Pada sebagian besar pasien dengan ICH
supratentorial spontan dengan derajat
sedang atau berat, kegunaan kraniotomi
untuk evakuasi perdarahan belum dapat
dipastikan manfaat untuk luaran klinis
dan mortalitas.
• Pada pasien dengan ICH supratentorial
yang mengalami perburukan, kraniotomi
untuk evakuasi hematoma dapat dianggap
sebagai tindakan life-saving.
36
INDIKASI PEMBEDAHAN
• Pada pasien dengan ICH serebelar yang
terjadi perburukan, ditemukan tanda
kompresi batang otak dan / atau
hidrosefalus obstruksi, atau memiliki ICH
serebelar dengan volume ≥15 mL,
tindakan pembedahan untuk evakuasi
hematom dengan atau tanpa EVD
direkomendasikan dibandingkandengan
terapi konservatif saja untuk mengurangi
angka mortalitas.
37 PROGNOSIS
Daftar Pustaka
381. Kelompok Studi Stroke dan Pembuluh Darah. Acuan Panduan Praktik Klinis Neurologi. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia.
2. POKDI Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Guideline Stroke. 2011.
3. Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Stroke Hemoragik. Dalam: Kurniawan M, Suharjanti I, Pinzon R editor. Panduan Praktek Klinis. 2016:h.154-6
4. Departemen Neurologi FKUI. Buku Ajar Neurologi jilid 2. Universitas Indonesia; 2017.
5. Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Cerebrovascular Disease. Dalam: Adam’s and Victor’s Principles of Neurology. Edisi ke-10. Mc Graw Hill
Publishing.2014.h.778-885
6. Secades J, Sabin J, Rubio F. Citicoline in Intracerebral Haemorrhage: A Double-Blind, Randomized, Placebo- Controlled, Multi-Centre Pilot Study. Cerebrovasc
Dis. 2006: 380-385
7. Wang L, Cui W, Nan G, Yu Y. Meta-analysis Reveals Protective Effects of Vitamin B on Stroke Patients. Neuroscience. 2015;6:150-6
8. Hemphill JC, Greenberg SM, Anderson CS, Becker K, Bendok BR, Cushman M, dkk. Guidelines for Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage, A
Guideline for Healthcare Professionals From the American Heart Association/American Stroke Association. Stroke.2022;46:2032-60
9. Tanoyo G, Nuarta A. Isolated Homonymous Hemianopsia in Patients with Stroke. Neurona Vol. 32 no 2. 2015. 8-1
10. Sun S, Li. Y, Zhung H, Wang X. The Effect of Mannitol in the Early Stage of Supratentorial Hypertensive Intracerebral Hemorrhage: A Systematic Review and
Meta-Analysis. World Neurosurg. (2019) 124:386-396.
39
TERIMA KASIH