Anda di halaman 1dari 48

Materi Pokok

Usaha dan Energi


a.Usaha
1)DeIinisi Usaha
Usaha dalam Fisika memiliki arti khas.Usaha hanya dilakukan jika gaya yang bekerja pada
suatu benda menyebabkan benda itu berpindah.Contoh : Atlet angkat besi mengangkat barbell dari
lantai.Misalkan pada angkatan pertama, atlet sudah mengerahkan seluruh tenaganya tetapi barbel
tidak terangkat dari lantai.Dalam keseharian, atlet dikatakan telah melakukan usaha.Ini tampak
pada atlet yang letih karena telah kehilangan sebagian energi kimianya.Tetapi dalam Fisika, atlet
dikatakan tidak melakukan usaha pada barbel.Ini karena barbell tidak berpindah (tetap di lantai).
Setelah beristirahat, pada angkatan kedua atlet berhasil mengangkat barbell dari lantai ke
atas kepalanya.Dalam proses ini barulah dalam Fisika kita katakana atlet telah melakukan usaha
pada barbell.Ini karena barbell berpindah dari lantai ke atas kepala.
2)Rumus Usaha
Usaha (diberi lambang W, dari kata Inggris 'work) dideIinisikan sebagai hasil kali komponen
gaya searah perpindahan (Fx) dengan besar perpindahannya (Ax).Secara matematis deIinisi ini
ditulis dengan rumus :
W FxAx ....................... Persamaan 1
(bedakan antara lambang huruI besar W, yang menyatakan usaha dan lambang huruI kecil w, yang
menyatakan gaya berat benda)
Untuk gaya (F) searah dengan perpindahan (Ax), usaha (W) dinyatakan oleh
W Fx Ax
Karena Fx F (lihat Gambar 1) maka W F Ax

Gambar 1 Gaya F searah dengan perpindahan Ax : Usaha W F Ax
Untuk gaya (F) membentuk sudut terhadap perpindahan Ax, Fx F cos (lihat Gambar 2),
maka
W F Ax cos

Gambar 2 Gaya F membentuk sudut terhadap perpindahan Ax : Usaha W F Ax cos
Usaha (W) dapat juga dideIinisikan sebagai besaran skalar yang diperoleh dari perkalian titik antara
vektor gaya (F) dan vektor perpindahan (Ax).
W F.Ax F Ax cos ................... Persamaan 2
Dengan adalah sudut terkecil antara F dan Ax ( lihat Gambar 4) Untuk 0
0
__180
0

Satuan usaha dalam SI yaitu joule atau newton meter (Nm). Dimana satu joule (1 J) adalah
besar usaha yang dilakukan oleh gaya satu newton untuk memindahkan suatu benda searah gaya
sejauh satu meter.



) Menghitung Usaha dari GraIik F-x
Misalkan pada suatu benda bekerja gaya konstan F sehingga menyebabkan benda berpindah
searah gaya F dari posisi awal x x1 ke posisi akhir x x2. Usaha yang dilakukan gaya konstan ini
dapat kita hitung dengan persamaan : W F Ax F (x2 x1)
Jika kita gambarkan graIik gaya F terhadap posisi benda (x), kita peroleh graIik seperti pada
Gambar 5. Mari kita hitung luas raster di bawah graIik F-x dengan batas x x1 sampai dengan x
x2 (lihat Gambar ) kita peroleh :
Luas raster luas persegi panjang
panjang x lebar
F Ax F (x2 x1)

Gambar GraIik F - x dari gaya konstan yang menyebabkan benda berpindah dari posisi x x1,
ke posisi x x2. Usaha W F . Ax F (x2 x1) sama dengan luas raster di bawah graIik F-x
Tampak bahwa usaha yang dihitung dari persamaan sama dengan usaha yang dihitung dari luas
raster di bawah graIikF - x.Apakah pernyataan ini juga berlaku jika gaya F tidak melainkan
berubah terhadap posisi, seperti ditunjukkan pada Gambar ?Ternyata pernyataan ini juga berlaku
sehingga dapat kita generalisasikan sebagai berikut.
Untuk graIik F - x (gaya terhadap posisi) diketahui atau dapat digambarkan, usaha yang
dilakukan oleh gaya F untuk berpindah dari posisi awal x x1 ke posisi akhir
x x2, sama dengan luas raster di bawah graIik F - x dengan batas x x1 sampai dengan x x2.
Secara singkat :
Usaha luas raster di bawah graIik F - x ............. Persamaan

Gambar 4 GraIik F - x untuk gaya F berubah terhadap posisi x.Ternyata usaha juga sama dengan
luas raster di bawah graIik F - x.
4) Usaha oleh Berbagai Gaya
Dalam kehidupan nyata hampir tidak pernah kita temukan kasus dimana pada suatu benda
hanya bekerja sebuah gaya tunggal.Misalnya, ketika Anda menarik sebuah balok sepanjang lantai,
selain gaya tarik Anda, pada balok juga bekerja gaya-gaya lain seperti : gaya gesekan antara balok
dan lantai, gaya hambatan angin, dan gaya normal.
Telah kita ketahui bahwa usaha termasuk besaran skalar.Besaran scalar dijumlahkan dengan
cara aljabar biasa.Oleh karena itu, usaha total oleh berbagai gaya yang bekerja pada suatu benda
diperoleh dengan cara menjumlahkan secara aljabar biasa.
Misalkan usaha yang dilakukan oleh gaya F1 adalah W1, oleh gaya F2 adalah W2, oleh gaya F3
adalah W, dan seterusnya, maka usaha total adalah
Wtotal W1 W2 W . ............... Persamaan 4
b.Energi
1)Bentuk dan Sumber Energi
Energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar benda dapat melakukan usaha.Mobil
yang kehabisan bensin (energi kimia) tidak dapat lagi bergerak (melakukan usaha).Energi dapat
hadir dalam berbagai bentuk.Lima bentuk utama energi adalah : energi mekanik, energi kalor,
energi kimia, energi elektromagnetik (listrik, magnet, dan cahaya), dan energi nuklir.
Energi dapat berubah bentuk.Misalnya pada bola lampu listrik, energi listrik diubah menjadi
energi cahaya dan energi kalor. Peristiwa perubahan energi disebut konversi energi, sedangkan alat
pelaku konversi energi disebut konverter energi.Misalnya pada contoh di atas, lampu adalah
konverter energi.
Ada berbagai sumber energi : energi matahari, energi Iosil, energi angin, energi air, energi
gelombang, energi panas bumi, dan energi nuklir.Hampir semua sumber ini, kecuali energi panas
bumi, berasal dari energi matahari.Misalnya, energi Iosil (minyak, gas, dan batu bara) adalah energi
matahari yang tersimpan dalam bangkai-bangkai organism kecil yang tertinggal pada tumbuh-
tumbuhan dan tertimbun dalam jangka waktu 600 juta tahun lalu.
Sumber energi dibagi lagi atas dua : sumber energi tak terbaharui, seperti energi Iosil dan energi
nuklir Iisi, dan sumber energi terbaharui seperti energi matahari, energi angin, energi air, dan energi
gelombang.
2)Energi Kinetik
a)Pengertian Energi Kinetik
Secara kualitatiI, energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya (atau
kecepatannya).Anak panah yang lepas dari busurnya memiliki energi kinetik sehingga anak panah
dapat melakukan usaha, yaitu menancap pada target. Nama energi kinetik diperkenalkan pertama
kali oleh Lord Kelvin, Iisikawan Inggris.Kata 'kinetic berasal dari kata Yunani yang berarti
'gerak.
Misalkan secara tidak sengaja Anda terkena lemparan sebuah bola tenis (atau bola
kasti).Mungkin tidak menyakitkan bagi Anda. Sekarang misalnya Anda terkena bola tenis yang
sama tapi lemparannya lebih cepat.Anda tentu akan merasakan perbedaannya.Contoh kualitatiI ini
menyatakan bahwa energi kinetik bergantung pada kelajuan (besar kecepatan).Makin besar
kelajuan makin besar juga energi kinetiknya.Energi kinetik ketika Anda berlari tentu lebih besar
daripada energi kinetik ketika Anda berjalan.
Apakah benda yang bergerak dengan kelajuan sama memiliki energi kinetik yang sama ? Kita
kembali pada lemparan bola tenis.Anggaplah lemparan ini mengenai kaki Anda.Bayangkan apabila
bola tenis diganti dengan bola basket yang dilempar dengan kecepatan sama dan juga mengenai
kakimu.Tentu saja kakimu lebih merasakan lemparan bola basket daripada bola tenis.Contoh
kualitatiI ini menyatakan bahwa energi kinetic bergantung pada massa benda.Makin besar massa
benda, makin besar juga energi kinetiknya.
b)Rumus Energi Kinetik
Energi kinetik bergantung pada massa dan kelajuan benda.Mari kita turunkan rumus energi
kinetik secara kuantitatiI.
Perhatikan sebuah benda bermassa m yang diam pada permukaan licin (tanpa gesekan).Ketika
gaya konstan F diberikan selama benda menempuh jarak Ax (lihat Gambar 5), benda akan bergerak
dengan percepatan tetap a sampai mencapai kecepatan akhir v. Usaha yang dilakukan pada benda
W F Ax seluruhnya diubah menjadi energi kinetik benda pada keadaan akhir.Jadi, EK W atau
EK F Ax


Gambar 5 Sebuah benda yang bergerak dengan kecepatan (;) tertentu
Gunakan persamaan kecepatan dari GLBB :
; ; ,t
; 0 ,t sebab ; 0
,t ; (*)
Gunakan persamaan perpindahan dari GLBB :
Ax ; t ,t
2

Ax 0 (,t)t
Ax ;t (**)
Energi kinetik EK dapat ditulis dengan
EK F Ax
EK (m,)(1/2 ;t)
EK m; (,t)
EK m ; ;
EK m;
2
........................ Persamaan 5
Jadi, energi kinetik (EK) sebanding dengan massa benda m dan kuadrat kecepatannya (;
2
).Jika
massa diduakalikan, maka energi kinetik meningkat 2 kali lipat.Akan tetapi, jika kecepatan
diduakalikan, maka energi kinetik meningkat 4 kali lipat.
c)Teorema Usaha- Energi Kinetik
Saat Anda mendorong sebuah peti di atas lantai datar yang licin, hanya gaya dorong Anda yang
melakukan usaha pada peti, dan ternyata kelajuan peti bertambah.kelajuan peti bertambah berarti
energi kinetik peti juga bertambah.Tentu saja pertambahan energi kinetik peti berasal dari usaha
yang dilakukan oleh gaya dorong Anda.Contoh kualitatiI ini dengan jelas menunjukkan bahwa
pertambahan energi kinetik melalui usaha merupakan proses alih energi.Untuk kasus Anda
mendorong peti ini, sebagian energi kimia dalam tubuh Anda beralih menjadi energi kinetik peti
sehingga energi kinetik peti bertambah.
Contoh kualitatiI di atas juga menunjukkan adanya kaitan antara usaha yang dilakukan pada
suatu benda dengan perubahan energi kinetiknya.Hubungan ini akan kita turunkan secara kualitatiI
berikut ini.
Mari kita tinjau sebuah benda bermassa m yang sedang bergerak pada suatu garis lurus
mendatar dengan kelajuan awal ;1.Sebuah gaya konstan F yang searah dengan arah gerak benda
dikerjakan pada benda.Benda berpindah sejauh Ax dan kelajuannya menjadi ;2 (lihat Gambar 6)

Gambar 6 Sebuah benda bermassa m yang sedang bergerak pada lintasan lurus mendatar dengan
kelajuan awal ;1menerima gaya konstan F yang searah dengan arah gerak benda menyebabkan
benda berpindah sejauh Ax dengan kelajuan ;2.
Gaya konstan F akan mempercepat benda sesuai dengan Hukum II Newton, F m,.Jika kita
kalikan kedua ruas persamaan ini dengan perpindahan Ax maka ruas kiri akan tampil usaha yang
dilakukan gaya pada benda.
FAx m (,Ax) ..................... Persamaan 6
Hasil kali berkaitan dengan kecepatan awal ;1 dan kecepatan akhir ;2 sesuai persamaan GLBB
;
2
;
2
2, Ax
;
2
; 2, Ax sebab ; ;1 dan ; ;2
;2
2
;1
2
2, Ax
x
v v
A =

'
+

'


,
2
2
1
2
2

Persamaan 6 dapat kita tulis sebagai

'
+

'


= A
2
2
1
2
2 v v
m x F

v v
m m x
2
1
2
2
2
1
2
1
= A F

Kita telah mendeIinisikan kuantitas m;
2
sebagai energi kinetik benda (EK), sehingga persamaan
di atas dapat kita tulis sebagai
F Ax EK2 - EK1
F Ax Wres (usaha total oleh gaya resultan)
EK2 EKak (energi kinetik pada posisi akhir); dan
EK1 EKaw (energi kinetik pada posisi awal)
Sehingga persamaan di atas dapat kita tulis
Wres AEK EKak Ekaw ............................ Persamaan 7
Persamaan 7 dapat kita nyatakan dengan pernyataan berikut : 'Usaha yang dilakukan oleh
gaya resultan yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik yang dialami
benda itu, yaitu energi kinetik akhir dikurang energi kinetik awal.Pernyataan di atas dikenal
dengan sebutan teorema usaha-energi kinetik.
Perhatikan, F dalam Persamaan 6 adalah gaya resultan yang bekerja pada benda.Jadi,
persamaan itu hanya berlaku jika Wresadalah usaha total yang dilakukan oleh setiap gaya yang
bekerja pada benda (termasuk gaya berat).
Persamaan 7 menyatakan bahwa jika usaha positiI Wresbekerja pada suatu benda, energi
kinetik bertambah sejumlah Wres.Sebaliknya, jika usaha negatiI, yaitu benda melakukan usaha W,
energi kinetik benda berkurang sejumlah Wres.Gaya dorong yang searah perpindahan menghasilkan
usaha positiI, sehingga energi kinetik benda akan bertambah sebesar usaha yang dilakukan oleh
gaya dorong.Sebaliknya, gaya pengereman yang berlawanan arah dengan perpindahan
menghasilkan usaha negatiI, sehingga energi kinetik benda berkurang sebesar usaha yang dilakukan
oleh gaya pengereman ini.
c.Medan KonservatiI dan Energi Potensial
1)Pengertian Medan Gaya KonservatiI
Medan adalah penyebaran nilai-nilai suatu besaran Iisis (misalnya kecepatan, gaya, tekanan,
atau energi) dalam suatu ruang.Ada dua jenis medan : medan skalar dan medan vektor.Medan
skalar jika sebaran nilai-nilai besaran Iisis itu berupa skalar (tidak memiliki arah), misalnya, suhu
udara, tekanan udara, dan energi potensial.Medan vektor jika sebaran nilai-nilai besaran Iisis
berupa vektor (memiliki besar dan arah), misalnya : kecepatan angin, medan gravitasi, medan gaya
pegas, medan listrik, dan medan magnet.Pada materi pokok ini, pembahasan medan dibatasi pada
medan gaya gravitasi konstan, medan gaya gravitasi Newton, dan medan gaya pegas.




a)Medan Gaya Gravitasi Konstan

Gambar 7 Benda-benda di dekat permukaan Bumi mengalami gaya gravitasi konstan
:
mg =
438
F

Medan yang memenuhi ruang di sekitar suatu benda bermassa di sebut medan gravitasi.Jika
benda yang menghasilkan medan gravitasi adalah Bumi kita, maka disebut medan gravitasi
Bumi.Telah kita ketahui bahwa tempat-tempat yang dekat dengan permukaan Bumi, medan
gravitasinya dapat dianggap tetap, yaitu g 9.80 N/m.Oleh karena itu benda bermassa m yang
berada dekat dengan permukaan Bumi akan mengalami gaya gravitasi yang konstan.
........................ Persamaan 8
Kita sebut
kons
dengan gaya gravitasi konstan untuk membedakannya dengan gaya gravitasi
Newton yang sebanding dengan kuadrat jarak dari pusat.
Berapakah usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi konstan,
F438
, ketika benda berpindah
dari posisi 1 dengan ketinggian
1
ke posisi 2 dengan ketinggian
2
? Usaha oleh
438
F
dengan
perpindahan Ax adalah :
7 cos
2 , 1
x W A =
438
F
..................... Persamaan 9
Perhatikan Gambar 10
- - 7 - 7 sin ) 90 cos( cos 90
0
= + = + =

g m
kons
=
Sedangkan
x

A
A
= 7 sin
, sehingga
x

A
A
= = 7 7 sin cos

Substitusi
g F
438
m =
dan
x

A
A
= 7 cos
ke dalam persamaan 9, kita peroleh :

Gambar 8 Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi konstan,
g F
438
m =
untuk perpindahan dari
posisi (1) ke posisi (2) :
)
1 2
m W
kons
= g
.

