Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Dengan memuji syukur kepada Tuhan yang maha Esa, karena makalahang berjudul REGULASI KEPEMIMIPINAN DALAMERA GLOBALISASI ini dapat saya selesaikan dan dapat saya hadirkan kepada para pembaca. Semoga makalah Ini dapat bermanfaat bagi pelajar, mahasiswa dan lebih diharapkan kepada khalayak umum. Makalah ini di sususn sepraktis mungkin dengan banyak contoh-contoh yang di harapkan biasa menambah pengetahuan, ilmu yang dapat di jadikan sebagai pedoman dalam mengetahui perkembangan masalah kepemimipinan dalam menghadapi era globalisasi.

Abcdefgh jklmnopqrstuvwxyz abcdefghijka ;lmnopqqrstuvwxyz Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abubakar g yusuf aku adalah mahasiswa stmik ichsan gorontalo jurusanku atau program studiku adalah sistim informasi dan jenjangku selama empat tahun atau strata satu aku memiliki email dan emailku adalh abubakar_yusuf@yahoo.com aku kesulitan dalam menghadapi kuliahku aku sangat sulit memahmi materi tentang logika algoritma yang di ajarkan oleh pak irvan Abraham salihi s.kom , m.kom Aku sangat senag apabila aku telah menguasai materi tentang logika dam algoritma apabila aku telah menguasainya aku akan membuat program sebanyak banyaknya agar aku bisa jadi terkenal dan aku di kenali sebagai seorang programmer yang handal dan berpengalaman . jika aku telah mencapai semua itu aku akan bekerja di sebuah peruasahaan. Dengan bekerja di perusahaan aku akan mendapatkan uang yang sangat banyak dan aku bercita cita

akan menaikan haji kepada ibu dan bapakku kepada mama dan papa yang telah melahirkan dan membesarkan aku bembiayai hidupku . aku cinta sama mama dan papaku . Wahai yang maha kuasa aku berharap kepadamu sekiranya engkau mengampuni aku, mamaku, papaku, kakakku, dan kedua addikku serta semua keluargaku dan saudarku, dari segala dosa yang telah kami perbuat selama ini, jauhkanlah kami dari siksa api neraka ,, berilah kami kehidupan yang hasanah di dunia dan di akhirat ,,,.. Aaaaaamiiiiiiiiiiin. Allhumasalli ala sayyidina Muhammad wa ali Muhammad. Asyhadu alla ila ha illalloh wa ashadu anna muhammadarrasulullah Allohuakbar allah maha besar

Abcdefgijklmnopabqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrsuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnoparstuvwxyz abcdefghijklmnoipqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwyxz abcdefghijklmopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyxz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijlmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwyxz abcdefghijkmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcddefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwyxz abcdefghijklmnopqrstuvwyxz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwyxz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwyxz abcdefghijklnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstuvwxyz abcdefghijklmnopqrstyvwxyz abcdefghjklmnopqrstuvwxyz jklmnopqrstsyxyz WWsAAZabcdefghi

DAFTAR ISI

Kata pengantar Daftar isi...

A.

Bab I pendahuluan... Latar belakang.. Rumusan masalah. Tujuan

B.

Bab II pembahasan . . .

C.

Bab III penutup Kesimpulan Saran

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Pada saat ini kita telah memasuki zaman yang serba lengkap, serba modern, dan pada masa inilah yang di sebut sebagai zaman era globalisasi. Dalam memasuki era globalisasi banyak banyak yang bersaing baik dalam bentuk pengetahuan dan ilmu. Untuk mencapai hal itu setiap

