SEKOLAH KELAS MATA PELAJARAN SEMESTER : SMA : XII IPA : MATEMATIKA : 1/GANJIL
1. 2. 3. 4.
Oleh: Pendidikan Matematika Subsidi 2009 Siti Zainab (09301241003) Maria Rosari Anggun M (09301241017) Nidya Ferry Wulandari (09301241033) Rina Susilowati (09301241050)
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Kelas : XII / IPA Mata pelajaran : MATEMATIKA Semester : 1 / Ganjil Standar kompetensi : 1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK/ INDIKATOR PEMBELAJARA N KEGIATAN PEMBELAJARA N
PENILAIAN
Bentuk Instrumen ALOKASI Teknik
WAKTU
Contoh Instrumen
SUMBER BELAJAR
1.
1.
Menjelas kan konsep integral tak tentu sebagai anti turunan Menjelas kan konsep integral tentu
1.
2.
Integral tak tentu sebagai operasi balikan atau anti dari turunan (Purcell, Kalkulus jilid 1, hal. 299-300) Notasi untuk integral tak tentu (Purcell, Kalkulus jilid 1, hal. 300-301 dan 304-306) Kelineara n integral tak tentu (Purcell, Kalkulus jilid 1, hal. 302-304) Penghitun
1.
Siswa mengerjakan LKS yang berisikan soal tentang turunan suatu fungsi Setelah mengerjakan soal tentang turunan fungsi, siswa mengkaji mengenai operasi balikan atau anti dari turunan Siswa menyimpulkan operasi anti turunan sebagai integral tak tentu
Tugas individu
Uraian singkat
1.
g. 8 x 45 1.
menit
Kalkulus Jilid 1, Edisi Ketujuh (Purcell & Dale Varberg: 2001) Buku referensi lain yang terkait dengan materi Internet h. i.
2. 2.
Jelaskan hubungan antara fx dan f'x! Apakah fxadalah anti turunan dari f'x?
2.
2.
3.
3.
3.
3.
j. k. l.
a.
dx
( x3+x)
4.
4.
Siswa mengenal notasi untuk integral tak tentu Siswa mengidentifikasi sifat-sifat kelinearan integral tak tentu dengan mengingat kembali kelinearan pada turunan suatu fungsi Siswa diberikan soal untuk menentukan integral taktentu dari suatu fungsi Guru menjelaskan mengenai definisi integral tentu Siswa mengidentifikasi fungsi-fungsi apa saja yang dapat diintegralkan (disebut dengan
d.
b.
5x2+1(5 x3+3x8)6dx c.
m. n.
5.
Integral tentu (Purcell, Kalkulus jilid 1, hal.339-342) Teorema keintegralan (Purcell, Kalkulus jilid 1, hal.342-343) Penghitun gan integral tentu (Purcell, Kalkulus jilid 1, hal.365) Metode substitusi sebagai bantuan dalam menghitung integral tentu (Purcell, Kalkulus jilid 1, hal.368-373) Kelineara n integral tentu (Purcell, Kalkulus jilid 1, hal.353)
5.
4.
6.
Hitunglah f(x) melalui anti penurunan dua kali. (konstanta C1 dan C2 tidak dapat digabungkan) jika diketahui f(x) =
2 3x+1.
5.
Hitunglah integral tentu berikut:
7.
6.
a.
8.
7.
b.
c.
/6/2 2sint dt
9.
8.
6.
:
Diketahui
e.
fx= x2 jika
10.
Sifat penambahan selang pada integral tentu (Purcell, Kalkulus jilid 1, hal.357)
Teorema Keintegralan)
f.
Hitunglah
9.
Siswa dikenalkan tentang teorema dasar kalkulus Siswa mengerjakan soal untuk menghitung integral tentu dengan menggunakan teorema dasar kalkulus Guru menjelaskan mengenai metode substitusi untuk membantu siswa dalam menghitung integral Siswa mengidentifikasi kelinearan integral tentu berdasarkan soal-soal yang telah dikerjakan Siswa mengidentifikasi
04fxdx dengan
menggunakan sifat penambahan selang
10.
11.
12.
13.
sifat penambahan selang pada integral tentu berdasarkan soal-soal yang telah dikerjakan
3.
Menyeles aikan soal/masalah yang berkaitan dengan konsep integral tak tentu dan integral tentu
p.
Soal-soal 1. Siswa yang berkaitan diberikan suatu dengan masalah masalah tentang gerak, yaitu: gerak kemudian mengubahnya ke 1. Masalah dalam model benda jatuh integral matematika dan 2. Kecepata menyelesaikann n lari ya
r.
Ulangan harian
s. Uraian
singkat
1. Sebuah bola
dilemparkan ke atas dari permukaan bumi dengan kecepatan awal 96 kaki per detik. Berapa tinggi maksimum yang dicapainya?
t. 4 x 45 1.
menit
Kalkulus Jilid 1, Edisi Ketujuh (Purcell & Dale Varberg: 2001) Buku referensi lain yang terkait dengan materi Internet
2.
q. (Purcell,
Kalkulus jilid 1, hal. 313317)
2.
Siswa mengerjakan soal-soal ulangan harian mengenai konsep integral yang telah dipelajari dalam K.D. 1
3.
2. Sebuah obyek
bergerak sepanjang suatu garis koordinat menurut percepatan (1+t)-4 cm per detik per detik, dengan kecepatan awal 0 cm per detik, dan berjarak 10 cm. Carilah kecepatan v serta jarak berarah s setelah 2 detik.
2.
Men
1.
Menghitu 1.
Bentuk-
1.
Siswa
v. Tugas
w. Uraian
x. Hitunglah
7.
2 x 45
1.
Kalkulus
ghitung integral tak tentu dan integral tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri yang sederhana
2.
Integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar (Purcell, Kalkulus jilid 1, 2. hal.532-533)
diberikan LKS untuk mengenal bentuk-bentuk integral baku (konstanta, pangkat, eksponensial, dan fungsi aljabar sederhana) Siswa diberikan tugas secara kelompok untuk mengerjakan soal-soal integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar berdasarkan bentuk integral baku dan konsep integral yang telah dipelajari
kelompok
singkat
integral dari:
menit
1.
02dt2 t4t2-1
2.
2.
3.
xx2 + 4dx
4.
3.
5.
3e2x 1-e2xdx
6.
2.
2.
Bentuk 1. Siswa integral baku diberikan LKS fungsi untuk mengenal trigonometri bentuk integral (Purcell, baku Kalkulus jilid trigonometri 1, hal.526) 2. Siswa Integral menentukan fungsi beberapa trigonometri integral bentuk
9. Tugas
individu
10. Uraian
singkat
11. 1.