'
+

'

A
A
A =
x

x m W ) (
2 , 1
g

) (
1 2
m m W
kons
= A = g g
................ Persamaan 10
Persamaan 10 dengan jelas menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi
konstan di antara dua tempat (posisi) tertentu tidak bergantung pada jalan (lintasan) yang ditempuh,
tetapi hanya bergantung pada posisi awal (ketinggian h1) dan posisi akhir (ketinggian h2).
m

Gambar 11Benda m yang jaraknya r dari pusat Bumi bermassa M mengalami gaya gravitasi
Newton
.
2
r
Mm


Gambar 12 Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi Newton,
2
r
Mm
F
gr,;
=
untuk perpindahan
dari posisi (1) ke posisi (2),
1 2
r r r = A
adalah :
.
1 1
1 2

'
+

'

=
r r
Mm W
grav


b)Medan Gaya Gravitasi Newton
Untuk benda yang jauh dari permukaan Bumi (h~10 km) gaya gravitasinya bervariasi dan
sebanding dengan kuadrat jarak, r, dari pusat Bumi.Ini dinyatakan oleh
2
r
Mm
F
gr,;
=
....................... Persamaan 11
Gaya gravitasi ini kita sebut gaya gravitasi Newton
Pusat
Bumi


m
(2)
Berapakah usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi Newton,
gr,;
F
ketika benda berpindah dari
posisi (1) (dengan jarak dari pusat Bumi r1) ke posisi (2) (dengan jarak dari pusat Bumi r2) ?
Perhatikan Gambar 11,
gr,;
F
, berlawanan arah dengan Ar, sehingga


) (
1 2 2 2 , 1
r r
r
Mm
W =


.................... Persamaan 12
Karena kita belum mempelajari integral, maka kita ambil
2 1
2
r r r =
dan substitusikan ke
Persamaaan 12
)
1 2
2 1
2 , 1
r r
r r
Mm
W =

'
+

'

=
2 1
1
2 1
2
2 , 1
r r
r
r r
r
Mm W

'
+

'

=
2 1
2 , 1
1 1
r r
Mm W

'
+

'

=
1 2
2 , 1
1 1
r r
Mm W

'
+

'

=
1 2
1 1
r r
Mm W
grav


................. Persamaan 1
Persamaan 1 dengan jelas menunjukkan bahwa yang dilakukan oleh gaya gravitasi Newton di
antara dua tempat (posisi) tertentu tidak bergantung pada jalan (lintasan) yang ditempuh,
tetapi hanya bergantung pada posisi awal (jarak r1 dari pusat bumi) dan posisi akhir (jarak r2
dari pusat bumi).





r W
v
A =
gr,
F
2 , 1
c) Medan Gaya Pegas



Simpangan x diukur dari posisi keseimbangan (posisi saat x 0) gaya pegas dapat kita nyatakan
sebagai
kx =
5
F
........................ Persamaan 14
Berapakah usaha yang dilakukan oleh gaya pegas, F5, ketika benda berpindah dari posisi 1
dengan simpangan x1 ke posisi 2 dengan simpangan x2 (lihat Gambar 1.c) ? Karena gaya F5
berlawanan dengan perpindahan Ax, maka
x W A =
5
F
2 , 1

x kx W A = ) (
2 , 1
..................... Persamaan 15
Karena kita belum mempelajari integral, maka kita ambil simpangan x sebagai harga rata-rata
antara x1 dan x2 :
2
2 1
x x
x
+
=

Gambar 1 Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas
kx =
5
F
untuk benda berpindah
dari posisi (1) ke posisi (2) dengan
1 2
x x x = A
adalah
)
2
1
2
2
2
1
x x k W
pegas
=


x
Substitusi x dan Ax x2 x1 ke dalam persamaan 15 kita peroleh
)
1 2
2 1
2 , 1
2
x x
x x
k x kx W

'
+

'

+
= A =

) )
1 2 1 2 2 , 1
2
1
x x x x k W + =

)
2
1
2
2
2
1
x x k W
elastik
=
................. Persamaan 16
Persamaan 16 dengan jelas menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya pegas di antara
dua tempat (posisi) tertentu tidak bergantung pada jalan (lintasan) yang ditempuh, tetapi hanya
bergantung pada posisi awal (simpangan x1 dari posisi keseimbangan) dan posisi akhir (simpangan
x2 dari posisi keseimbangan)
Medan gaya gravitasi konstan, medan gaya gravitasi Newton, dan medan gaya pegas, usaha
yang dilakukan untuk membawa suatu benda di bawah pengaruh gaya medan tersebut di atas di
antara dua tempat (posisi) tertentu tidak bergantung pada jalan yang ditempuh, melainkan hanya
bergantung pada posisi awal dan posisi akhir.Selama posisi awal dan posisi akhir benda sama maka
jalan apapun yang ditempuh, usaha yang dilakukan selalu sama.Medan-medan gaya yang memiliki
siIat seperti ini disebut medan gaya konservatiI.Secara matematis kita juga dapat menunjukkan
bahwa untuk medan gaya konservatiI seperti medan gaya gravitasi konstan (ambil h2 h1), medan
gaya gravitasi Newton (ambil r2 r1) dan medan gaya pegas (ambil x2 x1), maka usaha yang
dilakukan untuk membawa sebuah benda di bawah pengaruh gaya tersebut dalam menempuh suatu
lintasan tertutup adalah nol.Yang dimaksud dengan lintasan tertutup adalah suatu lintasan di mana
benda berkeliling mulai dari satu posisi dan kembali lagi ke titik tersebut (lihat Gambar 14).

Gambar 14 Lintasan tertutup adalah lintasan di mana benda berkeliling dari suatu posisi (misal A)
dan kembali lagi ke posisi tersebut.
2) Medan Gaya Gesekan Tidak BersiIat KonservatiI


Gambar 15 Usaha untuk membawa benda menempuh lintasan tertutup ABA : untuk gaya gravitasi
konstan F mg, usaha sama dengan nol, tetapi untuk gaya gesekan f, usaha adalah negatiI
) x W
f
A = f 2
.
Misalkan kita akan memindahkan suatu benda bermassa m pada bidang miring datar yang
kasar.Mula-mula kita pindahkan benda ke atas sepanjang bidang miring dari A ke B, kemudian kita
pindahkan benda ke bawah sepanjang bidang miring dari B kembali lagi ke A.Tentu saja lintasan
yang ditempuh benda dari A ke B dan kembali lagi ke A (ditulis ABA) dapat kita samakan dengan
lintasan tertutup.
Kita hitung dahulu usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi konstan (termasuk gaya
konservatiI).Untuk perjalanan ke atas dari A ke B, sesuai dengan Persamaan 10 (lihat Gambar 15.a)
) m m W
A B AB
g g = =

Untuk perjalanan ke bawah dari B kembali ke A :
) ) m m m W
A B B A BA
g g g + = = =

Usaha total yang dilakukan oleh gaya gravitasi konstan dalam lintasan tertutup ABA adalah
0 = + = + = m m W W W
BA AB ABA
g g

Apakah usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan f juga sama dengan nol ? Perhatikan Gambar
15.b, baik untuk perjalanan ke atas dari A ke B maupun untuk perjalanan ke bawah dari B kembali
lagi ke A diperoleh
x W
AB
A = f
dan
x W
BA
A = f

Oleh karena itu usaha total yang dilakukan oleh gaya gesekan dalam lintasan tertutup ABA adalah
x x x W W W
BA AB ABA
A = A A = + = f f f 2

Tampak bahwa untuk medan gaya gesekan, usaha yang dilakukan untuk membawa sebuah
benda di bawah pengaruh gaya medan ini dalam menempuh suatu lintasan tertutup tidak sama
dengan nol.Dengan kata lain, untuk medan gaya gesekan, usaha yang dilakukan untuk membawa
sebuah benda di bawah pengaruh gaya medan tersebut bergantung pada jalan (lintasan) yang
ditempuh.Walaupun posisi awal dan posisi akhir benda sama, tetapi jika lintasan yang ditempuhnya
tidak sama, maka usaha yang dilakukan oleh gaya medan tersebut tidak sama.Gaya medan yang
memiliki siIat seperti itu disebut medan gaya tak konservatiI.
) Apa Ciri Gaya KonservatiI ?
Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatiI untuk perpindahan antara dua posisi tertentu hanya
bergantung pada kedua posisi tersebut dan tidak bergantung pada jalan yang ditempuh.Usaha W
FAx sedang Ax adalah konstan untuk perpindahan tersebut.Jadi, supaya usaha W hasil gaya
konservatiI F hanya merupakan Iungsi posisi, maka gaya F tersebut juga haruslah merupakan
Iungsi posisi saja dan bukan Iungsi kecepatan atau waktu.Perhatikan gaya gravitasi konstan
g F
438
m =
, gaya gravitasi Newton
2
r
Mm
F
gr,;
=
, dan gaya pegas
kx =
5
F
.Ketiga gaya ini hanya
merupakan Iungsi posisi, dan bukan Iungsi kecepatan atau waktu.Oleh karena itu, ketiga gaya ini
termasuk gaya konservatiI.
Misalnya gaya gesekan angin pada penerjun bergantung pada kecepatan penerjun.Makin cepat
penerjun jatuh, makin besar juga gaya gesekan angin yang bekerja pada benda karena gaya gesekan
angin bergantung pada kecepatan, maka jelas gaya gesekan angin termasuk gaya tak
konservatiI.Gaya gesekan air untuk benda yang bergerak pada permukaan air juga bergantung pada
kelajuan benda.Oleh karena itu, gaya gesekan air juga termasuk gaya tak konservatiI.
Fungsi gesekan kinetis antar permukaan zat padat untuk kecepatan rendah tidak begitu banyak
berubah.Tetapi pada kecepatan tinggi perubahan gaya gesekan cukup bervariasi.Karena gaya
gesekan kinetis antar permukaan zat padat merupakan Iungsi kecepatan, maka gaya gesekan kinetis
pun termasuk gaya tak konservatiI.Perhatikan, kita anggap kecepatan benda adalah rendah sehingga
gaya gesekan kinetis Ik dianggap tetap dan dinyatakan oleh


f =
.

4)Hubungan Medan KonservatiI dan Energi Potensial
Di SMP telah Anda ketahui bahwa energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena
letaknya atau posisinya.Energi potensial tersimpan dalam benda, dan baru dapat dimanIaatkan jika
diberi kesempatan.Berdasarkan deIinisi ini, energi kimia, energi listrik, energi magnet, dan energi
nuklir termasuk energi potensial.Sebagai contoh, energi kimia yang tersimpan dalam makanan
dibebaskan ketika makanan diurai dalam pencernaan dan pernaIasan.Inti sebuah atom terdiri dari
sejumlah partikel yang diikat bersama oleh suatu gaya kuat (strong force).Energi potensial yang
tersimpan dalam inti sebuah atom ini dapat dibebaskan jika inti dibelah dalam suatu reaktor nuklir.
Nama energi potensial diberikan kepada energi posisi ini diusulkan pertama kali oleh seorang
insinyur Skotlandia, William J.M.Rankine (1820-1872).Ia mengusulkan nama energi potensial ini
pada tahun 185 karena ia melihat bahwa energi posisi ini secara potensial memiliki energi kinetik.
a)Pengertian Energi Potensial
Perhatikan kasus berikut ! Anda dan sebuah bola bowling.Ketika bola bowling di lantai, jari-jari
kakimu tidak merasakan apa-apa.Anda kemudian meletakkan bola itu di tepi meja .Apa bola
sekarang memiliki energi ? Tampaknya seperti bola di lantai, tetapi bila bola bowling Anda
bebaskan, maka bola bowling jatuh bebas ke lantai dan mengenai kaki Anda.Anda merasakan eIek
bola bowling pada jari kaki Anda.Ini berarti bola yang mengenai jari kakimu memiliki energi.Dari
mana energi ini diperoleh bola ? Tentu saja dari posisi bola ketika berada di tepi meja.Energi yang
tersimpan dalam bola bowling ketika bola berada pada meja yang memiliki ketinggian terhadap
lantai, kita sebut sebagai energi potensial gravitasi.

Gambar 16 Energi potensial gravitasi dimiliki bersama oleh sistem 'bola-Bumi yang saling
berinteraksi.
Contoh lain apabila pegas bergantung mendatar tanpa tertekan pada sebuah tiang.Anda
kemudian menempelkan bola pada ujung bebas pegas dan menekannya sehingga pegas
tertekan.Ketika Anda melepaskan pegangan Anda pada bola, bola segera terlontar.
Dari mana energi kinetik bola terlontar ini berasal? Dengan mudah Anda menjawab bahwa
energi kinetik bola berasal dari energi yang dimiliki oleh pegas yang tertekan, disebut energi
potensial elastik, yang tak lain adalah energi potensial listrik yang dimiliki bersama oleh atom-atom
dalam pegas yang saling berinteraksi.
Dari contoh energi potensial gravitasi dan contoh energi potensial elastik pegas dapatlah kita
mendeIinisikan energi potensial yang lebih umum sebagai berikut.Energi potensial adalah energi
yang berkaitan dengan posisi relatiI antara dua partikel atau lebih yang saling berinteraksi.
Untuk kasus pegas, usaha kita menekan pegas dengan mendorong bola disimpan pegas sebagai
energi potensial elastik, yang dimiliki bersama oleh sistem atom-atom dalam pegas yang saling
berinteraksi.
Pada kasus bola bowling di tepi meja, partikel-partikel apakah yang saling berinteraksi ? Dalam
kasus ini yang saling berinteraksi adalah bola bowling dan pusat Bumi.Di sini usaha luar kita untuk
mengangkat batu dari lantai ke tepi meja disimpan sebagai energi potensial gravitasi yang dimiliki
bersama oleh sistem bersama oleh sistem 'bola Bumi
Mengapa kita lebih sering menyatakan energi potensial sistem 'bolaBumi ini sebagai energi
potensial bola ? Bola ditarik ke bawah oleh Bumi dengan gaya
-:2 -4,
F
sehingga jika tidak ditahan,
bola bergerak ke bawah.Sesuai hukum III Newton, Bumi juga ditarik ke atas oleh bola dengan gaya
) (
-:2 -4, -4, -:2 -4, -:2
F F F -esar -esar =
tetapi karena massa Bumi sangat besar, maka bumi tidak
bergerak.Pada sistem 'bola Bumi yang tampak bergerak secara nyata adalah bola, dan ini berarti
posisi bola selalu berubah terhadap acuan tertentu yang dipilih.Karena energi potensial gravitasi
berkaitan dengan posisi benda, maka kita lebih sering menyatakan energi potensial sistem
'bolaBumi sebagai energi potensial bola.
Dari penjelasan di atas dapatlah kita menyatakan bahwa energi potensial merupakan medan
interaksi antara dua partikel atau lebih yang bersiIat skalar (tidak memiliki arah).
b)Energi Potensial dan Usaha Luar
Kita kembali pada kasus ketika kita melakukan usaha luar untuk memindahkan bola dari lantai
ke tepi meja.Misalkan gaya angkat yang kita berikan pada bola (P) sama besarnya dengan berat
bola
) (
438
F
maka gaya resultan pada bola
0 = + =
438
F F !
, dan bola bergerak ke atas dengan
kecepatan konstan.Ini berarti bola tidak mengalami perubahan energi kinetik
) ! A
.Jadi,
aw ak luar
! ! ! W = A =
................ Persamaan 17
(ak singkatan dari akhir dan aw singkatan dari awal)
Kita dapat menuliskan Persamaan 17 menjadi :
luar aw ak
W ! ! + =
, yang berarti jika usaha luar
adalah positiI maka energi potensial sistem bertambah.Kasus ini diperlihatkan oleh pemanjat tebing
yang melakukan usaha positiI untuk meningkatkan ketinggiannya (energi potensial gravitasinya).



Gambar 17 Usaha luar yang dilakukan oleh gaya luar P untuk membawa bola dari lantai ke tepi
meja dengan kecepatan konstan, seluruhnya diberikan untuk menghasilkan perubahan energi
potensial :
! W
luar
A =
.

Dalam Persamaan 17 yang dipentingkan adalah perubahan energi potensial (AEP) sehingga kita
bebas untuk memilih acuan sebagai energi potensial nol (EP 0).Tentu saja kita sebaiknya memilih
acuan yang mempermudah kita.Untuk energi potensial gravitasi
) (
kons
!
kita biasanya memilih
bidang mendatar sebagai acuan, misalnya tanah, lantai, atau permukaan meja.Untuk energi
potensial elastik pegas
) (
elastik
!
kita biasanya memilih posisi keseimbangan pegas (simpangan x
0), yaitu posisi saat pegas tidak memendek atau memanjang, sebagai acuan EP 0.
Jika dalam Persamaan 17 kita ambil
0 =
aw
!
maka persamaan dapat ditulis sebagai
ak ak luar
! ! W = = 0
.................... Persamaan 18
Berdasarkan Persamaan 18 kita dapat mendeIinisikan energi potensial sistem sebagai berikut.
Energi potensial suatu sistem pada suatu posisi tertentu adalah usaha luar yang diperlukan pada
kecepatan tetap untuk membawa partikel-partikel sistem dari suatu posisi acuan yang energi
potensialnya nol (EP 0) ke posisi tertentu tersebut.

c)Energi Potensial dan Gaya KonservatiI
MendeIinisikan energi potensial sistem berdasarkan usaha luar seperti dinyatakan oleh
Persamaan 18 memiliki dua kelemahan.Pertama, kita memerlukan perantara untuk melakukan
usaha luar terhadap sistem.Dalam kasus bola sepak diangkat dari lantai ke tepi meja dan kasus
sistem pegas, perantara yang melakukan usaha luar pada sistem adalah kita.Kedua, kita harus
menyatakan bahwa kecepatan sistem adalah konstan.Untuk mengatasi kedua kelemahan ini maka
dalam keperluan praktis kita akan menggantikan usaha luar dengan usaha oleh gaya konservatiI.
Untuk memperoleh Persamaan 17 :
! W
luar
A =
kita menetapkan tidak ada perubahan energi
kinetik (AEK 0).Jika kita terapkan teorema usaha-energi kinetik pada sistem ini, kita peroleh :
0 = A = W
res

Gaya resultan terdiri dari gaya dalam (misalnya, gaya gravitasi, gaya normal, dan gaya gesekan)
dan gaya luar (misalnya gaya dorong Anda, gaya tarik Anda, dan gaya tegangan tali).Oleh karena
itu,
0 = + =
luar dalam res
W W W

luar dalam
W W =

Jika gaya dalam yang melakukan usaha pada sistem hanyalah gaya-gaya konservatiI, maka
dapat kita tulis
luar k
W W =

Karena
! W
luar
A =
(lihat Persamaan 17) , maka
)
aw ak k
! ! ! W = A =
................ Persamaan 19
Kita telah berhasil mendeIinisikan energi potensial berdasarkan usaha oleh gaya konservatiI,
seperti dinyatakan oleh Persamaan 19.Persamaan ini lebih disukai daripada Persamaan 18.Karena
persamaan ini dapat mengatasi dua kelemahan Persamaan 18 yang telah kita sebutkan
sebelumnya.Pertama, Persamaan 19 tidak memerlukan perantara untuk melakukan usaha
luar.Kedua, Persamaan 19 tidak perlu menyatakan bahwa kecepatan sistem adalah konstan.
Tanda negatiI dalam Persamaan 19 menyatakan bahwa usaha positiI oleh gaya konservatiI akan
menurunkan energi potensial sistem.Buah apel cenderung jatuh dari pohonnya karena gaya
gravitasi konstan berarah vertikal ke bawah.Pegas yang tertarik ke kanan memiliki gaya pemulih F5
berarah ke kiri, yang cenderung mengembalikan beban ke titik keseimbangan pegas (lihat Gambar
1.b dan 1.c)
d) Fungsi Energi Potensial
Kita telah mengetahui bahwa gaya konservatiI merupakan Iungsi dari posisi.Karena energi
potensial berkaitan dengan gaya konservatiI, tentulah energi potensial juga merupakan Iungsi
posisi.Berikut ini kita akan menurunkan bentuk Iungsi energi potensial untuk medan gaya gravitasi
konstan, medan gaya gravitasi Newton, dan medan gaya pegas.
(1)Energi potensial gravitasi konstan
Dari Persamaan 10 telah kita peroleh bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi konstan
untuk benda yang berpindah dari posisi 1 dengan ketinggian h1 ke posisi 2 dengan ketinggian h2
adalah :
)
1 2
m W = g
.Gaya gravitasi konstan termasuk gaya konservatiI sehingga usaha yang
dilakukannya memenuhi Persamaan 19 :
)
1 2
! ! ! W
kons
= A =
.Jika kedua persamaan usaha
ini kita samakan, kita peroleh
) )
1 2 1 2
m ! ! = g

1 2 1 2
m m ! ! g g =

Dengan memperhatikan ruas kiri dan ruas kanan persamaan di atas, kita peroleh :
2 2
m ! g =

dan
1 1
m ! g =
.Secara umum kita dapat menyatakan rumus energi potensial gravitasi konstan,
kons
!
, sebagai
m !
kons
g =
...................... Persamaan 20
Dalam Persamaan 20, ketinggian h diukur dari suatu bidang acuan mendatar (misalnya, tanah,
lantai, atau permukaan meja) yang ditetapkan memiliki h 0 atau
0 =
kons
!
.Perlu Anda perhatikan
bahwa untuk perubahan energi potensial (AEP) antara dua posisi, bidang mendatar apa saja yang
Anda tetapkan sebagai acuan
0 =
kons
!
, hasil hitungan AEP akan sama.Akan tetapi energi
potensial suatu posisi akan berbeda untuk bidang acuan
0 =
kons
!
yang berbeda.
(2)Energi Potensial Gravitasi Newton
Dari Persamaan 1 telah kita peroleh bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi Newton
untuk benda yang berpindah dari posisi 1 dengan jarak dari pusat planet (misalnya Bumi) r1 ke
posisi 2 dengan jarak dari pusat planet r2 adalah

'
+

'

=
1 2
1 1
r r
Mm W
grav

.Gaya gravitasi Newton
termasuk gaya konservatiI, sehingga usaha yang dilakukannya memenuhi Persamaan 19.
)
1 2
! ! ! W
grav
= A =

Jika kedua persamaan usaha ini kita samakan, kita peroleh
)

'
+

'

'
+

'

=
1 2
1 2
r
Mm
r
Mm
! !


Dengan memperhatikan ruas kiri dan kanan persamaan di atas, kita peroleh

'
+

'

=

'
+

'

=
1
1
2
2
r
Mm
dan!
r
Mm
!


Secara umum kita dapat menyatakan rumus energi potensial gravitasi Newton
r
Mm
!
grav

=

.................... Persamaan 21
dengan M massa planet dan m massa benda
Sebagai bidang acuan dari energi potensial gravitasi Newton
)
grav
!
yang dinyatakan oleh
Persamaan 21 dipilih tempat yang jaraknya dari pusat planet teramat sangat jauh (r ~), sebab pada
tempat ini
0
~
= =
Mm
!
grav

Tanda negatiI dalam Persamaan 21 menunjukkan bahwa untuk memindahkan suatu benda dari
posisi tertentu ke posisi lain yang jaraknya lebih jauh dari pusat planet diperlukan energi.
()Energi Potensial ElastikPegas

Gambar 18 GraIik energi potensial elastik pegas terhadap simpangan, berbentuk parabola karena
energi potensial elastik merupakan Iungsi kuadrat dari simpangan.
Dari Persamaan 16 telah kita peroleh bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya pegas untuk benda
yang berpindah dari posisi 1 dengan simpangan x1 ke posisi 2 dengan simpangan x2 adalah
)
2
1
2
2
2
1
x x k W
elastik
=

Gaya pegas termasuk gaya konservatiI, sehingga usaha yang dilakukannya memenuhi
Persamaan 19:
)
1 2
! ! ! W
elastik
= A =

Jadi kedua persamaan usaha ini kita samakan, kita peroleh
) )
2
1
2
2 1 2
2
1
x x k ! ! =

2
1
2
2 1 2
2
1
2
1
kx kx ! ! =

Secara umum kita dapat menyatakan rumus energi potensial elastik pegas
) (
elastik
!
sebagai
2
2
1
kx !
elastik
=
....................... Persamaan 22
Di sini x adalah simpangan, yaitu perpindahan yang diukur dari posisi acuan x0 (disebut juga
sebagai posisi keseimbangan pegas).Jadi, sebagai acuan
0 =
elastik
!
kita tetapkan pada posisi x0.
5)Kesetaraan Joule dengan Kalori
Satuan kalor yang mula-mula digunakan adalah kalori.Sedangkan satuan energi dalam SI
adalah joule.Dengan demikian haruslah dapat dibuktikan adanya kesetaraan antara energi dengan
kalor.Atau dengan kata lain haruslah dapat dibuktikan adanya kesetaraan antara joule (sebagai
satuan energi) dan kalori (sebagai satuan kalor).
Pada pertengahan abad ke sembilan belas, James Prescott Joule, ilmuwan amatir Inggris yang
kaya, melakukan percobaan yang sangat akurat untuk mengukur besar kalor yang dihasilkan oleh
suatu usaha tertentu (energi mekanik).Sebuah pedal logam pengaduk diputar oleh benda yang jatuh,
dan ini membuat pedal mengaduk air yang terdapat dalam suatu wadah yang diisolasi secara
termal.Besar usaha yang dilakukan dihitung dengan mengalikan berat benda jatuh dengan jarak
yang ditempuhnya.Kalor yang dibangkitkan dihitung dari pengukuran secara teliti dari massa air
dan kenaikan suhunya.Dari percobaan ini Joule menyimpulkan bahwa aliran kalor adalah serupa
dengan usaha, yaitu suatu perpindahan energi.Kesimpulan ini dikenal sebagai kesetaraan kalor-
mekanik.Dari percobaan ini Joule juga menemukan hubungan antara satuan SI untuk usaha, yaitu
joule, dengan satuan aliran kalor yang digunakan saat itu, yaitu kalori.
1 kalori 4,185 J
Lebih sering nilai ini dibulatkan menjadi
1 kalori 4,2 Joule atau 1 J 0,24 kalori
d.Hukum Kekekalan Energi Mekanik
1)Menurunkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Kita awali pembahasan hukum kekekalan energi mekanik dengan menurunkan secara
kuantitatiI.Dari teorema usaha-energi kinetik kita peroleh
W
res
A =

Usaha oleh gaya resultan
res
W
adalah usaha yang dilakukan oleh gaya-gaya konservatiI, Wk,
dan gaya-gaya tak konservatiI, Wtk, sehingga
W W
tk k
A = +

Jika pada sistem hanya bekerja gaya konservatiI maka
0 =
tk
W
dan persamaan di atas menjadi
W W
k k
A = A = + 0

Telah kita ketahui bahwa
! W
k
A =
, sehingga
! A = A
atau
0 = A + A !
Jumlah
M ! A = A + A
sehingga dapat kita tulis
0 = = A
aw ak
M M M
atau
aw ak
M M =
...................... Persamaan 2
Energi mekanik
! M + =
, sehingga dapat juga kita tulis
aw aw ak ak
! ! ! + = +
................ Persamaan 24
Persamaan 2 dan Persamaan 24 dikenal dengan sebutan hukum kekekalan energi mekanik,
yang merupakan asal mula pernyataan 'gaya konservatiI. Hukum ini berbunyi :
'Jika pada suatu sistem hanya bekerja gaya-gaya dalam yang bersiIat konservatiI (tidak bekerja
gaya luar dan gaya dalam tak konservatiI), maka energi mekanik sistem pada posisi apa saja selalu
tetap (kekal).Artinya energi mekanik sistem pada posisi akhir sama dengan energi mekanik sistem
pada posisi awal.
2)Hubungan Medan KonservatiI dengan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
a)Medan Gaya Gravitasi Konstan
Untuk sistem yang bergerak di bawah medan gaya gravitasi konstan, misalnya pada kasus gerak
jatuh bebas, gerak vertikal ke atas dan gerak peluru, energi mekaniknya terdiri dari energi potensial
gravitasi konstan EP mgh dan energi kinetik
2
2
1
; m =
, sehingga hukum kekekalan energi
mekanik dapat kita tulis :
2
,
2
,
; g ; g m m m m
aw ak
2
1
2
1
+ = +

............. Persamaan 25

Gambar 19 Energi mekanik benda di tiga posisi yang berbeda pada benda yang mengalami gerak
jatuh bebas dari ketinggian H.
Sebagai contoh kasus, mari kita perhatikan gerak jatuh bebas sebuah benda yang mula-mula
berada pada ketinggian H di atas tanah.Kita tetapkan tanah sebagai bidang acuan h 0 (atau EP
0).Di posisi 1 (posisi awal) benda belum bergerak, sehingga
0
1
= v
atau
0
2
1
2
1 1
= = ; m
.Semua
energi mekanik berbentuk energi potensial :
.
1
m ! M
maks
g = =

Di posisi 2, energi mekanik sebagian berbentuk energi potensial dan sebagian lagi energi kinetik,
sehingga
2 2 2
! ! M + =

2
2
2
1
; g m m M + =

Sesaat sebelum benda menyentuh tanah, h 0 atau EP 0.Semua energi mekanik berbentuk energi
kinetik :
2

2
1
; m M
maks
= =

Dengan mengaplikasikan hukum kekekalan energi mekanik pada kasus gerak jatuh bebas seperti
pada Gambar 19, kita peroleh
1 2
M M M M = = =

2
2,8
;
g
; g
m M
M
H m M
! M
m m M
! M
maks
maks
2
1
2
1
2
=
=
=
=
+ =
+ =
..................... Persamaan 26



b)Medan Gaya Pegas

Gambar 20 Gerak sebuah benda pada permukaan datar licin yang diikatkan pada ujung bebas
pegas bebas pegas.
Untuk sistem yang bergerak di bawah medan gaya pegas, misalnya pada kasus gerak benda yang
dihubungkan ke ujung pegas mendatar, energi mekaniknya terdiri dari energi potensial elastik
pegas
2
2
1
kx !
elastik
=
dan energi kinetik benda
2
2
1
; m
-enda
=
sehingga hukum kekekalan energi
mekanik dapat kita tulis
2
,
2
,
; ; m kx m kx
aw ak
2
1
2
1
2
1
2
1
2 2
+ = +
............... Persamaan 27
Sebagai contoh, mari kita perhatikan gerak sebuah bendapada permukaan mendatar licin yang
diikatkan pada ujung bebas pegas (lihat Gambar 20). Dari posisi 1, dengan x 0 kita tarik benda
ke posisi terjauh (posisi ).Pada posisi , benda belum bergerak (;0), sehingga
. 0
2
1

= =
2
3
; m
Tetapi pada posisi benda memiliki simpangan terjauh
maks
x
, sehingga
.
2
1
2
maks maks
kx ! ! = =
Dengan demikian energi mekanik sistem pada posisi adalah
v
2

2
1
maks
kx ! M = + =

Begitu benda dibebaskan bergerak, energi potensial pegas berkurang dan energi kinetik benda
bertambah.Pada posisi 2 :
2
; m kx ! M
2
1
2
1
2
2 2 2
+ = + =

Saat benda tiba di posisi 1 (posisi keseimbangan), energi potensial pegas menjadi nol dan energi
kinetik benda mencapai maksimum :
2
2,8
; m
maks
2
1
2
= =
Dengan demikian, energi mekanik
sistem pada posisi 1 adalah :
2
2,8
; m M
maks
2
1
1
= =

Dengan mengaplikasikan hukum kekekalan energi mekanik pada sistem benda-pegas seperti
Gambar 20, kita peroleh :
1 2
M M M M = = =

2 2
2
1
2
1
; m kx ! M
-enda pegas
+ = + =

2
2
1
maks maks
kx ! M = =

2
2,8
; m M
maks
2
1
= =
................. Persamaan 28
)Aplikasi Konsep Hukum Kekekalan Energi Mekanik Total dalam Kehidupan Sehari-hari
a)buah jatuh bebas dari pohonnya
Dalam keseharian Anda sering melihat buah jatuh bebas dari pohonnya (misalnya, buah
mangga atau kelapa).Ketika buah jatuh bebas dari pohon ke tanah, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, terjadi konversi energi dari bentuk energi potensial menjadi energi kinetik.Energi
potensial (EP) makin berkurang sedang energi kinetik (EK) makin bertambah, tetapi energi
mekanik (EMEPEK) adalah konstan di posisi mana saja (asalkan gaya hambatan udara
diabaikan).
Perubahan energi potensial menjadi energi kinetik pada kasus benda jatuh bebas, di mana
berlaku hukum kekekalan energi mekanik dapat Anda uji di laboratorium dengan menggunakan
peralatan ticker timer.
b)melempar bola vertikal ke atas
Konversi antara energi kinetik menjadi energi potensial atau kebalikannya terjadi ketika Anda
melemparkan sebuah bola basket vertikal ke atas.
Saat mulai melempar bola, Anda memberi bola energi kinetik.Begitu bola naik, energi kinetik
berkurang sedang energi potensial bertambah karena ketinggiannya bertambah, tetapi energi
mekanik adalah konstan di posisi mana saja (asalkan gaya hambatan udara diabaikan).Ketika bola
mencapai titik tertingginya, kecepatan bola menjadi nol, yang berarti energi kinetik bola juga
nol.Jadi, di titik tertinggi ini seluruh energi kinetik awal yang Anda berikan pada bola seluruhnya
telah diubah menjadi energi potensial.
Selanjutnya bola bergerak turun, yang berarti energi potensial makin berkurang, tetapi bola
memperoleh tambahan energi kinetik dengan bertambahnya kecepatan, sehingga energi mekanik
tetap.Saat bola Anda tangkap kembali, energi potensial bola nol (terhadap tanganmu) dan seluruh
energi kinetik pada awal pelemparan telah diperoleh kembali.Jika hambatan udara pada bola kita
abaikan maka energi kinetik bola saat Anda tangkap sama dengan energi kinetik bola saat Anda
lempar.

Gambar 21 Energi pada pergerakan bola basket yang Anda lemparkan ke atas.
c)anak bermain ayunan
Kita mengawali permainan ayunan, anak harus melakukan usaha untuk memindahkan dirinya
dari posisi keseimbangan ayunan di titik terendah C ke titik tertinggi A (lihat Gambar 22).Di posisi
A ini usaha yang dilakukan anak disimpan sebagai energi potensial.




Gambar 22 Aplikasi kekekalan energi mekanik pada permainan ayunan.

Begitu anak membebaskan dirinya, ayunan mulai bergerak turun dari A ke C, energi potensial
berkurang dengan berubahnya ketinggian anak, tetapi anak memperoleh energi kinetik dengan
bertambahnya kecepatan.Dalam proses konversi energi ini asalkan hambatan udara diabaikan maka
energi mekanik tetap.Saat di B anak memiliki energi potensial dan energi kinetik.Tepat di titik
terendah C seluruh energi potensial di A telah diubah menjadi energi kinetik.Karena itu di C, energi
kinetik maksimum sedang energi potensial nol (acuan energi potensial adalah titik terendah
C).Karena di C anak memiliki energi kinetik maka anak bergerak naik dari C ke titik terjauh D di
sebelah kiri.Ketika bergerak naik ini terjadi proses kebalikannya, energi kinetik anak berkurang
dengan berkurangnya kecepatan, tetapi energi potensial betambah dengan bertambahnya ketinggian
anak.Tepat di titik terjauh D seluruh energi kinetik di C telah diubah menjadi energi
potensial.Karena itu di D, energi potensial maksimum sedang energi kinetik nol.Jika hambatan
udara diabaikan maka energi potensial di D tepat sama dengan energi potensial di A, yang berarti
tempat D sama tinggi dengan A.
d)lompat galah
Aplikasi kekekalan energi mekanik yang melibatkan energi potensial elastik dapat Anda
temukan pada olahraga lompat galah.Mula-mula pelompat mengerahkan energi kimia dalam
tubuhnya untuk berlari sambil memegang ujung galah dengan kedua tangannya.Di sini terjadi
konversi dari energi kimia menjadi energi kinetik pelompat yang berlari.Tepat di dekat palang,
pelompat yang sedang berlari menancapkan ujung galah lainnya ke dalam sebuah soket yang
tedapat di tanah.Energi kinetik lari pelompat disimpan sementara dalam galah yang membengkok
sebagai energi potensial elastik galah.Ketika galah melurus, energi potensial elastik galah
dikembalikan lagi ke pelompat, sebagian sebagai energi potensial gravitasi (dapat menaikkan
ketinggian pelompat sampai 6 m dari tanah) dan sebagian lagi sebagai energi kinetik untuk
melontarkan pelompat dengan kecepatan awal tertentu saat ia melepaskan pegangannya pada
galah.Begitu ia melepaskan pegangannya pada galah, pelompat menempuh lintasan parabola.Ia
akan bergerak melengkung naik dahulu dengan kelajuan yang makin berkurang karena energi
kinetik lontarannya sebagian berubah menjadi energi potensial gravitasi pelompat.Karena itu
setelah lepas dari galah, ia masih bergerak naik untuk mencapai ketinggian maksimumnya, yang
diatur tepat vertikal di atas palang.
Selanjutnya pelompat akan terlontar ke bawah menempuh lintasan melengkung turun karena
energi potensial gravitasinya diubah ke energi kinetik.Sesaat sebelum menyentuh tanah semua
energi potensial gravitasi pelompat tehadap tanah yang dimilikinya pada ketinggian maksimumnya
telah diubah seluruhnya menjadi energi kinetik.
Jika semua hambatan dan gesekan diabaikan maka energi kimia yang semula dikerahkan oleh
pelompat yang berlari akan sama dengan energi potensial gravitasi pelompat di titik tertingginya
dan juga sama dengan energi kinetic pelompat sesaat sebelum mendarat di tanah.Ini membuktikan
berlakunya hukum kekekalan energi mekanik.
4) Analisis Gerak pada #oller Coaster

Gambar 2 Apabila ketinggian luncuran seperti gambar kiri, kelajuan minimal di titik terendah
loop tidak mencukupi agar roller coaster mampu melewati loop.Dengan ketinggian luncuran
seperti gambar kanan, roller coaster dapat melewati loop untuk meluncur terus ke luar dari loop.
Mengapa orang tidak berjatuhan dari roller coaster yang terjungkir ? Karena resultan antara
gaya gravitasi (selalu berarah vertikal ke bawah) dan gaya tekan tempat duduk pada orang (gaya
normal) bertindak sebagai gaya sentripetal yang diperlukan orang untuk dapat menempuh suatu
lingkaran (disebut loop).Tetapi kita juga mengetahui bahwa agar roller coaster dapat berhasil
melewati loop vertikal, kereta harus memiliki kecepatan minimal tertentu saat melewati titik
tertinggi loop atau kecepatan minimal tertentu saat melewati titik terendah loop (lihat Gambar
2).Berapakah ketinggian awal minimal yang diperlukan saat roller coaster dilepas jatuh bebas
agar roller coaster dapat melewati loop untuk meluncur terus ke luar dari loop ?
Gaya sentripetal di C, F8, adalah resultan dari Nc (gaya tekan tempat duduk pada orang) dan
gaya berat orang mg sehingga
;
#
m m
C
2
c
8
;
g F = + =
R adalah jari-jari loop.
Syarat kecepatan minimal di titik tertinggi C,
23 c
;
adalah Nc 0, sehingga kita peroleh
#
m
m
2
c
;
g = + 0

# v
c
g =
min ,
....................... Persamaan 29
Sedangkan kecepatan minimal di titik terendah B, ',23, agar kereta dapat melewati loop, dapat
kita hitung dengan menggunakan hukum kekekalan energi mekanik pada B dan C.Untuk itu kita
ambil titik terendah loop (titik B) sebagai acuan EP 0 atau h 0.
2
C
2

; g ; g m m m m
C B
2
1
2
1
+ = +
Kalikan kedua ruas persamaan dengan
m
2
, kita peroleh
2
C
2

; g ; g + = +
C B
2 2


Gambar 24 Analisis roller coaster pada Gambar 2
C
Perhatikan Gambar 24, hB 0; hC 2R sedang
# g ;
C
=
atau
# g ;
2
C
=
(diperoleh dari Persamaan
29).Jadi,
# # g g ;
2

+ = + ) 2 ( 2 0

# g ;
2

5 =

# g ;
23
5 =
..................... Persamaan 0
Sedangkan ketinggian awal minimal luncuran,h,(lihat Gambar 24) agar rollercoaster mampu
melewati loop dapat Anda hitung dengan menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada A
dan C.
Dalam permainan rollercoaster, penumpang naik kereta yang tidak bermesin.Kereta ini
dinaikkan ke puncak bukit pertama dengan menggunakan semacam ban berjalan (conveyor
-elt).Lintasan yang di tempuh ban berjalan dibuat tidak terjal agar daya motor penggerak ban tidak
terlalu besar (agar biaya operasional mesin murah).Ketinggian puncak bukit pertama dibuat lebih
tinggi daripada puncak bukit selanjutnya (lihat Gambar 25).Tujuannya agar energi potensial yang
dimiliki kereta saat dilepas dengan kelajuan hampir nol di puncak bukit pertama mencukupi bagi
kereta untuk melewati puncak bukit atau loop selanjutnya.

Gambar 25 Sebuah roller coaster pada lintasannya.Energi mekanik sepanjang lintasan (jika semua
gesekan diabaikan) :
2
; g m m ! M
2
1
+ = + =
adalah kekal (tetap).
Mari kita perhatikan gerak sebuah rollercoaster ketika bergerak sepanjang lintasannya (Gambar
25).Ketinggian lintasan di atas bidang acuan tanah menentukan energi potensial pada posisi
itu.Seperti telah kita katakan sebelumnya bahwa kereta dinaikkan oleh sebuah ban berjalan sampai
di posisi A (puncak bukit pertama).Kereta bermassa m kemudian meninggalkan posisi A tanpa
kelajuan awal (; 0).Kita dapat menentukan kelajuan di posisi apa saja dengan menggunakan
hukum kekekalan energi mekanik.Misalnya kita dapat menentukan kelajuan di posisi B, ;, dengan
menggunakan hukum kekekalan energi mekanik di B dan A.
0
2
1
2
1
2
1
+ = +
+ = +
+ = +
A B
A B
A A B B
m m m
m m m m
! !
g ; g
; g ; g
2


Kalikan kedua ruas persamaan dengan
m
2
, kita peroleh
) ( 2
2 2
B A
AS B


=
= +
g ;
g ; g


..................... Persamaan 1
5)Aplikasi Kekekalan Energi Mekanik pada Medan Gaya Gravitasi Newton
Jika Anda melemparkan sebuah benda vertikal ke atas maka benda itu selalu jatuh kembali ke
Bumi.Nah, muncul pertanyaan : berapakah kecepatan minimal suatu benda harus dilemparkan
vertical ke atas agar benda itu tidak kembali lagi ke permukaan planet (misalnya Bumi) ? Dengan
kata lain, berapakah kecepatan minimal ini agar benda dapat lepas dari pengaruh medan gaya
gravitasi planet ?
Kecepatan minimal ini lebih sering disebut sebagai kecepatan lepas (escape velocity).Kita dapat
menentukan rumus kecepatan lepas ini, secara kuantitatiI dengan menggunakan hukum kekekalan
energi mekanik.
Sebuah benda yang diluncurkan vertikal ke atas dengan kelajuan ; memiliki energi kinetik
2
; m
2
1
dan energi potensial gravitasi Newton
.
#
Mm


Energi mekanik sistem adalah
2
;

m
#
Mm
M
! M
2
1
+ =
+ =

Untuk benda yang lepas dari medan gaya gravitasi Newton maka Em 0, sehingga kita peroleh
persamaan :
#
M
#
Mm m
m
#
Mm

;
;
;

2
2
2
2
0
2
1
=
=
= +

Persamaan di atas dapat kita nyatakan dalam percepatan gravitasi di permukaan planet
2
#
Mm
g =

atau
#
m
, disubstitusikan ke dalam persamaan di atas sehingga kita peroleh
#
#
M
g

2 2 =

'
+

'

=

.................. Persamaan 2
Dengan ; kecepatan lepas dari sebuah planet, m massa benda, dan R jari-jari planet.
Dengan menggunakan Persamaan 2 kita sekarang dapat menentukan kecepatan lepas untuk planet
Bumi.Ambil g 9.8 m/s
2
dan jari-jari Bumi R 670 km 670 x 10

m, dan substitusi ke dalam


Persamaan 2.
) ) s m m s m # / 10 12 , 1 10 670 / 8 , 9 2 2
4 2
L = L = = g ;



6)Energi Mekanik dan Gaya-gaya Tak KonservatiI
Persamaan 2 dan Persamaan 24 berlaku jika yang melakukan usaha pada sistem hanyalah
gaya-gaya dalam konservatiI (misalnya gaya gravitasi konstan, gaya gravitasi Newton atau gaya
pegas).Jika gaya-gaya tak konservatiI (seperti gaya gesekan, gaya rem, gaya tarik, atau gaya dorong
Anda) juga melakukan usaha pada sistem maka hokum kekekalan energi mekanik tidak berlaku.
Dalam contoh nyata, misalnya roller coaster yang dilepas dari kecepatan nol di puncak bukit
pertama tidak pernah mencapai ketinggian sama di puncak selanjutnya.Karena itu puncak
selanjutnya didesain selalu lebih rendah daripada puncak bukit pertama.Ini disebabkan sepanjang
perjalanannya, kereta menerima gaya gesekan oleh lintasan dan angin.kedua gaya gesekan ini
berlawanan arah dengan gerak kereta sehingga akan mengurangi energi mekanik sistem.Energi
mekanik ini tidak hilang tetapi berubah menjadi energi kalor (lintasan rel bekas dilalui kereta terasa
panas ketika disentuh).Kedua gaya gesekan ini disebut gaya disipasi.Jadi jika gaya disipasi bekerja
pada suatu sistem maka energi mekanik sistem akan berkurang
)
aw ak
M M (
karena sebagian
energi mekanik berubah menjadi energi kalor (energi panas).
Berikut ini kita akan menurunkan hubungan kuantitatiI antara usaha yang dilakukan oleh gaya
tak konservatiI dengan energi mekanik sistem.Kita mulai dari teorema usaha-energi kinetik yang
dirumuskan oleh
W
res
A =

Usaha oleh gaya resultan, Wres, adalah jumlah usaha yang dilakukan oleh gaya konservatiI (Wk)
dan gaya tak konservatiI (Wtk).Jadi,
W W
tk k
A = +

Tetapi usaha oleh gaya konservatiI adalah negatiI dari perubahan energi potensial :
! W
k
A =

Sehingga persamaan di atas menjadi
! W
W !
tk
tk
A + A =
A = + A

Karena
M ! A = A + A
, kita peroleh
aw ak tk
M M M W = A =
................. Persamaan
Persamaan dikenal dengan sebutan teorema usaha-energi mekanik, yang berbunyi : 'Usaha
yang dilakukan oleh gaya tak konservatiI saja pada sebuah sistem sama dengan perubahan energi
mekanik total sistem.
e.Daya
1)Pengertian dan Rumus Umum Daya
Daya dideIinisikan sebagai laju usaha dilakukan atau besar usaha persatuan waktu.
t
W
!
Waktu
Usaa
Daya = =

................ Persamaan 4
Karena usaha gaya x perpindahan (WFAx), maka persamaan dapat kita tulis

'
+

'

A
=
A
=
t
x
t
x
! F
F

Karena perpindahan (Ax) dibagi selang waktu (t) sama dengan kecepatan rata-rata (
v
), maka kita
peroleh :
v ! F =

....................... Persamaan 5
Perhatikan Persamaan 4, daya diperoleh dari hasil bagi antara dua besaran skalar (usaha dan
waktu) sehingga daya termasuk besaran skalar.Adapun Persamaan 5 umumnya digunakan untuk
menghitung daya rata-rata mesin yang menghasikan kecepatan tertentu, seperti mesin mobil.
2)Satuan Daya
Satuan usaha dalam SI adalah Joule (disingkat J) sedang satuan waktu adalah sekon (disingkat
s).Sesuai dengan Persamaan 4, satuan SI untuk daya adalah :
Satuan daya
sekon
foule

Satuan daya dalam SI diberi nama watt (disingkat W) untuk menghormati James Watt (174-1819)
, seorang ahli permesinan asal Skotlandia yang berhasil menemukan mesin uap.Dengan demikian
sekon
foule
watt
1
1
1 =

Satu watt adalah daya yang kecil, kira-kira sama dengan daya yang Anda perlukan untuk
mengangkat sebuah gelas berisi air.Oleh karena itu daya sering diukur dalam satuan SI yang lebih
besar, yaitu kilowatt (kW) dan megawatt (MW).
1kW 10

W 1.000 W
1MW 10
6
W 1.000.000 W
Dalam keseharian, khususnya dalam peralatan teknik, seperti pompa, mesin-mesin mobil, dan
motor, dayanya dinyatakan dalam daya kuda atau horse power (disingkat hp):
1 hp 746 W. Untuk memudahkan perhitungan dalam soal, konversi di atas sering dibulatkan 1 hp
750 W.
)Konsep Daya dalam Keseharian
Jika dua mobil yang beratnya sama mendaki sebuah bukit yang sama, maka kedua mobil
tersebut dikatakan melakukan usaha yang sama.Akan tetapi. Jika mobil A mendaki bukit dalam
waktu yang lebih singkat dari mobil B (Gambar 26), maka sesuai dengan deIinisi daya, kita katakan
mobil A memiliki daya yang lebih besar dari mobil B.



Gambar 26 Mobil A memiliki berat sama dengan mobil B mendaki bukit lebih cepat dari mobil
B.Kita katakan mobil A memiliki daya lebih besar dari mobil B.

Gambar 27 Bola lampu 60 W memiliki daya lebih besar daripada bola lampu 25 W.Ketika
keduanya dinyalakan, lampu 60 W menyala lebih terang daripada lampu 25 W
Anda mungkin sudah mengetahui satuan watt yang banyak dipakai untuk menyatakan
spesiIikasi peralatan listrik, seperti : setrika listrik, televisi, kulkas, dan bola lampu pijar.Misalnya,
bola lampu 25 W berarti lampu melakukan usaha dengan laju 25 joule tiap sekon.Dalam satu sekon
yang sama, bola lampu 60 W mampu melakukan usaha 60 joule.Karena dalam 1 sekon, bola lampu
60 W melakukan usaha lebih besar daripada bola lampu 25 W, kita menyatakan lampu 60 W
memiliki daya yang lebih besar daripada lampu 25 W.Bagaimana kita membuktikan pernyataan
tersebut ? Mudah saja, dekatkan kedua lampu kemudian nyalakan, maka lampu 60 W berpijar lebih
terang daripada lampu 25 W.
Mungkin Anda sekarang telah mengetahui mengapa traktor memiliki daya lebih besar
daripada petani sewaktu keduanya bekerja membajak sawah.Ini mirip dengan lampu 60 W
memiliki daya lebih besar daripada lampu 25 W.Traktor memiliki daya lebih besar daripada petani
karena dalam waktu yang sama, traktor dapat melakukan usaha yang lebih besar daripada petani
ketika keduanya membajak sawah.
4)EIisien Konverter Energi
Fakta menunjukkan bahwa konverter energi tidak mungkin mengubah seluruh energi yang
diterimanya menjadi energi yang bermanIaat.Sebagian energi akan berubah menjadi energi yang
tidak bermanIaat.Sebagai contoh adalah bola lampu pijar, yaitu alat yang mengubah energi listrik
menjadi energi cahaya (energi yang bermanIaat).Lampu 100 W artinya lampu itu menerima energi
listrik 100 J dalam waktu 1 sekon.Dari 100 J energi yang diterima hanya sekitar 0 sampai 40 J
yang diubah menjadi energi cahaya.Sekitar 60 sampai 70 J diubah menjadi energi kalor (energi
yang tidak bermanIaat).Oleh karena itu, jika Anda berada dekat dengan lampu 60 W yang telah
berpijar lama maka Anda akan merasa panas karena radiasi kalor.
Keadaan di atas adalah siIat alami sehingga orang kemudian menjelaskannya dengan konsep
eIisiensi (daya guna).Jika energi yang diterima oleh konverter energi kita sebut masukan dan energi
yang diubah ke bentuk yang bermanIaat kita sebut keluaran, maka eIisiensi dideIinisikan sebagai
hasil bagi keluaran dan masukan dikali dengan seratus persen.Secara matematis kita tulis
100 L =
masukan
keluaran
g
..................... Persamaan 6
Bola lampu di atas menerima energi listrik 100 J dan mengubahnya menjadi energi cahaya 40
J.EIisiensinya adalah
40 100
100
40
= L =

g

Air terjun yang berada pada ketinggian tertentu senantiasa mengalirkan air dengan massa
tertentu setiap menit.Seperti Anda ketahui massa air yang berada pada suatu ketinggian memiliki
energi potensial gravitasi .Ketika massa air turun ke bawah energi potensialnya berkurang karena
sebagian berubah menjadi energi kinetik.Ini sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik
semakin ke bawah, energi kinetik makin besar.Di bagian dasar air terjun hampir seluruh energi
potensial di puncak telah berubah menjadi energi menjadi energi kinetik.Energi kinetik air yang
cukup besar ini mengenai sudu-sudu turbin yang dipasang di dasar air terjun.Sudu-sudu turbin
memutar poros turbin, yang seporos dengan poros generator.Sebagai akibatnya, generator berputar
dan menghasilkan energi listrik sebagai energi keluaran.

Anda mungkin juga menyukai