Anda di halaman 1dari 19

TUGAS DESAIN DAN GAYA HIDUP

ANALISA GAYA HIDUP DARI STUDI PERANCANGAN APARTEMEN INTERIOR 1

Oleh Rukhshotul Izalah

: (3409100028)

DESAIN PRODUK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Desain dan Gaya Hidup dengan judul Analisa Gaya Hidup dari Studi Perancangan Interior 1 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jurusan Desain Interior. Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata kuliah Desain dan Gaya Hidup.

Surabaya, 29 Oktober 2011

Penyusun

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang Desain merupakan bidang studi yang berkaitan erat dengan jasa. Dan setiap industri yang berkembang dan bergerak di bidang biasanya, menuntut dan lebih dekat dalam memahami keinginan dan pola perilaku (gaya hidup) konsumennya. Dengan adanya adanya pilihan-pilihan konsumen tersebut, maka cirri perilaku konsumen (sasaran desain) pada proses desain perancangan interior sebuah hunian dapat dilakukan. Baik hal tersebut dilihat dari data psikografis maupun demografinya. Dengan studi desain dan gaya hidup, maka proses penterjemahan keinginan dan selera konsumen dapat dituangkan dengan mudah dalam aktualisasi desain dan analisa konsep desain.

Tujuan Memberikan analisa hubungan antara gaya hidup konsumen dengan studi perancangan apartemen Perancangan Interior 1

Bab II PEMBAHASAN

Apartemen di Indonesia diidentikkan dengan hunian yang dimiliki oleh masyarakat urban metropolitan yang tinggal di kota-kota besar dengan pekerjaan yang berpenghasilan menengah ke atas. Apartemen didefinisikan sebagai sebuah tempat tinggal atau hunian secara vertikal yang mengambil sebagian kecil suatu bangunan. Bangunan apartemen biasanya terdiri atas berbagai unit apartemen yang memiliki ketinggian lantai yang bervariasi. Dan memiliki sistem keamanan serta mengutamakan terlindunginya privasi dari penghuninya.

Rumah sebagai kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow: Kebutuhan faal (physiological need), rumah merupakan tempat beristirahat dan kebutuhan dasar bagi kesehatan manusia. Kebutuhan keamanan dan keselamatan diri (safety or security need), rumah memerikan perlindungan bagi penghuninya dari gangguan yang tidak diinginkan seperti hujan, sinar matahari, dingin, dan sebagainya. Kebutuhan bersosialisasi (social need), rumah sebagai tempat untuk berinteraksi dengan keluarga, teman, dan tetangga. Kebutuhan akan perwujudan diri (self-actualization need), rumah tidak hanya sebagai tempat tinggal namun juga tempat mengaktualisasikan diri penghuninya. Kebutuhan akan penghargaan dan penghormatan diri (self esteem or ego need), rumah memberikan status bagi penghuninya. Kebutuhan akan ilmu dan keindahan (cognitive and aesthetic need) suatu kebutuhan untuk menerapkan keilmuan dan keindahan pada rumahnya.

OBJEK KAJIAN Rumah hunian biasa (tradisional) Rumah adalah tempat tinggal yang digunakan untuk tidur, beraktivitas, istirahat, dan berkumpulnya manusia. Rumah menjadi tempat utama awal kehidupan dan penghidupan keluarga dalam lingkungan yang sehat, aman, nyaman, serasi, teratur, serta memiliki fungsi penting terhadap kesejahteraan dan tumbuh kembang setiap anggota keluarga.

sumber: www.hukumproperti.com

Selain sebagai tempat tinggal rumah dapat difungsikan sebagai tempat pembinaan keluarga, dan merupakan manifestasi akan selera, makna, fungsi, dan ide dari kelompok manusia penghuninya.

Rumah hunian perumahan Perumahan merupakan kelompok rumah dengan luas dan besaran yang sama yang

berfungsi sebagai tempat tinggal dan dilengkapi dengan infrastruktur hunian. Perumahan ini pun dapat dikategorikan dalam beberapa kategori yaitu perumahan sederhana, perumahan mewah.

Contoh perumahan sederhana adalah perumahan tipe RSS (rumah sangat sederhana) atau RSSS (rumah sangat sederhana sekali) yang luasnya sangat terbatas dan bentukan rumahnya pun sederhana baiasanya didesain dengan konsep minimalis lokal.

