Anda di halaman 1dari 5

PAPARAN DARI PAGUYUBAN KULOWARGO KAPRIBADEN SURAKARTA DALAM ACARA SARASEHAN WARGA HPK KOTA SURAKARTA PADA HARI

SELASA KLIWON TANGGAL 12 FEBRUARI 2008 DI AULA KEJAKSAAN NEGERI SURAKARTA Nuwun, Yang terhormat, Bapak Ketua Kejaksaan Negeri Surakarta selaku Ketua Bakor Bakem Kota Surakarta. Yang terhormat, Bapak-bapak dari instansi Pemda Surakarta selaku pembina Bakor Pakem Surakarta dan Bapak-bapak/ibu-ibu warga penghayat serta para hadirin yang kami hormati. Selamat datang, selamat malam dan rahayu. Bapak-bapak ibu-ibu para hadirin sekalian, sebelum kami menguraikan makalah ini, marilah kita selalu memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa yang telah memberikan Rochmad dan Hidayahnya sehingga pada malam hari ini kita bisa berkumpul, bertemu dalam sarasehan warga HPK Kota Surakarta di Aula Kejaksaan Negeri ini, Semoga Tuhan selalu memberkahinya, Amin. Bapak-bapak ibu-ibu para hadirin sekalian, perkenankanlah dalam sarasehan ini Paguyuban Kulowargo Kapribaden Surakarta menyampaikan paparan tentang Pengenalan keberadaan Organisasi Paguyuban Kulowargo Kapribaden Surakarta dengan Uraian Sebagai Berikut : I. Riwayat Organisasi Ada Seorang yang bernama Eyang Mangun Tiyoso dari Paron Ngawi, beliau Orang Tuwa yang banyak di datangi oleh sanak kadang, beliau mempunyai sifat halus dan suka membimbing para kadang, yang menginginkan bimbingannya. Beliau mendapat Ilham dari Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan suatu wewarah sebagai tuntunan hidup, yang dapat di kembangkan/ditularkan kepada siapa saja, untuk sanak saudara yang sekiranya membutuhkan, tetapi tidak boleh dengan rasa congkak,beber dan dleder. Pada Tahun 1961 ada beberapa orang dari solo Antara Lain : 1. Bapak Marto Sadat (almarhum) 2. Bapak Anggoro (almarhum) 3. Bapak Winatadiharja (almarhum) 4. Bapak Sastro (almarhum) 5. Bapak Sukarjo, Premulung Jongke Kelima sesepuh tersebut dengan niat yang kukuh minta bimbingan kepada Eyang Mangun Tiyoso Dari Desa Paron Ngawi, beliau berlima dengan tekun dan sabar sehingga dapat menguasai wewarah/tuntunan yang telah diberikan oleh Eyang Mangun Tiyoso.
1

Setelah beliau berlima selesai diberikan semua wewarahnya, diajak ke tengahtengah sawah (jawanya Bulak), diberikan Paweling-paweling dari Eyang Mangun Tiyoso dan setelah selesai memberikan Paweling-Paweling, ada sebatang tangkai daun kelapa (Jawanya papah blarak) jatuh di tengah sawah dengan posisi berdiri, selanjutnya Eyang Mangun Tiyoso mendekati tangkai daun kelapa tersebut, lalu terbang musno (menghilang), kearah mana dan dimana keberadaannya sampai dengan sekarang tidak diketahui. Selanjutnya kelima sesepuh diatas mengembangkan ajaran yang telah di terima dari eyang Mangun Tiyoso di kota Solo. Pada tahun 1975 setelah Bapak KRMTH Soediharjo SH,MH masuk menjadi anggota perkumpulan mengikuti latihan-latihan, di bentuk dalam suatu lembaga yang di beri nama Paguyuban Kulowargo Kapribaden di lengkapi dengan Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga, Pengurus dan Logo Paguyuban. Pada pembentukan Paguyuban ini Bapak KRMTH Soediharjo SH,MH diangkat sebagai Ketua Paguyuban. Selama kepengurusan Bapak KRMTH Soediharjo SH, Paguyuban telah berkembang sampai Yogya, Sleman, Sragen, Semarang, Prambanan, Klaten. Oleh sebab ini Paguyuban Kulowargo Kapribaden di Solo sebagai Pusat dan yang lain di sebut cabang/perwakilan. Paguyuban Kulowargo Kapribaden termasuk salah satu organisasi anggota Himpuna Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah terdaftar di Bakor Pakem Surakarta No. Register : B.09/03.11/Dsp.5/10/2000 tanggal 28 Oktober 2000 di Kejaksaan Negeri Surakarta. Sesepuh Paguyuban yang sampai sekarang masih sugeng :
1. Bapak Sukarjo (Premulung -

Jongke) beliau sejak dari Eyang

Mangun Tiyoso. 2. Bapak Saino Bc HK (Mojosongo), beliau sekretaris kepengurusan Bapak Soediharjo SH. 3. Bapak Tawar Susanto (Kleco), beliau Pembantu Umum dalam kepengurusan. Dengan Surutnya Pada Tahun 2006 Bapak KRMTH Soediharjo ,MH di adakan perubahan Pengurus. 4. Bapak Tawar Susanto dikukuhkan sebagai Ketua Umum sedang dua sesepuh diatas sebagai Sesepuh Paguyuban.

II.

Arti kata Paguyuban dan arti lambang yang ada dalam logo Paguyuban
1.

Arti kata dalam Paguyuban Kulowargo Kapribaden Pusat Surakarta. Paguyuban berarti perkumpulan,persatuan atau kerukunan Kulowargo berarti sanak kadang pengikut Paguyuban Kapribaden berarti sumber wewarah yang kita anut,kita olah dan kita hayati secara pribadi. Pusat Surakarta berarti tempat induk paguyuban berada di kota Surakarta, dan daerah-daerah dimana sudah ada warga yang menganut ilmu ini sebagai cabang atau perwakilan Arti Lengkapnya adalah suatu paguyuban atau perkumpulan keluarga/sanak kadang yang Penghayat dan mengolah Ilmu Kapribaden Arti Gambar/Lambang yang tertera dalam logo Bakor berwarna putih berarti wadah Artinya : Tempat untuk menampung para warga yang menganut Kapribaden Bayangan Manusia Duduk berarti warga (sanak) yang mengikuti Artinya : Penghayat Kapribaden yang harus selalu semedi/manembah/martabat kepada allah untuk kepentingan umum dan kemanusiaan. Obor berwarna merah berarti Pepadang Artinya : Semedi dapat pepadang/petunjuk dalam kehidupan Sinar berwarna kuning emas berarti Pancaran Jiwa Artinya : Dalam semedi/manembah/martabat harus betul-betul ning dan neng sehingga dapat memancarkan cahaya yang mewujudkan Cahaya Sejati atau Sukmo Sejati yang Sejatining Pribadi. Warna dan lambang mempunyai 4 warna yaitu: Hitam Merah Kuning Putih yang melambangkan bahwa pribadi manusia mempunyai 4 saudara atau 4 anasir yang mempunyai arti dan watak sendiri sendiri yaitu : 1) ALUAMAH dengan sifat warna HITAM berwatak (nafsu) pangan. 2) AMARAH dengan sifat warna MERAH berwatak (nafsu) kamurkan/marah. 3) SUPIAH dengan sifat warna KUNING berwatak (nafsu) kemewahan. 4) MUTMAINAH dengan sifat warna PUTIH berwatak (nafsu) welas asih atau tarak bronto. pepenginan pepenginan pepenginan pepenginan

2.

III.

Wewarah dari Paguyuban Kulowargo Kapribaden Dengan telah dibentuk sebuah paguyuban dalam suatu wadah, maka dapat mempersatukan pendapat yang merasa dirinya menjadi satu Kepercayaan dan rasa, yaitu Manunggaling Raos Kapribaden. Paguyuban Kulowargo Kapribaden terbentuk bukanlah merupakan suatu agama ataupun dibawah naungan suatu agama ataupun politik, oleh sebab itu setiap orang, baik dari agama, politik atau kepercayaan apapun boleh masuk menjadi anggota, apabila menghendakinya. Paguyuban Kulowargo Kapribaden tidak bertujuan untuk mencari keduniaan semata, tetapi untuk mencapai kasampurnaning Pribadi (Keseimbangan lahir & batin/dunia akherat) Wewarah/tuntunan yang diberikan bukanlah suatu ilmu yang cukup dipelajari tetapi ilmu yang harus dilaksanakan, di hayati, dilatih secara pribadi untuk dapat mencapai kesempurnaan.Yang dapat diartikan ilmu tinemune nganggo laku. Untuk Pawitan/Syarat masuk paguyuban : 1. Harus Percaya diri pribadi. 2. Harus Percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. 3. Harus Percaya Kepada Sukmo Sejati Wewarah yang di berikan tidak hanya secara Kapribaden adalah untuk memcapai kasampurnaan tetapi secara umum adalah untuk dapat Hamemayu Hayuning Bawono,sehingga kita dapat hidup rukun dan ada persatuan, perdamaian, sejahtera lahir batin. Di Negara Indonesia yang gemah ripah loh jinawi ini, hidup dalam wadah NKRI seutuhnya, hidup rukun, gotong royong, bersatu hidup sejahtera lahir batin berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 45 dengan semboyan Crah agawe Bubrah rukun agawe sentosa. Demikian apa yang dapat kami sajikan dalam sarasehan ini, dalam mengenali keberadaan Paguyuban Kulowargo Kapribaden Surakarta. Selanjutnya apabila ada kekurangan ataupun kesalahan mohon maaf dan mohon saran yang bersifat membangun, untuk meningkatkan penghayatan diwaktu mendatang. Sekian dan terima kasih Rahayu Surakarta, 11 Februari 2008 Ketua Paguyuban Kulowargo Kapribaden Surakarta Pengracik

(Tawar Susanto)

(Yatimin SH)

Anda mungkin juga menyukai