individu harus mengetahui dan menguasai informasi. Apabila sudah menguasai informasi maka siapapun akan dapat menguasai dunia, dan mampu bersaing. Lebih khusus kepada kaum muda yang mempunyai ambisi yang sangat besar untuk menjadi seoramg pemimpin. Karena hubungan pemimpin dengan era globalisasi sangat berkaitan erat. Apabila seseorng telah menjadi dan telah terpilih sebagai seorang pemimpin dia akan menghadapi masa-masa kepemimpininya itu pada era globalisasi. Karena dia telah memasuki zaman era globalisasi. Untuk itu makalah ini saya beri judul regulasi kepemimpinan pemuda dalam era globalisi. Apababila Seorang pemimipin tidak menguasai informasi bagaimana kepemimpinan dalam menghadapi era globalisasi kemungkinan besar dia akan mendapatkan masalah dalam kepemimpinan yang sedang di embannya. Karena seorang pemimpin akan menghadapi persaingan-persaingan yang berkembang denga cepat. Maka seorng pemimpin khususnya kaum muda harus mengetahui informasi, setelah menguasai informasi maka barulah bertindak dan mengambil keputusan. Bila hal yang demikian dapat di lakukan dan dapat di laksanakan oleh seorang pemimpin Maka dalam kepemimpinanaya itu dia dapat mengatasi masalah-masalah yang ada. Dan tentu pula dia akan sukses dalam kepemimpinanaya. Maka untuk itu pemimpin dalam manghadapi era globalisasi pada intinya harus menguasai infomasi agar tidak ragu- ragu dalam , melangkah dan bertindak. Dan dapat di kenang sebagai pemimpin yang sukses dalamkepemimpinanaya.

Rumusan masalah

Dengan melihat kondisi yang ada , dimana kita telah memasuki era globalisasi maka di tulislah makalah ini, yang memberikan pengetahuan tentang kepemimpinan dalam menghadapi era globalisasi. Karena pentingnya pengetahuan ini maka pembahasan mengenai kepemimpinan muda saya bahas dalam makalah ini dengan di lengkapi dengan pengertian tentang era

globalisasi, dan kepemimpinan. Tak lupa pula contoh- contoh mengenai kepemimpinan dalam era globalisasi.

Tujuan

Tujuan dalam peulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai kepemimipinan pemuda politik dalam menghadapi era globalisasi. Setelah memiliki pengetahuan tersebut di harapkan akan menghasilkan pemuda-pemuda yang mampu menjadi pemimpin apabila telah terpilih menjadi seorang pemimpin. Dan juga kepada siapa saja yang berambisi untuk menjadi seorng pemimipin.

BAB II PEMBAHASAN
Pemuda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga terbitan Balai Pustaka berarti orang muda; remaja. Sedangkan kata remaja berarti mulai dewasa. Dan dewasa berarti sampai umur; akil baligh (bukan kanak-kanak atau remaja lagi). Dalam suatu masyarakat kita dapat menemukan tingkatan umur manusia. Bayi, anak-anak, remaja, pemuda dan orang tua.

Berbicara tentang pemuda, kita tidak juga akan menemukan makna semangat dalam membicarakannya. Masa muda adalah masa yang penuh dengan ujian. Siapa yang semangat dan berhasil dalam segala ujian di dalam masa muda tersebut maka selamatlah dalam menghadapi masa tua. Setiap zaman mempunyai seorang pemimpin. Zaman memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, Indonesia dipimpin oleh generasi Ir. Soekarno, Drs. Mohd. Hatta, Syahrir, Adam Malik, dan banyak tokoh nasional yang lain. Dan pada masa Reformasi, Indonesia dipimpin oleh KH. Abdurrahman Wahid dan generasinya seperti Ir. Akbar Tanjung, Prof. DR. Amien Rais, Prof, Ir. BJ. Habibie, Hj. Megawati, dan banyak lagi tokoh zaman sekarang yang dulunya (pada zaman Ir. Soekarno) adalah para pemudanya. Pemuda sekarang akan lain dengan para pemuda zaman dulu yang sekarang menjadi para pemimpin bangsa. Kekuatan dan kekekalan suatu bangsa terletak di tangan para pemudanya. Apakah bangsa itu akan menjadi sebuah bangsa yang rusak dan amboradul, atau menjadi bangsa yang tetap jaya. Pemuda Sebagai Wajah Bangsa Kekuatan sebuah bangsa terletak di tangan para pemudanya. Karena merekalah yang akan menunjukkan wajah kehormatan suatu bangsa dalam segala kontes kehidupan. Jika para pemuda dalam suatu negara mengalami kerusakan moral dan agama, maka sangat disayangkan nasib bangsa itu nantinya. Karena bagaimana pun, pemuda adalah kader bangsa yang harus terbina dengan segala bentuk pendidikan. Baik itu pendidikan kejiawaan (Psykologi) sampai pendidikan politik. Jangan sampai pendidikan yang dirancang dan dilaksanakan oleh negara tidak memerhatikan masa depan para pemudanya. Apalagi hanya mementingkan kepentingan pribadi dan golongan saja. Pemuda dan Kepemimpinan Seorang pemuda harus sadar bahwa masa depan bangsa dan kepemimpinan negara berada di tangannya. Karena asas Kepemimpinan adalah kesadaran dan kemauan. Sikap dan ciri kepemimpinan yang baik adalah, satu, pemimpin berilmu, berakhlak, berintegritas, professional dan pandai; dua, pemimpin membuat keputusan dan bertangguing jawab atas keputusannya; tiga, pemimpin menetapkan yang betul; empat, pemimpin dapat mempengaruhi bukan dipengaruhi; lima, pemimpin harus bersedia mendengar dan berlapang dada; enam, pemimpin dapat memberi semangat dan motivasi; tujuh, pemimpin menjadi contoh; delapan, pemimpin pemegang obor pemikiran dan tindakan. [1] Oleh karena itu seorang pemuda perlu mengetahui pengetahun tentang kepemimpinan. Dari apa itu pemimpin, ciri-ciri, dan tugasnya. Pemimpin adalah seseorang yang pandai dan menggunakan kepandaian tersebut untuk menggerakkan diri, organisasi dan masyarakat. Diantara kepandaian yang harus dikuasai adalah, satu, pandai mengurus diri dan organisasi, termasuk mengatur waktu keperluan diri sendiri dan kerja; dua, pandai mendengan dan menghormati; tiga, pandai memperoleh informasi; empat, pandai menganalisa dan membuat keputusan; lima, pandai

bermusyawarah; enam, pandai mengatur keuangan; enam, pandai berkomunikasi; tujuh, pandai akan teknologi; delapan, pandai dalam pengucapan awam (dalam bermasyarakat); sembilan, pandai menulis dan mendokumentasi. [2] Begitulah kiranya beberapa poin yang perlu dikuasai oleh para pemuda sekarang agar dapat meneruskan perjuangan mempertahankan dan memajukan bangsa dan negara. Seorang pemuda dituntut untuk tidak apatis (masa bodoh) atas segala masalah yang menimpa bangsa dan negara. Baik itu masalah bencana alam sampai bencana sosial ekonomi dan politik yang dimana alam bernegara dirusak oleh kebanyakan generasi tua yang haus akan kekuasaan. Pemuda sebagai generasi penerus pemegang tali kekuasaan nantinya harus melawan segala kerbobrokan yang ada di depannya. Baik itu di area sosial, atau pun politik. Pemuda Indonesia Peran pemuda Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dapat diragukan lagi. Sumpah Pemuda adalah sebuah hasil yang sangat brilian pada zaman itu. Dimana pada tahun 1928 rakyat Indonesia masih dalam kekolotan kesukuan dan keaderahan, bahkan dalam kehidupan beragama sekalipun. Ketika itu para pemuda tampil bersatu dengan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya karya WR. Soepratman. Dan dengan deklarasi pada 28 Oktober 1928 tersebut, seluruh tanah dari kota Sabang sampai Merauke, bagaikan satu kesatuan. Satu kebangsaan, satu bahasa, dan satu persaudaraan walaupun dipisahkan oleh berbagai selat dan laut. Yaitu Indonesia. Semangat kepemudaan bangsa Indonesia tidak luntur ketika para pendahulunya (Ir. Soekarno dan generasinya) mengalami suatu kegagalan dalam memimpin bangsa dan negara. Sikap otoriter dan kekejaman pada tahun 1960-an ditentang oleh para pemuda. Baik itu yang terpelajar (mahasiswa) ataupun rekan-rekannya. Sikap yang sama juga terlihat pada tahun 1998 ketika para pemuda Indonesia kembali menuntut perubahan atas kediktatoran Jendral Soeharto yang mengkudeta Ir. Soekarno dari jabatan presiden Indonesia. Sikap kekejaman juga ditunjukkan membarengi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang sangat menonjol dalam setiap kabinetnya. Karena itu, para pemuda Indonesia bangkit melawan kediktatoran dan kekolotan dalam kehidupan bernegara setelah dikerangkeng 32 tahun. Memang tidak dapat dinafikan peran pemuda dalam kehidupan bernegara terutama dalam perubahan yang telah mereka hasilkan dalam setiap zaman. Kebangkitan nasional, kemerdekaan, revolusi, sampai reformasi. Bagi mereka serasa tidak ada kekolotan dalam kehidupan bernegara dan berpolitik. Karena merekalah yang akan meneruskan estafeta kepemimpinan bangsa dan negara. Permasalahan Pemuda Permasalahan yang sering dihadapi oleh para pemuda di belahan dunia adalah masalah pergaulan. Dimana pun. Bahkan setiap tahun, rakyat Amerika membelanjakan US$10 billon

untuk bahan pornografi manakala pada tahun 2003, Negara itu membelkanjakan US$396 billion untuk perlengkapan tentaranya.[3] Permasalahan utama yang dihadapi oleh generasi muda adalah pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Ada cerita tentang seorang ayah dan anaknya ketikaberjalan-jalan di taman Haid Park yang terkenal. Di dalam taman tersebut, si anaknya mendapati sepasang kekasih yang berhubungan sexual di taman tersebut. Lalu si anak bertanya kepada ayahnya Mereka sedang apa ? Si ayah menjawab Mereka itu binatang Si anak bertanya lagi Apa yang binatang itu kerjakan? Maka si ayah enggan menjawabnya dan langsung pulang. Kisah di atas hanya salah satu dari sekian kasus yang ada di dunia. Belum lagi kasus Homosexual (Gay atau Lesbian) yang sangat jorok. Dan akibatnya adalah banyaknya yang terjangkitnya virus HIV dan penyakit AIDS.[4] Permasalahan dalam pergaulan memang masalah yang sangat serius. Selain itu banyak juga di kalangan pemuda sekarang yang sangat ketinggalan informasi sehingga dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh orang-orang jahat yang mempunyai kepentingan pribadi dan golongannya sendiri. Apalagi banyak pemuda yang masih mengidap penyakit hedonistik dan hanya mementingkan kesenangannya dikala banyak kawan-kawan sebayanya dan bahkan adikadiknya yang hidup kelaparan dalam keterbelakangan. Pendidikan Sebagai Solusi Sebagai Umat Islam, Agama yang diridhoi Allah swt., jangan samapi kita kembali dalam lubang kokolotan dan kejumudan dalam kehidupan. Oleh karena itu pendidikan perlu digalakkan ketika zaman keemasan mulai muncul. Asas utama yang harus melatar belakangi semua bentuk pemikiran dan kerangka tindakan generasi muda di dalam mengembalikan zaman kememasan peradaban Islam ialah pendidikan. Usaha yang bersepadu dalam menyantuni sistem pendidikan yang mewujudkan pencerahan pemikiran dan menyanjung tingginya akahlak harus menjadi yang utama dalam menyanjung Islam dengan segala nuansa kehidupan walaupun di tengah-tengah kemajuan sains dan teknologi barat.[5] Oleh karena itu kehidupan berbudaya perlu digalakkan. Budaya apa saja yang dapat mencemerlangkan dan dapat mengangkat derajat bangsa dan agama Islam. Ada empat budaya kecermelangan adalah satu, Budaya ilmu. Senantiasa dalam suasana keilmuan dalam setiap kesempatan; dua, budaya beragama. Senantiasa merujuk dan beramal dalam rangka sebagai hamba Allah swt; tiga, budaya berkepemiminan. Budaya hidup berorganisasi; adanya pemimpin dan pengikut; empat, budaya berjati diri. Kenal akan sejarah bangsa, kekuatan, kelemahan bangsa. Hidup sebagai bangsanya, beramal dan mempertahankan identitas bangsanya. [6] Selain pendidikan sektor materiil (ilmu pengetahuan dan teknologi), pendidikan di sektor pemikiran dan ruhani perlu ditamankan kepada para pemuda agar dapat menyeimbangi besarnya arus globalisasi dan menjaga mereka agar tidak terjebak dalam jurang hedomisme dan pemikiran yang menyesatkan.

Segbagai contoh, ada enam arah (sisi) pendidikan yang diterapkan oleh Ikhwanul Muslimin kepada para pemudanyanya. Keenam arah tersebut diceritakan oleh DR. Yusuf Qordhowi dalam bukunya, Tarbiyah Islamiyah Wa Madrasah Hasan Al-Banna. Keenam arah tersebut adalah : Sisi pemikiran. Berfikir bahwa ajaran Islam adalah ibadah, meminta petunjuk adalah kewajiban, menuntut ilmu wajib, dan berfikir bahwa jumud adalah suatu yang hina, dan taqlid adalah tercela. Sisi akhlaq. Sisi inilah yang sangat diperhatikan karena sebagai awal perubahan hidup bermasyarakat. Sisi jasmani. Sisi jihad. Yang maknanya lebih luas dari pada kemiliteran. Sisi sosial. Sisi politik. Yang berhubungan dengan masalah hukum, Undang-undang, hubungan pemerintah dan rakyat, dan hubungan intyernasional (Diplomasi). Ada tiga pelajaran penting dalam pendidikan politik dalam Ikhwan Muslimin. Satu, pentingnya kemerdekaan dari segala bentuk penjajahan; dua, kesadaran dalam menegakkan hokum Allah swt di muka bumi; tga, kesadaran untuk menyatukan umat dalam satu ikatan persaudaraan. Jika kedua sisi pendidikan yaitu pendidikan pada ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan ruhani dan pemikiran dapat berjalan dengan seimbang, maka tidak diragukan lagi akan dapat melahirkan generasi-generasi yang unggul dan siap berkancah dalam segala area kehidupan. Harapan Kepada Pemuda Harapan akan perubahan dalam berkehidupan sekarang tertumpu kepada para pemuda yang merupakan penerus dan juga harapan masa depan. Banyak sekali harapan dari para tokoh nasional dan juga tokoh internasional akan bangkitnya Indonesia dari keterbelakangan dan keterpurukan pada pemuda sekarang. Terutama tokoh-tokoh Islam. Justeru pemimpin muda Islam harus berusaha sungguh-sungguh untuk memehami sistem yang melatar belakangi pentas politik dunia. Para pemimpin Islam mesti mewujudkan budaya membaca dan menghadam secara serius pembahasan isu-isu global serta kritis dengan keputusan-keputusan yang dibuat di dalam sistem PBB (Persarikatan Bangsa Bangsa) yang secra langsuing melibatkan nasib umat Islam dan kesejahteraan dunia secara umum. Pemahaman yang jelas juga harus diprakarsai dengan ikut terlibat dalam strategik di tingkat-tingkat tertentu.[7] Kita perlu berusaha keras untuk melahirkan kepemimpinan muda yang bukan hanya dapat memimpin, tetapi dapat mengurus, pendidik al-qaidul murabbi dan memiliki daya fakir yang dapat melahirkan pemimpin-pemikir al-qaidul mufakir yang dapat berperan sebagai pemimpin perubahan. [8] Harapan Masyarakat terhadap Cendikiawan Muslim[9] diantaranya adalah satu, sebagai sumber inspirasi; dua, sebagai khazanah ilmu; tiga, sebagai salah satu rujukan yang mampu menjelaskan suatu masalah; empat, sebagai contoh (suri tauladan) sebagai pembangkit kesadaran.

Dalam kehidupan bernegara harapan kepada para pemuda sangatlah besar. Karena mereka adalah para penerus yang akan melanjutkan jalannnya kehidupan generasi tua dalam bernegara. DR. Yusuf Qordhowi menuliskan di bukuinya Min Fiqh Daulah Fi Al-Islam tentang tiga jalan (sarana) dalam beramar maruf nahi munkar dalam pemerintahan. Yaitu lewat senjata, majlis perwakilan rakyat, dan demonstrasi. Jika ketiga tidak dapat membendung kemunkaran dalam suatu pememrintahan, maka hendaklah mendidik generasi muda agar dapat menlanjutkan estafeta amar maruf nahi munkar. Akhlak (moral) seorang pemuda tidak hanya perlu diperbaharui dalam ruang lingkup pergaulan saja. Tetapi juga akhlak dalam berpolitik sebagai bibit penopang keberhasilan dalam mengembalikan kembali keemasan umat Islam dari Indonesia. Sehingga kehidupan pada masa depan benar-benar manjadi zaman yang telah kita harapkan dari dulu. Yaitu zaman yang berkemajuan dan kuat dalam beriman. Dengan pemimpin yang berkualitas dalam ilmu pengetahuan dan kepemimpinan dan terlandsasi dengan budi luhur. Jika kita kembali membaca sejarah umat Islam, kita akan menenukan sebuah peradaban yang keemasaannya mengalami maju mundur- maju mundur, dan tidak tertentu arahnya. Ini disebabkan oleh kekolotan dan tirani yang kejam di balik baju emas ilmu pengetahuan dan pemikiran yang tidak dilandasi oleh sikap toleransi dan akhlak yang mulia serta sikap yang mementingkan kepentingan pribadi, keluarga dan golongan. Hanya para pemuda yang ada pada golongannya lah yang terdidik. Di luar itu, para pemuda yang menjadi oposisi menjadi sebuah bom waktu yang setiap saat meledak dengan pemberontakan yang dapat menumbangkan kerajaan. Oleh karena itu dalam mendidik para pemuda jangan hanya tebang pilih golongan sendiri. Akibatnya sangat besar sekali karena pemuda yang menikmati pendidikan dengan yang tidak akan bertarung pada masa depan. Sehingga dapat dipastikan akan terjadi perang pemikiran dan bisa juga menjadi perang fisik. Dalam mengajak pemuda untuk memasuki area pendidikan akan menemui berbagai perkara menarik. Ada yang mudah. Ada yang susah. Perlu suatu daya tarik yang dapat menimbulkan kesadaran pada diri pemuda sehingga pendidikan yang bermuara pada iman, takqa dan akhlak dapat mereka nikmati. Permasalahan pemuda memang sangat kompleks ada di depan mata kita. Tetapi, bagaimana pun, mereka adalah harapan bangsa masa depan. Di tengah perjuangan dalam menuntut perubahan, masalah yang para pemuda hadapi adalah masalah pergaulan. Tidak dapat dipungkiri lagi. Kejadian-kejadian yang kita dengar dari berbagai media adalah masalah di depan kita. Itu karena pemikiran mereka telah diracuni oleh berbagai iming-imingan yang sangat menggiurkan. Kita lihat saja peristiwa-peristiwa menggegerkan yang diledakkan oleh para pemuda yang berkumpul dalam Jaringan Islam Liberal. Oleh karena itu kekuatan yang diperoleh dari pengajaran ilmu pengetahuan kepada generasi muda Islam harus dimanfaatkan untuk membentuk pandangan umum masyarakat tentang isu-isu yang melibatkan kepentingan masyarakat.[10]

Semangat para pemuda dalam memperjuangkan kebebasan perlu dikontrol dengan saksama agar dalam menjalankannya bisa berjuang dengan baik sesuai hati nurani yang berbudi luhur. Jangan sampai terjebak dalam lubang pemikiran yang sesat ataupun lubang hedonisme yang berujung pada kerusakan moral mereka. Pemudalah dasar tombak tegaknya moralitas dan disintegrasi Negara kesatuan Republik Indonesia. Sekarang kita memerlukan orang yang berfikir dan sanggup untuk berbuat suatu tindakan berkali-kali, terkun tanpa putus asa sehingga berjaya. Kita tidak mahu sindrom sekatat mengatakan saya dah tahu atau ini sudah ada dalam Islam atau sebagainya, tetapi katakanlah saya akan / sedang bertindak untuk memastikan kejayaan.[11]

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Yang Menjadi Kesimpulan Penulis Dalam Makalah Ini Adalah;

o Untuk menjadi seorang pemimipin haras memeiliki pengetahuan tentang kepemimpinan, o Seorang pemimipin harus mengetahui informasi-informasi agar ketika suatu saat akan menetapkan dan memutusksn,melakukan suatu tindakan Tidak lagi ada sifat ragu-ragu dalam bertindak; o Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan, dan intelektual serta pengetahua dalam kepemimipinan.

Saran

Saya sebagai penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca, agar makalah ini dapat tampil lebih sempurna, dan untuk kedepanya dapat di d manfaatkann oleh semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai