A. Pendahuluan Perkembangan pesat dalam bidang pelayanan kesehatan nasional, ternyata belum diikuti dengan meningkatnya kualitas pelayanan keperawatan profesional. Dimana pada dasarnya
pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan itu sendiri. Apalagi mengingat proporsi tenaga keperawatan cukup besar di negara ini, yaitu sebesar 40% dari seluruh komposisi tenaga kesehatan secara umum, maka peran tenaga keperawatan
menjadi sangat strategis, sekaligus menentukan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Ini berarti apabila kualitas tenaga keperawatan tidak ditingkatkan, maka akan berdampak kurang baik pada kualitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Oleh karena itu, disamping pembangunan berwawasan kesehatan, maka
profesionalisme merupakan salah satu pilar pembangunan kesehatan di Indonesia. Dengan demikian, tuntutan peningkatan profesionalisme sumber daya manusia keperawatan dalam upaya pelayanan
kesehatan tidak dapat dihindari lagi. Upaya meningkatka profesionalisme pelayanan kesehatan di bidang keperawatan kini terbuka dengan adanya pendidikan tinggi keperawatan, serta program pendidikan berkelanjutan. Berdasarkan
Page 1 of 47
data Kopertis wilayah IX Sulawesi, jumlah perguruan tinggi swasta maupun negeri yang menyelenggarakan program pendidikan Diploma dan Sarjana Keperawatan sebanyak 89 institusi. Terkhusus di Kawasan Indonesia Timur saat ini baru terdapat 4 (empat) institusi perguruan tinggi negeri yaitu: PSIK FK UNHAS, PSIK Universitas Islam Negeri Makassar, PSIK Sam Ratulangi Manado, dan PSIK Universitas Negeri Gorontalo. PSIK FK UNHAS telah berdiri sejak tahun 1999 dengan dimulainya program S1 Keperawatan khusus bagi mahasiswa lulusan Diploma Keperawatan berjumlah sekitar 40 orang, yang berasal dari berbagai instansi pendidikan tinggi maupun pelayanan keperawatan diKawasan Indonesia Timur. Setahun kemudian, program ini
dikembangkan dengan membuka kesempatan bagi mahasiswa regular yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Umum dan belum memiliki pengalaman bekerja sebagai perawat sebelumnya. Terkait dengan jumlah lulusan yang terserap pasar, sejak menamatkan angkatan pertama Ners pada tahun 2002 sampai dengan awal tahun 2009, PSIK FK UNHAS telah meluluskan alumni Ners sebanyak 654 orang. Jika dihitung secara kasar, artinya tiap tahun PSIK FK UNHAS meluluskan hampir 100 orang alumni. Jika pertambahan ini konstan, maka dapat dipastikan pada tahun 2015, diperkirakan jumlah alumni menjadi lebih dari dua kali lipat yaitu sekitar 1400 orang alumni. Sementara itu, tetap perlu diingat bahwa jumlah
Page 2 of 47
alumni keluaran PSIK FK UNHAS ini membutuhkan pendidikan berkelanjutan, khususnya program S2 keperawatan dalam rangka meningkatkan jenjang pendidikan dan karirnya. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, jumlah Magister Keperawatan yang berada di Sulawesi Selatan baru berjumlah 11 orang; 4 orang alumni S2 Keperawatan dari Australia dan 7 orang adalah lulusan Magister Keperawatan dari
Universitas Indonesia. Ada kecenderungan yang muncul saat ini, karena belum adanya Program Magister Keperawatan di Kawasan Indonesia Timur, maka banyak alumni S1 Keperawatan melanjutkan pendidikan S2 Non Keperawatan pada Program Pasca Sarjana demi memenuhi tuntutan kulaifikasi pendidikan S2 pada institusi bekerja. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 234/ U/ 2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi, untuk penyelenggaraan program Diploma dan Sarjana Keperawatan/Ners dibutuhkan minimal 6 dosen tetap yang memiliki kualifikasi pendidikan Magister Keperawatan. Sayangnya kualifikasi tersebut pada PSIK UNHAS belum terpenuhi secara merata, dimana saat ini dosen keperawatan masih didominasi oleh mereka yang memiliki kualifikasi S1 Keperawatan. Hasil pendataan terakhir pada PSIK FK UNHAS saat ini masih terdapat 22 orang dosen tetap dengan kualifikasi pendidikan S1 keperawatan (17 orang diantaranya sedang melanjutkan
Page 3 of 47
luar negeri); 4 orang dengan kualifikasi pendidkan S2 Keperawatan; dan 1 orang dengan kualfikasi pendidikan S3. Keterbatasan jumlah perawat yang berkualifikasi Magister Keperawatan berdampak pada kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit dan masyarakat. Dalam tatanan pelayanan kesehatan, perawat tidak hanya berperan sebagai perawat klinik tetapi perawat juga dituntut untuk dapat menjalankan fungsi manajerial dalam keperawatan, terutama mereka yang berperan sebagai Kepala Bidang Keperawatan, Kepala Seksi Keperawatan, Supervisor, Ketua Komite Etik Keperawatan dan Clinical Care Manager (CCM). Dalam menjalankan peran tersebut, dibutuhkan kualifikasi minimal S2, khususnya Manajemen Keperawatan. Jika setiap Rumah Sakit (RS) membutuhkan minimal 5 Magister Keperawatan, sementara jumlah RS di Sulawesi Selatan sekitar 119, maka estimasi total S2 Keperawatan yang dibutuhkan sekurang-kurangnya saat ini adalah 595 orang. Perkembangan dan tuntutan-tuntutan tersebut di atas, mendesak dunia pendidikan untuk terus mengembangkan sistem pendidikan tinggi, khususnya di bidang keperawatan. Pengembangan sistem pendidikan tinggi di bidang keperawatan, ditujukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia berpendidikan tinggi yang mampu mengikuti perkembangan dan memenuhi tuntutan masyarakat di bidang kesehatan. Pengembangan sistem pendidikan tinggi juga dimaksudkan untuk melakukan riset-riset dalam bidang keperawatan,
Page 4 of 47
untuk menjawab berbagai masalah kesehatan yang terus berkembang dan semakin dinamis. Oleh karena itu program pendidikan pada jenjang Magister dalam bidang Keperawatan perlu lebih ditingkatkan serta lebih terarah dengan melaksanakan pengembangan program studi yang bukan hanya bersifat secara umum, tetapi lebih mengarah pada jenjang kepakaran yang lebih professional dan spesifik. Berdasar pada temuan-temuan di atas, maka keberadaan Program Studi Magister Keperawatan pada PSIK FK UNHAS sangat dibutuhkan untuk menghasilkan keluaran yang siap menghadapi tantangan lokal, global dan tantangan manajemen pelayanan
kesehatan di tingkat top, middle, dan lower management. Adapun program studi Magister Keperawatan yang direncanakan Program Magister Manajemen Keperawatan yaitu yang
penyelenggaraannya akan dibina oleh Universitas Indonesia sebagai Perguruan Tinggi Pembina.
B. Analisis SWOT STRENGTH a) Magister Manajemen Keperawatan akan menjadi salah satu konsentrasi pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UNHAS yang telah terakreditasi B oleh BAN-PT. b) Kandidat Doktor pada akhir tahun 2009 diestimasikan berjumlah sebanyak 5 orang dan pada akhir tahun 2012 menjadi 8 orang.
Page 5 of 47
c) Mempunyai
sarana belajar
memadai yang dapat menampung maximum 120 mahasiswa dan. d) Mempunyai perpustakaan Program Pasca Sarjana (PPs) dan perpustakaan FK UNHAS e) Mengelola sistem informasi dengan teknologi komputer dan jaringan internet di FK UNHAS dan PPs UNHAS f) UNHAS memiliki RS Pendidikan serta tersedianya jejaring RS di kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, yang dapat dijadikan pusat pendidikan, praktik keperawatan dan penelitian. g) PPs UNHAS aktif melakukan kerjasama dengan universitas di luar negeri, khususnya Keperawatan telah menjalin MoU dengan University of Hyogo, Jepang
WEAKNESS Saat ini Universitas Indonesia adalah satu-satunya PTN di Indonesia yang membuka Program Magister Keperawatan, dimana setiap tahunnya hanya dapat menampung kurang lebih 170 mahasiswa dari seluruh Indonesia. Dengan penyebaran infrastruktur pendidikan yang tidak merata diWilayah Indonesia Timur, sehingga kesempatan untuk berkompetisi melanjutkan pendidikan Magister Keperawatan sangat terbatas. Terbukti dalam 10 tahun terakhir hanya 7 orang yang bergelar Magister Keperawatan dari UI.
Page 6 of 47
OPPORTUNITY a) Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (SISDIKNAS) yang menegaskan bahwa dosen harus memiliki kualifikasi dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar. b) Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 46 ayat 2 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen mempertegas bahwa dosen harus memiliki strata pendidikan lebih tinggi dari mahasiswa.
c)
SK
menteri
pendidikan
nasional
No.234/U/2000
tentang
pedoman pendirian perguruan tinggi untuk penyelenggaraan program diploma dan Sarjana keperawatan/Ners dibutuhkan minimal 6 dosen tetap. d) Setiap Rumah sakit membutuhkan minimal 5 Magister
Keperawatan; jumlah
program pendidikan Sarjana Keperawatan sebanyak 85 institusi; jumlah perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan program
Page 7 of 47
sarjana
keperawatan/Ners
sebanyak
institusi,
sehingga
kebutuhan akan magister keperawatan semakin meningkat, seiring bertambahnya jumlah lulusan S1 Keperawatan.
f) Rencana
Kurikulum
Program
Magister
Manajemen
Keperawatan menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang sejalan dengan kurikulum pendidikan Magister Keperawatan di Universitas Indonesia.
g) Terdapat 534 orang dosen keperawatan pada seluruh Program
Studi penyelenggara Diploma/Sarjana Keperawatan yang masih memiliki kualifikasi pendidikan S1 Keperawatan
h) Jumlah alumni Ners PSIK FK UNHAS pada tahun 2009
diperkirakan sebanyak 700 orang; dan pada tahun 2015 akan bertambah dua kali lipat menjadi 1400 orang.
THREATS
a) Masalah kesehatan yang terus berkembang dan semakin rumit
sehingga kualitas pelayanan keperawatan pun perlu ditingkatkan yang berarti dibutuhkan tenaga membutuhkan tenaga perawat yang profesional dan berkualitas.
Page 8 of 47
b) Institusi pendidikan keperawatan yang semakin berkembang pesat, namun tidak diikuti dengan peningkatan kualifikasi dosen yang sesuai. c) Semakin banyak dibuka S2 Non Keperawatan, sehingga menyebabkan banyak alumni S1 Keperawatan yang memilih melanjutkan pendidikan pada bidang yang tidak linear.
Page 9 of 47
Indonesia merupakan salah satu program kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas tahun 2009 2014 yang bertujuan untuk mengembangkan Pendidikan Program Magister di daerah. Program ini merupakan kegiatan akselerasi yang memberikan kesempatan kepada dosen diberbagai daerah untuk peningkatan kualifikasi akademik dosen perguruan tinggi. Kerjasama Perguruan Tinggi Pembina akan
memberikan kekuatan kepada Perguruan Tinggi Mitra melalui Kelas Aliansi Program Magister sehingga kebutuhan kualifikasi dosen dapat dicapai pada akhir tahun 2014. Program aliansi ini memberikan peluang kepada Perguruan Tinggi Mitra dalam rangka mempersiapkan diri dalam rangka mengembangkan pendidikan pasca sarjana yang pada akhirnya memberikan kemandirian kepada perguruan tinggi mitra dalam melanjutkan program magister keperawatan.
Page 10 of 47
Universitas Hasanudin (UNHAS) merupakan salah satu Universitas di kawasan Timur Indonesia yang memiliki peluang dalam melaksanakan program Aliansi, karena UNHAS memiliki potensi baik dari segi jumlah dan kualifikasi dosen yang cukup memadai, fasilitas pendidikan / akademik atmosfer yang kondusif , serta didukung oleh kebijakan Good Governance yang baik, sehingga kami yakin pengembangan program aliansi ini akan berhasil bagi Universitas Hasanuddin. Program Aliansi yang diajukan oleh Universitas Hasanuddin ke Perguruan tinggi pembina adalah Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UNHAS. Beberapa alasan PSIKFK UNHAS mengajukan program Aliansi antara lain : kebutuhan peningkatan kualitas dan kualifikasi dosen PSIK- FK yang menjadi tuntutan sesuai dengan aturan Dikti, kebutuhan peningkatan kualifikasi pendidikan alumni yang telah tersebar diberbagai tatanan pelayanan di Kawasan Indonesia Timur, tuntutan peningkatan kualitas dan kualifikasi pendidikan dosen dalam rangka akreditasi PSIK- FK, serta peningkatan pelayanan pendidikan baik di klinik maupun di RS.
B. Tujuan Program Aliansi Program Pascasarjana Antar Perguruan Tinggi Indonesia merupakan salah satu Program Kerja Direktorat Jenderal
Page 11 of 47
Tahun 2009 2014 yang bertujuan untuk mengembangkan pendidikan Program Magister di daerah. Tujuan khusus program ini adalah : 1. Memperkuat kerjasama antara perguruan tinggi penyelenggara program pascasarjana yang telah mapan (Perguruan Tinggi Mitra) melalui pembentukan aliansi dalam penyelenggaraan pendidikan program magister guna mendukung program akselerasi peningkatan kualifikasi akademik dosen perguruan tinggi. 2. Meningkatkan kapasitas Perguruan Tinggi Mitra sehingga pada akhir program magister secara mandiri. 3. Meningkatkan kualifikasi akademik dosen perguruan tinggi untuk mencapai jenjang S2.
Kompetensi keluaran didasarkan atas kurikulum yang telah dikembangkan oleh Magister Manajemen Keperawatan berdasarkan kurikulum FIK UI, yaitu : 1. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesional dalam mengelola pelayanan keperawatan.
Page 12 of 47
a. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi ke masa depan a. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk membantu menyelesaikan masalah masyarakat dengan fenomena keperawatan. b. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan dan mengelola sumber yang tersedia. c. Memilih dan menapis perubahan yang ada untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. d. Memberi masukan pada berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah tentang berbagai aspek yang terkait dengan keperawatan. 2. Menunjukkan perilaku kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola pelayanan keperawatan dengan: a Menerapkan teori kepemimpinan dan manajemen yang sesuai dengan kondisi setempat dalam mengelola pelayanan/asuhan keperawatan. b Melakukan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
Page 13 of 47
Bertindak sebagai pemimpin formal dan tidak formal untuk meningkatkan motivasi kerja dan kinerja staf keperawatan dalam mengelola pelayanan asuhan keperawatan.
d Menggunakan strategi perubahan yang dipergunakan untuk mengelola pelayanan keperawatan. 3. Melaksanakan kegiatan manajemen keperawatan dalam rangka pengembangan ilmu kepemimpinan dan marketing a. Mengindentifikasi masalah dengan menganalisis dan
mensintesis informasi yang relevan dari berbagai sumber dan memperhatikan perspektif lintas budaya yang mendasari semua aspek sistem kesehatan. b. Merencanakan dan melaksanakan penelitian dalam bidang keperawatan c. Menggunakan hasil-hasil penelitian dan IPTEK kesehatan dalam pelayanan keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan memalui program jaminan mutu yang
berkesinambungan. d. Menerapkan prinsip dan teknik penalaran yang tepat dalam berfikir secara logis, kritis dan mandiri
D. Justifikasi Pembentukan Program Aliansi Pembentukan Program Aliansi didasarkan oleh kebijakan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ( UU Sisdiknas ), Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ( pasal 46 ayat 2 ) dosen pada program diploma dan S1 minimal S2, sedangkan dosen pada program pasca sarjan harus berpendidikan S3. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tahun 2009 bahwa pada tahun 2008 menunjukkan bahwa dari sekitar 155.000 dosen tetap di Indonesia baru 60 % yang berpendidikan
S2/S3. Dengan demikian masih ada 62.000 dosen yang berpendidikan S1, dengan asumsi bahwa 15.000 diantaranya saat ini sedang
menempuh program S2, artinya masih ada 47. 000 orang yang belum menempuh program S2. Disisi lain jumlah dan sebaran program
pascasarjana relatif tidak merata di Indonesia. Jumlah dosen yang berkualifikasi S1/D4 bidang kesehatan sebanyak 9.800 orang ( 6,3 % ), sedangkan jumlah dosen S1/D4 di Sulawesi Selatan sebanyak 4000 orang. ( Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Peningkatan Kualifikasi Dosen ). Ketidak seimbangan kemampuan institusi menyelenggarakan
program pasca sarjana antar wilayah menjadi salah satu alasan untuk mendukung program akselarasi, dengan harapan bahwa pemerataan program pendidikan menjadi sesuatu yang cukup urgen dalam menghasilkan output mahasiswa yang berkualitas.
Page 15 of 47
E. Analisa Pasar Berdasarkan data dari Dikti bahwa jumlah institusi yang menyelenggarakan program Sarjana Keperawatan ( S1/ Ners ) di wilayah Timur Indonesia, sekitar 85 institusi ditambah dengan
perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan program Sarjana Keperawatan/Ners terdiri atas 4 institusi yaitu: PSIK FK UNHAS, PSIK Universitas Islam Negeri Makassar, PSIK Sam Ratulangi Manado, dan PSIK Universitas Negeri Gorontalo. Berdasarkan jumlah institusi pendidikan, tersebut maka pelaksanaan program aliansi menjadi salah satu peluang yang cukup menjanjikan. Semakin meningkatnya alumni Sarjana Keperawatan menjadi aset yang akan mendukung program aliansi ke masa yang akan datang. Kebutuhan ini menjadi jawaban bagi berbagai perguruan tinggi yang membutuhkan Dosen dengan kualifikasi S2 Keperawatan. Keberlanjutan ( sustainability ) program aliansi akan tetap menjadi komoditas pasar bertambahnya yang sangat menarik oleh karena semakin pendidikan ( perguruan Tinggi ) yang
institusi
mengharapkan Dosen yang berkualifikasi S2 Keperawatan, selain itu magister keperawatan juga dibutuhkan pada tatanan pelayanan seperti Rumah Sakit pemerintah dan Swasta.