Sumber: www.jurnalpatrolinews.com Contoh perumahan mewah adalah perumahan yang memiliki luasan lahan yang cukup lebar, bentuk hunian dengan fasilitas lingkungan di area eksklusif lengkap dengan fair ground atau mall. Merupakan pencitraan dari kehidupan dan lingkup pergaulan strata social kelas atas di Indonesia.

Sumber: www.rumahdijual.com

Apartemen Apartemen merupakan sebuah tempat tinggal atau hunian secara vertikal yang

mengambil sebagian kecil suatu bangunan.Suatu bangunan apartemen biasanya terdiri atas berbagai unit apartemenyang memiliki ketinggian lantai yang bervariasi.

Yang dijadikan contoh apartemen kali ini adalah apartemen Puri Darmo Residence Surabaya yang terletak di Jalan Raya Kupang Baru Nomor 17A Surabaya.

Tipe-tipe apartemen yang tersedia: One bedroom superior

two-bedroom superior(125 m2) Terdiri atas 1 living room + ruang makan, 1 ruang tamu, 1 master bedroom, 1 kamar tidur anak, 1 kamar mandi dalam, 2 kamar mandi luar, 1 kitchen set.

two-bedroom deluxe (165m2) Terdiri atas 1 living room, 1 ruang makan, 1 kitchen set, 1 master bedroom, 1 kamar tidur anak, 1 kamar mandi dalam, 2 kamar mandi luar, dan area balkon.

three-bedroom deluxe (200 m2) Terdiri atas 1 living room, 1 ruang makan, 1 kitchen set, 1 master bedroom, 2 kamar mandi dalam, 2 kamar mandi luar, dan area balkon.

Desain layout mengutamakan efisiensi ruang, karena lahan yang terbatas pada apartemen. Semua desain bukaan, pengaturan lighting, dan utilitas harus disesuaikan dengan seberapa banyak aktivitas yang akan dilakukan pada masing-masing ruangan. Penghitungan ergonomi pada furnitur dan tata letak harus juga mempertimbangkan kenyamanan penghuni dengan memenuhi syarat personal space-nya.

STUDI PENGGUNA Studi pengguna di sini di ambil dari studi yang dilakukan pada saat perancangan apartemen penthouse di semester 3. Objek desain adalah apartemen bergaya pop modern yang ramah lingkungan untuk wanita eksekutif muda. Merupakan sebuah hunian vertikal yang diperuntukkan bagi wanitawanita karir di daerah urban yang membutuhkan sebuah hunian modern bernuansa Pop yang ramah lingkungan. Penghuni penthouse terdiri dari tiga wanita karir yang masih single dan tinggal bersama karena ikatan persahabatan dan gaya hidup yang hampir sama.

Wanita Karir I Usia Profesi Karakter Hobby : 28 Tahun : Sekertaris Direktur Utama : Flegmatis Koleris : Yoga, Menonton Film, Berkebun, Make Up, Membaca

Harapan Apartemen : -Tersedianya rak buku yang memadai namun tidak memakan tempat di dalam kamar. - Adanya tempat untuk berkebun yang praktis dan bersih

Wanita Karir II Usia Profesi Karakteristik Hobby : 25 Tahun : Desainer Interior : Melankolis flegmatis : Musik, Olahraga, Memasak, Make up

Harapan Apartemen : - Adanya tempat untuk peralatan music dalam kamar. -Dapur yang simple namun fungsional. -Adanya meja gambar untuk aktifitas kerja

Wanita Karir III Usia Profesi Karakteristik Hobby Harapan Apartemen : 24 Tahun : Event Organizer : Sanguinis Flegmatis : Musik, Browsing Internet, Hang Out, Olahraga : - Menciptakan ruangan yang funky dan modern - Adanya home theater kecil di ruang tamu atau kamar tidur.

Studi aktivitas umum pengguna:

AKTIVITAS

PENGGUNA Wanita Karir I

TEMPAT R. Tidur I R. Tidur II R. Tidur III K. Mandi I K. Mandi II

WAKTU 22.00 - 06.00 22.00 - 05.00 24.00 - 06.00 06.30 dan 20.15 05.30 dan 17.30 Waktu Fleksible 06.15

KETERANGAN Kamar nyaman dengan tidur dan yang sesuai

TIDUR

Wanita Karir II Wanita Karir III Wanita Karir I

kepribadian

masing-masing.

MANDI

Wanita Karir II Wanita Karir III Wanita Karir I

Menginginkan

ruang

MAKAN

Wanita Karir II Wanita Karir III Wanita Karir I

R. Makan

06.15 dan 18.00 06.15 06.00 06.15

makan yang tidak makan banyak tempat, simple namun efektif.

Mengharapkan Wanita Karir II MASAK R. Dapur 05.00 05.30 dan 17.15 17.30 yang layak dan

dapur luas

sehingga kenyamanan memasak.

memberikan saat

Wanita Karir III

06.00 06.15 dan Fleksible

Wanita Karir I NONTON TV Wanita Karir II Wanita Karir III R.Keluarga/ R. Tamu

Tergantung pekerjaan 18.30 20.00 Tergantung

Ingin ruang tamu yang ceria dan memberikan kerelaksan

pekerjaan

Studi aktivitas khusus pengguna AKTIVITAS PENGGUNA TEMPAT WAKTU 07.00 07.15 06.00 07.00 Setiap bepergian KETERANGAN

Wanita Karir I MERIAS WAJAH Wanita Karir II Wanita Karir III Wanita Karir I

Walk-In Closet I Walk-In Closet II R. III R.Tidur I Tidur

Mengingingkan walkin closet yang terang dan nyaman saat milih

memilah pakaian.

07.00 08.00

Menginginkan untuk

space

berolahraga

yakni yoga di dalam Teras OLAHRAGA Wanita Karir II 05.00 06.00 kamar Menginginkan 3 seminggu kali teras

yang nyaman untuk berolahraga setiap

hari walau cuaca tidak Wanita Karir III Wanita Karir I NONTON FILM Wanita Karir II Wanita Karir III BERKEBUN Wanita Karir I Teras 07.15 dan Menginginkan space R. Keluarga / R. Tamu 18.30 20.30 mendukung (hujan).

20.00

yang layak dan cukup namun untuk tanaman teras. Menginginkan ruangan masih unik

tanaman hiasnya di

BERMAIN MUSIK

Wanita Karir II

R.Tidur II

15.00 17.00

dengan dinding akustik yang mendukung hobi musiknya.

BROWSING INTERNET

Wanita Karir II

R.Tidur III

Setiap Hari

Konsep desain interior ruang MODERN Modern merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menggambarkan style desain yang berkembang setelah Revolusi industri yang sangat mengutamakan efisiensi daripada estetika. Modern juga bisa diartikan sebagai gaya yang yang saat ini sedang diminati atau dikatakan up to date. Pada langgam desain modern diidentikkan dengan material terkini, bentukan-bentukan simple dan fungsional dalam aplikasi terhadap elemen ruangnya, maupun dalam pemilihan warna yang lebih familiar dengan warna-warna soft dan tidak terlalu mencolok untuk memberi kesan sederhana yang elegan.

ELEMEN RUANG Ruangan dibentuk dari beberapa elemen yaitu elemen pelingkup, furniture, dan aksesori/elemen estetis.

Dinding

Elemen Pelingkup

Lantai

Langit-langit

Furniture

Merupakan elemen lepas yang mengisi pelingkup ruang

Ada banyak konsep dasar yang mendasari pembelajaran studi desain yang seringkali dikategorikan berbeda-beda tergantung pada dasar filosofi ataupun metode pembelajaran yang digunakan. Dalam tulisan kali ini yang akan dipaparkan adalah mengenai prinsip-prinsip dalam desain. Prinsip ini merupakan asumsi dasar yang menjadi acuan dalam proses desain dan mempengaruhi pengaturan objek desain dalam sebuah kerangka komposisi. Ada lima prinsip-prinsip dalam desain, yaitu: 1. Proporsi (Proportion) Merupakan perbandingan antara bentuk elemen besar dan kecil. Proporsi menyangkut suatu hubungan bagian dengan bagian yang lain atau bagian dengan keseluruhan, atau antara satu obyek dan obyek yang lainnya. Proporsi juga bertalian erat dengan hubungan antara bagianbagian di dalam suatu komposisi, hubungan ini dapat berbentuk suatu besaran, kuantitas atau tingkatan. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. 2. Irama (Rhythm) Merupakan pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus dan memiliki jarak atau interval pada tiap pengulangan.Irama dapat menciptakan nuansa pergerakan (movement), serta dapat membentuk sebuah pola ataupun tekstur tertentu. Ada beberapa macam irama yang seringkali didefinisikan berdasar perasaan yang timbul ketika kita melihat perulangan tersebut.

Regular rhythm: terjadi ketika jarak antar elemen atau elemen itu sendiri memiliki kesamaan dalam ukuran atau panjang.

Flowing rhythm: ketika perulangan yang terjadi memberikan nuansa pergerakan, lebih sering berkaitan dengan benda-benda di alam semisal ombak, dll.

Progressive rhythm: ketika perulangan yang terjadi merupakan rangkaian bentuk yang melalui perkembangan langkah atau tingkatan.

3. Keseimbangan (Balance) Merupakan titik ekuilibrium yang dihasilkan ketika mengamati dan menilai sebuah objek berdasarkan ide maupun struktur fisiknya (seperti masa, gravitasi, ataupun sisi sebuah halaman) yang memiliki pengaturan sedemikian rupa berkaitan dengan titik beban visual objek tersebut dalam sebuah komposisi. Keseimbangan sering dibagi dalam dua jenis yaitu simetris dan asimetris. 4. Kesatuan (Unity) Konsep kesatuan merupakan penggambaran hubungan antara satu bagian individual (objek) terhadap keseluruhan komposisi. Hal ini digunakan untuk mengetahui aspek-aspek desain yang diperlukan untuk mengikat komposisi objek bersama-sama. baik dalam pembentukan kesan kebersamaan, keutuhan, atau membongkarnya dan menciptakan nuansa keragaman dalam komposisi tersebut. Kesatuan dalam desain berasal dari beberapa teori Gestalt mengenai persepsi visual dan psikologi, terutama yang berhubungan dengan bagaimana cara kerja otak manusia dalam mengorganisasikan informasi ke dalam kategori-kategori maupun grup-grup. Teori Gestalt sendiri agak panjang dan rumit, berhubungan dengan berbagai tingkat abstraksi dan generalisasi, tetapi beberapa ide dasar yang keluar dari pemikiran semacam ini bisa dipahami secara universal. 5. Dominasi (Dominance) Dominasi berkaitan erat dengan berbagai macam derajat penekanan (emphasis) dalam desain. Hal ini dibutuhkan dalam menentukan beban visual dari sebuah komposisi, menetapkan ruang dan perspektif, serta seringkali menunjukkan kemana mata menuju ketika pertama kali melihat sebuah desain atau komposisi. Ada tiga tahapan dominasi, masing-masingnya berkaitan dengan beban objek tertentu dalam sebuah komposisi.

Dominan: Objek memiliki beban visual terbanyak. Objek utama penekanan yang diletakkan paling depan dalam sebuah komposisi.

Sub-dominan: Objek dari penekanan sekunder. Objek berada pada level tengah dalam sebuah komposisi.

Subordinat: Objek yang memiliki beban visual paling ringan. Objek berada pada level tersier yang tersedot ke bagian belakang komposisi.

Pada gambar di bawah ini, pohon-pohon merupakan objek dominan, sedangkan rumah dan bukit sebagai dominasi sekunder, kemudian gunung sebagai dominasi tersier. Selain prinsip-prinsip di atas, ada beberapa konsep tambahan terkait yang dapat menambah kelengkapan kita dalam mendesain sebuah komposisi desain, yaitu: - Kontras dan Oposisi (Contrast and Opposition) - Ruang Positif dan Ruang Negatif (Positive and Negative Space) - Rule of Thirds - Visual Center - Warna dan Tipografi (Color and Typography)

Bab III PENUTUP

Kesimpulan Makanan dan minuman yang dikonsumsi, merek pakaian, tipe rumah, style hunian, jenis music yang digemari, assesoris, tempat hiburan yang disenangi, dan lain-lain merupakan symbol dari status social tertentu. Begitu pula dengan pergaulan dan komunitas, siapa bergaul dengan siapa, secara tidak langsung akan menjadi symbol dari suatu kelas social tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

www.frommarketing.blogspot.com www.jurnal.unikom.ac.id www.pustaka.ut.ac.id www.blog.unm.ac.id Chaney, David. 2003. Life Styles: Sebuah Pengantar Komprehensif. Jogjakarta : Jalasutra

Anda mungkin juga menyukai