Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yohanes Tanugraha

Yang diwawancara : Pratomo Sugeng


Pekerjaan : Pelukis
&nsur Pribadi
%anya: Bagaimana pandangan Anda dalam konteks membuka diri terhadap hal-hal baru
dalam bidang seni lukis yang ada disekitar lingkungan Anda?
Jawab : Saya mencoba untuk membuat suatu hal yang baru / kontemporer, tetapi saya akan terus
membuat ciri khas tersendiri dari apa yang saya kerjakan.

2 %anya : Bagaimanakah Anda menyikapi sesuatu yang baru dalam setiap Anda berkarya seni
lukis tersebut?
Jawab : Asalkan tidak keluar dari batasan yang saya pikirkan, sejauh ini saya terus mengikuti
perkembangannya. %etapi masih berhubungan dengan ciri khas yang saya miliki.


3 %anya : Dan bagaimanakah Anda menterjemahkan sesuatu yang baru dalam berkaitan dalam
karya-karya seni lukis Anda?
Jawab : Itu semua hanyalah timbul dari hal-hal yang tidak terlihat, yaitu imajinasi yang ada dalam
diri saya.

a &nsur Proses
%anya : Dalam proses sebuah penciptaan karya, apa saja yang Anda persiapkan apabila hendak
menciptakan sebuah karya?
Jawab : Yang terutama, saya mempersiapkan alat-alatnya, setelah itu baru saya mendapat
bayangan apa yang akan karya apa yang saya buat.

2 %anya : Dalam mencari sebuah inspirasi atau ide dalam berkarya, sejauh mana Anda mengolah
inIormasi yang Anda peroleh sehingga menjadi sebuah sumber ide karya Anda?
Jawab : Itu semua hanya timbul sendiri dalam diri. Saya tidak pernah mencari inspirasi atau ide
dalam saya berkarya.

3 %anya : Bagaimana dalam proses berkarya, sebuah inspirasi atau ide tersebut dapat Anda
terjemahkan sehingga menjadi sebuah karya seni lukis?
Jawab : Kalau untuk menterjemahkan sebuah lukisan, saya biasa menggunkanakan kekuatan
perasaan saya.

4 %anya : Apakah setiap membuat sebuah karya seni lukis, Anda selalu melakukan sebuah evaluasi
dalam mengolah ide atau karya anda? Bagaimana cara Anda melakukannya?
Jawab : %idak, karena saya percaya diri dengan apa yang saya kerjakan.


b &nsur Produk
%anya : Dalam proses karya-karya seni lukis Anda yang terdahulu, apakah Anda selalu
melakukan sebuah proses teknik yang sama dalam menciptakan karya tersebut? Secara teknik,
apakah ada perbedaannya antara karya Anda sebelumnya dengan yang sekarang?
Jawab : Iya. Yang membuat karya saya berbeda dari pelukis-pelukis yang lain karena saya
memiliki gagasan / ide sendiri. Saya tidak ingin mengikuti cirri khas yang dimiliki oleh gurunya maupun
pelukis-pelukis yang lain. Sayantara teman seperguruan saya, saya adalah murid yang paling cekatan dan
rajin. Sebagai contoh : untuk mendapatkan jawaban dari guru saya, saya rela menunggu hingga jam
pagi, sedang teman-temannya yang lain tidak. Aliran yang saya ikuti adalah aliran post modern. Gaya
lukisannya adalah realisasi.


2 %anya : Kebanyakan dalam sebuah karya, pasti ada suatu pengalaman hidup yang bisa dituangkan
dalam karya, baik secara pribadi maupun pengalaman hidup orang lain yg selalu dituangkan
dalam karya-karya Anda, bagaimana menurut pendapat Anda?
Jawab : Ketika saya lebih memilih melukis dibanding dengan pelayanan Saya di gereja, akhirnya
lukisan ini yang sayakui oleh sebuah majalah dimana majalah itu berisi tentang 450 pelukis nasional yang
dipamerkan di Galleri Nasional Indonesia. %etapi sialnya lukisan ini tidak ada peminatnya walaupun
dimuat di majalah nasional itu. Intinya, lukisan ini mendapat pengakuan, tetapi tidak ada harganya
dipasaran. Dari sinilah Saya menganggap bahwa %uhan sedang 20300 saya. Karena ketika saya lebih

memilih lukisannya, lukisan tersebut malahan tidak ada harganya. Dari sinilah Saya tidak mau jatuh untuk
yang kedua kalinya.

c &nsur Pendorong
%anya : Bagaimana Anda melihat perkembangan atau prospek seniman-seniman seni lukis ?
Jawab : Saya melihat jaman sekarang, pelukis-pelukis hanya ingin mencari ketenaran, bukan
untuk menjadi pelukis atau seniman.

2 %anya : Dimanakah Anda menempuh jalur pendidikan seni sebagai seorang seniman? Apakah
secara Iomal atau otodidak, dan bagaimana Anda bisa tertarik menggeluti proIesi ini?
Jawab : Perjalanan hidupnya untuk menjadi seorang pelukis ditekuni dengan tekad dan kemauan
yang keras. Niat ingin belajar seni rupa di ASRI tidak pernah kesampaian. Disamping karena peraturan
pemerintah saat itu yang tidak mengizinkan para siswa dari sekolah tionghowa belajar di sekolah milik
Negara. Lagi pula baru kelas dua SMA, ia sudah berhenti, karena sekolahnya ditutup menyusul peristiwa
G30S/PKI 5. Lalu saya belajar melukis pertama kali kepada pelukis R.Hadi. dilanjutkan pada jago
pelukis realisnaturalis Dullah sejak 3-, mulai di Himpunan Budaya Surakarta, Solo, Jawa
%engah, sampai di sanggar Pejeng, Bali. Setelah tinggal di Madiun, Singosari, Malang dan Pandaan, Jawa
%imur, pada awal 0 hijrah ke metropolitan Jakarta. %idak seperti kebanyakan murid Dullah, ia terus
mencari jalannya sendiri; khususnya gaya dari kepribadiannya. Saya belajar selama lima tahun dengan
cara pergi bersama teman-teman yang dari luar kota ke Solo, sebulan sekali. Setelah lima tahun saya
belajar dan gurunya menilai saya adalah murid yang gila dan luar biasa, saya kemusayan pergi dan
memulai karier-nya sendiri.


3 %anya : Apabila dilihat dari Bakat seni yang ada pada diri Anda, Anda peroleh dari siapa?
Apakah secara turun temurun, pribadi ataukah dari Iaktor lingkungan?
Jawab : %idak ada. Semua hasil saya belajar dan mendalami sendiri.

Anda mungkin juga menyukai