Anda di halaman 1dari 4

Potensi Pisang Ambon Rayun (Musa acuminata) sebagai Pakan Ikan

Masalah makanan dalam budi daya ikan tampaknya belum terpikirkan oleh sebagian petani. Padahal, dengan berkembangnya teknologi budi daya ikan secara intensif, masalah makanan menjadi kebutuhan pokok dalam setiap usaha perikanan. Ketersediaan makanan dalam budi daya ikan secara intensif merupakan kebutuhan pokok. Banyak bahanbahan alternatif yang dapat dijadikan pakan ikan. Hanya saja, bahan-bahan tersebut memang perlu diteliti lebih lanjut agar dapat menjadi pakan yang berkualitas bagi industri perikanan. Pakan merupakan suatu material yang setelah ditelan oleh hewan air dapat dicerna, diserap, dan digunakan untuk kehidupannya. Dalam pengertian umum, pakan adalah sesuatu yang dapat dimakan. Nilai nutrisi suatu makanan pada umumnya tergantung pada kandungan protein, lemak karbohidrat,vitamin, mineral, kadar air dan energi. Kebutuhan nutrisi bagi hewan air umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis unggas maupun mamalia yang hidup di darat. Hewan air yang dipelihara dalam sistem budi daya biasanya diberi pakan tambahan yang diformulasi dari bahan-bahan yang sesuai dengan kebutuhan hewan tersebut. Salah satu bahan yang dapat dipakai sebagai pakan ikan adalah pisang. Pisang dapat menjadi sumber kebutuhan Karbohidrat dan Vitamin bagi ikan. Pisang termasuk tanaman hortikultura. Pengembangannya hingga saat ini masih diusahakan oleh masyarakat sebagai pengisi tanah pekarangan rumah ataupun pada pematang-pematang sawah dan tegalan. Sistem pembudidayaan pisang secara tradisional ini pada kenyataannya kurang dapat memberikan produksi secara maksimal. Padahal jika dimanfaatkan secara maksimal, pisang dapat menjadi salah satu sumber pendapatan yang menjanjikan bagi masyarakat. Tanaman pisang yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk berbagai macam keperluan hidup. Tidak ada bagian tanaman yang terbuang percuma apabila masyarakat mengetahui khasiat dan manfaat tiap bagian dari tanaman pisang tersebut. Berikut kegunaan dari bagian-bagian tanaman pisang Umbi Batang Sebagai soda dalam pembuatan sabun Sebagai pupuk tanaman Sebagai obat dari perdarahan dalam usus, amandel, disentri dll

Batang Tanaman Sebagai pembungkus bibit tanaman dan tali pembungkus tembakau Sebagai bahan dalam pembuatan kompos Sebagai campuran media dalam budi daya belut Airnya dapat digunakan sebagai obat kencing manis

Daun Pisang Sebagai pembungkus makanan Sebagai pakan ternak Sebagai kompos Bunga Pisang Sebagai campuran berbagai macam makanan dan masakan

Kulit Buah Pisang Sebagai makanan ternak Sebagai bahan baku pembuatan alkohol

Buah Pisang Sebagai sajian buah segar Sebagai makanan olahan, seperti kolak, sale, sari buah dll Sebagai obat luka lambung, menurunkan kolesterol darah, menyuburkan rambut dll.

Kandungan Gizi yang terdapat tiap 100 gram Pisang Unsur


Kalori Protein Lemak Karbohidrat Serat Kalsium Fosfor Besi Vitamin A Vitamin B Vitamin C Air (Anonim, 1994)

Jumlah
99 kalori 1,2 gram 0,2 gram 25,8 mg 0,7 gram 8 mg 28 mg 0,5 mg 44 RE 0,08 mg 3 mg 72 g

Salah satu jenis pisang yang berkualitas adalah Pisang Ambon Rayun (Musa acuminata). Berikut ciri-ciri Pisang Ambon Lumut. 1. Ukuran buah lebih kecil dibandingkan Pisang Ambon Kuning. 2. Kulit buah berwarna hijau walaupunsudah matang, tetapi pada kondisi sangat matang kulit berwarna

Pisang Ambon Rayun

hijau kekuningan dengan bercak cokelat kehitaman dan kulit lebih tebal daripada Pisang Ambon Kuning. 3. Daging buah memiliki warna hampir sama dengan Ambon Kuning, hanya sedikit lebih putih. 4. Daging buah agak keras, berasa lebih manis, dan beraroma lebih harum. 5. Dalam satu tandan terdapat 7-12 sisir pisang dengan berat 15-18 kg. 6. Buah cocok disantap sebagai buah segar. Pisang mengandung cukup banyak zat penting yang dibutuhkan oleh ikan. Oleh karena itu, beberapa bagian tanaman Pisang dapat diolah menjadi pakan ikan, baik sebagai pakan utama maupun pakan pelengkap. Bagian Pisang yang berpotensi bagus sebagai pakan ikan adalah daun pisang muda. Karena daun Pisang mengandung bahan-bahan yang membantu perkembangan dan pertumbuhan ikan. Berikut komposisi dari daun pisang muda. Komposisi Kimia Daun Muda Pisang (100 gram)

Unsur
Karbohidrat Air Protein Lemak Kalsium Fosfor Besi Vitamin A Vitamin C

Jumlah
4,9 gram 91,3 gram 2,5 gram 1,1 gram 139 mg 130 mg 0,4 mg 342 si 12 mg

Daun muda pisang dapat dibuat pelet agar memudahkan ikan dalam mengonsumsinya. Cara ini jauh lebih rumit dibandingkan dengan pemberian langsung daun pisang kepada ikan tanpa diolah. Selain itu, biaya dan waktu yang dikeluarkan juga lebih besar. Sayangnya, hal ini akan menimbulkan resiko timbulnya sampah di kolam ikan apabila daun tidak termakan ikan dan membusuk di kolam. Jika kolam tidak dibersihkan secara berkala, daun pisang yang tersisa dapat tenggelam dan menyebabkan pendangkalan kolam serta menumpuknya sampah sisa daun di dasar kolam sehingga menyebabkan ketidaknyamanan ikan. Hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan. Bagaimanapun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Selain daunnya, buah serta kulit buah Pisang juga dapat digunakan sebagai bahan pakan ikan. Karena mengandung gizi yang lengkap sehingga dapat menjadi pakan pelengkap ikan untuk memenuhi kebutuhan vitami-vitamin yang dibutuhkan oleh ikan. Kulit Pisang sendiri memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan buah Pisang. Menggunakan kulit Pisang bisa dibilang tidak memerlukan modal yang besar. Modal lebih dibutuhkan untuk mengolah Kulit menjadi bentuk pelet. Karena seperti daun pisang, kulit pisang akan lebih efisien apabila sudah diolah menjadi pelet. Buah Pisang, selain modal untuk pengolahan menjadi pelet juga diperlukan biaya untuk membeli buah pisang dari petani pisang karena pisang lebih banyak dijadikan konsumsi manusia dibandingkan untuk pakan ternak. Sedangkan kulit Pisang dapat diperoleh secara cuma-cuma karena masyarakat menganggap kulit pisang sebagai limbah dan tidak berguna. Sehingga dapat mengurangi biaya produksi Sehingga dapat mengurangi biaya produksi.

Daftar Pustaka
Anonim, 1994. Penuntun Budi Daya Buah-Buahan (Pisang). Dirjen Tanaman Pangan, Departemen Pertanian: Jakarta. Cahyono, Bambang, 2009. Pisang, Usaha Tani dan Penanganan Pascapanen. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Djarijah, A. Siregar, 1998. Membuat Pellet Pakan Ikan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Juwono, E. dan Purnama Sukardi. 2011. Fisiologi Hewan Air edisi kedua. UPT Percetakan dan Penerbitan Universitas Jenderal Soedirman: Purwokerto. Munadjim, 1983. Teknologi Pengolahan Pisang. Penerbit PT Gramedia: Jakarta. Rismunandar. 1990. Membudidayakan Tanaman Buah-buahan. C.V. Sinar Baru: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai