Anda di halaman 1dari 18

Proyeksi Peta

Apa itu Proyeksi Peta..?


Proyeksi Peta adalah prosedur matematis yang

memungkinkan penggambaran hasil pengukuran di permukaan bumi fisis yang melengkung ke permukaan peta yang datar
Proyeksi peta adalah suatu cara untuk mewakili

permukaan lengkung bumi pada permukaan datar peta Proyeksi peta adalah ilmu yang mempelajari cara pemindahan data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaan Peta

Mengapa diperlukan Proyeksi Peta..?


Karena bentuk permukaan bumi fisis yang melengkung dan tidak teratur maka akan sulit untuk melakukan perhitungan langsung dari hasil pengukuran. Dengan sistem proyeksi peta, distorsi yang terjadi pada pemetaan dapat direduksi sehingga peta yang dihasilkan dapat memenuhi minimal satu syarat geometrik peta ideal.

Proyeksi sebagian Permukaan Bumi ke bidang Peta

Kapan Proyeksi Peta diperlukan.?


Diperlukan untuk daerah pemetaan yang luas dengan ukuran lebih luas dari (30 x 30)km karena permukaan bumi seluas ini tidak dapat diasumsikan sebagai bidang datar
Bidang proyeksi adalah bidang datar atau bidang yang dapat didatarkan yang digunakan untuk memproyeksikan gambaran permukaan bumi yang lengkung ke bidang datar (peta).

Proyeksi peta menurut Jenis Bidang Proyeksi dibedakan


Proyeksi bidang datar Zenital atau

Azimutal Proyeksi Kerucut Proyeksi Silinder

Proyeksi peta menurut kedudukan bidang proyeksi


Proyeksi Normal Proyeksi Miring Proyeksi Transversal

Proyeksi peta menurut jenis unsur yang bebas distorsi


Proyeksi Conform mempertahankan

sudut/arah Proyeksi Equidistant mempertahankan jarak Proyeksi Equivalent mempertahankan luas

Proyeksi Azimutal atau Zenital

Proyeksi Kerucut

Proyeksi Silinder

Proyeksi Universal Tranvers Mercator (UTM)


Proyeksi UTM adalah proyeksi Silinder Melintang yang dikenalkan oleh Mercator dan bersifat Universal atau disebut UTM.
Sistim proyeksi ini telah dibakukan oleh BAKOSURTANAL sebagai sistim Proyeksi Pemetaan Nasional.

Proyeksi UTM

Ciri-ciri Proyeksi UTM


1. Proyeksi : Transvere Mercator dengan lebar zone 6. 2. Sumbu pertama (ordinat/Y) : Meridian sentral dari tiap zone 3. Sumbu kedua (absis/X) : Ekuator 4. Satuan : Meter 5. Absis Semu (T) : 500.000 meter pada Meridian sentral 6. Ordinat Semu (U) : 0 meter di Ekuator untuk belahan bumi bagian Utara dan 10.000.000 meter di Ekuator untuk belahan bumi bagian Selatan 7. Faktor skala : 0,9996 (pada Meridian sentral)

8. Penomoran zone : Dimulai dengan zone 1 dari 180 BB s/d 174 BB, zone 2 dari 174 BB s/d 168 BB, dan seterusnya sampai zone 60 yaitu dari 174 B s/d 180 BT. 9. Batas Lintang : 84 LU dan 80 LS dengan lebar lintang untuk masing-masing zone adalah 8, kecuali untuk bagian lintang X yaitu 12. 10. Penomoran bagian derajat lintang : Dimulai dari notasi C , D, E, F sampai X (notasi huruf I dan O tidak digunakan). 11. Wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone UTM, dimulai dari meridian 90 BT sampai meridian 144 BT dengan batas lintang 11 LS sampai 6 LU. Dengan demikian, wilayah Indonesia terdapat pada zone 46 sampai dengan zone 54.

Mengapa UTM..?
Kondisi geografi negara Indonesia membujur disekitar Garis Katulistiwa atau garis lingkar Equator dari Barat sampai ke Timur yang relatif seimbang.

Untuk kondisi seperti ini, sistim proyeksi Tranvers Mercator/Silinder Melintang Mercator adalah paling ideal (memberikan hasil dengan distorsi minimal).

Proyeksi UTM

Pembagian Zone UTM Wilayah Indonesia

SAMPAI MINGGU DEPAN

Anda mungkin juga menyukai