BAHAN YANG DIGUNAKAN : 1.Pipa stainless still , Untuk ukuran pipa yang digunakan bisa menggunakan pipa ukuran 1 dim , 1,5 dim atau pipa yang digunakan seperti pada pipa yang dipakai sebagai supply air Pam sumur . Namun Yang terpenting emas yang terikat air raksa (MERKUR ) tersebut dapat masuk ke dalam pipa
2. Bahan baskom bisa menggunakan baskom plastik atau stainless still. ukuran pun sedang atau besar.
3. Penutup lubang bagian bawah stainless still. Anda bisa menggunakan sabut kelapa atau batu bata ,Untuk penutup hanya di gunakan agar emas yang telah terikat logam agar tidak jatuh ke bawah dan memudahkan disaat memasukkan atau mengambil emas yang telah terikat logam. bisa menggunakan bahan lain sebagai penutup asalkan ada pori pori atau celah karena merkuri akan ke luar dari celah celah penutup. (pakai kawat kasa) . 4. Alat pembakaran.
CARA KERJA : 1. Masukkan air ke dalam baskom, untuk ketinggian air usahakan menutup lubang bawah dari sabut kelapa atau batu bata. 2. Masukkan logam emas yang telah terikat dengan air raksa ( MERKUR )tersebut kedalam pipa stainless still seperti pada bagan gambar diatas 3.Kemudian bakar stainless still dengan blower pembakaran dengan api sedang secara perlahan lahan , Untuk pembakaran kurang lebih selama 10 menit atau 15 menit. kalau air raksa ( MERKUR ) belum keluar bisa menambah tekanan api.
4.Maka air raksa ( MERKUR ) akan secara perlahan lahan keluar dari dalam pipa stainless still melalui celah celah samping batu bata atau sabut kelapa menuju ke bagian bawah baskom.
5. Air raksa (MERKUR ) anda pun sudah dapat digunakan kembali.
Pengolahan tambang emas rakyat biasa di lakukan dengan cara menggunakan tromol / glundung.. ini adalah suatu alat atau cara mengolah batuan tambang emas yang paling dasdengan menggunakan air raksa.. dan dengan sistem ini hasil tidak semaksimal dengan sistem sianidasi. . berikut ini hal2 yang perlu di perhatikan untuk dapat menghasilkan dengan menggunakan tromol / glondong : 1. pastikan yang kita olah benar2 berkwalitas 2. pastikan anda memakai mercury / air raksa dan harus dengan benar agar air raksa dapat menagkap dengan baik. 3. air raksa pada umumnya kadar up 99 tetapi setelah di pakai berulang2 kadar bisa semakin turun hingga di bawah 90 , semakin tinggi tingkat kemurnian air raksa semakin kuat penangkapannya, jadi setiap / setelah anda selesai menggelondong air raksa harus laagar kemurnian raksa trus di jaga. . Sebelum memasukan batu ke gelondong sebaiknya batuan direndam dengan nitrit pekad 63 , untuk 50 kg batu cukup dengan 100 ml nitrid. Dan air secukupnya sampai batu terendam semua. Untuk mewujudkan/melakukan ke point di atas , berikut penjelasannya : 1. Untuk pengecekan bahan baku yang harus memiliki alat sehingga dapat mengetahui qty emas dalam bahan baku sebelum mengolahnya sehingga dapat mencegah kerugian dalam produksi (alat untuk mengecek dari Taiwan dulu 15 jt) jadi ada kepastian yang kita olah itu ada emasnya. Dan bisa ditaksir berapa yang keluar. 2. Lakukan penghancuran batuan dengan menggunakan kimia serbuk seperti P yang berIungsi membuka pori2 batuan dan menghancurkan karena pirit dan belerang sangat dalam penangkapan emas dan bsehingga pemakaian raksa menjadi semakin boros, pemakaian POWER GOLD dapat menghasilkan. 3. Lakukan pembersihan air raksa dengan setiap menggunakan raksa agar kemurnian tetap terjaga, apabila berminyak bersihkan dengan menggunakan deterjen / aseton . Produksi limbah tromol dengan alat produksi tong sistem sianidasi PENGOLAHAN EMAS SECARA SIANIDA Cara Kerja 1. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga menjadi tepung (mesh 200). (limbah Gelondong) 2. Bahan dimasukan Mixer pengaduk terus di masukkan ke dalam tangki bahan dengan menggunakan Pompa air, kemudian tambahkan H2O (2/3 dari bahan). 3. Tambahkan Tohor (Kapur) hingga pH mencapai 10,2 10,5 dan kemudian tambahkan Nitrate (PbNO3) 0,05 . . Tambahkan Sianid 0.3 sambil di aduk hingga (t /72h) sambil di jaga pH larutan (10 11) dengan (T 5 derajat). 5. Masukan slang Udara dari mesin kompresor kedalam tong yang suda ada bahan2nya. 6. Proses ini selama 3 x 2 jam dan kompresor udara tidak boleh mati lebih dari 3 jam. (pastikan pasokan listriknya ( sebaiknnya sediakan disel cadangan). 7. Kemudian saring, lalu Iiltrat di tambahkan karbon (/1 bagian) dan di aduk hingga (t h), kemudian di saring. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi Bullion atau gunakan. (metode 1) . Metode Merill Crow (dengan penambahan Zink Anode / Zink Dass), saring lalu dimurnikan / dibakar hingga menjadi Bullion. (metode 2) 9. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan Asam (3 / 5 ), selama (t 30/5mnt), kemudian di bilas dengan H2O selama (t 2jam) pada (T 0 90 derajat). Dari sini sebenarnya sudah bisa dijdikan bentuk emas. Setelah karbon dibakar aka nada kerak dan keraknya itu yang harus digelondong dengan air raksa aktiI selama 2 jam. Lalu peras pakai kain parasit (payung). Biasannya kalo hasil keraknya misalkan 1 kg, akan keluar emas kurang lebih 7,5 ons.
Untuk menghasilkan emas yang lebih murni lagi diperlukan beberapa tahap lagi : Setelah point 9 diatas 1. Lakukan proses Pretreatment dengan menggunakan larutan Sianid 3 dan Soda (NaOH) 3 selama (t 15 20m) pada (T 90 100o). 2. Lakukan proses Recycle Elution dengan menggunakan larutan Sianid 3 dan Soda 3 selama (t 2.5 j) pada (T 110 120 derajat). 3. Lakukan proses Water Elution dengan menggunakan larutan H2O pada (T 110 120o) selama (t 1.5j). . Lakukan proses Cooling. 5. Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (V 3) dan (A 50) selama (t 3.5j). (metode 3) Dengan alat elektrowining emas dan perak bisa terpisah sendiri. Dan pakai tungu elektrik pula. Yang dari Taiwan itu tidak begitu mahal dan lumayan awet. Kap. 1 kg dulu aku beli sekitar 50 jt. PROSES PEMURNIAN (DARI BULLION) Dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu: 1. Metode Cepat Secara Hidrometallurgy yaitu dengan dilarutkan dalam larutan HNO3 kemudian tambahkan garam dapur untuk mengendapkan perak sedangkan emasnya tidak larut dalam larutan HNO3 selanjutnya saring aja dan dibakar. 2. Metode Lambat Secara Hidrometallurgy plus Electrometallurgy yaitu dengan menggunakan larutan H2SO dan masukkan plat Tembaga dalam larutan kemudian masukkan Bullion ke dalam larutan tersebut, maka akan terjadi proses Hidrolisis dimana Perak akan larut dan menempel pada plat Tembaga (menempel tidak begitu keras/mudah lepas) sedangkan emasnya tidak larut (tertinggal di dasar), lalu tinggal bakar aja masingmasing, jadi deh logam murni.