Page 16 of 47
Staf
pengajar
yang
mengampu
program
studi
magister
keperawatan terdiri dari staf pengajar internal maupun tenaga pengajar eksternal yang berasal dari Universitas Hasanuddin dan Universitas Indonesia. Staf pengajar tersebut berkualifikasi Guru Besar dan Doktoral. Strategi pembelajaran yang dilakukan selain dengan kuliah (tatap muka ) oleh staf pengajar internal juga akan menggunakan
strategi pembelajaran dengan E-learning melalui teleconfrence dengan program magister Keperawatan Universitas Indonesia dengan staf pengajar eksternal. Jumlah staf pengajar yang berasal dari universitas Hasanuddin berjumlah 18 orang dengan kualifikasi tingkat pendidikan 6 orang
guru besar, 6 orang doctor dan 6 orang kandidat doktor. Jumlah staf pengajar yang berasal dari Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia adalah 8 orang dengan tingkat pendidikan 2 orang guru besar dan 6 orang doktor. Tenaga Administrasi dan penunjang akademik terdiri atas 5 orang yang terdiri dari Tenaga Administrasi 3 orang dan teknisi 2 orang.
Page 17 of 47
a. Laboratorium komputer b. Sistem informasi & fasilitas internet Untuk mendapatkan informasi tentang Program Pascasarjana Unhas, dapat diakses melalui website
http:www.pascaunhas.net.id
email:info@pascaunhas.net.id.
Selain itu, untuk membantu mahasiswa dalam mengakses informasi, Pascasarjana Unhas menyediakan fasilitas internet yang gratis bagi mahasiswa PPs. c. Pusat bahasa Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berbahasa asing, terutama bagi dosen-dosen yang dipersiapkan untuk belajar ke luar negeri, UNHAS memiliki lembaga bahasa yang dilengkapi dengan fasilitas laboratorium bahasa dan juga alatalat audio visual lainnya. 2. Perpustakaan Gedung perpustakaan pusat universitas (University Central Library) terletak di tengah-tengah kampus dengan menempati ruang pada lantai 4. Perpustakaan ini memiliki sekitar 600.000 koleksi dalam bentuk buku, jurnal dalam bentuk tesis dan skripsi yang dilengkapi media audiovisual dalam bentuk microfilm dan juga dalam bentuk CD-ROM. PPs Unhas memiliki gedung perpustakaan
Page 18 of 47
tersendiri dengan koleksi 2157 judul buku, 186 judul disertasi, 6357 judul tesis, dan 107 judul majalah, juga dilengkapi dengan akses internet LAN dan Wireless sebanyak 50 buah komputer PC.
3. Fasilitas Bangunan
menempati dua gedung induk yang penggunaannya diresmikan pada tanggal 11 September 1996 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yakni Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro. Gedung ini berlantai 3 dimana lantai 1 dan lantai 3 digunakan untuk perkuliahan, sedangkan lantai 2 digunakan untuk perkantoran. Memasuki tahun 2005 PPs UNHAS mendapat tambahan 1 gedung baru berlantai tiga. Setiap ruangan kuliah dilengkapi dengan LCD projector. b. Bimbingan dan Konseling Bagi mahasiswa yang memiliki persoalan, misalnya kesulitan untuk belajar maka jasa konseling disediakan oleh universitas. Lembaga ini juga mengadakan psikotest baik untuk calon mahasiswa baru, maupun untuk kepentingan pengangkatan karyawan pada suatu instansi. c. Asrama Mahasiswa Page 19 of 47
Universitas Hasanuddin menyediakan asrama untuk mahasiswa (putra dan putri). Asrama ini terletak di sebelah utara kampus dan memiliki daya tampung sekitar 1500 orang. Selain asrama, pihak universitas juga mengusahakan penginapan (guest house) dalam kampus yang dapat dibayar secara harian maupun bulanan. d. Kantin Bagi mahasiswa yang memperoleh kuliah sampai petang hari tidak perlu kembali ke rumah untuk makan siang karena di beberapa tempat dalam kampus disediakan kantin sebanyak 2 buah yaitu kantin pascasarjana Unhas. e. Transportasi dan Telekomunikasi Kampus Unhas berada 10 km di luar pusat kota ke arah bandara udara Hasanuddin. Tetapi untuk mencapai kampus Unhas tidak begitu sulit, karena transportasi angkutan kota masuk dalam kampus (khusus untuk angkot kampus) lancar dan lewat di depan gedung pascasarjana. Begitupula untuk hubungan telekomunikasi dapat dilakukan melalui warung telekomunikasi (wartel) baik untuk kepentingan lokal maupun untuk sambungan jarak jauh (regional dan internasional). f. Bank dan Kantor Pos
Page 20 of 47
Ada 5 buah bank yang beroperasi untuk melayani kebutuhan pembayaran gaji, beasiswa, giro, deposito, pembayaran SPP maupun untuk pengiriman/transfer uang. Keempat bank
tersebut adalah BNI 1946, BRI, BTN, Bank Mandiri, dan Bank Niaga. Untuk kepentingan pengiriman surat, wesel, atau paket dapat dilakukan melalui kantor pos pembantu yang ada dalam kampus UNHAS. g. Rumah Sakit Universitas Hasanuddin selain menyediakan fasilitas balai pengobatan, juga dalam kampus terdapat rumah sakit
pendidikan Dr. Wahidin Sudorohusodo yang memiliki fasilitas lengkap. Rumah sakit pendidikan ini terbuka untuk umum dan juga untuk mahasiswa Universitas Hasanuddin.
h. Fasilitas Olahraga Kampus Universitas Hasanuddin dilengkapi dengan sejumlah fasilitas olahraga, antara lain lapangan sepak bola, lapangan volley, lapangan tenis, kolam renang, hokey, menembak, selam, panjat tebing, tenis meja, dan lain-lain.
i.
Auditorium
Page 21 of 47
Untuk keperluan kesenian atau acara lainnya yang bersifat terbuka (kuliah umum atau wisuda) Universitas Hasanuddin memiliki fasilitas gedung auditorium yang berkapasitas 2500 tempat duduk. Gedung ini dilengkapi dengan sound system dan alat pendingin AC.
Kompleksitas masalah kesehatan berdampak pada tuntutan akan peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan keperawatan adalah tersedianya manajer keperawatan yang handal. Hal ini berarti kebutuhan terhadap Magister Keperawatan akan terus meningkat setiap tahunnya, sehingga Program Studi Manajemen Keperawatan sangat dibutuhkan. Berbagai strategi pengembangan akan dilakukan demi
keberlanjutan Program Magister Manajemen Keperawatan Universitas Hasanuddin. Indikator keberlanjutan program di antaranya adalah : jumlah mahasiswa sesuai dengan target yang telah ditentukan, ketersediaan
sumber daya pengajar bisa ditingkatkan, manajemen program yang baik, manajemen keuangan yang baik, hubungan eksternal/aliansi baik
Page 22 of 47
Page 23 of 47
Indikator Peningkatan jumlah dosen S2 Keperawatan Unhas Peningkatan jumlah dosen S2 Keperawatan di di
11 orang
39 orang
77 orang
Sulawesi Selatan Sebaran input Dosen mahasiswa Ijin penyelenggaraan program Magister Keperawatan Akreditasi Program Studi studi
Indonesia
B. Indikator Kinerja Tambahan Indikator IPK S1 calon Baseline (2009) 2,75 2,75 Mid Term (2012) 2,75 Page 24 of 47 Long Term (2014)
Umumnya dosen PTM dan PTP dari PTP 2 tahun > 3,00
A. Organisasi Pelaksanaan Kegiatan Dekan Fakultas Kedokteran UNHAS (PTM) dan Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan UI (PTP) bertindak sebagai pembina yang akan memberikan masukan dan arahan dalam pelaksanaan program aliansi ini. Ketua program Studi Ilmu Keperawatan Fak. Kedokteran Unhas bertindak sebagai ketua pelaksana program. Demi kelancaran,
Page 25 of 47
pelaksanan program ini dibantu oleh satu orang sekertaris dan satu orang tenaga administrasi.
Keperawatan akan dikoordinasikan antar PTP dan PTM melalui rapat koordinasi tiap semester baik untuk perencanaan kegiatan semester yang akan dating maupun evaluasi kegiatan pada semester yang telah berlalu . PTM akan melaporkan kegiatan-kegiatannya baik yang sudah dilaksanakan maupun yang telah direncanakan.
C. Monitoring dan Evaluasi Internal Monitoring dan Evaluasi dilakukan dalam bentuk: (1) Evaluasi Internal dan (2) Evaluasi Eksternal. Secara internal Perguruan Tinggi Pembina dan Perguruan Tinggi Mitra menyusun Prosedur Operasional Baku dan Sistem Penjaminan Mutu sebagai acuan dalam
penyelenggaraan aliansi serta sistem monitoring dan evaluasinya. Prosedur Operasional Baku dan Sistem Penjaminan Mutu tersebut menyangkut Sistem rekruitmen, seleksi, dan registrasi mahasiswa,
Pelayanan administrasi akademik, Kurikulum, proses pembelajaran, pemenuhan kompetensi lulusan, Sistem evaluasi kemajuan belajar dan pembimbingan, Penyelenggaraan kegiatan akademik: kolokium,
Page 26 of 47
seminar, ujian akhir, Penyelesaian studi dan kelulusan, Ketersediaan sarana dan prasarana, Prospek keberlanjutan. Elemen-elemen penyelenggaraan akademik tersebut akan dibuat dalam bentuk Standar Operasional Prosedur, yang akan disusun bersama PTM dan PTP. Akan dibentuk juga Tim Monitoring dan Evaluasi bersama PTM dan PTP, tim inilah yang akan melakukan fungsi monitoring dan evaluasi. Hasil monitoring dan evaluasi dituangkan dalam Laporan Tengah Tahunan dan Laporan Tahunan Penyelenggaraan Program Aliansi dan bersama-sama dengan
D. Mekanisme
Pengelolaan
Keuangan
dan
Sistem
Pengadaan
Barang dan Jasa Dana selama pelaksanaan program ini dipegang dan dikelola oleh PTP melalui kerjasama dengan PTM. Dalam hal ini, PTM akan menyusun dan mengajukan kepada PTP tentang rincian anggaran belanja untuk kegiatan operasional akademik baik yang menyangkut sarana dan prasarana maupun aktivitas akademik di PTM.
Page 27 of 47
Peningkatan Kualifikasi Dosen di Indonesia Timur Pendidikan tinggi sebagai pendidikan tersier memiliki peran penting dan strategi dalam menghasilkan lulusan dan Iptek. Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi mempunyai peran dan fungsi strategi dalam mewujudkan amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas),
Page 28 of 47
yakni menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, jujur, berkualitas, demokratis, dan mampu menghadapi tantangan dan persaingan antarbangsa. Terkait dengan hal ini, UU Sisdiknas mengamanatkan dosen sebagai tenaga pendidik di perguruan tinggi memiliki peran sentral dan dengan demikian harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajarnya. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, khususnya pasal 46 ayat (2) dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen juga mempertegas hal tersebut, bahwa dosen harus memiliki strata pendidikan lebih tinggi dari mahasiswa. Dengan demikian, dosen pada Program Diploma atau Sarjana wajib memiliki kualifikasi akademik minimal Magister. Universitas Hasanuddin merupakan salah satu universitas
negeri terbesar dan terkemuka di Kawasan Timur Indonesia sehingga Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (PSIK-FK UNHAS) berpotensi untuk menyelenggarakan Program Studi Magister Keperawatan sebagai upaya untuk
meningkatkan kualifikasi dosen keperawatan di Kawasan Timur Indonesia. Selain itu, PSIK FK-UNHAS juga telah terakreditasi B dari BAN-PT pada tahun 2005 yang berarti bahwa PSIK telah diakui kualitasnya sebagai penyelenggara pendidikan keperawatan. A. Rasional
Page 29 of 47
Sulawesi, jumlah
perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan program pendidikan Diploma dan Sarjana Keperawatan sebanyak 85 institusi, sedangkan perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan program Sarjana Keperawatan/Ners terdiri atas 4 institusi yaitu: PSIK Unhas Makassar, PSIK Universitas Islam Negeri Makassar, PSIK Sam Ratulangi Manado, dan PSIK Universitas Negeri Gorontalo. Sementara,
kebutuhan dosen berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 234/ U/ 2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi, untuk penyelenggaraan program Diploma dan Sarjana Keperawatan/Ners dibutuhkan minimal 6 dosen tetap dan mereka
harus memiliki kualifikasi Magister Keperawatan, yang berarti saat ini masih terdapat 534 orang dosen tetap dengan kualifikasi pendidikan S1 keperawatan. Sampai dengan awal tahun 2009 institusi yang telah
menamatkan Sarjana Keperawatan/ Ners sebanyak 7 institusi. Jika diestimasi tiap institusi meluluskan 100 orang alumni, maka jumlah alumni sebanyak 700 orang pertahun dan diperkirakan pada tahun 2014 jumlah alumni menjadi 3500 orang alumni. Sementara setiap alumni membutuhkan pendidikan berkelanjutan, khususnya program S2 keperawatan dalam rangka meningkatkan jenjang pendidikan dan karirnya. Saat ini, jumlah Magister Keperawatan yang berada di Sulawesi Selatan sebanyak 11 orang saja; 4 orang alumni S2
Page 30 of 47
Keperawatan dari Australia ( 3 orang diantaranya merupakan dosen tetap PSIK-FK UNHAS) dan 7 orang alumni Magister Keperawatan dari Universitas Indonesia ( 1 orang merupakan dosen tetap PSIK-FK UNHAS ). Fenomena kurangnya magister keperawatan yang berada di Sulawesi Selatan terjadi karena penyelanggaraan pendidikan magister keperawatan yang ada di Indonesia tidak merata dan hanya berfokus di Kawasan Barat Indonesia yaitu Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan Universitas Padjajaran. Perkembangan dan berbagai tuntutan tersebut di atas,
mendesak dunia pendidikan untuk terus mengembangkan sistem pendidikan tinggi, khususnya di bidang keperawatan. Pengembangan sistem pendidikan tinggi di bidang keperawatan, ditujukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia berpendidikan tinggi yang mampu mengikuti perkembangan dan memenuhi tuntutan masyarakat di bidang kesehatan. Pengembangan sistem pendidikan tinggi juga dimaksudkan untuk melakukan riset-riset dalam bidang keperawatan, untuk menjawab berbagai masalah kesehatan yang terus berkembang dan semakin rumit. Oleh karena itu program pendidikan pada jenjang Magister dalam bidang Keperawatan perlu lebih ditingkatkan serta lebih terarah dengan melaksanakan pengembangan program studi yang bukan hanya bersifat Program Studi Ilmu Keperawatan secara
Page 31 of 47
umum, tetapi lebih mengarah pada program studi yang lebih spesifik dan khusus.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah pelaksanaan Indonesia Aliansi dan Program Universitas Pascasarjana Hasanuddin antar terjadi
Universitas
peningkatan kualifikasi dosen di Indonesia Timur 2. Tujuan Khusus a. Menyelenggarakan Program Studi Magister Manajemen Keperawatan di Universitas Hasanuddin b. Menyelenggarakan Program Studi Magister Keperawatan kekhususan lainnya di Universitas Hasanuddin c. Meningkatkan kualitas kualifikasi dosen keperawatan
khususnya pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin d. Meningkatkan kualitas kualifikasi dosen keperawatan di kawasan Timur Indonesia
C. Mekanisme dan Rancangan Aktivitas 1. Mekanisme : a. Mempersiapkan penyelenggaraan Program Studi Magister Manajemen Keperawatan di Unversitas Hasanuddin
Page 32 of 47
b. Mendapatkan izin penyelenggaraan Program Studi Magister Manajemen Keperawatan di Universitas Hasanuddin c. Menyelenggarakan secara mandiri Program Studi Magister Manajemen Keperawatan di Universitas Hasanuddin 2. Rancangan Aktivitas a. Program kegiatan antara Metode pembelajaran Magister Keperawatan Aliansi merupakan Program bagian dari
penyelenggaraan Universitas
Pascasarjana Tinggi
Indonesia
sebagai
Perguruan
Pembina dan Universtas Hasanuddin sebagai Perguruan Tinggi Mitra yang menggunakan rancangan kurikulum sesuai dengan kurikulum Universitas Indonesia. Strategi pembelajaran yang di lakukan selain dengan kuliah (tatap muka) oleh staf pengajar Universitas Hasanuddin juga akan menggunakan strategi
pembelajaran dengan E-learning melalui teleconference dengan Program Magister Keperawatan Universitas Indonesia sebagai perguruan tinggi pembina. b. Tenaga Pengajar
Staf pengajar yang mengampu Program Studi Magister Manajemen Keperawatan berasal dari staf pengajar Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin. Staf pengajar tersebut berkualifikasi Guru Besar dan Doktoral. c. Evaluasi Studi
Page 33 of 47
Evaluasi studi hasil semester dilakukan dengan mengacu pada program pengajaran yang direncanakan dan dijalankan oleh Universitas Indonesia sebagai perguruan tinggi Pembina. Untuk penyelesaian tugas akhir mahasiswa dilakukan pada kemampuan penyelesaian proyek lapangan, kemampuan meneliti dan menulis tesis. Setiap kandidat magister mendapat pembimbing 2 orang dan didukung oleh tim penilai sebanyak 3 orang dengan syarat 1 orang penguji eksternal yang sesuai dengan persyaratan yang ada. d. 1) Kelulusan, gelar, ijazah Kelulusan Peserta yang dinyatakan lulus dapat diberikan predikat kelulusan, apabila pada akhir pendidikan mendapat IPK antara : 3,75 4,00 3,50 3,74 2,75 3,49 2) Peserta yang Cum Laude (dengan pujian) sangat memuaskan memuaskan Penggunaan Gelar dinyatakan lulus mendapat ijazah
Page 34 of 47
Keperawatan (M.Kep) sesuai dengan peraturan yang berlaku (SK Dikti No. 577/DIKTI/KEP/1993) yang diberikan oleh Universitas Indonesia sebagai pergurun tinggi Pembina 3) Ijazah
Ijazah tanda lulus akan diberikan oleh Universitas Indonesia sebagai Perguruan jika Tinggi semua Pembina persyaratan kepada dan yang
bersangkutan
ketentuan
akademik / administatif yang berlaku dan telah dipenuhi seperti pelunasan SPP, penyerahan tesis yang telah diperbaiki dan disyahkan serta disetujui (apabila diperlukan perbaikan), pengembalian buku yang dipinjam dari
perpustakaan, dan lain-lain. Jika terdapat syarat yang belum disesuaikan pemberian ijazah akan ditangguhkan. Jika terdapat persyaratan akademik dan administratif tersebut yang belum diselesaikan, maka tanda kelulusan belum dapat diberikan. D. Jadwal Implementasi 1. Mempersiapkan penyelenggaraan Program Studi Magister
Manajemen Keperawatan di Universitas Hasanuddin dimulai pada awal Program Aliansi dijalankan yaitu pada Agustus 2009 2. Mendapatkan izin penyelenggaraan Program Studi Magister
Page 35 of 47
kedua penyelenggaraan program aliansi antar perguruan tinggi berjalan. 3. Menyelenggarakan secara mandiri Program Studi Magister
Manajemen Keperawatan di Universitas Hasanuddin setelah mendapatkan izin penyelenggaraan dari DIKTI.
diharapkan memiliki kompetensi sebagai berikut : 1. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesional dalam mengelola pelayanan keperawatan. a. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif,
produktif, terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi ke masa depan b. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk membantu menyelesaikan masalah masyarakat dengan fenomena keperawatan. c. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan dan mengelola sumber yang tersedia. d. Memilih dan menapis perubahan yang ada untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Page 36 of 47
e. Memberi masukan pada berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah tentang berbagai aspek yang terkait dengan keperawatan. 2. Menunjukkan perilaku kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola pelayanan keperawatan dengan: a Menerapkan teori kepemimpinan dan manajemen yang sesuai dengan kondisi setempat dalam mengelola pelayanan/asuhan keperawatan. b Melakukan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
ketenagaan, pengarahan dan pengawasan dalam mengelola pelayanan keperawatan. c Bertindak sebagai pemimpin formal dan tidak formal untuk meningkatkan motivasi kerja dan kinerja staf keperawatan dalam mengelola pelayanan asuhan keperawatan. d Menggunakan strategi perubahan yang dipergunakan untuk mengelola pelayanan keperawatan. 3. Melaksanakan kegiatan manajemen keperawatan dalam rangka pengembangan ilmu kepemimpinan dan marketing a. Mengindentifikasi masalah dengan menganalisis dan
mensintesis informasi yang relevan dari berbagai sumber dan memperhatikan perspektif lintas budaya yang mendasari semua aspek sistem kesehatan.
Page 37 of 47
b. Merencanakan dan melaksanakan penelitian dalam bidang keperawatan c. Menggunakan hasil-hasil penelitian dan IPTEK kesehatan dalam pelayanan keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan memalui program jaminan mutu yang
berkesinambungan. d. Menerapkan prinsip dan teknik penalaran yang tepat dalam berfikir secara logis, kritis dan mandiri F. Rancangan keberlanjutan Kompleksitas masalah kesehatan berdampak pada tuntutan akan peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan keperawatan adalah tersedianya manajer keperawatan yang handal. Hal ini berarti kebutuhan terhadap magister keperawatan akan terus meningkat setiap tahunnya, sehingga Program Studi Manajemen Keperawatan sangat dibutuhkan. Untuk jangka panjang Program Studi Magister Keperawatan merencanakan program studi ini menjadi lembaga yang menghasilkan SDM yang memiliki kemampuan kompetitif global, menjadi pusat penelitian dan pengembangan manajemen keperawatan serta
Page 38 of 47
BAB VI
Page 39 of 47
KOMPONEN PEMBIAYAAN
Perincian dana yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional dalam program aliansi adalah sebagai berikut: A. Biaya pengembangan 1.Peralatan Pembelajaran
No 1 2 Jenis Barang/ Spesifikasi LCD Layar LCD Kuantitas 2 2 2 3 4 5 6 7 Kursi kuliah Meja dosen untuk di ruang kuliah Microphone Flipchart Whiteboard Jumlah 2 4 5 3 Satuan Buah Buah Paket Paket Buah Paket Buah Harga Satuan Rp 10,000,000 Rp 5,000,000 Rp 10,000,000 Rp 5,000,000 Rp Rp Rp 200,000 300,000 500,000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah 20,000,000 10,000,000 20,000,000 10,000,000 800,000 1,500,000 1,500,000 63,800,000
Laboratorium
No
Laboratorium
kuantitas
Satuan
Harga Satuan
Jumlah harga
1 2 3 4 5 6
Renovasi ruangan Kursi White Board Meja Lemari Model Keperawatan di Rumah sakit
1 20 2 20 3 2 Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Perpustakaan
No Jenis Buku/ Pengarang Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah
Page 40 of 47
Nursing Management / McMillan, 1 Young, Ogilvie & Scott Nursing Care Planning, 2nd Edition / 2 Reed, Bayly & Sellon Management strategi kepemimpinan 3 pendidikan Kepemimpinan dalam manejem 4 Prof. Dr Winardi Pengembangan sumber daya manusia/ 6 Dr.Soekidjo Notoatmodjo Pengantar teori pengembangan 7 Sumber Daya Manusia/ Prof .Dr. Talizidhu Ndraha Organisasi dan Manajemen Sumber 11 Daya manusia/ Prof. Dr. Abdul Rahmat Fathoni, Msi 12 13 Manejemen dan Leadership Manejemen Keperawatan/Nursalam Jumlah 1 1 Buah Buah Rp 300.000,Rp.200.000 Rp Rp Rp 300.000 200.000 3.765.000 1 Buah Rp 250.000 Rp 250.000 1 Buah Rp 250.000 Rp 250.000 1 Buah Rp 150.000 Rp 150.000 1 Buah Rp 250.000 Rp 250.000 2 Buah Rp. 100.000 Rp 200.000 1 Buah Rp 1,155,000 Rp 1,155,000 1 Buah Rp 1,015,000 Rp 1,015,000
2.
Rp.90.000.000
3.
7.200.000,-
Page 41 of 47
= Rp
4.
2 Org x Rp.3.000.000,
4.800.000,= Rp18.600.000
5.
6.
Page 42 of 47
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Jenis Barang/ Spesifikasi Balpoint Snowman V-1 Binder Clips No.200 Buku Album Folio Isi 100 Lbr Buku Album Folio Isi 50 Lbr Cd-r blank GT-PRO File Box Flesh Disc 2 Gg Isi Amplop Undangan Isolasi Bening 1 Cm Isolasi Bening 2 Cm Isolasi Bening 5 Cm Isolasi Bolak Balik Isolasi Jilid 5 Cm Karton Jilid Warna Warni Karton sertifikat folio LINEN Kertas bergaris D/F SIDU Kertas bergaris folio SIDU Kertas Foto Copy Folio 70 Grm Kertas Foto Copy Kwarto 70 Grm Kertas hvs A3 70 gsm BOLA DUNIA Kertas warna Map Plastik Segel Jepit Master fotocopy S-4370 RIZO Mouse Paper Clips Paper clips warna KENKO Pencil 2 B Plastik ohp Toner 12A printer hp tipe 1020 Tinta fotocopy S-4370 RIZO
Satuan Lusin Dos Buah Buah Box Buah Buah Lembar Roll Roll Roll Roll Roll Bungkus Lbr Rim Rim Rim Rim Rim Rim Lusin Roll Buah Dos Dos Lusin Pak Dos Tube
Harga Satuan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 14,400 12,000 11,700 7,500 117,000 17,100 140,100 900 9,300 6,600 11,100 4,200 12,600 26,100 900 73,500 37,200 43,200 37,200 73,200 42,000 66,000 660,000 36,000 24,000 18,000 34,200 36,000 500,000 365,000
Jumlah harga Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 432,000 60,000 117,000 75,000 234,000 171,000 140,100 900,000 46,500 33,000 55,500 21,000 63,000 130,500 270,000 1,470,000 1,116,000 1,296,000 1,116,000 732,000 210,000 330,000 1,320,000 216,000 480,000 270,000 171,000 180,000 5,000,000 1,825,000 18,480,600
Jumlah
B. Biaya Promosi
1.
Biaya Perancanaan & perbanyakan bahan promosi (Leaflet) = Rp. 8.750.000,= Rp. 5.000.000,-
Page 43 of 47
Rp. 13.750.000,-
2.
Konsumsi & snack 300 org x 3 kali x Rp.30.000,= Rp 27.000.000 Narasumber Akomodasi + Konsumsi 2 org x 3 kali x Rp.15.000, = Rp. 3.000.000 Transport 2 org x 3 kali x Rp.3.000.000 = Rp 18.000.000. Lumsum 2 org x 2 hari x Rp. 400.000,= Rp 1.600.000 = Rp. 49.600.000
C. Biaya Pelaksanaan 1. Honor Pengajar 20 SKS x 16 kali x Rp 200.000 2. Honor staf Administrasi Administrasi 6 bulan x 1 org x Rp 2.000.000 Rp. 12.000.000,3. Biaya perjalanan Pengajar Page 44 of 47 Rp.64.000.000,-
Transport 5 org x 2 kali x Rp.3.000.000, Lumsum 5 org x 3 hari x Rp 400.000, Akomodasi 5 org x 3 hari x Rp 4.000.000
Rp. 96.000.000 4. Biaya Operasional Pendidikan ATK x Rp 20.000.000 Komunikasi 6 bln x Rp 2.000.000 = Rp 20.000.000
= Rp 12.000.000
Rp. 32.000.000
D. Biaya Pengelolaan Program Honor staf pengelola KPS 6 bln x Rp 5.000.000, Sekretaris 6 bln x Rp 3.000.000, Administrasi 6 bln x Rp 2.000.000, =Rp 30.000.000 =Rp 18.000.000 =Rp 12.000.000
Rp 60.000.000 Biaya perjalanan pengelola Transport 3 org x 3 kali x Rp 3.000.000 =Rp 27.000.000
Lumsum 3 org x 3 kali x 3 hari x Rp 400.000=Rp10.800.000 Akomodasi 3 org x 3 kali x 3 hari x Rp 400.000=Rp10.800.000
Page 45 of 47
No
kuantitas
Satuan
Harga Satuan
Jumlah harga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Balpoint Snowman V-1 Binder Clips No.200 Buku Album Folio Isi 100 Lbr Buku Album Folio Isi 50 Lbr Cd-r blank GT-PRO File Box Flesh Disc 2 Gg Isi Amplop Undangan Isolasi Bening 1 Cm Isolasi Bening 2 Cm Isolasi Bening 5 Cm Isolasi Bolak Balik Isolasi Jilid 5 Cm Karton Jilid Warna Warni Karton sertifikat folio LINEN Kertas bergaris D/F SIDU Kertas bergaris folio SIDU Kertas Foto Copy Folio 70 Grm Kertas Foto Copy Kwarto 70 Grm Kertas hvs A3 70 gsm BOLA DUNIA Kertas warna Map Plastik Segel Jepit Master fotocopy S-4370 RIZO Mouse Paper Clips Paper clips warna KENKO Pencil 2 B Plastik ohp Toner 12A printer hp tipe 1020 Tinta fotocopy S-4370 RIZO Jumlah
30 5 10 10 2 10 1 1000 5 5 5 5 5 5 300 20 30 30 30 10 5 5 2 6 20 15 5 5 10 5
Lusin Dos Buah Buah Box Buah Buah Lembar Roll Roll Roll Roll Roll Bungkus Lbr Rim Rim Rim Rim Rim Rim Lusin Roll Buah Dos Dos Lusin Pak Dos Tube
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
14,400 12,000 11,700 7,500 117,000 17,100 140,100 900 9,300 6,600 11,100 4,200 12,600 26,100 900 73,500 37,200 43,200 37,200 73,200 42,000 66,000 660,000 36,000 24,000 18,000 34,200 36,000 500,000 365,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
432,000 60,000 117,000 75,000 234,000 171,000 140,100 900,000 46,500 33,000 55,500 21,000 63,000 130,500 270,000 1,470,000 1,116,000 1,296,000 1,116,000 732,000 210,000 330,000 1,320,000 216,000 480,000 270,000 171,000 180,000 5,000,000 1,825,000 18,480,600
Komunikasi
Page 46 of 47
6 bulan x Rp 2.000.000
=Rp 12.000.000
Rp. 658.276.200
Page 47 of 47