5. 4 x 45
menit
2.
51 2xlnx3
3.
(Purcell, umum Kalkulus jilid trigonometri 1, hal.5333. Siswa 539) mengerjakan Penghitun soal-soal gan integral integral tak tentu fungsi fungsi trigonometri trigonometri (Purcell, berdasarkan Kalkulus jilid bentuk integral 1, hal.539) baku dan konsep integral yang telah dipelajari secara individu
dx
3.
ta n5 2sec 3/2 2 d
4.
8.
3. 1. Metode 1. Siswa Menghitung substitusi dijelaskan integral dengan (Purcell, tentang metode menerapkan Kalkulus jilid 1, substitusi dalam teknik hal.527-521) integral tak tentu pengintegralan dan tentu Metode (substitusi dan 2. Siswa substitusi yang 2. parsial) merasionalkan diberikan LKS (Purcell, untuk Kalkulus jilid 1, menentukan hal.540-545) integral baku fungsi aljabar 3. Penginteg dengan ralan parsial menggunakan (Purcell, metode Kalkulus jilid 1, substitusi yang hal.548-552) merasionalkan dan 4. Penghitun mendiskusikann gan integral ya dalam dengan berbagai kelompok
9. Tugas
kelompok
10. Uraian
singkat
11. Hitunglah
dengan menggun akan salah satu teknik penginteg ralan yang telah diajarkan:
5. 4 x 45
menit
1.
x292x2dx
2.
0x1x2+2d x
metode (Purcell, 3. Siswa Kalkulus jilid 1, dijelaskan hal.554-555) tentang metode pengintegralan parsial dalam integral tak tentu dan tentu
3.
/6/4 x sec2x dx
4.
4.
Setelah siswa mengetahui teknik pengintegralan, siswa menerapkannya dengan mengerjakan soal-soal tentang integral yang diberikan oleh guru secara individu
3.
Men 1. Menggun 1. Men 1. Siswa ggunakan akan integral ggambar daerah diberikan contoh integral untuk tentu untuk R yang dibatasi soal dimana menghitung menghitung luas oleh kurva atau diketahui suatu luas daerah di suatu daerah garis (daerah daerah R baik bawah kurva yang dibatasi yang daerah di atas dan volume oleh kurva dan bersangkutan/ sumbu X , benda putar sumbu-sumbu ditanyakan) daerah di bawah pada koordinat sumbu X, dan 7. tersebut daerah di antara 2. Menggun (Purcell, dua kurva akan integral Kalkulus jilid 1, kemudian siswa tentu untuk hal. 385-387) diminta untuk menghitung menggambarkan Men volume benda 2.
9. Tugas
individu
12. Uraian
singkat
1.
10. 11. 2.
Hitunglah luas daerah R di bawah kurva y = x4-2x3+2 diantara x = -1 dan x = 2 Tentukan luas daerah R yang dibatasi oleh y = x33-4, sumbu x, x = -2 dan x = 3 Tentukan
13. 8 x 45 1.
menit
Kalkulus Jilid 1, Edisi Ketujuh (Purcell & Dale Varberg: 2001) Buku referensi lain yang terkait dengan materi Internet
2.
3.
3.
yusun bentuk daerah integral dari luas Siswa daerah R yang 2. diminta untuk digambar merumuskan (Purcell, integral tentu Kalkulus jilid 1, untuk luas hal. 387-391) daerah yang 3. Peng telah digambar gunaan integral Siswa tentu untuk 3. menghitung luas menghitung luas daerah yang suatu daerah telah digambar (Purcell, dengan Kalkulus jilid 1, menggunakan hal. 387-394) integral tentu 4. Men Siswa ggambar daerah 4. diberikan latihan R yang dibatasi soal tentang oleh kurva atau menghitung luas garis (daerah suatu daerah yang secara individu bersangkutan/ ditanyakan)
4.
Tentukan volume benda yang terbentuk dari pemutaran daerah yang dibatasi oleh kurva y=x3, sumbu y dan garis y = 3 mengelilingi sumbu y. Tentukan volume benda yang terbentuk dari pemutaran daerah yang dibatasi oleh kurva y=9-x2, y=0 di antara x = -2 dan x=3 bila diputar mengelilingi sumbu x.
5.
5.
8.
5.
Meru muskan bentuk integral dari volume benda putar dari daerah yang digambar (Purcell, Kalkulus jilid 1,
Siswa diberikan contoh soal dimana diketahui suatu daerah R baik daerah di atas sumbu X , daerah di bawah sumbu X, dan daerah di antara dua kurva kemudian siswa diminta untuk
hal. 397-402)
6.
Peng Siswa gunaan integral 6. tentu untuk diminta untuk menghitung merumuskan volume suatu integral tentu daerah yang untuk volume diputar terhadap suatu daerah sumbu koordinat yang diputar (Purcell, terhadap sumbu Kalkulus jilid 1, koordinat yang hal. 397-402) telah digambar
7.
Siswa menghitung volume benda putar dari daerah yang telah digambar dengan menggunakan integral tentu Siswa diberikan latihan soal tentang menghitung volume benda putar secara individu
8.
15.
3. 1. Penerapa Menyelesaikan n teknik soal yang pengintegralan berkaitan untuk dengan menghitung luas penggunaan dan volume
1. Siswa
mengerja kan soalsoal yang berkaitan dengan
17. Ulangan
harian
18. Uraian
singkat
19. Sketsakan
daerah R yang dibatasi oleh y= 1x3,
20. 4 x 45
menit
integral tentu untuk menghitung luas daerah di bawah kurva dan volume benda putar
benda putar
16. (Purcell,
Kalkulus jilid 1, hal. 385-402)
penginteg ralan tentu untuk menghitu ng luas suatu daerah dan volume benda putar secara individu sebagai ulangan harian.
a. b.
Luas daerah R Volume benda yang diperoleh apabila R diputar mengelilingi sumbu y Volume benda yang diperoleh apabila R diputar mengelilingi sumbu y = -1 Volume benda yang diperoleh apabila R diputar mengelilingi sumbu x = 4
2. Setelah
K.D. 1-3 selesai dipelajari, maka siswa mengerja kan ulangan harian dengan diberikan soal tentang integral
c.
d.
22.
34. PENILAI
AN
37. SUM
BER
38. BEL
AJAR
45. Co
nto h Ins tru me n
29.
INDI KATOR
POKOK/
33. P
E M B E L A J A R A N
31. PEMBELAJARA
N
43. Teknik
46.
47.
1.1.
1.
1.
Arti dan contoh pertidaksamaan linear (Algebra 2, Ron Larson, et.al. Page 40-45) Arti dan contoh sistem
1.
2.
2.
50. Tugas
individu
g. 2 x 45 menit 1.
h. Sumb
er: Buku Algebra 2, Ron Larson, et.al.
51.
54. Da
pertidaksamaan linear dua variabel (Algebra 2, Ron Larson, et.al., Page 168)
48.
2.
Si swa secara individu mengerj akan LKS yang mensti mulasi siswa memah ami mana saja yang termasu k sistem pertidak samaan linear dua variabel Si swa menyim pulkan
lam pertid aksam aan di atas hanya ada 1 jenis variab el yaitu x dan x tidak berpa ngkat. Maka disebu t pertid aksam aan linear denga n satu variab el yaitu x.
2.
Buku referensi lain yang terkait dengan sistem pertidaksa maan linear. Sumb er materi / jurnal dari internet Alat:
3.
i.
1. Lapto
p
2. LCD
j.
55. 56. Te
ntukan variab el dari masin g-
3.
4.
Si swa diberi kesemp atan untuk menjela skan di depan kelas bagaia mana menent ukan sistem pertidak samaan linear dua variabel
masin g pertid aksam aan linear kemud ian tentuk an pertid aksam aan mana saja yang merup akan pertid aksam aan linear denga n dua variab el:
a. 1 <2 x+ 7< 19
5.
b. x+
y
a pertidak samaan di papan tulis, kemudi an perwaki lan siswa secara sukarela menent ukan pertidak samaan mana saja yang termasu k pertidak samaan linear dua variabel
c. 3 a + b < c
d. 4x
y> 6
e. u
> -9
f.
x2 < 7
49.
k.
3.
1.
Menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dengan metode grafik (garis selidik, titik sudut, gradien)
1.
n. Tugas
kelompo k
o. Uraian
1.
x.
y. Sumb
er:
1.
variabel
l.
2.
Menyatakan masalah sehari-hari ke dalam bentuk sistem pertidaksamaan linear dengan dua variabel dan menyelesaikanya (Algebra 2, Ron Larson, et.al., Page 173)
2.
M asingmasing siswa dalam kelomp ok menjadi tim ahli yang nanti berkum pul dengan tim ahli dari kelomp ok lain (1 ahli metode garis selidik, 1 ahli metode titik sudut, dan 1 ahli metode gradien)
variabel berikut dengan metode grafik (garis selidik, titik sudut, dan gradien) kemudia n banding kan hasilnya !
Glencoe.
2.
Buku Algebra 2, Ron Larson, et.al. Buku referensi lain yang terkait Intern et
3.
4.
z. Alat: 1.
p Lapto
p. y>
12x+1 dan y<12x -3 q.
2.
LCD
2.
3.
Si swa dengan jenis tim ahli yang sama berkum pul dan memba has 1 metode penyele saian sistem pertidak samaan linear dua variabel G uru memba gikan LKS kepada tiap kelomp ok ahli (penera pan coopera tive learnin g dengan
r.
x3y>2
s. 2x
-y<4
t.
2x +4y7
u. (Al
gebra 2 Mc GrawHill Glencoe Page 130137). v.
4.
3.
Pa brik cat Warna Merona akan mempro duksi dua jenis cat, yaitu cat interior
5.
G uru memba ntu siswa dalam memah ami setiap metode penyele saian
6.
Se telah siswa berkum pul dengan tim ahli yang sama, siswa kembali ke kelomp ok awal
dan cat eksterio r dengan menggu nakan dua bahan mentah A dan B. Persedia an bahan A 6 ton/hari, bahan B 8 ton/hari. Cat A dibuat dari campura n 2 ton bahan A dan 1 ton bahan B, sedangk an cat eksterio r dibuat dari 1 ton bahan A dan 2
3 anggota
7.
M asingmasing siswa bertuga s menjela skan kepada siswa lain tentang metode penyele saian dari ahli yang berbeda , ahli metode gradien menjela skan kepada kedua temann ya, begitu pula yang lain. G uru
ton bahan B. Kebijak an pabrik juga didasark an pada survey asar yang menunj ukkan bahwa permint aan cat interior tidak pernah lebih dari 1 ton dari cat eksterio r dan permint aan cat interior paling banyak 2 ton/hari.
8.
w. Ny
atakan masalah
memba gikan lembar kegiata n siswa yang berisi soalsoal pertidak samaan linear dua variabel dan permasa lahan dalam kehidup an nyata untuk diubah menjadi model matema tika
9.
LKS menent ukan himpun an penyele saian dari pertidak samaan linear dua variabel .
10.
Se telah itu, siswa mempel ajari bagaim ana mengub ah masalah sehari hari (soal cerita ke dalam bentuk sistem pertidak samaan linear
11.
Pe rwakila n siswa secara sukarela menjaw ab dan menulis kan di papan tulis jawaban nya dari beberap a permasa lahan dalam LKS menjadi bentuk pertidak samaan linear dua variabel . G
12.
uru
menilai jawaban siswa dengan memba has jawaban yang di tulis di papan tulis dengan semua siswa di kelas
4.
1.
Menent 1. Program linear ukan kendala (Algebra 2, Glencoeyang harus Mc Graw-Hill, Page dipenuhi dalam 138-144) masalah program 2. Model linear. matematika 2. Menent ukan fungsi objektif yang harus dipenuhi dalam masalah program linear
1. Guru
menera ngkan arti progra m linear, fungsi objekti f, penyel esaian optimu m, dan model matem atika.
aa. Tugas
individu
1.
3.
2. Guru
membe rikan
Pa brik cat Warna Merona akan mempro duksi dua jenis cat, yaitu cat interior dan cat eksterio r dengan menggu nakan dua bahan mentah
ae. 2 x 45 menit 1.
af. Sumb
er: Buku Algebra 2 Mc GrawHill hal. 138-144 Buku referensi lain yang terkait Intern et ag.
2.
3.
ah. Alat: 1.
Lapto
3. Siswa
dimint a membu at permas alahan progra m linear yang berhub ungan dengan lingku ngan sekitar mereka , sehing ga masing masing siswa memili ki soal yang
A dan B. Persedia an bahan A 6 ton/hari, bahan B 8 ton/hari. Cat A dibuat dari campura n 2 ton bahan A dan 1 ton bahan B, sedangk an cat eksterio r dibuat dari 1 ton bahan A dan 2 ton bahan B. Kebijak an pabrik juga didasark an pada
2.
LCD
berbed a.
4. Guru
menera ngkan cara untuk menent ukan bentuk fungsi tujuan (fungsi objekti f) dan kendal a yang merupa kan kompo nen dari masala h progra m linear di papan tulis.
5. Siswa
secara individ u menent
survey asar yang menunj ukkan bahwa permint aan cat interior tidak pernah lebih dari 1 ton dari cat eksterio r dan permint aan cat interior paling banyak 2 ton/hari. Harga grosir cat interior Rp 300.000 ,00/ton dan cat eksterio r Rp 200.000 ,00/ton.
ukan fungsi tujuan dan kendal a yang merupa kan kompo nen dari model matem atika yang dicari.
ac. Ma
salahny a adalah berapa ton cat interior da cat eksterio r yang harus diprodu ksi agar keuntun gan bruto pabrik tersebut maksim al. Nyataka n masalah tersebut ke dalam model matemat ika. ad.
6. Siswa
secara sukarel a atau ditunju k guru untuk memap arkan permas alahan progra m linear dalam kehidu pan seharihari, kemudi
7. Siswa
yang lain ikut mengo reksi model matem atika dari permas alahan progra m linear yang dibuat.
8. Setelah
itu, guru memba gikan LKS kepada tiap siswa yang berisi
berbag ai jenis permas alahan rogram linear dalam kehidu pan nyata.
9. Siswa
secara individ u menger jakan LKS.
5.
Menyel esaikan model matematika dari masalah program linear dan penafsirannya ai. aj. ak. al. am. an.
1.
Mene ntukan nilai maksimum dari fungsi objektif sebagai penyelesaia n dari program linear. Mene ntukan nilai minimum dari fungsi objektif sebagai
1.
Nilai maksimum dari fungsi objektif sebagai penyelesaian dari program linear dengan metode grafik (garis selidik, titik sudut, dan gradien).
1.
bm.
2.
2.
Nilai minimun dari fungsi objektif sebagai penyelesaian dari program linear dengan metode grafik (garis selidik, titik
Se tiap siswa mengga mbar persama an garis dari model matema tika yang diketah ui. G uru menera ngkan
bo. Tugas
kelompo k bp. bq.
br. Uraian
1. Budi
bekerja dan mendap atkan $10 per jam memoto ng rumput, dan $12 per jam untuk menyap u halaman . Dia tidak
bv. 4 x 45 menit
bw.
Sumber:
1. Buku
Algeb ra 2 Mc Graw -Hill hal. 130144
2. Buku
refere nsi lain yang terkai
2.
ao. ap. aq. ar. as. at. au. av. aw. ax. ay. az. ba. bb. bc. bd. be. bf. bg. bh. bi.
metode
3.
Menaf sirkan nilai maksimum yang diperoleh sebagai penyelesaia n masalah program linear Menaf sirkan nilai minimum yang diperoleh sebagai penyelesaia n masalah program linear
4.
cara menent ukan daerah yang memen uhi sistem pertidak samaan linear pada model matema tika (daerah layak).
3. Intern
et bx.
bs. Bu
atlah grafik pertidak samaan berikut dan tentukan berapa jam perlu bekerja agar Rondell mendap atkan upah minimal $120 per minggu.
2. LCD
3. Guru
melaku kan apersep si kepada siswa tentang materi sebelum nya yaitu penyele saian pertidak samaan linear dengan metode
bt. (Al
geb ra 2, Gl enc oe, 20 06,
grafik untuk digunak an dalam menent ukan nilai optimu m (maksi mum atau minimu m) fungsi objektif sebagai penyele saian progra m linear.
Mc Gr aw Hil l, Pa ge 13 3) bu.
2. Di
ket ahu i lua s dae rah par kir 3,6 da m2, lua s rat arat a unt uk seb uah mo
4.
5.
6.
G uru member ikan lembar kegiata n siswa kepada semua kelomp ok. Si swa secara berkelo mpok mengerj akan masalah masalah progra m linear.
7.
8.
tiap
Se
bil sed an 6m 2 , dan unt uk seb uah bus 24 00 dm 2 . Da era h par kir itu ma ksi mu m me mu at 90 ken dar aan . Te ntu kan ju
kelomp ok siswa wajib menulis kan salah satu jawaban nya di papan tulis.
9.
Si swa bersama guru memba has jawaban dari soal dalam LKS.
ml ah uan g par kir ter bes ar yan g dip ero leh tuk ang par kir, jik a bia ya par kir seb uah mo bil sed an Rp 2.0 00, 00 dan unt uk
5.
4.
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel Program dan matematika linear model
1.
G uru memba gikan soal ulanga n harian masala h progra m linear yang berisi materi yang berkait an dengan sistem pertida ksamaa n linear, progra m linear, model matem atika,
ca. Ulangan
harian
cb. Uraian
1.
5.
6.
De an Stadler memiliki 20 hari untuk menanam jagung dan kedela. Lahan 250 hektar per hari dapat ditanami jagung dan kedelai ditanam seluas 200hektar per hari. Dia memiliki 4500 hektar lahan untuk kedua tanaman tersebut.
cf. 2 x 45 menit
cg. Sumb
er:
1. Buku
Algeb ra 2 Mc Graw -Hill Glenc oe
2. Buku
Algeb ra 2, Ron Larso n, et.al.
3. Buku
refere nsi lain yang terkai t
4. Intern
et
cc.
2.
Si swa secara individ u menger jakan soal ulanga n harian tentang masala h progra m linear.
a. misalkan c mewakili jumlah hektar jagung dan s mewakili jumlah hektar kedelai. Tuliskan sistem pertidaksa maan linearnya.
ch.
cd. b.
gambarka n grafiknya.
ce.
c. jika keuntung annya $26 per hektar jagung dan $30 per hektar kedelai, berapa banyak tanaman yag harus ditanam?
ci. cj.
ck. cl. cm. cn. co. cp. cq. cr. cs. ct. cu. cv. cw. cx. cy. cz. da. db. dc. dd. de. df. dg. dh. di. dj. dk. dl. dm. dn. do. dp. dq.
dr. 3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah
ds. dt. du. KOMPETENSI DASAR
dv. dw.
dx. PEMBELAJARAN dy. KEGIATAN dz. PEMBELAJARAN ea. PENILAIAN eb. ALOKASI ec. WAKTU ed. SUMBER ee. BELAJAR
ef. eg. eh. ei.
en.
eo. 1. 2. 3. 1. 2.
ep.
3.1Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matriks persegi merupa-kan invers dari matriks persegi lain Menyebutkan pengertian matriks Menentukan banyak baris dan kolom dari matriks Menunjukan susunan entri dalam matriks Sebuah matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan yang terletak pada baris dan kolom. (Ron Larsor: 187) Bilangan-bilangan dalam susunan matriks dinamakan entri dalam matriks (Howard Anton: 22)
1.
e q .
Guru menyajikan hasil nilai ulangan Matematika dan Bahasa Inggris dari dua orang siswa sebagai berikut:
e r .
M
e s .
B
e t .
A
e u .
8
e v .
1
e w .
A
e x .
9
e y .
8
2.
Siswa diminta menyebutkan bagian mana yang termasuk kolom dan bagian mana yang termasuk baris.
3.
Obj100
ez.
4.
Guru memberikan pertanyaan mana yang termasuk baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks diatas menggunakan lambang aij.
Obj101
5. 6.
fa.
Guru menjelaskan terkait ordo atau ukuran dari matriks A yang dinotasikan dengan , dengan m adalah banyaknya baris dan n adalah banyaknya kolom. Siswa mengerjakan 5-10 soal dari LKS
Obj102
fd.
a)
Obj103
fe.
b)
Obj104
ff.
c)
Obj105
fg.
fh.
d)
Obj107 Obj106
3. a. b. c. d. e.
fi.
4. 5.
Menjelaskan pengertian penjumlahan dan perkalian matriks Menemukan sifat komutatif untuk penjumlahan pada matriks
6. 7. 8.
fl.
Menemukan sifat assosiatif untuk penjumlahan dan perkalian pada matriks Menemukan sifat ditributif perkalian terhadap penjumlahan Menemukan sifat ditributif perkalian terhadap pengurangan
1. 2. 3.
Jika A dan B adalah sebarang dua matriks yang ukurannya sama, maka jumlah A+B adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan bersama-sama entri yang bersesuaian dalam kedua matriks tersebut. Matriks-matriks yang ukurannya berbeda tidak dapat ditambahkan (Howard Anton: 23) Jika A adalah suatu matriks dan c adalah suatu skalar, maka hasil kali (product) cA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan masing-masing entri dari A oleh c (Howard Anton: 24) Jika A adalah matriks mxr dan B adalah matriks rxn, maka hasil kali AB adalah matriks mxn yang entri-entrinya ditentukan sebagai berikut. Untuk mencari entri dalam baris i dan kolom j dari AB, pilihlah baris I dari matriks A dan kolom j dari matriks B. Kalikanlah entri-entri yang bersesuaian dari baris dan kolom tersebut bersama-sama dan kemudian tambahkanlah hasil kali yang dihasilkan (Howard Anton: 25) Sifat komutatif dan asosiatif pada penjumlahan matriks (Glencoe: 172) Sifat asosiatif pada perkalian matriks dengan matriks dan perkalian materiks dengan scalar (Glencoe: 181) Sifat distributive pada operasi perkalian terhadap penjumlahan matriks (Glencoe: 181) Aturan-aturan ilmu hitung matriks yang sahih (Howard Anton: 30)
4. 5. 6. 7.
fm. fn.
1.
fo. fr.
Guru menyajikan nilai raport Matematika dan Seni Rupa dari dua orang siswa selama dua semester sebagai berikut:
fp. fs.
Mtk S. Rupa Guru menambahkan kolom jumlah dibagian kanan, hasilnya:
Smt 1 Abi 9 7
fu. fz. 2.
fv. ga.
ge.
gf.
mlah
Ju
gg.
gh.
Abi
gi.
Dea
gj.
Mtk
gk.
18
gl.
15
gm. gn.
SR 15
go.
16
3.
Dari penyelesaian diatas siswa dapat menyimpulkan bahwa penambahan dua matriks dapat diperoleh dengan menambahkan bersama-sama entri yang bersesuaian dalam kedua matriks tersebut. Soal diatas dapat dinyatakan dalam matriks sebagai berikut:
Obj108
gp.
4. 5.
gq.
Siswa melanjutkan latihan soal yang ada di LKS secara individu Siswa diminta menentukan uang yang harus dibayarkan Silky dan Afta untuk membeli es krim dan donat apabila diketahui mereka membeli:
gr.
Es
gs.
Donat 4
gt.
Silky
gu. gv.
2
gw.
Afta
gx. gy.
3 3 dengan harga:
gz.
ha.
hb.
rga (Rp)
Ha
hc.
Es
hd.
000
10. 2.0
he.
Dnt
hf.
00
6.
Siswa mengetahui dengan jelas bahwa uang yang harus dibayarkan Silky adalah (2x10.000+4x2.000) = Rp 28.000 dan Afta adalah (3x10.000+3x2.000) = Rp 36.000. Siswa diminta menyusun tabel ke dalam matriks sehingga diperoleh:
Obj110 Obj109
hg. = 7. 8.
hh. hi. Siswa dapat menyimpulkan bahwa perkalian matriks merupakan perkalian entri-entri yang bersesuaian dari baris dan kolom tersebut bersama-sama dan kemudian menambahkan hasil kali yang dihasilkan dan matriks dengan ukuran tertentu tidak dapat saling dikalikan. Siswa melanjutkan latihan soal yang ada di LKS secara individu
5.
Obj111
hm.
Obj112
hn.
Obj113
ho.
a) b) c) d) e) f) g)
hp.
Tentukan P+Q Tentukan Q+B Apakah P+Q = Q+P? Tentukan (P+Q)+R Tentukan P+(Q+R) Apakah (P+Q)+R = P+(Q+R)?
6.
Diketahui matriks-matriks:
Obj114
hq.
Obj115
hr.
Obj116
7.
Tinjaulah matriks-matriks
hu.
a) A+B b) B+C
c) A+C
hv.
8.
Tinjaulah matriks-matriks
hw.
,, ,
Obj123
hx.
, dan
Obj124
hy.
hz. a) b) c) d) e) f)
ia.
9.
Obj125
ib.
Obj127 Obj126
3.
ig.
Internet
9. 10.
ih.
Menentukan hasil transpose matriks A adalah sebarang matriks mxn dan At adalah matriks nxm Menentukan nilai suatu variable dalam matriks apabila diketahui dua matriks dikatakan sama
1. 2.
ii.
Jika A adalah sebarang matriks mxn, maka transpose A dinyatakan oleh At dan didefinisikan dengan matriks nxm (Howard Anton: 27) Dua matriks dikatakan sama jika kedua matriks tersebut mempuntai ukuran yang sama dan entri-entri yang bersesuaian dalam kedua matriks tersebut sama (Howard Anton: 23)
1.
ij.
ik.
Mtk
il.
BI
im.
Ayin
in.
8
io.
10
ip.
Afta
iq.
9
ir.
8
2.
is.
Siswa diminta mengganti judul kolom menjadi judul baris begitu juga sebaliknya, sehingga siswa memperoleh hasil:
it.
Ayin
iu.
Afta
iv. iy.
BI
iw. iz.
10
ix.
9
Mtk 8
ja.
8 Guru menyebutkan bahwa hasil ini merupakan transpose
3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
jb.
Siswa menyimpulkan sendiri apa yang dimaksud denga transpose matriks. Guru memberikan kuis yang beritan dengan persamaan dua matriks. Siswa diberikan waktu sekitar 30 menit untuk menyelesaikan 5 soal kuis. Siswa menukarkan lembar jawabannya dengan teman yang lain untuk pembahasan kuis. Guru menunjuk 5 orang untuk mempresentasikan hasil penyelesaian kuis (siswa yang sedang presentasi diizinkan untuk membawa jawaban mereka sendiri) Dari hasil pembahasan kuis, soal yang paling banyak siswa salah dalam mengerjakan dibahas kembali oleh guru dengan soal yang berbeda namun bobot soalnyanya sama. Guru membuka sesi diskusi dan mempersilahkan siswa untuk menanyakan yang masih belum jelas.
jc. Tugas individu jd. Uraian singkat dan pilihan ganda 10.
Tentukan transpose dari matriks berikut ini
Obj128
a)
Obj129
b)
Obj130
c)
Obj131
d)
je. 11.
Misalkan diketahui matriks A dan matriks B sebagai berikut:
Obj133 Obj132
jf.
jg.
jh.
12.
ji.
Obj138 Obj137
13.
jj.
Obj139
jk.
a.
Obj140
jl.
b.
Obj141
jm. c.
Obj142
jn.
d.
Obj143
jo.
e.
jp. 2x 45 menit 1. 2. 3.
jq. Buku Algebra 2 (Ron Larsor, et. al) Buku Aljabar Linear Elemen-ter, Edisi Kelima (Howard Anton) Internet
11.
Menghubungkan invers dari matriks persegi dengan matriks satuan (Identity matrix)
12.
13. Membuktikan bahwa B adalah invers matriks A apabila AB=BA=I 14. Menentukan hasil invers dari matriks persegi melalui matriks satuan
15. Menunjukan bahwa invers dari matriks persegi adalah matriks persegi lain 1. 2. 3. 4.
jr. js. Matriks satuan (Identity matrix) dinyatakan dengan I atau In untuk matriks satuan nxn (Howard Anton: 33) Suatu matriks dinamakan invers dari matriks lain apabila hasil perkalian kedua matriks adalah matriks satuan (Identity matrix) (Howard Anton: 34) Apabila matriks A dapat dibalik, maka invers dari matriks A akan dinyatakan dengan symbol A-1 sehingga AA-1=I dan A-1A=I (Howard Anton: 35) Setiap matriks elementer dapat dibalik apabila inversnya adalah juga matriks elementer (Howard Anton: 42)
1. 2. 3. 4. 5.
Guru memberikan penjelasan mengenai matriks satuan (Identity matrix) dan matriks satuan dapat diperoleh dari hasil perkalian matriks dan invers matriks tersebut. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, setiap kelompok beranggota 4-5 orang. Setiap kelompok diminta untuk mengalikan dua matriks persegi ukuran 2x2. Beberapa perwakilan siswa setiap kelompok mendatangi kelompok lain untuk mendapatkan penjelasan. Siswa saling mengunjungi antar kelompok
Siswa menyimpulkan bahwa invers dari matriks adalah dengan Siswa telah mengetahui bahwa AA-1=I dan A-1A=I. Guru meminta siswa membuktikan bahwa B adalah invers dari A apabila hasil AB=BA=I dengan menggunakan AA-1=I dan A-1A=I. Siswa dapat menyimpulkan bahwa B=A-1 . Dari pernyataan ini siswa tahu bahwa ukuran baris dan kolom dari invers matriks A sama dengan matriks A. Siswa dapat menyimpulkan bahwa invers dari matriks persegi adalah matriks persegi lain
ju.
Obj151 Obj150
Obj152
jz.
Obj153
ka. kb.
Obj154
16. Misalkan A adalah sebuah matriks yang dapat dibalik yang inversnya adalah kc.
kd. Carilah matriks A
km.
kn.
2x45 menit
kw.
1.2. 1. 2. 3. 4. 1. 2.
Menjelaskan pengertian determinan matriks ordo 2x2 Menentukan determinan dari matriks 2x2 Menjelaskan pengertian invers dari matriks 2x2 Menentukan invers dari matriks 2x2 Pengertian determinan matriks ordo 2x2 Contoh determinan matriks ordo 2x2.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Guru membagikan lembar kegiatan siswa (LKS) Siswa mengerjakan LKS secara individu Siswa menyimpulkan pengertian determinan suatu matriks ordo 2x2. Guru memberikan tambahan penjelasan mengenai pengertian determinan suatu matriks ordo 2x2 Siswa mengerjakan LKS selanjutnya yaitu menentukan determinan dari suatu matriks ordo 2x2 dengan LKS yang mampu merangsang siswa untuk menentukan determinan matriks 2x2 Guru menjelaskan pengertian invers dari matriks 2x2
Guru membagikan LKS kepada siswa Siswa mengerjakan LKS secara individu dan boleh berdiskusi dengan temannya Siswa menemukan rumus untuk mencari invers dari matriks ordo 2 x 2 dan menuliskannya di papan tulis. Guru bersama siswa membahas jawaban dari siswa di papan tulis. Guru menuliskan beberapa soal matriks 2x2 untuk dicari inversnya di papan tulis. Siswa mengerjakan di papan tulis secara sukarela. Siswa bersama guru mengenali matriks 2x2 yang mempunyai invers, kemudian menentukan inversnya.
Obj155
2.
d.
e. 2 x 45 menit f. 1. 2. 3. g.
Sumber: Buku Algebra 2 Mc Graw-Hill hal. 194-215. Buku referensi lain yang terkait/ Internet Alat:
1. Laptop 2. LCD
h.
i. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 3. 4.
3.3 Menggunakan determinan dan invers dalam penyelesaian system persamaan linear dua variabel Menyatakan system persamaan linear dua variabel dalam bentuk matriks Membukti-kan rumus penyelesaian system persamaan linear dua variabel Sistem persamaan linear dua variabel dalam bentuk matriks dapat dituliskan sebagai AX=B dimana A merupakan koefisien dari masing-masing variabel, X merupakan variabel, dan B merupakan konstanta (Howard Anton: 48) Det (A) 0, maka A dapat dibalik sehingga pemecahan unik dari AX=B adalah X=A-1B (Howard Anton: 83) Mengingat kembali bentuk umum persamaan linear dua variabel yaitu ax+by=c dengan a,b,c bilangan real dan a 0, b 0. x dan y dinamakan variabel, a dinamakan koefisien dari x, b dinamakan koefisien dari y, dan c dinamakan konstanta Memberikan soal cerita terkait persamaan linear dua variabel Mengingatkan kembali pengertian matriks identitas Meminta masing-masing siswa memodelkan persoalan dalam bentuk matriks
5. a) b) 6. 7. 8. 9.
j.
Membagi siswa ke dalam dua kelompok Kelompok pertama mebuktikan bahwa jika AX=B maka X=A-1B Kelompok kedua mebuktikan bahwa jika AX=B maka X=A-1B Berikan waktu 10 menit supaya siswa dapat berdiskusi dalam satu kelompok Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas Mendiskusikan hasil pekerjaan bersama-sama dengan guru Siswa dapat menyimpulkan cara mencari variable system persamaan linear dua variable
Obj156
m.
Obj157
n.
Obj158
o.
Obj159
p. q.
2. a. b. c.
Buktikan bahwa: Jika AX=B maka X=A-1B Jika XA=B maka X=BA-1 Bandingkan jawaban (a) dan (b), kesimpulan apa yang kalian peroleh?
Obj160
d.
r.
s. 2x45 menit 1. 2. 3.
t. Buku Algebra 2 (Ron Larsor, et. al) Buku Aljabar Linear Elemen-ter, Edisi Kelima (Howard Anton) Internet
3.
Obj161
1.
2. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
u.
Aturan cramer untuk penyelesaian system persamaan linear dua variable (Glencoe: 201) Guru memberikan kuis yang beritan dengan system persamaan linear dua variabel Siswa diberikan waktu sekitar 30 menit untuk menyelesaikan 5 soal kuis. Siswa menukarkan lembar jawabannya dengan teman yang lain untuk pembahasan kuis. Guru menunjuk 5 orang untuk mempresentasikan hasil penyelesaian kuis (siswa yang sedang presentasi diizinkan untuk membawa jawaban mereka sendiri) Dari hasil pembahasan kuis, soal yang paling banyak siswa salah dalam mengerjakan dibahas kembali oleh guru dengan soal yang berbeda namun bobot soalnyanya sama. Guru membuka sesi diskusi dan mempersilahkan siswa untuk menanyakan yang masih belum jelas.
Obj162
x.
Obj163
y.
Obj164
z.
Obj165
aa.
Obj166
ab. ac.
Obj167
4. a. b. c. d. e.
ad.
Titik potong dua garis yang disajikan sebagai persamaan matriks adalah (1, -2) (-1, 2) (-1, -2) (1, 2) (2, 1)
aj.
ak. al. am.
at.
au. av.
Obj168
1. 2.
Titk awal vektor v adalah A dan titik terminalnya adalah B, maka dapat dituliskan (Howard Anton: 91) Mengetahui jika n adalah sebuah biangan bulat positif, maka tupel-n-terorde adalah sebuah urutan n bilangan riil (a1, a2, , an). Himpunan semua tupel-n-terorde dinamakan ruang-n dan dinyatakan dengan Rn (Howard Anton: 131) ba.
Obj170 Obj169
1. 2. 3.
bb.
Guru memberikan penjelasan bahwa vektor mempunyai besaran dan arah, sehingga vektor v dapat dinotasikan sebagai atau . Vektor AB merupakan hasil dari koefisien pada vektor b dikurangi koefisien pada vektor a. Siswa menyelesaikan soal terkait titik awal vektor dan titik terminal vektor. Contoh soal terdapat pada penilaian bagian bentuk instrument. Siswa dapat menyimpulkan sendiri yang termasuk titik awal vektor dan titik terminal vektor.
Obj171
be. ,
Obj172
bf. , dan
Obj173
Obj174
a)
Obj175
b)
Obj176
c)
Obj177
d)
Obj178
e)
Obj179
f)
2. 1.
Menentukan aturan dasar ilmu hitung vektor Jika v dan w adalah sembarang dua vektor, maka jumlah v+w adalah vektor yang ditentukan sebagai berikut. Tempatkanlah vektor w sehingga titik awalnya berimpit dengan titik terminal v. Vektor v+w dinyatakan oleh panah dari titik awal v terhadap titik terminal w (Howard Anton: 92)
Obj186
2.
Jika v dan w adalah sembarang dua vektor, pengurangan w dari v didefinisikan oleh (Howard Anton: 93)
Obj187
3. 4.
Jika v adalah vektor tidak noldan k bilangan riil taknol (skalar), maka hasil kali kv didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya kali panjang v dan yang arahnya sama seperti arah v jika k>0 dan berlawanan dengan arah v jika k<0. Untuk kv=0 jika k=0 atau v=0 (Howard Anton: 93) Jika u,v, dan w adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan k dan l skalar, maka hubungan berikut akan berlaku
a. b. c. d. e.
f. g. h.
1. 2. 3. 4. c) d) e) f) g) h) i) j) 5. 6. 7.
Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, setiap kelompok beranggota 4-5 orang. Guru memberikan lembaran kertas yang harus diisi oleh masing-masing kelompok. Lembaran tersebut berisi tiga buah vektor dan dua buah skalar. Setiap kelompok diminta untuk membuktikan bahwa aturan dasar ilmu hitung vektor berikut sahih yaitu u+v=v+u (u+v)+w=u+(v+w) u+0=0+u=u u+(-u)=0 k(lu)=(kl)u k(u+v)=ku+kv (k+l)u=ku+lu 1u=u Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing ke depan kelas. Siswa mengetahui aturan dasar ilmu hitung vector. Guru mengadakan kuis terkait aturan dasar ilmu hitung vektor sebanyak 5 soal pilihan ganda yang harus diselesaikan siswa dalam waktu 10 menit.
8. 9.
bp.
Meskipun soal pilihan ganda namun guru tetap meminta alur pengerjaan siswa dicantumkan dalam kertas yang telah disediakan oleh guru. Jawaban kuis dibahas bersama-sama setelah siswa selesai mengerjakan soal.
Obj188
bs. ,
Obj189
bt. , dan
Obj190
bu. . bv.
Carilah:
Obj191
a)
Obj192
b)
Obj193
c)
Obj194
d)
Obj195
e)
Obj196
f)
bw.
Obj197
2.
Misalkan diketahui ,
Obj198
bx.
, dan
Obj199
by.
, jika
Obj201 Obj200
bz.
, maka adalah
Obj202
ca. a.
Obj203
cb. b.
Obj204
cc. c.
Obj205
cd. d.
Obj206
ce. e.
cf.
3.
Misalkan:
Obj207
cg. ,
Obj208
ch. ,
Obj209
ci. cj.
Obj210
ck. cl.
Obj212 Obj211
4.
Misalkan diketahui ,
Obj216
co. c. cp. d. 3
cq. e. 4
cr.
3.
Obj218 Obj217
1.
Jika danadalah titik-titik di ruang-2, maka jarak di antara kedua titik tersebut diberikan oleh
Obj219
cu. 2.
cv.
(Howard Anton: 101) Perbandingan antara dua vektor yang berada dalam satu garis (Howard Anton: 149 )
Obj220
dc. e.
dd.
7.
Obj221
de. A(4, 7, 2), B(5, 8, 3), dan C(2, 5, 0) segaris (koliner). Nilai perbandingan adalah df. a. 3:1 dg. b. 3:-1 dh. c. -1:3 di. d. 3:-2 dj. e. -3:2
dk.
Obj223 Obj222
8.
do. d. 9 dp. e. 10
dq.
9.
Obj228
dr. a) ,
Obj229
dt. c)vektor yang mempunyai besar dua kali vektor dan berlawanan arah dengan .
du.
Obj234 Obj233
dw. C (1, 2, 3). Titik P pada AB sehingga = 3:2 dan titik Q di luar AC sehingga = 1:2. Tentukan: dx. a. koordinat titik P
eq.
er. 2x45 menit es. et. 1. 2. 3. 4. 3.5. Menggunakan sifat-sifat dan operasi perkalian skalar dua vektor dalam pemecahan masalah. Menentukan hasil kali skalar dua vektor di bidang dan ruang Menentukan dan menunjukkan sifat-sifat perkalian skalar dua vektor Menentukan sudut antara dua vektor Menentukan proyeksi suatu vektor dan panjang proyeksinya Perkalian skalar dua vektor
eu. (Charles G. Cullen, Aljabar Linear dengan penerapannya, hal. 153-157) Sifat-sifat perkalian skalar dua vektor (sifat komutatif, distributif, asosiatif )
7. 8.
ew.
Siswa mengerjakan beberapa soal mengenai penetuan pyroyeksi suatu vektor pada vektor lain dan panjang proyeksinya Guru dan siswa mencari permasalahan sehari-hari yang mempunyai penyelesaian dengan konsep vektor
2. fa. fb.
Apabila diketahui vektor a = [5 1 5], b = [11 8 3], c = [-3 -2 1] dan konstanta k = 2. Tentukan hasil dari
a) b) c) d) e)
fc.
3. fd.
fe.
Diketahui vektor u = [1 1] dan v = [1 2]. Tentukan besar sudut antara kedua vektor tersebut!
4.
ff. fg.
fh. fi.
u = [1 7 4] dan v = [3 4 -12]
fj. 8 x 45 menit fk. Buku Aljabar Linear dengan Penerapannya (Charles G. Cullen) fl.
3.6. Menggunakan transformasi geometri yang dapat dinyatakan dengan matriks dalam pemecahan masalah
1. Menjelaskan arti geometri dari suatu transformasi bidang 2. Menentukan hasil translasi dari suatu titik atau garis 3. Menentukan hasil pencerminan suatu titik atau garis 4. Menentukan hasil rotasi suatu titik atau garis 5. Menetukan hasil dilatasi dari suatu titik atau garis 6. Menentukan persamaan matriks dari transformasi pada bidang
fm.
1. Transformasi geometri 2. Translasi 3. Refleksi 4. Rotasi 5. Dilatasi 6. Matriks yang bersesuaian dengan suatu transformasi 1. Guru mendefinisikan arti geometri dari suatu transformasi di bidang
2. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya 3. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi mengenai cara menentukan hasil transformasi geometri pada bidang seperti : translasi, refleksi, rotasi dan dilatasi 4. Guru menentukan operasi aljabar dari transformasi geometri dan mengubahnya ke dalam bentuk persamaan matriks 5. Guru dan siswa menyimpulkan persamaan matriks dari transformasi pada bidang
fn.
fo. Tes tertulis fp. Essay 1. Jika garis 2y = 3x - 6 ditranslasikan terhadap T (2, 3) maka persamaan garisnya adalah . 2. Tentukan bayangan jajar genjang ABCD dengan titik sudut A(2, -6); B(0, -5); C(3, 2) dan D(1, 11) yang dicerminkan terhadap sumbu-x! 3. Bayangan titik A(-1, -20 yang diputar sebesar 1800 berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dengan pusat O(0,0) adalah 4. Tentukan bayangan titik P(5, 6) jika didilatasikan oleh O, 3 ! fq. 8 x 45 menit fr. Buku referensi
fs. ft.
(Pesta E. S dan Cecep Anwar H. F. S., Matematika Aplikasi) 3.7. Menentukan komposisi dari beberapa transformasi geometri beserta matriks transformasinya
1. Menentukan hasil dari komposisi dua translasi 2. Menentukan hasil dari komposisi dua refleksi 3. Menentukan hasil dari komposisi rotasi 4. Menentukan persamaan matriks dari komposisi transformasi pada bidang
5. Menentukan luas daerah bangun hasil transformasi 1. Komposisi dua translasi 2. Komposisi dua refleksi 3. Komposisi rotasi 4. Persamaan matriks dari komposisi transformasi 5. Luas daerah bangun hasil transformasi 1. Guru mendefinisikan arti geometri dari komposisi transformasi di bidang 2. Guru dan siswa mendiskusikan aturan transformasi dari komposisi beberapa transformasi 3. Siswa diminta menggunakan aturan komposisi transformasi untuk memecahkan masalah transformasi geometri fu. Tes tertulis fv. Essay 1. 2. 3. 4. 5.
Titik B(2,4) ditranslasikan oleh T1 34 kemudian dilanjutkan dengan T2 12, bayangan titik B adalah Tentukan bayangan dari titik A (3, -2) yang dicerminkan terhadap garis y = 2 kemudian x = -1 ! Diketahui titik P (1, 3) diputar 900 dengan pusat titik O kemudian diputar 600 dengan pusat R (-1, 1). Maka bayangan titik P adalah Diketahui T1 dan T2 adalah transformasi yang bersesuaian dengan matriks M1 = 0202 dan M2 = 1101, maka T2 T1 = Diketahui segitiga ABC dengan koordinat A (1,1), B (3,1), dan C (3,3). Tentukan luas bayangan segitiga ABC oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks 2001!
fy. fz.
ga. gb. gc. gd. ge. gf. gg. gh. gi. gj.
gk.
gl.
gm.